Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
Dosen Pengampu : Muyassaroh,M.Pd.I.

Di susun oleh :

1. Anita Firdaus ( 210404105 )


2. Wahyu Novitasari K.P ( 210404107 )
3. Dheva Adellia Talitsa ( 210404104 )

Program Study Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Gresik
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, karena kami masih di berikan waktu untuk
menyusun dan menyelesaikan laporan ini. Dan kami juga berterima kasih kepada Dosen
Pembimbing dimana dengan disusunnya laporan ini akan membuat kami lebih mengetahui
bagaimana yang dimaksudkan dalam Makalah ini.
Adapun judul yang kami bahas dalam makalah ini ialah “KEPRIBADIAN
MUHAMMADIYAH” dan kami penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kata sempurna, maka apa bila terdapat kesalahan ataupun kekurangan dalam penulisan
makalah ini, dengan senang hati kami mengharap kritik dan saran dari pembaca untuk
memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini, terima kasih.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Tonggak berdirinya Muhammadiyah awalnya dimulai dari pembacaan kritis terhadap realitas
di sekitar. Banyaknya ketidakadilan dan kebodohan serta pudarnya pemahaman terhadap
Islam menggugah KH. Ahmad Dahlan untuk mengupayakan purifikasi dalam
mempertahankan ortodoksi ajaran Islam dan berorientasi pada gerakan moral, dakwah, dan
social. Hal ini ditunjukkan misi “amar ma’ruf nahi munkar” dan selalu berlandaskan pada
Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Di wilayah sosial, Muhammadiyah telah banyak berperan dalam kesejahteraan dan
pengentasan kemiskinan. Terbukti dengan didirikannya Rumah Sakit, sedangkan dalam
konteks pembangunan pendidikan bangsa, Muhammadiyah mampu menunjukkan
komitmennya sejak awal melalui pendidikan. Gerakan pendidikan yang dilakukan
Muhammadiyah ialah wujud komitmen Muhammadiyah untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan memberikan pencerahan mental kepada bangsa Indonesia.
Secara leksikal, ‘kepribadian’ berasal dari kata ‘pribadi’ yang berarti manusia sebagai
perseorangan. ‘Kepribadian’ (dengan imbuhan ke-an) berarti sifat hakiki yang tercermin pada
sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dengan orang lain atau bangsa
lain.
Dengan demikian, yang dimaksud dengan Kepribadian Muhammadiyah adalah rumusan yang
menggambarkan hakikat Muhammadiyah, serta apa yang menjadi dasar dan pedoman amal
usaha dan perjuangannya, serta sifat-sifat yang dimilikinya.

2. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu:
Apa Kepribadian Muhammadiyah itu?
Sifat Kepribadian Muhammadiyah ?
Matan Kerpibadian Muhammadiyah ?
BAB II
PEMBAHASAN

A. SEJARAH PERUMUSAN KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH


Term “Kepribadian Muhammadiyah” ini timbul pada waktu persyarikatan Muhammadiyah
dipimpin oleh Kolonoel M. Yunus Anis pada Periode 1959-1962. Namun, sejak semula term
ini bersala dari uraian KH. Faqih Usman, sewaktu memberikan uraian dalam suatu latihan
yang diadakan Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Pada sat itu lamarhum
KH. Faqih Usman menjelaskan bahasa yang ebrjudul “Apa Sih Muhammadiyah itu?”.
Kemudian oleh pimpinan PUsat (PP) dimusyawarahkan bersama-sama. Pimpinan
Muhammadiyah Wilayah (PMW) jawa timur (M. Saleh Ibrahim). Kemudian turut
membahasa pula kasman singodimejo di samping pembawa prakarsa sendiri KH. Faqih
Usman.
Dengan demikian, rumusan “Kepribadian Muhammadiyah” ini secara yuridis telah
disahkan pada muktamar tersebut.
1. Apakah Kepribadian Muhammadiyah Itu ?
Pengertian kepribadian itu sendiri menurut ilmu jiwa umum di maksudkan sebagai nilai-nilai
karakteristik, watak, sikap dan sifat serta keyakinan dan cita-cita hidup dari seorang atau
suatu persyarikatan. Jadi, dengan kepribadian Muhammadiyah itu, kita dapat mengenal nilai
karakteristik Muhammadiyah, watak dan sikap muhammadiyah, sifat-sifat muhammadiyah,
keyakinan dan cita-cita muhammadiyah. Secara ilustratif,
2. Dasar Dan Amal Usaha Muhammadiyah
Dalam perjuangan melaksanakan usaha menuju tujuan terwujudnya masyarakat islam
yang sebenar-benarnya, dimana kesejahteraan dan kebaikan serta kebahagiaan luas-merata,
Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya pada prinsip-prinsip yang
tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar yaitu :
1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat ke pada Allah.
2. Hidup manusia bermasyarakat.
3. Memathui ajaran-ajaran agama islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu
satu-satunya landasarn kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia akhir.
4. Menegakkan dan menujung tinggi agama islam dalam masyarakat adalah kewajiban
seabgai ibadah kepada Allah dan ihsan kepada kemanusiaan.
5. Ittiba’ pada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.
6. Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban organisasi
B. MEMAHAMI KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
Memahami kepribadian muyhammadiyah berarti memahami varian-varian esensial dari
persyarikatan Muhammadiyah. Artinya, dengan memahami kepribadian Muhammadiyah, kita
sebenarnya telah memahami persyarikatan Muhammadiyah secara holistic pada konteks ini
ketika memahami kepribadian muhammadiyah, maka :
1. Ia telah memahami apa sebenarnya Muhammadiyah. Di sinilah urgensi kepribadian
Muhammadiyah, agar seluruh warga Muhammadiyah memahami Muhammadiyah dengan
sebenar-benarnya.
2. Karena Muhammadiyah secara organisasi, sebagai suatu peryarikatan yang beraqidah
Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan as-Sunnah, maka perlu pula dipahami, Islam yang
bagaiamanakah yang hendak ditegakkan dan dijunjung tinggi.

