Anda di halaman 1dari 13

IMPLEMENTASI IDEOLOGI MUHAMMADIYAH

DALAM GERAKAN DAKWAH

MOH.NURHAKIM

TOT MUBALLIGHAT AISYIYAH TINGKAT WILAYAH JAWA TIMUR


PWA JAWA TIMUR 16 JUNI 2012

FENOMENA PENGIKISAN IDEOLOGI


MUHAMMADIYAH

1.
2.
3.
4.

Masuknya paham dan kepentiangan dari luar;


Melemahnya ikatan-ikatan keorganisasian;
Kuatnya tarikan materialisme dan hedonisme;
Menurut Pak AR, Kita jadi godal-gadul.

IDEOLOGI MUHAMMADIYAH DAN FUNGSINYA


Ideologi:
Sistem keyakinan, cita-cita, dan perjuangan Muhammadiyah sebagai
gerakan Islam dalam mewujudkan masyarakat Islam yang sebenarbenarnya Ideologi ini diambil dari sumbernya al-Quran dan al-Sunnah.
Fungsi:
1. Ruh organisasi, menjamin dasar teologis, dan memberi arah gerakan;
2. Mengikat solidaritas organisasi, mempertahankan ikatan ke dalam;
3. Membentuk karakter orang secara kolektif sesuai pedoman;
4. Panduan strategi dan langkah-langkah perjuangan organisasi;
5. Mengorganisasikan dan memobilisasi pimpinan & anggauta organisasi

KANDUNGAN/SKOP IDEOLOGI MUHAMMADIYAH

1.
2.
3.

Paham agama Islam dalam Muhammadiyah (doktrin-teologis);


Hakikat Muhammadiyah sebagai gerakan Islam (substansi);
Misi, fungsi, dan strategi perjuangan Muhammadiyah (strategi).

PERINCIAN ISI/PEMIKIRAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH


BERADA DALAM:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (1946);


Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (1969);
Tafsir Duabelas Langkah Muhammadiyah (1938);
Al-Masail al-Khamsah (1954/1955);
Kepribadian Muhammadiyah (1962);
Khittah Perjuangan Muhammadiyah (1971);
Khittah Berbangsa dan Bernegara (2002);
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (2000);
Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Jelang Satu Abad (2005):
Pernyataan Pikiran Muhammadiyah Abad Kedua (2010).

POKOK-POKOK PIKIRAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH


(RINGKASAN HAEDAR NASHIR)
1.

Islam dijadikan sebagai asas, pandangan dunia (world view), pedoman


hidup (way of life), dan/atau sistem kehidupan (manhaj al-hayat) bagi
Muhammadiyah yang membentuk keyakinan, alam pikiran, kepribadian,
dan pola tindakan semua warga Muhammadiyah;

2.

Islam sebagai wahyu Allah sebagaimana dalam al-Quran dan al-Sunnah


al-Shahihah/al-Maqbulah dengan mengembangkan ijtihad, mencakup
seluruh bidang kehidupan (akidah, ibadah, akhlak, dan muamalah
dunyawiyah), yang harus diwujudkan dalam kehidupan pribadi, keluarga,
dan masyarakat luas untuk kebahagiaan hidup umat manusia di dunia
dan akhirat;

3.

Islam yang menjadi basis dan orientasi ideologi Muhammadiyah ialah Islam
yang berkarakter dakwah dan tajdid, Islam yang berkemajuan, dan memiliki sifat
wasithiyyah (moderat, tengahan), yang harus ditegakkan dan dijunjung tinggi
untuk terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya;

4.

Muhammadiyah sesuai Kepribadian dan Watak wasithiyyah yang dimilikinya


berbeda dari gerakan-gerakan Islam yang cenderung ekstrim; baik ekstrim yang
bersifat radikal-fundamentalis (radikal-konservatif) maupun radikal-liberal
(radikal sekuler), dengan menampilkan yang lebih kaya, unggul, dan alternatif.

4.

Dalam referensi/rujukan kontemporer ideologi keagamaan Muhammadiyah


adalah ideologi reformis-modernis (pembaharuan) yang menampilkan corak
Islam yang berkemajuan, yang memadukan antara pemurnian (purifikasi) dan
pengembangan (dinamisasi) dan bersifat tengahan (wasithiyyah) dalam
meyakini, memahami, dan melaksanakan ajaran Islam, sehingga Islam
senantiasa aktual dan menjadi agama untuk peradaban (din al-hadharah)
sepanjang zaman.

6. Muhammadiyah dalam perjuangannya sebagai organisasi dakwah dan


tajdid memiliki Kepribadian dan Khittah perjuangan yang diwujudkan
melalui sistem organisasi (Persyarikatan) yang membedakan dari gerakan
lain dalam menempuh dan mewujudkan gerakannya, serta memilih jalur
gerakan dakwah kemasyarakatan dan tidak melalui perjuangan politikpraktis atau politik-kepartaian untuk meraih kekuasaan, tetapi
berkomitmen dan melakukan usaha-usaha membangun dan menjalankan
peran kebangsaan;
7. Muhammadiyah berjuang dalam korikdor kehidupan bangsa dan negara
Republik Indonesia yang berfalsafah Pancasila, untuk berusaha bersamasama menjadikan suatu negara yang adil makmur dan diridhai Allah SWT
(baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur), sehingga Muhammadiyah tidak
berada dalam barisan gerakan yang membentuk model negara sendiri
yang berbeda dan bertentangan dengan NKRI yang telah menjadi
konsensus nasional sebagaimana cita-cita kemerdekaan tahun 1945.

