Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Demi menjaga kelangsungan perusahaan ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh
perusahaan, salah satunya adalah dengan Corporate Sosial Responsibility ( CSR ). CSR
merupakan tanggung jawab sosial perusahaan yang diawali dengan tanggung jawab sosial
perusahaan terhadap karyawan dan keluarganya kemudian berkembang terhadap
masyarakat luas.Umumnya kegiatan ini dilakukan sebagai pertimbangan etis perusahaan
dalam meningkatkan kualitas hidup karyawan dan masyarakat.Dari sisi teori legitimasi
kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan merupakan bentuk tanggung jawab sosial
perusahaan pada masyarakat.Perusahaan ingin menjaga stakeholders-nya salah satunnya
masyarakat itu dengan cara memenuhi kebutuhan masyarakat secara umum. Pemenuhan
kebutuhan ini sendiri bertujuan agar masyarakat memiliki pandangan yang baik terhadap
perusahaan.Di Indonesia kegiatan CSR wajib untuk dilakukan oleh perusahaan tertentu.
Undang Undang Perseroan Terbatas mewajibkan perusahaan yang berbasis sumber daya
alam menyisihkan anggaran untuk tanggung jawab social perusahaan dan lingkungan .
Kegiatan tanggung jawab social tersebut tidak lain adalah sebagai bentuk timbal balik
perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan. Perusahaan dalam proses produksinya
selalu tergantung terhadap masyarakat dan lingkungan. PG. Tasikmadu adalah pabrik gula
yang terletak di Desa Ngijo, Kecamatan Tasikmadu, kabupaten Karanganyar. Musim
giling pabrik adalah sekitar bulan april-mei. Dalam proses produksi tentu saja
menghasilkan sisa limbah produksi serta pencemaran udara akibat asap yang dikeluarkan
melalui cerobong asap. Keterlibatan warga sekitar pabrik sangat besar, mengingat pabrik
berdiri sitengah perkampungan warga dan merupakan kawasan agrowisata sondokoro.
Hampir setiap hari kawasan agrowisata ini ramai dipadati pengunjung dari berbagai
daerah. Selain untuk agrowisata banyak pengunjung yang datang melakukan studi
lapangan atau wisata edukasi. Untuk itu, sebagai balas jasa atau tanggung jawab sosial
pabrik terhadap masyarakat sekitar, PG. Tasikmadu melakukan beberapa program CSR
yang akan dibahas pada bab selanjutnya.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana sejarah PG. Tasikmadu?
2. Bagaimana struktur organisasi serta deskripsi pekerjaan pada PG. Tasikmadu?
3. Bagaimana proses produksi tebu pada PG. Tasikmadu?
4. Bagaimana pengolahan limbah serta kemitraan petani tebu dengan PG.
Tasikmadu?
5. Bagaimana tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR)
pada PG. Tasikmadu?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan ini memiliki beberapa tujuan yaitu:
1. Menjelaskan sejarah PG. Tasikmadu
2. Menjelaskan struktur organisasi serta deskripsi pekerjaan pada PG. Tasikmadu
3. Menjelaskan proses produksi tebu pada PG. Tasikmadu
4. Menjelaskan pengolahan limbah serta kemitraan petani tebu dengan PG.
Tasikmadu
5. Menjelaskan tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR)
pada PG. Tasikmadu

BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah PG. Tasikmadu


Pabrik Gula Tasikmadu terletak di Desa Ngijo, Kecamatan Tasikmadu, kabupaten
Karanganyar, didirikan oleh KGPAA Mangkunegoro IV pada tahun 1871 yang telah lebih
dahulu mendirikan Pabrik Gula Colomadu pada tahun 1861 dengan sejarah singkat
sebagai berikut :
1871
KGPAA Mangkunegoro IV bekerjasama dengan pemerintah Hindia Belanda
(Superintendents M.E. Zeken) mendirikan PG Tasikmadu dan mulai beroperasi tahun
1874 di bawah pengelolaan Het Fonds Eigendommen Mangkoenegaranse Rijk
1926 1937
Pada tahun 1926 dilakukan perbaikan untuk meningkatkan kapasitas dan mulai
beroperasi normal kembali pada tahun 1937 sampai dengan pendudukan Jepang tahun
1942
1942 1946
Pengelolaan perusahaan berada di bawah Kantor Pimpinan Oemoem Peroesahaan
Mangkoenegaran (POPMN)
1946 1947
Bergabung dengan Perusahaan Kasunanan menjadi Perusahaan Nasional Surakarta
(PNS)
1947 1960
Tahun 1947 lahir Peraturan Pemerintah (PP) No. 9/PP/1947 mengubah PNS menjadi
Perusahaan Perkebunan Republik Indonesia (PPRI) sampai dengan tahun 1960
1960 1963
Tahun 1960 lahir (PP) No. 47/PP/1060 tentang penyerahan PRRI kepada Perusahaan
Perkebunan Negara (PPN) dan pada tahun 1961 lahir PP No. 164/PP/1961 yang
memasukkan PG Tasikmadu ke dalam PPN Jawa Tengah dan memiliki status Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) sampai dengan tahun 1963
1963 1965
Tahun 1963 lahir PP No. 1/PP/1963 yang mengubah PPN menjadi Badan Pimpinan
Umum Perusahaan Perkebunan Negara (BPUPPN) sampai dengan tahun 1965
1965 1968
Pada tanggal 15 Mei 1965 lahir Keputusan Menteri Koordinator Departemen
Pertanian dan Agraria No. 179/SK/Kompag/1965 yang mengubah BPUPPN menjadi
Badan Pimpinan Umum Perusahaan Perkebunan Negara Gula (BPUPPN Gula)
sampai dengan tahun 1968
1968 1973

Berdasarkan PP No. 14/PP/1968 didirikan Perusahaan Negara Perkebunan XVI (PNP


XVI) dan BPUPPN Gula dimasukkan ke dalam PNP XVI dan PG Tasikmadu masuk
dalam unit kerja PNP XVI sampai dengan tahun 1973
1973 1981
Pada tahun 1973 lahir PP No. 32/PP/.1973 yang mengubah status PNP menjadi
Persero yaitu PT. Perkebunan XVI (PTP XVI) sampai dengan tahun 1981
1981 1996
Pada tanggal 28 April 1981 lahir Surat Keputusan Menteri Keuangan No.
236/KMK.011/1981 yang menggabungkan PTP XV dengan PTP XVI menjadi PTP
XV-XVI (Persero) yang berkedudukan di Jl. Ronggowarsito No. 164 Surakarta
sampai dengan tahun 1996. Pada rentang waktu tersebut tepatnya tahun 1989
diadakan rehabilitasi PG Tasikmadu dengan menaikkan kapasitas dari 2500 TCD
menjadi 4000 TCD
1996
Berdasarkan PP No. 17/PP/1996 tanggal 14 Februari 1996, Surat Keputusan Menteri
Keuangan

No.

168/KMK.016/1996

tanggal

16

Maret

1996

dan

No.

256/KMK.016/1996 tanggal 8 April 1996, PTP XV-XVI (Persero) digabung dengan


PTP XVIII (Persero) menjadi PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) dan PG
Tasikmadu menjadi salah satu unit kerja dari PT Perkebunan Nusantara IX (Persero).
1997
Pada tahun 1997 PG Colomadu ditidurkan dan tahun 1998 digabung dengan PG
Tasikmadu menjadi PG Tasikmadu Afdeling Colomadu
2007
Pada tanggal 11 Mei 2007 diresmikan Alih Proses PG Tasikmadu dari Karbonatasi
menjadi Sulfitasi.
B. Visi dan Misi Pabrik Gula Tasikmadu
Visi dari PG Tasikmadu ini ialah menjadi perusahaan agribisnis yang berdaya saing tinggi
dan tumbuh berkembang bersama mitra. Sedangkan misi dari PG Tasikmadu adalah:
1. Memproduksi dan memasarkan produk karet, teh, kopi, kakao, gula, dan tetes ke
pasar domestik dan internasional secara profesional untuk menghasilakn pertumbuhan
laba (profit growth) dan mendukung kelestarian lingkungan.
2. Mengembangkan cakupan bisnis melalui diversifikasi usaha, yaitu: produk hilir,
wisata agro, dan usaha lainnya untuk mendukung kinerja perusahaan.
3. Mengembangkan sinergi dengan mitra usaha strategis dan masyarakat lingkungan
usaha untuk mewujudkan kesejahteraan bersama.
C. Struktur Organisasi PG. Tasikmadu

