OLEH :
KELAS : A
NIM : 162001039
PRODI : MANAJEMEN
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dengan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa beristikomah dan aktif dalam melaksanakan
dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar disegala bidang sehingga menjadi rahmatin lil alamin.
muhammdiyah, nyata sekali bahwa didalamnya terdapat ciri-ciri khusus, yang menjadi identitas
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang disampaikan pada paparan diatas ada beberapa masalah yang
diangkat yaitu :
1. Amal Usaha
C. Tujuan Penulis
Adapun tujuan makalah ini adalah untuk memahami dasar, pedoman Amal Usaha
Muhammadiyah !
BAB II
PEMBAHASAN
A. Amal Usaha
Ma’ruf Nahi Mungkar dan Tajdid yang diwujudkan dalam usaha di segala bidang kehidupan”
Ayat 2 menyebutkan :
“Usaha Muhammadiyah diwujudkan dalam bentuk amal usaha , program, dan kegiatan
Muhammadiyah dalam segala bentuk usahanya diwujudkan dalam penerapan amal usaha,
3. Meningkatkan semangat ibadah, jihad, zakat, infak, wakaf, shadaqah, hibah, dan amal
shalih lainnya.
untuk kesejahteraan.
10. Memelihara keutuhan bangsa serta berperan aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
11. Membina dan meningkatkan kualitas serta kuantitas anggota sebagai pelaku gerakan.
terhadap masyarakat.
1. Bidang Da’wah
(menyeru kepada perbuatan yang benar lagi baik dan mencegah segala bentuk kemungkaran) di
lingkungan masyarakat, beraqidah dan mengajak kepada aqidah Islam, dan bersumber pada Al-
Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW. Untuk menyamakan gerak langkah dalam da’wah, para
da’i Muhammadiyah berpedoman pada putusan tarjih sebagai hasil proses analisis dalam
menetapkan hukum dengan menetapkan dalil yang lebih kuat (rajih), lebih tepat analogi dan
lebih kuat mashlahatnya. Putusan tarjih itu dihasilkan oleh Majelis Tarjih yaitu lembaga ijtihad
a. Program gerakan
- Memberantas tradisi keagamaan yang dianggap sebagai ajaran Islam seperti Selamatan/khaul
untuk para wali/syeh, Ziarah kubur pada bulan-bulan tertentu, Kepercayaan pada zimat huruf al-
Qur’an, Puji-pujian kepada Rasulullah s.a.w, Membaca ayat al-Qur’an, misal surat Yasin
padamalam Jum’at .
shalat tarawih 11 rakaat dandiawali dengan shalat iftitah dua rakaat ringan, Memnyelenggarakan
shalat hari raya di tanahlapang, Pengumpulan dan penyaluran zakat maal danfitrah kepada yang
dikeramatkan
- Memelopori pembentukan DepartemenAgama pada tahun 1946 dan menteriAgama pertama
yangmengelola bidang keagamaan Islam, yaitu :Majelis Tarjih dan Tajdid, Majelis
3. Bidang Pendidikan
dua hal, yaitu perpaduan antara sistem sekolah umum dan madrasah/pesantren. Untuk
mewujudkan rintisan pendidikannya itu, maka Muhammadiyah mendirikan amal usaha berupa :
masyarakat, khususnya masyarakat kelas dhu’afa. Penyaluran dan pembagian zakat fitrah dan
maal kepada fakir miskin dan asnaf yang lain Pendirian panti asuhan, panti miskin, panti jompo,
Pendirian, Balai kesehatan, poliklinik, Rumah sakit Ibu dan Anak dan Rumah Sakit Umum
Pendampingan terhadap masyarakat kelas dhu’afa agar dapat mandiri Untuk mengelola
Muhammadiyah adalah gerakan Islam, gerakan dakwah dan gerakan tajdid dan bukan
organisasi ataupun partai politik serta juga bukan bagian dari partai politik. Muhammadiyah
berkeyakinan bahwa agama Islam adalah agama yang mengatur segenap kehidupan manusia di
dunia, termasuk kehidupan di bidang politik kenegaraan. Muhammadyah mempunyai sikap yang
sangat peduli dan ikut bertanggung jawab dalam pelaksanaan kehidupan berbangsa dan
Lembaga : Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia, Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik
ekonomi sesuai dengan ajaran Islam serta untuk meningkatkan kualitas pengelolaan amal usaha
Muhammadiyah. Amal Usaha di bidang ini meliputi antara lain: BPR, BMT, Koperasi, Biro
Perjalanan dll.
Untuk menjalankan amal usaha di bidang ini dibentuk majelis dan lembaga Majelis
sebagai Badan Hukum/Yayasan dari seluruh amal usaha itu, sehingga semua bentuk kepemilikan
Persyarikatan hendaknya dapat diinventarisasi dengan baik serta dilindungi dengan bukti
kepemilikan yang sah menurut hukum yang berlaku. Karena itu, setiap pimpinan dan pengelola
amal usaha Muhammadiyah di berbagai bidang dan tingkatan berkewajiban menjadikan amal
usaha dengan pengelolaannya secara keseluruhan sebagai amanat umat yang harus ditunaikan
persyarikatan dalam kurun waktu tertentu. Dengan demikian pimpinan amal usaha dalam
mengelola amal usahanya harus tunduk kepada kebijaksanaan Persyarikatan dan tidak
menjadikan amal usaha itu terkesan sebagai milik pribadi atau keluarga, yang akan menjadi
keahlian tertentu di bidang amal usaha tersebut, karena itu status keanggotaan dan komitmen
pada misi Muhammadiyah menjadi sangat penting bagi pimpinan tersebut agar yang
bersangkutan memahami secara tepat tentang fungsi amal usaha tersebut bagi Persyarikatan dan
bukan semata-mata sebagai pencari nafkah yang tidak peduli dengan tugas-tugas dan
kepentingankepentingan Persyarikatan.
