Anda di halaman 1dari 22

IMPLEMENTASI IDEOLOGI

GERAKAN MUHAMMADIYAH DI
TENGAH HETEROGENITAS
UMAT DAN KEHIDUPAN
KEBANGSAAN
OLEH : YUSUF SUYONO
IDEOLOGI

 Secara harfiyah, Ideology ialah “system Paham” atau sekumpulan ide atau
gagasan. Plato : “ Ideologi sebagai suatu kebenaran sejati”. Rene Descartes :
“Ideologi sebagai inti dari seluruh pemikiran manusia”.
 Unsur-Unsur Pokok Ideologi yaitu : 1) pandangan yang komprehensif tentang
manusia, dunia, dan alam semesta dalam kehidupan; 2) Rencana penataan social-
politik berdasarkan paham tersebut; 3) Kesadaran dan pencanangan dalam bentuk
perjuangan melakukan perubahan-2 berdasarkan paham dan rencana dari ideology
tersebut; 4) Usaha mengarahkan masyarakat untuk menerima ideology tersebut
yang menuntut loyalitas dan keterlibatan para pengikutnya; 5) Usaha
memobilisasi seluas mungkin para kader dan massa yang akan menjadi
pendukung ideology tersebut.  mirip mabda’ di Islam.
IDEOLOGI MUHAMMADIYAH

 IDEOLOGI MUHAMMADIYAH ialah system keyakinan, cita-cita, dan


perjuangan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dalam mewujudkan
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.
 Kandungan ideology Muhammadiyah, yaitu : 1) Paham Islam atau paham agama
dalam Muhammadiyah; 2) Hakikat Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam, dan
3) Misi, fungsi, dan Strategi perjuangan Muhammadiyah.
 Betapa pentingnya mengaitkan proses gerakan Muhammadiyah ke dalam
ideology. Dalam hal ini, ideology sesungguhnya merupakan “Worl View” yang
dianut Muhammadiyah yang mengikat seluruh anggota dan kelembagaannya.
KEKUATAN MUHAMMADIYAH

1) Fondasi Islam yang berlandaskan pada al-Quran dan as-Sunnah yang disertai
pengembangan Tajdid.
2) Reputasi Muhammadiyah sebagai gerakan Islam modern yang besar.
3) Jaringan organisasi yang sudah tersebar di seluruh penjuru tanah air, beberapa
Negara ASEAN, dan sejumlah Negara lain.
4) Perkembangan AUM yang sangat besar secara kuantitatif.
5) Sebagai ORMAS yang telah berkiprah lama dan luas di Indonesia sejak pra
hingga setelah kemerdekaan, sehingga Muhammadiyah memiliki modal social
dan modal moral.
KELEMAHAN MUHAMMADIYAH

1) Kecenderungan kuat Muhammadiyah sebagai gerakan aksi (amaliah)


menjadikan gerakan pemikiran kurang berkembang dengan baik.
2) Perkembangan amal usaha yang sangat besar secara kuantitatif belum diimbangi
peningkatan kualitas yang sepadan.
3) Pertumbuhan organisasi yang telah semakin besar membuat Muhammadiyah
cenderung birokratis dan lamban dalam menghadapi persoalan-persoalan dalam
masyarakat.
4) Organisasi Muhammadiyah yang demikian besar juga dinilai belum optimal
menyentuh persoalan masyarakat di akar rumput terutama kaum dluafa dan
mustadz’afin
PELUANG MUHAMMADIYAH

1. Keterbukaan masyarakat Indonesia yang semakin baik dan demokratis sebagai


kondisi objektif yang menguntungkan bagi Muhammadiyah.
2. Era otonomi daerah memberikan keleluasaan menjadi peluang bai
Muhammadiyah.
3. Pengakuan masyarakat internasional terhadap Muhammadiyah sebagai salah
satu pilar masyarakat madani di Indonesia membuka peluang kerjasama.
4. ASEAN Charter memberikan peluang terbuka bagi Muhammadiyah untuk
memperluas gerakannya menembus batas NKRI.
5. Momentum bergesernya titik berat gravitasi geo-politik/ekonomi/budaya dari
Eropa dan Amerika Utara ke Asia khususnya China.
TANTANGAN/ANCAMAN
MUHAMMADIYAH
1) Arus sekularisme-materialism yang melanda dunia.
2) Kecenderungan-kecenderungan radikal dalam gerakan social-politik dan
keagamaan.
3) Cengkeraman kapitalisme global yang berdampak pada pembangunan dan
orientasi kehidupan yang berlandaskan profit yang menjauh dari semngat al-
Ma’un.
4) ASEAN Charter bisa menjadi ancaman bagi Muhammadiyah bila tidak direspon
Muhammadiyah secara konkret, sehingga Muhammadiyah akan menjadi
organisasi yang out of date.
RINGKASAN IDEOLOGI MUHAMMADIYAH
(penjelasan Prof. Dr. Yunahar Ilyas)
1. Muhammadiyah dalam memahami Islam berdasarkan pada Al-Quran dan As-Sunnah. Tidak
terikat dengan aliran teologis, madzhab fikih, dan tariqat sufiyah apapun. Walaupun secara de
facto ahlus sunnah, Muhammadiyah menganut fikih manhaji, mementingkan dalil dibanding
pendapat para imam mazhab. Paham agama dalam Muhammadiyah bersifat independen,
komprehensif, dan integratif. Namun, Muhammadiyah sama sekali tidak anti terhadap alirah
theologi, mazhab, dan tasawuf.
2. Muhammadiyah mencirikan diri sebagai gerakan tajdid. “Dalam Anggaran Dasar disebutkan
bahwa Muhammadiyah adalah gerakan Islam, dakwah amar makruf nahi mungkar, dan
tajdid”. Tajdid yang diusung oleh Muhammadiyah terbagi menjadi purifikasi dan dinamisasi.
Keduanya harus berjalan seimbang. Purifikasi dalam hal akidah (pemurnian dari syirik),
ibadah (pemurnian dari bid’ah), dan akhlak (pemurnian dari yang menyimpang). Sementara
dinaminasi atau modernisasi dilakukan dalam hal urusan keduniawian. Sehingga ajaran Islam
dapat diaplikasikan secara aktual dan fungsional. Oleh karena itu, bid’ah hanya ada dalam
ibadah mahdhah, dalam wilayah budaya tidak ada bid’ah.
DZIKIR 24 JAM, TIDURPUN
BERDZKIR
LANJUTAN