3. Kemudian dengan sifat-sifat dan cara-cara yang kita contoh atau kita ambil dari
bagaimana sejarah dakwah Rasulullah yang mula-mula dilaksanakan, itu pulalah yang kita
jadikan sifat gerak dakwah Muhammadiyah, dengan kita sesuaikan pada keadaan dan
kenyataan yang kita hadapi .
C. SIFAT KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
Memilik beberapa hal atau aspek yang ada korelasinya dengan sifat dasar kepribadian
merupakan suatu hal yang lazim. Beberapa aspek tersebut. Sifat-sifat muhammadiyah antara
lain :
1. Beramal dan berjuan untuk perdamaian dan kesejahteraan
Dengan sifat ini, Muhammadiyah tidak boleh mencela dan mendengki golongan lain.
Sebaliknya, muhammadiyah harus tabah menghadapi celaan dan kedengkian golongan lain
tanpa mengabaikan hak untuk membela diri kalau perlu, dan itu pun harus dilakukan secara
baik tanpa di pengarhui perasaan aneh.
Peradaban kedamaian dan kesejahteraan harus berdasarkan pada iman dan amal
salih, tauhid yang bersih dan ibadah yang benar. Kalau umat yang lain mampu mencapai
kejayaan peradaban materinya, islam tidak boleh silau dengan itu dan harus membantu
peradaban yang lebih tinggi dan melintasi zaman dan tempat.
2. Memperbanyak Kawan Dan Mengamalkan Ukhuwah Islamiyah
Setiap warga muhammadiyah, siapa pun orangnya, termasuk para pemimpin dan
dainya, harus memegang teguh sifat ini untuk memperbanyak kawan dan mengamalkan
ukhuwah islamiyah, inilah pada umumnya ceramah atau kegiatan dakwah lainnya yang
dilancarkan oleh dai-dai muhammadiyah dengan gaya sejuk penuh senyum, bukan dakwah
yang agitatif menebar kebencian ke sana kemari.

3. Lapang Dada, Luas Pandang Dan Memegang Teguh Ajaran Islam


Lapang dada atau toleransi adalah satu keharusan bagi siapapun yang hidup dalam
masyarakat, apalagi hidup dalam masyarakat yang majemuk seperti masyarakat Indonesia.
Tanpa sikap lapang dada, kehidupan akan goncang, dan prinsip Mmeperbanyak kawan tentu
berubah menjadi Memperbanyak musuh. Namun, betapapun dalam berlapang dada,
kita tidak boleh kehilangan identitas seabgai warga Muhammadiyah yang harus tetap
meemgang teuh ajaran Islam. Dengan demikian, sikap kita bebeas, tetapi tetap terkendali.
Pribadi peradaban yang ketiga adalah memiliki kelapangan dada. Ini adalah tingkatan
ukhuwah paling dasar, yang akan mengangarkan kepada tingkatan tertinggi yaitu itsar
(memeingkan kepentingan orang lain, melebihi dari kepentingan diri sendiri).
4. Bersifat Keagamaan dan Kemasyarakatan
Sifat kegamaan dan kemasyarakatan sudah merupakan sifat Muhammadiyah sejak
lahir. Sifat ini tidak mungkin terlepas dari jiwa dan raga Muhammadiyah. Mengapa?
Muhammadiyah sejak lahir mengemban misi agama, sedang agama di turunkan oleh Allah
melalui paa nabi-Nya juga untuk masyarakat, yakni untuk memperbaiki masyarakat.
Masyarakat adalah lahan bagi segala aktivitas perjuangan Muhamadiyah.
5. Mengindahkan segala hukum, undang-undang falsafah
Muhamadiyah sebagai satu organisasi mempunyai sejumlah anggota. Anggotanya
adalah warga dari suatu Negara hukum. Hukum Negara mempunyai kekuatan mengikat bagi
senepa warga negaranya. Ini adalah kenyataan, jadi Muhammadiyah mengindahkan semua
itu.

