Dosen Pengampu:
La Ode Sahrin Djalia, S.Pd.l., M.Pd.
KELOMPOK 3
Oleh:
Ifral Rahmad Fady NPM 162302003
Darwis Raditya Rifki Pratama NPM 162201160
Rasalti Sanka Disa NPM 162201120
Muhammad Ivansyah NPM 162201002
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu
tanpa ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak La Ode Sahrin Djalia,
S.Pd.I., M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah AL ISLAM
KEMUHAMMADIYAHAN III yang telah membantu memberikan arahan dan
pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A. Latar Belakang.............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 3
C. Tujuan........................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 4
A. Cita-cita Muhammadiyah.............................................................................. 4
B. Islam Dalam Keyakinan Muhammadiyah..................................................... 7
C. Pemikiran dan Gerakan Muhammadiyah Dalam Bidang Akhlak,
Ibadah dan Muamalah Dunyawiyah............................................................. 9
A. Kesimpulan................................................................................................. 13
B. Saran........................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Muhammadiyah, sebagai salah satu gerakan keagamaan dan sosial terbesar di
Indonesia, telah memainkan peran penting dalam pembentukan keyakinan,
nilainilai, serta cita-cita yang menjadi landasan bagi perkembangan masyarakat dan
pendidikan di Indonesia. Gerakan ini didirikan pada tanggal 18 November 1912
oleh KH. Ahmad Dahlan dengan tujuan untuk memurnikan ajaran Islam dari
praktik-praktik yang dianggap bid'ah, serta untuk membantu memajukan bangsa
Indonesia yang saat itu masih berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda.
Muhammadiyah menjadi salah satu pilar penting dalam perkembangan Islam
moderat di Indonesia.
Pada awalnya, Muhammadiyah bertujuan untuk mereformasi praktik-praktik
keagamaan dan pendidikan di masyarakat Muslim Indonesia. Dalam
perkembangannya, organisasi ini juga memberikan perhatian besar pada aspek
sosial dan pendidikan. Keyakinan yang mendasari Muhammadiyah adalah
pemahaman Islam yang mengutamakan kesederhanaan, keadilan, serta
kepemimpinan yang adil. Cita-cita organisasi ini adalah mewujudkan masyarakat
yang religius, berakhlak mulia, serta memiliki kesejahteraan sosial dan ekonomi.
Matan keyakinan dan cita-cita Muhammadiyah menjadi bahan yang menarik
untuk dikaji dalam sebuah makalah, karena memiliki dampak yang signifikan
dalam sejarah dan perkembangan masyarakat Indonesia. Beberapa konsep dan
prinsip yang menjadi landasan Muhammadiyah, seperti kesetaraan gender,
pendidikan, dan pelayanan sosial, telah memengaruhi banyak aspek kehidupan di
Indonesia, termasuk pendidikan, kesehatan, dan perkembangan sosial ekonomi.
1
mengeksplorasi bagaimana cita-cita Muhammadiyah telah memengaruhi
perkembangan masyarakat Indonesia. Selain itu, makalah ini juga dapat mengkaji
peran penting Muhammadiyah dalam menghadapi berbagai tantangan sosial,
politik, dan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Dengan memahami lebih dalam keyakinan dan cita-cita Muhammadiyah, kita
dapat menggali wawasan yang lebih mendalam tentang peran organisasi ini dalam
membentuk identitas bangsa Indonesia, serta bagaimana nilai-nilai ini masih
relevan dalam konteks masyarakat yang terus berkembang pada saat ini.
Muhammadiyah, sebagai salah satu gerakan keagamaan dan sosial terbesar di
Indonesia, telah memainkan peran penting dalam pembentukan keyakinan,
nilainilai, serta cita-cita yang menjadi landasan bagi perkembangan masyarakat dan
pendidikan di Indonesia. Gerakan ini didirikan pada tanggal 18 November 1912
oleh KH. Ahmad Dahlan dengan tujuan untuk memurnikan ajaran Islam dari
praktik-praktik yang dianggap bid'ah, serta untuk membantu memajukan bangsa
Indonesia yang saat itu masih berada di bawah kekuasaan kolonial Belanda.
Muhammadiyah menjadi salah satu pilar penting dalam perkembangan Islam
moderat di Indonesia.
Pada awalnya, Muhammadiyah bertujuan untuk mereformasi praktik-praktik
keagamaan dan pendidikan di masyarakat Muslim Indonesia. Dalam
perkembangannya, organisasi ini juga memberikan perhatian besar pada aspek
sosial dan pendidikan. Keyakinan yang mendasari Muhammadiyah adalah
pemahaman Islam yang mengutamakan kesederhanaan, keadilan, serta
kepemimpinan yang adil. Cita-cita organisasi ini adalah mewujudkan masyarakat
yang religius, berakhlak mulia, serta memiliki kesejahteraan sosial dan ekonomi.
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang Menjadi Cita-cita Muhammadiyah?
2. Apa yang dimaksud Dengan Islam dalam Pandangan Muhammadiyah?
3. Apa yang dimaksud Dengan Pemikiran dan Gerakan Muhammadiyah
dalam Bidang Akhlak, Ibadah dan Muamalah Dunyawiyah?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Cita-cita Muhammadiyah!
