Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH AL-ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAH-AN VII

‘’PEDOMAN HIDUP ISLAMI WARGA MUHAMMADIYAH’’

Oleh:
SASMILA
(105721146418)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas limpah
rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik.
Makalah ini berjudul “PEDOMAN HIDUP ISLAMI WARGA
MUHAMMADIYAH’’. Makalah ini disusun agar dapat bermanfaat sebagai
media sumber informasi dan pengetahuan.

Ucapan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah ,teman-teman dan


semua pihak yang telah terlibat dan memberikan bantuan dalam bentuk moril
maupun materil dalam proses penyusunan makalah ini, sehingga dapat selesai
tepat pada waktunya.

Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk


itukritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat dibutuhkan.Semoga makalah
ini dapat bermanfaat dan berguna serta bisa digunakan sebagaimana mestinya.

Penulis

Pinrang, 7 Januari 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................ 1


B. Rumusan Masalah .................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................... 3

A. Kehidupan Pribadi ................................................................... 5


B. Kehidupan dalam Keluarga……………………………………..7
C. Kehidupan Bermasyarakat ...................................................... 9

BAB III PENUTUP .......................................................................... 12

A. Kesimpulan ........................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah adalah seperangkat

nilai dan norma Islami yang bersumber Al-Quran dan Sunnah menjadi pola

bagi tingkah laku warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan sehari-

hari sehingga tercermin kepribadian Islami menuju terwujudnya masyarakat

utama yang diridloi Allah SWT. Pedoman Hidup Islami Warga

Muhammadiyah merupakan pedoman untuk menjalani kehidupan dalam

lingkup pribadi, keluarga, bermasyarakat, berorganisasi, mengelola amal

usaha, berbisnis, mengembangkan profesi, berbangsa dan bernegara,

melestarikan lingkungan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi,

dan mengembangkan seni dan budaya yang menunjukkan perilaku uswah

hasanah (teladan yang baik).

Landasan dan Sumber Landasan dan sumber Pedoman Hidup Islami

Warga Muhammadiyah ialah Al-Quran dan Sunnah Nabi dengan

pengembangan dari pemikiran-pemikiran formal (baku) yang berlaku dalam

Muhammadiyah, seperti; Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup

Muhammadiyah, Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Matan

Kepribadian muhammadiyah, Khittah Perjuangan Muhammadiyah serta hasil-

hasil Keputusan Majelis Tarjih.

1
B. Rumusan Masalah

Bagaimana Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah?

2
BAB II
PEMBAHASAN

Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul 1, sebagai

hidayah dan rahmat Allah bagi ummat manusia sepanjang masa, yang menjamin

kesejahteraan hidup materiel dan spirituil, duniawi dan ukhrawi. Agama Islam,

yakni Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad sebagai Nabi akhir

zaman, ialah ajaan yang diturunkan allah yan tercantum dalam AlQuran dan

Sunnah Nabi yang shahih (maqbul) berupa perintah-perintah, larangan-larangan

dan petunjuk-petunjuk untuk kebaikan hidup manusia di dunia dan akherat.

Agama yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan manusia

dengan sesama, Dengan beragama Islam maka setiap muslim memiliki

dasar/landasan hidup tauhid kepada Allah, fungsi/peran dalam kehidupan berupa

ibadah, dan menjalankan kekhalifahan, dan bertujuan untuk meraih Ridla serta

Karunia Allah SWT. Islam yang mulia dan utama itu akan menjadi kenyataan

dalam kehidupan di dunia apabila benar-benar diimani, difahami, dihayati, dan

diamalkan oleh seluruh pemeluknya (orang Islam, umat Islam) secara total atau

kaffah14 dan penuh ketundukan atau penyerahan diri15. Dengan pengamalan

Islam yang sepenuh hati dan sungguhsungguh itu maka terbentuk manusia

muslimin yang memiliki sifat-sifat utama :

• Kepribadian Muslim

• Kepribadian Mukmin

• Kepribadian Mukhsin dalam arti berakhlaq mulia

• Kepribadian Muttaqin

3
Dalam kehidupan di dunia ini menuju kehidupan di akhirat nanti pada

hakekatnya Islam yang serba utama itu benar-benar dapat dirasakan, diamati,

ditunjukkan, dibuktikan dan membuahkan rahmat bagi semesta alam sebagai

sebuah manhaj kehidupan (sistem kehidupan) apabila sungguh-sungguh secara

nyata diamalkan oleh para pemeluknya. Dengan demikian Islam menjadi sistem

keyakinan, sistem pemikiran, dan sistem tindakan yang menyatu dalam diri setia

muslim dan kaum muslimin sebagaimana menjadi pesan utama risalah dakwah

Islam.