6. Amar Maruf Nahi Munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang
baik.
Pribadi peradaban yang ke enam adalah selalu beramar ma’ruf nahi munkar dalam
setiap aspek hidupan. Bahwkan juga mampu menjadi teladan (uswah hasanah) bagi semua
masyarakat. Salah satu kewajiban tiap muslim ialah beramar ma’ruf dan bernahi munkar,
yakni menyuruh berbuat baik dan mencegah kemunkaran. Yang di maksud kemunkaran ilah
semua kejahatan yang merusak dan menjijikkan dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya
amar ma’ruf dan nahi munkar, tidak aka nada kebikan yang dapat di tegakkan, dan tidak aka
nada kejatahan yang dapat diberantas.
7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud islah dan perkembangan sesuai
dengan ajaran islam
Kapan pun dan dimana pun, pribadi peradaban utama Muhammadiyah memang harus
selalu aktif dalam perkembangan masyarakat. Sebab tanpa begitu, Muhammadiyah akan
kehilangan peran dan akan ketinggalan oleh sejarah. Tetapi keaktifan muhammadiyah dalam
perkembangan masyarakat tidak berarti sekedar ikut arus perkembangan masyarakat.
8. Kerjasama dengan golongan lain mana pun, dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan
ajaran islam serta membel kepentingannya.
Menyiarkan islam, mengamalkan dan membela kepentingan Islam bukan hanya tugas
Muhammadiyah, tetapi juga tugas semua umat Islam, karena itu, Muhammadiyah perlu
menjalin kerjasama dengan semua golongan umat Islam. Tanpa kerjasama, tidak muham kita
melaksanakan tugas yang berat ini.
9. Membantu pemerintah serta kerjasama dengan golongan lain dalam memelihara Negara
dan membangnunnya unutk mencapai masyarakat yang adil dan makmur yang di ridhai

10. Bersifat adil serta korektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana
Pribadi utama adalah pribadi yang mampu berbuat adil. Adil adalah mampu
meletakkan sesuatu pada tempat dan waktunya. Allah SWT. Sangat banyak memberikan
perintah untuk sellau berbuat adil, bahkan dalam berbagai kata dan bentuk kalimatnya dalam
sega aspek hidupan.
D. MATAN KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
Apakah muhammadiyah itu?
Muhammadiyah merupakan gerakan islam, maksud geraknya adalah dakwah amar
makruf nahi munkar. Sebuah gerakan yang menalankan tugas amar amakruf nahi munkar,
organisasi massa dan kemasyarakatan, bukan organisasi politik, sehingga dalam amalnya
Muhammadiyah tidak akan terkait dengan politik praktis.
Tujuan utama gerakan Muhammadiyah pada masyarakat adalah pola yang bersifat
perbaikan, bimbingan dan peringatan. Masyarakat ini meliptu state, partai politik dan civil
society. Artinya, dakwah kepada masyarakat bersifat perbaikan: memperbaiki segala sesuatu
yang kurang tepat, aqidah atau ibadahnya yang bersifat taqlid.
Dari deskripsi tersebut, jelas bahwa persyarikatan Muhammadiyah sangat ketat dalam
mengamlkan dan mengejawantahkan nilai-nilai normative islam yang terkandung dalam al-
Qur’an dan al hadist. Oleh sebab itu, peryarikatan muhammadiyah mempunyai dasar dan
amal usaha, antara lain :
a. Hidup manusia harus berdasarkan tauhid (mengesakan) Allah, ber-Tuhan beribadah
serta tunduk dan taat hanya kepada Allah.
b. Hidup manusia itu bermasyarakat.
c. Hanya hukum Allah sebenar-sebenarnya dapat dijadikan sendi untuk membentuk
pribadi yang utama dan mengatur ketertiban hidup.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Muhammadiyah hadir dengan kepribadiannya yaitu gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi
munkar, dan gerakan tajdid. Inilah yang menjadi kepribadian Muhammadiyah.
Dengan melaksanakan Dakwah Islam dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar dengan caranya
masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya,
yaitu:
“Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.
Bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan tunggalnya, harus
berpedoman: “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di
segenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridhai
Allah”
B. SARAN
Setelah membaca makalah karya tulis ilmiah ini diharapkan para pembaca agar dapat
memahami bagaimana Kepribadian Muhammadiyah itu. Selain itu diharapkan pembaca
dapat menerapkan ilmu yang didapat dalam makalah ini dalam penulisan karya ilmiah
ataupun sejenisnya .
DAFTAR PUSTAKA

Haedar Nashir, dkk. 2009. Manhaj Gerakan Muhammadiyah. Yogyakarta, Suara


Muhammadiyah.
Khozin dan Imam Syaukani (edi). 200. Pembaharuan Islam:Konsep, Pemikiran dan Gerakan.
UMM-Press.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah 1989. Kepribadian, Keyakinan, dan Cita-cita Hidup, Khittah
Perjuangan Muhammadiyah, PP Muhammadiyah, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai