Oleh: Kelompok 8
Puji Syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita sehingga kita dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “ Matan Keyakinan dan Cita-Cita Muhammadiyah “ guna
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam. Kami menyadari bahwa
penulisan makalah ini tidak terlepas dari banyak pihak yang telah membantu
untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna dikarenakan
keterbatasan pengetahuan kami. Oleh Karena itu kami mengharapkan segala
bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak. Semoga
dengan makalah ini bisa memberikan manfaat bagi para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan.................................................................................. 1
D. Seismatika Penulisan............................................................................ 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat………………………………………………………. 3
B. Cita – Cita Muhammadiyah................................................................... 3
C. Islam Dalam Keyakinan Muhammadiyah.............................................. 4
D. Pemikiran dan Gerakan Muhammadiyah.............................................. 7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................... 8
B. Saran .................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada Muktamar Muhammadiyah ke-41 di Surakarta, ada beberapa kritik
terlontar ketika organisasi ini berkembang, yaitu Muhammadiyah dikatakan
“gajah bengkak, mandegnya intelektual dan ketidakpekaan Majlis Tarjih
terhadap perkembangan masyarakat.” Kritik tersebut di atas ada benarnya,
barangkali karena usia Muhammadiyah sekarang terlalu tua, sudah lelah atau
exhausted, dan karenanya Muhammadiyah perlu mentajdidkan dirinya sebagai
gerakan “tajdid” dan lain-lainnya.
Maka dalam rapat kerja, tepat kiranya dibahas salah satu produk
pemikiran Islam Muhammadiyah, yakni Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup
Muhammadiyah dengan mengaitkannya dalam perspektif Tajdid Fil-Islam,
sehingga dapat ditemukan wawasan yang memungkinkan Muhammadiyah
memurnikan misinya dengan sebaik-baiknya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan yang akan dibahas dalam penyusunan makalah ini yaitu:
A. Sejarah Singkat
B. Ciri – Ciri Muhammadiyah
C. Islam Dalam Keyakinan Muhammadiyah
D. Pemikiran dan Gerakan Muhammadiyah
C. Tujuan Penulisan
Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi dua yaitu secara
umum dan khusus. Tujuan umumnya adalah untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Kemuhammadiyahan dan tujuan khusunya untuk
sedikit menjelaskan sedikit tentang Matan Keyakinan dan Cita-cita
Muhammadiyah.
1
D. Seismatika Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat
2 Menjadikan Islam adalah agama rahmatan lil alamin. Artinya: Islam adalah
agama untuk semua yang ada di dunia ini, di pelajari oleh siapa saja, dan
diamalkan untuk siapa saja adalah menjadi cita-cita Muhammadiyah.
3
3. Dalam amalan Muhammadiyah berdasarkan Al-Qur’an, Hadits.
4. Melaksanakan ajaran-ajaran Islam meliputi segala bidang, baik Akhlak,
Aqidah, Ibadah, Muamalah.
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah
mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber
kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar
pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama
menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi AllahSWT:
“Baldatun Thayyibatub Wa Robbun Ghofur” (Keputusan Tanwir Tahun
1969 di Ponorogo)
4
perjuangan dengan ketertiban organisasi, yang mengandung makna pentingnya
organisasi sebagai alat gerakan yang niscaya.
Muhammadiyah yang merupakan sebuah gerakan social keagamaan yang
didirikan oleh KH.Ahmad Dahlan ini tak lepas dari gerakan pembaharuan dan
suatu fenomena modern pada saat ini. Ciri kemodernan saat ini, menurut Dr. M.
Amien Rais, ada tiga hal pokok :
1. Bentuk gerakannya yang terorganisasi.
2. Aktivitas pendidikannya yang mengacu pada model sekolah modern untuk
ukuran zamannya.
3. Pendekatan teknologis yang digunakan dalam mengembangkan aktivitas
organisasi terutama amal usahanya.
Kendati pun Muhammadiyah lahir sebagai suatu perwujudan dari suatu proses
pemikiran yang mendalam, tetapi yang diberikan Muhammadiyah kepada
masyarakat bukanlah dalam bentuk gerakan pemikiran semata-mata, akan tetapi
diaplikasikan berupa amal nyata di tengah-tengah masyarakat.
Sebagai gerakan Islam modern, Muhammadiyah mendasarkan programnya untuk
membersihkan Islam dari pengaruh ajaran yang salah, memperbaharui sistem
pendidikan Islam, dan memperbaiki kondisi sosial kaum muslimin
Indonesia.Diantara program-program ini, maka pendidikan merupakan aspek yang
sangat menonjol dari pembaharuan yang dilakukan oleh Muhammadiyah.Sebagai
gerakan yang berlandaskan agama, maka ide pembaharuan Muhammadiyah
ditekankan pada usaha untuk memurnikan Islam dari pengaruh tradisi dan
kepercayaan lokal yang bertentangan dengan ajaran Islam.Dalam kaitan ini usaha
usaha pembaharuan yang dilakukan Muhammadiyah banyak terkait dengan
masalah-masalah praktis ubudiyah dan muamalah.
