Anda di halaman 1dari 4

Plester Cast

Plester Cast adalah salah satu cara inventarisasi satwa dengan cara menghitung
jejak kaki/Track bekas jejak kaki ditanah penting untuk diketahui (bentuk, ukuran,
dan asal jejak). Sedangkan tempat – tempat untuk menemukan jejak kaki pada
hewan, biasanya sering di jumpai di tepi – tepi sungai, tempat berkubang, dan
tempat – tempat hewan beristirahat.
Ada cara menghitung jejak kaki :

1. Penghitungan jejak yang dikombinasikan dengan identifikasi individual dari


jejak kakinya.

2. Perhitungan dengan jejak untuk digunakan sebagai contoh / sample count


tanpa identifikasi individu.

TUJUAN
Untuk mengetahui jumlah jejak hewan dan melestarikan jejak kaki hewan
yang hampir punah

1. Alat – alat
a. Pengaduk
b. Bambu
c. Pembersih (kuas)
d. Ember kecil
e. Pisau pengungkit (parang)
2. Bahan
a. Gypsum
b. Air

Proses pengecoran melalui beberapa tahap : pembutan cetakan, persiapan


dan peleburan logam, penuangan logam cair ke dalam cetakan, pembersihan coran
dan proses daur ulang pasir cetakan. Hasil pengecoran disebut dengan coran atau
benda cor.
Proses pengecoran bisa dibedakan atas 2 yaitu : proses pengecoran dan
proses pencetakan. Proses pengecoran tidak menggunakan tekanan sewaktu
mengisi rongga cetakan sedangkan proses pencetakan adalah logam cair ditekan
agar mengisi rongga cetakan. Cetakan untuk kedua proses ini berbeda dimana
proses pengecoran cetakan biasanya dibuat dari pasir sedangkan proses
pencetakan, cetakannya dibuat dari logam.

Prosedur Pembuatan Cetakan


Berdasarkan bahan yang digunakan :
1. Cetakan pasir basah
Cetakan dibuat dari pasir basah, adalah sebagai berikut :
A. Belahan pola diletakkan diatas papan cetakan, drag siap untuk diisi pasir.
B. Drag telah dibalik dan pasangan belahan pola diletakkan diatasnya. Kup
siap untuk diisi pasir.
C. Cetakan telah siap pakai lengkap dengan inti-kering di tempatnya.

2. Cetakan kulit kering. Ada dua cara pembuatan cetakan :


1. Pasir disekitar pola setebal kira-kira 10 mm dicampur dengan
pengikatsehingga bila pasir mengering terbentuk permukaan yang keras.
Bagian lainnya terdiri dari pasir basah biasa.
2. Seluruh cetakan dibuat dari pasir basah kemudian permukaannya yang
bersinggungan dengan pola disemprot atau dilapisi bahan yang mengeras
bila dipanaskan. Pelapis terdiri dari minyak cat, molas, sagu atau bahan
sejenis. Permukaan harus dikeringkan dengan tiupan udara atau dengan
pemanasan.

3.Cetakan pasir kering Cetakan dibuat dari pasir yang kasar dengan menggunakan
material untuk pengikat. Tempat cetakan terbuat dari bahan logam. Cetakan pasir
kering tidak menyusut sewaktu kena panas dan bebas dari gelembung udara

4. Cetakan lempung (Loam mold)


Cetakan lempung biasanya digunakan untuk cetakan benda yang besar. Kerangka
cetakan terbuat dari batu bata atau besi yang dilapis dengan lempung kemudian
diperhalus permukaannya. Pembuatan cetakan ini biasanya memerlukan waktu
yang lama.

5. Cetakan furan (Furan mold)


Pasir yang kering dan tajam dicampur dengan asam fosfor yang dalam hal ini
merupakan reagens pemercepat. Resin furanditambahkan secukupnya dan
campuran diaduk hingga resin merata. Pasir dibentuk dan dibiarkan mengeras yaitu
sekitar 1 atau 2 jam.

