Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KONSEP USAHA DI BIDANG HUKUM

(Pemanfaatan Pemasaran Jasa Notaris Manual dan Era Digital)

Dibuat Oleh :

NAUFAL MISBAHUDDIN YUSUF

1711020013

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MERDEKA MADIUN

TAHUN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “KONSEP USAHA DI BIDANG HUKUM
(Pemanfaatan Pemasaran Jasa Notaris Manual dan Era Digital)”. Pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak dan Dosen yang telah
membantu penulis dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.

Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari bahwa masih banyak


kesalahan dan kekurangan.hal ini disebabkan karena keterbatasan ilmu, wawasan
dan pengetahuan yang penulis miliki. Namun dengan keyakinan dan berkat
bantuan serta dorongan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat penulis
selesaikan. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca dan
bagi penulis sendiri.

Madiun, 10 April 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 2
2.1 Pengertian Notaris .................................................................................................. 2
2.2 Syarat dan Larangan Menjadi Notaris untuk Keberhasilan Konsep yang
Harus Dilakukan ........................................................................................................... 2
2.3 Tanggung Jawab Profesional Notaris (yang mendukung agar profesi di usaha
ini menjadi kepercayaan masyarakat) ........................................................................ 3
2.4 Konsep Usaha Agar Usaha Notaris Mempunyai Keunggulan Dibanding
Kompetitor yang Lain .................................................................................................. 4
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 6
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 6
3.2 Saran ........................................................................................................................ 6
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Konsep usaha yang menarik dalam bidang Hukum adalah Notaris karena
profesi ini sangat sering digunakan oleh masyarakat. Notaris merupakan salah satu
profesi yang memiliki karateristik yang dimiliki oleh profesi lain seperti: Advokat,
jaksa, arbirter dan hakim. Dimana tugas notaris membantu orang-orang yang
memiliki masalah hukum. Untuk itu, agar dapat menjalankan profesi tersebut atau
membantu orang-orang yang memiliki masalah hukum, maka seseorang yang
menggunakan profesi ini memerlukan salah satu prasyarat untuk menjadi
profesional dalam profesi tersebut. Dalam pasal 1 Peraturan Pemilihan Notaris
dikemukakan bahwa Notaris adalah pejabat umum satu-satunya yang mendukung
untuk membuat akte persetujuan tentang semua kegiatan, perjanjian, dan
penetapan yang diharuskan oleh peraturan umum atau oleh yang berkepentingan
dikehendaki untuk dipertanyakan dimana akte menguntungkan, menjamin
kepastian tanggalnya, menyimpan aktenya dan memberikan grosse, mengizinkan,
dan kutipannya, semuanya sepanjang akte itu oleh suatu peraturan tidak juga
ditugaskan atau dikecualikan kepada pejabat atau orang lain. Dalam menjalankan
profesinya Notaris mendapat ijin praktik dari Menteri Kehakiman, dan dalam hal
ini pekerjaan membuat akta otentik. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka
tidak beralasan jika Notaris dalam melaksanakan tugasnya memiliki kode etik
profesi. Karena Notaris merupakan profesi yang disetujui (officium nobile) yang
diperlukan integrasi serta kualifikasi khusus, oleh menyetujui seorang notaris
dalam bertingkah laku menjalankan profesinya, tidak dapat disetujui oleh norma-
norma hukum atau norma-norma kesusilaan yang digunakan secara umum, tetapi
juga perlu patuh untuk ketentuan-ketentuan etika profesi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dan tugas dari Notaris?
2. Apa saja syarat dan larangan untuk menjadi Notaris?
3. Bagaimana pertanggungjawaban profesional sebagai Notaris terhadap
masyarakat ?
4. Bagaimana konsep usaha yang dijalankan agar jasa Notaris memiliki
Keunggulan dibanding Kompetitor yang lain?

