Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH

Dosen Pengampu : Arizal Eka Putra, M.Pd I

Disusun Oleh :
Irwansyah (21842020018P)
Arif Julyansyah (21842020001)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMPUNG
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. Karena kami masih di berikan waktu untuk
menuyusun dan menyelesaikan tugas ini. Dan kami juga berterima kasih kepada Dosen
Pengampu dimana dengan disusunnya makalah ini akan membuat kami lebih mengetahui
bagaimana yang dimaksudkan dalam Makalah ini.

Adapun judul yang kami bahas dalam makalah ini ialah “KEPRIBADIAN

MUHAMMADIYAH” dan kami penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, maka apabila terdapat kesalahan ataupun kekurangan dalam penulisan
makalah ini, dengan senang hati kami mengharap kritik dan saran dari pembaca untuk
memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini, terima kasih.

Bandar Lampung, 31 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................ i
KATA PENGANTAR........................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Perumusan Kepribadian Muhammadiyah.......................... 3
2.2 Memahami Kepribadian Muhammadiyah ...................................... 4
2.3 Sifat Kepribadian Muhammadiyah ................................................ 5
2.4 Matan Kepribadian Muhammadiyah............................................... 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan...................................................................................... 7
3.2 Saran................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Tonggak berdirinya Muhammadiyah awalnya dimulai dari pembacaan kritis terhadap
realitas di sekitar. Banyaknya ketidakadilan dan kebodohan serta pudarnya pemahaman
terhadap Islam menggugah KH. Ahmad Dahlan untuk mengupayakan purifikasi dalam
mempertahankan ortodoksi ajaran Islam dan berorientasi pada gerakan moral, dakwah, dan
social. Hal ini ditunjukkan misi “amar ma’ruf nahi munkar” dan selalu berlandaskan pada
Al-Qur’an dan As-Sunnah. 
Di wilayah sosial, Muhammadiyah telah banyak berperan dalam kesejahteraan dan
pengentasan kemiskinan. Terbukti dengan didirikannya Rumah Sakit, sedangkan dalam
konteks pembangunan pendidikan bangsa, Muhammadiyah mampu menunjukkan
komitmennya sejak awal melalui pendidikan. Gerakan pendidikan yang dilakukan
Muhammadiyah ialah wujud komitmen Muhammadiyah untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa dan memberikan pencerahan mental kepada bangsa Indonesia.
Secara leksikal, ‘kepribadian’ berasal dari kata ‘pribadi’ yang berarti manusia sebagai
perseorangan. ‘Kepribadian’ (dengan imbuhan ke-an) berarti sifat hakiki yang tercermin
pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dengan orang lain atau
bangsa lain.
Dengan demikian, yang dimaksud dengan Kepribadian Muhammadiyah adalah rumusan
yang menggambarkan hakikat Muhammadiyah, serta apa yang menjadi dasar dan pedoman
amal usaha dan perjuangannya, serta sifat-sifat yang dimilikinya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu:
2. Apa Kepribadian Muhammadiyah itu?
3. Sifat Kepribadian Muhammadiyah ?
4. Matan Kerpibadian Muhammadiyah ?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH PERUMUSAN KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH


Term “Kepribadian Muhammadiyah” ini timbul pada waktu persyarikatan Muhammadiyah
dipimpin oleh Kolonoel M. Yunus Anis pada Periode 1959-1962. Namun, sejak  semula
term ini bersala dari uraian KH. Faqih Usman, sewaktu memberikan uraian dalam suatu
latihan yang  diadakan Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Pada sat itu
lamarhum KH. Faqih Usman menjelaskan bahasa yang ebrjudul “Apa Sih Muhammadiyah
itu?”. Kemudian  oleh pimpinan PUsat (PP) dimusyawarahkan bersama-sama. Pimpinan
Muhammadiyah Wilayah (PMW) jawa timur (M. Saleh Ibrahim). Kemudian turut
membahasa  pula kasman singodimejo di samping pembawa prakarsa sendiri KH. Faqih
Usman.
      Dengan demikian, rumusan “Kepribadian  Muhammadiyah” ini secara  yuridis telah
disahkan pada muktamar tersebut.
1.      Apakah Kepribadian Muhammadiyah Itu ?
Pengertian  kepribadian itu sendiri menurut ilmu jiwa umum di maksudkan sebagai nilai-
nilai karakteristik, watak, sikap dan sifat serta keyakinan dan cita-cita hidup dari seorang
atau suatu persyarikatan. Jadi, dengan  kepribadian  Muhammadiyah itu, kita dapat
mengenal nilai karakteristik Muhammadiyah, watak dan sikap muhammadiyah, sifat-sifat
muhammadiyah, keyakinan dan cita-cita muhammadiyah. Secara ilustratif, 
2.      Dasar Dan Amal Usaha Muhammadiyah
            Dalam perjuangan melaksanakan usaha menuju tujuan terwujudnya masyarakat
islam yang sebenar-benarnya, dimana kesejahteraan dan kebaikan serta kebahagiaan luas-
merata, Muhammadiyah  mendasarkan segala gerak dan amal usahanya  pada prinsip-
prinsip yang tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar yaitu :
1.      Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat ke pada Allah.
2.      Hidup manusia bermasyarakat.
3.      Memathui ajaran-ajaran agama islam dengan berkeyakinan  bahwa ajaran Islam itu
satu-satunya landasarn  kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia akhir.
4.      Menegakkan dan menujung tinggi agama islam dalam masyarakat adalah kewajiban
seabgai ibadah kepada Allah dan ihsan kepada  kemanusiaan.
5.      Ittiba’ pada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.
6.      Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban organisasi
2.2 MEMAHAMI KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
      Memahami kepribadian muyhammadiyah berarti memahami varian-varian esensial dari
persyarikatan Muhammadiyah. Artinya, dengan memahami kepribadian Muhammadiyah,
kita sebenarnya telah memahami persyarikatan Muhammadiyah secara holistic pada
konteks ini ketika memahami kepribadian  muhammadiyah, maka :
1.      Ia telah memahami  apa sebenarnya Muhammadiyah. Di sinilah urgensi  kepribadian
Muhammadiyah, agar seluruh warga Muhammadiyah memahami Muhammadiyah dengan
sebenar-benarnya.
2.      Karena Muhammadiyah secara organisasi, sebagai suatu peryarikatan yang beraqidah
Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan as-Sunnah, maka perlu pula dipahami, Islam
yang bagaiamanakah yang hendak ditegakkan dan dijunjung tinggi.

3.      Kemudian dengan sifat-sifat dan cara-cara yang kita contoh  atau kita ambil  dari
bagaimana sejarah dakwah Rasulullah yang mula-mula dilaksanakan, itu pulalah yang  kita
jadikan sifat gerak dakwah Muhammadiyah, dengan kita sesuaikan  pada keadaan dan
kenyataan yang kita ahadapiaa.

