DI SUSUN OLEH :
Kelas : 2F Pagi
Program Studi :
2020
KATA PENGANTAR
Dalam makalah ini, diharapkan mampu mengaplikasikan ilmu dan pengetahuan yang
dimiliki dalam kehidupan sehari-hari sehingga tercapai pemahaman dan pengamalan tentang
pembelajaran Shiyam dan Zakat ini. Tujuan pemahaman yang ingin kita capai adalah
membentuk mahasiswa/i yang berpengetahuan, dan akan paham dengan pengetahuan sendiri
serta pengamalan ilmu tentang agama.
Saya sadar dan yakin bahwa makalah ini masih banyak kekurangan sehingga saya
berharap adanya saran dan kritik yang bersifat membangun dari berbagai pihak. Dan tidak
lupa kami ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada teman saya yang membantu
atas tersusunnya makalah ini. Semoga yang kita inginkan tercatat sebagai amal pengetahuan.
Aamiin...
Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... I
Bab I
Pendahuluan ................................................................................ 1
Bab II
5. Orang yang Diberi Keringanan dan Orang yang Boleh Meninggalkan Puasa.... 4
6. Orang yang boleh meninggalkan puasa dan menggantinya dengan fidyah 1 mud
(0,5 kg) atau lebih makanan pokok, untuk setiap hari........................................ 5
7. Hal-hal yang Membatalkan Puasa dan Sanksinya.............................................. 6
4. Macam-Macam Zakat......................................................................................... 10
Bab III
Penutup ..................................................................................... 15
A. Kesimpulan ................................................................................................... 15
B. Saran ................................................................................................... 15
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Puasa adalah menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang bersifat membatlkan puasa
dengan niat karena Allah SWT. Puasa merupakan salah satu jenis ibadah mhdhah dalam
islam. Manusia dalam banyak hal perlu memiliki kemampuan untuk menahan diri. Orang
yang tidak mempunyai kemampuan menahan diri adalah orang yang negatif. Puasa
menumbuhkan kemampuan menahan diri dengan demikian memperkokoh kepribadian.
Dalam arti inilah puasa yang merupakan sikap tidak berbuat itu, memiliki makna yang
positif.
Zakat adalah ibadah dalam bidang harta yang mengandung beberapa hikmah yang
sangat besar dan mulia, baik hikamh itu berkaitan dengan orang yang berzakat, orangorang
yang menerima zakat, harta yang dikeluarkan zakatnya, maupun bagi masyarakat secara
keseluruhan. Zakat termasuk kategori ibadah juga ( seperti shalat, haji dan puasa ) yang telah
diatur berdasarkan Al-Qur’an dan al-Hadis. Hal ini sekaligus merupakan amal sosial
kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan perkembangan
umat manusia.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tuntunan Shiyam
Shiyam menurut bahasa: menahan diri dari sesuatu. Shiyam menurut istilah: menahan diri
dari makan, minum, hubungan seksual suami isteri dan segala yang membatalkan sejak dari
terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat karena Allah. Dasar keharusan niat
berpuasa karena Allah:
8َُ َا َءفَنُ َحينِّالد.]5 :)98( [البينة... َموا الل ُه ُد ْب َع لِي َّ وا إِيال ُ ِمير ُا أَ َم وAَُُْ صيين
ِ َل لِي
Artinya: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan
memurnikan keta`atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus …” [QS. Al-
Bayyinah (98): 5].
Artinya : “Dari Umar r.a. (diriwayatkan) bahwa Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya
semua perbuatan ibadah harus dengan niat, dan setiap orang tergantung kepada niatnya …”
[Ditakhrijkan oleh AlBukhari, Kitab al-Iman].
a. Shiyam dimulai pada tanggal 1 bulan Ramadhan dan diakhiri pada tanggal terakhir bulan
Ramadhan (29 hari atau 30 hari, tergantung pada kondisi bulan tersebut). Untuk itu, maka
harus mengetahui awal bulan Ramadhan.