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Notaris
Notaris adalah Pejabat Umum yang berwenang untuk membuat Akta
Otentik mengenai semua perbuatan, perjanjian, dan ketetapan yang diharuskan
oleh peraturan perundang-undangan dan/atau yang dikehendaki oleh yang
berkepentingan untuk dinyatakan dalam akta otentik, menjamin kepastian tanggal
pembuatan akta, menyimpan akta, memberikan grosee, salinan dan kutipan akta,
semuanya itu sepanjang pembuatan akta-akta itu tidak juga ditugaskan atau
dikecualikan kepada pejabat lain atau orang lain yang ditetapkan oleh Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris.
Tugas/wewenang Notaris

• Membuat akta pendirian/ anggaran dasar: badan-badan usaha, badan sosial


(yayasan), koperasi, dan lain-lain, serta mengurus pengesahannya apa jenis
badan usaha?
• Membuat akta-akta perjanjian, misalnya:
- Perikatan jual beli tanah
- Sewa menyewa tanah
- Hutang piutang
- Kerjasama
- Perjanjian kawin, dll
• Membuat akta wasiat
• Membuat akta fidusia
• Melegalisir (mengesahkan kecocokan foto copy surat-surat)
• Membuatkan dan mengesahkan (legalisasi) surat-surat dibawah tangan,
misal:
- Surat kuasa
- Surat pernyataan
- Surat persetujuan
• Membuatkan dan mendaftar/ menandai/ mewarmeking surat-surat di
bawah tangan, dll

2.2 Syarat dan Larangan Menjadi Notaris untuk Keberhasilan Konsep yang
Harus Dilakukan
Persyaratan Mengurus Izin Notaris:
1. Warga Negara Indonesia
2. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
3. Berumur paling sedikit 27 tahun
4. Sehat Jasmani dan Rohani
5. Berijasah Sarjana Hukum dan Lulusan Jenjang Strata 2 Kenotariatan

2
6. Telah disetujui Magang atau nyata - Nyata telah bekerja sebagai karyawan
Notaris dalam waktu 12 bulan berturut - turut di kantor Notaris atas
prakarsa sendiri atau atas kontribusi Organisasi Notaris setelah lulus strata
dua kenotariatan
7. Tidak berstatus sebagai pegawai negeri, pejabat negara, advokat atau tidak
sedang memangku jabatan lain oleh undang-undang yang dikeluarkan
untuk direbut dengan Jabatan Notaris.

Menurut Pasal 17 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 Tentang


Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2004 , Notaris dilarang :

a. Menjalankan jabatan diluar wilayah jabatannya


b. Meninggalkan wilayah jabatannya lebih dari 7 (tujuh) hari kerja berturut-
turut tanpa alasan yang sah
c. Merangkap sebagai pegawai negeri
d. Merangkap jabatan sebagai pejabat Negara
e. Merangkap jabatan sebagai advokat
f. Merangkap jabatan sebagai pemimpin atau pegawai badan usaha milik
Negara, badan usaha milik daerah atau badan usaha swasta
g. Merangkap jabatan sebagai pejabat pembuat akta tanah dan/atau Pejabat
lelang kelas II diluar tempat kedudukan Notaris
h. Menjadi Notaris pengganti;atau
i. Melakukan pekerjaan lain yang bertentangan dengan norma agama,
kesusilaan, atau kepatutan yang dapat mempengaruhi kehormatan dan
martabat jabatan Notaris.

2.3 Tanggung Jawab Profesional Notaris (yang mendukung agar profesi di


usaha ini menjadi kepercayaan masyarakat)
Tanggung jawab seorang profesional terhadap masyarakat kaum
profesional melaksanakan otoritas jika bertindak mereka mengembangkan
bantuan manusia yang sungguh-sungguh di inginkan oleh orang, yang
dihadapannya dan sesuai kepentingannya, seorang profesional yang bertanggung
jawab terhadap masyarakat yang telah didukung sumpah (janji) untuk membantu
dan mengusahakan kebaikan khusus, agar kaum profesional mendapat otoritasnya
moralnya, mereka harus dapat dipercaya dengan janji dihadiri publik sebagai
landasan. Untuk itu, kita harus merinci persyaratan-persyaratan profesional dalam
menentukan tanggung jawabnya terhadap masyarakat yaitu:
1. Mengutamakan pengabdian kepada masyarakat dari pada sesuai kebutuhan
privat atau golongan; dalam hal ini kepentingan masyarakat di atas segala-
galanya
2. Bersikap adil dan seimbang antara hak dan kewajiban
3. Rela berkorban demi kepentingan masyarakat
4. Bebas dari rasa takut

