Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KEMUHAMMADIYAHAN

TENTANG IDIOLOGI MUHAMMADIYAH

DISUSUN OLEH : KELOMPOK III

1. AGITHA NAPRIDA SARI NIM 20200910170063


2. GYTA PERMATA NIM 20200910170018
3. KHOEROH FIRMANSYAH NIM 2020091017
4. MEGA RAHMA DANI NIM 20200910170029
5. NUR RAHAYU NIM 20200910170101
6. RENI KURNIATI NIM 20200910170107
7. SRI KALEH LESTARIANI NIM 2020091017

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan
rahmat-Nya dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan penuh
kemudahan ditengah maraknya pandemik di negeri ini. Makalah ini disusun agar
pembaca dapat memperluas ilmu tentang “Idiologi Muhammadiyah” yang penulis
sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Penulisan makalah ini
merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah
Kemuhammadiyahan di Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan
kemampuan yang dimiliki penulis serta terbatasnya ruang gerak penulis untuk
mendapatkan informasi ataupun sumber-sumber yang dapat dijadikan referensi.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada kita semua.
Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada dosen kami yang telah
memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini.
Wassalamu’alaikum wr.wb

Jakarta, September 2020


Penulis

i
DAFTAR ISI

1. Kata Pengantar …………………………………….…………. i

2. Daftar Isi …………………………………….……………… ii

3. BAB I Pendahuluan …………………………………………. 1

A. Latar Belakang ………………………………………… 1

B. Rumusan Masalah ………………………………………… 2

C. Tujuan Penulisan ……………………………………….. 3

4. BAB II Pembahasan ................................................................ 3

1. Sejarah terbentuknya mukaddimah anggaran dasar


Muhammadiyah ………………………………………….... 3

2. Sejarah Perumusan Mukadimah Anggaran Dasar


Muhammadiyah ………………………………………….... 6

3. Hakikat dan fungsi mukadimah Anggaran Dasar


Muhammadiyah …………………………………………… 7

5. BAB BAB III Penutup …………………………………...…… 14

A.  Kesimpulan ………………………………………….……. 14


B.   Saran …………………….…………………………..…… 14
6. Daftar pustaka…………………………………………………… iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan yang merupakan “Gerakan


Islam”. Maksud geraknya ialah, “Da’wah Islam & amar ma'ruf nahi munkar”
yang ditujukan kepada dua bidang: perseorangan dan masyarakat. Da’wah dan
amar ma'ruf nahi munkar pada bidang yang pertama terbagi kepada dua golongan:
kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan
kepada ajaran-ajaran Islam yang asli murni; dan yang kedua kepada yang belum
Islam bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam. Adapun da’wah
dan amar ma'ruf nahi munkar yang kedua, ialah kepada masyarakat, bersifat
perbaikan, bimbingan dan peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan bersama
dengan bermusyawarah atas dasar taqwa dan mengharap keridlaan Allah semata.

Dengan melaksanakan da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar dengan


caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat
menuju tujuannya, ialah “terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah pada hakekatnya merupakan
ideologi Muhammadiyah yang merupakan pandangan Muhammadiyah mengenai
kehidupan manusia di muka bumi ini, cita-cita yang ingin diwujudkan dan Cara-
cara yang dipergunakan untuk mewujudkan cita-cita tersebut sebagai ideologi,
Muqaddimah Anggaran Dasar menjiwai segala gerak dan usaha Muhammadiyah
dan proses penyusunan sistem kerjasama yang dilakukan untuk mewujudkan
tujuannya

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan


masalah sebagai berkut.
1
1.      Bagaimana Sejarah Sebelum Terbentuknya Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah?

2.      Bagaimana Sejarah Perumusan Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah?

3.     Apa saja Faktor-Faktor Yang Melatar Belakangi Mukaddimah Anggaran Dasar


Muhammadiyah?

4.      Bagaimana Hakikat Dan Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar  Muhammadiyah?

5.      Apa saja Kandungan Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah?

C.    Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan


penulisan makalah ini adalah:
1.      Untuk Mengetahui Sejarah Sebelum Terbentuknya Mukaddimah Anggaran
Dasar Muhammadiyah

2.      Untuk Mengetahui Sejarah Perumusan Mukaddimah Anggaran Dasar


Muhammadiyah

3.      Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Melatar Belakangi Mukaddimah


Anggaran Dasar Muhammadiyah

4.      Untuk Mengetahui Hakikat Dan Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar 


Muhammadiyah

5.      Untuk mengetahui Kandungan Muqadimah Anggara Dasar Muhammadiyah

2
BAB II

PEMBAHASAN

I. SEJARAH TERBENTUK NYA MUKADDIMAH ANGGARAN


DASAR MUHAMMADIYAH.