ADMINISTRATUR

KEPALA
TANAMAN

-Litbang

KEPALA
A.K.U

KEPALA
INSTALASI

KEPALA
PENGOLAHAN

--SKK

Ka.
Sub
Teb/A
ngk

SKW

4 Sub Bagian:
1.Keuangan

Masinis
Instalasi

Chemiker

2.Pembukuan
3.HAK dan
Umum/ SDM
4.Gudang

KARYAWAN PEKERJA TETAP


PEKERJA PKWT

Gambar 2 : Struktur Organisasi PG. Tasikmadu


Sumber: PG. Tasikmadu

KETERANGAN:
A.K.U

: Administrasi Keuangan Umum

SKK

: Sinder Kebun Kepala ( Mengelola Rayon)

SKW

: Sinder Kebun Wilayah ( Mengelola Wilayah )

HAK

: Hubungan Antar Kerja

PKWT

: Perjanjian Kerja Waktu Tertentu

D. Proses Produksi
Proses yang digunakan di PG. Tasikmadu adalah proses Sulfitasi dengan bahan
pembantu proses berupa kapur tohor untuk memperoleh susu kapur dan belerang
untuk menghasilkan gas SO2. Proses-prosesnya adalah

1. Pemerahan Nira di Stasiun Gilingan


Proses Pemerahan bertujuan untuk mengambil nira sebanyak-banyaknya dari batang
tebu, dengan menekan kehilangan nira dalam ampas sesedikit mungkin. Tebu yang
telah ditimbang ditarik ke muka meja tebu, selanjutnya diatur masuk ke cane carrier.
Tebu terlebih dulu dipotong-potong oleh pisau tebu

dan dipecah-pecah oleh

hammer shreeder selanjutnya diperah di gilingan I dan berturut-turut

sampai

gilingan IV, sebagai pengencer untuk mendapatkan nira sebanyak-banyaknya


digunakan air imbibisi pada ampas yang keluar dari gilingan III, nira yang keluar
dari gilingan IV digunakan sebagai pengencer ampas yang keluar dari gilingan II.
Nira yang keluar yang keluar dari gilingan III digunakan sebagai pengencer ampas
yang keluar dari gilingan I,sedangkan nira yang keluar dari gilingan I dan II
Air Imbibisi
ditampung
sebagai nira mentah yang belum tersaring, lalu disaring dengan DSM

Screen dan hasilnya ditampung di bak nira dan dipompa menuju timbangan nira
mentah (Timbangan Boulogne )
CC II

Ke St Pemurnian

CC

Gambar 3 : Proses Pemerahan Nira

Sumber: PG. Tasikmadu


2. Pemurnian Nira Mentah
S
ul
f
i
t
a
t
or
tower

Bak Nira Mentah Tertimbang

Proses Pemurnian bertujuan untuk memisahkan kotoran yang terdapat dalam nira
mentah sehingga didapatkan nira encer dan Blotong. Proses-prosesnya adalah
Blower

o Dari St Gilingan nira ditimbang dalam Timbangan Boulogne


o ke Juice Heater I dipanasi sampai 750 C
o ke Proses Defekasi dengan ditambah susu kapur di Defekator I ( pH + 8,5 ) ,
Defekator III ( pH 9 -9,5 )
o Dilewatkan di Sulfitator Tower dengan ditambahkan gas SO2, lalu masuk ke
Reaction tank untuk menyempurnakan reaksi
o Dipanaskan di Juice Heater II sampai suhu 105 oC
pH 7,0

o Masuk ke flash tank kemudian ditambahkan flokulan, lalu masuk ke STC


( Single Tray Clarifier ) untuk memisahkan Nira Jernih dan endapan.
o Nira Jernih disaring dengan saringan Nira Jernih / Nira Encer kemudian
masuk ke Tangki Nira Jernih
o Endapan ( Nira Kotor ) masuk ke tangki Nira Kotor, dipompa ke Mixer
dengan ditambah ampas halus, hasil filtrat dikembalikan lagi ke Bak NM
tertimbang, blotongnya dipergunakan sebagai pupuk organik