Dakwah merupakan gerakan Muhammadiyah sebagai perwujudan dari
dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar.Dalam Muhammadiyah dinyatakan bahwa
“maksud” Gerakan Dakwah Islam Amar Ma’ruf Nahi Munkar yang ditujukan
kepada dua bidang yaitu Perseorangan dan masyarakat.
1. Perseorangan yang terbagi dalam dua kelompok, yaitu :
a) Orang yang sudah islam (Umua Ija;bah)
5
b) Orang yang belum islam (Umat Dakwah)
2. Masyarakat
Pada kategori ini sifat dakwah yang digerakkan muhammadiyah berbeda-beda
disesuaikan dengan karakter, situasi dan kondisi masing-masing.Sifat dakwah
yang ditujukan kepada orang yang sudah islam bukan lagi bersifat ajakan untuk
menerima islam sebagai keyakinan, akan tetapi bersifat Tajdid dalam arti
pemurnian. Artinya bahwa tajdid yang dikenakan pada golongan ini adalah
bersifat menata kembali amal keagamaan mereka sedemikian bersih dan
murninya.Sebagaiman yang diajarkan oleh Allah dan Rsul-rasul-Nya.
Dakwah islam kepada orang yang belum islam adalah merupakan ajakan, seruan
dan panggilan yang bersifat menggembirakan, menyenangkan atau tabsyir.
Adapun tujuan utamanya adalahagar mereka bisa mengerti, memahami ajaran
Islam, dan kemudian mau menerima Islam sebagai agamanya, dilakukan dengan
menunjukkan Mahasinul-Islam(keindahan islam) dengan keterangan-keterangan
dan tingkah laku (contoh teladan) serta tanpa paksaan.
Dakwah terhadap orang yang belum islam hendaknya lebih dikedepankan
Islam dari sisi yang menggembirakan, yang ringan-ringan, yang dapat
menimbulkan kesan bahwa sesungguhnya beragama islam itu ternyata mudah dan
menggembirakan, bukan menambah beban dan tidak akan menimbulkan
kesusahan dan kesulitan
6
D. Pemikiran dan Gerakan Muhammadiyah
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajara - ajaran Islam yang
meliputi bidang aqidah, akhlak dan ibadah dan Muamalah Duniawiyah :
1. Bidang Aqidah
Menurut Muhammadiyah, aqidah Islam bersumber kepada
al-Quran dan Sunnah Rasul. Akal diperlukan untuk mengukuhkan
kebenaran Nash (alQuran dan Sunnah), bukan untuk mentakwil
ajaran aqidah yang memang di luar jangkauan akal. Juga dalam
melaksanakan ajaran aqidah, sesuai dengan ajaran Islam, bahwa
sikap toleransi terhadap penganut agama lain tetap ditumbuhkan
dan tidak memaksakan ajaran Islam, akan tetapi tetap terus
memberikan gambaran bahwa Agama yang akan menjamin
kesejahtraan hidup yang hakiki di dunia dan akhirat adalah Agama
Islam.
2. Bidang Akhlak
Kemudian di bidang akhlak, Muhammadiyah juga
berpendirian bersumber kepada al-Quran dan Sunnah Rasul.
Meskipun Sunnah juga mengakui adanya sumber “al-qalb” atau
hati nurani. Moralitas kondisional dan situasional juga tidak
diterima dan dibenarkan.
3. Bidang Ibadah
Di bidang Ibadah dalam Matan Keyakinan ini, yang
dibicarakan adalah ibadah mahdhah, yang diturunkan oleh
Rasulullah saw tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
4. Muamalah Duniawiyah
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu'amalat
duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat) dengan
berdasarkan ajaran Agama serta menjadi semua kegiatan dalam
bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Matan Keyakinan dan Cita-cita hidup Muhammadiyah adalah
suatu sistem paham Organisasi Muhammadiyah dalam memperjuangkan
gerakan untuk mencapai tujuan atau dengan kata lain substansi ideologis
yang mengandung paham agama yang fundamental.
Matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah merupakan
keputusan tanwir pada tahun 1969 di Ponorogo dan Rumusan Matan tersebut telah
mendapat perubahan dan perbaikan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah:
8
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan
sumber – sumber yang tentunya dapat di pertanggungjawabkan. Untuk
keseluruhan isinya dipastikan tidak ada yang bertentangan dengan Aqidah Islam
karena memang isi-isinya mengambil dari apa yang diajarkan Rasulullah, Namun
yang jadi pertanyaan adalah seberapa besar efeknya terhadap kehidupan
masyarakat ?
Adalah hal mudah saat harus membuat suatu rumusan, tapi bagaimana agar
masyarakat mau untuk menjalankan rumusan yang telah disetujui rasanya mesti
jadi pemikiran kita bersama-sama setelah membuat suatu rumusan.
9
DAFTAR PUSTAKA
10