Anda di halaman 1dari 4

Peran muhammadiyah membangun generasi

kepribadian qur’ani

Pemateri : Dr. Agus Taufikrohman M.Kes. Sp,S

Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia. Nama


organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, sehingga
Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut
Nabi Muhammad SAW. Muhammadiyah memiliki arti pengikut Nabi Muhammad.

Gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial


dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik. Menampilkan ajaran
Islam bukan sekadar agama yang bersifat pribadi dan statis, tetapi dinamis dan
berkedudukan sebagai sistem kehidupan manusia dalam segala aspeknya.

Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Kampung


Kauman Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912 (8 Dzulhijjah 1330 H).[2]

Persyarikatan Muhammadiyah didirikan untuk mendukung usaha KH Ahmad


Dahlan untuk memurnikan ajaran Islam yang menurut anggapannya, banyak
dipengaruhi hal-hal mistik. Kegiatan ini pada awalnya juga memiliki
basis dakwah untuk wanita dan kaum muda berupa pengajian Sidratul Muntaha.
Selain itu peran dalam pendidikan diwujudkan dalam pendirian sekolah dasar dan
sekolah lanjutan, yang dikenal sebagai Hogere School Moehammadijah dan
selanjutnya berganti nama menjadi Kweek School Moehammadijah (sekarang
dikenal dengan Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta khusus laki-
laki, yang bertempat di Jalan S Parman No. 68 Patangpuluhan, kecamatan
Wirobrajan dan Madrasah Muallimat Muhammadiyah Yogyakarta khusus
perempuan, di Suronatan Yogyakarta yang keduanya sekarang menjadi Sekolah
Kader Muhammadiyah) yang bertempat di Yogyakarta dan dibawahi langsung
oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Al-Qur’an menjadi satu-satunya sumber bagi kehidupan mereka, menjadi ukuran,
dan dan dasar berpikir mereka. Ketika itu, bukan manusia tidak memiliki
peradaban di bidang ilmu pengetahuan dan peradaban. Bukan. Justru saat itu
peradaban Romawi, ilmu pengetahuan, dan hukum Romawi, yang sekarang masih
menjadi ciri atau ideologi Eropa. Mengapa generasi pertama dakwah ini,
membatasi diri, dan tidak mau menerima berbagai peradaban dan pemikiran yang
ada waktu, dan sudah sangat maju? Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam, ingin
membentuk sebuah generasi baru, yang dikenal dengan “Generasi Qur’ani”.
Mereka yang benar-benar hidup dibawah naungan Al-Qur’an. Tidak hidup
dibawah pengaruh atau terkontaminasi dengan peradaban Romawi dan Yunani,
yang merupakan induk dari peradaban materialisme. Ada peradaban India, Cina,
Romawi, Yunani, Persia, semuanya mengelilingi jazirah Arab dari Utara dan
Selatan. Agama Yahudi dan Nashrani juga hidup di jazirah Arab, yang melahirkan
peradaban dan budaya paganisme. Generasi para Shahabat yang mendapatkan
tarbiyah langsung dari Rasulullah Shallahu alaihi wa sallam, sebuah generasi yang
unik, dan betapa mereka menjadi penyebar Islam ke seluruh dunia.
ada 5 Fondasi yang menginspirasi Muhammadiyah mampu berbuat untuk umat.
1.Tauhid yang murni

Tauhid adalah doktrin sentral ajaran Islam. Tauhid adalah pintu gerbang Islam.
Salah satu misi utama Muhammadiyah adalah menegakkan tauhid yang murni.
Muhammadiyah sering kali disebut sebagai gerakan Islam Puritan karena
keteguhannya dalam mengajak masyarakat untuk senantiasa berpegang pada
aqidah yang lurus, bersih dari anasir yang merusak. Dengan Tauhid yang murni
manusia bisa mendapatkan kekuatan dalam hidup. Tauhid membentuk manusia
yang berjiwa merdeka.

2.Memahami Al Qur’an dan As Sunnah secara mendalam

Bagi Muhammadiyah, beragama harus berdasarkan pada Al Qur’an dan As


Sunnah. Muhammadiyah melarang sikap taklid, beribadah tanpa dasar-dasar dan
pemahaman yang mendalam. Muhammadiyah mengajak umat Islam untuk
senantiasa berpegang teguh pada Al Qur’an dan As Sunnah dan menjadikannya
dasar dalam beribadah dan bermuamalah. Muhammadiyah berpendapat bahwa
pemahaman terhadap Al Qur’an dan As Sunnah masih terbuka. Begitu pula
pemahaman terhadap Islam.

3. Melembagakan amal shalih yang fungsional dan solutif

Iman tidak akan sempurna tanpa amal shalih. Tetapi bagi Muhammadiyah amal
shalih bukan semata-mata ritual ibadah mahdhah semata, tetapi berupa karya yang
bermanfaat, merefleksikan kerahmatan Islam dan kasih sayang Allah.

4. Berorientasi kekinian dan masa depan

Salah satu sebab kemunduran umat Islam adalah romantisme masa lalu yang
berlebihan. Tidak ada keraguan bahwa kaum Muslim telah berhasil mencapai
kejayaan melalui karya-karya yang mengagumkan. Intelektual Muslim Masa
Pertengahan mampu menyusun karya-karya cemerlang yang menyinari dunia dan
menuntun masyarakat Barat yang masih hidup dalam gelap gulita. Tetapi
mengagungkan masa lalu yang sudah terkubur oleh waktu bisa menjadi “candu”
yang membuat kita mabuk dengan impian semu dan nostalgia yang menina bobo.

5.Bersikap toleran, moderat dan suka bekerjasama

Sebagian masyarakat masyarakat menilai anggota Muhammadiyah bersikap elitis


dan eksklusif. Fanatisme dan militansi menegakkan Islam murni yang berlebihan
terkadang membuat kita over reaktif kepada mereka yang berbeda paham. Kita
tidak leluasa bergaul hanya karena masalah-masalah agama yang
sepele, khilafiyah furuiyah, ecek- ecek.

Padahal generasi awal Muhammadiyah begitu toleran, sangat menghormati dan


mengakomodasi berbagai hal selama tidak mempengaruhi prinsip penegakan
tauhid. Kerjasama juga dilakukan dengan para tokoh organisasi sosial di masa itu
untuk tujuan bersama yang lebih besar yaitu mengangkat kehormatan kaum bumi
putera dari keterpurukan akibat kolonialisme.
Nama : Mohammad washli manash

Tempat,tanggal lahir : Jember, 29 Desember 2021


Riwayat pendidikan :
1. Sukowono 04 lulus tahun 2015
2. MTsN 06 Jember lulus tahun 2018
3. SMK Dr. Soebandi Jember lulus tahun 2021
Riwayat organisasi :
1. Tim Inti PPDB
2. Saka Wira Kartika
3. Tim Genre
Catatan prestasi : -
Minat dan Bakat :
- Content creator
- Dunia perfilman

Anda mungkin juga menyukai