Anda di halaman 1dari 13

MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP MUHAMMADIYAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang
diampu Oleh Zaenal Muttaqin. M.Pd

Disusun Oleh :
Bhakti Gustiarosma Suryani (C1714201070)
2C

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esaatas segala rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tugas makalah Agama Islam

dan Kemuhamadiyahan dengan judul “Matan Keyakinan Dan Cita-Cita Hidup

Muhammadiyah”dengan lancar.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari katasempurna sehingga saya

mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat

dan menambah wawasan kita semua.

Tasikmalaya, 19 september 2018

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Makalah..............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah................................................2


B. Sejarah Perumusan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Muhammadiyah...........................2
C. Isi dalam Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah................................3
D. Islam dalam Keyakinan Muhammadiyah........................................................................4
E. Pemikiran-Pemikiran dan Gerakan Muhammadiyah dalam Bidang Aqidah, Akhlak,
Ibadah, dan Muamalah Duniyawiyah.............................................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKAN G
Setiap yang hidup pasti memiliki sebuah cita-cita, bahkan kita hidup ini harus
memiliki sebuah cita-cita, dengan cita-cita kita hidup, dengan cita-cita pula kita
berambisi. Tetapi cita-cita tanpa sebuah keyakinan adalah sebuah mimpi belaka.
Cita-cita diiringi dengan keyakinan akan memberikan kita semangat dalam mengejar cita-
cita kita itu.
Maka dari itu makalah saya kali ini akan mengangkat topik ”Matan Kehidupan
Cita-cita Hidup Muhammadiyah”, agar kita bisa mengerti bagaimana cita-cita hidup
Muhammadiyah.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian matan keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah?
2. Bagaimana sejarah perumusan matan keyakinan dan cita-cita muhammadiyah?
3. Apa saja isi dalam matan keyakinan dan cita-cita muhammadiyah?
4. Bagaimana islam dalam keyakinan muhammadiyah?
5. Bagaimana pemikiran-pemikiran dan gerakan muhammadiyah dalam bidang
aqidah,ibadah,akhlak,dan muamalah duniyawiyah?

C. TUJUAN MAKALAH
1. Mengatahui pengertian matan keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah?
2. Mengetahui sejarah perumusan matan keyakinan dan cita-cita muhammadiyah?
3. Mengetahui Apa saja isi dalam matan keyakinan dan cita-cita muhammadiyah?
4. Mengetahui Bagaimana islam dalam keyakinan muhammadiyah?
5. mengetahui pemikiran-pemikiran dan gerakan muhammadiyah dalam bidang
aqidah,ibadah,akhlak,dan muamalah duniyawiyah?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Matan Keyakinan Dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah

Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah adalah sebuah teks dan


putusan resmi persyarikatan yang disahkan oleh sidang Tanwir. Berisi tentang matan
atau teks keyakinan dan cita-cita persyarikatan.
Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah pada dasarnya
merupakan rumusan ideologi Muhammadiyah yang menggambarkan tentang hakekat
Muhammadiyah, faham agama menurut Muhammadiyah dan misi Muhammadiyah
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Matan Keyakinan dan Cita-cita hidup
Muhammadiyah adalah sistem paham (ideologi) Muhammadiyah dalam
memperjuangkan gerakan untuk mencapai tujuan atau dengan kata lain substansi
ideologis yang mengandung paham agama yang fundamental.

B. Sejarah Perumusan Matan Keyakinan Dan Cita-Cita Muhammadiyah


Disahkan           : Pada Muktamar ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta
Kedudukan                : Sebagai hasil tajdid di bidang Ideologi
Disempurnakan          : Sidang Tanwir tahun 1969 di Ponorogo
Pada periode              : K.H. Faqih Usman dan K.H. A.R. Fakhrudin.

Tokoh-tokoh Perumusan matan keyakinan dan cita-cita kehidupan muhammadiyah


1. Buya KH. Malik Ahmad
2. Buya AR. Sutan Mansur
3. Prof. Dr. H. M. Rasyidi
4. KHM. Djindar Tamimy
5. KH. Djarnawi Hadikusuma
6. KH. AR. Fachruddin, disamping tokoh muda pada waktu itu adalah Drs. Muhamad
Djazman Al-Kindi.
Muhammadiyah sebagai perserikatan memiliki 5 teks cita-cita yang merupakan
sebuah impian yang diiringi dengan sebuah keyakinan. Matan Muhammadiyah
tersebut yaitu:
1. Mewujudkan Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Artinya: Para sekutu
Muhammadiyah harus bersih dari penyakit TBC/ Bid’ah, khurofat, Tahayul dll