6. Cetakan CO2
Pasir yang bersih dicampur dengan natrium silikat dan campuran dipadatkan di
sekitar pola, kemudian dialirkan gas CO2 dan campuran akan mengeras. Cetakan
CO2 digunakan untuk bentuk yang rumit dan permukaan cetakannya licin.

7. Cetakan logam
Cetakan ini banyak digunakan pada cetakan die-casting (cetak-tekan) logam
dengan suhu lelehnya rendah. Cetakan mempunyai permukaan yang licin.

8. Cetakan khusus
Cetakan khusus adalah cetakan yang terbuat dari plastik, kertas, kayu, semen,
plaster atau karet.

Cara pembuatan
a.Tentukan jejak yang jelas dan sempurna, bersihkan dari kotoran dengan
pembersih
b.Buat batasan dari bambu pada jejak, agar hasilnya rapi, apabila tempat jejak tidak
rata, ratakan terlebih dahulu
c.Masukkan Gypsum ke dalam ember kecil dan campur dengan air secukupnya,
aduk dengan cepat supaya adonan tidak mengeras. Untuk struktur tanah yang lunak
maka adonan Gypsum jangan terlalu kental. Dan untuk tanah yang keras maka
adonan Gypsum kental
d.Selanjutnya tuangkan adonan Gypsum pada jejak sampai meluap kari kayu
pembatan supaya hasilnya rapi
e.Lalu tunggu adonan agak kering sekitar 5 – 10 menit
f.Setelah itu tuliskan tanggal, tempat, spesies, dan keterangan lainya pada bagian
belakang Plester Cast.
g.Setelah 30 menit Plester Cast kering/keras angkat Plester Cast dengan pisau
pengungkit (parang), usahakan jangan terlalu dekat dengan Plester Cast saat
mengungkit
h.Bersihkan kotoran – kotoran yang menempel pada Plester Cast dengan
pembersih atau kuas.
i.Lalu jemur Plester Cast sampai benar – benar kering di bawah sinart matahari.

Hasil Plester Cast


Setelah plester cast kita selesai tinggal tahap yang terakhir yaitu pemberian
keterangan terhadap hewan apa yang kita ambil jejak nya.

Kelemahan Plaster Casting


1.Perawatan cetakan plaster sulit sehingga jarang digunakan untuk produksi tinggi;
2.Kekuatan cetakan akan berkurang bila terlalu kering;
3.Bila cetakan tidak kering uap lembab akan merusak hasil coran;
4.Permeabilitas cetakan rendah, sehingga uap sulit keluar dari rongga cetak;
5. Tidak tahan temperatur tinggi.

Cara menanggulangi kelemahan :

1.Keluarkan udara sebelum diisi cairan;


2.Anginkan plaster agar dihasilkan plaster yang keras dan padat;
3.Gunakan cetakan dengan komposisi dan perawatan khususyang dikenal
dengan Proses Antioch.

Proses Antioch adalah proses yang menggunakan campuran 50% pasir dengan
plaster, memanaskan cetakan dalam autoclave (oven yang menggunakan uap air
superpanas dan bertekanan tinggi), dan kemudian dikeringkan. Dengan cara ini
akan dihasilkan permeabilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan cetakan
plaster konvensional.

Keuntungan Plaster Casting


1.Permukaan akhir baik;
2.Dimensi akurat;
3.Mampu membuat bagian coran yang tipis.

Pengecoran dengan cetakan plaster digunakan untuk logam dengan titik lebur
rendah seperti : aluminium, magnesium, dan paduan tembaga.

Contoh Penggunaan :
1.Cetakan logam untuk mencetak plastik, karet,
2.Sudu-sudu pompa dan turbin, dan
3.Produk coran lainnya yang memiliki geometri yang rumit.

Anda mungkin juga menyukai