PHIWM memuat kualitas individu ideal yang sesuai Al-Qur’an dan As-Sunnah meliputi
seluruh aspek kehidupan seseorang agar menjadi muslim,mukmin,muttaqin dan muhsin
yang sebenar benarnya.PHIWM berupa pola perilaku islami yang harus dimiliki dan
diamalkan oleh setap umat islam dan khususnya bagi warga atau pelajar
Muhammadiyah.Pedoman ini dirancang dan disusun untuk mencetak karakteristik warga
atau pelajar muhammadiyah agar dapat menjadi teladan yang baik sebagaimana
keteladanan Nabi Muhammad saw.Dengan pola perilaku warga yang menjadi teladan
itu,makan akan terwujud masyarakat islam yang sebenar benarnya,sebagaimana tujuan
muhammadiyah.
Berangkat dari keterangan diatas,maka pengertian PHIWM adalah seperangkat nilai
dan norma islam yang bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah untuk menjadi pola
bagi perilaku warga atau pelajar muhammadiyah dalam menjalani kehidupan sehari hari
sehingga tercermin kepribadian islam menuju terwujudnya masyarakar islam yang
sebenar benarnya.Selain itu,PHIWM juga dapat di artikan sebagai pedoman untuk
menjalani kehidupan dalam lingkup
pribadi,keluarga,bermasyarakat,berorganisasi,mengelola amal
usaha,berbisnis,mengembangkan profesi,berbangsa dan bernegara,melestarikan
lingkungan,mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi,dan mengembangkan
seni dan budaya yang menunjukkan perilaku uswatun hasanah (teladan yang baik ).
Landasan dan sumber PHIWM adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah Nabi Muhammad saw
yang merupakan pengembanngan dan pengayaan dari pemilikiran pemikiran formal
dalam muhammadiyah.
Di antara pemikiran formal yang di maksud adalah matan keyakinan dan cita cita hidup
muhammadiyah (MKCHM),muqaddiman Anggaran dasar muhammadiyah,Khittah
perjuangan muhammadiyah serta hasil keputusan majelis Tarjh.Dengan landasan dan
sumber sumber tersebut,maksud dan tujuan dirumuskannya PHIWM adalah untuk
membentuk perilaku individu dan kolektif seluruh anggota,tidak terkecuali pelajar
muhammadiyah,yang menunjukkan keteladanan yang baik menuju terwujudnya
masyarakat islama yang sebenar benarnya.
1. Kepentingan akan adanya pedoman yang bisa menjadi acuan bagi segenap
anggota Muhammadiyah sebagai penjabaran dan bagian dari keyakinan hidup
islami dalam muhammadiyah yang menjadi amanat sidang Tanwir di jakarta
pada tahun 1992,yang lebih merupakan konsep filisof.
2. Perubahan perubahan sosial politik dalam kehidupan nasional di era reformasi
yang menumbuhkan dimanika tinggi dalam kehidupan umat dan bangsa serta
mempengaruhi kehidupan muhammadiyah yang memerlukan pedoman bagi
warga dan pimpinan persyarikatan bagaimana menjalani kehidupan di tengah
gelombang perubahan itu.
3. Perubahan perubahan alam pikiran yang cenderung pragmatis (berorientasi
pada nilai guna semata),materialistis( berorientasi pada kepentingan materi
semata),dan hedonistis (berorientasi pada pemenuhan kesenangan duniawi)
yang menumbuhkan budaya inderawi(kebudayaan duniawi yang sekuler) dalam
kehidupan modern abad ke-20 yang disertai dengan gaya hidup modern
memasuki era baru pada abad ke-21.
4. Penetrasi budaya (masuknya budaya asing secara meluas)dan multikulturalisme
(kebydayaan masyarakat dunia yang majemuk dan melintasi) yang di bawah
oleh globalisasi (proses hubungan hubungan sosial,ekonomi,politik,budaya yang
membentuk tatanan sosial yang mendunia) yang semakin nyata dalam
kehidupan bangsa.
