Proposal Skripsi
Oleh:
SITI IQLIMA
NIM. 170440070
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE-ACEH
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas seluruh rahmat serta hidayah-Nya
yang sudah diberikan kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan proposal ini.
Serta tidak lupa pula shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW,yang telah membawa kita dari alam jahiliyah kepada alam yang penuh ilmu
Lhokseumawe’’ dapat diselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya, untuk
masukan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan
1. Bapak Dr. H.Herman Fithra, ST., MT., IPM selaku Rektor Universitas
Malikussaleh.
2. Bapak Dr. Hendra Raza, S.E., M.Si, Ak, Ca selaku Dekan Fakultas
1
5. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
bagi penulis
6. Ibunda, ayahanda serta keluarga dan kerabat saya yang telah membimbing,
kepada penulis
penulis miliki, skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi isi
maupun sistematika penulisan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran dari semua pihak demi kesempurnaan tulisan di masa yang akan datang.
kepada kita semua, selaku orang-orang yang selalu ingin mencari kehidupan yang
lebih baik di dunia dan akhirat. Kepada-Mu kami menyerahkan diri dan
keampunan-Mu kmi harapkan, semoga tulisan ini bermanfaat dan berguna. Amin
Ya Rabbal’alamin.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
BAB I PENDAHULUAN 1
2.1.2 Manfaat 21
2.1.3 Kegunaan 24
2.1.4 Resiko 25
2.1.5 Kepercayaan 28
2.4 Hipotesis 34
3.2.1 Populasi 36
3.2.2 Sampel 36
3
3.3.1 Jenis data 37
DAFTAR PUSTAKA 47
4
BAB I
PENDAHULUAN
tidak langsung. Salah satu yang mengikuti perkembangan teknologi informasi ini
(2003), teknologi informasi adalah subsistem atau sistem bagian dari sistem
1
2
saat ini banyak memberikan kemudahan pada berbagai aspek kegiatan bisnis.
daya (power house) bisnis global melalui berbagai investasi besar dalam e-
business, e-commerce, dan usaha teknologi informasi lainnya yang global. Jadi
terdapat kebutuhan yang nyata bagi para manajer bisnis dan praktisi bisnis untuk
sistem dan teknologi informasi yang mendukung proses bisnis modern perusahaan
saat ini adalah tantangan besar untuk para manajer bisnis dan teknologi informasi
kemajuan suatu sistem perbankan sudah tentu didukung oleh peran teknologi
suatu pelayanan yang bersifat sederhana dan praktis. Pada perusahaan perbankan,
penilaian konsumen atas suatu produk jasa bukan hanya pelayanan yang baik,
terhadap jasa bank. Sehingga dibutuhkan suatu sistem yang dapat memenuhi
segala kebutuhan dengan efisiensi dan praktis. Saat ini teknologi merupakan
3
layanan yang aman dan terpercaya, namun juga mampu memberikan layanan
dengan perkembangan teknologi dan gaya hidup. Salah satu bentuk layanan yang
dikembangkan oleh bank adalah layanan online banking. Online banking adalah
layanan transaksi perbankan yang dapat dilakukan oleh nasabah baik dari rumah,
tempat usaha atau di lokasi-lokasi lain yang bukan di lokasi bank yang riil (kantor
seluler dan telepon rumah. Bentuk layanan perbankan berbasis online adalah
Automatic Teller Machine (ATM) atau dalam bahasa Indonesia lebih dikenal
sebagai anjungan tunai mandiri. Selain ATM, electronik banking atau yang
lebih dikenal dengan electronik banking juga merupakan salah satu jasa online
adalah salah satu jasa bank yang memungkinkan nasabah untuk memperoleh
Banking, mobile banking, sms banking dan Phone Banking. Fasilitas yang
dilakukan oleh ATM. Dengan kata lain, nasabah dapat melakukan transaksi
Electronik banking membuka paradikma baru, struktur baru dan strategi bagi
retail bank, dimana bank menghadapi keremapatan dan tantangan yang baru.
