Anda di halaman 1dari 43

Makalah Kewirausahaan

(Menjual, Kegiatan Dasar Wirausaha)

Di Susun Oleh:
Rudi Gunawan ( 06121381520039 )
Al Azhar Yuherliansyah ( 06121281520061 )
Wendi Surya Dinata ( 06121281520070 )

Dosen Pembimbing:

H. Imam Syofi, S.Pd., M.Eng


Dewi Puspita Sari, S.Pd., M.Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDKAN


PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
2016 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah swt, yang memberikan nikmat-Nya sehingga penulis
dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam kita kirimkan
kepada Nabi Muhammad saw, karena berkat beliaulah kita dapat merasakan
pendidikan seperti saat sekarang ini.
Dalam penulisan dan penyelesaian makalah ini Kelompok kami sebagai penulis
tidak terlepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai pihak terutama dosen
pembimbing yaitu H. Imam Syofi, S.Pd., M.Eng dan Dewi Puspita Sari, S.Pd.,
M.Pd. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada beliau dan terima
kasih juga penulis ucapkan kepada teman-teman yang terlibat dalam penyelesaian
makalah ini.
Mudah-mudahan segala bantuan dan dorongan yang diberikan mendapat imbalan
dari Allah swt. Semoga Makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan juga bagi
penulis.

Palembang, 21 September 2017

Penulis
BAB I
PEMBUKAAN

A. Latar Belakang
Walaupun seorang wirausaha tidak menjadi wiraniaga, namun seorang wirausaha
harus mengetahui dan memahami seluk beluk ilmu menjual.
Kegiatan menjual merupakan kegiatan dasar wirausaha. Seperti telah disebutkan
bahwa wirausaha seseorang yang mengorganisir faktor faktor produksi untuk
tujuan produksi, maka produksi yang dihasilkan harus dapat terjual. Jika wirausaha
ini tidak berhasil menjual produknya, maka kegiatan usahanya akan mengalami
kegagalan.
Oleh karena itu, sejak awalnya seorang wirausaha yang akan membuka usaha , ia
harus mendesain ide idenya, kemudian menjual ide tersebut atau mungkin
mendiskusikan dengan teman temannya agar dapat membuat keputusan yang
tepat. Keputusam yang dibuat dapat dijadikan landasan kokoh pelaksanaan dengan
keyakinan akan berhasil, tanpa ragu tagu.

B. Rumusan Masalah
Mengatahui cara Menjual, Dasar Kegiatan Dasar Wirausaha

C. Tujuan
Berdasarkan Latar Belakang di atas, kelompok kami mempunyai tujuan sebagai
berikut:
1. Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan
2. Sebagai bekal kami untuk mencoba terjuan dan mendalami kewirausahaan
nantinya
3. Penambah pengetahuan bagi pembaca
BAB II
PEMBAHASAN

1. Profesi Penjual
Menjual ialah masalah perorangan yang sifatnya kreatif. Pekerjaan menjual
merupakan keahlian yang tidak mungkin diganti dengan mesin. Pada zaman
modern seperti sekarang ini seorang penjual yang pandai masih sangat dibutuhkan.
Lebih-lebih di negara yang sedang berkembang pekerjaan penjual mendapat
kedudukan istimewa. Di negara yang telah maju, peranan penjual sangat dominan
sekali karena mereka dibutuhkan untuk menjual kelebihan produksi dan menjaga
tetap berputarnya roda industri. Dengan demikian maka penjual bukan hanya
sekedar tugas sampingan saja, tetapi penjual adalah suatu pekerjaan yang
menghasilkan dan sebagai karir dalam hidup yang paling menantang.
Memang kita kenal ada mesin yang bisa menjual secara otomatis yang disebut
dengan vending machine. Pembeli memasukkan uang (coin ke dalam lubang mesin
itu, kemudian dengan menekan tombol pilihan barang yang kita inginkan akan
keluar sendiri. Namun pelayanan mesin itu terbatas pada barang-barang tertentu
saja, seperti minuman botol, makanan kaleng, rokok. Dan sebagainya. Sangat
beruntung sebuah perusahaan yang mempunyai seorang penjual ahli, seorang
penjual profesional. Perusahaan akan merasa sangat terpukul bila penjual
profesionalnya meninggal dunia atau keluar dari perusahaannya. Untuk mendapat
gantinya diperlukan waktu yang sangat lama karena tenaga penjual yang baru harus
dididik, dilatih, dan dibekali mulai dari bawah lagi.
Seorang penjual profesional harus dapat menjawab pertanyaan: What can I do for
my prospects and customers ? (Charles Atkinson Kirkpatrick). Apa yang dapat saya
lakukan untuk kepentingan langganan dan masa depan saya? Bukan sebaliknya:
What can mu prospects and customers do for me ? (Apa yang saya harapkan dari
langganan dan kemungkinan masa depan saya ?) Seorang penjual profesional harus
memiliki dedikasi tinggi untuk melayani kebutuhan dan mengatasi masalah yang
dihadapi oleh pembeli. Seorang penjual harus memberi advis kepada pembeli, apa
yang harus dibeli, bagaimana cara menggunakan barang, dan sebagainya.

Gambaran seorang penjual profesional adalah sebagai berikut :


1. He posses a satisfactory amount of basic ability to sell. (memiliki kemampuan
menjual yang memuaskan)
2. He consciously chose the selling field and is proud of it. (dia bangga memilih
pekerjaan menjual ini).
3. He is loyal to high ethical standards (dia memiliki standar etika yang tinggi).
4. He is skilled in his work(terampil dalampekerjaannya)
5. His knowledge is through (memiliki pengetahuan)
6. He is true to his obligations (benar bila berjanji)
7. He stays up to date because he ever stops learning (dia tidak ketinggalan jaman
karena selalu belajar).
8. He maintains his self-respect and his independence. (dia memelihara keutuhan
pribadinya dan kemerdekaannya).
9. He knows that to sell is to sera (dia mengetahui bahwa pekerjaan menjual
artinya melayani). (Charles Atkinson Kirkpatrick).

Kaum profesional dalam segala bidang pekerjaan tidak dibentuk dalam sekejap
mata, dia tidak dilahirkan tetapi harus melewati proses panjang dan kerja keras.
Seorang dokter akan tersohor dan banyak pasiennya setelah dia praktik puluhan
tahu. Seorang dosen profesional harus mempunyai pengalaman mengajar puluhan
tahun, seorang petinju profesional akan terbentuk berkat latihan yang lama dan
pengalaman bertarungnya. Semua hal tersebut didukung dengan membaca buku-
buku yang relevan dengan bidangnya.
Ada beberapa keuntungan dan kelemahan bila seseorang terjun ke dalam bidang
profesi penjualan ini.
Keuntungannya :
1. Akan memperoleh gaji/penghasilan yang cukup tinggi dibandingkan dengan
orang-orang yang menerima upah/gaji tetap
2. Memiliki kesempatan yang lebih luas untuk berkembang, dibandingkan dengan
pegawai tetap pada umumnya.
3. Memiliki kesempatan mengadakan tour ke berbagai daerah dan ini akan
menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman, bergaul dengan banyak
orang dari segala lapisan.
4. Rasa bangga akan pekerjaannya dan lebih bebas, tidak selalu bekerja di bawah
seorang mandor seperti dalam pabrik.
5. Pribadinya dapat berkembang, karena banyak mendapat ide-ide baru dari hasil
interelasinya dengan orang lain.
6. Memiliki rasa tanggung jawab tinggi karena sudah terlatih.
Kelemahannya:
1. Kurang waktu tinggal di rumah, karena seorang penjual banyak bepergian ke
luar daerah.
2. Kurang kekuasaan, karena segala kegiatan yang dilakukan sudah ditetapkan
oleh perusahaan.
3. Monoton, pekerjaan bisa membosankan karena hari-hari yang dilakukan tidak
ada perubahan
Bagaimanapun juga karir seorang penjual, banyak tergantung pada orang itu
sendiri. Jika ada bakat, mau belajar, gandrung dengan prestasi, bukan mengejar
prestise, maka seorang penjual akan sukses menjadi seorang pengusaha besar.
Banyak contoh dapat dilihat dari sejarah hidup para pengusaha besar, baik dalam
negeri maupun luar negeri di mulai dari pekerjaan menjual ini. Di Jepang seorang
sarjana ekonomi perusahaan yang baru masuk bekerja pada satu perusahaan harus
memulai karirnya dari bawah. Dia harus menjadi pelayan/pramuniaga lebih dulu,
baru kemudian naik pangkat secara bertahap.

2. Seni Menjual
Seni kita artikan sebagai suatu usaha mencapai hasil yang diinginkan dengan jalan
menggunakan kepandaian. Jadi merupakan tindakan untuk menerapkan ilmu yang
kita miliki dalam praktik atau juga merupakan keahlian dalam melaksanakan
penjualan.
Keahlian dalam menjual mungkin karena seseorang itu telah mempunyai bakat
sejak kecil. Kemudian bakat itu dikembangkan dengan intuisi, pengetahuan
langsung serta pengalaman pribadinya dalam melakukan praktik penjualan,
sehingga ia menjadi ahli. Orang yang ahli melakukan kegiatan tertentu sehingga
mendapat pengakuan dari masyarakat atau lingkungannya disebut JENI. Ia dapat
melakukan keahliannya dengan baik, mempunyai keistimewaan dari yang lain dan
dapat mengembangkannya sehingga ia mempunyai pribadi yang besar. Sering juga
orang demikian disebut Self-Made man. Ia menjadi orang yang penting, disegani
dan luwes dalam pergaulan dan dalam menjalankan tugasnya.
Dengan adanya orang-orang yang mempunyai bakat istimewa dalam berjualan
sehingga ia sukses, sehingga timbul pendapat yang mengatakan: salesman are born,
not made; artinya seorang penjual yang berhasil karena memang ia telah dikaruniai
bakat istimewa sejak lahir dan ditakdirkan untuk menjadi penjual yang sukses.
Bukannya ia diberi teori-teori menjual yang muluk-muluk di bangku sekolah.
Pandangan tersebut terlalu ekstrim untuk dipakai sebagai pegangan oleh calon
pedagang. Sebab mungkin akan timbul rasa pesimis pada diri seseorang karena ia
merasa seolah-olah tidak berbakat, sekalipun sebenarnya ia mempunyai minat dan
keinginan untuk menjadi seorang penjual. Pendapat tadi baru merupakan pendapat
beberapa orang ahli yang masih harus diuji kebenarannya. Kita juga harus ingat
bahwa Tuhan telah mewajibkan kepada setiap umat untuk merubah nasibnya,
diantaranya dengan mencari ilmu pengetahuan dan cara baru untuk memecahkan
setiap persoalan hidup.
Keberhasilan seseorang tersebut tidak ditentukan oleh bakat saja, tetapi juga oleh
segala daya upaya pikirannya yang mendorong ke arah keberhasilan.
3. Penjual sebagai Artist dan Scientist
Banyak par penjual mengalami rintangan dan kesulitan serta kerugian dalam
tugasnya. Apakah orang itu berbakat, tidak berbakat, ataupun tidak berilmu?
Mereka membuat kesalahan dalam mengambil keputusan karena terdapat
kelemahan pada dirinya. Mungkin karena ia tidak bersekolah, hanya mengandalkan
nasibnya pada bakat yang ada sehingga setiap tindakannya yaitu terlampau
subyektif, didorong oleh perasaannya bukan oleh pertimbangan yang rasional.
Padahal bagaimanapun juga, sikap yang jernih, pandangan yang obyektif serta
penuh perhitungan berdasarkan data keterangan nyata dalam mengambil keputusan
perlu pertimbangan, sehingga dengan cara demikian kerugian minimum dapat
dieliminir (dikurangi) dan keuntungan maksimal bisa diperjuangkan.
Oleh karena yaitu untuk mengatasi kelemahan-kelemahan seseorang yang dibawa
sejak lahir dan dibesarkan dengan intuisi serta pengalaman, maka para ahli telah
mencoba menyusun pengetahuan menjual itu secara sistematis dari data dan
informasi yang terus dikembangkan menjadi teori-teori y dapat dipelajari. Sekarang
bagi setiap orang yang berminat menjadi penjual, teori menjual dapat dipelajari di
bangku sekolah ataupun perguruan tinggi. Kemudian teori menjual tersebut
dipraktekkan melalui latihan kerja dalam dunia usaha, sehingga ia akan
memperoleh pengalaman yang mendekatkan teorinya dengan praktik. Dengan
ketekunan, kerja keras, penuh inisiatif dan kemauan, maka lama kelamaan
seseorang akan menjadi ahli dalam menjual. Jadi seorang penjual harus berlaku
sebagai Artist dalam melakukan transaksi penjualan dan bersikap Scientist
dalam memecahkan persoalan-persoalan menjual melalui analisa secara ilmu
pengetahuan agar diperoleh cara-cara menjual yang obyektif, rasional, dan
menguntungkan.

4. Obyek Ilmu Menjual


Bagi seorang penjual agar berhasil dalam menjalankan usahanya, perlu mengetahui
tujuan serta bidang pekerjaan yang harus dilakukannya. Adapun yang menjadi
obyek penjualan adalah :
1. Diri penjual
2. Barang yang akan dijual
3. Keadaan pembeli atau langganan
- Diri penjual
Dalam praktik terjadinya jual beli, umumnya melalui tahap persiapan, membuka
pembicaraan, memajangkan barang, mengarahkan pembeli agar terjadinya
penjualan dan tercapainya kepuasan pada pembelinya. Seorang penjual sebelum
melakukan penjualan harus mengetahui keadaan dirinya yang menyangkut keadaan
fisik, pendengaran, penglihatan, nada suara, cara berbicara dan sebagainya.
- Barang yang akan dijual
Sebelum penjualan dilakukan, penjual perlu mengetahui dahulu keadaan, sifat dan
guna dari barang yang akan dijualnya. Hal ini bisa dipelajari dari buku petunjuk,
keterangan atau label, surat kabar, atau meminta bantuan kepada orang yang ahli
tentang barang tersebut yang biasanya pula disediakan oleh produsen, sehingga
dapat menarik dan mempercepat proses terjadinya penjualan.
- Keadaan pembeli atau langganan
Langganan merupakan jiwa perusahaan, mereka harus diperlakukan seperti raja,
artinya mereka harus mendapat pelayanan yang baik sehingga menyenangkan dan
memuaskan. Caranya bisa dipelajari secara kejiwaan atau mungkin dari kartu
keadaan langganan sudah dapat membayangkan keadaan jiwanya atau profesinya.
Jiwa yang ikhlas, sikap yang terbuka dan menyenangkan merupakan unsur yang
perlu diperhatikan bagi pembeli. Sikap yang bersahabat dapat memberikan iklim
yang baik bagi terjadinya jual beli, dan kemungkinan besar menjadi langganan
tetap.

5. Politik dan Hukum Penjualan

a. Politik penjualan
Politik penjualan merupakan suatu cara atau siasat untuk mencapai keberhasilan
dalam melakukan penjualan. Dalam menjalankan politik penjualan harus
berdasarkan ilmu dan seni. Diusahakan agar siasat penjualan dapat memperbesar
jumlah penjualan dan menguntungkan serta memuaskan para langganan.
b. Hukum penjualan
Dalam perniagaan, kita tidak hanya membiarkan penjual dan pembeli saja, tetapi
dua obyek itu tidak dapat dipisahkan dalam jual beli. Dalam hal ini, dipakai
hubungan sebab dan akibat atau saling pengaruh mempengaruhi, dan hubungan
inilah yang disebut hubungan hukum. Dalam terjadinya jual beli, kita kenal ada
hukum pembeli dan hukum penjual.
Dalam hukum pembelian dikatakan bahwa tiap-tiap orang mau membeli suatu
barang dengan uangnya, karena ia berpendapat bahwa barang itu lebih berharga,
menguntungkan, dan memuaskan dari pada uang yang dikeluarkannya.
Sedangkan dalam hukum penjualan dikemukakan bahwa tiap orang mau
menukarkan barangnya dengan uang, karena ia menganggap bahwa uang itu sangat
diharapkannya dan akan menguntungkan serta memuaskan hatinya.

Urutan hukum penjualan adalah sebagai berikut :


1. Tiap manusia adalah penjual
2. Jual beli merupakan pertukaran antara dua jenis barang atau jasa.
3. Orang mau menjual sesuatu karena didorong oleh keuntungan dan kepuasan yang
akan diperoleh dari hasil penjualan itu.
Jadi, antara hukum pembeli dan hukum penjualan di lapangan jual beli perlu
diperhatikan oleh penjual agar bisa menyiapkan rencana penjualannya dengan baik.

6. Cara-cara Menemui dan Mempengaruhi Calon Pembeli


Sebelum melakukan penjualan, maka terlebih dahulu harus dipikirkan bagaimana
cara mendekati calon pembeli. Adapun beberapa cara yang dapat ditempuh untuk
mengadakan kontak dengan calon pembeli, yaitu :
1. Datang sendiri dengan memperkenalkan diri
Seorang penjual itu bukan hanya menunggu pembeli datang ke toko, bila perlu
didatangi. Pada zaman sekarang, masalah komunikasi bukan lagi masalah yang
sukar, kalau mau dapat segera dilakukan. Siapkanlah sebelumnya apa yang
diperlukan untuk mendatangi seseorang atau toko sehingga semua berjalan lancar.
Perkenankanlah diri serta kemukakan maksud dan tujuan kedatangan sehingga
orang yang dijumpai senang dan seolah-olah kedatangan kita seperti seorang
sahabat yang sudah lama tidak berjumpa. Jangan lupa, apabila perlu berikan kartu
nama sehingga jabatan, profesi, dan alamat kita dapat diketahuinya.
2. Dengan perantara orang lain
Apabila kita akan berkunjung atau mendatangi calon-calon pembeli yang belum
kita kenal, maka mintalah pertolongan teman yang berada di daerah tersebut atau
melalui orang-orang penting yang berpengaruh agar membantu memperkenalkan.
Dengan demikian rasa kaku dan asing dapat teratasi dan akan melancarkan
komunikasi.
3. Dengan perantara surat
Mungkin penjual telah mendapatkan alamat calon-calon pembelinya. Akan tetapi,
karena jaraknya cukup jauh maka untuk mempercepat pertemuan kita dapat
mengirimkan surat pemberitahuan kedatangan kita atau menyampaikan order
barang yang akan ditawarkan. Biasanya kalau dalam surat itu termasuk tujuan untuk
menawarkan, maka disertakan pula daftar barang disertai harganya. Apakah itu
prospektus atau katalogus yang disertai syarat-syarat pembayaran dan
penyerahannya. Hal ini memudahkan pembeli mengambil pertimbangan akan
berbagai kemungkinan barang yang akan dipesannya.
4. Dengan perantaraan telepon
Zaman sekarang telepon sudah umum digunakan, perusahaan mendapat prioritas
utama pemasangan telepon. Selain itu, munculnya telepon selular juga semakin
memudahkan komunikasi berlangsung dimanapun kita berada. Dalam pembicaraan
telepon orang harus pandai, seolah-olah orang yang diajak bicara itu ada di hadapan
kita. Jadi, gunakanlah sopan santun dalam berbahasa, tekanan suara atau tertawa
yang tidak mengganggu lawan bicara dan cukup mengasyikkan serta bersahabat.
Dalam pembicaraan telepon janganlah terlalu lama sebab bisa mengganggu, tetapi
tidak berarti membatasi apabila orang yang diajak bicara itu cukup punya luang
waktu.
5. Melalui organisasi/perkumpulan
Kita mengetahui ada perkumpulan/organisasi ibu-ibu seperti arisan, PKK,
perkumpulan olah raga, sepak bola, tenis, volleyball, dan sebagainya. Semua ini
dapat dijadikan media untuk menemui para pembeli.

7. Cara Menghadapi Pembeli


Untuk mengetahui dan mendapatkan calon pembeli, kita harus melakukan hal-hal
sebagai berikut :
a. Menciptakan suasana yang menyenangkan
Bagaimana kita dapat menciptakan suasana yang dapat menyenangkan perasaan
hati pembeli. Perlu dipikirkan langkah-langkah yang akan Kita lakukan dalam
menghadapi pembeli. Sebab menciptakan suasana yang menyenangkan berarti
memberikan keleluasaan bagi si pembeli untuk menyampaikan berbagai isi hatinya
yang kadang-kadang sukar ditebak sebelumnya. Apabila telah jelas apa yang
diinginkannya kita berusaha untuk lebih mengkhususkan pembicaraan pada barang
yang menjadi obyek sehingga calon pembeli dapat mengambil keputusan membeli
barang tersebut.
Adapun langkah-langkah yang dapat dijalankan untuk menciptakan suasana
menyenangkan bagi pembeli adalah :
1. Buatlah suasana persahabatan yang intim
2. Besarkanlah perasaan hati konsumen agar merasa dirinya itu adalah orang yang
penting.
3. Tanamkanlah kepercayaan pada dirinya agar mempunyai ilham atau
inspirasi/pikiran.
4. Berikanlah jalan untuk mempermudah pembeli dalam menentukan
keputusannya.

Kalau keinginan pembeli sudah ada, maka pikiran orang itu pindah kepada berbagai
pertimbangan serta alasan baik kualitas, harga barang, substitusi lainnya yang
semuanya dapat dipengaruhi oleh penjual.

b. Mengadakan pendekatan terhadap pembeli


Pendekatan terjadi sejak pembeli memasuki toko serta berakhir setelah pramuniaga
menawarkan barang dagangannya. Pada dasarnya tujuan utama dari pendekatan itu
adalah untuk mengenali pembeli. Pada dasarnya pendekatan ke pembeli tergantung
pada situasi yang berbeda-beda. Cara ini perlu diketahui oleh pramuniaga, sehingga
suasana penjualan dapat berjalan dengan menyenangkan. Perbedaan masing-
masing cara itu berpangkal pada kata pertama yang memberikan kesan pada
pembeli atas sifat para pramuniaga yang memberikan kesan pada pembeli yang juga
dapat mempengaruhi keputusan para pembeli.

1. Memberi salam
Sebagai kata pembuka untuk mendekati penjual pada pembelinya sewaktu masuk
ke dalam toko misalnya ucapan: selamat sore, selamat siang, atau selamat malam,
mungkin juga kepada pelanggan yang sudah kenal akrab Kita cukup mengatakan:
Halo, wah sudah lama tak kesini! dan sebagainya.
Tujuan kita menegur/menyapa demikian itu adalah untuk menarik simpati pembeli
atau mendekatkan persahabatan.

2. Menunggu sejenak
Dalam hal ini, kita mencoba membantu dengan menanyakan apakah ada sesuatu
yang dicari oleh p0embelinya. Tentu saja dalam cara ini jangan tergesa-gesa,
pembeli baru masuk langsung ditanya. Cara ini hanya dapat dijalankan bila pembeli
telah melihat-lihat sejenak, dan dari raut wajahnya ia mengharapkan bantuan dari
Kita. Tidak perlu calon pembeli yang masuk kita buntuti dan diikuti terus menerus,
karena akan timbul rasa kesal seakan-akan calon pembeli dicurigai. Biarkan calon
pembeli itu jalan-jalan secara bebas dan setelah berhenti baru didekati pelan-pelan.
3. Pendekatan dagang
Car ini dapat dilakukan apabila pembeli langsung melihat dan meraba suatu barang
kemudian memeriksanya. Sambutlah dengan gembira, lalu cobalah berikan bantuan
dengan sedikit menjelaskan barang yang diperiksanya dengan sugesti, seperti Nah,
barang yang tuan pegang ini baru kemarin tiba, seminggu yang lalu banyak orang
yang menanyakan tetapi tidak dapat kami layani. Rupanya tuan datang tepat pada
saat barangnya ada.
4. Dengan menaruh perhatian
Mungkin pada saat anda sedang melayani pembeli, datang pembeli yang baru.
Cukup kita memberi perhatian dengan mengangguk. Kalau pembeli yang pertama
belum ada kepastian membeli, maka anda dapat menyapa pembeli yang baru masuk
dengan menanyakan apa yang diperlukannya. Perhatian yang dapat diberikan
kepada calon pembeli ini hanya dapat Kita lakukan apabila kita menghadapi lebih
dari satu calon pembeli.

8. Cara Untuk Memperoleh Perhatian Pembeli

"It takes months to find a customer and only seconds to lose one."

Pembeli adalah raja.

Kalimat ini tentunya tidak asing lagi di telinga kita. Pelanggan merupakan orang
yang dengan setia membeli berbagai produk dan jasa yang kita jual. Namun
sebenarnya pelanggan memiliki kemampuan lain yang bisa menguntungkan atau
malah merugikan. Pelanggan adalah orang yang bisa berpengaruh besar terhadap
kelangsungan bisnis kita. Ketika kita membuat satu orang pelanggan merasa
senang, maka kita dengan mudah mendapatkan puluhan pelanggan lain.
Sebaliknya, ketika kita membuat seorang pelanggan kecewa, maka kita juga
berpotensi untuk kehilangan puluhan pelanggannya yang lain.
Menarik perhatian pelanggan dan memikat hatinya untuk terus membeli produk kita
merupakan sesuatu yang susah-susah gampang. Pada dasarnya, pelayanan yang
baik bisa membuat perhatian pelanggan menjadi terarah langsung ke produk kita,
namun sedikit saja kesalahan yang kita perbuat bisa menjadi bom waktu untuk
bisnis kita.

Ada berbagai strategi yang dapat kita terapkan untuk menarik perhatian pelanggan.
Berikut adalah tips dan strategi yang bisa kita lakukan untuk menarik perhatian
pelanggan dan mengambil hati mereka sehingga pelanggan kembali membeli
produk atau jasa yang kita jual.

KENALI KEBUTUHAN PELANGGAN

Cara pertama untuk menarik perhatian pelanggan adalah dengan mengenali


kebutuhan mereka. Orang-orang yang merasa jika kebutuhannya terpenuhi oleh
sebuah perusahaan, akan merasa nyaman dan akan terus menerus mengunjungi dan
membeli produk dari perusahaan tersebut. Maka dari itu, sangat penting bagi kita
untuk mengenali kebutuhan pelanggan.

Cara paling mudah untuk mengetahui kebutuhan pelanggan dan menarik perhatian
pelanggan adalah dengan menanyai mereka secara langsung. Hal ini bisa kita
lakukan dengan mengunjungi konsumen secara langsung atau dengan membagikan
angket yang disebar secara online. Kebutuhan pelanggan juga dapat kita ketahui
dengan mencatat atau tracking produk-produk yang paling banyak diminati oleh
konsumen kita selama ini. Melalui catatan tersebut, kita akan lebih mudah
mengetahui produk apa yang paling diminati dan produk mana yang kurang
diminati konsumen.

Setiap pelanggan ingin diperlakukan dengan baik. Maka dari itu, jangan pernah
membeda-bedakan pelanggan. Tidak dapat dipungkiri, terkadang ada beberapa
konsumen yang asik untuk diajak mengobrol. Bahkan dari sekadar obrolan,
hubungan kita dan pelanggan bisa berubah menjadi pertemanan. Ketika pelanggan
tersebut mengunjungi kita, ada perlakuan khusus yang kita berikan. Sebenarnya hal
ini sah-sah saja, namun jangan sampai perlakuan istimewa ini merugikan pelanggan
lain. Contoh perlakuan istimewa yang merugikan pelanggan lain adalah
mendahulukan pelanggan favorit kita dalam antrean, padahal ada pelanggan lain
yang telah datang dan mengantre terlebih dahulu.

Untuk menarik perhatian pelanggan, kita juga bisa mengadakan event atau
kompetisi yang memberikan hadiah bagi mereka. Cara ini sangat jitu untuk
meningkatkan perhatian pelanggan. Biasanya, masyarakat sangat tertarik mengikuti
sebuah perlombaan, khususnya yang menawarkan hadiah menarik.

BERIKAN BONUS DAN GARANSI

Ketika membeli beberapa jenis barang, pelanggan seringkali dilanda kekhawatiran


terkait dengan kondisi dan ketahanan barang. Dalam membeli alat elektronik
misalnya, pelanggan biasanya khawatir jika gadget yang dibelinya akan mengalami
kerusakan hanya dalam waktu yang relatif singkat. Berdasarkan hal ini, sebagai
penjual kita dapat menarik perhatian pelanggan dengan memberikan jaminan
garansi kepada mereka. Dengan adanya garansi, perhatian pelanggan akan kita
dapatkan dan pelanggan pun tidak lagi merasa khawatir tentang kondisi barang
yang mereka beli.

Selain garansi, kita dapat menarik perhatian pelanggan dengan memberikan


berbagai macam bonus pada setiap transaksi. Bonus tidaklah harus sesuatu yang
bernilai tinggi. Sesuatu yang sederhana pun akan sangat berarti dan mampu menarik
perhatian pelanggan lebih daripada jika kita tidak memberikan bonus apapun.

PERHATIKAN HAL-HAL KECIL

Hal-hal kecil yang ada pada toko maupun yang ada pada servis kita akan
memberikan dampak signifikan dalam menarik perhatian pelanggan. Pernahkan
Anda melihat sebuah toko yang menjual barangnya dengan harga ganjil?
Misalnya dengan menempelkan label harga 14.990 rupiah? Hal ini mungkin
ditujukan untuk memberikan ilusi ke dalam pikiran pelanggan. Dengan harga
tersebut, pelanggan akan merasa jika harga barang yang ia beli adalah 14 ribu
rupiah, padahal harga barang tersebut justru hampir mencapai 15 ribu rupiah. Cara
ini mungkin jitu untuk membuat pelanggan tertarik membeli barang, namun tidak
baik untuk mempertahankan loyalitas mereka.

Untuk menarik perhatian pelanggan, ada baiknya kita melakukan pembulatan harga
pada produk yang kita jual. Hal ini untuk memudahkan pelanggan menghitung
pengeluaran mereka, sehingga tidak shock ketika melihat harga total di kasir. Selain
itu, pembulatan harga juga berguna untuk memudahkan kita memberikan uang
kembalian. Jangan sampai kita merampas hak pelanggan dengan memberikan uang
kembalian yang tidak sesuai. Misalnya, jika pelanggan tersebut membeli produk
seharga 14.990 rupiah dan ia membayar dengan uang 15 ribu rupiah, maka
pelanggan memiliki hak untuk uang kembalian 10 rupiah. Sayangnya, karena
Indonesia tidak memiliki uang pecahan 10 rupiah, maka banyak penjual yang
merasa tidak bersalah ketika tidak mengembalikan uang 10 rupiah yang menjadi
hak pelanggan tersebut.

Selain melakukan pembulatan harga, kita juga bisa menarik perhatian


pelanggan dengan membantu memilih produk. Beberapa pelanggan mungkin
merasa kesulitan memilih produk yang tepat untuk dirinya, sehingga sebagai
penjual kita harus sigap untuk membantu mereka. Terdapat satu hal yang harus
diperhatikan dalam hal ini, yakni jangan terlalu membuntuti pelanggan kita.
Beberapa toko mencoba untuk menarikperhatian pelanggan dengan cara yang
berlebihan. Kemana pun pelanggan pergi, maka pelayan toko akan mengikuti.
Tindakan ini mungkin bertujuan baik, yakni untuk memudahkan pelanggan ketika
mereka membutuhkan bantuan. Tapi sayangnya tindakan ini justru bisa membuat
pelanggan merasa tidak nyaman. Pelanggan akan merasa seperti pencuri yang
sedang diamati gerak-geriknya. Tindakan ini membuat pembeli merasa
terintimidasi dan akhirnya memilih untuk berbelanja di tempat lain.
BANGUN KOMUNIKASI SECARA TERATUR

Menarik perhatian pelanggan juga dapat dilakukan dengan membangun


komunikasi secara teratur kepada mereka. Sebuah komunikasi dapat terjalin dengan
baik jika pelanggan mengetahui secara jelas mengenai bisnis kita. Tidak ada
salahnya jika kita selalu berusaha memperkenalkan diri kepada pelanggan kita, baik
melalui iklan maupun secara langsung.

Perhatian pelanggan juga bisa kita dapatkan dengan memberikan pelayanan yang
baik untuk konsumen. Sikap ramah dan empati dapat kita tunjukkan ke semua
pelanggan. Kita juga tidak boleh lupa untuk selalu tersenyum dan mengucapkan
terima kasih kepada pelanggan. Kita juga akan mendapatkan perhatian
pelanggan jika kita dengan besar hati mau mengakui kesalahan dan mau
menanggapi berbagai keluhan pelanggan. Dengan komunikasi semacam ini,
pelanggan akan mendapatkan kesan belanja yang menyenangkan dan kita pun
secara otomatis akan mendapatkan perhatian pelanggan.

