Syendita Rahma Suci / 1613030061 / lokal HES B / lokal portal HES B
Pelaksanaan Hukum Dalam Masyarakat,
Perlindungan Dan Penegakan Hukum Di Indonesia
Menurut Fakhri Abdillah di webnya (https://fakhriab.wordpress.com)
Sosiologi hukum bertujuan menjelaskan secara praktis bekerjanya sosiologi hukum. Kajian sosiologi hukum tidak hanya mengkaji hukum secara normatif, akan tetapi dikaitkan dengan gejala sosial yang ada dalam masyarakat. Hal ini berkaitan dengan anggapan bahwa hukum lahir dari kontrak sosial, yakni kesepakatan yang dibuat oleh anggota masyarakat untuk mempertahankan nilai.
Tiada hukum tanpa masyarakat. Karena hukum tercipta dan
diciptakan oleh masyarakat untuk dijadikan pedoman untuk bertingkah laku anggota masyarakat dalam hubungannya dengan sesamanya. Selain itu, tentunya untuk menjaga keutuhan masyarakat itu sndiri. Selanjutnya, karena masyarakat mempunyai ciri dan pengalaman yang berbeda-beda, hukum pun akan berbeda-beda pula dalam setiap masyarakat. Hal ini disebabkan masyarakat mempunyai kebutuhan-kebutuhan dan nilai-nilai yang berbeda-beda. Perkembangan dari masyarakat sendiri selanjutnya berkaitan dengan perubahan-perubahan hukum yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Sosiologi hukum mengkaji hukum yang hidup dalam masyarakat.
Slah satu pembahasannya tentang pelaksanaan hukum dalam masyarkat salah satu indikator dari penerapan hukum dalam masyarakat. Contohnya peraturan lalu lintas dibuat untuk agar terwujudnya ketertiban dan keamanan dalam masyarakat agar bisa terlaksananya aturannya itu maka dibuata aturan itu beserta dengan sanksinya sekaligus terciptanya kadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan dari hukum itu sendiri.
Tahukah kamu tentang pelaksanaan hukum dalam masyarakat serta
perlindungan dan penegakan hukum di indonesia? sebelum kita bahas mengenai hal tersebut kita harus memperhatikan keadaan hukum di negara kita sendiri yakni indonesia. Seperti yang dikutip dalam kompas.com tahukah kamu sistem hukum di indonesia yang sesuai Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945?
Dikutip dari situs resmi kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI,
dikutip dari fakto-fakor yang memengaruhi penegakan hukum (2018) karya soerjono soekanto, Mochtar Kasumaatmadja menjelaskan tentang pengertian hukum. Menurutnya adalah hukum tidak saja merupakan keseluruhan asas-asas dan kaidah-kaidah yang mengatur kehidupan manusia dalam dalam masyarakat. Melainkan meliputi lembaga-lembaga (institutions) dan proses-proses yang mewujudkan berlakunya kaidah- kaidah itu dalam kenyataan.
Jadi kesimpulannya hukum hakikatnya adalah perlindungan
kepentingan manusia, yang merupakan pedoman tentang bagaimana sepatutnya orang harus bertindak. Berdasarkan ketentuan dalam UUD 1945 pasal 1 ayat 3, “negara indonesia adalah negara hukum”. Konsekuensinya, segala kehidupan kenegaraan selalu berdasarkan kepada hukum untuk menjaga dan mengawasi hukum berjalan dengn efektif maka dibentuklah lembaga peradilan. Sebagai sarana bagi masyarakat untuk mendapatkan keadilan dan perlakuan yang semestinya di depan hukum. Dan tugas warga negara adalah menampilkan sikap positif terhadap proses perlindungan ddan penegakan hukum di indonesia yang dikutip dalam kompas.com.
Selanjutnya masuk pada pembahasan tentang pelaksanaan hukum
dalam masyarakat/kehidupan masyarakat sehari-hari, memepunyai arti yang sangat penting karenaapa yang menjadi tujuan hukum justru terletak pada pelaksanaan hukum itu.
Ketertiban dan ketentraman hanya dapat diwujudkan dalam
kenyataan kalau hukum dilaksanakan kalau tidak, maka peraturan hukum itu hanya merupakan susunan kata-kata yang tidak mempunyai makna dalam kehidupan masyarakat. Peraturan hukum yang demikian akan menjadi mati sendiri. Pelaksanaan hukum dapat berlangsung dalam masyarakat secara normal karena tiap-tiap individu menaati dengan kesadaran, bahwa apa yang ditentukan hukum tersebut sebagai suatu keharusan atau sebagai sesuatu yang memang sebaiknya.
Selanjutnya penegakan hukum di indonesia. Apa yang dimaksud
dengan penegakan hukum? Menurut satijpto rahardjo penegakan hukum merupakan suatu usaha untuk mewujudkan ide-ide tentang keadilan, kepastian hukum dan kemanfaatan sosial menjadi kenyataan. Dari proses perwujudan ide-ide itulah yang merupakan hakikat dari penegakan hukum.
Sedangkan menurut soerjono soekanto penegakan hukum adalah
kegiatan menyerasikan hububungan nilai-nilai yang terjabarkan di dalam kaidah-kaidah yang mentap dan menjewantah dan sikap tindak sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap akhir, untuk sebagai penerapan sanksi.
Kesimpulannya penegakan hukum adalah hakikatnya merupakan
upaya menyelaraskan nilai-nilai hukum dengan merefleksikan di dalam bersikap dan bertindak di dalam pergaulan demi terwujudnya, keadilan, kepastian hukum, dan kemanfaatan dengan menerapkan sanksi-sanksi. Dalam menegakan hukum ini ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu kepastian hukum, kemanfaatan, dan keadilan.
Menurut Soerjono Soekanto, Faktor-faktor yang mempengaruhi
penegakan hukum adalah faktor hukunya sendiri, misalnya undang- undang dan sebagainya semakin baik suatu peraturan (UU) akan semakin memungkinkan penegakan hukum. Faktor penegak hukum yakni pihak yang membentuk maupun menerapakan hukum. Faktor sarana atau fasilitas mendukung penegakan hukum tanpa adanya sarana atau fasilitas tertentu, maka tidak mungkin penegakan hukum berlangsung dengan lancar. Faktor kebudayaan, yakni hasil karya, cipta dan karsa yang didasarkan pada karsa manusia di dalam pergaulan hidup. Faktor masyarakat, yakni lingkungan hukum tersebut. Soerjono Soekanto menyatakan, keberhasilan proses perlindungan dan penegakan hukum.
Aparat penegak hukum, untuk menciptakan ketentraman dan
ketertiban sangat diperlukan aparat penegak hukum yaitu polisi, jaksa, pengacara, dan hakim. Keempat tersebut sangat berpengaruh di dalam masyarakat karena dalam pelaksanaan hukum di tengah-tengah kehidupan masyarakat sangat diperlukan menegakkan hukum, yang bisa menegakkan tersebut tentunya aparat penegak hukum.
Menurut kompas.com penegakan hukum tidak bisa dipisahkan dari
badan peradilan (penegak hukum) dan hukumnya sendiri. Ketiganya menjadi pilar yang saling menopang dan tidak bisa dipisahkan. Hukum itu berguna bila ditegakan oleh lembaga peradilan. Sebaliknya, penegakan hukum tidak akan bisa berjalan jika tidak ada hukum sebagai landasan bagi lembaga peradilan dalam menegakan hukum.
Di indonesia ada dua isu penting terkait perlindungan dan penegakan
hukum yaitu pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan praktik korupsi, kolusi, dan nepotism (KKN). Contoh isu pelanggaran HAM adalah:
1. Peristiwa Tanjung priok
2. Peristiwa semanggi 3. Peristiwa talangsari 4. Peristiwa Trisakti 5. Peristiwa tragedi mei 6. Kasus penutupan gereja 7. Penyerangan lapas 8. Terorisme 9. Penyerangan para pekerja jembatan dan jalan di papua. Praktik korupsi, kolusi dan nepotisme serta kompromi masih terjadi yang melibatkan banyak pejabat pemerintah. Contoh isu KKN adalah:
1. Kasus BLBI (2004)
2. Skandal Bank century dan proyek Hambalang (2012) 3. Kasus suap pembangkit listrik di sulawesi selatan serta kasus korupsi dana bantuan sosial dan penyelewengan dana di kementerian ESDM (2015) 4. Kasus korupsi E-KTP (2017) 5. Kasus gratifikasi gubernur jambi Rp. 110 miliar, OTT bupati cianjur dan beberapa kasus gratifikasi lain (2018).
Kasus-kasus tersebut adalah dari tidak dipatuhinya hukum. Bila
hukum tidak dilaksanakan maka akan terjadi kekacauan di semua bidang kehidupan. Untuk itu, perlu diupayakan proses perlindungan dan penegakan hukum. (kompas.com)
Dari itu semua dapat disimpulkan bahwa agar terlaksananya
pelaksanaan hukum dalam masyarakat dan terciptanya perlindungan serta penegakan hukum harus terlaksananya lima faktor tersebut, sehingga hukum terlaksana di tengah-tengah masyarakat. Akan tetapi selain hal itu perlu juga peran penting dari aparat penegak hukum itu sendiri.