BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Ideologi Muhammadiyah
Ideologi secara harfiah ialah “sistem paham” atau “sekumpilan ide atau
gagasan”. Kata ideologi berasal dari bahasa Yunani “ideos” (ide, gagasan) dan
Tracy (1757-1876), seorang filsuf Prancis, yang menyebut ideologi tentang “ilmu
tentang ide-ide” yaitu sebagai suatu cara berpikir dalam memandang kehidupan,
yang dibedakannya dengan cara berfikir metafisika dan agama (Nashir, 2014: 30).
tentang manusia, dunia, dan alam semestadalam kehidupan; (2) rencana penataan
pengikutnya; (5) usaha mobilisasi seluas mungkin para kader dan masa yang akan
ideologi. Muhammadiyah waktu itu lebih memilih istilah “Keyakinan dan Cita-
cita Hidup” untuk pandangan istilah ideologi. Dalam Tanwir tahun 1969 di
juga teori dan strategi perjuangan untuk mewujudkan paham tersebut dalam
Muhammadiyah tersebut ialah (1) Paham Islam atau paham agama dalam
Misi, fungsi, dan Strategi perjuangan Muhammadiyah. Jadi tidak perlu membahas
idealisme yang mendasar, yang disebut ideologi. Ideologi dalam kaitan yang
dianut oleh gerakan Islam yang didirikan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan. Dengan
bagaimana, dan untuk apa Muhammadiyah itu”, yang dasar dan arahnya melekat
dengan “keyakinan dan cita-cita” yang mengikat bagi seluruh anggota dan
kelembagaan gerakannya.
13
b. Ideologi Moderenis-Reformis
Ideologi Islam modernis dibedakan secara tajam dengan Islam tradisional, Islam
revivalis, Islam fundamentalis, Islam radikal, Islam Liberal, dan Islam sekuler
dalam banayak rujukan studi Islam atau studi ilmu sosial tentang gerakan-gerakan
Islam. Sekali lagi, dengan sudut pandang keilmuan yang bersifat kategorisasi
keagamaan.
aspek struktur tetapi sekaligus substansi, ada ranah yang qath’iy tetapi sekaligus
yang dhaniy, negara juga dipandang penting tetapi perhatian utama modernisme
Islam, bahwa Islam mengandung ajaran yang menyeluruh namun konstruksi dan
zaman yang bersifat kekinian, dengan tetap berada dalam fondasi Islam. Islam
tidak mengisyaratkan paham tentang negara secara tegas, tetapi nilai-nilai Islam
14
dalam kehidupan berproses secara bertahap dan terus-menerus sesuai dengan taraf
jiwa ajaran Islam. Hal-hal yang belum Islami diislamkan dengan cara berproses,
dan Muhammadiyah generasi awal. Secara umum dan kontekstual, sikap dan
“Islam yang berkemajuan” menurut Prof. Dr. M. Amin Abdullah, yang menurut
secara lebih moderat dapat dikatakan sebagai ideologi yang berkemajuan, yakni
mengandung jiwa pembaruan dan kemajuann sejalan dengan jiwa ajaran Islam.
Watak dan ideologi yang berkemajuan itu tampak sekali dalam kandungan
misi dakwah dan tajdid untuk terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-
brnarnya. Bagi Muhammadiyah Islam merupakan nilai utama sebagai fondasi dan
berkeyakinan bahwa Islam sebagai risalah yang dibawa para Nabi hingga Nabi
akhir zaman Muhammad Shallahu ‘alaihu wasallam adalah agama Allah yang
yang tercerahkan. Kemajuan dalam pandangan Islam adalah kebaikan yang serba
mewujudkan Islam sebagai agama bagi kemajuan hidup umat manusia sepanjang
dan pengayaan maka tentang ajaran akidah, ibadah, dan akhlak kaum muslimin,
d. Kristalisasi Ideologi
paham yang mengandung keyakinan, cita cita dan strategi gerakan untuk
dengan identitas dirinya sebagai “Gerakan Islam, Da’wah Amar ma’ruf nahi
munkar dan Tajdid, bersumber pada Al-Qur’an dan As-Sunnah” memiliki “sistem
paham” atau “seperangkat gagasan” yang disebut dengan ideologi, yakni Ideologi
fondasi (asas, dasar) sekaligus world view (pandangan dunia) atau way of life
adalah Gerakan Islam, Da’wah Amar ma’ruf nahi munkar, dan Tajdid bersumber
pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dengan identitas Islam itu, Muhammadiyah dan
atribut diri, tetapi sekaligusmengemban misi dakwah dan tajdid, sehingga Islam
terwujud dalamkehidupan.
