Anda di halaman 1dari 16

RESUME

KULIAH KEMUHAMMADIYAHAN 2
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Al Islam Kemuh III
Dosen Pengampu: Drs. Muh. Nasihin

oleh:
Muhammad Hilmanudin 201801590

AKADEMI STATISTIKA (AIS) MUHAMMADIYAH SEMARANG


TAHUN 2019
BAGIAN PERTAMA
BAB I KONSEP IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
A. Konsep dan Substansi Ideologi
Ideologi secara harfiah ialah system paham atau sekumpulan ide atau gagasan.
Ideologi memiliki unsur-unsur pokok, yaitu : (1) pandangan yang komprehensif tentang
manusia, dunia, dan alam semesta dalam lehidupan; (2) rencana penataan social-politik
berdasarkan paham tersebut; (3) kesadaran dan pencanangan dalam bentuk perjuangan
melakukan perubahan-perubahan berdasarkan paham dan rencana dari ideologi tersebut;
(4) usaha mengarahkan masyarakat untuk menerima ideologi tersebut yang menuntut
loyalitas dan keterlibatan para pengikutnya; dan (5) usaha memobilisasi seluas mungkin
para kader dan massa yang akan menjadi pendukung ideologi tersebut. Konsep ideologi
dalam Muhammadiyah bersifat mendasar, yaitu menyangkut dan diistilahkan dengan
Keyakinan dan Cita-cita Hidup. Ideologi Muhammadiyah ialah sistem keyakinan, cita-cita
dan perjuangan Muhammadiyah sebagai gerakan islam dalam mewujudkan masyarakat
islam yang sebenar-benarnya. Adapun isi atau kandungan ideologi Muhammadiyah
tersebut ialah (1) Paham islam atau paham agama dalam Muhammadiyah, (2) Hakikat
Muhammadiyah sebagai gerakan islam, dan (3) Misi, fungsi, dan strategi perjuangan
Muhammadiyah. Substansi ideologi dalam Muhammadiyah tersebut melekat dengan islam
sebagai landasan dan pusat orientasi gerakan dengan pandangan yang dipahami
Muhammadiyah, yakni islam yang sudah melekat dalam karakter gerakan
Muhammadiyah.

B. Ideologi Modernis-Reformis
Ideologi Muhammadiyah dalam pandangan akademik sering disebut dengan ideologi
kaum modernis atau reformis. Muhammadiyah dalam posisi tengahan sebagai gerakan
islam sungguh sangatlah jelas yakni berkarakter reformis-modernis dengan basis
pandangan islam yang berkemajuan, akan tetapi sudah berkiprah menjadi pencerah umat
dan bangsa dalam perjalanannya satu abad. Ditarik ke mana pun, kelebihan
Muhammadiyah dengan karakter reformis-modernis yang berbasis pandangan islam yang
berkemajuan, telah berkiprah sekuat ikhtiar dalam mewujudkan amaliah islam yang
kongkret di berbagai bidang kehidupan di bidang dakwah bi-lisan, Pendidikan, kesehatan,
pelayanan sosial, dan usaha-usaha lain yang bersifat dakwah bil-hal yang mencerahkan
kehidupan umat, bangsa, dan dunia kemanusiaan universal.

C. Ideologi yang Berkemajuan


Ideologi Muhammadiyah juga berwatak kemajuan. Muhammmadiyah memandang
bahwa islam merupakan agama yang mengandung nilai-nilai kemajuan untuk mewujudkan
kehidupan manusia yang tercerahkan. Kemajuan dalam pandangan islam adalah kebaikan
yang serba utama, yang melahirkan keunggulan hidup lahiriah dan rohaniah. Adapun
dakwah dan tajdid bagi Muhammadiyah merupakan jalan perubahan untuk mewujudkan
islam sebagai agama bagi kemajuan hidup umat manusia sepanjang zaman. Secara
ideologis, islam yang berkemajuan untuk pencerahan merupakan bentuk transformasi Al-
Ma’un untuk menghadirkan dakwah dan tajdid secara actual dalam pergaulatan hidup
keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal. Muhammadiyah berkomitmen untuk
terus mengembangkan pandangan dan misi islam yang berkemajuan sebagaimana spirit
awal kelahirannya tahun 1912.

D. Kristalisasi Ideologi
Dari pembahasan diatas mengenai ideologi Muhammdiyah dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut: pertama, Muhammadiyah sebagai ideologi. Bahwa Muhammadiyah
dengan identitas dirinya sebagai gerakan islam, dakwah amar makruf nahi mungkar dan
Tajdid, bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah memiliki sistem paham atau
seperangkat gagasan yang disebut ideologi, yakni ideologi Muhammdiyah. Ideologi
Muhammadiyah ialah sistem paham yang mengandung keyakinan, cita-cita, dan strategi
gerakan untuk terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya. Kedua, ideologi
Muhammadiyah ialah ideologi islam. Islam sebagai fondasi (asas,dasar), sekaligus world
view(pandangan dunia), atau way of life (pedoman kehidupan), sehingga merupakan
Minhaj al-hayat (system kehidupan) bagi Muhammadiyah yang membentuk keyakinan,
alam pikiran, kepribadian, dan pola tingkah laku/tindakan dalam kehidupan anggota
Muhammadiyah. Ketiga, Islam bagi Muhammadiyah merupakan identitas gerakan.
Keempat, ideologi Muhammadiyah berkarakter reformis-modenis dan islam yang
berkemajuan. Kelima, cita-cita Muhammadiyah ialah mewujudkan masyarakat islam yang
sebenar-benarnya. Masyarakat islam yang sebenar-benarnya merupakan aktualisasi dari
proses dan tujuan yang diperjuangkan secara terus-menerus yang mungkin tidak akan
tercapai secara absolut atau ideal hingga hari akhir kelak. Keenam, ideologi
Muhammadiyah mengandung Khittah Perjuangan. Ketujuh, Muhammadiyah dan
keindonesiaan. Muhammadiyah berjuang dalam koridor kehidupan bangsa dan negara
Republik Indonesia yang berfilosofi Pancasila, untuk berusaha bersama-sama menjadikan
suatu negara yang adil Makmur dan diridhai Allah SWT (baldataun thayyibatun wa
Rabbun ghafur). Kedelapan, Muhammadiyah bergerak dengan sistem organisasi.

