Di Susun Oleh:
Rudi Gunawan ( 06121381520039 )
Al Azhar Yuherliansyah ( 06121281520061 )
Wendi Surya Dinata ( 06121281520070 )
Dosen Pembimbing:
Puji syukur ke hadirat Allah swt, yang memberikan nikmat-Nya sehingga penulis
dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam kita kirimkan
kepada Nabi Muhammad saw, karena berkat beliaulah kita dapat merasakan
pendidikan seperti saat sekarang ini.
Dalam penulisan dan penyelesaian makalah ini Kelompok kami sebagai penulis
tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak terutama dosen
pembimbing yaitu H. Imam Syofi, S.Pd., M.Eng dan Dewi Puspita Sari, S.Pd.,
M.Pd. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada beliau dan terima
kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman yang terlibat dalam penyelesaian
makalah ini.
Mudah-mudahan segala bantuan dan dorongan yang diberikan mendapat imbalan
dari Allah swt. Semoga Makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan juga bagi
penulis.
Penulis
BAB I
PEMBUKAAN
A. Latar Belakang
Walaupun seorang wirausaha tidak menjadi wiraniaga, namun seorang wirausaha
harus mengetahui dan memahami seluk beluk ilmu menjual.
Kegiatan menjual merupakan kegiatan dasar wirausaha. Seperti telah disebutkan
bahwa wirausaha seseorang yang mengorganisir faktor faktor produksi untuk
tujuan produksi, maka produksi yang dihasilkan harus dapat terjual. Jika wirausaha
ini tidak berhasil menjual produknya, maka kegiatan usahanya akan mengalami
kegagalan.
Oleh karena itu, sejak awalnya seorang wirausaha yang akan membuka usaha , ia
harus mendesain ide idenya, kemudian menjual ide tersebut atau mungkin
mendiskusikan dengan teman temannya agar dapat membuat keputusan yang
tepat. Keputusam yang dibuat dapat dijadikan landasan kokoh pelaksanaan dengan
keyakinan akan berhasil, tanpa ragu tagu.
B. Rumusan Masalah
Mengatahui cara Menjual, Dasar Kegiatan Dasar Wirausaha
C. Tujuan
Berdasarkan Latar Belakang di atas, kelompok kami mempunyai tujuan sebagai
berikut:
1. Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
2. Sebagai bekal kami untuk mencoba terjuan dan mendalami kewirausahaan
nantinya
3. Penambah pengetahuan bagi pembaca
BAB II
PEMBAHASAN
1. Profesi Penjual
Menjual ialah masalah perorangan yang sifatnya kreatif. Pekerjaan menjual
merupakan keahlian yang tidak mungkin diganti dengan mesin. Pada zaman
modern seperti sekarang ini seorang penjual yang pandai masih sangat dibutuhkan.
Lebih-lebih di negara yang sedang berkembang pekerjaan penjual mendapat
kedudukan istimewa. Di negara yang telah maju, peranan penjual sangat dominan
sekali karena mereka dibutuhkan untuk menjual kelebihan produksi dan menjaga
tetap berputarnya roda industri. Dengan demikian maka penjual bukan hanya
sekedar tugas sampingan saja, tetapi penjual adalah suatu pekerjaan yang
menghasilkan dan sebagai karir dalam hidup yang paling menantang.
Memang kita kenal ada mesin yang bisa menjual secara otomatis yang disebut
dengan vending machine. Pembeli memasukkan uang (coin ke dalam lubang mesin
itu, kemudian dengan menekan tombol pilihan barang yang kita inginkan akan
keluar sendiri. Namun pelayanan mesin itu terbatas pada barang-barang tertentu
saja, seperti minuman botol, makanan kaleng, rokok. Dan sebagainya. Sangat
beruntung sebuah perusahaan yang mempunyai seorang penjual ahli, seorang
penjual profesional. Perusahaan akan merasa sangat terpukul bila penjual
profesionalnya meninggal dunia atau keluar dari perusahaannya. Untuk mendapat
gantinya diperlukan waktu yang sangat lama karena tenaga penjual yang baru harus
dididik, dilatih, dan dibekali mulai dari bawah lagi.
Seorang penjual profesional harus dapat menjawab pertanyaan: What can I do for
my prospects and customers ? (Charles Atkinson Kirkpatrick). Apa yang dapat saya
lakukan untuk kepentingan langganan dan masa depan saya? Bukan sebaliknya:
What can mu prospects and customers do for me ? (Apa yang saya harapkan dari
langganan dan kemungkinan masa depan saya ?) Seorang penjual profesional harus
memiliki dedikasi tinggi untuk melayani kebutuhan dan mengatasi masalah yang
dihadapi oleh pembeli. Seorang penjual harus memberi advis kepada pembeli, apa
yang harus dibeli, bagaimana cara menggunakan barang, dan sebagainya.