Mobilitas dan tuntutan hidup yang semakin tinggi meminta kita untuk
yang pesat telah mempengaruhi industri perbankan, salah satu bentuk penggunaan
teknologi informasi yaitu mobile banking. Mobil banking merupakan salah satu
merupakan salah satu contoh dari perkembangan teknologi yang pada saat ini juga
kepada nasabah, mobile banking merupakan salah satu bentuk layanan yang
perbankan kini dapat dilakukan bermodalkan telepon seluler yaitu dengan fasilitas
mobile banking. Fasilitas layanan ini sangat membantu kebutuhan nasabah yang
5
memiliki mobilitas dan kesibukan yang cukup tinggi, disamping itu dengan
adanya fasiltas mobile banking maka nasabah akan merasa lebih efektif dan
efisien.
yang melibatkan puluhan juta nasabah bank di Indonesia. Bukan suatu yang
mudah menggeser pola kebiasaan lama cash and carry banking atau old banking
style ini ke new banking style. Kehadiran mobile banking ini telah membawa
perubahan yang mendasar pada jenis layanan perbankan, dari yang awalnya
banking, nasabah bank dapat dengan mudah mengakses dari mana saja di seluruh
salah satu bentuk produk jasa yang mulai banyak ditawarkan oleh bank-bank
komersial di Indonesia.
yang berbeda mulai dari bank BCA, BRI Syariah, bank Mandiri, BNI, BTN.
dirasakan oleh nasabah yang menggunakan fasilitas tersebut, hal ini terbukti
manfaat pada nasabah pasti akan diterima dengan baik. Semakin nasabah merasa
Namun perlu digaris bawahi bahwa tidak semua transaksi dapat dilakukan
melalui mobile banking. Hal ini tentunya menjadi salah satu faktor pertimbangan
bagi nasabah.
menyadari bahwa dalam pemanfaatan fasilitas tersebut juga terdapat resiko. Hal
ini mengingat banyaknya kasus cyber crime yang terjadi belakangan ini.
keamanan ketika menggunakan mobile banking. Namun faktor resiko ini tentu
7
saja sudah dijamin oleh pihak penyedia layanan mobile banking, sehingga
umum yang diterima oleh seseorang pada saat menggunakan suatu sistem. Peter
dan Ryan (1976) dalam Lee (2009) menyatakan persepsi resiko juga merupakan
terjadinya hasil yang tidak diinginkan sehingga risiko hanya tekait dengan situasi
keyakinan pelanggan tentang potensi hasil negatif yang tidak pasti dalam
kota Lhokseumawe, hal ini dibuktikan dengan masih adanya masyarakat yang
terjadi gangguan yang berasal dari layanan mobile banking maupun konektivitas
internet.
dikarenakan sistem yang rumit sehingga nasabah masih cenderung lebih memilih
yaitu interaksi individu dengan sistem yang jelas dan mudah dimengerti, tidak
dibutuhkan banyak usaha untuk berinteraksi dengan system tersebut , dan mudah
9
mengoperasikan system sesuai dengan apa yang ingin individu kerjakan. Salah
satu strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan bank adalah dengan
dekriptif yang dianut oleh seseorang tentang sesuatu (Kotler, 2006). Seiringnya
menjadi hal yang sangat penting dalam penggunaan mobile banking sebagai
akun nasabah.
hubungan tidak akan bertahan dalam jangka waktu yang panjang. Kepercayaan
menggantungkan dirinya pada orang lain dengan besaran risiko tertentu (Lau G.
a., 1999).
dalam sebuah pertukaran dengan mitra yang memiliki integritas dan dapat
10
Penelitian ini telah diteliti oleh para peneliti sebelumnya dan mendapat hasil
banking.
banking.
penelitian yaitu:
1. Secara teoritis bagi peneliti adalah sebagai sarana untuk mengembangkan dan
bisa bermanfaat untuk menambah literature serta bisa membantu bagi aktivitas
2. Secara praktis, bagi penulis penelitian ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan tentang masalah yang diteliti serta sebagai sarana belajar dan
dari bank dalam era modern ini yang mengikuti perkembangan teknologi dan
transfer, history, dan lain sebagainya. Penggunaan layanan mobile banking pada
manfaat bagi para nasabah dalam melakukan akses ke bank tanpa harus datang
Menurut (nurastuti, 2011) Mobile banking atau yang lebih dikenal dengan
13
14
a. Mudah
b. Praktis
c. Aman
otomatis sudah terprogram sejak pendaftaran. Selain menggunakan pin yang dapat
dipilih sendiri dan nomor ponsel yang didaftarkan, setiap transaksi yang dilakukan
siapa saja, nasabah bisa memilih jenis transaksi dari menu yang telah tersedia
e. Nyaman
berbagai transaksi yang biasa dilakukan di ATM, kini dapat dilakukan melalui
harmonis, memberikan dasar yang baik bagi pemakaian ulang dan terciptanya
loyalitas pelanggan dan membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang
a. Bank
b. Nasabah
dimengerti. Bank juga merasa untung dengan layanan m-banking. Selain itu
juga merasa lebih dekat dan dapat menjangkau nasabah mereka dengan m-
banking.