BAB II MUQADDIMAH ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH


A. Muqaddimah Anggaran Dasar
Pada 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah bertepatan 18 November 1912 Miladiyah, oleh
almarhum Kiai Haji Ahmad Dahlan didirikan suatu persyarikatan sebagai gerakan islam
dengan nama Muhammadiyah yang disusun dengan majelis-majelis (bagian-bagian)nya,
mengikuti peredaran zaman serta berdasarkan syarat yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau Muktamar. Kesemuanya itu perlu untuk
menunaikan kewajiban mengamalkan perintah-perintah Allah dan mengikuti Rasul-Nya,
Nabi Muhammad SAW, guna mendapat karunia dan ridha-Nya didunia dan akhirat. Dan
untuk mencapai masyarakat yang sentosa dan bahagia, disertai nikmat dan rahmat Allah
yang melimpah-limpah. Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan umat islam
dapatlah diantarkan ke pintu gerbang surge jannatun naim dengan keridhaan Allah Yang
Maha Rahman dan Rahim.

B. Pokok-Pokok Pikiran
Pokok-pokok pikiran atau prinsip yang terkandung dalam Muqaddimah Anggaran
Dasar Muhammadiyah adalah:
Pokok pikiran pertama, Hidup manusia harus berdasar Tauhid (mengesakan) Allah:
bertuhan, beribadah, dan tunduk serta taat kepada Allah.
Pokok pikiran kedua, Hidup manusia itu bermasyarakat
Pokok pikiran ketiga, Hanya hukum Allah yang senar-benarnya, satu-satunya yang dapat
dijadikan sendi dan landasan untuk membentuk pribadi Muslim yang utama dan mengatur
ketertiban hidup Bersama(bermasyarakat) dalam menuju hidup bahagia dan sejahtera yang
hakiki, didunia dan akhirat.
Pokok pikiran keempat, Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam untuk
mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-benarnya adalah wajib, sebagai ibadah
kepada Allah berbuat ikhsan dan ishlah kepada manusia/masyarakat.
Pokok pikiran kelima, Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam,
sehingga terwujud masyarakat islam yang sebenar-benarnya hanya akan dapat berhasil bila
dengan mengikuti jejak(ittiba’) perjuangan para Nabi terutama perjuangan Nabi besar
Muhammad SAW.
Pokok pikiran keenam, Perjuangan mewujudkan pokok-pokok pikiran tersebut hanya akan
dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya dan berhasil bila dikerjakan dengan cara
berorganisasi.
Pokok pikiran ketujuh, Pokok-pokok pikiran seperti yang diuraikan dan diterangkan diatas
adalah yang dapat untuk mewujudkan, keyakinan, dan cita-cita, ialah terwujudnya
masyarakat adil dan Makmur, lahir dan batin yang diridhai Allah, yaitu masyarakat islam
yang sebenarnya-benarnya.

C. Penjelasan Muqaddimah Anggaran Dasar


1. Hakikat Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
Merupakan ideologi Muhammadiyah yang memberi gambaran tentang pandangan
Muhammadiyah mengenai kehidupan manusia dimuka bumi, cita-cita yang ingin
diwujudkan dan cara-cara yang dipergunakan untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
2. Penjelasan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
a. Landasan Dasar Muhammadiyah didirikan. Muhammadiyah didirikan diatas
(berlandaskan) dan untuk mewujudkan pokok pikiran yang merupakan prinsip-
prinsip/pendirian-pendirian bagi kehidupan dan perjuangan.
b. Proses Lahirnya Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah. Muqaddimah
Anggaran Dasar Muhammadiyah dibuat oleh almarhum Ki Bagus Hadikusuma
dengan bantuan beberapa orang sahabatnya. Disusunnya menjadi latar belakang
yang perlu diketahui untuk dapat memahami fungsinya. Latar belakang tersebut
ialah mulai nampak/terasa adanya kekaburan dalam Muhammadiyah sebagai
akibat proses kehidupannya sesudah lebih dari 30 tahun. Muqaddimah Anggaran
Dasar Muhammadiyah merupakan hasil ungkapan Ki Bagus menyoroti kembali
pokok pikiran almarhum Kiai Haji Ahmad Dahlan dalam mendirikan
Persyarikatan Muhammadiyah. Ki Bagus berharap Muqaddimah Anggaran
Dasae Muhammadiyah dapat dijaga, dipelihara dan ditajdidkan.
c. Kandungan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.
(1) Pokok pikiran pertama
Bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah hak Allah semata-mata,
bertuhan dan beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah adalah satu-
satunya ketentuan wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.
(2) Pokok pikiran kedua
Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradah) Allah atas
hidup manusia di dunia ini.

