KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
Kelompok 2
Narasumber : Juanda.S,Ag,.M.A.
TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2020
Daftar isi
Pendahuluan…………………………………………………......
Pertanyaan wawancara…………………………………………..
Rumusan masalah……………………………………………….
Landasan teori…………………………………………………..
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia dan rahmatNya
sehingga Artikel ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Artikel ini
diharapkan dapat memberikan tambahan edukasi tentang muhammadiyah sebagai gerakan islam.
Dalam penyelesaian Artikel ini, saya banyak mengalami kesulitan, terutama disebabkan oleh
kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai
pihak, akhirnya Artikel ini dapat terselesaikan dengan cukup baik. Karena itu, sudah sepantasnya
jika saya mengucapkan terima kasih kepada:
Teman – teman, narasumber yang dapat dipercaya , serta semua pihak yang ikut membantu
dalam pencarian data dan informasi, baik secara langsung maupun tidak langsung, cetak maupun
elektronik, yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. Terima kasih atas semuanya. Saya sadar,
sebagai seorang mahasiswa yang masih dalam proses pembelajaran, penulisan Artikel ini masih
banyak kekurangannya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang
bersifat positif, guna penulisan Artikel yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan
saya, semoga Artikel yang sederhana ini, dapat memberi manfaat tersendiri bagi para pembacanya
dan juga mampu memberikan sedikit kemajuan bagi Bangsa dan Negara.
PENDAHULUAN
1) Setiap warga Muhammadiyah harus memiliki prinsip hidup dan kesadaran imani
berupa tauhid kepada Allah Subhanahu Wata'alayang benar, ikhlas, dan penuh
ketundukkan sehingga terpancar sebagai lbad ar-rahmanyang menjalani
kehidupan dengan benar-benar menjadi mukmin, muslim, muttaqin, dan muhsin
yang paripurna.
2) Setiap warga Muhammadiyah dalam melakukan amal dan kegiatan hidup harus
senantiasa didasarkan kepada niat yang ikhlasdalam wujud amalamal shalih dan
ihsan, serta menjauhkan diri dari perilaku riya’, sombong, ishraf, fasad, fahsya,
dan kemunkaran.
4) Setiap warga Muhammadiyah di mana pun bekerja dan menunaikan tugas maupun
dalam kehidupan sehari-hari harus benar-benar menjauhkan diri dari perbuatan
korupsi dan kolusi serta praktik-praktik buruk lainnya yang merugikan hak-hak
publik dan membawa kehancuran dalam kehidupan di dunia ini.
c. Dalam Bidang Ibadah
1) Setiap warga Muhammadiyah harus selalu menyadari dirinya sebagai abdi dan
khalifah di muka bumi, sehingga memandang dan menyikapi kehidupan dunia
secara aktif dan positif serta tidak menjauhkan diri dari pergumulan kehidupan
dengan landasan iman, Islam, dan ihsan dalam arti berakhlaq karimah.
3) Setiap warga Muhammadiyah harus mempunyai etos kerja Islami, seperti: kerja
keras, disiplin, tidak menyia-nyiakan waktu, berusaha secara maksimal/optimal
untuk mencapai suatu tujuan.
1
Pertanyaan wawancara
Pertanyaan wawancara
3. Kepribadian muhammadyiah
Apa itu muhammadyiah Muhammadyiah itu artinya ada dua kata
pertama kata Muhammad yaitu: pengikut nabi
Muhammad SAW dan yang kedua
ya’niskiyah yaitu:makna nya pengikut jadi
kesimpulannya adalah yang merasa pengikut
nabi Muhammad yaitu muhammadyiah.
Muhammadyiah bukan agama baru yaitu
organisasi keagamaan bukan organisasi politik
maupun yang lainnya
Apa ciri kepribadian Kepribadian merupakan rumusan yang
muhammadyah menggambarkan hakekat muhammadyiah serta
sifat-sifat kepribadian muhamadyiah sebagai
landasan, pedoman dan pegangan
Rumusan Masalah
Pertanyaan tentang narasumber
Sejak kapan bapak menjadi anggota muhammadiyah
Apa pendidikan terakhir bapak
Apa tujuan
Kepribadian Muhammadiyah adalah masuknya pemikiran dan cara-cara politik dalam mengelola
dan menggerakan Muhammadiyah setelah Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia)
dibubarkan dan orang-orang Muhammadiyah yang berkecimpung di Partai Politik Islam tersebut
kembali ke Muhammadiyah.
