Anda di halaman 1dari 16

KAJI ULANG RUMUSAN IDEOLOGI

MUHAMMADIYAH

I.

MUQODIMAH
Muhammadiyah

sudah

memasuki

abad

ke

II.

Muhammadiyah telah berada dalam usia 103 sampai tahun ini


1433 H. Selama 103 tahun dari kelahirannya, Muhammadiyah
telah berhidmat di negeri ini untuk membangun peradaban dan
pengejawantahan Risalah Islam, sebagai Rahmatan lil Alamin
bagi setiap umat dan sekalian alam (Q.S. Al-Anbiya/21: 107)

/)








(107 :21

Dalam perjalanan zaman dan perputaran masa itu, gerak


dan kiprah Muhammadiyah harus bisa terus dinamis dan
berkesinambungan guna merealisasikan tugas yang mulia, yaitu
Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga
terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya
(AD Muhammadiyah Bab III Pasal 6)
Sebagaimana

telah

menjadi

identitasnya,

gerakan

Muhammadiyah dalam mewujudkan masyarakat Islam yang


sebenar-benarnya itu tidak lepas dari arti penting Dawah dan
Tajdid.

Dawah

merupakan
-1-

langkah

strategis

dalam

mengemban dan mengamalkan Risalah Islam, yakni menyeru


kepada Al-Khair (Islam) serta amar maruf nahi mungkar, dan
tajdid, baik yang bersifat pemurnian (purifikasi) maupun yang
bersifat pembaharuan (dinamisasi) (Haidar Noer, 2006: 54 SM).
Dari waktu ke waktu, identitas dan semangat berMuhammadiyah seperti itu harus dijaga daya hidupnya.
Dalam tempo zaman yang terus bergerak dan berubah,
Muhammadiyah perlu melakukan evaluasi dan revitalisasi
ideologi

gerakan

yang

juga

bernilai

historis,

karena

Muhammadiyah berada dalam pertaruhan waktu satu abad


untuk semakin membaktikan gerakannya yang lebih dinamis
dalam membangun peradaban.
Maka kali ini kita harus mengkaji kembali landasan
ideologi Muhammadiyah agar kerja dan perjuangan kita tidak
menyimpang dari asas, maksud dan tujuannya.

-2-

II.

IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
Pengertiannya:
1. Ideologi menurut pengertian Muhammadiyah bermakna:
a. Ideologi berasal dari kata-kata idea dan logos, yaitu
ajaran atau ilmu pengetahuan yang secara sistematis
dan menyeluruh membahas mengenai gagasan, caracara, angan-angan (yang dicita-citakan) atau gambaran
dalam pikiran, untuk mendapatkan keyakinan mengenai
hidup dan kehidupan yang benar dan tepat.
b. Ideologi berarti pula keyakinan hidup.
2. Ideologi/keyakinan hidup pembahasannya mencakup tiga
bidang, yaitu:
a. Pandangan hidup.
b. Tujuan hidup.
c. Ajaran dan cara yang dipergunakan untuk melaksanakan
pandangan hidup dalam mencapai tujuan hidup.
3. Ideologi/pandangan

hidup

Muhammadiyah

adalah

berdasarkan dan bersumber kepada ajaran Islam (Al-Quran


dan As-Sunah).
4. Ideologi/keyakinan hidup adalah merupakan hasil ciptaan
(akal pikiran) manusia, yang pada dasarnya merupakan
-3-

prinsip-prinsip yang mempunyai sifat tetap/tidak mudah


berubah. Sedang ajaran Islam yang menjadi dasar dan
sumber ideologi/keyakinan hidup Muhammadiyah adalah
wahyu Allah yang bersifat abadi/tidak berubah-ubah.
(H.M. Jendar Tamimy dalam buku: Muhammadiyah Jalan
Lurus oleh Umar Hasyim halaman 188).
Penting untuk digarisbawahi bahwa yang dimaksud
dengan ideologi Muhammadiyah ialah paham Islam dalam
Muhammadiyah (H. Nashir, 2006: xxxi) (AP Bahtiar). Ketika
ideologi diletakkan dan memiliki keterkaitan dengan agama
(Islam), berarti nilai dan identitas gerakannya menjadi sangat
fundamental.

Di

sinilah

arti

penting

ideologi

gerakan

Muhammadiyah karena menjadi nafas utama gerakan ini (Ibid:


30) (AP Bahtiar).

