DOSEN PEMBIMBING :
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat
nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah AIK 3 judul
“MUHAMMADIYAH SEBAGI GERAKAN SOSIAL”
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
KEL 5 Page 1
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
teman teman kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Surabaya, 2020
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................6
BAB III..................................................................................................................24
PENUTUP..............................................................................................................24
KEL 5 Page 2
1.1 KESIMPULAN.......................................................................................24
1.2 SARAN...................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
KEL 5 Page 3
BAB I
PENDAHULUAN
KEL 5 Page 4
3. Bagaimanakah bentuk dan model gerakan sosial muhammadiyah?
4. Bagaimana revitalisasi gerakan sosial muhammadiyah
KEL 5 Page 5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Nilai Kemanusiaan
Dalam salah satu tulisannya, Abdul Munir Mulkhan (2010: 43) mengatakan,
inti visi kemanusiaan agama-agama adalah cinta kasih. Paus Johanes Paulus II dan
Benediktus XVI adalah tokoh agama yang dikenal sangat gigih memperjuangkan
nilai kemanusiaan. Tulisan Munir Mulkhan tersebut dapat dipahami bahwa KH.
Ahmad Dahlan tidak ketinggalan jika disbanding dengan Paus Johanes Paulus II
dan Benediktus XVI. KH.Ahmad Dahlan tampaknya menjadi tokoh pencari
identitas kebenaran etos kemanusiaan global. Berangkat dari gagasan mulia itu,
lahirlah berbagai rumah sakit, rumah bersalin, sekolah mulai dari taman kanak-
kanak sampai perguruan tinggi, dari diploma sampai doktoral, panti asuhan yatim
piatu, rumah miskin dan kepanduan.
KEL 5 Page 6
Artinya : “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut
mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan
Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan mahluk
yang telah Kami ciptakan” (QS. Al-Israa’:70)
Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-
laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbanga-bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya, orang yang paling mulia di
antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya, Allah maha mengetahui lagi maha mengenal” (QS. Al-Hujuurat:
13).
Bentuk kemuliaan itu direspon dalam al-Qur’an dengan janji antara lain:
mudkhalan kariman (dimasukkan ke tempat yang mulia atau surga) (QS. An-
Nisa’: 31) maghfirah wa rizkun karim memperoleh maghfirah dan nikmat yang
mulia) (QS. Al al Anfal: 4), maqaam karim (tempat yang mulia) (QS. Asy-Syuara:
58). Potensi untuk meraih kemuliaan itu disebut sebagai sebaik-baik makhluk.
KEL 5 Page 7
Dimana makhluk yang diberi potensi tersebut adalah manusia. Inilah yang
disinggung dlam al-Qur’an surat al-Thin ayat 4 bahwa:
Hubungan manusia dengan Tuhan di atur dalam aqidah dan ibadah. Aqidah
menjadi inti kehidupan beragama. Jantung Islam adalah penyaksian keesaan
Allah, kemutlakan untuk tunduk pada kehendak Tuhan. Dua kalimat syahadat
merupakan suatu pernyataan pokok yang mengandung makna pembebasan diri
dari berbagai bentuk ikatan kecuali ikatan terhadap Allah SWT. Pernyataan
kehambaan menegaskan bahwa tidak ada tempat menghambakan diri kecuali
hanya kepada Allah SWT. Iman adalah percaya dengan penuh tanggung jawab;
kepercayaan kepada Tuhan merupakan masalah personal, berada dalam hati.
Orang bebas menentukan keyakinan dan kepercayaannya. Nabi Muhammad Saw,
bukan dalam kapasitas melaksanakan keimanan, sebagaimana disebtukan dalam
al_Qur’an bahwa: “Kamu bukanlah orang yang berkuasa atas mereka” (QS. Al-
Ghasiyah:22). Pada ayat lain dikatakan juga, “Dan jikalau Tuhanmu
menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumu seluruhnya.
Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-
orang yang beriman semuanya?” (QS. Yusuf:99)
KEL 5 Page 8
Keseimbangan dan keramahan lingkungan kepada manusia tergantung pada
bagaimana manusia memperlakukan alam semesta. Al-Qur’an menyatakan
dengan tegas tentang bahaya dari ketidak ramahan manusia terhadap lingkungan.
Dalam al-Qur’an dikatakan, “Telah Nampak kerusakan di darat dan di laut
disebabkan oleh perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada
mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan
yang benar)” (QS. Ar-Rum:41)
Dalam surat yang lain, yaitu al-Qur’an surat Lukman ayat 18-19, juga dijelaskan
bahwa:
Dua ayat tersebut menjelaskan secara eksplisit bahwa sifat sombong itu dicela,
dikecam dalam al-Qur’an. Sombong merupakan ungkapan, simbol dari sikap
KEL 5 Page 9
individualism, sikap menang sendiri, sikap merendahkan orang lain. Merendahkan
orang termasuk salah satu penyakit masyarakat.
Menjaga diri dari hal-hal yang bisa merusak harkat dan martabat atau bisa
mengurangi derajat kemuliaan. Sebaliknya, harus memelihara diri dari sifat-sifat
yang wajib dimiliki seperti: ikhlas, sabar, jujur, istiqomah. Perlakukan terhadap
diri sendiri menjadi acuan untuk memperlakukan orang lain. Perlakuan orang lain
kepada diri merupakan refleksi dari perlakuan diri kepada orang lain.
KEL 5 Page 10
minannas, sementara dua bentuk yang disebut terakhir digolongkan dalam
kategori hablun minallah.
Cerita terkenal tentang pengajaran surat al-Maun oleh KH. Ahmad Dahlan
kepada murid-muridnya menjadi landasan kuat akan berkembangnya perinsip
“beramal ilmiah, berilmu amaliah” dalam menjalankan gerak pesyarikatan
Muhammadiyah. Tidak cukup hanya dengan mengaji dan mengkaji saja tentang
ajaran agama Islam, namun juga harus melakukan tindakan nyata di lapangan.
Harus beramal nyata, beramal yang dilandasi ilmu, dan ilmu yang mesti
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dari perinsip inilah kemudian lahir dan
bertebaran lembaga pendidikan, rumah sakit, panti asuhan, lembaga social, dan
sekian jumlah amal usaha Muhammadiyah di berbagai pelosok negeri
(Febriansyah, dkk., 2013:20-21).
Atas dasar spirit surat al-Maun, KH. Ahmad Dahlan memberi isyarat bahwa
Islam adalah agama yang menekankan bukan hanya aspek ritual dan mengabaikan
KEL 5 Page 11
aspek sosial. Akan tetapi, seorang muslim dikatakan salih dalam menjalankan
ibadah ritual, apabila melahirkan akhlakul karimah dan kepekaan sosial terhadap
lingkungan sekitarnya. Bahkan, orang yang melupakan tidak perduli pada nasib
anak yatim dan orang miskin digolongkan sebagai pendusta agama.
Artinya: “Bukanlah menghadap wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu
kebajikan, tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari
kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang
dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musyafir
(yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan
memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan
orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang
sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-
orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa” (QS.
Al-Baqarah:177)
Ayat ini menyebutkan tujuh syarat perbuatan yang disejajarkan nilainya dan
menjadi syarat takwa, yakni: Beriman, Memberikan harta yang dicintainya,
Memerdekakan hamba sahaya, Mendirikan shalat, Menunaikan zakat, Menepati
KEL 5 Page 12
janji, dan sabar. Tujuh item dari pesan ayat tersebut dapat diidentifikasi jadi dua
bagian. Bagian pertama terkait dengan hubungan kepada Tuhan: beriman dan
mendirikan shalat; bagian kedua menyangkut hubungan dengan sesama manusia:
memberikan harta yang dicintainya, memerdekakan hamba sahaya, menunaikan
zakat, menpati janji dan sabar. Hal ini berarti tanda-tanda taqwa lebih banyak
berdimensi kemanusiaan.