Muhammadiyah sebagai organisasi dan gerakan sosial keagamaan didirikan oleh KH. Ahmad
Dahlan (1868-1923) pada awal abad kedua puluh, tepatnya pada 8 Dzulhijjah 1330 H, bersesuaian
dengan tanggal 18 Nopember 1912. Pendirian organisasi ini, antara lain, dipengaruhi oleh gerakan
tajdîd (reformasi, pembaruan pemikiran Islam) yang digelorakan oleh Muhammad ibn ‘Abd al-
Wahhab (1703-1792) di Arab Saudi, Muhammad ‘Abduh (1849-1905), Muhammad Rasyîd Ridhâ
(1865-1935) di Mesir, dan lain-lain. Masing-masing tokoh tersebut memiliki corak pemikiran yang
khas, berbeda satu dengan yang lain. Jika Muhammad ibn ‘Abd al-Wahhâb menekankan pemurnian
akidah, sehingga gerakannya lebih bersifat puritan (purifikasi), maka Muhammad ‘Abduh lebih
menekankan pemanfaatan budaya modern dan menempuh jalur pendidikan, dan karena itu,
gerakannya lebih bersifat modernis dan populis. Sementara itu, Rasyîd Ridhâ menekankan
pentingnya keterikatan pada teks-teks al-Qurân dalam kerangka pemahaman Islam, yang dikenal
dengan al-Rujû’ ilâ al-Qur’ân wa al-Sunnah (kembali kepada al-Qur’an dan al-Sunnah). Oleh
karena itu, gerakannya lebih bersifat skriptualis (tekstual), yang kelak menjadi akar
fundamentalisme (al-ushûliyyah) di Timur Tengah (Syafiq A. Mughni, 1998).
kepribadian Muhammadiyah berfungsi sebagai landasan, pedoman dan pegangan setiap gerak
Muhammadiyah menuju cita-cita terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan Gerakan Islam. Maksud gerakanya ialah
Dakwah Islam dan Amar Ma’ruf nahi Munkar yang ditujukan kepada dua bidang: perseorangan dan
masyarakat . Dakwah dan Amar Ma’ruf nahi Munkar pada bidang pertama terbagi kepada dua
golongan: Kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan kepada
ajaran Islam yang asli dan murni; dan yang kedua kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan
ajakan untuk memeluk agama Islam. Memahami “Kepribadian Muhammadiyah”
Memahami Kepribadian Muhammadiyah berarti:
1. Memahamai apa sebenarnya Muhammadiyah
2. Karena Muhammadiyah ini sebagai organisasi, sebagai suatu persyarikatan yang berasaskan
Islam maka perlu pula difahami Islam yang bagaimanakah yang hendak ditegakkan dan dijunjung
tinggi itu, mengingat telah banyaknya kekaburan-kekaburan dalam Islam di Indonseia ini. Dan ini
pulalah yang hendak dipergunakan mendasari atau menjiwai segala amal usaha Muhammadiyah
sebagai organisasi.
3. Kemudian dengan sifat-sifat yang kita contoh atau kita ambil dari bagaimana sejarah da’wah
Rasulullah yang mula-mula dilaksanakan, itu pulalah yang kita jadikan sifat-sifat gerak da’wah
Muhammadiyah, dengan kita sesuaikan pada keadaan dan kenyataan-kenyataan yang kita hadapi.
Lebih jelasnya pengaruh dari luar yang membuat ajaran islam tidak lagi murni dan
ajarannya yang mulai di campur dengan adat atau kebudayaan yang terpengaruh langsung oleh
kebiasaan-kebiasaan yang buruk. Sehingga banyak praktek nya umat islam di Indonesia
memperlihatkan hal-hal yang bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran islam, terutama yang
berhubungan dengan prinsip akidah islam. Itu sebabnya, di berikan pencerahan atau dimurnikan nya
ajaran islam ini sangat di butuhkan. Agar kembali menjadi panutan bagi banyak orang untuk mau
punya kesadaran dan memiliki perubahan sosial yang lebih baik.
“Tujuan itu sebenarnya kalau di bilang tercapi, ya hampir semuanya tercapai tetapi kalau
tujuan itu dibilang tercapai ya kita akan berhenti Muhammadiyah akan berhenti. Karena ilmu yang
kita tuju itu masih banyak, tidak ada ujungya. Maka dari itu Muhammadiyah harus tetap maju untuk
menyebarkan agama Islam dan mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan.
Landasan teori
Dasar Dan Amal Usaha Muhammadiyah
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas maka dapat disimpulkan beberapa haldiantaranya
sebagai berikut ::
1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah.
2. Hidup manusia bermasyarakat.
3. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu satu-
satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia akhirat.
4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban
sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada kemanusiaan.
5. Ittiba’ kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.
6. Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban organisasi
Saran
semoga artikel yang kami buat ini dapat menjadi salah satu referensi untuk mengetahui
tentang Kepribadian Muhammadiyah.