A. Periode KHA. Dahlan (1912-1923)

KHA. Dahlan yang waktu mudanya bernama Muhammad Darwis adalah


seorang cendekiawan. Beliau seorang tokoh yang dikenal memiliki kemauan
yaang keras, bersungguh-sungguh, tidak mengenal lelah dalam mengusahakan
terwujudnya cita-cita, bersikap terbuka, pemberani dan supel dalam pergaulan.

Sebagai seorang pelopor pembaharuan beliau tidak lepas dari berbagai dan
cita-cita. Bahkan dapat dikatakan gagasan-gagasan yang muncul dari
pembaharuan terus mengalir tak henti-hentinya. Dari perjalanan sejarah
hidupnya dapat diamati bahwa sekian banyak ide dan gagasanyang
dikembangkan oleh KHA. Dahlan langsung dipraktekkan dalam tindakan nyata
dan konkret. Oleh karena itu, manakala ada pikiran yang hendak membedakan
antara manusia teoritis dan manusia praktisi, maka kiranyan KHA. Dahlan lebih
cenderung dimasukkan kedalam kelompok manusia praktisi dan bukan manusia
teoritis. Namun beliau menungkapkan gagasan dan idenya tidak disalurkan
dalam tulisan seperti tokoh-tokoh pembaharu terdahulu . Dalam Dokumentasi
Muhammadiyah yang berhasil dikumpulkan baru satu naskah saja dari hasil
tulisan KHA. Dahlan.

Dari latar belakang pribadi KHA. Dahlan seperti diatas akhirnya dapat
dimaklumi mengapa pada periodenya belum terumuskan Mukadimah Anggaran
Dasar Muhammadiyah. Menurut pemahaman beliau hal-hal yang bersifat
konseptual belum dianggap mendesak bagi sebuah Persyarikatan yang sedang
tumbuh. Sementara itu disisi lain beliau memahami agama Islam sebagai agama
yang sangat menekankan segi amaliyah. Dan justru karena itu sejak awal
berdirinya dikalangan Muhammadiyah telah populer semboyan yang bersirtkan
etos kerja “ sedikit bicara banyak bekerja “

B. Periode KHA. Ibrahim (1923-1934)

KH. Ibrahim adalah adik Nyai waidah (Nyai Haji Ahmad Dahlan). Ibrahim
adalah seorang ulama hasil tempaan dari pondok pesantren. Ia tokoh
Muhammadiyah yang alim, sederhana dalam hidupnya dan bertanggung jawab

3
terahdap amanah yang diserahkan kepada dirinya. Dan seperti halnya dengan
periode KHA. Dahlan , pada periode KH. Ibrahim ini juga rumusan yang bersifat
konsepsional yang menggambarkan hal ihwal persyarikatan yang bersifat
fundamental belum mendapatkan penggarapan yang memadai.

C. Periode KH. Hisyam (1934-1936)

KH. Hisyam adalah seorang ulama yang berkepribadian lugu, sederhana, dan
termasuk salah seorang kader KHA. Dahlan dalam menumbuhkan dan
mengembangkan Muhammadiyah sejak awak berdirinya. Pekerjaan beliau sehari-
hari sebagai pedagang kain di pasar Beringhardjo, Yogyakarta. Dibawah
kepemimpinannya yang sangat singkat dapat dimaklumi kalau hal-hal yang
bersifat konsepsional dan fundamental belum juga dapat tergarap. Namun
demikian dapat dicatat bahwa dibawah kepemimpinannya dunia pendidikan
mendapatkan perhatian yang cukup intensif. Demikian juga masalah-masalah
administrasi organisasi dalam Persyarikatan Muhammadiyah mendapatkan
perhatian tersendiri.

D. Periode KH. Mas Mansur (1936-1942)

Kh. Mas Mansur berasal dari kota surabaya dan diknal sebagai seorang ulam
besar sekaligus aebgi cendekiawan yang yang cukup berwibawa di tengah-tengah
pergaulannya yang sangat luas dan beraneka ragam. Beliau termasuk tokoh
Muhammadiyah yang berasal dari luar kota Yogyakarta yang pertama kali
menduduki jabatan tertinggi di dalam Persyarikatan Muhammadiyah.

KH. Mas Mansur tercatat mulai aktif dalam Persyarikatan Muhammadiyah


sejak tahun 1921. Karena keaktifannya serta ditunjang keluasan ilmu yang
dimilikinya, oleh Persyarikatan beliau ditunjuk untuk mewakili Muhammadiyah
bersama-sama dengan HOS Cokroaminoto yang mewaliki Syarikat Islam untuk
memenuhi undangan Raja Ibnu Su’Ud menghadiri Muktamar Islam Se-Dunia
yang berlangsung di kota Makkah pada tahun 1926.

Dan pada tahun 1927 dalam kongres Muhammadiyah di daerah Surabaya


beliau mengusulkan kepada sidang agaar didalam Persyarikatan Muhammadiyah
perlu segera diadakan sebuah lembaga atau majelis ulama yang tugas utamanya
khusus membahas berbagai masalah agama. Usulan KH. Mas Mansur ternyata
mendapat tanggapan yang sangat positif sekali dikalangan Muktarimin. Dan
akhirnya lembaga yang dinamakan Majlis Tarjih diterima sebagai salah satu
Muktamar.

4
Dikalangan pimpinan Muhammadiyah, KH. Mas Mansur dikenal sebagai
tokoh yang sangat tinggi ghirah agamanya serta dikenal sebagai salah satu tokoh
yang berperan serta dalam membentuk dan mnegisi jiwa gerakan Muhammadiyah
sebagai Gerakan Islam, sehingga lebih berisi dan lebih mantap, seperti dengan
pengokohan kembali hidup beragama serta penegasan faham agama dalam .

Melihat berbagai kegiatan yang dilakukan oleh KH. Mas Mansur, baik di
dalam Persyarikatan sendiri maupun kegiatan diluar seperti keaktifannya dalam
Majelis Islam A’la Indonesia , GAPi, PII (Partai Islam Indonesia), dan sebagainya
dapat dipahami kalau masih banyak hal yang belum terjamah. Berbagai hal yang
ditangani pada periode ini misalnya seperti Anggaran Dasar Muhammadiyah yang
samapai saat itu ternyata belum sempurna, karena didalamnya belum termuat
Mukadimah atau preambule yang semestinya materi tersebut harus dirumuskan
terlebih dahuku dan baru kemudian batang tubuhnya.

E. Periode Ki. Bagus Hadikusuma (1942-1953)

Ki bagus Hadikusuma yang masa mudanya bernama raden Hidayat Menjabat


sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dari tahun 1943-1953. Ki
Bagus adalah putra dari Raden Hasyim yang tinggal di kampung Kauman, Suatu
kampung yang sejak lama dikenal sebagai kampung pesantren, serta termasuk
keluarga yang berhasil mendidik putra-putri nya menjadi seorang yang shaleh,
yang berguna bagi dirinya bsendiri dan bagi orang lain serta membaktikan seluruh
hidupnya untuk kepentingan agama. Kelima bersaudara dari keluarga Raden
Hasyim tercatat sebagai tokoh-tokoh Muhammadiyah yang cukup dikenal secara
luas dikalangan keluarga besar Muhammadiyah.

Ki Bagus tumbuh dan berkembang menjadi seoraang cendekiawan yang


aakum, tawadlu, serta berkepribadian ramah dan santun kepada siapapin yang
diitemuinya tanpa pandang bulu. Kondisi sosial politik Indonesia pada masa Ki
Bagus menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah benar-
benar dalam kondisi masa transisi dan pancaroba. Dimulai dari masa pendudukan
Pemerintah Fasisme Jepang, Kemudian memasuki perebutan kekuasaan yang
ditandai dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Di masa pendudukan Jepang, Ki Bagus disamping memimpin Persyarikatan


Muhammadiyah yang saat itu pergerakannnya sangat dibatasi oleh pihak Jepang
secara ketat, sebagian waktunya juga dipergunakan utk memikirkan nasib bangsa.
pemerintah Jepanng yang memerintahkan agar semua sekolah termasuk sekolah
Muhammadiyah melakukan

5
“Sei Kerei” yaitu membungkukan badan ke arah timur laut, ke arah negeri
jepang dengan maksud untuk menghormati “dewa matahari”. Ki Bagus
Hadikusuma selaku umum ketua PP Muhammadiyah merasa terpanggil untuk
menyelamatkan generasi muda Islam Indonesia khususnya dari perbuatan yang
nyata-nyata musyrik.

Di akhir zaman Pendudukan Jepang, atas desakan Indonesia agar pihak Jepang
segra memeberikan kemerdekaannya, maka pemerintah Pendudukan Jepang
mendirikan BPUPKI yang beranggotakan 63orang, dan salah satu diantaranya
adalah Ki Bagus Hadikusuma. Ki Bagus tercatat sebagai pejuang seorang muslim
yang dengan gigihnya memperjuangkan Islam utk dapat dijadikan sebagai dasar
negara Republik Indonesia yang tengah sama-sama mereka rancang dalam Badan
Penyelidik.