melaksanakan ajaran Islam, sehingga Islam senantiasa aktual dan menjadi agama
merupakan aktualisasi dari proses dan tujuan yang diperjuangkan secara terus-
menerus yang mungkin tidak akan tercapai secara absolut atau ideal hingga Hari
Khaira Ummah (QS Ali Imran: 110), yang memiliki sifat-sifat Rabbaniyah
tercermin kedalam sifat-sifat Insaniyah yang mulia atau utama dalam relasi-relasi
dalam koridor kehidupan bagsa dan negara Republik Indonesia yang berfilsafat
makmur dan diridai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Cita-cita dan stratrgi perjuangan
berbagai usaha dakwah dan tajdid untuk terwududnya masyarakat Islam yang
tersruktur dari Pusat hingga Ranting untuk membangun kejayaan umat, bangsa,
instrumen atau alat strategis yang wajib adanya dalam perjuangan mewujudkan
dari perintah Allah dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran 104, yang mewajibkan
yang jelas dan kokoh. Jika dikristalkann atau diambil intisarinya, maka yang
Memahaminya
nahi munkar, beraqidah Islam dan bersummber pada Al-Qur’an dan Sunnah,
benarnya, untuk melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan
diwahyukan kepada para Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa,
wasallam. Sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang
masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan spiritual, duniawi dan
ukhrawi.
Qur’an : Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad Shallahu ‘alaihu
menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam, (c) Muhammadiyah
1) Sejarah Singkat
itu, situasi Indonesia setelah tertutup dengan dunia luar pada zaman Orde Lama
seolah terbuka lebar dengan Orde Baru. Pada tahun 1968, konsep westernisasi,
pimpinan dan pakar Muhammadiyah pada waktu itulah yang melatar belakangi
Hidup Muhammadiyah.
dalam penyusunan konsep-konsep ini adalah Prof. Dr. Rasyidi, Ahmad Azhar
Djazman Al-Kindi.
2) Sistematika
dari lima (5) angka. Kemudian dari lima (5) angka ini dapat dibagi lagi menjadi
ideologis, yaitu angka 1 dan 2 yang berbunyi : (1) Muhammadiyah adalah gerakan
Islam, Da’wah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan Tajdid, bersumber pada al-Quran
yang diwahyukan kepada para Rasul-Nya, sejak nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa,
Isa dan seterusnya sampai kepada nabi penutup Muhammad saw sebagai hidayah
dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin
kesejahtraan hidup materiil dan sprituil, duniawi dan ukhrawi. Di sini kita tidak
menyebut Yahudi sebagai agama wahyu resmi, begitu juga dengan Kristen
berdasarkan al-Quran dan as-Sunnah selain al-Quran dan Sunnah Rasul, seperti
Ijma dan Qiyas bukan sumber, melainkan hanya Ijtihad. Demikianlah pendirian
yang meliputi bidang aqidah, akhlak dan ibadah dan Muamalah Duniawiyah
dan Sunnah), bukan untuk mentakwil ajaran aqidah yang memang di luar
jangkauan akal. Juga dalam melaksanakan ajaran aqidah, sesuai dengan ajaran
Islam, bahwa sikap toleransi terhadap penganut agama lain tetap ditumbuhkan dan
tidak memaksakan ajaran Islam, akan tetapi tetap terus memberikan gambaran
22
bahwa Agama yang akan menjamin kesejahtraan hidup yang hakiki di dunia dan
kepada al-Quran dan Sunnah Rasul. Meskipun Sunnah juga mengakui adanya
sumber “al-qalb” atau hati nurani. Moralitas kondisional dan situasional juga
adalah ibadah mahdhah, yang diturunkan oleh Rasulullah saw tanpa tambahan
keahlian berdasar ajaran agama serta menjadikan semua kegiatan tersebut sebagai
Muhammadiyah dalam masyarakat Negara RI, yaitu angka 5 yang berbunyi: (5)
kemerdekaan bangsa dan negara RI berdasar Pancasila dan UUD 1945, untuk
Robbun Ghafur.”
Islam, (2) Cita-cita/tujuan: bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya Islam yng
hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin
kesejahteraan hidup manusia materil dan spirituil, duniawi dan ukhrawi (Nashir,
2014:121).
2. Kinerja Guru
a. Pengertian Kinerja
ordered oudered or undertaken (Amstrong & Baron, 1996: 16). Kinerja berarti
(doing the work) dan hasil yang dicapai (the result achived).
kaitannya untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan. Berkaitan dengan hal
tersebut terdapat beberapa definisi mengenai kinerja. Kinerja adalah hasil kerja
seperti target, sasaran, kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah
merupakan hasil dari usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan
dan perbuatan dalam situasi tertentu, jadi kinerja merupakan hasil keterkaitan
mengartikan kinerja sebagai hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
kelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung
bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral
maupun etika.
dapat disimpulkan. Kinerja merupakan hasil kerja atau prestasi kerja seseorang
menghasilkan sesuatu hal, baik yang bersifat fisik dan nonfisik yang sesuai
dengan petunjuk, fungsi dan tugasnya yang disadari oleh pengetahuan, sikap,
yang baik dan tetap melihat jumlah yang akan diraihnya. Suatu pekerjaan harus
dapat dilihat secara mutu terpenuhi maupun dari segi jumlah yang akan diraih
b. Dimensi Kinerja
adalah karakteristik atau ciri-ciri yang terdapat dalam kinerja. Bisa juga diartikan,
dimensi merupakan parameter yang dijadikan tolok ukur dalam menilai kinerja.
Arti lain yang bisa digunakan adlah dimensi kinerja dimaksudkan untuk
mencermati ranah-ranah yang ada pada variabel kinerja (Ikhwan, 2015: 37).
25
kinerja mengacu pada standar kinerja, namun perbedaan jenis pekerjaan membuat
perbedaan dimensi kinerja pula. Standar kinerja adalah tingkat yang diharapkan
untuk diselesaikan, dan merupakan pembanding atas tujuan atau target yang ingin
dicapai (Bangun, 2012: 231). Sementara Mitchell sebagaimana dikutip Uno &’
Lmatenggo (2012: 68) memberikan batasan bahwa kinerja memiliki lima dimensi
yakni: (1) Kualitas; (2) Kecepatan dan ketepatan; (3) Inisiatif; (4) Kemampuan; dan (5)
Komunikasi.
Bila dimensi kinerja guru mencakup empat kegiatan inti tugas keguruan
dan tindak lanjut hasil belajar maka kelima dimensi kinerja Mitchell digunakan
menjelaskan bagaimana tiga inti aspek kinerja guru dilihat dari sisi kecepatan dan
pelaksanaan tugas guru yang berlaku. Dimensi kinerja guru dapat dilihat pada
pelatihan peserta didik. Bimbingan dan latihan yang dimaksud terbatas pada
bimbingan dan latihan yang dilakukan agar peserta didik dapat mancapai
26
kompetensi yang telah ditetapkan dan bimbingan dan latihan pada kegiatan
intrakurikuler.
dibawah ini.
kinerja. Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa kinerka memiliki lima dimensi,
kinerja guru yakni, perencanaan, pelaksanaan proses, dan penilaian proses dan
Kinerja guru mempunyai spesifikasi tertentu. Kinerja guru dapat dilihat dan
diukur berdasarkan spesifikasi atau kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh
27
setiap guru. Berkaitan dengan kinerja guru, wujud perilaku yang dimaksud adalah
kegiatan guru dalam proses pembelajaran. Berkenaan dengan standar kinerja guru
penilaian kinerja guru oleh pengawas menjelaskan bahwa, standar kinerja guru itu
dalam berbagai pengalaman belajar, dan (5) kepemimpinan yang aktif dari guru.
perguruan tinggi.
20 (a) tentang Guru dan Dosen menyatakan bahwa standar prestasi kerja guru
gugusan kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang guru. Kemampuan yang
harus dikuasai oleh seorang guru, yaitu: (1) merencanakan program belajar
mengajar; (2) melaksanakan dan memimpin proses belajar mengajar; (3) menilai
kemajuan proses belajar mengajar; (4) membina hubungan dengan peserta didik.
28
(3) menilai hasil pembelajaran; (4) membimbing dan melatih peserta didik; (5)
Kinerja guru dapat dilihat saat dia melaksanakan interaksi belajar mengajar
guru, meliputi: (1) rencana pembelajaran (teaching plans and materials) atau
(interpersonal skill).
Proses belajar mengajar tidak sesederhana seperti yang terlihat pada saat
pembelajaran yang baik seorang guru harus mengadakan persiapan yang baik agar
adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru mulai dari persiapan
yaitu pelaksanaan evaluasi dan perbaikan untuk siswa yang belum berhasil pada
kelas (Ikhrom, 2015: 36). Kinerja seorang guru dapat dilihat dari kegiatan kerja
maupun hasil. Dengan demikian, kinerja guru merupakan proses dan hasil kerja
Adapun kriteria kinerja guru yang dapat mencapai prestasi kerjanya lebih
Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang standar guru meliputi empat
diantaranya adalah sebagai berikut: (1) mantap, (2) stabil, (3) dewasa, (4) arif dan
bijaksana, (5) berwibawa, (6) berakhlak mulia, (7) menjadi teladan bagi peserta
didik dan masyarakat, (8) mengevaluasi kinerja sendiri, dan (9) mengembangkan
seorang pendidik sesuai dengan yang dituntut oleh organisasi dalam hal ini adalah
keberhasilan proses pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, perhatian pada kinerja
guru untuk meningkat dan ditingkatkan menjadi hal yang sangat penting, apalagi
kualitas pendidikan, dan hal ini tentu saja akan berimplikasi pada makin perlunya
Dari uraian tentang kinerja guru di atas dapat disimpulakan bahwa kinerja
guru adalah kemampuan yang ditunjukkan oleh guru dalam melaksanakan tugas
atau pekerjaannya sebagai pendidik. Kinerja atau profesi kerjanya dapat dikatakan
baik dan memuaskan apabila tujuan yang dicapai sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
guru. Faktor ini sangat besar pengaruhnya yang ditimbulkan dan bahkan yang
etos kerja seseorang tidak semata-mata tegantung pada nilai-nilai agama atau
bawahan.
3) Sikap jujur dan dapat dipercaya dari kalangan pimpinan terwujud dalam
kenyataan.