2
Firman Allah SWT: َ
سالَو َ .]5 :)10( [يونس. س َددَوا ُع َم ْل َع لِي َا ِزيل َنَ ُم َه َّر َدقَا ًوو ُر ن
ْ َاب ِي َ شلَ َع ِيي ج َّ الَ ُو ه َ ِنيين ِّ ال
َ س َّم ال ِ َر َم ْقا َل ًوا َء
ْ َ ضيي
Artinya: “Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-
Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui
bilangan tahun dan perhitungan (waktu).” [QS. Yunus (10): 5]
َب ْغ إِينَ تِي ِهي ف َيْؤُوا َ ُس ِهي و ْيَ َل ُع اللهَّ َل الل ِهي ص ُول
ُ َِّ س ر َ يض َرةَ ْريَ ُر ِي ه َب ْأنَ ع واُو ُم
َ َص َّمل َ ا َل قَا َل قُهْنَ ُع الل َِه
]شةَّ وا ِعيد ُ ِميل ْ َكأ َ ْف ُم ْكيَ َل ع [رواه البخاري ومسلم
َ ثِيينَالَ َثانَ ْب َع.َ لِير ُ ِطير ْفَأ َ تِي ِهي و َ ْي ُؤ لِير.
Artinya: “Dari Abu Hurairah r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw bersabda:
Puasalah karena melihat hilal dan berbukalah karena melihatnya, apabila kamu terhalang
penglihatanmu oleh awan, maka sempurnakanlah bilangan bulan Sya’ban tiga puluh hari. ”
[HR. al-Bukhari, dan Muslim].
ْ َونُقَّتَ ْت ُم َّكلَ َع ْل ُم لِي ْك َب. ص ُم ْكيَ َل َع تِيب ُوا ُكنَ آ َم ِيين َّا الَ ُّهيَاأَ ي
]183 :)2( ق ِمين َ ِيين َّ ا َل َع تِيب ُ ك [البقرة ُ اَ َم ُكا َم ِّي ال.
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” [QS. Al-Baqarah (2): 183].
ْ ْس َخ ُع َم
ُال ِإليس ْ اَ ِي ن A8َْ ٍ س َرا َل قَا َل ِدي الل ِهي ق َْب عْنَ ع َّ إِيال َٰه إِيل َ ْالنَ ِةي أ َا َدهَ ش َ ُِه ْييَ َل ُع الل َّه َل الل ِهي ص ُول
َْ ص تِي و
ْي الب َِّج َح ِةي و َ َ [رواهَان. س َر ُو ُه ْدبَا ًع َّد َُم َّمنَأ َ ُو هللا
َ َم ِمي ر ْ َوAAض َ ُق ُُوول َ ََب َّمل
َ س و ا ِءي َ إِييتَ ِةي َوالَّ ا ِمي الص َإِي
] والترمذي والنسائي وأحمد، َّك الز البخاري ومسلم واللفظ ل.َ
Artinya: “Dari ‘Abdullah r.a. (diriwayatkan bahwa) ia berkata: Rasulullah saw bersabda:
Islam dibangun di atas lima dasar, yakni bersaksi bahwa tidak ada tuhan melainkan Allah;
mendirikan shalat; menunaikan zakat; mengerjakan haji; dan berpuasa pada bulan
Ramadhan.” [HR al-Bukhari, Muslim, atTurmudzi, an-Nasa’i, dan Ahmad, dan lafal ini
adalah lafal Muslim].
Orang yang diwajibkan berpuasa Ramadhan Orang yang diwajibkan berpuasa Ramadhan
adalah semua muslimin dan muslimat yang mukallaf. Dasarnya adalah hadits Abdullah di
atas (huruf C).
Orang yang tidak diwajibkan berpuasa Ramadhan, dan wajib mengganti puasanya di luar
bulan Ramadhan adalah perempuan yang mengalami haidl dan nifas di bulan Ramadlan.
Para ulama telah sepakat bahwa hukum nifas dalam hal puasa sama dengan haidl.
Dasarnya adalah:
َ ص ْت َم ْلت
]َاض ح البخاري َ [روا َهاَل بَ ْن ُل ْق ُم. س َرا َل ق
ُ َص ْت َم َل ِّول َ َسيَ َل أَ َّمل
َ س ِهي و ْيَ َل ُع الل َّه َل الل ِهي ص ُ ْل ُو ْ َ اَ إِيذ.
Artinya: “Rasulullah saw bersabda: Bukankah wanita itu jika sedang haidl, tidak shalat dan
tidak berpuasa? Mereka menjawab: Ya.” [HR. Al-Bukhari].
َض بِيق ُ َرمْ ُؤ نَالَ ِمي و ْ َّو الص ِ َُض بِيق ُ َرمْ ُؤنَ فَ لِي َكا َذن
َ [روا َهالَّ ا ِءي الص.ييب ُ يَنَ كَ ةَ ئِيش َ عْنَ ع ِةيAAAص َ ا ِءي
]مسلم.
Artinya: “‘Aisyah r.a. berkata: Kami pernah kedatangan hal itu [haid], maka kami
diperintahkan mengqadla puasa dan tidak diperintahkan mengqadla shalat. [HR. Muslim]
5.Orang yang Diberi Keringanan dan Orang yang Boleh Meninggalkan Puasa
Orang yang diberi keringanan (dispensasi) untuk tidak berpuasa, dan wajib mengganti
(mengqadla) puasanya di luar bulan Ramadhan:
Artinya: “Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia
berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-
hari yang lain ...” [QS. AlBaqarah (2): 184].
Artinya: “Bahwa Rasulullah saw bersabda: Sungguh Allah Yang Maha Perkasa dan Maha
Mulia telah membebaskan puasa dan separo shalat bagi orang yang bepergian, dan
membebaskan pula dari puasa orang hamil dan orang yang menyusui.” [HR. Al-Khamsah].
6.Orang yang boleh meninggalkan puasa dan menggantinya dengan fidyah 1 mud (0,5
kg) atau lebih makanan pokok, untuk setiap hari.
Orang yang tidak mampu berpuasa, misalnya karena tua dan sebagainya.
Orang yang sakit menahun.
Perempuan hamil.
Perempuan yang menyusui. Dasarnya adalah:
Artinya:
“Dan wajib bagi orangorang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa)
membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin.” [QS. AlBaqarah (2): 184].
Artinya: “Bahwa Rasulullah saw bersabda: Sungguh Allah Yang Maha Perkasa dan Maha
Mulia telah membebaskan puasa dan separo shalat bagi orang yang bepergian, dan
membebaskan pula dari puasa orang hamil dan orang yang menyusui.” [HR. Al-Khamsah].
Makan dan minum di siang hari pada bulan Ramadhan, puasanya batal, dan wajib
menggantinya di luar bulan Ramadhan. Allah SWT berfirman:
ْ س
َْ أل ِطي ا
َ ْي ْ َض ْيب
َ َْجفْ ا َل ِدي ِمين َْو.]187 M:)2( [البقرة... أل ا ُ ْط َْي الخ ُ ُم َك َل َّ ينَبَتَ ي َّ تَوا ُح َب ْاشَوا ُُو َك و ِري َ ُ ِمين
الخ
Artinya: “Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu
fajar ...” [QS. Al-Baqarah (2): 187].
Senggama suami-isteri di siang hari pada bulan Ramadhan; puasanya batal, dan wajib
mengganti puasanya di luar bulan Ramadhan, dan wajib membayar kifarah berupa:
memerdekakan seorang budak; kalau tidak mampu harus berpuasa 2 (dua) bulan berturut-
turut; kalau tidak mampu harus memberi makan 60 orang miskin, setiap orang 1 mud
makanan pokok.
B. Pengertian Zakat
Zakat ditinjau dari segi bahasa memiliki banyak arti, yaitu al-barakatu yang
mempunyai arti keberkahan, ath-thaharatu yang memiliki arti kesucian, al-namaa yang
mempunyai arti pertumbuhan dan perkembangan, dan ash-shalahu yang memiliki arti
keberesan. Sedangkan zakat ditinjau dari segi istilah terdapat banyak ulama’ yang
mengemukakan dengan redaksi yang berbeda-beda , akan tetapi pada dasarnya mempunyai
maksud yang sama, yaitu bahwa zakat itu adalah bagian dari harta dengan persyaratan
tertentu, yang Allah SWT mewajibkan kepada pemiliknya untuk diserahkan kepada
seseorang yang berhak menerimanya, dengan persyaratan tertentu pula.
Dari pengertian diatas sangat jelas bahwa orang yang mengeluarkan sebagian dari
hartanya untuk zakat akan dapat menambah kesuburan hartanya dan memperoleh pula
keberkahan dan rahmat dari Allah, serta mendapatkan kesucian diri dari hartanya, selain itu
hartanya akan senantiasa tumbuh dan berkembang menjadi lebih banyak, dan harta yang
dimiliki akan selalu beres dan dijauhkan dari berbagai macam kemadharatan.
Zakat merupakan rukun Islam yang ketiga dan Allah SWT mewajibkan untuk
menunaikan zakat. Zakat dapat membersihkan pelakunya dari dosa dan menunjukan
kebenaran imanya, adapun caranya dengan memberikan sebagian harta yang telah mencapai
nishab dalam waktu satu tahun kepada orang yang berhak menerimanya.
Zakat menjadi berkah karena dengan membayar zakat hartanya akan bertambah atau
tidak berkurang sehingga akan menjadikan hartanya tumbuh laksana tunas-tunas pada
tumbuhan karena karunia dan keberkahan yang diberikan Allah SWT kepada seorang
muzakki, dan suci dari kotoran dan dosa yang menyertainya yang disebabkan oleh harta yang
dimilikinya tersebut, adanya hak-hak orang lain yang menempel padanya. Maka apabila tidak
dikeluarkan zakatnya, maka harta tersebut mengandung hak-hak orang lain yang apabila kita
menggunakan atau memakanya berarti kita memakan harta haram.
Dasar hukum tentang zakat adalah salah satunya firman Allah SWT an-Nur 56, yang artinya :
“Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada rasul, supaya kamu
diberi rahmat”.
Hadits
Selain Al-Qur’an dasar untuk menunaikan zakat adalah hadist Rasulullah SAW. Salah
satunya adalah Hadits riwayat Imam Bukhari, yang artinya : “Ibnu Abbas R.A berkata,” Abu
Sufyan R.A telah menceritakan kepadaku (lalu dia menceritakan hadits Nabi SAW), bahwa
Nabi SAW bersabda : Kami diperintahkan untuk mendirikan shalat, menunaikan zakat,
menyambung tali persaudaraan, dan menjaga kesucian diri. ( H.R Bukhari).
Rukun Zakat
Rukun zakat yaitu unsur-unsur yang harus terpenuhi sebelum mengerjakan zakat. Rukun
zakat meliputi orang yang berzakat, harta yang dizakatkan, dan orang yang berhak menerima
zakat. Seseorang yang telah memenuhi syarat untuk berzakat harus mengeluarkan sebagian
dari harta mereka dengan cara melepas hak kepemilikanya, kemudian diserahkan
kepemilikanya kepada orang-orang yang berhak menerimanya melalui imam atau petugas
yang memungut zakat.
Zakat hukumnya adalah wajib pada setiap harta yang telah memenuhi kriteria syarat dan
sebab zakat, baik pemilik tersebut sudah mukallaf atau belum. Karena pada dasarnya
walaupun zakat merupakan jenis ibadah pokok dan termasuk pilar agama, akan tetapi zakat
merupakan beban tanggung jawab masalah harta seseorang. Karena di dalam harta yang
dimiliki orang yang kaya masih ada hak orang fakir dan miskin yang harus ditunaikan
zakatya.
8
Menurut jumhur ulama’, syarat wajib untuk mengeluarkan zakat adalah sebagai
berikut :
a. Beragama Islam
Hendaknya harta yang ingin dikeluarkan zakatnya berasal dari harta orang muslim, dan
diberikan kepada orang muslim yang fakir atau miskin. Para ulama mengatakan bahwa zakat
tidak wajib bagi orang non muslim, karena zakat adalah merupakan salah satu rukun Islam.
Zakat diwajibakan kepada rang yang berakal sehat dan orang yang dewasa, sebab anak yang
belum dewasa dan orang yang tidak berakal tidak mempunyai tanggung jawab hukum.
c. Merdeka
Para ulama sepakat bahwa zakat hanya diwajibkan kepada seorang muslim yang merdeka dan
memilik harta yang jumlahnya melebihi nishab. Seorang hamba sahaya tidak mempunyai
kepemilikan terhadap harta, karena yang memiliki hartanya adalah tuanya.
d. Milik Sempurna
Milik sempurna adalah kemampuan pemilik harta untuk mengontrol dan menguasai barang
miliknya tanpa tercampur hak orang lain pada waktu datangnya kewajiban membayar zakat.
Berkembang secara riil adalah harta yang dimiliki oleh seseorang dapat berpotensi untuk
tumbuh dan dikembangkan melalui kegiatan usaha maupun perdagangan. Sedangkan yang
dimaksud dengan estimasi adalah harta yang nilainya mempunyai kemungkinan bertambah,
seperti emas, perak dan mata uang yang semuanya mempunyai kemungkinan pertambahan
nilai dengan memperjual belikannya.
9
f. Sampai Nisab
Nisab adalah sejumlah harta yang mencapai jumlah tertentu yang ditentukan secara hukum,
yang mana harta tidak wajib dizakati jika kurang dari ukuran tersebut.Nishab yang dimaksud
melebihi kebutuhan primer yang diperlukan (pakaian, rumah, alat rumah tangga, mobil, dan
lain-lain yang digunakan sendiri).
g. Cukup Haul
Harta kekayaan harus sudah ada atau dimiliki selama satu tahun dalam penanggalan Islam.
Pemilikan sempurna yang dijadikan persyaratan wajib zakat dan harus lebih dari kebutuhan
primer haruslah pula cukup satu nishab yang sudah bebas dari hutang.
Niat
Para fuqoha’ sepakat bahwasanya disyaratkan berniat untuk mengeluarkan zakat, yaitu niat
harus ditunjukan kepada Allah SWT. Dengan berpegang teguh bahwa zakat itu merupakan
kewajiban yang telah ditetapkan Allah dan senantiasa mengharap ridhanya. Karena niat untuk
membedakan antara ibadah fardhu dan sunnah.
Tamlik menjadi syarat sahnya pelaksanaan zakat, yakni kepemilikan harta zakat harus
dilepaskan dan diberikan kepemilikanya kepada para mustahiq.
4.Macam-macam Zakat
Zakat mal yaitu zakat yang berkaitan dengan kepemilikan harta tertentu dan memenuhi syarat
tertentu. Zakat ini meliputi zakat tumbuh-tumbuhan, zakat binatang ternak, zakat perniagaan,
zakat barang tambang, dan zakat emas dan perak.
10
Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang diperintahkan nabi Muhammad kepada umat Islam pada tahun
diwajibkan puasa Ramadhan sampai hari terakhir bulan ramadhan sebelum sholat idhul fitri.
Ada 8 golongan yang termasuk orang-orang yang berhak menerima zakat. Allah telah
memberikan jaminan untuk menjelaskan data orang-orang yang berhak menerima zakat. Hal
ini sesuai firman Allah pada surat At-taubah ayat 60, yang artinya : “Sesungguhnya zakat-
zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, penguruspengurus zakat,
Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang
berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu
ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
Orang Fakir
Orang fakir yaitu orang yang amat sengsara hidupnya, mereka tidak mempunyai harta dan
tenaga untuk memenuhi kebutuhan hidupannya sendiri serta keluarganya seperti makan,
minum, sandang dan perumahan.
Orang miskin
Orang miskin yaitu orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan.
Walaupun dalam kondisi kekurangan mereka tidak mengemis dan tidak pula meminta belas
kasihan orang lain.
Amil Zakat
Amil zakat adalah orang-orang yang ditunjuk oleh negara untuk mengurusi masalah zakat,
termasuk para pengumpul, para penyimpan, para penjaga keamanan, para penulis, serta para
penghitung yang bertugas untuk menghitung berapa kadar zakat yang harus dibayarkan dan
kepada siapa saja akan dibagikan.
11
Muallaf
Muallaf adalah orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam
yang imannya masih lemah namun mempunyai pendirian kuat ditengah keluarganya yang
masih kafir.
Riqab
Memerdekakan budak yaitu mencakup juga untuk melepaskan Muslim yang ditawan oleh
orang-orang kafir.
Gharim adalah orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan
tidak sanggup membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan
umat Islam dibayar hutangnya itu dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya.
Fii sabilillah
Fii Sabilillah Yaitu seorang yang berjuang untuk keperluan pertahanan Islam dan kaum
muslimin. di antara ulama’ ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga
kepentingan-kepentingan umum yang tujuan untuk berbuat kebajikan seperti mendirikan
sekolah, rumah sakit dan lain-lain.
Ibnu sabil
Ibnu sabil adalah orang yang sedang dalam perjalanan keluar dari daerahnya yang bukan
tujuan maksiat mengalami kesengsaraan dan kehabisan bekal dalam perjalanannya.
Ada beberapa orang yang tidak berhak untuk menerima zakat antara lain :
Orang yang kaya dengan harta atau kaya dengan usaha dan penghasilan. Rasulullah
bersabda : “ Tidak halal bagi orang yang kaya dan orang yang mempunyai kekuatan
tenaga mengambil sedekah ( zakat )“. ( H.R. Lima orang Ahli Hadist , selain Nasai dan
Ibnu Majah).
Hamba sahaya yang mendapatkan nafkah dari tuanya.
12
Keturunan atau keluarga Rasulullah SAW.
Sabda Rasulullah SAW : “ pada suatu hari hasan ( cucu Rasulullah) telah mengambil sebuah
kurma dari zakat, lantas dimasukkan mulutnya, Rasulullah SAW berkata kepada cucu beliau
itu : Ikh buanglah kurma itu, sesungguhnya tidak halal bagi kita menganbil sedekah
( zakat) .” ( H.R Muslim).
Orang yang dalam tanggungan zakat, maksudnya tidak boleh memberikan zakat terhadap
orang yang masih menjadi tanggungan orang yang berzakat.
Orang yang tidak beragama islam.
7.Hikmah Zakat
Zakat adalah ibadah dalam bidang harta yang mengandung beberapa hikmah yang
sangat besar dan mulia, baik hikamh itu berkaitan dengan orang yang berzakat, orangorang
yang menerima zakat, harta yang dikeluarkan zakatnya, maupun bagi masyarakat secara
keseluruhan.
Adapun hikmah yang terkandung dalam melaksanakan zakat antara lain sebagai berikut :
13
Sebagai pilar amal bersama antara orang-orang kaya yang berkecukupan hidupnya dan
para mujahid yang seluruh waktunya digunakan untuk berjihad di jalan Allah, yang karena
kesibukanya tersebut, ia tidak memiliki waktu dan kesempatan untuk berusaha dan
berikhtiar bagi kepentingan nafkah diri dan keluarganya.
Sebagai salah satu sumber dana bagi pembangunan sarana dan prasarana yang harus
dimiliki umat islam, seperti, sarana ibadah, pendidikan, kesehatan, sosial dan ekonomi,
dan sekaligus sarana pengembangan kualitas sumberdaya manusia.
Untuk memasyarkatkan etika bisnis yang benar, sebab zakat itu bukanlah membersihkan
harta yang kotor saja, akan tetapi zakat adalah mengeluarkan bagian dari hak orang lain
dari harta kita yang kita usahakan dengan baik dan benar.dll.
14
BAB III
A.Kesimpulan
Shiyam atau puasa adalah menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang bersifat membatlkan
puasa dengan niat karena Allah SWT. Puasa merupakan salah satu jenis ibadah mhdhah
dalam islam. Manusia dalam banyak hal perlu memiliki kemampuan untuk menahan diri.
Orang yang tidak mempunyai kemampuan menahan diri adalah orang yang negatif. Puasa
menumbuhkan kemampuan menahan diri dengan demikian memperkokoh kepribadian.
Dalam arti inilah puasa yang merupakan sikap tidak berbuat itu, memiliki makna yang
positif.
Sedangkan zakat merupakan rukun Islam yang ketiga dan Allah SWT mewajibkan untuk
menunaikan zakat. Zakat dapat membersihkan pelakunya dari dosa dan menunjukan
kebenaran imanya, adapun caranya dengan memberikan sebagian harta yang telah mencapai
nishab dalam waktu satu tahun kepada orang yang berhak menerimanya.
B.Saran
1.Sebagai umat muslim kita harus lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara
menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
2.Sebagai hamba Allah SWT, kita harus lebih giat dan rajin mengamalkan kewajiban-
kewajiban serta sunnah-sunnah yang telah ada.
15