5. Perubahan orientasi nilai dan sikap dalam bermuhammadiayah karena berbagai
faktor (internal dan eksternal) yang memerlukan standar nilai dan norma yang
jelas dari muhammadiyah sendiri
Muhammadiyah sebagai organisasi yang bergerak dalam dakwah amar ma’ruf
nahi munkar tentunnya tidak menginginkan masyarakat indonesia mengalami
keterpurukan.Perlu diingat bahwa arti dan maksud dari tujuan muhammadiyah
telah dirumuskan yaitu menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam
sehingga terwujud masyarakat islam yang sebenar benarnya.Mustafa kamal
pasha dan Ahmad Adaby Darban menguraikan arti maksud dan tujuan
muhammadiyah sebagai berikut:
1. Menegakkan,berarti membuat dan mengupayakan agar tetap tegak dan
tidak condong apalagi roboh, yang semua itu dapat dilaksanakan jika
sesuatu yang ditegakkan tersebut diletakkan di atas dasar (fondasi) yang
kokoh dan solid,dipegang erat erat,dipertahankan dibela serta
diperjuangkan dengan penuh konsekuensi.
2. Menjunjung tinggi,berarti bahwa akan membawa atau menjunjung di atas
segala galanya,mengindahkan serta menghormati.
3. Agama islam,agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw yang
bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah Rasulullah Saw
4. Terwujud,artinya menjadi satu kenyataan adanya atau terwujud.
5. Masyarakat islam yang sebenar benarnya,yaitu masyarakat yang
memiliki struktur kehidupan manusia secara bersama (kolektif) dengan
corak masyarakat tengahan (ummatan wasathan) yang berkemuajuan
baik dalam wujud sistem nilai sosial budaya,sistemsosial dan lingkungan
fissik yang dibangunya.Masyarakat islam adalah masyarakat yang
memiliki keseimbangan antara kehidupan akhirat dan dunia serta
menampilkan corak masyarakat yang mengamalkan nilai-nilai
keadilan,kejujuran,kesejahteraan,kerjasama,kerja keras,kedisiplinan dan
keunggulan dalam segala lapangan kehidupan.
1. Mengandung hal hal yang pokok atau prinsip dan penting dalam
bentuk acuan nilai dan norma;
2. Pengayaan dalam arti memberikan banyak khasanah untuk
memmbentuk keluhuran dan kemuliaan ruhani dan tindakan ,
3. Aktual,yaitu memiliki keterkaitan dengan tuntunan dan
kepentingan kehidupan sehari hari
4. Memberikan arah bagi tindakan individu maupun kolektif yang
bersifat keteladanan
5. Ideal,yaitu dapat menjadi panduan umum untuk kehidupan sehari
hari yang bersifat pokok dan utama
6. Rabbani,artinya mengandung ajaran ajaran dan pesan pesan
yang bersifat akhlaki yang membuahkan keshalihan
7. Taisir,yaitu panduan/petunjuk yang mudah difahami dan
diamalkan oleh setiap muslim khususnya warga muhammadiya
ISTILAH DEFENISI
Bid’ah Amalan baru dalam ibadah yang belum perna ada dalam ajaran islam sesuai Al-
Qur’an dan As-Sunnah
Ibadah meliputi segala bentuk perbuatan seseorang mukmin,yang dilakukan dalam rangka
mendekatkan diri kepada Allah.Dalam islam,ibadah tidak terbatas pada ibadah ritual saja
seperti shalat,dan puasa.Namun,semua amal perbuatan yang bermanfaat dengan niat tulus dan
maksud benar sudah termasuk ibadah yang mendapatkan pahala.Apabila seseorang
makan,minum,atau bahkan tidur sekalipun,namun diniatkan untuk meningkatkan ketakwaan
dan ketaatan kepada Allah,maka semua itu sama dengan ibadah yang mendapatkan
pahala.Dengan demikian,setiap perbuatan seorang muslim bisa bernilai ibadah kepada
Allah.Apa pun yang dilakukan setiap muslim,mulai dari berdagang,bekerja dikantor,dan mencari
nafkah merupakan ibadah bagian dari ibadah.
Setiap warga muhammadiyah dituntut untuk senantiasa
membersihkan jiwa dan hati kearah terbentuknya pribadi
yang muttaqin dengan beribadah yang tekun serta
menjauhkan diri dari niat dan perbuatan tercela,sehingga
terpancar kepribadian saleh yang menghadirkan
kedamaian,kemanfaatan bagi diri dan sesamanya.Setiap
warga muhammadiyah dalam melaksanakan ibadah
khusus harus dilaksanakan dengan sebaik baiknya dan
meningkatkan amal nawafil (ibadah sunnah)sesuai dengan
tuntunan Rasulullah saw.Sebagai individu hendaknya
meneghiasi diri dengan iman yang kokoh,ilmu yang luas
dalam amal saleh,sehingga tercermin kepribadian dan
tingkah laku yang terpuji.