Nilai al-Rahmah atau cinta kasih atau belas kasihan merupakan ajaran dasar
yang sangat prinsipil. Berbagai sifat yang berlawanan dengan sifat al-Rahmah
adalah pemarah, sombong, dengki, dendam. Semua itu dikecam dalam al-Qur’an
Dalam hadist nabi disebutkan bahwa cinta kasih merupakan indikator iman
seseorang sebagaimana dijelaskan dalam hadist dari Annas bin Malik, Artinya;
Dari anas Ibn Malik ra, dari Nabi Saw bersabda, “Tidak beriman seseorang
diantar kamu sebelum ia mencintai saudaranya atau tetangganya, sebagaimana ia
mencintai dirinya sendiri” (HR. Muslim juz 1:49)
Rahmah adalah bagian dalam atau bagian dari aspek kejiwaan (psikologi)
yang menjadi dasar dari perasaan setiap orang. Perasaan tersebut menjadi identitas
diri kemanusiaan. Apabila perasaan tersebut hilang, identitas kemanusiaan juga
dapat dikatakan telah hilang. Istilah yang lebih ekstrim adalah perasaan telah mati.
Inilah yang dimaksud jiwa yang meninggal sementara jasad masih hidup.
KEL 5 Page 13
Dalam riwayat lain disebutkan bahwa suatu ketika Nabi Saw, diminta untuk
mendoakan orang musyrik agar dilaknat oleh Allah SWT. Lalu, Nabi menjawab
sebagaimana disebutkan vdalam hadist dar Abi Hurairah bahwa:
Al-Rahmah adalah bagian dari cinta kasih sebagaimana disinggung pada awal
tulisan dan merupakan landasan atau basis pendirian amal usaha di bidang social
yang dibina oleh Muhammadiyah. Amal usaha itu merupakan focus gerakan
Muhammadiyah. Menurut Amin Rais (1998:44-48), terdapat empat doktrin
Muhammadiyah, yakni: Pertama, doktrin pencerahan umat, sehingga amal usaha
yang pertama-tama dirintis oleh tokoh-tokoh Muhammadiyah adalah mrndirikan
sekolah. Kedua, doktrin amal shalih; dalam Anggaran Rumah Tangga
Muhammadiyah telah ditetapkan bahwa syarat berdirinya suatu ranting adalah
wajib memiliki amal usaha minimal mendirikan taman kanak-kanak. Ketiga,
doktrin kerjasama untuk kebajikan; doktrin ini berlandaskan pada QS. Al-Maidah
2, dan kempat, doktrin tidak berpolitik.
c. Nilai syukur
Syukur adalah bentuk pernyataan terima kasih atas nikmat yang telah
diperoleh. Allah akan memberi balasan kepada hambanya yang suka bersyukur
(QS. Al-Qamar:35). Bentuk syukur yang diimplementasikan oleh Muhammadiyah
adalah kerja keras. Muhammadiyah memahami bahwa bekerja secara sungguh-
sungguh dalam mengelola lembaga pendidikan merupakan perwujudan bentuk
syukur (tafsir syukur). Pintu untuk meraih kebahagiaan adalah kerja keras
(syukur). Allah tidak akan membiarkan hambaNya dalam keadaan termarjinal,
dalam keadaan tertinggal untuk keluar dari kesulitan apabila si hamba beriman
dan bekerja keras (bersyukur) (QS. An-Nisa:147) Lebih tegas, dinyatakan bahwa
Allah pasti membalas orang-orang yang bekerja keras (syukur). Sebagaimana
yang telah disebutkan dalam al-Qur’an surat Ibrahim ayat tujuh bahwa:
KEL 5 Page 14
Artinya: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; ”Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat) kepadamu, dan jika
kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”(QS.
Ibrahim:7)
d. Nilai tolong-menolong
KEL 5 Page 15
memperbanyak kawan, dan berarti kita harus memelihara kesetiakawanan. Hidup
bermuhammadiyah berarti menghargai orang lain, menghargai organisasi lain, dan
menghargai agama lain.
Gerakan peduli pada fakir miskin dan yatim piatu salah satunya adalah
berzakat. Di jelaskan dalam Surat At-Taubah : 60 tentang
kelompok penerimaan zakat, fakir miskin dan yatim piatu termasuk golongan
yang wajib menerima zakat. Karena anak yatim dan yatim piatu adalah anak yang
ditinggal meninggal oleh orang tuanya baik ayahnya atau ibunya atau keduanya
dan belum dewasa serta belum dapat mencari nafkah sendiri. Sedangkan fakir
miskin adalah golongan yang tidak mendapati sesuatu yang mencukupi kebutuhan
mereka. Ada yang mencontohkan bahwa fakir itu pendapatan sehari-hari kurang
dari separuh kebutuhannya, sedangkan miskin pendapatannya kurang dari
kebutuhannya tetapi pendapatannya diatas 50% kebutuhannya namun masih
kurang.
Muhammadiyah adalah institusi dan institusionalisasi teologi Al-Ma’un yang
diharapkan perduli pada kaum tersebut dalam mengikis problematika social.
Muhammadiyah dalam praktisi sosial dengan pemihakan terhadap
kaum mustadl’afin, dhuafa, masakin, dan anak yatim, mengilhami
Muhammadiyah untuk mendirikan banyak lembaga pendidikan, panti asuhan,
rumah sakit, dan tempat layanan sosial lainnya. Pendirian tempat layanan sosial
adalah kepedulian Muhammadiyah kepada kaum miskin dan kepentingan umat.
Dalam realitas keseharian dapat disaksikan banyak orang kaya Islam khusyuk
merata dahi di atas sajadah, semantara di sekitarnya banyak tubuh layu
kekurangan gizi dan di grogoti penyakit. Banyak orang rajin beribadah padahal
kemiskinan,kebodohan,kelaparan,dan kesulitan mendera saudara-saudaranya.
Fakta dan realitas kemiskinan adalah wajah lain dehumanisasi. Kemiskinan terjadi
akibat kemungkaran sosial dan dosa sosial akut. Ia bukan masalah individu, tetapi
masalah bersama yang harus di cari jalan keluarnya. Dalam kontek ini
muhammadiyah dapat memainkan peran strategis, dengan member sumbangsi
nyata terhadap masyarakat.
KEL 5 Page 16
2.3 Bentuk dan Model Gerakan Sosial Kemanusiaan Muhammadiyah
Teologi al-Ma’un diterjemahkan kedalam tiga pilar kerja atau tiga bentuk
pelayanan yakni: pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan dan pelayanan
sosial. Tiga pilar tersebut secara praktis dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1. Pelayanan Pendidikan
KEL 5 Page 17
serta 64 pondok pesantren. Dalam bidang pendidikan tinggi, hingga tahun
ini Muhammadiyah memiliki 36 universitas, 72 sekolah tinggi, 54
akademi, dan 4 politeknik (Data Cahgemawang, 2009). Nama-nama
seperti Bustanul Athfal/TK Muhammadiyah, SD Muhammadiyah, SMP
Muhammadiyah, SMA Muhammadiyah, SMK Muhammadiyah, dan
Universitas Muhammadiyah bermunculan di berbagai daerah.
2. Pelayanan Kesehatan
Tahun 1918 telah berdiri Penolong Kesengsaraan Umum (PKU) yang pada
tahun 1921 menjadi bagian khusus dalam Muhammadiyah. Pada tahun 1926,
berdirilah klinik di Surabaya, malang dan Surakarta atau Solo, selain klinik yang
ada di Jokyakarta. Sekarang ini masalah pelayanan kesehatan diurus oleh suatu
majelis yang diberi nama Majelis Pembinaan kesehatan Umum. Dalam
mewujudkan visi muhammadiyah tahun 2025, salah satu usahanya adalah
meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Sekarang,
Muhammadiyah mengelola Rumah Sakit, Rumah Bersalin, BKIA, BP dan lain
sebagainya yang secara keseluruhan telah berjumlah 457 buah (lihat profil
Muhammadiyah, 2015). Semangat warga Muhammadiyah mendirikan amal usaha
dalam bidang kesehatan semakin tumbuh. Hal ini mungkin disebabkan oleh
banyaknya putra-putri Muhammadiyah yang kuliah di Fakultas Kedokteran.
