Anda di halaman 1dari 8

Pokok Pikiran Muhammadiyah Abad Kedua

(Faktor-faktor Kelanggengan Muhammadiyah)


1.Kelenturan Muhammadiyah

 Dalam memperjuangkan ide-idenya,


Muhammadiyah memiliki kelenturan. Karena
Muhammadiyah menempatkan dirinya sebagai
gerakan Islam moderat. Yaitu umat yang mendapat
tugas untuk tampil sebagai saksi kebenaran,
kebaikan, dan keindahan Islam di muka bumi.
 Berkat kelenturan inilah Muhammadiyah mampu
bertahan lebih dari satu abad dan terus memberikan
kemanfaatan bagi manusia.
2.Peran Muhammadiyah bagi Kemajuan

 Sepanjang usia perjuangannya, Muhammadiyah


sangat dikenal sebagai ormas Islam yang sangat
atau bahkan yang paling produktif dengan amal
kebaikan melalui AUMnya.
 Prestasi kemanusiaan Muhammadiyah yang
demikian banyak dan demikian berkualitas
telah banyak diakui orang dan dicatat oleh para
peneliti Indonesia maupun peneliti asing.
3.Relasi Muhammadiyah dengan Gerakan Lain

 Dalam cara berfikirnya, para aktivis Muhammadiyah


sudah diarahkan agar dapat produktif dengan ide,
gagasan, kehendak, cita-cita, dan prilaku yang baik,
benar dan indah menurut ajaran Islam. Jika terjadi
perkumpulan/pertemuan antar sesama aktivis
Muhammadiyah, maka yang dihasilkan adalah kebaikan,
kebenaran, dan amal shaleh.
 Aktivis Muhammadiyah juga dianjurkan untuk
menyelenggaran kerjasama-kerjasama dengan aktivis
gerakan lain untuk menghasilkan kebaikan dan
kemanfaatan yang lebih banyak.
4. Sumber Corak Gerakan Lentur Muhammadiyah

 Dalam ranah ibadah mahdhah Muhammadiyah berprinsip


tajrid/purifikasi, yaitu mencukupkan dengan apa yang
telah diperintahkan Allah dan apa yang dicontohkan oleh
Nabi Muhammad saw. sepanjang kehidupan kenabian dan
kerasulannya.
 Menyangkut ibadah mu’amalah Muhammadiyah
melakukan ijtihad/dinamisasi untuk menyesuaikan bahkan
melampaui zamannya. Islam menurut Muhammadiyah
tidak menolak kemajuan ilmu, pengetahuan, teknologi, dan
politik yang baru selama tidak bertentangan dengan ajaran,
nilai, dan semangat Islam.
5. POKOK PIKIRAN MUHAMMADIYAH ABAD KE-2

1.Muhamadiyah dengan pradigma dakwah dan


tajdid berbasis Islam berkemajuan dituntut untuk
memperkaya dan mempertajam orientasi
tajdidnya yang bersifat pemurnian dan
pengembangan dengan tidak terjebak pada
bentuk-bentuk kegiatan rutinitas-birokratis,
sehingga mampu menjadi gerakan alternatif di
tengah lalu lintas berbagai gerakan Islam dan
gerakan sosial-kemasyarakatan yang pusparagam.
LANJUTAN...
2.Masalah demokrasi, Hak Asasi Manusia
(HAM), dan kesadaran baru di tengah arus
globalisasi memerlukan penghadapan dakwah
dan tajdid Muhammadiyah yang lebih cerdas.
3.Hal serupa juga diperlukan ketika menghadapi
masalah krisis moral dan spiritual yang
diakibatkan oleh kehidupan modern yang
kehilangan keseimbangan dalam peradaban
umat manusia.
“Muhammadiyah akan terus memberikan
kemanfaatan tidak hanya kepada warga
Muhammadiyah semata, akan tetapi
kepada seluruh umat manusia baik
muslim atau tidak, dengan mendapat
dukungan pemerintah atau tidak, karena
seluruh usahanya ditujukan hanya untuk
medapat ridha Allah swt.”

Anda mungkin juga menyukai