Pimpinan amal usaha Muhammadiyah harus dapat memahami peran dan tugas dirinya
dalam mengemban amanah Persyarikatan. Dengan semangat amanah tersebut, maka pimpinan
akan selalu menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh Persyarikatan dengan melaksanakan
fungsi manajemen perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan yang sebaik-baiknya dan sejujur
jujurnya.
mengembangkan amal usaha yang menjadi tanggung jawabnya dengan penuh kesungguhan.
Pengembangan ini menjadi sangat penting agar amal usaha senantiasa dapat berlomba-lomba
dalam kabaikan (fastabiq al khairat) guna memenuhi tuntutan masyarakat dan tuntutan zaman.
Sebagai amal usaha yang bisa menghasilkan keuntungan, maka pimpinan amal usaha
sesuai ketentuan yang berlaku) yang disertai dengan sikap amanah dan tanggungjawab akan
kewajibannya. Untuk itu setiap pimpinan persyarikatan hendaknya membuat tata aturan yang
jelas dan tegas mengenai gaji tersebut dengan dasar kemampuan dan keadilan.
Pimpinan amal usaha Muhammadiyah berkewajiban melaporkan pengelolaan amal usaha
yang menjadi tanggung jawabnya, khususnya dalam hal keuangan/kekayaan kepada pimpinan
Persyarikatan secara bertanggung jawab dan bersedia untuk diaudit serta mendapatkan
Pimpinan amal usaha Muhammadiyah harus bisa menciptakan suasana kehidupan Islami
dalam amal usaha yang menjadi tanggung jawabnya dan menjadikan amal usaha yang
dipimpinnya sebagai salah satu alat da'wah maka tentu saja usaha ini menjadi sangat perlu agar
diharapkan karyawan mempunyai rasa memiliki dan kesetiaan untuk memelihara serta
mengembangkan amal usaha tersebut sebagai bentuk pengabdian kepada Allah dan berbuat
kebajikan kepada sesama.Sebagai karyawan dari amal usaha Muhammadiyah tentu tidak boleh
terlantar dan bahkan berhak memperoleh kesejahteraan dan memperoleh hak-hak lain yang layak
tanpa terjebak pada rasa ketidakpuasan, kehilangan rasa syukur, melalaikan kewajiban dan
bersikap berlebihan.
Seluruh pimpinan dan karyawan atau pengelola amal usaha Muhammadiyah berkewajiban
dan menjadi tuntutan untuk menunjukkan keteladanan diri, melayani sesama, menghormati hak-
hak sesama, dan memiliki kepedulian social yang tinggi sebagai cerminan dari sikap ihsan,
melakukanaktivitas pekerjaan yang rutin dan menjadi kewajibannya juga dibiasakan melakukan
kegiatan-kegiatan yang memperteguh dan meningkatkan taqarrub kepada Allah dan memperkaya
ruhani serta kemuliaan akhlaq melalui pengajian, tadarrus serta kajian Al-Quran dan As-Sunnah ,
dan bentuk-bentuk ibadah dan mu'amalah lainnya yang tertanam kuat dan menyatu dalam
Muhammadiyah mempunyai semboyan dalam gerakannya : “Sepi Ing Pamrih rame ing
gaweatau Sedikit Bicara Banyak Bekerja” Sebagai bentuk realisasi dari kegiatan Muhammadiyah
dalam berbagai bidang kehidupan untuk mencapai maksud dana tujuan Muhammadiyah• Sebagai
wujud dari pelakasanaan gerakan dakwah Muhammadiyah dalam bidang-bidang kehidupan agar
Islam dalam bentuk kerja nyata, Sebagai wadah atau sarana peribadatan bagiwarga
Muhammadiyah.
BAB III
KESIMPULAN
A. Penutup
Sebagai sebuah gerakan Islam yang lahir pada tahun 1912 Masehi dan kini hampir memasuki
usia 100 tahun, telah banyak yang dilakukan oleh Muhammadiyah bagi masyarakat dan bangsa
Indonesia secara luas. Sehingga harus diakui bahwa Muhammadiyah memiliki kontribusi dan
perhatian yang cukup besar dalam dinamika kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam rangka
mencapai tujuan Muhammadiyah untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam
telah menempuh berbagai usaha meliputi bidang dakwah, sosial, pendidikan, ekonomi, politik,
dan sebagainya, yang secara operasional dilaksanakan melalui berbagai institusi organisasi
B. Saran
Sebagai bagian dari warga muhammadiyah tentunya kita harus mengetahui dan memhami segala
bentuk amal usaha dari Muhammadiyah itu sendiri agar kita mengetahui sejau mana
bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
http://smartgubuk.blogspot.com/2016/02/amal-usaha-kemuhammadiyahan.html