Kaum profesional dalam segala bidang pekerjaan tidak dibentuk dalam sekejap
mata, dia tidak dilahirkan tetapi harus melewati proses panjang dan kerja keras.
Seorang dokter akan tersohor dan banyak pasiennya setelah dia praktik puluhan
tahu. Seorang dosen profesional harus mempunyai pengalaman mengajar puluhan
tahun, seorang petinju profesional akan terbentuk berkat latihan yang lama dan
pengalaman bertarungnya. Semua hal tersebut didukung dengan membaca buku-
buku yang relevan dengan bidangnya.
Ada beberapa keuntungan dan kelemahan bila seseorang terjun ke dalam bidang
profesi penjualan ini.
Keuntungannya :
1. Akan memperoleh gaji/penghasilan yang cukup tinggi dibandingkan dengan
orang-orang yang menerima upah/gaji tetap
2. Memiliki kesempatan yang lebih luas untuk berkembang, dibandingkan dengan
pegawai tetap pada umumnya.
3. Memiliki kesempatan mengadakan tour ke berbagai daerah dan ini akan
menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman, bergaul dengan banyak
orang dari segala lapisan.
4. Rasa bangga akan pekerjaannya dan lebih bebas, tidak selalu bekerja di bawah
seorang mandor seperti dalam pabrik.
5. Pribadinya dapat berkembang, karena banyak mendapat ide-ide baru dari hasil
interelasinya dengan orang lain.
6. Memiliki rasa tanggung jawab tinggi karena sudah terlatih.
Kelemahannya:
1. Kurang waktu tinggal di rumah, karena seorang penjual banyak bepergian ke
luar daerah.
2. Kurang kekuasaan, karena segala kegiatan yang dilakukan sudah ditetapkan
oleh perusahaan.
3. Monoton, pekerjaan bisa membosankan karena hari-hari yang dilakukan tidak
ada perubahan
Bagaimanapun juga karir seorang penjual, banyak tergantung pada orang itu
sendiri. Jika ada bakat, mau belajar, gandrung dengan prestasi, bukan mengejar
prestise, maka seorang penjual akan sukses menjadi seorang pengusaha besar.
Banyak contoh dapat dilihat dari sejarah hidup para pengusaha besar, baik dalam
negeri maupun luar negeri di mulai dari pekerjaan menjual ini. Di Jepang seorang
sarjana ekonomi perusahaan yang baru masuk bekerja pada satu perusahaan harus
memulai karirnya dari bawah. Dia harus menjadi pelayan/pramuniaga lebih dulu,
baru kemudian naik pangkat secara bertahap.
2. Seni Menjual
Seni kita artikan sebagai suatu usaha mencapai hasil yang diinginkan dengan jalan
menggunakan kepandaian. Jadi merupakan tindakan untuk menerapkan ilmu yang
kita miliki dalam praktik atau juga merupakan keahlian dalam melaksanakan
penjualan.
Keahlian dalam menjual mungkin karena seseorang itu telah mempunyai bakat
sejak kecil. Kemudian bakat itu dikembangkan dengan intuisi, pengetahuan
langsung serta pengalaman pribadinya dalam melakukan praktik penjualan,
sehingga ia menjadi ahli. Orang yang ahli melakukan kegiatan tertentu sehingga
mendapat pengakuan dari masyarakat atau lingkungannya disebut JENI. Ia dapat
melakukan keahliannya dengan baik, mempunyai keistimewaan dari yang lain dan
dapat mengembangkannya sehingga ia mempunyai pribadi yang besar. Sering juga
orang demikian disebut Self-Made man. Ia menjadi orang yang penting, disegani
dan luwes dalam pergaulan dan dalam menjalankan tugasnya.
Dengan adanya orang-orang yang mempunyai bakat istimewa dalam berjualan
sehingga ia sukses, sehingga timbul pendapat yang mengatakan: salesman are born,
not made; artinya seorang penjual yang berhasil karena memang ia telah dikaruniai
bakat istimewa sejak lahir dan ditakdirkan untuk menjadi penjual yang sukses.
Bukannya ia diberi teori-teori menjual yang muluk-muluk di bangku sekolah.
Pandangan tersebut terlalu ekstrim untuk dipakai sebagai pegangan oleh calon
pedagang. Sebab mungkin akan timbul rasa pesimis pada diri seseorang karena ia
merasa seolah-olah tidak berbakat, sekalipun sebenarnya ia mempunyai minat dan
keinginan untuk menjadi seorang penjual. Pendapat tadi baru merupakan pendapat
beberapa orang ahli yang masih harus diuji kebenarannya. Kita juga harus ingat
bahwa Tuhan telah mewajibkan kepada setiap umat untuk merubah nasibnya,
diantaranya dengan mencari ilmu pengetahuan dan cara baru untuk memecahkan
setiap persoalan hidup.