16
jasa keuangan menyimpan berbagai resiko yang dapat muncul dikemudian hari.
Bagi bank penyelenggara secara umum terdapat empat resiko spesifik yang
kesalahan dalam proses, gangguan sistem atau kegiatan tidak terduga yang
b. Reputation Risk, yang berkaitan erat dengan corporate image dari bank itu
c. Outsourcing Risk, dimana bank kerap menggunakan jasa pihak ketiga sebagai
mengalami gangguan.
d. Credit Risk, risiko kredit dapat timbul apabila Bank memberikan kredit
menghadapi resiko spesifik seperti yang disebutkan di atas akibat penyediaan dan
penggunaan teknologi informasi. Untuk itu bank harus melakukan mitigasi atas
2.1.2 Manfaat
manfaat menurut Sutarto dalam (Zainal, 2008). yaitu fungsi adalah rincian
tugas yang sejenis atau erat hubungannya satu sama lain untuk
18
tertentu dalam suatu pranata. Jadi, manfaat disini memaparkan nilai guna atau
c. Murah
bagi mereka yang memiliki tingkat mobilitas yang tinggi. Selain itu, keunggulan
dari mobile banking adalah keamanan user-id yang tidak setiap orang bisa
19
mobile banking tersebut, pihak perbankan yakin dapat menarik minat nasabah
2.1.3 Kegunaan
yang akan menggunakan sistem informasi yang baru apakah akan bermanfaat
pengaruh terhadap apa yang dirasakan (Venkatesh, 2000). Faktor kognitif juga
berperan penting dimana semakin besar relevansi sistem informasi yang dirasakan
user yang didefinisikan sebagai persepsi individu mengenai derajat target sistem
informasi baru yang berlaku untuk tugas dan pekerjaannya maka semakin banyak
2.1.4 Resiko
tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang
Resiko pertama kali dikenal pada tahun 2100 sebelum masehi dan dapat
kapal dapat meminjam uang untuk membeli cargo, namun bila dalam perjalanan
tersebut. Masa ini disebut sebagai zaman pertama manajemen resiko, di mana
21
keamanan).
Dua faktor penyebab resiko adalah bencana dan bahaya. Banjir, tanah
ketidakdisiplinan.
3. Bahaya morale (morale hazard) misalnya sikap yang tidak hati-hati ataupun
2010).
1. Resiko murni (pure risk) adalah resiko dimana kemungkinan keuntungan ada,
kebanjiran, dsb.
antara resiko yang dinamis dan statis. Resiko statis muncul dari kondisi
muncul dari kondisi alam yang tertentu. Karakteristik resiko ini praktis tidak
berubah dari waktu kewaktu. Resiko dinamis muncul dari perubahan kondisi
haknya, maka resiko hukum (legal risk) yang muncul karena masyarakat lebih
dengan persepsi seseorang terhadap resiko. Dengan kata lain, kondisi mental
untuk standar deviasi (risk) pasar yang sama sebesar 25%, dua orang dengan
kepribadian berbeda akan mempunyai cara pandang yang berbeda. Orang yang
risk averse akan menganggap resiko investasi dipasar modal terlalu tinggi.
Sementara bagi orang agresif (risk seeker), resiko investasi dipasar modal
dianggap tidak terlalu tinggi. Resiko obyektif adalah resiko yang didasarkan pada
1. Transaksi tidak beresiko, yaitu pihak bank dapat menjamin kepada nasabah
3. Menguntungkan dalam hal biaya dan waktu, tentu nya sangat banyak
keuntungan yang dirasakan oleh nasabah, bila dilihat dalam hal biaya dan
waktu yaitu nasabah tidak harus mendatangi bank untuk melakukan transaksi
2.1.5 Kepercayaan
untuk menggantungkan dirinya pada pihak lain dengan resiko tertentu. Kesediaan
ini muncul karena adanya pemahaman individu tentang pihak lain yang
didasarkan pada masa lalunya, adanya harapan pihak lain akan memberikan
sumbangan yang positif (walaupun ada juga kemungkinan pihak lain memberikan
anggota organisasi akan menghasilkan kepuasan kerja tinggi dan kinerja tinggi.