Dakwah Islam sebagai wujud menyeru dan membawa ummat manusia ke

jalan Allah20 pada dasarnya harus dimulai dari orang-orang Islam sebagai pelaku

dakwa itu sendiri (ibda' binafsika) sebelum berdakwah kepada orang lain/pihak

lain sesuai dengan seruan Allah : "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah

dirimu dan keluargamu dari siksa neraka..." Upaya mewujudkan Islam dalam

kehidupan dilakukan melalui dakwah itu ialah mengajak kepada kebaikan (amar

ma'ruf), mencegah kemungkaran (nahyu munkar), dan mengajak untuk beriman

(tu'minuna billah) guna terwujudnya ummat yang sebaik-baiknya atau khairu

ummah.

Berdasarkan pada keyakinan, pemahaman, dan penghayatan Islam yang

mendalam dan menyeluruh itu maka setiap warga Muhammadiyah merupakan

suatu kewajiban yang mutlak untuk melaksanakan dan mengamalkan Islam dalam

seluruh kehidupan dengan jalan mempraktekkan kehidupan Islami dalam

lengkungan sendiri sebelum mendakwahkan islam kepada fihak lain.

Muhammadiyah sebagai gerakan Islam maupun warga Muhammadiyah sebagai

4
muslim benar benar dituntut keteladanannya dalam mengamalkan Islam di

berbagai lingkup kehidupan, sehingga Muhammadiyah secara kelembagaan dan

orang-orang Muhammadiyah secara perorangan dan kolektif sebagai pelaku

dakwah menjadi rahmatan lil-'alamin dalam kehidupan di muka bumi ini.

A. Kehidupan Pribadi

1. Dalam Aqidah

➢ Setiap Warga Muhammadiyah harus memiliki prinsip hidup dan

kesadaran imani berupa tauhid kepada Allah SWT. yang benar, ikhlas

dan penuh ketundukan sehingga terpancar sebagai ibad al-rahman yang

menjalani kehidupan dengan benar-benar menjadi mukmin, muslim,

muhsin, dan muttaqin yang paripurna

➢ Setiap warga Muhammadiyah wajib menjadikan iman dan tauhid

sebagai sumber seluruh kegiatan hidup, tidak boleh mengingkari

keimanan berdasarkan tauhid itu, dan tetap menjauhi serta menolak

takhayul, bid'ah dan khurafat yang menodai iman dan tauhid kepada

Allah SWT .

2. Dalam Akhlaq

➢ Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk meneladani perilaku Nabi

Muhammad dalam mepraktekkan akhlaq mulia , sehingga menjadi

uswah hasanah, yang diteladani oleh sesama berupa sifat shiddiq,

amanah, tabligh dan fathanah.

➢ Setiap warga Muhammadiyah dalam melakukan amal dan kegiatan

hidup harus senantiasa didasarkan kepada niat yang ikhlas dalam wujud

5
amal-amal shalih dan ihsan, serta menjauhkan diri dari perilaku riya,

sombong, ishraf, fasad, fahsya dan kemungkaran.

➢ Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk menunjukkan akhlaq yang

mulia (akhlaqul karimah) sehingga disukai/diteladani dan menjauhkan

diri dari akhlaq yang tercela (akhlaq almadzmumah) yang membuat

dibenci dan dijauhi sesama.

➢ Setiap warga Muhammadiyah dimanapun bekerja dan menunaian tugas

maupun dalam kehidupan sehari-hari harus benar-benar menjauhkan

diri dari perbuatan korupsi dan kolusi serta praktik-praktik buruk

lainnya yang merugikan hak-hak publik dan membawa kehancuran

dalam kehidupan di dunia ini.

3. Dalam Ibadah

➢ Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk senantiasa membersihkan

jiwa/hati kearah terbentuknya pribadi yang muttaqin dengan beribadah

yang tekun dan menjauhkan diri dari jiwa/nafsu yang buruk , sehingga

terpancar kepribadian yang shalih yang mengahdirkan kedamaian dan

kemanfaatan bagi diri dan sesamanya.