4. PHIWM Individu Dalam Muamalah
Muamalah berarti perlakuan atau tindakan terhadap orang lain,hubungan kepenting.Kata-
kata semacam ini adalah kata kerja aktif yang minimal harus mempunyai dua pelaku,yang satu
terhadap yang lain saling melakukan pekerjaan secara aktif.Lebih mudahnya,muamalah adalah
hukum yang mengatur hubungan antarindividu atau sesama manusia (hablu minannas).
Setiap warga muhammadiyah harus selalu menyadari bahwa dirinya sebagai hamba Allah
dan menjadi pemimpin dimuka bumi.
Sehingga dalam memandang dan menyikapi kehidupan dunia haruslah secara aktif dan positif
serta tidak menjauhkan diri dari masyarakat.
Allah telah menciptakan manusia untuk mengolah bumi dan memanfaatkan sebanyak mungkin
untuk kebahagiaan manusia itu sendiri.Untuk itu,Allah memberi manusia akal yang
cerdas,pikiran yang tajam dan perasaan luhur serta kesanggupan luar biasa untuk
melaksanakan tugasnya sebagai khalifah di bumi.
Dengan akal dan nafsu yang dimiliki oleh manusia dapat mendorongnya untuk
maju,bekerja keras tiada mengenal lelah,berjuang tanpaa mengenal mundur,sehingga
terciptalah perubahan dan pembangunan besar yang menyebabkan bumi berubah
berikutnya.Ketajaman pikiran,kehalusan perasaan dan keluhuran budi pekerti yang ditanamkan
Allah dalam jiwa manusia,menjadikan manusia dapat membedakan baik dan buruk,mana yang
boleh dan mana yang tidak boleh.Perlu kalian ingat,bahwa manusia memikul kewajiban yang
berat untuk memakmurkan bumi.Manusia bertanggungjawab kepada Allah yang telah
menciptakan,memberikan nikmat yang tidak terhitung jumlahnya,agar mempergunakannya
dengan sebaik baiknya dan mengamalkan petunjuk dan ajaran Allah dengan penuh keikhlasan.
Setiap warga muhammadiyah harus senantiasa berpikir secara burhani (pendekatan
fakta),bayani (pendekatan rasio),irfani (pendekatan hati nurani),yang mencerminkan cara
berpikir islam,dapat membuahkan karya karya pemikiran amaliah,mencerminkan perpaduan
antara hablun minallah dan hablum minannas serta maslahat bagi kehidupan umat
manusia.Maka disini perlu ketelitian dan kehati hatian dalam memecahkan sebuah
masalah,sehingga keputusan yang diambil tidak merugikan pihak lain.Dalam berpikir,diperlukan
sebuah bukti yang nyata dan benar karena sebagai seorang muslim harus selalu menjunjung
tinggi sifat sidiq yang artinya jujur atau benar.Sehingga jika sesuai dengan bukti yang nyata dan
benar maka kepercayaan dari orang lain pasti akan diperoleh.
Pendekatan yang sesuai dengan rasio atau nalar atau dapat di jangkau dengan akal fikiran
menjadi aspek yang penting pula dalam berfikir.Hal ini karena sebagai bukti bahwa manusia
sebagai individu juga menggunakan akal sehat yang telah diberikan oleh Allah Swt.
Dalam kehidupan di dunia ini,setiap individu pastilah memiliki cita cita atau target yang akan
dicapai.Dalam Al-Qur’an terdapat perintah untuk mencari penghidupan di dunia dengan tidak
mengesampingkan kehidupan akhirat.Artinya bahwa sebagai individu haruslah terus bekerja
untuk mencari penghidupan di dunia dan juga tetap rajin beribadah kepada
Allah.Keseimbangan dalam kehidupan inilah sebagai salah satu ciri individu warga
muhammadiyah.Oleh karena itu, setiap warga muhammadiyah harus mempunyai etos kerja
islami, seperti kerja keras,disiplin,tidak menyia nyiakan waktu,berusaha secara
maksimal/optimal untuk mencapai suatu tujuan.
Dalam Al-Qur’an surat ar-Ra’ad ayat 11 dijelaskan bahwa Allah tidak akan mengubah
keadaan suatu kaum,sebelum mereka merubah keadaannya sendiri.Ayat ini menegaskan
bahwa manusia harus bekerja keras untuk mencapai keberhasilan,baik di dunia maupu
akhirat.Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad saw bersabda,bekerjalah seolah olah akan hidup
selama lamanya dan beribadah seolah akan mati besok pagi.Hadits tersebut mengajarkan
untuk meningkatakan etos kerja yang tinggi,baik untuk dunia dan akhirat.