3
5. Bersikap sopan dan bertingkah laku saling menghormati-menghormati
sesama warga dalam pergaulan sehari-hari
6. Dalam sikap dan tindak tanduknya menunjukkan rasa hormat kepada
masyarakat, pejabat-pejabat yang mendukung, baik yang memegang
kekuasaan umum maupun kekuasaan kehakiman.
Profesional harus memiliki rasa tanggung jawab yang penuh kesadaran,
karena masyarakat tidak dapat bekerja sama dengan profesional untuk
mendapatkan kebutuhan mereka, kita tidak boleh lupa bahwa tidak semua
masyarakat dapat melakukanya. Kejujuran, tanggung jawab dan dapat diminta
harus dilaksanakan, dan hal yang dapat dilakukan dengan cara:
1. Bersikap jujur terhadap orang lain dan atau anggota masyarakat pencari
keadilan yang membutuhkan bantuan hukum
2. Tidak memberi janji atau menjanjikan kepada masyarakat yang meminta
pertolongan terhadap hal-hal yang menurut keyakinan tidak mungkin
dilakukan menurut hukum
3. Penuh rasa tanggung jawab dalam menjalankan tugas profesinya, baik
terhadap pemerintah maupun anggota masyarakat
4. Memegang teguh rahasia profesi, menghormati martabat Negara,
pemerintah, serta menghormati wibawa peradilan
5. Bersikap jujur terhadap klien dan masyarakat.

Tanggung jawab seorang profesional terhadap masyarakat juga harus


menghormati hak-hak orang lain dan tidak melakukan kepentingan yang umum,
tidak membeda-bedakan suku, agama, ras, kemenangan, kedudukan dan golongan
dalam pengabdian profesi. Serta bertaqwa untuk Tuhan Yang Maha Esa dan setia
pada Pancasila.

2.4 Konsep Usaha Agar Usaha Notaris Mempunyai Keunggulan Dibanding


Kompetitor yang Lain
1. Pemasaran Manual Jasa Notaris
Sifat perusahaan atau badan yang menghasilkan jasa adalah bahwa jasa itu
tidak bisa ditimbun atau ditumpuk dalam gudang seperti barang-barang
berwujud lainnya sambil menunggu masa penjualannya. Dan jasa ini tidak bisa
terlepas dari produsennya. Namun prinsip-prinsip marketing pada umumnya
berlaku juga pada marketing jasa. Kebanyakan jasa notaris penyalurannya
bersifat langsung, sifat pemasaran barang tidak berwujud. Dalam upaya
memasarkan jasanya, notaris kurang memperhatikan advertising atau iklan, baik
advertising dibuat dalam majalah, surat kabar, radio dan media lain. Biasa yang
dilakukan notaris adalah membuat kartu nama atau papan pengumuman. Karena
jasa notaris sangat erat hubungannya dengan lembaga-lembaga lain, seperti bank,
asuransi dan sebagainya, maka notaris seringkali mengadakan kerjasama dengan
lembaga tersebut untuk mengadakan ikatan perjanjian yang mencakup hubungan
antara bank dan nasabah.

4
Usaha-usaha lain yang dilakukan notaris, dalam meningkatkan pelayanan adalah:

a. Selalu menepati janji dalam pembuatan akti


b. Merahasiakan kepercayaan klien (memegang rahasia klien)
c. Memberikan bimbingan dan nasehat hukum terhadap klien jika diperlukan
d. Tersedianya fasilitas hiburan seperti majalah serta bahan bacaan di ruang
tunggu
e. Memberikan pelayanan dengan ramah terhadap klien ataupun terhadap
tamu yang datang.

Notaris harus ikut sebagai anggota tau pengurus komunitas, seperti komunitas
olahraga, kesenian, dan organisasi kemasyarakatan. Dengan melibatkan diri dalam
berbagai komunitas tersebut, notaris bisa membangun networking.