2
2. Menjadikan Islam adalah agama rahmatan lil alamin. Artinya: Islam adalah
agama untuk semua yang ada di dunia ini, di pelajari oleh siapa saja, dan
diamalkan untuk siapa saja adalah menjadi cita-cita Muhammadiyah.
3. Dalam amalan Muhammadiyah berdasarkan Al-Qur’an, Hadits.
4. Melaksanakan ajaran-ajaran Islam meliputi segala bidang, baik Akhlak, Aqidah,
Ibadah, Muamalah.
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah
mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber
kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar
pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama
menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi AllahSWT:
“Baldatun Thayyibatub Wa Robbun Ghofur” (Keputusan Tanwir Tahun 1969 di
Ponorogo)
C. Isi Dalam Matan Keyakinan Dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah
Isi Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah
1. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar,
beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah, bercita-cita dan
bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang diridhoi Allah
SWT, untuk melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah
Allah di muka bumi.
2. Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan
kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya
sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat
Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup
materil dan spritual, duniawi serta ukhrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:
a. Al-Qur’an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW.
b. Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur’an yang
diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran
sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang
meliputi bidang-bidang:
a. ‘Aqidah

3
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari
gejala-gejala kemusyrikan, bid’ah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip
toleransi menurut ajaran Islam.
b. Akhlak
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan
berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur’an dan Sunnah rasul, tidak
bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia
c. Ibadah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh
Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
d. Muamalah Duniawiyah
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu’amalat duniawiyah
(pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran
Agama serta menjadi semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah
kepada Allah SWT.
4. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat
karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan,
kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar pada
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama
menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi AllahSWT:
“Baldatun Thayyibatub Wa Robbun Ghofur” (Keputusan Tanwir Tahun 1969 di
Ponorogo)
D. Islam Dalam Keyakinan Muhammadiyah
1. Pedoman Hidup Islam Warga Muhammadiyah
a. Memahami Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah adalah seperangkat nilai
dan norma Islami yang bersumber Al-Quran dan Sunnah menjadi pola bagi
tingkah laku warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan sehari-hari
sehingga tercermin kepribadian Islami menuju terwujudnya masyarakat
utama yang diridloi Allah SWT.

Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah merupakan pedoman


untuk menjalani kehidupan dalam lingkup pribadi, keluarga, bermasyarakat,
berorganisasi, mengelola amal usaha, berbisnis, mengembangkan profesi,

4
berbangsa dan bernegara, melestarikan lingkungan, mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan mengembangkan seni dan budaya yang
menunjukkan perilaku uswah hasanah (teladan yang baik).

b. Landasan dan Sumber


Landasan dan sumber Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah
ialah Al-Quran dan Sunnah Nabi dengan pengembangan dari pemikiran-
pemikiran formal (baku) yang berlaku dalam Muhammadiyah, seperti; Matan
Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah, Muqaddimah Anggaran
Dasar Muhammadiyah, Matan Kepribadian muhammadiyah, Khittah
Perjuangan Muhammadiyah serta hasil-hasil Keputusan Majelis Tarjih.
c. Kepentingan
Warga Muhammadiyah dewasa ini memerlukan pedoman kehidupan
yang bersifat panduan dan pengkayaan dalam menjalani berbagai kegiatan
sehari-hari, Tuntutan ini didasarkan atas perkembangan situasi dan kondisi
antara lain:
1) Kepentingan akan adanya Pedoman yang dijadikan acuan bagi segenap
anggota Muhammadiyah sebagai penjabaran dan bagian dari Keyakinan
Hidup Islami Dalam Muhammadiyah yang menjadi amanat Tanwir
Jakarta 1992 yang lebih merupakan konsep filosofis.
2) Perubahan-perubahan sosial-politik dalam kehidupan nasional di era
reformasi yang menumbuhkan dinamika tinggi dalam kehidupan umat
dan bangsa serta mempengaruhi kehidupan Muhammadiyah, yang
memerlukan pedoman bagi warga dan Pimpinan Persyarikatan
bagaimana menjalani kehidupan di tengah gelombang perubahan itu.
3) Perubahan-perubahan alam pikiran yang cenderung pragmatis
(berorientasi pada nilai guna semata), materialistis (berorientasi pada
kepentingan materi semata), dan hedonistis (berorientasi pada
pemenuhan kesenangan duniawi) yang menumbuhkan budaya inderawi
(kebudayaan duniawi yang sekular) dalam kehidupan modern abad ke-20
yang disertai dengan gaya hidup modern memasuki era baru abad ke-21.
4) Penetrasi budaya (masuknya budaya asing secara meluas) dan
multikulturalisme (kebudayaan masyarakat dunia yang majemuk dan
serba milintasi) yang dibawa oleh globalisasi (proses-proses hubungan-