TINGKATKAN KUALITAS BISNIS

Last but not least, untuk menarik perhatian pelanggan, kita juga harus
meningkatkan kualitas bisnis dan kualitas produk yang kita tawarkan. Ada pepatah
yang mengatakan dont judge a book by its cover. Namun bagaimana pun
seseorang akan menilai sebuah hal dari kemasannya terlebih dahulu. Karena itulah,
sangat penting untuk mulai meningkatkan kualitas bisnis kita dengan memberikan
kemasan produk yang baik. Kemasan yang baik tentunya memiliki makna yang
luas. Mulai dari desain yang menarik, bahan kemasan yang kuat, hingga ukuran
kemasan yang tepat. Dengan kemasan yang baik, pelanggan akan yakin dengan
produk kita dan kita pun akan sukses menarikperhatian pelanggan.
Selain kemasan, kita dapat pula menarik perhatian pelanggan dengan menunjukkan
keahlian atau keunikan bisnis kita dibandingkan dengan produk lain. Keunikan
dalam bisnis juga mencangkup hal yang luas. Bisa jadi produk kita adalah produk
pertama yang ada. Jika kita memiliki produk yang baru di kalangan masyarakat,
semestinya kita dapat dengan mudah menarik perhatian pelanggan. Selain itu, kita
pun bisa melakukan inovasi terhadap sebuah produk yang telah ada sebelumnya,
Dengan melakukan inovasi yang kreatif, kita juga dapat menarik perhatian
pelanggan karena konsumen memiliki kecenderungan untuk tertarik terhadap hal-
hal baru.

Di era modern, kita akan kalah jika tidak menggunakan teknologi. Kemampuan
teknologi yang mampu membantu kita untuk melakukan berbagai hal dengan lebih
mudah dan lebih cepat akan membuat usaha kita menjadi lebih maju. Kita dapat
menggunakan teknologi untuk membantu proses promosi atau memudahkan kita
berhubungan dengan pelanggan. Kita dapat pula memanfaatkan teknologi untuk
memudahkan pelanggan untuk mengakses produk kita. Dengan berbagai hal ini,
produk kita akan menarikperhatian pelanggan dan membuat perhatian
pelanggan tidak berpaling dari produk kita.

9. Mendorong keinginan pembeli

Sebagai seorang entrepreneur kita harus mahir mendorong orang untuk membeli
produk kita. Banyak cara yang bisa dilakukan. Antara lain dengan menimbulkanlah
perhatian orang akan produk kita. Kalau orang sudah perhatian kepada produk kita
maka ini sudah merupakan langkah awal yang baik.
Langkah selanjutnya adalah berusaha agar konsumen percaya kepada diri dan
produk kita. Ini bisa dilakukan dengan bersikap sungguh-sungguh ketika
menawarkan produk.

Disamping itu yang tidak kalah pentingnya adalah menyampaikan fakta dan bukti
kongkrit dari kelebihan produk kita. Hal ini tentu akan mendorong orang untuk
membeli produk kita.

Keahlian menjual sendiri adalah kemampuan untuk memengaruhi orang lain agar
mau membeli produk kita. Oleh karena itu, keahlian ini merupakan sesuatu yang
harus dimiliki oleh setiap entrepreneur muslim. Beberapa strategi yang dapat kita
lakukan untuk memengaruhi konsumen adalah:

Pertama, memulai penawaran dengan pujian dan penghargaan. Agar kita


bisa mendorong orang untuk membeli produk kita maka hargai dan hormati
konsumen. Pujian dan penghargaan yang jujur akan membuat orang merasa
dihargai.
Kedua, jangan memaksa konsumen untuk membeli produk kita. Pada
dasarnya orang tidak senang dipaksa. Hargai perasaan dan keberatan-
keberatan konsumen tentang produk kita dan jawablah dengan penuh empati
tanpa membela diri.
Ketiga, antusiaslah selama menawarkan produk. Tanpa antusias, sulit bagi
kita untuk mendorong orang membeli produk yang kita tawarkan. Antusias
kita benar-benar memiliki daya dorong bagi konsumen untuk membeli
produk kita.

Disamping itu, untuk efektifitas komunikasi dengan konsumen, maka perbanyaklah


mendengar keluhan dan permasalahannya. Jangan banyak membela diri dan terlalu
mendominasi pembicaraan dengan terus menyebutkan kelebihan-kelebihan produk
kita. Sudah waktunya sekarang penjual bertindak sebagai konsultan. Penjual harus
berusaha memahami kebutuhan konsumen dan membantu untuk memenuhinya.

Masih banyak cara-cara lain yang dapat dilakukan agar komunikasi kita dengan
konsumen semakin efektif, antara lain:
1. Lakukanlah percakapan yang positif selama menawarkan produk. Hindari
menjelek-jelekan produk orang lain atau produk pesaing.

2. Berbicaralah dengan bahasa yang mudah dipahami, sederhana, dan


mengena.

3. Hargai pendapat konsumen. Terimalah pendapat konsumen khususnya


mengenai produk kita, walaupun itu merupakan kritikan. Terimalah dengan
lapang dada dan jadikan sebagai bahan perbaikan.

4. Ada baiknya kita menghafal nama konsumen kita kalau itu memungkinkan.
Ini akan mempererat tali silaturahmi dengan konsumen sehingga
hubungannya tidak sebatas jual beli tapi mengarah kepada persahabatan.
Inilah tingkat hubungan yang lebih tinggi dan efektif dalam bisnis.

5. Jangan lupa untuk selalu tersenyum. Karena dampaknya sangat luar biasa
bagi kesuksesan bisnis dan hubungan kita dengan orang lain.

Perlu kita ketahui bahasa yang paling efektif dan mudah dipahami adalah bahasa
tubuh. Maka jangan sibuk berbicara karena semua itu tidak akan efektif kalau tidak
sesuai dengan kenyataan.

Seulas senyum tulus bernilai ribuan kata untuk menunjukkan bahwa kita senang
bertemu dengan konsumen kita.

Agar bahasa tubuh kita positif dan mendukung proses penjualan yang berhasil maka
ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan.

1. Sebelum meyakinkan konsumen maka kita harus yakin terlebih dahulu


kepada produk kita. Kalau sudah memiliki keyakinan akan kualitas dan
keunggulan produk, barulah kita bisa meyakinkan orang lain untuk membeli
produk kita.

2. Jabatan tangan yang hangat akan memancarkan keyakinan diri


kita. Lakukanlah dengan tepat dan proporsional. Jangan terlalu keras dan
jangan terlalu lembek.
3. Usahakan posisi tubuh kita terbuka. Hal ini menunjukkan bahwa kita senang
dan siap untuk berdialog. Sikap tubuh yang tertutup menunjukkan bahwa
kita tidak suka bertemu dengan seseorang.

4. Pusatkanlah perhatian kepada konsumen ketika sedang menawarkan


produk. Ini akan menunjukkan penghargaan dan keseriusan kita. Jangan
hanya melayani konsumen-konsumen yang kita anggap potensial saja tapi
berusahalah melayani konsumen dari berbagai kalangan.

5. Bicaralah sesuai dengan apa yang kita rasakan dalam hati, jangan hanya
rekayasa dengan mulut. Bahasa tubuh akan lebih mudah dipahami
konsumen dibanding bahasa kata-kata. Sehingga, kalau hati kita sedang
tidak ingin bertemu maka hal itu akan terlihat pada bahasa tubuh kita.

6. Antusias dan semangat. Hal ini akan menambah keyakinan orang kepada
produk dan diri kita. Antusias juga menunjukkan keyakinan kita akan
produk yang sedang kita pasarkan.

7. Berempatilah dengan konsumen. Tunjukkan bahwa kita sependapat dengan


mereka. Jangan menimbulkan suasana pertentangan dengan menyalahkan
konsumen dan membenarkan pendapat kita.

8. Ulang-ulanglah penawaran kita karena tanpa disadari akan masuk ke dalam


pikiran bawah sadar konsumen. Pada akhirnya keinginan untuk membeli
akan timbul dari dirinya sendiri.

9. Untuk lebih meyakinkan konsumen maka gunakan contoh yang umum dan
mudah dipahami.

Disamping itu ada beberapa hal yang juga tidak boleh kita lupakan pada saat proses
penawaran, khususnya saat kita berusaha menarik perhatian konsumen,
diantaranya:

1. Timbulkan rasa ingin tahu dan penasaran dari konsumen tentang produk
kita. Karena pada dasarnya setiap orang ingin tahu sesuatu yang baru.
2. Ceritakanlah pengalaman singkat yang menarik dan mengasyikkan
pendengar, khususnya berkaitan dengan produk kita.

3. Akan lebih efektif kalau kita membawa sampel produk dan melakukan
demo penggunaannya. Ini akan lebih meyakinkan konsumen.

4. Ajukanlah pertanyaan untuk memancing minat konsumen. Untuk memecah


kebekuan dan suasana tegang, libatkan konsumen dalam pembicaran kita.

5. Endorsemen atau tanggapan dari public figure akan sangat efetif


mendorong orang memutuskan untuk membeli produk kita.

10. PRINSIP THE COSTUMER IS KING


Hormati dan perlakukan setiap pelanggan seperti seorang raja. Penjual harus
menyediakan diri membantu dan melayani pelanggan tanpa merasa jemu dan
mengeluh. Layanilah pelanggan seperti yang ia harapkan sehingga merasa puas.

Di bawah ini dikemukakan 11 pernyataan yang harus dipelajari oleh penjual dalam
prinsip the customer is king,yaitu:
1. Pembeli adalah orang penting dalam dunia usaha
2. Pembeli tidak tergantung pada Kita, justru kita tergantung padanya
3. Pembeli bukan pengganggu terhadap pekerjaan kita, tetapi sebaliknya sebagai
tujuan usaha.
4. Pembeli berbuat kepada Kita sebagai suatu hal yang menyenangkan, janganlah
kita berbuat sesuatu yang tidak menyenangkan.
5. Pembeli adalah sebagian dari usaha dan kegiatan kita
6. Pembeli bukanlah sebuah benda yang beku, melainkan seorang manusia
berdarah daging dengan perasaan dan emosinya, seperti kita sendiri.
7. Pembeli bukanlah lawan berdebat, tepti8a kawan-kawan yang bersahabat.
8. Pembeli seorang yang membawa kebutuhan kepada kita dan merupakan
pekerjaan kita untuk memenuhinya.
9. Pembeli adalah orang yang harus dilayani dan dimengerti dengan penuh
perhatian
10. Pembeli adalah orang yang memungkinkan membuat keuntungan bagi
pendapatan kita
11. Pembeli adalah jiwa penghidupan bagi dunia usaha

Argumen-argumen tersebut dapat dipakai sebagai pegangan bagi penjual dalam


menghadapi pembelinya dengan sebaik-baiknya, tidak ada salahnya apabila kita
dapat menghafal nama-nama para langganan kita.

Tentu pula kita harus dapat membedakan langganan-langganan itu berdasarkan


lamanya ia berhubungan dengan Kita, banyak sedikitnya ia membeli, pembayaran
cash atau kredit, sehingga Kita tidak dapat melupakan jasa-jasa mereka terhadap
usaha yang kita jalankan.

Tidak ada salahnya pula untuk memberikan perhatian kita pada para langganan
dengan membedakan berbagai kelas-kelas pembeli, kita dapat membedakan
menjadi 3 kelas, yaitu :

1. Langganan kelas satu yaitu mereka yang selalu berbelanja pada toko kita.
2. Langganan kelas dua, dimana merek yaitu berbelanja sewaktu-waktu ke
toko kita, tetapi di lain waktu ke toko lain.

3. Langganan kelas tiga, yaitu mereka yang berbelanja pada toko Kita
sewaktu-waktu, sedangkan toko langganannya tidak ada atau mereka yang
berbelanja karena hanya kebetulan saja masuk ke toko kita.

Berdasarkan pengamatan tersebut, penjualan harus lebih berhati-hati dalam


memberikan servisnya, bilamana perlu memberikan korting maka berikanlah, atau
hadiah-hadiah yang dapat lebih mengikat sehingga ia menjadi langganan yang setia.

11. Sifat sifat yang disenangi pembeli

Para penjual perlu memiliki sifat-sifat yang baik. Sifat-sifat penjual yang baik
menurut pembeli ialah:

1. Jujur dalam informasi

2. pengetahuan yang baik tentang barang

3. Tahu kebutuhan konsumen

4. pribadi yang menarik


Empat sifat di atas adalah sifat-sifat yang pokok saja. Di samping itu masih banyak
sifat lain yang dituntut oleh pembeli, seperti cepat dan terampil dalam melayani,
informatif, bersahabat, tidak memperlihatkan rasa kesal, sabar.
12. BEBERAPA TIPE PEMBELI

Selanjutnya mengenai langganan atau para konsumen ada beberapa golongan


sebagai berikut :

1. The decided customer


Mereka ini telah mengetahui dan memutuskan apa yang akan dibeli dan penjual
harus cepat melayani dan mengambilkan barangnya. Dalam menjawab pertanyaan-
pertanyaan dan memberi keterangan harus merupakan keterangan yang bersifat
khusus tidak usah memberikan keterangan yang bersifat umum. Kalau langganan
itu tidak terlalu tergesa-gesa, maka kemungkinan penjual juga bisa menjual barang-
barang yang lain.

2. The know it all customers


Ini adalah tipe pembeli yang mengetahui segalanya, dialah yang bercerita kepada
penjual. Walaupun apa yang diceritakannya itu tidak seluruhnya benar, tetapi
penjual tidak usah membantahnya. Penjual dapat memberi keterangan-keterangan
yang tepat secara bijaksana dengan menempuh cara yang tidak langsung dan ini
bisa mempengaruhi sikap langganan tersebut.

3. The deliberate customers


Langganan ini menghendaki fakta-fakta yang kadang-kadang advis tentang
konstruksi dan cara-cara penggunaan barang yang akan dibelinya. Langganan ini
banyak mengambil waktu untuk mempertimbangkan setiap pembeliannya.

4. The undecided customers


Customers ini tidak dapat memutuskan ukuran, warna dari barang yang kana
dibelinya. Tugas penjual disini ialah mencoba menentukan apa sebenarnya yang
dibutuhkan langganan. Penjual harus berusaha mengarahkan atensi langganan dan
membantu si langganan mengambil keputusan. Setelah penjual menunjukkan
berbagi macam barang, harus pula dengan cepat menyingkirkan barang-barang
yang tidak menarik perhatian langganan. Dengan demikian perhatian langganan
dipersempit agar lebih mudah mengambil keputusan.

5. The talkative customers


Langganan ini senang ngobrol, tetapi tidak mengarah kepada pembelian. Jika pada
saat itu tidak banyak langganan yang lain maka penjual bisa melayani obrolan itu
dan mengarahkan sedikit ke arah pembelian. Jika pembelian sudah terjadi, segera
barang-barangnya dibungkus dan bersiap menghadapi langganan yang lain.
6. The silent timid customers
Customer ini merasa canggung di dalam toko dan merasa takut kalau-kalau
kekurangan pengetahuannya tentang suatu barang akan diketahui jika ia bertanya-
tanya. Salesman harus pandai melayani langganan ini, jangan sekali-kali
menunjukkan kesan bahwa langganan itu memang tidak mengerti apa-apa tentang
barang-barang yang dilihatnya.

7. The decided but mistaken customers


Langganan ini mendatangi toko dengan suatu keputusan dalam pikirannya untuk
membeli suatu barang tertentu. Akan tetapi, menurut penjual pilihannya itu tidak
sesuai dengan maksud penjualannya. Dalam hal ini, salesman tidak perlu berdebat
dengan langganan tetapi cukup memberitahukan manfaat dan kegunaan dari
barang-barang itu.

8. The I get discount customers


Ini adalah customer yang selalu menghendaki discount atau potongan harga dari
barang yang dibelinya.
13.MENGATASI KEBERATAN PEMBELI

Untuk meyakinkan langganan atau calon pembeli agar mau membeli tak dapat
dipisahkan dengan cara menawarkan. Supaya pembeli merasa yakin, seorang
penjual harus benar-benar mengenal barang yang dijual serta mempunyai
kemampuan untuk mengatasi setiap keberatan dan keluhan para langganan.

Dalam usaha meyakinkan pembeli, penjual harus memperkecil kekurangan-


kekurangan yang terdapat pada barang dagangannya. Sebaliknya, tunjukkanlah
setiap kelebihan yang terdapat dalam barangnya. Akan tetapi jangan lupa semua
keterangan tersebut harus dibuktikan, dan jangan bohong!

Kelurusan hati dan kejujuran penjual akan menimbulkan keyakinan baik terhadap
barang, jasa maupun terhadap diri penjual sendiri, jelaskan segalanya seperti apa
adanya, jangan berlebih-lebihan.

Demonstrasi merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk meyakinkan,
sebab melihat dengan mata kepala sendiri maka calon pembeli akhirnya dapat
menilai apakah barang-barang itu diperlukan. Misalnya menjual ballpoint, coba
coretkan ballpoint tersebut pada secarik kertas pasti hal ini akan menarik calon
pembeli, bila mungkin ajaklah pembeli ikut serta dalam mengadakan demonstrasi
suatu barang. Termasuk bagaimana meyakinkan pembeli, penjual harus sanggup
mengatasi bila timbul keberatan dan celana-celaan dari calon pembeli.

Mengatasi keberatan tersebut, seorang penjual dapat menggunakan segala


kemampuannya yang diperoleh dalam praktik keterampilan menjual, antara lain
bijaksana dan tidak mudah putus asa.

Hal yang diperlukan dalam mengatasi keberatan calon pembeli ialah ajaklah calon
pembeli berbicara. Jangan hanya penjual sendiri yang berbicara. Terimalah dan
dengarkanlah segala keberatan dan keluhannya dengan senang hati. Kemudian
ajukan beberapa pertanyaan dan pengaruhi dengan anjuran atau tawarkan barang
jenis lain sebagai alternative pengganti.

14.BEBERAPA CARA PRAKTIS MENGATASI KEBERATAN YANG


DIAJUKAN OLEH CALON PEMBELI

Keberatan pembeli pada barang yang akan dibeli dapat menimbulkan masalah
dalam penjualan produk. ini terjadi dapat karena ketidakpuasan atau tidak sesuaian
antara pembeli dan penjual. keberatan itu harus ditanggapi dengan penuh keaijakan,
karena jika tidak ditanggapi dengan baik maka para pembeli tidak akan jadi
membeli.

bila kita melihat tanda tanda keberatan pembeli terhadap barang yang dibelinya
seorang penjual harus dapat menguasai diri. disini seorang penjual jangan emosi
dan jangan memperhatikan ketidak senangannya dalam menghadapi dan mengatasi
keberatan pelanggan. didalam menghadapinya kita dapat mengajak calon pembeli
berbicara kemudian dengarkan keberatan dan keluhan pelanggan. lalu ajukan
beberapa pertanyaan kemudian mempengaruhi dengan anjuran.
beberapa cara praktis mengatasi keberatan pembeli adalah:

~ penjual harus mengetahui apa keberatannya

~ dengarkan baik baik keberatan itu dan jangan memotong pembica raan

~ ulangi segala keberatan pelanggan dengan bahasa sendiri

~ usahakan agar calon pembeli mengetahui akan keberatan penjual

~ kemudian jawab keberatan

~ jika calon pembeli mengajukan keberatan yang bersifat umum , jawab lah dengan
menunjukan ciri dan spesifikasi barang tersebut.

~ jangan menganggap keberatan calon pembeli itu salah

setiap ada keberatan penjual harus menanggapi dengan senang hati, caranya

kita dapat mengajukan pertanyaan. adapun alasan utama adanya pertanyaan adalah
jika diu2pkan dengan nada suara rendah tempo yang agak lambat akan tidak
menggambarkan sikap menyangkal. apabila para pembeli tidak setuju dg keberatan
maka penjual harus:

~ bisa menolat pendapat pembeli langsung "saya sama sekali tidak sependapat
dengan tuan karena...."

~ menolak dengan metode bumerang seperti "coba buktikan dulu..."

~ menggunakan metode konpensasi "tetapi barangnya sangat lengkap, modelnya


mutakhir dan memiliki keistimewaan..."

bila memang perlu menjawab keberatan pembeli. teknik yang dipergunakan dapat
juga dengan mengembalikan keberatan contoh: "ya, tetapi..." atau "mengapa
begitu... " kalau tidak salah tangkap dari pembicaraan tuan hendak crang ini bukan?
kalimat "dari pembicaraan tuan" adalah kata kata pembuka jalan, dengan adanya
kata buka jalan ini penjual akan memaksa untuk menemukan kembali keinginan
yang telah diajukan pembeli.
Sifat-sifat yang Perlu Dimiliki Penjual
Seorang Wirausaha harus memiliki beberapa sifat yang baik dalam menjalankan
usaha seperti:
1. Percaya diri
Seorang wiraswasta harus percaya diri dengan usaha yang dijalankan tidak
terombang-ambing pendapat orang lain. Tentu saja saran dan masukan
orang lain tetap didengarkan tetapi ia harus teguh dalam menjalankan
usahanya. Ia juga harus yakin bahwa usahanya akan berhasil walau
membutuhkan waktu yang lama.
2. Berorientasi pada tugas dan hasil
Seorang wirausahawan bisa bekerja hingga 24 jam. Katany seorang
pengusaha bekerja dalam tidurnya. Mereka harus bekerja keras melebihi
seorang pegawai atau mereka tidak mendapat uang sama sekali.
3. Mengambil Risiko
Ketika kita membuka usaha kita sadar bahwa kita bisa untung, rugi, atau
impas. Hal itu adalah risiko yang mesti kita ambil dalam berwirausaha.
Kalau tidak mau rugi jangan berusaha. Mengambil risiko atau tidak
mengambil risiko sama-sama berisiko. Bahkan orang yang sedang tidur
sekalipun mempunyai risiko kejatuhan pesawat terbang.
4. Kepemimpinan
Semua orang adalah pemimpin minimal bagi dirinya sendiri. seorang
usahawan harus bisa memimpin banyak orang untuk memenuhi tujuan
usaha seperti memaksimalkan profit. Ia harus menjadi motivator yang baik
agar anak buahnya dapat bekerja dengan senang tanpa adanya paksaan.
5. Keorsinilan
Seorang Pengusaha tidak mengikut ke orang lain saja. Ketika bisnis sedang
trend mereka ikut-ikuta. Contoh bisnis air minum isi ulang sedang boom,
mereka ikut-ikutan. Ketika suatu usaha sedang boom bisa jadi mereka akan
merugi karena penjualannya juga berkurang.
6. Berorientasi ke depan
Wiraswasta mempunyai rancangan masa depan dan ia tidak berpikir untuk
masa sekarang.
7. Kreativitas
Wiraswastawan harus kreatif dan ia bisa menciptakan pasar bagi produknya.
Ia jeli melihat peluang yang ada di masyarakat.

Syarat Fisik Penjual


Seorang penjual harus memperbaikan dan memelihara keadaan dirinya (jasmani)
agar selalu terlihat segar, menarik, dan simpatik. Oleh karena itu, perhatikanlah
selalu persyaratan-persyaratan di bawah ini:
a. Kesehatan, misalnya dengan memperhatikan makanan yang bernilai gizi, waktu
istirahat yang teratur, dan sekali-sekali perlu diadakan pemeriksaan badan oleh
dokter, jangan kelihatan lesu, letih karena kurang darah.
b. Badan tegap, diusahakan dengan melakukan olah raga, permainan atau atletik
sehingga mempunyai potensi tubuh yang tegap atletis.
c. Mudah tersenyum. Senyuman adalah modal bagi penjual untuk memikat dan
menarik dengan ketulusan hati bukan dibuat-buat.
d. Lancar berbicara, seorang penjual jangan gugup, sebab kelancaran berbicara
merupakan alat komunikasi yang baik dengan pembeli dalam memberikan
penjelasan dan mengendalikan keberatan pembeli. Pembicaraan mengarah kepada
pembelian, jangan berbicara ketus, to the point, tetapi diberi penjelasan dengan
baik.
e. Muka riang dan peramah, seorang yang bermuka riang dan ramah bisa membawa
orang yang diajak berbicara terhibur dan merasa senang.
f. Mata jernih, peliharalah mata agar tidak terdapat kotoran yang bis menyebabkan
mata sakit. Kadang-kadang kita dapat menangkap perasaan orang lain melalui sinar
matanya.
g. Napas bersih, peliharalah napas dengan gerakan olah raga menghirup dan
mengeluarkan udara pada pagi yang segar. Makanlah pastilles atau semacamnya
agar napas terasa lega dan nyaman, sehingga waktu berbicara tidak mengganggu.
h. Pakaian rapi, bersih, dan pantas. Kombinasi pakaian yang harmonis akan
mempunyai daya tarik yang besar sebagai promosi tidak langsung. Aturlah cara
berpakaian mulai kemeja, dasi, dan sepatu yang harmonis dalam warnanya, rapih
dipakainya dan tidak perlu dari bahan yang mahal.

Syarat Mental dan Karakter Penjual


Seorang penjual dituntut memiliki sikap yang jujur, tulis, dan halus. Mempunyai
inisiatif, kreatif, dinamis, dan optimis dengan kesungguhan hati. Memang karakter
adalah pembawaan, tetapi dalam hal mental bisa kita ubah melalui pendidikan atau
pengaruh lingkungan yang baik. Adapun syarat mental yang perlu diperhatikan oleh
penjual yaitu:
a. Seksama
b. Waspada
c. Simpati
d. Berinisiatif
e. Berkeahlian
f. Optimis
g. Percaya diri
h. Jujur
i. Berani
j. Mempunyai daya imajinasi
k. Bertanggung jawab, dan
l. Kontrol

Karakter penjual yang harus dimiliki, yaitu:


a. Kesetiaan
b. Rajin
c. Teliti
d. Tulus hati
e. Hati-hati
f. Sungguh-sungguh
g. Tepat waktu, dan
h. Patuh

Syarat Sosial Penjual


Sifat-sifat yang perlu dimilikinya ialah:
a. Mudah bergaul
b. Lancar berbicara
c. Sopan santun
d. Bijaksana
e. Halus budi pekerti
f. Toleran
g. Simpati
h. Sikap mau bekerja
i. Tenang dan tabah

Mengapa Ada Penjual yang Gagal


1. Kegagalan melakukan riset pasar
Banyak perusahaan, baik berbasis rumah atau perusahaan besar, gagal
karena tidak ada pasar yang memadai untuk produk atau jasa mereka.
Sebuah analisis yang komprehensif dari bisnis ini terutama penting bagi
bisnis rumah, karena beberapa bisnis cocok untuk sebuah bisnis rumahan,
sementara beberapa tidak. Jika bisnis Wirausahawan mengharuskan
Wirausahawan untuk bertemu klien, Wirausahawan harus terlebih dahulu
memeriksa bagaimana keluarga Wirausahawan (dan tetangga) akan
bereaksi terhadap hilir mudiknya orang-orang di rumah Wirausahawan.
Sebelum memulai bisnis apapun, perlu bahwa Wirausahawan melakukan
pemeriksaan menyeluruh pasar dan analisis pasar.
2. Pasif
Jika wirausahawan pasif, wrausahawan hanya cocok bekerja untuk orang
lain. Kecuali wirausahawan dapat langsung mampu mempekerjakan
karyawan. Sebagai tim tunggal, Wirausahawan berharap bisa melakukan
semuanya sendirian dari menulis rencana bisnis, manufaktur produk,
pemasaran dan penjualan produk dan jasa, melakukan tugas pembukuan,
dan sejuta tugas lainnya! Ingat, Wirausahawan hanya
mengwirausahawanlkan diri sendiri! Tidak ada pelanggan berarti tidak ada
bisnis!
3. Miskin manajemen waktu
Salah satu keuntungan bekerja di rumah adalah bahwa Wirausahawan bisa
mengatur waktu Wirausahawan sendiri. Ini, bagaimanapun, menjadi sebuah
dilema yang menarik: sulit untuk mengatur waktu Wirausahawan sendiri!
manajemen waktu yang buruk, karena Wirausahawan sendirian dan tidak
ada yang mengawasi Wirausahawan. Wirausahawan harus mampu
mengatur dan memprioritaskan. Ada satu juta alasan untuk mengalihkan
perhatian Wirausahawan dari menjadi produktif dan Wirausahawan perlu
belajar untuk mengelola waktu Wirausahawan secara efektif!
4. Kurang serius mengelola bisnis
Wirausahawan mungkin tidak memiliki kantor mewah di pusat kota atau
Wirausahawan mungkin tidak perlu memakai pakaian kerja, tetapi bisnis
berbasis rumah perlu disamakan profesionalismenya seperti pekerjaan di
kantor. Penghasilan Wirausahawan akan langsung berhubungan dengan
jumlah waktu, tenaga, pikiran dan uang yang Wirausahawan masukkan ke
dalam bisnis jauh berbeda dari hari-hari menjadi pekerja ketika
Wirausahawan dibayar bahkan ketika Wirausahawan sedang di kantor tetapi
tidak mengerjakan pekerjaan kantor.
5. Tidak mengikuti filosofi 80/20
80 % berasal dari bisnis Wirausahawan dan 20 persen berasal dari
pelanggan Wirausahawan. Ingat, harganya dua kali lipat untuk
mendapatkan pelanggan baru daripada mempertahankan yang sudah ada.
Mempertahankan supaya pelanggan Wirausahawan senang dan nyaman,
jauh lebih murah dan lebih mudah daripada mencari pelanggan baru.
Mendapatkan penjualan berulang dari pelanggan lama biaya pemasarannya
lebih rendah dan keuntungan yang didapat lebih tinggi.
6. Tidak sering mempromosikan bisnis
Bisnis Wirausahawan sebagai ukuran pasar yang ingin Wirausahawan raih.
Wirausahawan perlu agresif mempromosikan produk atau jasa
Wirausahawan. Jangan anggap promosi sebagai beban yang tidak perlu
daripada investasi. Promosi itu benar-benar penting.
7. Menghabiskan terlalu banyak modal
Selama tahap awal pengembangan bisnis, Wirausahawan mungkin akan
dipenuhi dengan modal. Hindari kesalahan biaya mahal yang tidak perlu.
Kecuali model bisnis Wirausahawan kuat dan Wirausahawan telah
membangun aliran pendapatan, Wirausahawan tidak boleh menganggap
bahwa Wirausahawan akan memiliki uang tunai dan modal kerja
selamanya. Wirausahawan tidak perlu membeli peralatan kantor jika
memang tidak diperlukan. Tanyakan kepada diri sendiri: Apakah
Wirausahawan benar-benar membutuhkan kursi pijat yang mahal untuk
Wirausahawan? Perencanaan keuangan yang buruk, kesalahan manajemen
dana atau pengeluaran anggaran adalah penyebab umum kegagalan bisnis.
8. Tidak Membelanjakan uang dengan bijaksana
Wirausahawan perlu memahami aturan utamanya usaha: uang melahirkan
uang. Adakalanya Wirausahawan menghabiskan uang untuk menghasilkan
uang. Misalnya, untuk mendapatkan nasihat hukum, Wirausahawan harus
membayar pengacara. Mengirimkan press release sendiri memerlukan biaya
komunikasi (fax, perangko, amplop, dll). Banyak pemilik bisnis rumah
kehilangan peluang besar karena mereka menolak untuk melakukan
investasi di mana yang diperlukan. Belanjakanlah uang Wirausahawan
dengan bijaksana.
9. Tidak meminta bantuan bila membutuhkannya
Wirausahawan harus tetap berada di jalan yang benar dan kembali ke jalan
yang benar ketika bisnis. Wirausahawan membutuhkan saran dan nasihat
dari ahlinya atau teman dan rekan bisnis yang berpengalaman.Ikuti diskusi
di mailing list, menghadiri seminar, bertemu dengan sesama pengusaha
lainnya. Hal ini akan membantu Wirausahawan memperbaiki bisnis
Wirausahawan yang sudah mulai kehilangan arah.
10. Tidak memiliki rencana darurat untuk menghadapi masalah ekonomi yang
sulit
Kesulitan dapat menekan bisnis pada waktu yang berbeda. Pengusaha
rumah terkenal untuk terjun ke semua bisnis. Mereka tidak memiliki
rencana darurat-kembali skenario awal saat jatuh. Mereka berpikir bahwa
semuanya akan berjalan lancar, hanya jalan penuh dengan kesulitan dan
tantangan saja. Bagian terpenting dari masalah ini adalah mengenali
masalah dengan segera. Belajar untuk berhati-hati setiap saat, dan
mempertajam orang-orang berpikir kreatif. Menjadi kreatif dalam
pemikiran bisnis Wirausahawan bisa mengarahkan Wirausahawan pada
arah yang lebih positif.

Penyebab Kegagalan dan Keberhasilan Bisnis


Keberhasilan Wirausahawan
Untuk menjadi seorang wirausahawan, diperlukan dukungan dari orang lain yang
berhubungan dengan bisnis yang kita kelola. Seorang wirausaha harus mau
menghadapi tantangan dan resiko yang ada. Resiko dijadikan sebagai pemacu untuk
maju, dengan danya resiko, seorang wirausaha akan semakin maju.
Menurut Murphy dan Peek yang diterjemahkan dalam bukunya oleh Bukhari Alam,
ada delapan anak tangga yang meliputi keberhasilan seorang wirausaha dalam
mengembangkan profesinya, yaitu:
a. Kerja keras
Kerja keras merupakan modal keberhasilan seorang wirausaha. Setiap
pengusaha yang ukses menempuh kerja keras yang sungguh sungguh
dalam usahanya.
b. Kerjasama dengan orang lain
Kerjasama dengan orang lain dapat diwujudkan dalam lingkungan
pergaulan sebagai langkah pertama untuk mengembangkan usaha. Seorang
wirausaha harus murah hati, mudah bergaul, ramah dan disenangi
masyarakat dan menghindari perbuatan yang merugikan orang lain.
c. Penampilan yang baik
Penampilan yang baik ditekankan pada penampilan perilaku yang jujur dan
disiplin.
d. Yakin
Seorang wirausaha harus dapat yakin kepada diri sendiri, yaitu keyakinan
untuk maju dan dilandasi ketekunan serta kesabaran.
e. Pandai membuat keputusan
Seorang wirausaha harus dapat membuat keputusan. Jika dihadapkan pada
alternative sulit, dengan cara pertimbangan yang matang, jangan ragu ragu
dalam mengambil keputusan yang baik sesuai dengan keyakinan.
f. Mau menambah Ilmu pengetahuan
Dengan menambah ilmu pengetahuan, terutama di bidang usaha,
diharapkan seorang wirausaha dapat mendukung kemampuan dan kemajuan
dalam usaha.
g. Ambisi untuk maju
Tanpa ambisi yang kuat, seorang wirausaha tidak akan dapat mencapai
keberhasilan. Ambisi yang kuat, harus diimbangi dengan usaha yang keras
dan disiplin diri yang baik.
h. Pandai berkomunikasi
Seorang wirausaha harus dapat menarik orang lain dengan tutur kata yang
baik, sopan, jujur dan percaya diri. Dengan demikian akan memberi kesan
kepada orang lain menjadi tertarik daan orang akan percaya dengan apa
yang disampaikan.

Kegagalan Wirasusahawan
Penyebab kegagalan dalam usaha pada umumnya disebabkan oleh 4 faktor utama,
antara lain:
1. Kurangnya dana untuk modal
2. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis
3. Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang
4. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluitinya.

Menurut Alex S. Niti Semito, kegagalan wirausahawan dalam menjalankan


bisnisnya terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Kegagalan yang dapat dihindarkan
Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi, karena pengusaha dapat menghindari
dsan dapat diantisipasi sebelumnya. Misal: salah mengelola perusahaan,
tidak ada rencana yang matang, pelayanan yang kurang baik, dll
2. Kegagalan yang tidak dapat dihindarkan
Yaitu kegagalan yang sulit atau hamper tidak dapat dihindari seperti
bencana alam, peperangan, kebakaran, kecelakaan.
Sebab sebab kegagalan dalam menjalankan usaha:
Kurang ulet dan cepat putus asa
Kurang tekun dan kurang teliti
Tidak jujur dan kurang cekatan
Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha
Kurang inisiatif dan kurang kreatif
Memulai usaha tanpa pengalaman dengan modal pinjaman
Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang
Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen
Pelayanan yang kurang baik
Banyaknya piutang ragu ragu
Banyaknya pemborosan dan penyimpangan
Kekeliruan menghitung harga pokok
Menyamakan perusahaan sebagai badan social
Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan
Kemacetan yang sering terjadi
Kurangnya pengawasan

Karakteristik Wirausaha Yang Berhasil


Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu
kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat. Sukses, setiap
orang pasti ingin sukses, tidak ada satupun didunia ini yang bermimpi tidak ingin
sukses.
Wirausahawan yang berhasil atau sukses pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai
berikut:
1. Motif Berprestasi Tinggi
Seorang wirausahawan selalu berprinsip bahwa apa yang dilakukan
merupakan usaha optimal untuk menghasilkan nilai maksimal. Artinya,
wirausahawan melakukan sesuatu hal secra tidak asal-asalan, sekalipun hal
tersebut dapat dilakukan oleh orang lain. Nilai dan prestasi merupakanhal
yang membedakan antara hasil kryanya sebagai seorang wirausahawan
dengan orang lain yang tidak memiliki jiwa berwirausaha.
2. Perspektif ke Depan
Sukses adalah sebuah proses bukan tujuan. Apa yang kita usahakan, idam-
idamkan, impikan, inginkan, dan cita-citakan harus memnuhi syarat sebgai
berikut:
a. Specifik, artinya harus jelas dan spesifik seperti apa yang ingin kita
wujudkan.
b. Measurable, artinya harus terukur atau dapat diitung besarannya,
berapa banyak dan berapa besar.
c. Achievable, artinya harus dapat dicapai, jangan mengangan-angankan
sesuatu yang tidak mungkin dicapai dengan kemampuan kita.
d. Reality-based, artinya berdasarkan pada realitas yang ada, harus
menyesuaikan dengan kondisi yang ada, baik kemampuan
maupuntuntutannya saat ini.
e. Time-frame, artinya memiliki jangka waktu tertentu, misalnya berapa
lama, dan kapan harus tercapai, semua kegiatan harus ada jangka
waktu samapai pencapaian waktunya.
Arah pandangan wirausahawan juga harus berorietasi ke masa depan.
Keberhasila atau kegaglan wirausahwan akan dapat dilihat dari aspek
perspektif ke depan.
3. Kreativitas Tinggi
Wirausahawan umumnya memiliki daya kreasi dan inovasi yang lebih
tinggidaripada nonworausahawan. Hal-hal yang belum terpikirkn oleh
orang lain sudah terpikirkan olehnya dan wirausahwan mampu membuat
hasil inovasinya menjadi permintaan. Seseorang yang memiliki kreativitas
tinggi biasanya selalu berimajinasi, bermimipi bagaimana menciptkan
sesuatu yang belum ada sebelumnya.
4. Perilaku Inovasi Tinggi
Seorang wirausahawan harus segera menerjemahkan mimpi-mimpinya
menjadi inovasi untuk mengembangkan bisnis. Inovasi adalah kreativitas
yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat dimplimentasikan dan
memberikan nilai tambah atas sumberdaya yang kita miliki. Jadi, untuk
senantiasa dapat berinovasi, kita memerlukan kecaerdasan kreatif. Caranya
adalah dengan berlatih untuk senantiasa berpikir sehingga kita dapat
menggali sumber kreativitas dam intusi bisnis.
5. Tanggung Jawab
Ide dan perilaku seorang wirausahawan tidak terlepas dari tuntutan dan
tanggung jawab. Indikator atau ciri-ciri orang yang bertanggung jawab
adalah:
a. Berdisiplin
b. Penuh Komitmen
c. Bersungguh-sungguh
d. Tidak suka bohong (jujur)
e. Beredikasi tinggi
f. Konsisten

6. Selalu Mencari Peluang


Mencari peluang tidak berarti peluang sudah ada, tetapi wirausahawan harus
menciptakan sendiri peluang, yaitu dengan menciptakan sesuatu yang
berbeda dan sesuatu yang lebih bermanfaat serta mudah digunakan.Untuk
itulah, lmu pengetahuan dan teknologi senantiasa berkembang.. Setiap
perubahan yang terjadi dalam kehidupan adalah bagian dan proses alami
untuk membantu kita dalam belajar, berubah, dan bertumbuh ke arah yang
lebih baik.

Karakteristik Kegagalan Kewirausahaan


Kegagalan adalah awal dari kesuksesan dan apabila seseorang menyerah dari
kegagalan berarti dia tidak tahu bahwa kesuksesan sudah sangat dekat dua kalimat
ini seharusnya bisa menyadarkan kita untuk tidak pernah
menyerah.Adapun Karakteristik Kegagalan Kewirausahaan sebagai berikut:
1. Kurangnya dana untuk modal.
Tidak semua kegagalan disebabkan karena modal yang tidak ada, akan
tetapi sebagian besar kegagalan itu ada karena kurangnya dana.
2. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis.
Berikan suatu jabatan kepada ahlinya, dengan kata lain tempatkan sesuatu
pada tempatnya.
3. Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang.
Dalam berwirausaha, merencanakan sesuatu, atau menyusun sesuatu perlu
disiapkan sebelumnya.
4. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluti (diteliti).
Terkait dengan penjelasan point b diatas, yaitu menempatkan sesuatu pada
tempatnya, termasuk tempatkan minat dan bakat dimana orang itu berminat
dan berbakat agar usaha atau pekerjaan yang dilakukan menjadi sahabat dan
dapat ditekuni dengan baik.

Sebab-Sebab Kegagalan Dalam Menjalannkan Kewirausahaan


1. Kurang ulet dan cepat putus asa, sedangkan kita harus dituntut untuk rajin,
tekun, sabar, dan jangan putus asa.
2. Kurang tekun dan teliti.
3. Kurangnya pengawasan.
4. Kemacetan yang sering terjadi.
5. Pelayanan yang kurang baik.
6. Tidak jujur dan kurang cekatan.
7. Kurang inisiatif dan kurang kreatif.
8. Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha.
9. Menyamakan perusahaan sebagai badan sosial, karena salah satu ciri-ciri
kalau orang berbisnis harus kikir, kalau badan sosial, ikhlas beramal, karena
apabila perusahaan jadi kikir maka ia jelas irit.
10. Banyak pemborosan dan penyimpangan.
11. Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen.
12. Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan.
13. Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang.
14. Memulai usaha tanpa pengalaman dan modal pinjaman.
15. Banyaknya piutang ragu-ragu.
16. Kekeliruan menghitung harga pokok. Dalam melakukan suatu usaha
penjualan harus menghitung berapa banyak harga pokok.