Keberhasilan seseorang tersebut tidak ditentukan oleh bakat saja, tetapi juga oleh
segala daya upaya pikirannya yang mendorong ke arah keberhasilan.
3. Penjual sebagai Artist dan Scientist
Banyak par penjual mengalami rintangan dan kesulitan serta kerugian dalam
tugasnya. Apakah orang itu berbakat, tidak berbakat, ataupun tidak berilmu?
Mereka membuat kesalahan dalam mengambil keputusan karena terdapat
kelemahan pada dirinya. Mungkin karena ia tidak bersekolah, hanya mengandalkan
nasibnya pada bakat yang ada sehingga setiap tindakannya yaitu terlampau
subyektif, didorong oleh perasaannya bukan oleh pertimbangan yang rasional.
Padahal bagaimanapun juga, sikap yang jernih, pandangan yang obyektif serta
penuh perhitungan berdasarkan data keterangan nyata dalam mengambil keputusan
perlu pertimbangan, sehingga dengan cara demikian kerugian minimum dapat
dieliminir (dikurangi) dan keuntungan maksimal bisa diperjuangkan.
Oleh karena yaitu untuk mengatasi kelemahan-kelemahan seseorang yang dibawa
sejak lahir dan dibesarkan dengan intuisi serta pengalaman, maka para ahli telah
mencoba menyusun pengetahuan menjual itu secara sistematis dari data dan
informasi yang terus dikembangkan menjadi teori-teori y dapat dipelajari. Sekarang
bagi setiap orang yang berminat menjadi penjual, teori menjual dapat dipelajari di
bangku sekolah ataupun perguruan tinggi. Kemudian teori menjual tersebut
dipraktekkan melalui latihan kerja dalam dunia usaha, sehingga ia akan
memperoleh pengalaman yang mendekatkan teorinya dengan praktik. Dengan
ketekunan, kerja keras, penuh inisiatif dan kemauan, maka lama kelamaan
seseorang akan menjadi ahli dalam menjual. Jadi seorang penjual harus berlaku
sebagai Artist dalam melakukan transaksi penjualan dan bersikap Scientist
dalam memecahkan persoalan-persoalan menjual melalui analisa secara ilmu
pengetahuan agar diperoleh cara-cara menjual yang obyektif, rasional, dan
menguntungkan.
a. Politik penjualan
Politik penjualan merupakan suatu cara atau siasat untuk mencapai keberhasilan
dalam melakukan penjualan. Dalam menjalankan politik penjualan harus
berdasarkan ilmu dan seni. Diusahakan agar siasat penjualan dapat memperbesar
jumlah penjualan dan menguntungkan serta memuaskan para langganan.
b. Hukum penjualan
Dalam perniagaan, kita tidak hanya membiarkan penjual dan pembeli saja, tetapi
dua obyek itu tidak dapat dipisahkan dalam jual beli. Dalam hal ini, dipakai
hubungan sebab dan akibat atau saling pengaruh mempengaruhi, dan hubungan
inilah yang disebut hubungan hukum. Dalam terjadinya jual beli, kita kenal ada
hukum pembeli dan hukum penjual.
Dalam hukum pembelian dikatakan bahwa tiap-tiap orang mau membeli suatu
barang dengan uangnya, karena ia berpendapat bahwa barang itu lebih berharga,
menguntungkan, dan memuaskan dari pada uang yang dikeluarkannya.
Sedangkan dalam hukum penjualan dikemukakan bahwa tiap orang mau
menukarkan barangnya dengan uang, karena ia menganggap bahwa uang itu sangat
diharapkannya dan akan menguntungkan serta memuaskan hatinya.
Kalau keinginan pembeli sudah ada, maka pikiran orang itu pindah kepada berbagai
pertimbangan serta alasan baik kualitas, harga barang, substitusi lainnya yang
semuanya dapat dipengaruhi oleh penjual.
1. Memberi salam
Sebagai kata pembuka untuk mendekati penjual pada pembelinya sewaktu masuk
ke dalam toko misalnya ucapan: selamat sore, selamat siang, atau selamat malam,
mungkin juga kepada pelanggan yang sudah kenal akrab Kita cukup mengatakan:
Halo, wah sudah lama tak kesini! dan sebagainya.
Tujuan kita menegur/menyapa demikian itu adalah untuk menarik simpati pembeli
atau mendekatkan persahabatan.