2. Pemasaran Jasa Notaris di Era Digital (mengikuti perkembangan jaman)


Upaya marketing lainnya adalah memanfaatkan perkembangan teknologi,
yakni dengan marketing online melalui website, media sosial, ataupun
memanfaatkan fasilitas gratis di internet. Strategi pemasaran ini sudah
dimanfaatkan oleh beberapa kantor notaris. Untuk mengecek hal ini, saya
mencoba mengetikkan keyword “jasa notaris” di search engine Google, hasilnya
ada 4.690.000 pencarian. Sebuah volume pencarian yang sangat besar, dan
sebuah peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Untuk memanfaatkan peluang
bisnis ini memang tidak cukup hanya melihat volume itu, namun perlu di
analisis secara detail data-data itu.
Dan ini berkaitan juga dengan bidang ilmu tentang SEO. Selain volume
pencarian, kita juga bisa mengamati data-data yang ditampilkan oleh Google,
dan ternyata sudah banyak kantor notaris yang sudah memanfaatkan internet
sebagai strategi pemasaran. Strategi pemasaran lainnya di era digital yang dapat
dijalankan adalah dengan memanfaatkan sosial media dengan cara :
• Buat grup di Facebook, WA, Telegram sebagai tempat berbagi dan
berdiskusi tentang berbagai hal tentang seluk beluk notaris. Seiring dengan
bertambahnya member dan semakin banyak orang yang mengenal reputasi
notaris, maka potensi mendapatkan banyak klien semakin terbuka lebar.
Teknologi berkembang dengan cepat, sekarang tinggal bagaimana kita
dengan kreatif bisa memanfaatkan perkembangan teknologi itu untuk kemajuan
usaha kita. Dengan mengikuti perkembangan jaman serta pemasaran online
melalui berbagai macam "Media Sosial" serta "Pelayanan Maksimal" bisa di
pastikan bahwa usaha Notaris yang kita bangun akan mendapatkan "IMAGE"
oleh segala lapisan masyarakat, serta menjadi sebuah kepercayaan untuk
menggunakan jasa Notaris di tempat kita, apabila kepercayaan sudah terbentuk
maka akan mendorong kesuksesan usaha ini.

5
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam melakukan tugas profesionalnya seorang notaris harus mempunyai
integritas moral, dalam arti segala pertimbangan moral harus melandasi
pelaksanaan tugas-tugas profesionalnya. Notaris secara profesional harus bersedia
memberikan bantuan hukum (membuat akte otentik) kepada pihak ketiga atau
klien tanpa membeda-bedakan agama, kepercayaan, suku, keturunan, kedudukan
sosial, atau keyakinan politiknya tidak semata-mata untuk mencari imbalan
materil, tetapi terutama untuk turut menegakan hukum, keadilan, dan kebenaran
dengan cara yang jujur dan bertanggung jawab. Notaris dalam melakukan tugas
jabatanya memberikan pelayanan hukum kepada masyarakat yang memerlukan
jasanya dengan sebaik-baiknya, serta memberikan penyuluhan hukum untuk
mencapai kesadaran hukum yang tinggi dalam masyarakat agar masyarakat
menyadari dan menghayati hak dan kewajibanya sebagai warga Negara dan
anggota masyarakat. Serta pelayanan yang maksimal/baik akan berpengaruh
kepada kepercayaan masyarakat untuk menggunakan jasa Notarisnya.

3.2 Saran
Sebaiknya untuk Notaris dalam melakukan tugas jabatannya memberikan
pelayanan hukum kepada masyarakat yang memerlukan jasanya dengan sebaik-
baiknya, serta memberikan penyuluhan hukum untuk mencapai kesadaran hukum
yang tinggi dalam masyarakat agar masyarakat menyadari dan menghayati hak
dan kewajibanya sebagai warga Negara dan anggota masyarakat.

6
DAFTAR PUSTAKA
https://manajemenkeuangan.net/strategi-pemasaran-jasa-notaris/

http://herykiswanto89.blogspot.com/2017/09/kewajiban-dan-larangan-
notaris.html?m=1

http://www.hukumcorner.com/prosedur-dan-syarat-izin-notaris/

https://dpcpermahijogja.wordpress.com/tag/tugas-dan-wewenang-notaris-ppat/

Anda mungkin juga menyukai