(3) Pokok pikiran ketiga


Masyarakat yang sejahtera, aman, damai, Makmur, dan bahagia hanyalah
dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan, dan gotong
royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-
benarnya, lepas dari pengaruh setan dan hawa nafsu.
(4) Pokok pikiran keempat
Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang manapun juga
adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku bertuhan kepada
Allah.
(5) Pokok pikiran kelima
Untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan Sentosa, tiap-tiap orang
terutama umat islam yang percaya kepada Allah dan hari kemudian, wajublah
mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci itu, beribadah kepada Allah dan
berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan
menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di dunia ini, dengan niat
yang murni tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya
mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya.
(6) Pokok pikiran keenam
Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka
dengan berkat dan rahmat Allah.
(7) Pokok pikiran ketujuh
Kesemuanya itu perlu untuk menunaikan kewajiban mengamalkan
perintah-perintah Allah dan mengikuti Sunnah Rasul-Nya Nabi Muhammad
SAW guna mendapatkan karunia dan ridha-Nya di dunia dan akhirat serta
untuk mencapai masyarakat yang Sentosa dan bahagia disertai nikmat dan
rahmat Allah yang melimpah -limpah sehingga merupakan suatu negara yang
indah, bersih, suci, dan makmur dibawah lindungan Tuhan Yang Maha
Pengampun.
BAB III MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUPMUHAMMADIYAH
A. Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup (MKCH) Muhammadiyah
1. Muhammadiyah adalah Gerakan islam dan dakwah amar makruf nahi munkar,
berakidah islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah, bercita-cita dan
bekerja untuk terwujud-nya masyarakat islam yang sebenar-benarnya, untuk
melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khilafah Allah dimuka
bumi.
2. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa islam adalah agama Allah yang diwahyukan
kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan seterusnya sampai
kepada Nabi penutup Muhammad SAW. Sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada
umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup material dan
spiritual, duniawi, dan ukhrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan islam berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Rasul
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran islam yang meliputi bidang-
bidang Akidah, Akhlak, Ibadah dan Muamalah dunyawiyyah.
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat
karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan,
kemerdekaan bangsa, dan Negara Republik Indonesia yang berdasar Pancasila dan
Undang-undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara
yang adil Makmur yang diridhai Allah Subhanahuwata’ala: baldatun thayyibatun wa
Rabbun ghafur.

B. Sistematika dan Pedoman untuk Memahami Rumusan Matan Keyakinan dan Cita-cita
Hidup Muhammadiyah
Sistematikanya seperti yang sudah dijelaskan dalam MKCH Muhammadiyah.
Pedomannya untuk memahami sebagi berikut:
1. Pokok-pokok persoalan yang bersifat ideologis yaitu:
a. Akidah: Gerakan berakidah islam
b. Cita-cita/Tujuan: untuk terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya.
c. Ajaran yan digunakan untuk melaksanakan akidah dalam mencapai cita-
cita/tujuan tersebut
2. Fungsi akidah dalam persoaln KCH adalah sebagai sumber yang menentukan bentuk
keyakinan dan cita-cita hidup itu sendiri
3. Fungsi cita-cita/tujuan dalam persoalan KCH sebagai kelanjutan/konsekuensi dari
akidah
Fungsi dan Misi Muhammadiyah:
a. Berjuang dan mengajak segenap golongan dan lapisan bangsa Indonesia untuk
menjadikan negara RI yang adil, Makmur, sejahtera Bahagia, materil dan
spiritual yang diridhoi Allah SWT.
b. Mengingat perkembangan sejarah dan kenyataan bangsa Indonesia sampai
dewasa ini, semua ingin dilaksanakan dan dicapai oleh Muhammadiyah daripada
keyakinan dan cita-cita hidupnya, bukanlah hal yang baru dan hakikatnya adalah
sesuatu yang wajar
c. Muhammadiyah menggunakan dakwah islam amar makruf nahi munkar dalam
arti dan proporsi yang sebenar-benarnya sebagai jalan satu-satunya.

BAB IV KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH


Konsep kepribadian Muhammadiyah disahkan pada muktamar ke 35 tahun 1962 di
Jakarta, yang juga dikenal sebagai Muktamar setengah abad. Muhammadiyah sebagai
Gerakan islam yang mengemban misi dakwah, beralam pikiran dakwah, dan menempuh
cara-cara dakwah, yakni bil hikmah(bijaksana), wal mauidhatil hasanah(Pendidikan yang
baik), wal jadil-hum bi-allahi hiya ahsan (dialog terbaik), sebagaimana perintah Allah
dalam Al-Qur’an Surah An-Nahl ayat 125, serta keteladan Nabi Muhammad SAW.
1. Apakah Muhammadiyah itu?
Muhammadiyah merupakan penyerikatan Gerakan islam. Gerakan dakwah islam
amar makruf nahi munkar dibagi dua golongan:
a. Kepada yang telah islam bersifat pembaharuan (tajdid) yaitu mengembalikan
kepada ajaran-ajaran islam yang murni
b. Kepada yang belum islam bersifat teman atau ajakan untuk memeluk agama
islam.
2. Dasar Amal Usaha Muhammadiyah
Melaksanakan usahanya menuju tujuan: terwujudnya masyarakat islam yang
sebenar-benarnya, dimana kesejahteraan, kebaikan, dan kebahagiaan luas merata,
Muhammadiyah mendasarkan segala gerak amal usahanya atas prinsip-prinsip yang
tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar.
3. Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah
Berpegang teguh akan ajaran-ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun
disegenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang
diridhoi Allah SWT.
4. Sifat Muhammadiyah
a. Beramal dan berjuang untuk perdamaian serta kesejahteraan
b. Mengamalkan ukhuwah Islamiyah
c. Mengindahkan segala hokum, UU, peraturan, dan dasar serta falsafah negara
yang sah
d. Amar makrif nahi munkar
e. Dll