2. Untuk Mengetahui Islam dalam Pandangan Muhammadiyah!
3. Untuk Mengetahui Pemikiran dan Gerakan Muhammadiyah dalam
Bidang Akhlak, Ibadan dan Muamalah Dunyawiyah!
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Cita-Cita Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, Da’wah Amar Ma’ruf Nahi Munkar
dan Tajdid, bersumber pada Al-Qur’an dan Sunah. Muhammadiyah didirikan oleh
KH Ahmad Dahlan pada tanggal 8 Dzulhijah 1330 H atau 18 November 1912 M.
Muhamadiyah disusun dengan majelis-majelis (bagian-bagian) mengikuti
perkembangan zaman serta berdasarkan syura yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau muktamar.
4
6. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajarn-ajaran agama Islam
yang meliputi bidang:
7. Aqidah: Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni,
bersih dari gejala-gejala kemusyrikan bid’ah dan khurafat tanpa
mengabaikan prinsip-prinsip toleransi menurut ajaran Islam.
8. Akhlaq: Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlaq mulia
dengan berpedoman kepada ajaran Al-Qur’an dan Sunnah Rasul, tidak
bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia/
9. Ibadah: Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan
oleh Rasulullah SAW tanpa tambahan dan perubahan darimanusia
5
benar dan moderat tentang Islam, sambil menghindari ekstremisme dan praktikpraktik
yang bertentangan dengan ajaran Islam yang sejati.
Kesejahteraan Sosial: Organisasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial masyarakat, terutama melalui layanan kesehatan, bantuan sosial,
dan pemberdayaan ekonomi. Muhammadiyah berupaya mengurangi kemiskinan
dan kesenjangan sosial di masyarakat.
Kebangsaan dan Patriotisme: Muhammadiyah mempromosikan semangat
nasionalisme dan patriotisme di kalangan anggotanya. Mereka menekankan
pentingnya cinta dan loyalitas terhadap negara Indonesia.
Kepemimpinan Muslim: Organisasi ini bertujuan untuk melatih dan mendidik
generasi Muslim yang kompeten, terutama dalam hal kepemimpinan di berbagai
bidang, termasuk pendidikan, ekonomi, sosial, dan politik. Mereka percaya bahwa
pemimpin yang berkualitas akan dapat berperan aktif dalam memajukan masyarakat.
Misi Kemanusiaan: Muhammadiyah juga terlibat dalam kegiatan kemanusiaan dan
bantuan darurat. Mereka merespons bencana alam, konflik, dan situasi darurat
lainnya dengan memberikan bantuan kepada korban dan terlibat dalam berbagai
kegiatan sosial.
Cita-cita Muhammadiyah mencerminkan komitmen mereka untuk membangun
masyarakat yang lebih baik, sejahtera, dan bermoral tinggi. Selama lebih dari satu
abad, organisasi ini telah berperan penting dalam pengembangan Indonesia,
terutama dalam sektor pendidikan dan kesejahteraan sosial.
6
B. Islam Dalam Keyakinan Muhammadiyah
Ketika KH A. Dahlan sudah mempunyai pengertian bahwa ternyata agama
adalah sebagaimana yang kemudian difahaminya, lalu timbul pemikiran bahwa
kalau begitu maka untuk melaksanakan agama islam sebagaimana yang di
fahaminya itu umat islam diindonesia (bahkan nanti di seluruh didunia) harus diberi
pengertian lebih dahulu tentang apa islam yang sebenarnya. Kalau sudah paham,
lalu bagaimana melaksanakan islam yang sebenarnya itu.
Untuk mengajarkan islam yang sebenarnya, kemudian membimbing dan
memimpin pelaksanaan islam yang sebenarnya, KH A. Dahlan merasa tidak
mampu untuk melakukannya sendiri. Beliau lantas mencari orang-orang,
sahabatsahabatnya, yang sefaham. Bahkan kemudian berusaha membina angkatan
muda yang akan menjadi kader untuk menangani tugas ini. Tugas apa? Memberi
pengertian tentang islam yang sebenarnya kepada ummat islam lebih dahulu,
kemudian memimpin pelaksanaan islam yang sebenarnya.
Sesudah Muhammadiyah berdiri, yang dikerjakan dengan Muhammadiyah
tiada lain adalah bagaimana merealisasikan dan memperjuangkan Islam, oleh
karenanya Muhammadiyah yang sudah dilaksanakan itu harus betul-betul
memahami tentang Islam.
Hal-hal yang berkaitan dengan paham agama dalam Muhammadiyah secara
garis besar dan pokok-pokoknya ialah sebagai berikut:
1) Agama, yakni Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad S.A.W. ialah
apa yang diturunkan Allah dalam Alquran dan yang disebut dalam Sunnah
maqbulah, berupa perintah-perintah, larangan-larangan, dan petunjukpetunjuk
untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat (Kitab Masalah Lima, Al-Masail
Al-Khams tentang al-Din).
2) Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah
yangdiwahyukan kepada para Rasul-Nya sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim,
7
Musa, Isa, dan seterusnya sampai kepada Nabi Muhammad S.A.W., sebagai
hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan
menjamin kesejahteraan hidup materiil dan spirituil, duniawi dan ukhrawi
(Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah/MKCHM butir ke-2).
3) Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang
meliputi bidang-bidang: (a) ‘Aqidah; Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya
aqidah Islam yang murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan,
bid’ah dan khurafat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam;
8
melalui persamaan ‘illat, sebagaimana telah dilakukan oleh ‘ulama salaf dan
Khalaf (Kitab Masalah Lima, Al-Masail Al-Khams tentang Qiyas).
1. Bidang Akhlak
Pemikiran dan gerakan Muhammadiyah dalam bidang akhlak merupakan aspek
penting dari organisasi ini. Muhammadiyah adalah gerakan reformis Islam yang
didirikan oleh KH Ahmad Dahlan pada tahun 1912 di Yogyakarta, Indonesia. Salah
satu tujuan utama Muhammadiyah adalah meningkatkan akhlak dan moral umat
Islam serta memperbaiki praktik-praktik keagamaan mereka. Berikut ini adalah
beberapa pemikiran dan gerakan Muhammadiyah dalam bidang akhlak:
Pendidikan Akhlak: Muhammadiyah telah lama mendukung pendidikan
akhlak sebagai bagian integral dari sistem pendidikannya. Mereka mengajarkan
prinsip-prinsip moral dan etika Islam kepada para siswa, membantu mereka
menjadi individu yang baik, jujur, dan bertanggung jawab. Pendidikan ini juga
mengedepankan nilai-nilai seperti kerja keras, tolong-menolong, dan toleransi.
Pemberdayaan Masyarakat: Muhammadiyah aktif dalam kegiatan sosial
dan kemanusiaan yang bertujuan untuk membantu masyarakat yang
membutuhkan. Mereka menggalang dana, menyediakan bantuan medis, dan
berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan sosial. Melalui tindakan seperti ini,
Muhammadiyah berupaya untuk membentuk akhlak solidaritas, empati, dan
kepedulian.
Penekanan pada Keadilan: Muhammadiyah mendorong umat Islam
untuk menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dalam segala aspek kehidupan, baik
dalam
9
hukum, politik, maupun ekonomi. Mereka berjuang untuk menciptakan masyarakat
yang adil dan merata, sehingga mencerminkan akhlak keadilan yang dianjurkan
oleh Islam.
Penolakan Terhadap Praktik Korupsi dan Penyalahgunaan
Kekuasaan: Muhammadiyah secara tegas menolak praktik korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan. Mereka memandangnya sebagai pelanggaran terhadap
prinsip-prinsip akhlak dan etika Islam. Organisasi ini mendukung pemberantasan
korupsi dan mendorong pemimpin untuk bertindak secara jujur dan adil.
Pengembangan Etika Bisnis: Muhammadiyah juga berperan dalam
mengembangkan etika bisnis yang sesuai dengan ajaran Islam. Mereka mendorong
pelaku bisnis untuk mengikuti prinsip-prinsip etika, seperti tidak mengejar
keuntungan yang haram, adil dalam transaksi, dan memberikan kontribusi positif
kepada masyarakat.
Pemikiran dan gerakan Muhammadiyah dalam bidang akhlak ini
merupakan wujud dari komitmen organisasi ini untuk membawa perubahan
positif dalam kehidupan umat Islam dan masyarakat Indonesia secara umum.
Dengan mengedepankan nilai-nilai moral dan etika Islam, Muhammadiyah
berupaya membangun masyarakat yang lebih baik dan bermoral.
2. Bidang Ibadah
Pemikiran dan gerakan Muhammadiyah dalam bidang ibadah adalah
sebagai berikut:
1) Muhammadiyah adalah organisasi Islam yang bergerak dalam bidang tajdid,
yaitu pembaruan dan pemurnian ajaran Islam sesuai dengan AlQur’an dan
Sunnah.
10
metode istinbath hukum yang khas, yaitu langsung dari sumber-sumber
pokoknya (Al-Qur’an dan Sunnah).
11
Beberapa contoh gerakan Muhammadiyah dalam bidang muamalah
dunyawiyah adalah:
1) Mendirikan lembaga-lembaga pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi,
budaya, dan lain-lain yang bermutu dan berdaya saing, serta
mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam kurikulum dan praktiknya.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
13
B. Saran
1. Melakukan studi lebih lanjut mengenai peran Muhammadiyah dalam
pengembangan ekonomi masyarakat Indonesia.
4. Menyertakan contoh kasus atau proyek nyata yang telah dilakukan oleh
Muhammadiyah untuk mencapai cita-citanya dalam masyarakat.
14
DAFTAR PUSTAKA
H. M. Ma’rifat Imam KH. (2011). Tarjih dalam Bidang Ibadah dan Mu’amalah.
http://tabligh.muhammadiyah.or.id/berita-90-detail-tarjih-dalam-
bidangibadah-dan-muamalah.html
15