5
hubungan sosial-ekonomi-politik-budaya yang membentuk tatanan sosial
yang mendunia) yang akan makin nyata dalam kehidupan bangsa.
5) Perubahan orientasi nilai dan sikap dalam bermuhammadiyah karena
berbagai faktor (internal dan eksternal) yang memerlukan standar nilai
dan norma yang jelas dari Muhammadiyah sendiri.
d. Sifat
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah Memiliki beberapa
sifat/kriteria sebagai berikut:
1) Mengandung hal-hal pokok/prinsip dan penting dalam bentuk acuan nilai
dan norma.
2) Bersifat pengkayaan dalam arti memberi banyak khazanah untuk
membentuk keluhuran dan kemuliaan ruhani dan tindakan.
3) Aktual, yakni memiliki keterkaitan dengan runrutan dan kepentingan
kehidupan sehari-hari.
4) Memberikan arah bagi tindakan individu maupun kolektif yang bersifat
keteladanan.
5) Ideal, yakni dapat menjadi panduan untuk kehidupan sehari-hari yang
bersifat pokok dan utama.
6) Rabbani, artinya mengandung ajaran-ajaran dan pesan-pesan yang
bersifat akhlaqi yang membuahkan kesalihan.
7) Taisir, yakni panduan yang mudah dipahami dan diamalkan oleh setiap
muslim khususnya warga Muhammadiyah.
e. Tujuan

Terbentuknya perilaku individu dan kolektif seluruh anggota


Muhammadiyah yang menunjukkan keteladanan yang baik (uswah hasanah)
menuju terbentuknya masyarakat utama yang diridlai Allah SWT.

f. Kerangka
Materi Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah dikembangkan
dan dirumuskan dalam kerangka sistematika sebagai berikut:
1) Bagian Pertama: Pendahuluan
2) Bagian Kedua: Islam dan Kehidupan
3) Bagian Ketiga: Kehidupan Islami Warga Muhammadiyah
a) Kehidupan Pribadi

6
b) Kehidupan dalam Keluarga
c) Kehidupan Bermasyarakat
d) Kehidupan Berorganisasi
e) Kehidupan dalam Mengelola Amal Usaha Muhammadiyah
f) Kehidupan dalam Berbisnis
g) Kehidupan dalam Mengembangkan Profesi
h) Kehidupan dalam Berbangsa dan Bernegara
i) Kehidupan dalam Melestarikan Lingkungan
j) Kehidupan dalam Mengembangkan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
k) Kehidupan dalam Seni dan Budaya
2. Prinsip-prinsip Utama Pemahaman Agama Islam
Muhammadiyah memperkenalkan dua prinsip utama pemahaman (agama)
Islam:
a. Ajaran agama Islam yang otentik (sesungguhnya) adalah apa yang
terkandung di dalam Al-Quran dan As-Sunnah dan bersifat absolut. Oleh
karena itu, semua orang Islam harus memahaminya.
b. Hasil pemahaman terhadap Al-Quran dan As-Sunnah yang kemudian
disusun dan dirumuskan menjadi kitab ajaran-ajaran agama (Islam) bersifat
relatif.

Dari kedua prinsip utama tersebut, pendapat-pendapat Muhammadiyah


tentang apa yang disebut doktrin agama yang dirujuk dari Al-Quran dan as-
Sunnah selalu (dapat) berubah-ubah selaras dengan kebutuhan dan tuntutan
perubahan zaman. Hal ini bukan berarti Muhammadiyah tidak bersikap istiqamah
dalam beragama, tetapi justru memahami arti pentingnya ijtihad dalam menyusun
dan merumuskan kembali pemahaman agama (Islam) sebagaimana yang
diisyaratkan oleh Al-Quran dan as-Sunnah. Dipahami oleh Muhammadiyah
bahwa Al-Quran dan as-Sunnah bersifat tetap, sedang interpretasinya bisa
berubah-ubah. Itulah konsekuensi keberagamaan umat Islam yang memahami arti
universalitas kebenaran ajaran agama yang tidak akan pernah usang dimakan
zaman dan selalu selaras untuk diterapkan di mana pun, kapan pun dan oleh siapa
pun.

7
E. Pemikiran –Pemikiran Dan Gerakan Muhammadiyah dalam Bidang Aqidah,
Akhlak, Ibadah, dan Muamalah Duniyawiyah
a. aqidah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari
gejala-gejala kemusyrikan, bid’ah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip
toleransi menurut ajaran Islam.
b. Akhlak
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan
berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur’an dan Sunnah rasul, tidak bersendi
kepada nilai-nilai ciptaan manusia
c. Ibadah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah
SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
d. Muamalah Duniawiyah
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu’amalat duniawiyah (pengolahan
dunia dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran Agama serta
menjadi semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.

8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sebagai usaha muhammadiyah untuk menegakkan dan menjunjung tinggi

agama islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil, dan makmur yang diridhai

Allah SWT. Maka muhammadiyah melaksanakan usaha berupa matan keyakinan dan

cita-cita hidup muhammadiyah. adalah satunya muhammadiyah bekerja untuk

terlaksananya ajaran-ajaran islam yang meliputi bidang-bidang seperti:aqidah, ibadah,

dan muamalah duniawiyah. Sehingga muhammadiyah bergerak dalam berbagai aspek.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://www.islamgrid.gov.my/articles/akidah/akidah.php
http://www.muhammadiyah.or.id/content-175-det-matan-keyakinan-dan-citacita-hidup.html

Anda mungkin juga menyukai