Kunci Sukses Mebuka Bisnis Baru


Menjadi seseorang yang memiliki penghasilan besar memerlukan pengelolaan yang
dimulai dengan manajemen diri.Berwirausaha berpeluang besar meraup kekayaan
asal benar memilih kunci sasaran yang akan dicapainya. Banyak terjadi orang
memilih jalan wirausaha malah memperoleh kebangkrutan. Awal untuk meraih
kesuksesan harus dengan cara mengubah pola fikir kita, mensugesti bahwa tidak
ada hal yang tidak akan dapat kita lakukan selama berusaha dengan maksimal. Bila
dalam otak fikiran kita terbesit kata "tidak bisa" maka akan sulit
melakukannya.Orang seringkali terjebak tidak mau ber-wirausaha karena faktor
modal dana yang terbatas. Padahal modal paling penting dalam berbisnis bukan itu,
tetapi justru diri kitalah yang lebih penting dari semuanya itu. Fikiran kita adalah
modal utama, modal uang dapat dicari dengan cara lain. Banyak para pengusaha
sukses, mereka berhasil dengan menggunakan dana orang lain yang dikelolanya
dengan baik. Sebagai manusia memang kita semua memiliki kekuatan dan
kelemahan. Tidak ada manusia yang sempurna tanpa memiliki kelemahan, dan juga
tidak ada manusia yang serba kekurangan, tidak memiliki kelebihan sama sekali.
Menguasai siapa diri kita dan mengetahui apa kelebihan dan juga kelemahan kita
adalah manajemen diri menggapai kunci sukses bisnis berwirausaha.
Ketika kita menyadari satu kelemahan pada diri kita, jangan pernah tersandera
dengan kelemahan-kelemahan diri. Bila fikiran kita selalu berpusat pada kelemahan
tersebut, maka akan semakin banyak pula kelemahan lain yang muncul pada diri
kita, yang pada mulanya sebetulnya itu tidak ada. Ada cara lain, cara sederhana
yang bisa kita lakukan untuk mengurangi bahkan menghilangkan kelemahannya
tersebut, yaitu dengan cara menonjolkan kekuatan / kelebihan yang ada pada diri
kita. Diri kita ini harus memiliki kelebihan lain sebagai modal. Menurut kata
sahabat, kelebihan kita yang bisa diasah antara lain, mempunyai teman yang
banyak, sikap pantang menyerah, tidak mudah bosan, pintar memperbaiki sesuatu,
terampil dalam segala hal, dan lain sebagainya. Hal ini dapat menjadi modal kita
untuk membuka usaha bisnis, bukan hanya modal uang. Semua hal positif tersebut
bisa jadi menjadi bahan dasar kita memulai rencana bisnis, tanpa harus selalu
mengkhawatirkan kelemahan dan kekurangan kita. Jadi, kita tidak perlu khawatir
untuk memulai menjadi seorang pengusaha bisnis sukses, meskipun kita tidak
memiliki modal uang, yakinlah bahwa kita memiliki modal lain yang lebih berarti
dari pada sekedar modal uang. Yakinlah bahwa masih banyak usaha-usaha, bisnis-
bisnis yang kita geluti yang tidak membutuhkan modal uang, tapi cukup dilakukan
dengan modal kekuatan orang lain yang membantu kita.
Jadi, modal itu bukan berarti hanya uang, mari kita jadikan teman-teman kita
sebagai modal. Keterampilan kita juga menjadi modal, bahkan barang yang sudah
Anda miliki, seperti hp, blackberry, sepeda, motor, dan lain-lain bisa menjadi
modal. Kita hanya mencari kekuatan untuk memulai bisnis atau usaha yang tepat,
sesuai dengan kelebihan yang kita punya. Selanjutnya, dalam membuka bisnis
wirausaha kita perlu fokus pada hal-hal yang positif, bukan fokus pada yang
negatif. Fokuslah pada kelebihan dan kekuatan yang kita miliki, bukan fokus pada
kelemahan kita. Fokuslah pada apa yang kita miliki, bukan fokus pada apa yang
kita tidak miliki. Gunakanlah fokus itu dengan sebaik mungkin dan disertai dengan
doa, usaha, dan berpikir positif, yakinlah bahwa kita akan mendapatkan semua yang
kita harapkan, yang tentu saja dengan usaha dan doa.
Berikut adalah diantara kunci sukses bisnis wirausaha, yang telah dilakukan oleh
para pengusaha dan berhasil mendapatkan apa yang mereka cita-citakan. Kunci
sukses bisnis tersebut adalah :
1. Pelajari Pilihan Usaha dan Tentukan
Pelajari peluang bisnis yang ada di sekitar kita atau yang mungkin bisa
kita kerjakan. Di tahap awal, kita cukup mempelajari saja bermacam
peluang yang kira-kira bisa kita jalani. Setelah dibanding-banding,
barulah tentukan peluang mana yang akan kita kejar. Ada baiknya
memilih bisnis di bidang yang kita sukai karena setidaknya kita
mempelajarinya tidak dari tahapan paling dasar.
2. Pelajari Ilmunya dan Fokus
Jangan terlalu terburu-buru, dan tidak langsung hantam. Kita perlu
menambah pengetahuan yang cukup mengenai bidang yang dipilih.
Pelajari seluruh seluk beluk bidang tersebut. Ketahui apa saja yang
kiranya dapat membuat usaha kita berhasil dan hal apa yang sekiranya
menghambat peluang ini. Jika masih "awam" dengan bisnis tersebut,
pelajari juga dasar-dasarnya. Tidak ada salahnya menerima saran dari
ahli atau orang yang menggeluti bidang tersebut. Tapi, keputusan
seluruhnya berada di tangan kita yang menentukan.
3. Berfikir dan Bekerja Kreatif
Ketika memilih berwirausaha, kita harus mampu berpikir kreatif,
mencari inovasi-inovasi baru dalam bisnis. Di bidang usaha yang sama,
tentu produk yang lebih kreatiflah yang akan dipilih oleh
konsumen. Ekonomi identik dengan hal-hal baru yang bisa tercipta siang
dan malam. Bila para penghuni dunia wirausahawan tidak bisa membuat
hal-hal baru bagi masyarakat, tergeruslah mereka dari dunia yang
menuntut pembaharuan dan penyegaran ini.
4. Mampu, Berani dan Jujur
Dengan persiapan yang matang, pengetahuan yang cukup janganlah takut
dan menjadi pengecut, sekarang tibalah saatnya kita berani untuk
mengambil keputusan. Berani menjalani sebuah peluang. Berani
mengambil risiko dan berani melakukan perubahan untuk diri. Selain itu,
kejujuran dan kepercayaan akan membuat pergerakan medan magnet dan
jalur peradaban di dalam usaha berputar teratur dan terarah sehingga
mampu bertahan selama bermilenium-milenium. Bisa dikatakan bahwa
setiap orang yang ada di dunia berwirausaha harus menjadi orang-orang
yang suka membantu, jujur, dan dapat dipercaya.
5. Tekun dan Kerja Keras
Menjadi wirausaha bukan berarti kita bisa bersantai ria, berleha-leha.
Kita dalam bekerja harus berusaha lebih keras untuk mendapatkan hasil
yang maksimal. Kita harus siap bekerja tujuh hari dalam seminggu
karena kesuksesan tidak mudah untuk raih.
6. Bertemanlah dengan Siapa Saja
Semakin banyak teman, makin besar kesempatan kita untuk meraih
sukses. Seorang wirausaha harus berteman dengan siapa saja, bisa
beradaptasi dengan semua golongan. Baik dengan pejabat, sesama
wirausaha, tukang becak, atau siapa saja. Kalau memungkinkan
bisa bahasa gaul untuk sahabat baru anda. Percayalah, mereka akan ikut
mempromosikan usaha kita. Mereka juga bisa memberi masukan untuk
usaha kita. Konsumen hendaknya juga diposisikan sebagai teman karena
konsumen juga bisa memberikan masukan dan kritikan mengenai produk
atau jasa yang kita jual.
7. Jadikanlah Kegagalan sebagai Pelajaran
Kegagalan adalah risiko dalam wirausaha. Jika bertemu dengan
kegagalan, jangan pernah mencari kambing hitam dari sebuah kegagalan.
Jadikan kegagalan sebagai bahan pelajaran untuk memperbaiki
usaha. Kegagalan bisa saja mendatangi lingkungan berwirausaha kapan
pun. Pengambilan keputusan yang penuh risiko sudah seperti bernapas.
Oleh karena itulah, berwirausaha itu butuh orang-orang yang tekun dan
kerja keras. Latihlah psikologi perkembangan anda sehingga mental
menjadi kuat diterjang badai cobaan bisnis seberat apapun.
8. Doa
Ketika sudah menjalankan semua kunci sukses wirausaha di atas, jangan
lupa berdoa, mengharap ridho dari-Nya. Karena dengan berdoa, maka
jalan usaha kita akan dimudahkan oleh Tuhan Allah Swt. Berikut juga
harus diperhatikansyarat diterimanya do'a.

Kesimpulan
Wirausaha memang menjadi salah satu solusi menambah penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan hidup. Banyak macam usaha yang bisa dilakukan, dari mulai
usaha sampingan untuk sekadar menambah penghasilan tetap yang sudah ada, atau
bisa menjadikan sebagai penghasilan utama.
DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau
perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti
adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal
maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.
Kewirausahaan merupakan sikap mental dan sifat jiwa yang selalu aktif dalam
berusaha untuk memajukan karya baktinya dalam rangka upaya meningkatkan
pendapatan di dalam kegiatan usahanya. Selain itu kewirausahan adalah
kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk
mencari peluang menuju sukses.
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan,
manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung. Di dalam kamus besar
bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan adalah:
1. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
2. Menentukan cara produksi baru.
3. Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
4. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.

DAFTAR PUSTAKA

Sukirno sadono dkk, pengantar bisnis (jakarta: kencana, 2006) cet ke 2 hal 14-19
http://tip-bisnis.blogspot.com/2013/12/kunci-sukses-bisnis-wirausaha.html
Lupiyoadi, Rambat. 2004. Entrepreneurship from mindset to strategy. Depok:
Universitas Indonesia
Arisin, Ali. 2005. Seni Menjual. Percetakan Andi: Yogyakarta.
Suryana, Yunus dan Bayu, Kartib. 2010 Kewirausahaan Pendekatan Karakteristik
Wirausahaan Sukses. Prenada Media Group: Jakarta.
Waringin, TD.2010. Seni Wirausaha. Koran Sindo: Jakarta
http://www.lasembiz.com/news/10-kesalahan-penyebab-kegagalan-usaha.html
http://tukangbisnis.com/tiga-tipe-konsumen-menurut-loyalitasnya.html
http://pkbmedukasi.wordpress.com/2012/05/17/pelajaran-wirausaha-seni-menjual/
https://pade-mawu.blogspot.co.id/2014/03/kegiatan-dasar-wirausaha.html
https://novialestarimahanaim.wordpress.com/2015/10/23/keberhasilan-dan-
kegagalan-wirausaha-berdasarkan-karakteristik-wirausahawan/
Henry Faizal, Noor.( 2007). Ekonomi
manajerial. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.hal.128
Tulus Tambunan. 2002. Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran:
Teori dan Temuan Empiris. Jakarta: LP3ES.hal.201
Meredith, G. Goffrey. 1996. Kewirausahaan: Teori dan praktis. Jakarta: Pustaka
Binaman Pressindo. hal.105.

Anda mungkin juga menyukai