105oC

JH II

Pre Slfitasi

pH 8.5

JH I

Gambar 4 : Proses Pemurnian Nira Mentah


Sumber : PG. Tasikmadu
3. Penguapan Nira Encer
Proses Penguapan bertujuan untuk menguapkan air di dalam nira encer sampai
didapatkan kekentalan tertentu. Prosesnya:
TIMBANGAN NIRA MENTAH

o Nira encer dipanaskan dalam Pemanas Nira III sampai mencapai suhu 1100 C
Reaction Tank

o Kemudian nira diuapkan dalam Evaporator Quadruple menjadi Nira Kental


berkadar 600 brix
o Nira kental kemudian disulfitir dengan gas SO2 sampai pH 5,6-5,7

Nira Kental
SO2

SINGLE TRAY CLARIFIER

Peti Sulf II
Ke
Sublimator

Tobong
Dari Belerang
St Puteran & Finishing

Gula Leburan D2

Ampas Ha

NIRA KOTOR

BAGAS

RVF

NIRA KOTOR

MIXER

FLASH TANK

Klare D

Gambar 5 : Proses Penguapan Nira Encer


Sumber : PG. Tasikmadu
4. Masakan / Kristalisasi Kental
Proses Kristalisasi bertujuan untuk menguapkan air yang terdapat dalam nira kental
dan membentuk kristal gula dengan diameter sesuai standart dengan kehilangan
gula dalam tetes sesedikit mungkin.

Gula D2 ( Liquid and Crystal )

Gambar 6: Proses Kristalisasi Nira Kental


Sumber: PG. Tasikmadu
Prosesnya menggunakan sistem masakan 3 tingkat

Stroop B

o Masakan A bahan : Bibit A/B, Nira kental,Klare SHS,Leburan Gula D II


o Masakan B bahan : Bibit A/B, Stroop A+ Nira Kental + Klare SHS + Leburan
Stroop A

Gula D2
o Masakan D bahan : Bibit D, Stroop B, Klare D II,Stroop A
Pendingin
Pan
o Dari Pan Palung
Masakan
masuk ke Palung
Pendingin
Msk

5. Puteran & Penyelesaian

St Puteran & Finishing

Proses PuteranPan
& Penyelesaian bertujuan untuk memisahkan kristal gula dengan
Msk

larutan gula (stroopnya), menekan kehilangan gula yang terikut tetes sesedikit
Pan

mungkiN. Proses-prosesnya adalah :

Msk

Klare D

o Gula A dan Gula B dicampur dalam Mixer dengan Klare SHS untuk
Fondan

memaksimalkan pemisahan stroop yang masih menempel pada kristal


selanjutnya diputar di putaran SHS hasilnya adalah SHS dan Klare SHS
o

Gula dilewatkan pada talang goyang yang dihembus udara ( juga dilengkapi
saringan kasar dan halus )

Klare SHS

Gula normal dimasukkan dalam karung, sedangkan gula kasar dan gula lembut
diproses kembali.

Selanjutnya Gula SHS dimasukkan dalam karung dan ditimbang, selanjutnya


masuk ke Gudang Gula

Peti NK

Dari
St Penguapan

Gambar 7: Proses Penyelesaian


Sumber: PG. Tasikmadu
E. Pengelolaan Limbah pada PG. Tasikmadu
Musim giling pabrik adalah sekitar bulan april-mei. Dalam proses produksi tentu saja
menghasilkan sisa limbah produksi serta pencemaran udara akibat asap yang
dikeluarkan melalui cerobong asap. Namun demikian PG. Tasikmadu telah memiliki
sistem pengelolaan limbah yang baik. Limbah sisa kulit tebu atau yang biasa disebut
cetel biasa digunakan sebagai bahan bakar. PG. Tasikmadu memiliki Instalasi
Pengolahan
Air Limbah (IPAL) yang berada disisi selatan pabrik. PG. Tasikmadu juga
Talang
Goyang
memiliki kolam limbah yang tiap bulannya di analisa oleh Balai Besar Teknologi
Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) Semarang. PG. Tasikmadu juga
Klare SHS

merupakan salah satu perusahaan yang mendapat predikat Proper Biru, yaitu

Stroop A

perusahaan yang taat memberikan laporan dan informasi asli mengenai perkembangan
limbah pada Kantor Lingkungan Hidup (KLH).
Stroop B

F. Kemitraan PG. Tasikmadu dengan petani tebu.

Ada dua macam kemitraan PG. Tasikmadu dengan petani tebu, yaitu TRKM dan
TRKM+.
Pada TRKM lahan tebu merupakan murni dari petani dan dikelola oleh petani.
Kompensasi tebu yang masuk adalah setahun sekali disertai jaminan atas lahan.
Pada TRKM+ merupakan kerjasama antara petani dengan pabrik gula. Sistem yang
dipakai adalah bagi hasil dengan prosentase 34% untuk pabrik Mixer
gula dan
A/B66% untuk
petani. Dalam kerjasama ini biasanya pabrik gula menyediakan pinjaman operasional
dari bank yang kemudian disalurkan kepada petani.
G. Corporate Social Responsibility (CSR) PG. Tasikmadu
Sebagai tanggung jawab sosial terhadap masyarakat, sesuai peraturan
yang berlaku
HGF.SHS
maka PG. Tasikmadu melakukan beberapa kegiatan tanggung jawab sosial seperti:
1.

Pemberian beasiswa terhadapa siswa SD, SMP, hingga SMA


Mixer D1
Timbangan SHS

pada tahun 2014. Pemberian beasiswa ini meliputi seluruh siswa di Kabupaten
dari ST GILINGAN

Karanganyar yang tentu saja memiliki kriteria tertentu dan layak untuk
mendapat beasiswa.
2.

Tetes

Pada tahun 2012-1013, PG. Tasikmadu mengadakan program


penanaman 1000 pohon yang dilakukan disekitar lingkungan pabrik. Hingga
sekarang program ini masih dilakukan perawatan dan dilakukan pendataan
berapa jumlah pohon yang masih tumbuh dan berapa yang sudah mati.

3.

LGF D1

Melakukan Program Bina Lingkungan, yaitu merekrut tenaga


kerja dari masyarakat. Hal ini bertujuan untuk menjembatani antara pihak PG.
Tasikmadu dengan warga setempat.
Reheater

Menurut pengakuan pihak PG. Tasikmadu, sejauh ini belum ada kontrofersi atau
protes dari warga mengenai keberadaan pabrik gula tersebut. Justru warga merasa
sangat diuntungkan dengan keberadaan pabrik gula, hal ini dikarenakan di komplek
pabrik adalah lokasi agrowisata Sondokoro yang padat akan pengunjung. Banyaknya
pengunjung yang datang berakibat pada kehidupan ekonomi warga sekitar yaitu
Cascade

St Kristalisasi

dengan dibangunnya pasar, konter-konter makanan Airdan minuman, serta konter


cinderamata disekitar komplek PG. Tasikmadu.

Unit Pembuatan
Susu Kapur

CaO

Tangga

Pengering Udara

RSB

Unit Pembuatan Gas S


S

BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
PG. Tasikmadu merupaka pabrik gula dengan kapasitas gilingan terbesar di Jawa Tengah.
Efek positif dari keadaan tersebut adalah semakin terserapnya tenaga kerja yang berasal
dari masyarakat sekitar pabrik. Hal ini juga dapat mensejahterakan para petani tebu
karena pabrik membutuhkan pasokan tebu yang banyak. Lokasi pabrik yang berada di

kawasan Agrowisata juga mendorong kehidupan ekonomi masyarakat sekitar untuk


berjualan makanan dan cinderamata. Efek negatifnya antara lain adalah adanya limbah
yang ditimbulkan dari sisa produksi. Namun baiknya pada pabrik ini limbah tersebut telah
dikelola dengan baik bahkan mendapat predikat proper biru. Tanggung jawab sosial
pabrik ini juga telah dilakukan dengan baik, selainmelakukan CSR PG. Tasikmadu juga
tetap mengawasi serta mendampingi program CSR yang sudah berjalan.

DAFTAR PUSTAKA
Leaflet PG. Tasikmadu Karanganyar.
Rahardjo dan Suharno . 2010. Lingkungan Bisnis. Sebelas Maret University Press: Surakarta
Rahman, Reza. 2009. Corporate Social Responsibility: Antara Teori Dan Kenyataan.
MedPress.Yogyakarta.

Widyaningsih, Tyas. 2009. Pengendalian dan Pengawasan Proses pada Stasiun Masakan
dalam Meningkatkan Kualitas Gula Pasir di Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar. UNS:
Surakarta

BISNIS DAN MASYARAKAT


CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Studi Kasus PG. Tasikmadu

Oleh :
Aprilia Gita Savitri

F1113005

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN (TRANSFER)


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015

Anda mungkin juga menyukai