BAB V KHITTAH PERJUANGAN MUHAMMADIYAH


Khittah yaitu garis besar perjuangan yang merupakan aspek/unsur dari ideologi
Muhammadiyah. Konsep ideologi secara umum mengandung paham dan cita-cita dan juga
strategi tertentu untuk mewujudkan paham dan cita-cita tersebut dalam kehidupan. Khittah
Muhammadiyah sejak khittah Palembang 1956 hingga Denpasar 2002 harus diletakkan
dalam sketsa besar dan luas atas sejarah dan perjalanan Panjang Muhammadiyah hingga
usianya lebih dari 1 abad. Berikut khittah Muhammadiyah:
1.Khittah Palembang (tahun 1956)
2.Khittah Ponorogo (tahun 1969)
3.Khittah Ujung Pandang (tahun 1971)
4.Khittah Surabaya (tahun 1978)
5.Khittah Denpasar (tahun 2002)

BAB VI KRISTALISASI DAN REVITALISASI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH


A. Kristalisasi Ideologi dan Khittah
Hal-hal yang berkaitan yaitu sebagai berikut:
1. Ideologi Muhammadiyah adalah system paham yang mengandung keyakinan,
cita-cita dan strategi perjuangan Muhammadiyah sebagai Gerakan islam yang
sebenar-benarnya.
2. Ideologi Muhammadiyah ialah ideologi islam yang berkemajuan.
3. Muhammadiyah dengan ideologi gerakannya melakukan ijtihad politik lebih
memilih strategi perjuangan pembinaan masyarakat dan tidak menempuh
perjuangan politik praktis dalam ranah kedewasaan negara.
4. Muhammadiyah menerima NKRI, Pancasila, UUD 45, dan Bhineka Tunggal Ika
sebagai consensus nasional yang mengikat seluruh warga dan komponen bangsa.
5. Setiap anggota Muhammadiyah berpartisipasi sebagai pemilih kritis, cerdas, dan
menjunjung tinggi akhlak mulia.
6. Dilakukan ideologi secara menyeluruh diseluruh intuisi persyarikatan.
7. Dalam memasyarakatkan ideologi Muhammadiyah kepada masyarakat luas
ditempuh usaha dialog, seminar, kajian, dan publikasi melalui berbagai media.
B. Kebijakan Revitalisasi Ideologi
Revitalisasi merupakan proses dan strategi pemantapan yang bersifat modern/jalan
tengah. Diwujudkan dalam langkah-langkah strategi dan operasional yang menyangkut
proses penataan, peneguhan, peningkatan, dan pengembangan. Revitalisasi ideologi ini
pada keputusan Tanwir Muhammadiyah tahun 1428 H/ 2007 M. Upaya untuk menjalankan
revitalisasi ideologi ini dilatarbelakangi oleh berbagai masalah factor, baik yang internal
maupum eksternal. Beberapa langkah-langkah strategi revitalisasi:
1. Optimalisasi pengajian rutin dengan materi ideologi Muhammadiyah
2. Penajaman materi-materi ideologi Muhammadiyah
3. Penyelenggaraan scs intensive program-program pengkaderan
4. Pengenalan ideologi Gerakan Muhammadiyah bagi siswa-siswa Pendidikan
dasar, dll.
BAB VII PERNYATAAN PIKIRAN MUHAMMADIYAH ABAD KEDUA
Muhammadiyah sejak berdiri tahun 1912 menegaskan diri sebagai Gerakan islam
yang berjuang menyebar luaskan dan mewujudkan ajaran islam di Indonesia yang di ilhami
oleh firman Allah SWT dan surat Al-Imran :104. Misi Muhammadiyah yaitu Gerakan
dakwah dan tajdid yang diwujudkan melalui kepeloporan dalam pembaruan pemahaman
agama, reformasi system Pendidikan islam, pengembangan penataa pelayanan-pelayanan
social dan pemberdayaan masyarakat berbasis penolong kesengsaraan oemoem(PKO),
memajukan peran perempuan muslim (aisyiyah) diruang publik, pengorganisasian zakat
dan haji, merintis taman pustaka dan publikasi, tabligh yang mencerdaskan dan
mengembangkan amaliah islami yang memajukan kehidupan.
a. Pandangan Keislaman
Bagi Muhammadiyah, islam merupakan nilai utama sebagai pondasi dan
pusat inspirasi yang menyatu dalam seluruh denyut nadi Gerakan
Muhammadiyah memandang islam merupakan agama yang mengandung nilai-
nilai kemajuan untuk mewujudkan kehidupan umat manusia yang tercerahkan.
Islam yang berkemajuan menyemalkan benih-benih kebaikan, kedamaian,
keadilan, kemaslahatan, kemakmuran, dan keutamaan hidup secara dinamis bagi
seluruh umat manusia.
b. Wawasan Kebangsaan dan Kemanusiaan
Muhammadiyah menegaskan pandangan tentang wawasan kebangsaan dan
kemanusiaan universal sebagai komitmen yang menyatu dalam gerakannya.
Dalam kehidupan kebangsaan Muhammadiyah sejak awal berjuang untuk
pengintegrasian keislaman dan kemerdekaan. Muhammadiyah memandang
bahwa proklamasi 1945 merupakan fase baru bagi Indonesia menjadi bangsa
merdeka. Pembentukan negara Indonesia selain menentukan cita-cita nasional
juga untuk menegaskan kepribadian bangsa sebagaimana tercermin dala
Pancasila. Cita-cita nasional dan falsafah bangsa yang ideal itu perlu
ditransformasikan ke dalam seluruh system kehidupan nasional sehingga
terwujud Indonesia sebagai bangsa dan negara yang maju, adil, Makmur,
beribadat, dan bermartabat dihadapan bangsa-bangsa lain.
c. Agenda Abad Kedua
Muhammadiyah berkomitmen kuat untuk melakukan gerakan pencerahan
(tanwir), merupakan praktisi islam yang bertujuan untuk membebaskan,
memberdayakan, dan memajukan kehidupan. Dengan Gerakan pencerahan
Muhammadiyah mengembangkan sikap tengahan (wasthiyah), membangun
perdamaian, menghargai kemajemukan, menghormati harkat martabat bangsa,
menjunjung tinggi akhlak mulia, dan memajukan kehidupan umat manusia.
Muhammadiyah jug amengembangkan strategi dari revitalisasi (penguatan
kembali) ke transformasi (perubahan dinamis). Pada abad kedua ini,
Muhammadiyah menghadapi perkembangan dunia yang semakin kosmopolitan.
Namun ini tidak menjadikan Muhammadiyah kehilangan pijakan yang kokoh
dalam ranah keindonesiaan dan lokalitas kebudayaan setempat, serta mencerabut
dirinya dari kepribadian Muhammadiyah.

BAGIAN KEDUA
BAB VIII MUHAMMADIYAH KINI DAN MASA DEPAN
Negara Pancasila sebagai Dar Al-Ahdi Wa Al-Syahadah.
Seperti yang sudah dicantumkan pada Q.S Al-Anbiya: 107, Q.S Al-Dzariyat: 56, Al-
Baqarah: 30, Al-Hud: 61, Al-Baqarah: 201. Muhammadiyah sebagai komponen strategis
umat dan bangsa di NKRI memiliki kewajiban kolektif untuk mendakwahkan islam
mengajak pada kebaikan, menyuruh pada yang makrif dan mencegah dari yang munkar,
seperti misi awal kelahirannya yang terkandung dalam Q.S Al-Imran: 104.
a. Pembentukan Negara Indonesia
NKRI yang diproklamasikan pada 17 agustus 1945 merupakan anugerah Allah atas
perjuangan seluruh rakyat yang mengandung jiwa, pikiran, dan cita-cita luhur
kemerdekaan, spirit kerohanian yang menjiwai lahirnya Negara Indonesia itu tertuang
dalam tiga alinea awal pembukaan UUD 1945. Tujuan didirikannay NKRI ialah untuk
“melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban duniayang berdaasarakan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Setelah merdeka, Indonesia mengalami dinamika kehidupan yang kompleks
sebagaimana tercermin dalam beberapa periode pemerintahan di era revolusi (1945-1949)
sampai orde baru (1966-1998). Namun setelah merdeka Indonesia banyak menghadapi
permasalahan dan tantangan yang berat dan kompleks. Kehidupan kebangsaan juga masih
diwarnai dengan krisis moral dan etika.
b. Peran Strategis Muhammadiyah
Dalam momentum kritis satu hari setelah NKRI diproklamasikan, Ki Bagus
Hadikusumo dan Mr. Kauman Singodimedjo dengan jiwa keagamaan dan kenegarawan
yang tinggi demi meyelamatkan keutuhan dan persatuan Indonesia dapat mengikhlaskan
dihapuskannya tujuh kata dalam Piagam Jakarta. Muhammadiyah dengan pandangan islam
berkemajuan senantiasa berusaha untuk mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dan
keindonesiaan. Muhammadiyah akan terus memberikan sumbangan besar didalam uapaya-
upaya mencerdaskan dan memajukan kehidupan bangsa serta mengembangkan moral
politik islam yang berwawasan kebangsaan ditengah pertarungan berbagai ideologi dunia.
c. Kedudukan Negara Pancasila
Bahwa negara Pancasila merupakan hasil konsensus nasional dan tempat
pembuktian/kesaktian untuk menjadi negeri yang aman dan damai. Pancasila sebagai dasar
negara RI ialah ideologi negara yang mengikat seluruh rakyat dan komponen bangsa.
Dalam megara Pancasila terkandung paham nasionalisme yang menjunjung tinggi nilai dan
orientasi kebangsaan yang menjadi bingkai pandangan negara-bangsa. Nasionalisme yang
bertumpu pada jiwa dan cita-cita kemerdekaan harus mampu menghilangkan benih-benih
sparatisme dan penyimpangan dalam bernegara.
d. Proyeksi Ke Depan
Muhammadiyah mengajak segenap komponen bangsa untuk menjadikan Indonesia
sebagai Negara Pancasila yang memiliki idealisme dan ciri utama baldatun thayyibatun wa
rabbun ghafur. Muhammadiyah juga mengajak seluruh elite bangsa untuk konsisten antara
kata dan tindakan, memperjuangkan kepentingan rakyat daripada kepentingan sendiri,
kelompok dan golongan, dan berkomitmen dalam memajukan bangsa dan negara.