➢ Setiap warga Muhammadiyah melaksanakan ibadah mahdlah dengan

sebaik-baiknya dan menghidupsuburkan amal nawafil (ibadah sunnah)

sesuai dengan tuntunan Rasulullah serta menghiasi diri dengan iman

yang kokoh, ilmu yang luas, dan amal shalih yang tulus sehingga

tercermin dalam kepribadian dan tingkah laku yang terpuji.

6
B. Kehidupan Bermasyarakat

1. Islam mengajarkan agarsetiap muslim menjalin persaudaraan dan kebaikan

dengan sasama seperti dengan tetangga maupun anggota masyarakat

lainnya masing - masing dengan memelihara dan kehormatan baik dengan

sesama muslim maupun dengan non-muslim, dalam hubungan

ketetanggaan bahkan Islam memberikan perhatian sampai ke area 40

rumah yang dikategorikan sebagai tetangga yang harus dipelihara hak-

haknya.

2. Setiap keluarga dan anggota keluarga Muhammadiyah harus menunjukkan

keteladanan dalam bersikap baik kepada tetangga, memelihara kemuliaan

dan memuliakan tetangga, bermurah hati kepada tetangga yang ingin

menitipkan barangnya atau hartanya, menjenguk bila tetangga sakit,

mengasihi tetangga sebagaimana mengasihi keluarag/diri sendiri,

menyatakan ikut gembira / senang hati bila tertangga memperoleh

kesuksesan, menghibur dan mempberikan perhatian yang simpati bila

tetangga mengalami musibah atau kesusahan, menjenguk / melayat bila

ada tetangga yang meninggal dan ikut mengurusi sebagaimana hak - hak

tetangga yang diperlukan, bersikap pemaaf dan lemah lembut billa

tetangga salah, jangan selidik-menyelidiki keburukan-keburukan tetangga,

membiasakan memberikan sesuatu seperti makanan dan oleh-oleh kepada

tetangga, jangan menyakiti tetangga, bersikap kasih sayang dan lapang

dada, menjauhkan diri dari segala sengkerta dan sifat tercela, berkunjung

7
dan saling tolong menolong, dan melakukan amar makruf nahi munkar

dengan cara yang tepat dan bijaksana.

3. Dalam bertetangga dengan yang berlainan agama juga diajarkan untuk

bersikap baik dan adil, mereka berhak memperoleh hak-hak dan

kehormatan sebagai tetangga, memberi makanan yang halal dan boleh pula

menerima makanan dari mereka berupa makanan yang halal, dan

memelihara toleransin sesuai dengan prinsip-prinsi yang diajarkan oleh

Agama Islam.

4. Dalam hubungan-hubungan sosia yang lebih luas setiap angota

Muhammadiyah baik sebagai individu, keluarga maupun jama'ah (warga)

dan jam'iyyah (organisasi) haruslam menunjukkan sikap-sikap sosial yang

didasarkan atas prinsip menjunjung tinggi nilai kehormatan manusia,

memupuk persaudaraan dan kesatuan kemanusiaan, mewujudkan

kerjasama umat manusia menuju masyarakat sejahtera lahir dan batin,

memupuk jiwa toleransi, menghormati kebebasan orang lain, menegakkan

budi baik, menegakkan amanat dan keadilan, perlakuan yang sama,

menepati janji, menanamkan kasih sayang dan mencegah kerusakan,

menjadikan masyarakat yang shalih dan utama, bertanggung jawab atas

baik dan buruknya masyarakat dengan melakukan amar makruf dan nahi

munkar, berusaha untuk menyatu dan berguna / bermanfaat bagi

masyarakat, memakmurkan masjid, menghormati dan mengasihi antara

yang tua dan yang muda, tidak merendahkan sesama, tidak berprasangka

buruk kepada sesama, peduli kepada orang miskin dan yatim, tidak

8
mengambil hak orang lain, berlomba dalam kebaikan, dan hubungan-

hubungan sosial lainnya yang bersifat ishlah menuju terwujudnya

masyarakat utama yang diridlaoi Allah SWT.

5. Melaksanakan gerakan jama'ah dan dakwah jamaah sebagai wujud dari

melaksanakan dakwah Islam di tengah-tengah masyarakat untuk perbaikan

hidup baik lahir maupun batin sehingga dapat mencapai cita - cita

masyarakat utama yang diridlai Allah SWT.

C. Kehidupan dalam Keluarga

1. Kedudukan Keluarga

Keluarga merupakan tiang utama kehidupan ummat dan bangsa sebagai

tempat sosialisasi nilai-nilai yang paling intensif dan menentukan,

karenanya menjadi kewajiban setiap anggota Muhammadiyah untuk

mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah wa alrahmah40 yang

dikelanal dengan keluarga sakinah. Keluarga-keluarga dilingkungan

Muhammadiyah dituntut untuk benar-benar dapat mewujudkan Keluarga

Sakinah yang terkait dengan pembentukan gerakan Jama'ah dan Dakwah

Jama'ah menuju terwujudnya Masyarakat Utama yang diridloi Allah SWT.

2. Fungsi Keluarga

Keluarga-keluarga dilingkungan Muhammadiyah perlu difungsikan selain

dalam mensosialisasikan nilai-nilai ajaran Islam juga melaksanakan fungsi

kaderisasi sehingga anakanak tumbuh menjadi generasi muslim

Muhammadiyah yang dapat menjadi pelangsung dan penyempurna

gerakan dakwah di kemudian hari. Keluarga-keluarga di lingkungan

9
Muhammadiyah dituntut keteladanan (uswah hasanah) dalam

mepraktekkan kehidupan yang Islami yakni tertanamnya ihsan / kebaikan

dan bergaul dengan makruf, saling menyayangi dan mengasihi,

menghormati hak hidup anak, saling menghargai dan menghormati antar

anggota keluarga, memberikan pendidikan akhlaq yang mulia secara

paripurna, menjauhkan segenap anggota keluarga dari bencana siksa

neraka, membiasakan bermusyawarah dalam menyelesaikan urusan,

berbuat adil dan ihsan, memelihara persamaan hak dan kewajiban,

menyantuni anggota keluarga yang tidak mampu

3. Aktifitas Keluarga

Di tengah arus media elektronik dan media cetak yang makin terbuka,

keluarga - keluarga di lingkungan Muhammadiyah kian dituntut perhatian

dan kesungguhan dalam mendidik anakanak dan menciptakan suasana

yang harmonis agar terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif dan

terciptanya suasana pendidikan keluarga yang positif dengan nilai-nilai

jaran Islam. Keluarga-keluarga di lingkungan Muhammadiyah dituntut

keteladanannya untuk menunjukkan penghormatan dan perlakuan yang

ihsan terhadap anak-anak dan perempuan serta menajauhkan diri dari

praktik-praktik kekerasan dan menelantarkan kehidupan terhadap anggota

keluarga. 3.3. Keluarga-keluarga di lingkungan Muhammadiyah perlu

memiliki kepedulian sosial dan membangun hubungan sosial yang ihsan,

ishlah, dan makruf dengan tetanga-tetangga sekitar maupun dalam

10
kehidupan sosial yang lebih luas di masyarakat sehingga tercipta qaryah

thayyibah (desa sejahtera lahir dan batin) dalam masyarakat setempat.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah merupakan pedoman

untuk menjalani kehidupan dalam lingkup pribadi, keluarga, bermasyarakat,

berorganisasi, mengelola amal usaha, berbisnis, mengembangkan profesi,

berbangsa dan bernegara, melestarikan lingkungan, mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi, dan mengembangkan seni dan budaya yang

menunjukkan perilaku uswah hasanah (teladan yang baik).

Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul ,

sebagai hidayah dan rahmat Allah bagi ummat manusia sepanjang masa, yang

menjamin kesejahteraan hidup materiel dan spirituil, duniawi dan ukhrawi.

Agama Islam, yakni Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad sebagai

Nabi akhir zaman, ialah ajaan yang diturunkan allah yan tercantum dalam

AlQuran dan Sunnah Nabi yang shahih (maqbul) berupa perintah-perintah,

larangan-larangan dan petunjuk-petunjuk untuk kebaikan hidup manusia di

dunia dan akherat. Ajaran Islam bersifat menyeluruh yang satu dengan lainnya

tidak dapat dipisah-pisahkan meliputi bidang-bidang aqidah, akhlaq, ibadah,

dan muamalah duniawiyah.

12
DAFTAR PUSTAKA

www.academia.edu/6340217/pedoman_kehidupan_islam_warga_muhammadiyah
www.muhammadiyah.or.id./id/2-contest-98-det-pedoman-hidup_islami.html

13

Anda mungkin juga menyukai