32
5) Sarana yang menujang bagi kesejahteraan mental dan fisik, seperti tempat
Sementara itu, Buchari Zainun (1989: 51) mengemukakan ada tiga faktor
uang dapat mempengaruhi kinerja pegawai, yaitu: (1) ciri seseorang; (2)
budaya, politik, hukum, ekonomi, dan sosial. Sikap terhadap profesi pegawai
CIRI SESEORANG
• Kemampuan
• kepribadian
KINERJA PEGAWAI
tujuan, dan target atau sasaran yang akan dicapai melalui kerja. Tim memiliki
kinerja baik, maka anggotanya akan menetapkan standar kualitas target, mencapai
mengetahui atau memahami tingkat kinerja guru satu dengan tingkat kinerja guru
yang lainnya atau dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan. Hani
faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien,
karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia
kinerja guru. Namun demikian, ada dua model yang paling sesuai dan dapat
digunakan sebagai instrumen utama, yaitu skala penilaian dan lembar observasi
atau penilaian. Skala penilaian mengukur penampilan atau perilaku orang lain
melalui pernyataan perilaku dalam suatu kontinum atau kategori yang memiliki
makna atau nilai. Observasi merupakan cara mengumpulkan data yang biasa
kegiatan yang dapat diamati baik dalam situasi yang alami sebenarnya maupun
situasi buatan. Tingkah laku guru dalam mengajar, merupakan hal yang paling
umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan, kelebihan, kekurangan dan
potensinya. Bagi sekolah hasil penilaian para guru sangat penting arti dan
Penilaian kinerja guru memiliki manfaat bagi sebuah sekolah karena dengan
penilaian ini akan memberikan tingkat pencapaian dari standar, ukuran atau
terdapat dalam seorang guru dapat diatasi serta akan memberikan umpan balik
kepada guru tersebut. Menurut Mangkupawira (2001: 224), manfaat dari penilaian
kinerja karyawan adalah: (1) perbaikan kinerja; (2) penyesuaian kompensasi; (3)
perencanaan dan pengembangan karir; (6) efisiensi proses penempatan staf; (7)
kerja yang sama; (10) tantangan-tantangan eksternal; (11) umpan balik pada
SDM.
prestasi individu, dan peran sertanya dalam kegiatan sekolah. Penilaian ini tidak
hanya penting bagi sekolah, tetapi juga penting bagi tenaga kependidikan yang
balik terhadap berbagai hal, kemampuan, ketelitian, kekurangan dan potensi yang
promosi, sistem imbalan dan aspek lain dari keseluruhan proses pengembangan
dilakukan oleh suatu sekolah untuk perbaikan kinerja guru itu sendiri maupun
untuk sekolah dalam hal menyusun kembali rencana atau strategi baru untuk
masukan bagi guru dalam memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya. Selain itu
untuk kemajuan peserta didik dan kemajuan guru sendiri menuju guru yang
profesional.
guna mengembangkan diri menjadi lebih profesional dan pada akhirnya nanti
akan meningkatkan kualitas pendidikan peserta didik. Hal ini menuntut perubahan
pola pikir serta perilaku dan kesediaan guru untuk merefleksikan diri secara
berkelanjutan.
merupakan hal yang amat penting. Baik buruknya kinerja guru akan
kegiatan belajar mengajar. Guru kurang disiplin, datang terlambat, tidak mampu
kualitas kerja yang prima. Sebagaimana dikatakan oleh Zamroni (2014: 111)
terdapat dua lavel sekolah: lavel sekolah makro; dan lavel kelas atau lavel mikro.
langsung berada di bawah komando kepala sekolah. Sedangkan pada level mikro
b. Setiap guru mempelajari dan memahami ajaran Islam (apa yang terdapat
dalam Alqur’an dan hadis) sesuai dengan mata pelajaran yang menjadi
tanggung jawabnya.
tanggung jawabnya.
pembelajaran.
e. Setiap guru harus bisa memperankan dirinya sebagai guru yang memiliki sifat
Muhammadiyah. Hal ini menjadi sumber dalam mendorong para guru untuk
Muhammadiyah.
Penelitian sebelumnya yang dapat menjadi masukan bagi peneliti antara lain
Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Guru SMK Muhammadiyah
penelitian menujukan bahwa efek motivasi dan kepuasan bekerja pada kinerja
mulai mengamalkan ideologi Muhammadiyah baik dalam aspek ibadah dan dalam
C. Hipotesis Penelitian
Arikunto, 2005: 67). Suatu hipotesis akan diterima apabila data yang dikumpulkan
dasar yang kemudian membuat suatu teori yang masih harus diuji kebenarannya.
Berdasarkan kerangka berpikir yang diuraikan di atas maka dapat diajukan suatu
KERANGKA BERFIKIR
Permasalahan (kendala/tantangan) :
• Rekruten guru yang lebih
memprioritaskan kompetensi dasar guru.
• Kemampuan dalam menerapkan empat
kompetensi dasar tersebut berdasarkan