Ada beberapa bentuk kepercayaan yang dikemukakan oleh para ahli dan
telah berlaku. (Mayer et al, 1995) berusaha untuk mengidentifikasi dimensi umum
yang didasarkan oleh kepercayaan oleh banyak literatur hingga saat ini, dengan
model lain telah dipilih untuk konseptualisasi yang lebih sederhana, menunjuk ke
dua bentuk kepercayaan: afektif dan kognitif. Tiga model terkenal dari
kepercayaan adalah model Hartman, Rousseau, dan Lewicky dan Bunker. Ini
adalah konseptualisasi yang sangat menarik karena mereka memberi alasan yang
akan diambil.
berbeda akan tetapi terkait secara spesifik dan saling membangun satu sama lain,
a. Competence trust
dan salah satu pihak ingin memastikan bahwa teknik atau pelayanan teknis akan
selesai dengan kompeten dan benar. Ketika kepercayaan kompetensi ada, orang
sebuah solusi teknis di masa depan untuk kesuksesan proyek mereka. Item-item
b. Integrity Trust
sering bergantung pada tingkat kepercayaan integritas yang kita miliki, tetapi
tidak mempengaruhi komunikasi kita. Ini suatu gambaran akan perbedaan jika
kita memiliki kekhawatiran yang dikenakan biaya untuk pekerjaan yang tidak
perlu, dalam hal ini komunikasi kita kemungkinan akan mengambil arah yang
a. Kepercayaan intuitif
yang lain dan jenis kepercayaan ini sedikit lebih rapuh dari jenis kepercayaan lain.
yang lain, akan tetapi hal ini menunjukkan kesuksesan senior manager dalam
bersedia untuk bergantung pada penyedia jasa dan juga bersedia untuk
nya.
nasabah tidak perlu ragu untuk percaya terhadap informasi yang diberikan.
f. Serta perhatian terhadap kondisi nasabah, apapun kendala dan hal yang
pihak bank.
Jaya). Jenis penelitian ini yaitu kuantitatif menggunakan data primer yang
kota lhokseumawe.
Manfaat
30
Uji t
Uji t
Kegunaan
Uji t Penggunaan m- banking
Resiko
Uji t
Kepercayaan
Uji f
2.4 Hipotesis
karena jawaban yang diberikan melalui hipotesis baru didasarkan teori dan belum
kota Lhokseumawe.
kota Lhokseumawe.
31
Dalam penelitian ini yang menjadi ruang lingkup penelitian ini adalah
3.1.2 Populasi
2013). Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
orang. Data ini diperoleh berdasarkan observasi lapangan yang dilakukan oleh
peneliti.
3.1.3 Sampel
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penentuan sampel
pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode sensus atau sampling
jenuh. Menurut (Sugiyono, 2015) metode sensus adalah sampel dari seluruh
32
33
populasi. Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota
dijadikan dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah populasi yaitu 55 orang yang
mengumpulkan data penelitian. Sumber data dalam penelitian ini mencakup dua
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer adalah data yang bersifat kuantitatif, yaitu data yang diambil langsung dari
Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain misalnya dalam
dari buku, jurnal dan data-data yang berhubungan dengan penelitian ini.
data, yang berarti instrument berkaitan dengan metode pengumpulan data. Metode
data. Sedangkan instrument penelitian adalah alat yang digunakan peneliti agar
informasi yang mendasar dari laporan tentang diri sendiri (self report) atau pada
kuesioner yang bersifat tertutup yaitu yang dibuat sedemikian rupa sehingga
responden dibatasi dalam memberi jawaban dan diberi beberapa alternatif pilihan
lain.
untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga
alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data
kuantitatif. Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan
instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga akan lebih
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang
● Kebermanfa
atan secara
keseluruhan
Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa
lima variabel, 4 variabel independen (bebas) yaitu X1, X2, X3, X4 dan variabel Y
pertimbangan lainnya..
karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang
akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti dapat berakibat menguntungkan atau
kepuasan kerja tinggi dan kinerja tinggi ("More than a social virtue,"
2003).
merupakan sebuah fasilitas dari bank dalam era modern ini yang mengikuti
batas ruang dan waktu. Dengan adanya layanan mobile banking diharapkan
reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan konsisten atau
ukur,apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten
spss statistis. Butir pertanyaan sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan
Uji validitas data digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertayaan pada kuesioner mampu
untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Jika
validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang sudah dibuat
Item dengan skor total item. Skor total item adalah penjumlahan dari keseluruhan
Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid
masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
kosmetik berlabel halal melalui sarana program Statistical Package For Social
Dimana:
Y = Penggunaan m-banking
α = Konstanta
β 1, β 2, β 3, β 4 = Koefisien regresi
X1 = Manfaat
X2 = Kegunaan
X3 = Resiko
41
X4 = Kepercayaan
e = Standar eror
tersebut dilakukan agar diperoleh model analisis yang tepat. Model analisis
regresi berganda dalam penelitian ini mensyaratkan uji asumsi terdapat tiga
Uji Autokeralasi.
Uji normalitas bertujuan untuk menguji variabel bebas dan variabel terikat
dalam model ini mempunyai distribusi normal atau tidak. Menurut (Ghozali,
2011) Uji normalitas data dapat dilakukan melalui dua cara yaitu analisis grafik
dan analisis statistik. Analisis grafik digunakan untuk melihat normalitas data
dilakukan dengan melihat kurva normal probability plot. Pada kurva normal
probability plot. Data dikatakan normal apabila titik-titik data menyebar disekitar
ini dilakukan untuk memastikan secara statistik apakah data disepanjang garis
menunjukkan nilai signifikan diatas 0,05 (5%) dan jika nilai signifikansinya lebih
terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu ke pengamatan yang lain. Untuk
mengukur ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan salah satu cara
yaitu dengan melihat grafik scatterplot. Cara memprediksi pola gambar scatterplot
menyebar.
ini bertujuan menguji apakah pada model ditemukan adanya korelasi antar
variabel independen. Pada model yang baik seharusnya antar variabel independen
a. Jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa
b. Jika nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa
bermanfaat dari data- data yang kita miliki. Jenis hubungan korelasi terbagi
menjadi dua:
1. Korelasi positif: kedua variabel memiliki hubungan searah yaitu jika nilai
variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Atau sebaliknya,
yaitu jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan rendah. Atau
koefisien korelasi bernilai -1, artinya koefisien korelasi memiliki hubungan linear
sempurna negatif, sedangkan bila koefisien korelasi bernilai +1, artinya koefisien
korelasi memiliki hubungan linear sempurna positif, dan bila koefisien korelasi
bernilai nol, artinya tidak terdapat hubungan sama sekali antara kedua variabel.
linier berganda yang bertujuan untuk membuktikan hipotesis ada atau tidaknya
pengaruh yang signifikan terhadap variabel yang diteliti. Adapun pengujian yang
dilakukan melalui :
dependen secara individual. Uji t dilakukan dengan tingkat keyakinan 95% dan
digunakan adalah df = n-k. Taraf nyata inilah yang akan digunakan untuk
1. Jika thitung< ttabel dan nilai probabilitas (signifikan) > 0,05,maka H1, H2,
2. Jika thitung> ttabel dan nilai probabilitas < 0,05,maka H1, H2, H3, diterima
variabel dependen.
membandingkan nilai F tabel dengan nilai F hitung yang terdapat pada tabel
2011)
1. Jika Fhitung< Ftabel dan jika probabilitas (signifikan) > 0,05, maka secara
dependen.
2. Jika Fhitung> Ftabel dan jika probabilitas (signifikan) < 0,05, maka secara
dependen.
DAFTAR PUSTAKA
46
Assael. (2002). Consumer behavior and marketing action . fourth edition boston
perbankan.
Yogyakarta.
47
Strategi Memajukan Usaha Kecil dan Menengah (p. 45). Jakarta: Pustaka.
Davis, F. D. (1986). Perceived usefulness, perceived ease of use, and user ac-
Springer Netherlands.
Surakarta
Fauroni, L. M. (2002). Visi Al Quran: tentang Etika dan Bisnis. Jakarta: Salemba
Diniyah.
24-29.
akuntansi, 1-13.
Kaofaris. (2002). Customer trust online examining the role of the experience with
370.
management.
of marketing.
Media Group.
pharmaceutical sciences.
Qardhawi, Y. (1997). Norma Dan Etika Dalam Ekonomi Islam. Jakarta: Gema
Insani Press.
Raharjo, M. (1991). Etika dalam ilmu ekonomi Suatu Sintesis Islam. Bandung:
Mizan.
fitur layanan terhadap minat uang nasabah bank BCA dalam menggunakan
Salemba empat.
Compilation, 128-148.
pada PT. bank negara indonesia (persero) Tbk kantor cabang utama
Technovation.