KEL 5 Page 18
6. Apotek dan KB berjumlah 4
7. Institusi Pendidikan berjumlah 54
3. Pelayanan Sosial
KEL 5 Page 19
3. Pemberdayaan kelompok miskin kota: MPM membuat pilot proyek
pemberdayaan pengemudi becak, dan lain-lain.
4. Adapun Muhammadiyah sebagai organisasi yang bergerak di bidang
sosial, telah balai kesehatan sosial, 161 santunan keluarga, 5 panti
wreda/manula, 13 santunan wreda/manula, 1 panti cacat netra, 38 santunan
kematian, serta 15 BPKM (Balai Pendidikan Dan Keterampilan
Muhammadiyah). Forum Panti Sosial Muhammadiyah-Aisyiyah
(Forpama) yang dibentuk untuk Periode 2007 s.d 2010, sejak diberikan
tanggungjawab, terus melakukan berbagai macam terobosan dan langkah-
langkah strategis untuk menjadikan panti sosial Muhammadiyah-Aisyiyah
sebagai lembaga profesionalisme, prima dalam kualitas pelayanan dan
memiliki keteguhan komitmen dalam pembinaan anak-anak mendirikan
lembaga amal usaha sosial dalam bentuk panti sosial Muhammadiyah,
sebagai wujud kepedulian persyarikatan Muhammadiyah dalam
menghadapi permasalahan kemiskinan, pembodohan dan meningkatnya
jumlah anak yatim piatu dan anak terlantar.
5. Dalam bidang kesejahteraan sosial ini, hingga tahun 2000 Muhammadiyah
telah memiliki 228 panti asuhan yatim, 18 panti jompo, 22 panti sosial
Muhammadiyah-Aisyiyah yang berjumlah lebih dari 22.000 anak se-
Indonesia dari 351 kelembagaan Panti Sosial Muhammadiyah-Aisyiyah
(Direktori Forpama, 2008). Dengan demikian anak asuh Panti Sosial
Muhammadiyah-‘Aisyiyah menjadi labor kader utama guna membangun
sumber daya insani yang berkualitas di Persyarikatan Muhammadiyah.
Demikian pula hasil-hasil amal usaha yang lain yang telah dicapai oleh
persyarikatan Muhammadiyah, seperti bidang tarjih, ekonomi, dll
KEL 5 Page 20
direncanakan meliputi tahapan-tahapan penataan, pemantapan, peningkatan dan
pengembangan yang dilakukan secara berkesinambungan.
1. Revitalisasi Teologis
2. Revitalisasi Ideologis
KEL 5 Page 21
gerakanmuhammadiyah. Pemikiran dasar Kyai Dahlan, 12 lagkah dari Kyai Mas
Mansur, muqaddimah anggaran dasar, kepribadian muhammadiyah, matan
keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah, khittah perjuangan
muhammadiyah, dan pedoman hidup islami warga muhammadiyah merupakan
rujukan dasar sekaligus perlu disistematisasi dalam konsep terpadu sehingga
menjadi basis ideologi gerakan muhammadiyah yang mengikat seluruh anggota
muhammadiya dalam melaksanakan gerakan. Ketika dirasakan adanya krisis
kemuhammadiyahan, maka krisis tersebut harus dibaca dalam konteks pelemahan
ideologis di kalangan muhammadiyah karena tuntutan-tuntutan dan
pertimbangan-pertimbangan yang biasanya serba pragmatis.
3. Revitalisasi Pemikiran
4. Revitalisasi Organisasi
KEL 5 Page 22
efektivitas, dan menjadikan organisasi sebagai instrument gerakan untuk
kemajuan dan pencapaian tujuan Muhammadiyah.
KEL 5 Page 23
KEL 5 Page 24
DAFTAR PUSTAKA
KEL 5 Page 25