2.3 SIFAT KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH


      Memilik  beberapa hal atau aspek yang ada korelasinya dengan sifat dasar kepribadian
merupakan suatu  hal yang lazim. Beberapa  aspek tersebut. Sifat-sifat muhammadiyah
antara lain :
1.      Beramal dan berjuan untuk perdamaian dan  kesejahteraan 
            Dengan sifat ini, Muhammadiyah tidak boleh mencela dan mendengki golongan
lain. Sebaliknya, muhammadiyah harus tabah menghadapi celaan dan kedengkian golongan
lain tanpa mengabaikan hak untuk membela diri  kalau perlu, dan itu pun harus dilakukan
secara baik tanpa di pengarhui perasaan aneh.
            Peradaban kedamaian dan kesejahteraan harus berdasarkan pada iman dan amal
salih,  tauhid yang bersih dan ibadah yang benar. Kalau umat yang lain mampu mencapai
kejayaan peradaban materinya, islam tidak boleh silau dengan itu dan harus membantu
peradaban yang lebih tinggi dan melintasi zaman dan tempat.
2.      Memperbanyak Kawan Dan Mengamalkan Ukhuwah Islamiyah
            Setiap warga muhammadiyah, siapa pun orangnya, termasuk para pemimpin dan
dainya, harus memegang teguh sifat ini untuk memperbanyak kawan dan mengamalkan
ukhuwah islamiyah, inilah pada umumnya ceramah atau kegiatan dakwah lainnya yang
dilancarkan oleh dai-dai muhammadiyah dengan gaya sejuk penuh senyum, bukan dakwah
yang agitatif menebar kebencian ke sana kemari.
3.      Lapang Dada, Luas Pandang Dan Memegang Teguh Ajaran Islam
            Lapang dada atau toleransi adalah satu keharusan bagi siapapun yang hidup dalam
masyarakat, apalagi hidup  dalam masyarakat yang majemuk seperti masyarakat Indonesia.
Tanpa sikap lapang dada, kehidupan akan goncang, dan prinsip Mmeperbanyak kawan
tentu berubah menjadi Memperbanyak musuh. Namun, betapapun dalam berlapang dada,
kita  tidak boleh kehilangan identitas seabgai warga Muhammadiyah yang harus tetap
meemgang teuh ajaran Islam. Dengan demikian, sikap kita bebeas, tetapi tetap terkendali.
            Pribadi peradaban yang ketiga adalah memiliki kelapangan dada. Ini adalah
tingkatan ukhuwah paling dasar, yang akan mengangarkan kepada tingkatan tertinggi yaitu
itsar (memeingkan kepentingan orang lain, melebihi dari kepentingan diri sendiri).
4.      Bersifat Keagamaan dan  Kemasyarakatan
            Sifat kegamaan dan kemasyarakatan sudah merupakan sifat Muhammadiyah sejak
lahir. Sifat ini tidak mungkin terlepas dari jiwa dan raga Muhammadiyah. Mengapa?
Muhammadiyah sejak lahir mengemban misi agama, sedang agama di turunkan oleh Allah
melalui paa nabi-Nya juga untuk masyarakat, yakni untuk  memperbaiki masyarakat.
Masyarakat adalah lahan bagi segala aktivitas perjuangan Muhamadiyah.
5.      Mengindahkan segala hukum,  undang-undang falsafah
            Muhamadiyah sebagai satu  organisasi mempunyai sejumlah anggota. Anggotanya
adalah warga dari suatu Negara  hukum. Hukum Negara  mempunyai kekuatan mengikat
bagi senepa warga negaranya. Ini adalah kenyataan, jadi Muhammadiyah mengindahkan
semua itu.
6.      Amar Maruf Nahi Munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang
baik.
            Pribadi peradaban yang ke enam adalah selalu beramar ma’ruf nahi munkar dalam
setiap aspek hidupan. Bahwkan juga  mampu menjadi teladan (uswah hasanah) bagi semua
masyarakat. Salah satu kewajiban tiap muslim ialah beramar ma’ruf dan bernahi munkar,
yakni menyuruh berbuat baik dan mencegah kemunkaran. Yang di maksud kemunkaran
ilah semua kejahatan yang  merusak dan menjijikkan dalam  kehidupan manusia. Tanpa
adanya amar ma’ruf dan nahi munkar, tidak aka nada kebikan yang dapat di tegakkan, dan
tidak aka nada kejatahan yang  dapat diberantas.
7.      Aktif dalam perkembangan masyarakat  dengan maksud islah dan perkembangan
sesuai dengan ajaran islam
            Kapan pun dan dimana pun, pribadi peradaban utama Muhammadiyah memang
harus selalu aktif dalam perkembangan masyarakat. Sebab tanpa begitu, Muhammadiyah
akan kehilangan peran dan akan ketinggalan oleh sejarah. Tetapi keaktifan
muhammadiyah  dalam perkembangan masyarakat tidak berarti sekedar ikut arus
perkembangan masyarakat.
8.      Kerjasama dengan golongan lain mana pun, dalam usaha menyiarkan dan
mengamalkan ajaran islam serta membel kepentingannya.
            Menyiarkan islam, mengamalkan dan membela kepentingan Islam  bukan hanya
tugas Muhammadiyah, tetapi juga tugas semua umat Islam, karena itu, Muhammadiyah
perlu menjalin kerjasama dengan semua golongan umat Islam. Tanpa kerjasama, tidak
muham kita melaksanakan tugas yang berat ini.
9.      Membantu pemerintah serta kerjasama dengan golongan lain dalam memelihara
Negara dan membangnunnya unutk mencapai masyarakat yang adil dan makmur yang di
ridhai