-4-

III. RUMUSAN IDEOLOGI YANG DIBAKUKAN MUHAMMADIYAH


Rumusan resmi ideologi Muhammadiyah adalah:
1. Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (1951) masa
kepemimpinan Ki Bagus Hadikusuma.
2. Kepribadian

Muhammadiyah

(1961)

disyahkan

pada

Muktamar ke-35/1962 di Jakarta (Kep. KH. Ahmad Badawi).


3. Matan, keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah
(Keputusan Sidang Tanwir Ponorogo tahun 1969 masa Kep.
A.R. Fakhrudin).
4. Pedoman

Hidup

Islam

Warga

Muhammadiyah

(Kep.

Muktamar Muhammadiyah 44/2000 di Jakarta (periode


Syafii Maarif).
Rumusan-rumusan Ideologi inilah yang harus/wajib
dipahami, dihayati, dan diamalkan oleh setiap anggota,
terutama Pimpinan Muhammadiyah di setiap tingkat.

-5-

MUQODIMAH
ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH

Adalah
menjelaskan

merupakan
tentang

rumusan
pandangan

yang
hidup

bersifat

ideologis,

Muhammadiyah,

menjelaskan tentang kewajiban manusia dalam hidup, cita-cita yang


akan diwujudkan dan cara-cara yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan yang dicita-citakan. Sebagai ideologi MADM menjiwai segala
gerak dan usaha Muhammadiyah serta proses penyusunan sistem
kerja sama yang dilakukan untuk mencapai cita-citanya itu.
MADM mengandung tujuh pokok pikiran:
1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, taat dan tunduk
hanya kepada Allah.
2. Hidup manusia itu bermasyarakat.
3. Hanya hukum Allah yang sebenar-benarnya, satu-satunya yang
dapat dijadikan sendi untuk membentuk pribadi yang utama dan
mengatur ketertiban hidup bersama (masyarakat) dalam menuju
hidup bahagia dan sejahtera yang haqiqi, di dunia dan akhirat.
4. Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam untuk
mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, adalah
wajib sebagai ibadah kepada Allah dan berbuat ihsan dan ishlah
kepada manusia (masyarakat).
-6-

5. Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam


sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,
hanyalah akan dapat berhasil bila dengan mengikuti (ittibak) jejak
dan langkah perjuangan para Nabi terutama Nabi Muhammad
Saw.
6. Berjuang untuk mewujudkan pokok pikiran tersebut hanya akan
dilaksanakan dengan baik dan berhasil bila dilaksanakan dengan
cara berorganisasi (Lihat Q.S. 3/Ali Imron: 102 s/a 105, Q.S.
Shaf: 2).
7. Pokok pikiran-pokok pikiran/prinsip-prinsip/pendirian-pendirian
seperti yang diuraikan dan diterangkan di muka itu adalah yang
dapat mewujudkan keyakinan dan cita-cita hidup terutama untuk
mencapai

tujuan

yang

dicita-citakan,

ialah

terwujudnya

masyarakat adil dan makmur lahir batin yang diridhai Allah SWT,
ialah MASYARAKAT ISLAM YANG SEBENAR-BENARNYA.

H.M. Jendar Tamimy


H. Jarnawi Hadikusumo
Penjelasan MADM hlm. 8-26

-7-

B. KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
I. Haqiqat Kepribadian Muhammadiyah
Kepribadian

Muhammadiyah

Ketetapan

Muktamar

Muhammadiyah ke-35 tahun 1962 di Jakarta sebetulnya bukan


hal baru, bukan materi baru, tetapi merupakan rumusan dari
kenyataan-kenyataan sikap dan tindakan yang telah dimiliki
serta dilaksanakan pada awal berdirinya, melalui perjalanan
sejarahnya dari masa ke masa. Setelah disempurnakan dan
disesuaikan dengan masa, suasana serta lingkungan, adalah
tepat untuk menjadi pegangan dan landasan perjuangan
Muhammadiyah masa sekarang dan masa ke depan sebagai
penerusan/kelangsungan dari perjuangan masa lampau hingga
dewasa ini.

-8-

II. Lahirnya Kepribadian Muhammadiyah


Lahirnya melalui proses yang lama, melalui perjalanan
sejarah di atas pergantian keadaan dan perubahan zaman yang
berturut-turut. Ia adalah hasil yang dilahirkan oleh cita-cita dan
sebab musabah Muhammadiyah berdiri (H.M. Jendar Tamimy &
KB. Hadisikumo).
Penggali Kepribadian Muhammadiyah
Kepribadian Muhammadiyah digali oleh KH. Faqih
Usman pada kepemimpinan Muhammadiyah H.M. Yunus Anis
(1959-1962). Digali berdasarkan penghayatan beliau sejak
berdirinya Muhammadiyah tahun 1330 H/1912 M sampai
dengan tahun 1962 M, kemudian dipidatokan pada Pelatihan
Pimpinan di Madrasah Mualimin Muhammadiyah pada bulan
Ramadlon 1381 H yang diikuti oleh wakil Pimpinan Daerah
seluruh Indonesia dengan judul Apakah Muhammadiyah Itu?.

-9-

Perumusan Kepribadian Muhammadiyah


Pimpinan Pusat Muhammadiyah sepakat untuk segera
merumuskan

Pidato

KH.

Faqih

Usman

untuk

dijadikan

landasan, pedoman dan pegangan bagi gerak dan jalannya


perjuangan Muhammadiyah dalam menuju cita-cita terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Untuk

merumuskan

kepribadian

dibentuk Panitia Perumusan yang terdiri dari:


1. KH. Faqih Usman
2. Prof. Dr. Farid Maruf
3. Jarnawi Hadikusuma
4. H.M. Jendar Tamimi
5. Dr. HAMKA
6. KH. Wardan Diponingrat
7. M. Shaleh Ibrohim

-10-

Muhammadiyah

MATAN KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH


I. Apakah Muhammadiyah itu?
Haqiqatnya
Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan gerakan
Islam


Maksud Gerakannya

Dawah Islam dan amar maruf nahi mungkar yang ditujukan


kepada dua bidang:
a. perorangan, dan
b. masyarakat

Sifat Dakwahnya
Dakwah dan amar maruf nahi mungkar pada bidang pertama
(perorangan) terbagi kepada dua golongan:
1. Kepada yang sudah Islam bersifat pembaharuan (tajdid),
yaitu membalikkan ajaran Islam kepada yang asli murni
(yang

bersumber

kepada

Al-Quran

dan

As-Sunnah

Shahihah).
2. Kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan untuk
memeluk agama Islam.
-11-

Kepada Masyarakat
Adapun dakwah dan amar maruf nahi mungkar kedua, ialah
kepada masyarakat, bersifat perbaikan dan bimbingan serta
peringatan.
Kesemuanya itu dilaksanakan bersama dengan bermusyawarah
atas dasar taqwa dan mengharapkan keridloan Allah semata.
Tujuan Akhir
Dengan melaksanakan dawah dan amar maruf nahi mungkar
dengan caranya masing-masing yang sesuai Muhammadiyah
menggerakkan

masyarakat

menuju

tujuannya

ialah

terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.









(104 :3/)






-12-

(4 :61/)

II. Dasar Amal Usaha Muhammadiyah


Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju tujuan
terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya dimana
kesejahteraan,

kebaikan,

dan

kebahagiaan

luas

merata,

Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya


atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Muqoddimah Anggaran
Dasar, yaitu:
1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah dan taat kepada
Allah.
2. Hidup manusia bermasyarakat.
3. Mematuhi ajaran Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran
Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban
bersama untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam
masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah
dan ihsan kepada kemanusiaan.
5. Ittiba kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad Saw.
6. Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban
organisasi.

-13-

III. Pedoman Amal Usaha


dan Perjuangan Muhammadiyah
Menilik dasar prinsip tersebut di atas, maka apapun yang
diusahakan dan bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah
untuk mencapai tujuan tunggalnya harus berpedoman: Berpegang
teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di
segenap bidang dan lapisan dengan menggunakan cara serta
menempuh jalan yang diridhai Allah.

-14-

IV. Sifat Muhammadiyah


Memperhatikan uraian tersebut di atas, tentang:
a. Apakah Muhammadiyah itu?
b. Dasar amal usaha Muhammadiyah, dan
c. Pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah,
Maka Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara sifatsifatnya, terutama yang terjalin di bawah ini:
1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
2. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiah.
3. Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh
ajaran Islam.
4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
5. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan serta
dasar dan falsafat negara yang sah.
6. Amar maruf dan nahi mungkar dalam segala lapangan serta
menjadi contoh teladan yang baik.
7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah
dan pembangunan sesuai dengan ajaran Islam.
8. Kerja sama dengan golongan Islam manapun juga dalam
usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta
membela kepentingannya.

-15-

Lanjutan
9. Membantu pemerintah serta kerja sama dengan golongan lain
dalam memelihara dan membangun negara untuk mencapai
masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah.
10. Bersifat adil dan korektif ke dalam dan keluar dengan
bijaksana.

Keputusan Muktamar Muhammadiyah


Ke-35/1962
di Jakarta

-16-

Anda mungkin juga menyukai