BAB IX MUHAMMADIYAH DALAM DINAMIKA KEKINIAN


Muhammadiyah berkemajuan merupakan visi kepemimpinan periode ini sebagai
aktualisasi dari visi Muhammadiyah 2015-2020 yang ditetapkan Muktamar ke-47, yaitu:
1. Terciptanya transformasi (perubahan cepat ke arah kemajuan) system organisasi dan
jaringan yang maju, professional,dan modern
2. Berkembangnya system Gerakan dan amal usaha yang berkualitas utama serta mandiri
bagi terciptanya kondisi dan factor-faktor pendukung terwujudnya masyarakat islam
yang sebenar-benarnya
3. Berkembangnya peran strategis Muhamadiyah dalam kehidupan umat, bangsa, dan
dinamika global.
A. Dinamika Keumatan
Muhammadiyah bertanggung jawab sebagai salah satu pilar terdepan yang
mempengaruhi maju mundurnya umat islam. Umat islam pada fase tahun 2017 harus
bangkit mengejar ketertinggalan dan membangun keunggulan berbagai aspek. Dalam hal
ini terdapat sejumlah agenda sekaligus masalah krusial yang niscaya dihadapi oleh
kekuatan-kekuatan umat islam dinegeri ini.
1. Peguatan politik: mayoritas penduduk ini kekuatan politiknya tidak berbanding lurus
dengan kekuatan demografisnya sehingga tidak menjadi pemimpin dinegeri ini.
Padahal manakala ada kemauan politik dari seluruh partai politik islam maka terbuka
peluang untuk meraih kepemimpinan dalam pemerintahan.
2. Penguatan ekonomi: selama tidak berdaya secara ekonomi maka akan selamanya lemah
dan hanya menjadi objek semata. Fakta menunjukkan, ketika mayoritas umat islam
sedang melakukan usaha penguatan diri seperti dalam aksi 212, justru terdapat
kelompok islam lain menjalin kerja sam adan menjadi bagian dari pihak luar.
3. Aspek iptek dan factor strategi lain: umat islam harus memiliki keunggulan dibidang
strategis lainnya seperti penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengembangan
sumber daya manusia, aset-aset dan sarana prasarana fisik, serta berbagai kekuatan lain
yang menjadi pilar penting terbangunnya umat yang unggul atau khaira ummah.
B. Dinamika Kebangsaan
Indonesia sebagai negara-bangsa menghadapi masalah, ancaman, dan tantangan yang
semakin berat ditengah pusaran dunia yang sarat lalu lintas kepentingan ekonomi, politik
dan buday ayang progresif dan kompleks. Manakala spirit kedaulatan bangsa dirujuk pada
Trisakti Bung Karno tentang kedaulatan politik, ekonomi, dan budaya serta dalam
kebijakan pemerintah saat ini dijewantahkan ke dalam bagian Nawacita. Ketika
Muhammadiyah menyelenggarakan Tanwir 2017 ini, suasana kehidupan kebangsaan
tengah diuji oleh persoalan yang menguras energi dan menimbulkan kontroversi, yaitu:
1. Kasus penistaan agama: Basuki Tjahaja Purnama sebagai tersangka
2. Liberalisasi politik dan kemasyarakatan
3. Kesenjangan sosial-ekonomi
4. Kebhinekaan
C. Dinamika Global
Diranah global ini dua kecenderungan akibat kehadiran kaum islami yang meluas itu.
Disatu pihak kalangan islam cenderung mengembangkan kehidupan yang cenderung
isolatif dan eksklusif karena ingin hidup puritan ditengah dunia barat yang dianggapnya
krisis secara moral. Sementara dalam masyarakat barat masih kuat pandangan negative
terhadap islam dan umat islam sebagai pembawa radikalisme agama dan terorisme.
Radikalisme/ekstremisme sebenarnya bukan milik masyarakat Timut tengah/Kawasan
lainnya, di negara-negara barat pun ekstremisme termasuk rasisme tetap merebak. Dunia
patut cemas akan hilangnya nilai keadaban dengan mekarnya chauvinisme agama dan ras.
Diluar itu Muhammadiyah maupun bangsa Indonesia saat ini berada ditengah pusaran
dunia yang mengalami perubahan geopolitik, geoekonomi, dan geobudayayang bergerak
dari barat (AS dan eropa) ke tiongkok. Pada posisi dan dinamika global juga nasional yang
kompleks itulah kehadiran Muhammadiyah dengan pandangan islam berkemajuan dapat
menjadi solusi alternatif untuk menawarkan islam sebagai agama peradaban yang cerah-
mencerahkan.
D. Karakter Muhammadiyah
Muhammadiyah selalu memposisikan dan menyikapi masalah yang berkembang
betapa pun beratnya didasari oleh pertimbangan-pertimbangan yang matang, cerdas, bijak,
serta menakar masalahat dan mudharatnya dengan berpedoman pada prinsip-prinsip
gerakannya. Dengan menjalankan misi dakwah amar makruf nahi munkar Muhamadiyah
dapat menjalankan peran keumatan dan kebangsaan dengan alam pikiran dan sikap
berdakwah yang tentu ditempuh dengan elegan, cerdas, dan bermartabat. Banyak
pertimbangan yang harus dijadikan rujukan dalam menyikapi masalah keumatan dan
kebangsaan secara cerdas dan bertanggung jawab. Pada saat yang sama Muhammadiyah
memiliki kewajiban diri untuk terus memperkuat dan membangun keunggulan gerakannya.

BAB X TANTANGAN DAKWAH DAN TAJDID MUHAMMADIYAH


A. Tantangan Dakwah
Berbagai tantangan Muhammadiyah antara lain mekarnya misi agama lain, Gerakan-
gerakan islam lain yang masuk ke dalam komunitasMuhammadiyah, meluasnya buday
aasing yang serba sekuler dan liberal, serta berbagai tantangan lain ang kompleks.
Karenanya menjadi tantangan khususbagaimana menampilkan pemikiran, strategi dan
langkah-langkah dakwah yang bersifat alternative kepada masyarakat atas, menengah,
hingga ke bawah. Jika dakwah Muhammadiyah masih bersifat serba verbal, baik bil-lisan,
maupun bil-hal, maka dakwahnya akan ketinggalan di Gerakan-gerakan islam lain dan
agama lain. Pentingnya merumuskan strategi baru yang lebih akurat, actual, dan
kontekstual dalam dakwah Muhammadiyah.
B. Tantangan Tajdid
Sejarah kelahiran Muhammadoyah adalah sejarah tajdid Muhammadiyah melalui
musyawarah nasional tarjih memaknai tajdid untuk dua arti sekaligus, yaitu patifikasi
(pemurnian) dan dinamisasi (pengembangan). Kini Muhammadiyah dihadapkan pada
berbagai tantangan actual kehidupan yang meniscayakan penghadapan tajdid. Pertama,
berbagai ragam pemikiran islam muncul secara bergelora dari yang bercorak serba tekstual
hingga kontekstual, dari yang berkarakter konservatif hingga progresif dan bahkan liberal-
sekuler/apapun istilahnya yang merujuk pada madzab pemikiran sejenis. Kedua, kehidupan
pasca modern dengan beragam pemikiran demokrasi, hak asasi manusia, pluralisme,
multikulturalisme, dan globalisme semakin meluas dan menjadi realitas baru dalam
kehidupan umat islam maupun bangsa Indonesia dengan berbagai kecenderungannya yang
kompleks.

BAB XI MUHAMMADIYAH MEMASUKI ABAD KEDUA


Muhammadiyah memasuki abad kedua dalam pergerakannya yaitu, abad ke-21
sebagai era baru kehadiaran Gerakan islam setelah kelahirannya tahun 1912 dengan segala
masalah dan tantangannya kedepan.
A. Dunia abad ke-21
Diera baru ini banyak sekali lompatan/revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selain masa modernisasi tahap lanjut tidak kalah menonjolnya kehadiran globalisasi yang
membangun tatanan dunia global yang monolial/serba mendunia. Dalam etika gglobal
terkandung prinsip-prinsip yang fundamental, bahwa tiada tatanan global baru tanpa etika
global lama. Muhammadiyah menyadari kehadiran abad ke-21 dengan segala masalah
yang menyertainya. Muktamar Muhammadiyah ke-46 tahun 2010 menginvestasasi
masalah-masalah krusial tersebut dalam kategori Muhammadiyah dan isu-isu strategis
yang mendaftar sejumlah masalah sebagai berikut:
1. Krisis kemanusiaan modern: kegersangan rohani, diorientasi makna, anomali,
kekerasna dan future shock
2. Krisis pangan dan energi: keterbatasan sumber-sumber dan bahan makanan,
karena keterbatasan lahan, kekeringan, dan ledakan jumlah penduduk
3. Krisis ekonomi global
4. Krisis lingkungan danprubahan iklim
5. Islamophobia: sebuah wawsan dan pandangan dunia yang disebabkan oleh
ketakutan dan kekebencian tidak berdasar terhadap islam, yang muncul melalui
praktik-praktik pengasingan dan diskriminasi terhadap kaum muslimin dalam
berbagai kehidupan
6. Migrasi global: diakibatkan oleh industrialisasi, kemajuan teknologi transportasi,
keamanandan kekerasan
7. Konflik antar peradaban
8. Hegemoni dan paradoks politik global: ditandai semakin kuat dan meluasnya
demokratisasi, penegakan HAM, dan berbagai dialog antar peradaban
9. Kemiskinan dunia
Pada Muktamar Muhammadiyah ke-47 tahun 2015 di Makasar, terdapat
sejumlah masalah besar:
a. Adaptasi dan mitigasi perubahan iklim
b. Perlindungan kelompok minoritas
c. Eksistensi manusia dibumi
d. Pemanfaatan teknologi komunikasi
e. Mengatasi masalah mengungsi
B. Tantangan Muhammadiyah
1. Perkembangan masyarakat modern tahap lanjut (pasca modern) yang luar biasa
baru dan multiaspek
2. Krisis masyarakat akibat perubahan-perubahan yang cepat dan melampui
kemampuan untuk menyangganya
3. Mekarnya kembali natirisme dalam kehidupan masyarakat
4. Benturan pemikiran dalam beragam antara yang radikal-tekstual versus radikal-
liberal
5. Perkembangan misi/dakwah agama lain yang lebih ofensif dengan menggunakan
berbagai macam pendekatan
6. Kondisi umat islam maupun mayoritas masyarakat Indonesia yang masih miskin,
marginal, dan tertinggal
7. Perkembangan dunia yang berada dalam pusaran globalisasi
8. Semakin berkembangnya budaya populer yang lebih mengedepankan gaya hidup
yang serba materi
C. Internasionalisasi Muhammadiyah
Kini sejak satu dan tahun ini mulai dikembangkan langkah baru berupa perintisan
pusat keunggulan berupa amal usaha dan pusat dakwah sebagai bagian dari perluasan
kehadiranMuhammadiyah di dunia internasional. Programnya yaitu pendirian universitas
Muhammadiyah di Malaysia serta program Muhammadiyah Australia Islamic School di
Melbourne Australia. Muhammadiyah dalam memperluas sayap gerakannya keranah
global selain karena tuntutan situasional dengan makin meluasnya proses globalisasi.

BAB XII MUHAMMADIYAH GERAKAN PENCERAHAN


A. Islam Agama yang Mencerahkan
1. Islam yang mencerahkan
Kehadiran islam membawa misi penting untuk mengeluarkan umat manusi
adari segala bentuk kegelapan menuju pada keadaan terang benderang. (Q.S Al-
Baqarah: 257) pesan-pesan islam seperti Iqra’ (Q.S Al-Alaq : 1-5). Al-Qur’an
sebagai hidayah-hayan-furqan (Q.S Al-Baqarah: 189), agar setiap umat
mengubah nasib dirinya dan memperhatikan masa depan (Q.S Ar-ra’du: 11 ; Al-
Hasyr: 18), membebaskan kaum dhuafa-mustadh’afin (Q.S Al-Ma’un: 1-7 ; Al-
Balad: dst), menjadi khalifah diajukan bumi 11 ; dst), meruapakan bukti dari
ajaran yang menawarkan pencerahan bagi umat manusia semesta.
2. Peradaban mencerahkan
Merupakan rujukan model uswah hasanah padazaman Nabi lima belas abad
yang lampau dan era pencerahan islam selanjutnya. Risalah Nabi Muhammad
bersama kaum muslimin selama 23 tahun telah membawa pencerahan dari bangsa
arab yang terstruktur dalam system jahiliyah menjadi bangsa yang tercerahkan
sebagai lahir Al-Madinah, Almunawarah, yakni kota peradaban yang cerah dan
mencerahkan.
B. Sprit dan Makna Pencerahan
1. Makna pencerahan
Kata pencerahan dan Gerakan pencerahan merupakan konsep baru dalam
Muhammadiyah diera kontemporer yang belum bergerak dieraawal pergerakan.
Dapat dimaknai sebagai pencerahan islami.
2. Spirit gerakan
Dari latar belakang kelahiran dan pemikiran Muhammadiyah tersebut
tampak jelas spirit dan orinetasi Gerakan pencerahan yang melekat dengan
Gerakan pembaharuan dari organisasi islam yang dikenal reformis/moderis itu.
Dipelopori oleh Kiai Haji Ahmad Dahlan selaku pendiri Muhammadiyah.
C. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Pencerahan
Muhammadiyah dengan seluruh institusinya harus digerakan menjadi Gerakan islam
pencerahan yang di dalam dirinya cerah dan mencerahkan sehingga dapat memajukan umat
manusia diranah lokal, nasional, dan global, dan kehadirannya memancarkan cahaya
rahmatan lil-alamin.

BAB XIII MUHAMMADIYAH BERKEMAJUAN


Muhammadiyah memiliki spirit, pemikiran, dan langkah-angkah Gerakan yang maju
karena di dalam dirinya bersemi pandangan islam berkemajuan
A. Islam Berkemajuan
Pandangan islam berkemajuan sebagaimana dideklarasikan Muhammadiyah
merupakan ikhtiar untuk menggali kembali api pemikiran islam yang digagas dan
diaktualisasikan oleh pendiri Mhammadiyah K.H Ahmad Dahlan serratus tahun yang
silam. Islam mengajarkan agar manusia dunia dan menjadikannya sebagai majra’at al-
akhirat atau lading akhirat. Islam memerintahkan umatnya untuk merencanakan masa
depan sebagai bagian tidak terpisahkan dari bertakwa (Q.S Al-Hasyr: 18).
Kemajuan dalam pandangan islam bersifat multiaspek baik dalam kehidupan
keagamaan maupun dalam seluruh diemnsi kehidupan, yang melahirkan peradaban utama
sebagai bentuk peradaban alternatif yang unggul secara rohaniah dan lahiriah. Adapun
dakwah dan tajdid bagi Muhammadiyah merupakan jalan perubahan untuk mewujudkan
islam sebagai agama bagi kemajuan hidup manusia sepanjang zaman.
B. Muhammadiyah Berkemajuan
Muhammadiyah berkomitmen untuk terus mengembangkan pandangan dan misi
islam yang berkemajuan sebagaimana spirit awal kelahirannya tahun 1912.
Muhammadiyah juga sekaligus melakukan pembaruan dalam mu’amalah-duniyawiyah
yang membawa perkembangan hidup sepanjang kemauan ajaran islam. Muhammadiyah
tidak boleh larut dengan kerja-kerja rutin dan organisatris, apalagi terlibat konflik
internalyang menguras energi dan melurahkan marwah persyarikatan. Seluruh amal
usahadan berbagai kegiatan keluar penting untuk terus bersinergi dan bekerja sama.
Dalam konteks global Gerakan islam berkemajuan berorientasi pada terciptanya
kosmopolitanisme islam guna membangun tatanandunia baru yang lebih maju, adil, damai,
dan berkeadaban muli. Sementara politik global dihantui oleh kehadiran presiden Amerika
Serikat yang baru, Donald Trump, yang mengorbankan pikiran ismaofobia dan politik ultra
republican yang sangat konservatif, plusekspansis ekonomi-politik. Tiongkok yang
menghadirkan perubahan geopolitik dan geoekonomi baru dalam dinaika dan tantangan
global.

Anda mungkin juga menyukai