10.  Bersifat adil serta korektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana


            Pribadi utama adalah pribadi yang mampu berbuat adil. Adil adalah mampu
meletakkan sesuatu pada tempat dan waktunya. Allah SWT. Sangat banyak memberikan
perintah untuk sellau berbuat adil, bahkan dalam berbagai kata dan bentuk kalimatnya
dalam sega aspek hidupan.

2.4 MATAN KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH


Apakah muhammadiyah itu?
            Muhammadiyah merupakan gerakan islam, maksud geraknya adalah dakwah amar
makruf nahi munkar. Sebuah gerakan yang menalankan tugas amar amakruf nahi munkar,
organisasi massa dan  kemasyarakatan, bukan organisasi politik, sehingga dalam amalnya
Muhammadiyah tidak akan terkait dengan politik praktis.  
            Tujuan utama gerakan Muhammadiyah pada masyarakat adalah pola yang bersifat
perbaikan, bimbingan dan peringatan. Masyarakat ini meliptu state, partai politik dan civil
society. Artinya, dakwah kepada masyarakat bersifat perbaikan: memperbaiki segala
sesuatu yang kurang tepat, aqidah atau ibadahnya yang bersifat taqlid.
            Dari deskripsi tersebut, jelas bahwa persyarikatan Muhammadiyah sangat ketat
dalam mengamlkan dan mengejawantahkan nilai-nilai normative islam yang terkandung
dalam al-Qur’an dan al hadist. Oleh sebab itu, peryarikatan muhammadiyah mempunyai
dasar dan amal usaha, antara lain :
a.       Hidup manusia harus berdasarkan tauhid (mengesakan) Allah, ber-Tuhan beribadah
serta tunduk dan taat hanya kepada Allah.
b.      Hidup  manusia itu bermasyarakat.
c.       Hanya hukum Allah sebenar-sebenarnya dapat dijadikan sendi  untuk membentuk
pribadi yang utama dan mengatur  ketertiban hidup.

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Muhammadiyah hadir dengan kepribadiannya yaitu gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf
nahi munkar, dan gerakan tajdid. Inilah yang menjadi kepribadian Muhammadiyah.
Dengan melaksanakan Dakwah Islam dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar dengan caranya
masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya,
yaitu:
“Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.
Bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan tunggalnya, harus
berpedoman: “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di
segenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang
diridhai Allah”
3.2 SARAN
Setelah membaca makalah karya tulis ilmiah ini diharapkan para pembaca agar dapat
memahami bagaimana Kepribadian Muhammadiyah itu. Selain itu diharapkan pembaca
dapat  menerapkan ilmu yang didapat dalam makalah ini dalam penulisan karya ilmiah
ataupun sejenisnya.

DAFTAR PUSTAKA

Haedar Nashir, dkk. 2009. Manhaj Gerakan Muhammadiyah. Yogyakarta, Suara


Muhammadiyah.
Khozin dan Imam Syaukani (edi). 200. Pembaharuan Islam:Konsep, Pemikiran dan
Gerakan. UMM-Press.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah 1989. Kepribadian, Keyakinan, dan Cita-cita Hidup,
Khittah Perjuangan Muhammadiyah, PP Muhammadiyah, Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai