Gerakan Sosial
NAMA KELOMPOK :
Teologi al-Ma’un merupakan suatu konsep yang diambil dari Surat al-
Ma’un. Dalam surat ini, terdapat pembelajaran yang sangat berharga,
sebagai upaya membangun etos moralitas-spritualitas disatu sisi –
dengan berkaca terhadap fakta realitas keagamaan – dan sosial-budaya
– dengan melihat fakta ketidakadilan sosial dalam kerangka makro –
dengan harapan dan tujuan memberdayakan kembali prinsip-prinsip
utama umat Islam umumnya dan warga Muhammadiyah dalam
menciptakan tatanan yang seimbang dalam persoalan-persoalan
politik, ekonomi, budaya dan lain sebagainya.
Surat ini berdasarkan Asbabun Nuzulnya sebagaimana diriwayatkan
oleh Ibnu Mudzir adalah berkenaan degan orang-orang munafik yang
memamerkan shalat kepada orang yang beriman. Mereka melakukan
shalat dengan riya’, dan meninggalkan apabila tidak ada yang
melihatnya, serta menolak memberikan bantuan kepada orang miskin
dan anak yatim.
Isi Pokok Surat Al Ma’un
Pelayanan Pendidikan
Seperti disebutkan pada uraian terdahulu, doktrin
Muhammadiyah adalah pencerahan dan doktrin amal salih. Konsekwensi
dari doktrin ini adalah Muhammadiyah mencurahkan segala
kemampuannya untuk mendirikan sekolah-sekolah, mulai dari Taman
Kanak-Kanak atau Pendidikan Usia Dini sampai ke Perguruan Tinggi.
Besarnya apresiasi sejarah terhadap organisasi Muhammadiyah tidak
bias dilepaskan dari peranan Muhammadiyah dalam memajukan
pendidikan di Indonesia. Tidak dapat dimungkiri bahwa salah satu factor
yang mendorong KH. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah adalah
keterbelakangan bangsa Indonesia dari segi pendidikan.
Pelayanan Kesehatan
Tahun 1918 telah berdiri Penolong Kesengsaraan Umum (PKU) yang
pada tahun 1921 menjadi bagian khusus dalam Muhammadiyah. Pada tahun
1926, berdirilah klinik di Surabaya, malang dan Surakarta atau Solo, selain klinik
yang ada di Jokyakarta. Sekarang ini masalah pelayanan kesehatan diurus oleh
suatu majelis yang diberi nama Majelis Pembinaan kesehatan Umum. Dalam
mewujudkan visi muhammadiyah tahun 2025, salah satu usahanya adalah
meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.
Pelayanan Sosial
Dalam mewujudkan visi Muhammadiyah tahun 2025, usaha lainnya
adalah memajukan perekonomian dan kewirausahaan kea rah perbaikan
hidup yang berkualitas. Selain masalah pendidikan yang menjadi alas an
utama KH. Ahmad Dahlan mendirikan muhammadiyah, masalah ekonomi
umat juga menjadi factor dominan pendorong lahirnya persyarikatan
muhammadiyah. Jika usaha pendidikan berusaha untuk mengubah situasi
umat yang bodoh menjadi umat yang cerdas, maka bidang ekonomi
digarap dalam rangka mengubah keadaan masyarakat yang miskin
menjadi masyarakat yanga kaya atau paling tidak menjadi masyarakat yang
berkecukupan.
Kritik dan Kelemahan-kelemahan
terhadap Gerakan Sosial Muhammadiyah
Muhammadiyah sering menuai kritik sebagai gerakan
sosial yang mulai terjangkit penyakit elitisme.
Perkembangan Muhammadiyah yang kian pesat dari hari
ke hari dalam banyak hal menyebabkan terjadinya
pergeseran orientasi, termasuk orientasi gerakan
sosialnya. Jika pada mulanya, amal usaha
Muhammadiyah, khususnya dalam bidang sosial lebih
banyak “berbicara” pada bidang-bidang sosial yang
berorientasi voulentaire, kini hampir bisa dipastikan
bahwa seluruh amal usaha Muhammadiyah berorientasi
pada persoalan ekonomi dan sampai batas-batas tertentu
cenderung profit oriented.
Kelemahan Muhammadiyah dalam bidang gerakan
sosial lainnya adalah pendasaran pembinaan sosial
pada jenis kelamin dan usia yang pada gilirannya
menjadikan Muhammadiyah seolah-olah tidak
peduli dengan interest group, seperti petani, buruh,
nelayan kalangan proletar lainnya. Akibatnya,
Muhammadiyah seolah-olah membiarkan warganya
yang menjadi buruh berbondong-bondong ke
organisasi lain yang dirasa lebih aspiratif dengan
kepentingannya, seperti APSI, atau petani yang ke
HKTI dan sebagainya.
KESIMPULAN