DAKWAH YANG DIMAHUI MUHAMMADIYAH


1. Mengajak manusia kepada jalan Allah melalui amar maruf nahi mungkar
Dan hendaklah ada di antara kamu satu umat yang menyeru (berdakwah) kepada kebajikan
(mengembangkan Islam), dan menyuruh berbuat segala perkara yang baik, serta melarang
segala yang salah (buruk dan keji). dan mereka yang bersifat demikian ialah orang-orang
yang berjaya. (Ali Imran: 104)

2. Dakwah dilakukan dengan metode yang penuh kebijakan, nasehat yang


baik, dan mujadalah yang lebih baik.
Serulah ke jalan Tuhanmu (Wahai Muhammad) dengan hikmah dan nasihat yang baik, dan
mujadalah dengan mereka (yang Engkau serukan itu) dengan cara yang lebih baik;
Sesungguhnya Tuhanmu Dia lah jua Yang lebih mengetahui akan orang yang sesat dari
jalannya, dan Dia lah jua Yang lebih mengetahui akan orang-orang yang mendapat hidayah
petunjuk. (al-Nahl: 125)

3. Sasaran dakwah (madu) meliputi keseluruhan bidang kehidupan, Muslim


dan non muslim, dan alam semesta.
Dan tiadalah Kami mengutus Engkau (wahai Muhammad), melainkan untuk
menjadi rahmat bagi sekalian alam. (al-Anbiya: 107)

4.

Dalam berdakwah hendaknya menggunakan prinsip-prinsip sebagai


mana diamalkan Rasulullah dan memperhatikan perkembangan budaya
serta ilmu pengetahuan. Tanwir 1967 antara lain menggariskan:
a. Tajdid dalam faham agama dan masyarakat;
b. Keberanian memasuki masyarakat dengan tujuan membangun atas dasar Islam;
c. Tabsyir, nazhir, taisir, dan bukan mengkafirkan;
d. Orientasi masyarakat umum semuanya tanpa memandang golongan;
e. Dimengertinya ajaran Islam sesuai dengan bidang keperluan mereka;
f. Semua bagian, dan badan otonom Muhammadiyah digunakan sebagai alat dakwah.

BEBERAPA MASALAH SEPUTAR IMPLEMENTASI IDE-DAK


1.

2.
3.

4.
5.

Ideologi Muhammadiyah belum terinternalisasikan secara maksimal


kepada semua pimpinan dan warga Muhammadiyah (tahap
internalisasi: pemahaman, pertumbuhan, dan pendewasaan);
Banyak bidang dakwah yang belum terjangkau oleh Muhammadiyah,
misal dakwah wong cilik-abangan padahal 65% penduduk;
Pendekatan dan metode baru yang semestinya sejalan dengan ideologi
Muhammadiyah masih terbatas pada pewacanaan dan kontroversial,
misal pendekatan dakwah kultural dan pendekatan irfani;
Beberapa bidang dakwah Muhammadiyah telah direbut, disaingi,
bahkan didahului oleh pendatang baru.
Benturan antara nilai-nilai globalisasi dan regionalisasi yang meminta
Muhammadiyah memiliki posisi dan respon diri yang jelas.

BAGAIMANA DAKWAH KITA SEJALAN DENGAN


IDEOLOGI MUHAMMADIYAH DAN BERJAYA
1.
2.
3.

4.

5.

Penanaman ideologi Muhammadiyah secara istiqamah dan terencana


kepada pimpinan dan warga Muahammadiyah;
Mengkontekstualkan ideologi Muhammadiyah dengan perubahan
lapangan dakwah dari waktu ke waktu;
Konsisten mengimplementasikan ideologi ke dalam seluruh struktur,
ortom, dan amal usaha Muhammadiyah secara sistemik dan
komprehensif;
Merevitalisasi dan mengevaluasi implementasi ideologi
Muhammadiyah berdasarkan dinamika zaman dan pelaksanaannya di
lapangan
Mari kita teruskan apa yang selama ini telah kita lakukan, kita
kembangkan, dan pasti kita bisa.

RUJUKAN:
Suara Muhammadiyah dan Majlis Kader PP Muhammadiyah, Manhaj Gerakan
Muhammadiyah Ideologi, Khittah, dan Langkah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah, 2010.
Haedar Nashir, Meneguhkan Ideologi Gerakan Muhammadiyah. Malang: UMM Pres, 2007.
Haedar Nashir, Implementasi Ideologi Muhammadiyah dalam Gerakan Dakwah Berkemajuan.
Makalah Tot Muballighat Aisyiyah Tingkat Nasional, Majlis Tabligh PP Aisyiyah, 2012.

SYUKRAN, WAL-HAMDULILLAH
TSUMMAS-SALAAM

Anda mungkin juga menyukai