3) Muhammadiyah memposisikan diri sebagai Islam moderat atau wasathiyah.


Muhammadiyah tidak radikal dan tidak liberal. Muhammadiyah memegang teguh
prinsip tawassut (tengah-tengah), tawazun (seimbang) dan ta’adul (adil).
Muhammadiyah itu berkemajuan, dalam artian berorientasi kekinian dan masa depan.
Muhammadiyah sedikit bicara banyak bekerja. Walaupun sedikit warganya tapi amal
usahanya tumbuh di mana-mana, sehingga mandiri dan tidak bergantung pada
kekuasaan. Kemandirian ini menjadi pengokoh sikap independensi Muhammadiyah
di hadapan penguasa.
4) Muhammadiyah menjaga kedekatan yang sama dengan semua partai politik.
Muhammadiyah bukan dan tidak berafiliasi kepada salah satu partai mana pun.
Muhammadiyah menganut politik etis atau high politics atau politik adiluhung.
LANJUTAN

4) Muhammadiyah menjaga kedekatan yang sama dengan semua partai politik.


Muhammadiyah bukan dan tidak berafiliasi kepada salah satu partai mana pun.
Muhammadiyah menganut politik etis atau high politics atau politik adiluhung.
5) Muhammadiyah bertujuan untuk mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya. Muhammadiyah tidak bertujuan untuk mendirikan negara syari’ah atau
khilafah Islamiyah. Dalam rangka mencapai tujuannya, Muhammadiyah lebih
menggunakan pendekatan kultural dibandingkan dengan pendekatan struktural
(kekuasaan). Dalam pendekatan kultural, Muhammadiyah mencerdaskan masyarakat
dari bawah dengan dakwahnya yang berkemajuan, mencerahkan, dan membebaskan.
REVITALISASI DAN LATAR
MASALAHNYA
1) Mudahnya sebagian anggota yang tertarik pada paham gerakan lain tanpa
memahami Muhammadiyah secara lebih mendalam.
2) Melemahnya spirit, militansi, karakter, dan gerakan pada sebagian anggota,
seperti rendahnya kiprah dalam menggerakkan Muhammadiyah.
3) Menurunnya ketaatan dan komitmen pada misi, pemikiran, kebijakan
Muhammadiyah.
4) Melemahnya ikatan atau solidaritas kolektif yang ditandai lemahnya
ukhuwwah/silaturrahim Antara anggota/institusi.
5) Kecenderungan sebagian anggota Muhammadiyah lebih mengutamakan
kiprahnya membesarkan usaha/kegiatan di luar Muhammadiyah.
LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS
REVITALISASI
1) Optimalisasi pengajian rutin dengan materi ideology Muhammadiyah yang
dilaksanakan oleh semua tingkat kepemimpinan.
2) Penajaman materi-materi ideology Muhammadiyah sebagai pengantar (kultum)
pada pertemuan formal dan informal.
3) Penyelenggaraan secara intensif program-program perkaderan seperti DA dan
BA.
4) Pengenalan ideology Muhammadiyah bagi siswa-siswi pendidikan dasar dan
internalisasinya bagi mahasiswa PTM.
LANJUTAN

5) Peningkatan kualitas dan kuantitas dakwah jama’ah.


6) Bagi individu yang bekerja di AUM, harus membuat surat perjanjian kerja
terkait komitmen berMuhammadiyah.
7) Berhati-hati terhadap setiap bantuan dari manapun datangnya.
8) Guru Al-Islam dan Kemuhammadiyahan harus mengajarkan pelajaran sesuai
paham agama dan ideology Muhammadiyah.
9) Penyusupan ideology atau paham lain dan kepentingan politik melalui aktifitas
dakwah yang berbeda dengan ideology Muhammadiyah harus ditolak secara bijak
dan tegas.
10) Selektif dalam memilih muballigh dan da’i yang akan menjadi narasumber dalam
pengajian.
IKHTITAM

‫ واذلين جاهدوا فينا لهنديهنم سبلنا و إ ن هللا ملع احملسنني‬: ‫قال تعاىل‬
)69 : ‫( العنكبوت‬
(Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridlaan ) Kami, Kami
akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah
beserta orang-orang yang berbuat baik.)
 Yen Waniya Ing Gampang Wediya Ing Pakewuh Samubarang Ora
Kalakon, Jer Basuki Mawa Beya
 Urip Mung Saderma Nglakoni; Gusti Ora sare.
 Al-Hamdu Lillahi Rabbil ‘Alamien

Anda mungkin juga menyukai