2. Menunggu sejenak
Dalam hal ini, kita mencoba membantu dengan menanyakan apakah ada sesuatu
yang dicari oleh p0embelinya. Tentu saja dalam cara ini jangan tergesa-gesa,
pembeli baru masuk langsung ditanya. Cara ini hanya dapat dijalankan bila pembeli
telah melihat-lihat sejenak, dan dari raut wajahnya ia mengharapkan bantuan dari
Kita. Tidak perlu calon pembeli yang masuk kita buntuti dan diikuti terus menerus,
karena akan timbul rasa kesal seakan-akan calon pembeli dicurigai. Biarkan calon
pembeli itu jalan-jalan secara bebas dan setelah berhenti baru didekati pelan-pelan.
3. Pendekatan dagang
Car ini dapat dilakukan apabila pembeli langsung melihat dan meraba suatu barang
kemudian memeriksanya. Sambutlah dengan gembira, lalu cobalah berikan bantuan
dengan sedikit menjelaskan barang yang diperiksanya dengan sugesti, seperti Nah,
barang yang tuan pegang ini baru kemarin tiba, seminggu yang lalu banyak orang
yang menanyakan tetapi tidak dapat kami layani. Rupanya tuan datang tepat pada
saat barangnya ada.
4. Dengan menaruh perhatian
Mungkin pada saat anda sedang melayani pembeli, datang pembeli yang baru.
Cukup kita memberi perhatian dengan mengangguk. Kalau pembeli yang pertama
belum ada kepastian membeli, maka anda dapat menyapa pembeli yang baru masuk
dengan menanyakan apa yang diperlukannya. Perhatian yang dapat diberikan
kepada calon pembeli ini hanya dapat Kita lakukan apabila kita menghadapi lebih
dari satu calon pembeli.
"It takes months to find a customer and only seconds to lose one."
Kalimat ini tentunya tidak asing lagi di telinga kita. Pelanggan merupakan orang
yang dengan setia membeli berbagai produk dan jasa yang kita jual. Namun
sebenarnya pelanggan memiliki kemampuan lain yang bisa menguntungkan atau
malah merugikan. Pelanggan adalah orang yang bisa berpengaruh besar terhadap
kelangsungan bisnis kita. Ketika kita membuat satu orang pelanggan merasa
senang, maka kita dengan mudah mendapatkan puluhan pelanggan lain.
Sebaliknya, ketika kita membuat seorang pelanggan kecewa, maka kita juga
berpotensi untuk kehilangan puluhan pelanggannya yang lain.
Menarik perhatian pelanggan dan memikat hatinya untuk terus membeli produk kita
merupakan sesuatu yang susah-susah gampang. Pada dasarnya, pelayanan yang
baik bisa membuat perhatian pelanggan menjadi terarah langsung ke produk kita,
namun sedikit saja kesalahan yang kita perbuat bisa menjadi bom waktu untuk
bisnis kita.
Ada berbagai strategi yang dapat kita terapkan untuk menarik perhatian pelanggan.
Berikut adalah tips dan strategi yang bisa kita lakukan untuk menarik perhatian
pelanggan dan mengambil hati mereka sehingga pelanggan kembali membeli
produk atau jasa yang kita jual.
Cara paling mudah untuk mengetahui kebutuhan pelanggan dan menarik perhatian
pelanggan adalah dengan menanyai mereka secara langsung. Hal ini bisa kita
lakukan dengan mengunjungi konsumen secara langsung atau dengan membagikan
angket yang disebar secara online. Kebutuhan pelanggan juga dapat kita ketahui
dengan mencatat atau tracking produk-produk yang paling banyak diminati oleh
konsumen kita selama ini. Melalui catatan tersebut, kita akan lebih mudah
mengetahui produk apa yang paling diminati dan produk mana yang kurang
diminati konsumen.
Setiap pelanggan ingin diperlakukan dengan baik. Maka dari itu, jangan pernah
membeda-bedakan pelanggan. Tidak dapat dipungkiri, terkadang ada beberapa
konsumen yang asik untuk diajak mengobrol. Bahkan dari sekadar obrolan,
hubungan kita dan pelanggan bisa berubah menjadi pertemanan. Ketika pelanggan
tersebut mengunjungi kita, ada perlakuan khusus yang kita berikan. Sebenarnya hal
ini sah-sah saja, namun jangan sampai perlakuan istimewa ini merugikan pelanggan
lain. Contoh perlakuan istimewa yang merugikan pelanggan lain adalah
mendahulukan pelanggan favorit kita dalam antrean, padahal ada pelanggan lain
yang telah datang dan mengantre terlebih dahulu.
Untuk menarik perhatian pelanggan, kita juga bisa mengadakan event atau
kompetisi yang memberikan hadiah bagi mereka. Cara ini sangat jitu untuk
meningkatkan perhatian pelanggan. Biasanya, masyarakat sangat tertarik mengikuti
sebuah perlombaan, khususnya yang menawarkan hadiah menarik.
Hal-hal kecil yang ada pada toko maupun yang ada pada servis kita akan
memberikan dampak signifikan dalam menarik perhatian pelanggan. Pernahkan
Anda melihat sebuah toko yang menjual barangnya dengan harga ganjil?
Misalnya dengan menempelkan label harga 14.990 rupiah? Hal ini mungkin
ditujukan untuk memberikan ilusi ke dalam pikiran pelanggan. Dengan harga
tersebut, pelanggan akan merasa jika harga barang yang ia beli adalah 14 ribu
rupiah, padahal harga barang tersebut justru hampir mencapai 15 ribu rupiah. Cara
ini mungkin jitu untuk membuat pelanggan tertarik membeli barang, namun tidak
baik untuk mempertahankan loyalitas mereka.
Untuk menarik perhatian pelanggan, ada baiknya kita melakukan pembulatan harga
pada produk yang kita jual. Hal ini untuk memudahkan pelanggan menghitung
pengeluaran mereka, sehingga tidak shock ketika melihat harga total di kasir. Selain
itu, pembulatan harga juga berguna untuk memudahkan kita memberikan uang
kembalian. Jangan sampai kita merampas hak pelanggan dengan memberikan uang
kembalian yang tidak sesuai. Misalnya, jika pelanggan tersebut membeli produk
seharga 14.990 rupiah dan ia membayar dengan uang 15 ribu rupiah, maka
pelanggan memiliki hak untuk uang kembalian 10 rupiah. Sayangnya, karena
Indonesia tidak memiliki uang pecahan 10 rupiah, maka banyak penjual yang
merasa tidak bersalah ketika tidak mengembalikan uang 10 rupiah yang menjadi
hak pelanggan tersebut.
Perhatian pelanggan juga bisa kita dapatkan dengan memberikan pelayanan yang
baik untuk konsumen. Sikap ramah dan empati dapat kita tunjukkan ke semua
pelanggan. Kita juga tidak boleh lupa untuk selalu tersenyum dan mengucapkan
terima kasih kepada pelanggan. Kita juga akan mendapatkan perhatian
pelanggan jika kita dengan besar hati mau mengakui kesalahan dan mau
menanggapi berbagai keluhan pelanggan. Dengan komunikasi semacam ini,
pelanggan akan mendapatkan kesan belanja yang menyenangkan dan kita pun
secara otomatis akan mendapatkan perhatian pelanggan.
Last but not least, untuk menarik perhatian pelanggan, kita juga harus
meningkatkan kualitas bisnis dan kualitas produk yang kita tawarkan. Ada pepatah
yang mengatakan dont judge a book by its cover. Namun bagaimana pun
seseorang akan menilai sebuah hal dari kemasannya terlebih dahulu. Karena itulah,
sangat penting untuk mulai meningkatkan kualitas bisnis kita dengan memberikan
kemasan produk yang baik. Kemasan yang baik tentunya memiliki makna yang
luas. Mulai dari desain yang menarik, bahan kemasan yang kuat, hingga ukuran
kemasan yang tepat. Dengan kemasan yang baik, pelanggan akan yakin dengan
produk kita dan kita pun akan sukses menarikperhatian pelanggan.
Selain kemasan, kita dapat pula menarik perhatian pelanggan dengan menunjukkan
keahlian atau keunikan bisnis kita dibandingkan dengan produk lain. Keunikan
dalam bisnis juga mencangkup hal yang luas. Bisa jadi produk kita adalah produk
pertama yang ada. Jika kita memiliki produk yang baru di kalangan masyarakat,
semestinya kita dapat dengan mudah menarik perhatian pelanggan. Selain itu, kita
pun bisa melakukan inovasi terhadap sebuah produk yang telah ada sebelumnya,
Dengan melakukan inovasi yang kreatif, kita juga dapat menarik perhatian
pelanggan karena konsumen memiliki kecenderungan untuk tertarik terhadap hal-
hal baru.
Di era modern, kita akan kalah jika tidak menggunakan teknologi. Kemampuan
teknologi yang mampu membantu kita untuk melakukan berbagai hal dengan lebih
mudah dan lebih cepat akan membuat usaha kita menjadi lebih maju. Kita dapat
menggunakan teknologi untuk membantu proses promosi atau memudahkan kita
berhubungan dengan pelanggan. Kita dapat pula memanfaatkan teknologi untuk
memudahkan pelanggan untuk mengakses produk kita. Dengan berbagai hal ini,
produk kita akan menarikperhatian pelanggan dan membuat perhatian
pelanggan tidak berpaling dari produk kita.
Sebagai seorang entrepreneur kita harus mahir mendorong orang untuk membeli
produk kita. Banyak cara yang bisa dilakukan. Antara lain dengan menimbulkanlah
perhatian orang akan produk kita. Kalau orang sudah perhatian kepada produk kita
maka ini sudah merupakan langkah awal yang baik.
Langkah selanjutnya adalah berusaha agar konsumen percaya kepada diri dan
produk kita. Ini bisa dilakukan dengan bersikap sungguh-sungguh ketika
menawarkan produk.
Disamping itu yang tidak kalah pentingnya adalah menyampaikan fakta dan bukti
kongkrit dari kelebihan produk kita. Hal ini tentu akan mendorong orang untuk
membeli produk kita.
Keahlian menjual sendiri adalah kemampuan untuk memengaruhi orang lain agar
mau membeli produk kita. Oleh karena itu, keahlian ini merupakan sesuatu yang
harus dimiliki oleh setiap entrepreneur muslim. Beberapa strategi yang dapat kita
lakukan untuk memengaruhi konsumen adalah:
Masih banyak cara-cara lain yang dapat dilakukan agar komunikasi kita dengan
konsumen semakin efektif, antara lain:
1. Lakukanlah percakapan yang positif selama menawarkan produk. Hindari
menjelek-jelekan produk orang lain atau produk pesaing.
4. Ada baiknya kita menghafal nama konsumen kita kalau itu memungkinkan.
Ini akan mempererat tali silaturahmi dengan konsumen sehingga
hubungannya tidak sebatas jual beli tapi mengarah kepada persahabatan.
Inilah tingkat hubungan yang lebih tinggi dan efektif dalam bisnis.
5. Jangan lupa untuk selalu tersenyum. Karena dampaknya sangat luar biasa
bagi kesuksesan bisnis dan hubungan kita dengan orang lain.
Perlu kita ketahui bahasa yang paling efektif dan mudah dipahami adalah bahasa
tubuh. Maka jangan sibuk berbicara karena semua itu tidak akan efektif kalau tidak
sesuai dengan kenyataan.
Seulas senyum tulus bernilai ribuan kata untuk menunjukkan bahwa kita senang
bertemu dengan konsumen kita.
Agar bahasa tubuh kita positif dan mendukung proses penjualan yang berhasil maka
ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan.
5. Bicaralah sesuai dengan apa yang kita rasakan dalam hati, jangan hanya
rekayasa dengan mulut. Bahasa tubuh akan lebih mudah dipahami
konsumen dibanding bahasa kata-kata. Sehingga, kalau hati kita sedang
tidak ingin bertemu maka hal itu akan terlihat pada bahasa tubuh kita.
6. Antusias dan semangat. Hal ini akan menambah keyakinan orang kepada
produk dan diri kita. Antusias juga menunjukkan keyakinan kita akan
produk yang sedang kita pasarkan.
9. Untuk lebih meyakinkan konsumen maka gunakan contoh yang umum dan
mudah dipahami.
Disamping itu ada beberapa hal yang juga tidak boleh kita lupakan pada saat proses
penawaran, khususnya saat kita berusaha menarik perhatian konsumen,
diantaranya:
1. Timbulkan rasa ingin tahu dan penasaran dari konsumen tentang produk
kita. Karena pada dasarnya setiap orang ingin tahu sesuatu yang baru.
2. Ceritakanlah pengalaman singkat yang menarik dan mengasyikkan
pendengar, khususnya berkaitan dengan produk kita.
3. Akan lebih efektif kalau kita membawa sampel produk dan melakukan
demo penggunaannya. Ini akan lebih meyakinkan konsumen.
Di bawah ini dikemukakan 11 pernyataan yang harus dipelajari oleh penjual dalam
prinsip the customer is king,yaitu:
1. Pembeli adalah orang penting dalam dunia usaha
2. Pembeli tidak tergantung pada Kita, justru kita tergantung padanya
3. Pembeli bukan pengganggu terhadap pekerjaan kita, tetapi sebaliknya sebagai
tujuan usaha.
4. Pembeli berbuat kepada Kita sebagai suatu hal yang menyenangkan, janganlah
kita berbuat sesuatu yang tidak menyenangkan.
5. Pembeli adalah sebagian dari usaha dan kegiatan kita
6. Pembeli bukanlah sebuah benda yang beku, melainkan seorang manusia
berdarah daging dengan perasaan dan emosinya, seperti kita sendiri.
7. Pembeli bukanlah lawan berdebat, tepti8a kawan-kawan yang bersahabat.
8. Pembeli seorang yang membawa kebutuhan kepada kita dan merupakan
pekerjaan kita untuk memenuhinya.
9. Pembeli adalah orang yang harus dilayani dan dimengerti dengan penuh
perhatian
10. Pembeli adalah orang yang memungkinkan membuat keuntungan bagi
pendapatan kita
11. Pembeli adalah jiwa penghidupan bagi dunia usaha
Tidak ada salahnya pula untuk memberikan perhatian kita pada para langganan
dengan membedakan berbagai kelas-kelas pembeli, kita dapat membedakan
menjadi 3 kelas, yaitu :
1. Langganan kelas satu yaitu mereka yang selalu berbelanja pada toko kita.
2. Langganan kelas dua, dimana merek yaitu berbelanja sewaktu-waktu ke
toko kita, tetapi di lain waktu ke toko lain.
3. Langganan kelas tiga, yaitu mereka yang berbelanja pada toko Kita
sewaktu-waktu, sedangkan toko langganannya tidak ada atau mereka yang
berbelanja karena hanya kebetulan saja masuk ke toko kita.
Para penjual perlu memiliki sifat-sifat yang baik. Sifat-sifat penjual yang baik
menurut pembeli ialah:
Untuk meyakinkan langganan atau calon pembeli agar mau membeli tak dapat
dipisahkan dengan cara menawarkan. Supaya pembeli merasa yakin, seorang
penjual harus benar-benar mengenal barang yang dijual serta mempunyai
kemampuan untuk mengatasi setiap keberatan dan keluhan para langganan.
Kelurusan hati dan kejujuran penjual akan menimbulkan keyakinan baik terhadap
barang, jasa maupun terhadap diri penjual sendiri, jelaskan segalanya seperti apa
adanya, jangan berlebih-lebihan.
Demonstrasi merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk meyakinkan,
sebab melihat dengan mata kepala sendiri maka calon pembeli akhirnya dapat
menilai apakah barang-barang itu diperlukan. Misalnya menjual ballpoint, coba
coretkan ballpoint tersebut pada secarik kertas pasti hal ini akan menarik calon
pembeli, bila mungkin ajaklah pembeli ikut serta dalam mengadakan demonstrasi
suatu barang. Termasuk bagaimana meyakinkan pembeli, penjual harus sanggup
mengatasi bila timbul keberatan dan celana-celaan dari calon pembeli.
Hal yang diperlukan dalam mengatasi keberatan calon pembeli ialah ajaklah calon
pembeli berbicara. Jangan hanya penjual sendiri yang berbicara. Terimalah dan
dengarkanlah segala keberatan dan keluhannya dengan senang hati. Kemudian
ajukan beberapa pertanyaan dan pengaruhi dengan anjuran atau tawarkan barang
jenis lain sebagai alternative pengganti.
Keberatan pembeli pada barang yang akan dibeli dapat menimbulkan masalah
dalam penjualan produk. ini terjadi dapat karena ketidakpuasan atau tidak sesuaian
antara pembeli dan penjual. keberatan itu harus ditanggapi dengan penuh keaijakan,
karena jika tidak ditanggapi dengan baik maka para pembeli tidak akan jadi
membeli.
bila kita melihat tanda tanda keberatan pembeli terhadap barang yang dibelinya
seorang penjual harus dapat menguasai diri. disini seorang penjual jangan emosi
dan jangan memperhatikan ketidak senangannya dalam menghadapi dan mengatasi
keberatan pelanggan. didalam menghadapinya kita dapat mengajak calon pembeli
berbicara kemudian dengarkan keberatan dan keluhan pelanggan. lalu ajukan
beberapa pertanyaan kemudian mempengaruhi dengan anjuran.
beberapa cara praktis mengatasi keberatan pembeli adalah:
~ dengarkan baik baik keberatan itu dan jangan memotong pembica raan
~ jika calon pembeli mengajukan keberatan yang bersifat umum , jawab lah dengan
menunjukan ciri dan spesifikasi barang tersebut.
setiap ada keberatan penjual harus menanggapi dengan senang hati, caranya
kita dapat mengajukan pertanyaan. adapun alasan utama adanya pertanyaan adalah
jika diu2pkan dengan nada suara rendah tempo yang agak lambat akan tidak
menggambarkan sikap menyangkal. apabila para pembeli tidak setuju dg keberatan
maka penjual harus:
~ bisa menolat pendapat pembeli langsung "saya sama sekali tidak sependapat
dengan tuan karena...."
bila memang perlu menjawab keberatan pembeli. teknik yang dipergunakan dapat
juga dengan mengembalikan keberatan contoh: "ya, tetapi..." atau "mengapa
begitu... " kalau tidak salah tangkap dari pembicaraan tuan hendak crang ini bukan?
kalimat "dari pembicaraan tuan" adalah kata kata pembuka jalan, dengan adanya
kata buka jalan ini penjual akan memaksa untuk menemukan kembali keinginan
yang telah diajukan pembeli.
Sifat-sifat yang Perlu Dimiliki Penjual
Seorang Wirausaha harus memiliki beberapa sifat yang baik dalam menjalankan
usaha seperti:
1. Percaya diri
Seorang wiraswasta harus percaya diri dengan usaha yang dijalankan tidak
terombang-ambing pendapat orang lain. Tentu saja saran dan masukan
orang lain tetap didengarkan tetapi ia harus teguh dalam menjalankan
usahanya. Ia juga harus yakin bahwa usahanya akan berhasil walau
membutuhkan waktu yang lama.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
Seorang wirausahawan bisa bekerja hingga 24 jam. Katany seorang
pengusaha bekerja dalam tidurnya. Mereka harus bekerja keras melebihi
seorang pegawai atau mereka tidak mendapat uang sama sekali.
3. Mengambil Risiko
Ketika kita membuka usaha kita sadar bahwa kita bisa untung, rugi, atau
impas. Hal itu adalah risiko yang mesti kita ambil dalam berwirausaha.
Kalau tidak mau rugi jangan berusaha. Mengambil risiko atau tidak
mengambil risiko sama-sama berisiko. Bahkan orang yang sedang tidur
sekalipun mempunyai risiko kejatuhan pesawat terbang.
4. Kepemimpinan
Semua orang adalah pemimpin minimal bagi dirinya sendiri. seorang
usahawan harus bisa memimpin banyak orang untuk memenuhi tujuan
usaha seperti memaksimalkan profit. Ia harus menjadi motivator yang baik
agar anak buahnya dapat bekerja dengan senang tanpa adanya paksaan.
5. Keorsinilan
Seorang Pengusaha tidak mengikut ke orang lain saja. Ketika bisnis sedang
trend mereka ikut-ikuta. Contoh bisnis air minum isi ulang sedang boom,
mereka ikut-ikutan. Ketika suatu usaha sedang boom bisa jadi mereka akan
merugi karena penjualannya juga berkurang.
6. Berorientasi ke depan
Wiraswasta mempunyai rancangan masa depan dan ia tidak berpikir untuk
masa sekarang.
7. Kreativitas
Wiraswastawan harus kreatif dan ia bisa menciptakan pasar bagi produknya.
Ia jeli melihat peluang yang ada di masyarakat.
Kegagalan Wirasusahawan
Penyebab kegagalan dalam usaha pada umumnya disebabkan oleh 4 faktor utama,
antara lain:
1. Kurangnya dana untuk modal
2. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis
3. Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang
4. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluitinya.
Kesimpulan
Wirausaha memang menjadi salah satu solusi menambah penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Banyak macam usaha yang bisa dilakukan, dari mulai
usaha sampingan untuk sekadar menambah penghasilan tetap yang sudah ada, atau
bisa menjadikan sebagai penghasilan utama.
DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau
perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti
adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal
maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam
berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan
pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan adalah
kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk
mencari peluang menuju sukses.
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan,
manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung. Di dalam kamus besar
bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan adalah:
1. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
2. Menentukan cara produksi baru.
3. Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
4. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno sadono dkk, pengantar bisnis (jakarta: kencana, 2006) cet ke 2 hal 14-19
http://tip-bisnis.blogspot.com/2013/12/kunci-sukses-bisnis-wirausaha.html
Lupiyoadi, Rambat. 2004. Entrepreneurship from mindset to strategy. Depok:
Universitas Indonesia
Arisin, Ali. 2005. Seni Menjual. Percetakan Andi: Yogyakarta.
Suryana, Yunus dan Bayu, Kartib. 2010 Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik
Wirausahaan Sukses. Prenada Media Group: Jakarta.
Waringin, TD.2010. Seni Wirausaha. Koran Sindo: Jakarta
http://www.lasembiz.com/news/10-kesalahan-penyebab-kegagalan-usaha.html
http://tukangbisnis.com/tiga-tipe-konsumen-menurut-loyalitasnya.html
http://pkbmedukasi.wordpress.com/2012/05/17/pelajaran-wirausaha-seni-menjual/
https://pade-mawu.blogspot.co.id/2014/03/kegiatan-dasar-wirausaha.html
https://novialestarimahanaim.wordpress.com/2015/10/23/keberhasilan-dan-
kegagalan-wirausaha-berdasarkan-karakteristik-wirausahawan/
Henry Faizal, Noor.( 2007). Ekonomi
manajerial. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.hal.128
Tulus Tambunan. 2002. Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran:
Teori dan Temuan Empiris. Jakarta: LP3ES.hal.201
Meredith, G. Goffrey. 1996. Kewirausahaan: Teori dan praktis. Jakarta: Pustaka
Binaman Pressindo. hal.105.