Setelah tugas-tugas kenegaraan selesai , Ki Bagus Kemablai menekuni dan


mencermati Persyarikatan Muhammadiyah dan ternyata ada hal yang sangat
fundamental dalam Persyarikatan Muhammadiyah yang tidak lain adalah rumusan
Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah hanyalah berupa “batang tubuh”. Ki
Bagus meliahat betapa pentingnya rumusan “Mukadimah” bagi sebuah Anggaran
Dasar. Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah yang disusun oleh Ki Bagus
Hadikusuma sesunguhnya tidak lain sebagai hasil refleksi dan hasil dari
penyorotan dan pengungkapan kembali terhadap pokok-pokok poikiran, ide dan
gagasan KHA. Dahlan.

Di samping Ki Bagus Hadikusuma telah berhasil dengan cemerlang


merumuskan Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah , juga pada
periodenya pulaa formulasi maksud dan tujuan Muhammadiyah mengalami
perubahan yang cukup fundamental. Kalau dipertanyakan apakah maksud utama
Muhammadiyah didirikan ? Jawabannya adalah bahwa Muhammadiyah didrikan
tidak ada maksud lain selain untuk mengakkan dan menjunjung tinggi agama
Islam. Sementara jawban atas pertanyaan : Apakah tujuan utama Muhammadiyah
didirikan ? dirumuskan jawabannya dengan kalimat “Tujuan Muhammadiyah
untuk merealisasikan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Dengan demikian formulasi maksud dan tujuan Muhammmadiyah sebagai


hasil dari muktamar Muhammadiyah ke 31 tahun 1950 adalah “Menegkkan dan
menjunjung tinggi agama Islam sehingga dapat mewujudkan masyarakat
islam yang sebenar-benarnya”

6
2.. SEJARAH PERUMUSAN MUKADIMAH ANGGARAN DASAR
MUHAMMADIYAH

Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah disusun secara normal setelah


gerakan muhammadiyah melancarkan aktivitas dan usahanya selama Tiga Puluh
Delapan Tahun. Tetapi dengan belum dimilikinya rumusan mukadimah bukan
berarti bahwa sebelum di formulasikannya Mukadimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah, persyarikatan belum memiliki perjuangan secara pasti. KHA.
Dahlan dalam membangun persyarikatan Muhammadiyah dilandasi dengan ide
yang jelas dan pasti, yang seluruhnya didasarkan pad ajaran Al-Qur’an, dan ide ini
sekalipun tidak pernah dituangkan ke dalam konsep tertulis, akan tetapi secara
jelas pula dapat dituangkan dan dihayati oleh para rekan yang mendukung
gagasannya.

Hasil rumusan Ki Bagus Hadikusuma pertama kalinya diperkenalkan dalam


Muktamar Darurat tahun 1946 di Yogyakart. Selanjutnya dalam Muktamar ke 31
di Yogyakarta pada tahun 1950 konsep Mukadimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah Tersebut di ajukan kembali untuk dibahas dan disahkan secara
resmi. Akan tetapi pada waktu itu muncul ula konsep lain yanh disusun oleh Prof
DRS. HAMKA dan kawan-kawannya, yang isinya lebih menitikberatkan pada
peranan dan sumbangsih Muhammadiyah dalam menisci kemerdekaan dan
pembangunan bangsa dan negara.

Dengan uraian diatas dapat dinyatakan bahwa susunan Mukadimah Anggaran


Dasar Muhammadiyah dilatarbelakangi oleh beberapa factor , antara lain sebagai
berikut :

a) Belum adanya rumusan formal tentang darar dan cita-cita pejuangan


muhammadiyah.

KHA.Dahlan membangun persyarikatan muhammadiyah buikan


didasarkan pada teori terlebih dahulu dirumuskan secara rinci, sistematik
dan ilmiyah. Apa yang oleh KHA.Dahlan diketemukan dalam Al-Qur’an
segera beliau wujudkan dalam amalan yang konkret. KHA.Dhlan selalu
berprinsip bahwa ” Agam islam aadalah agama amal” ( Surat Maryam : 76,
ar-Rum: 15 ).
Pada awal perjuangan Muhammadiyah sikap ini tidak mengaburkan
penghayatan seorang terhadap hakikat muhammadiyah. Akan tetapi seretan
muhammadiyah semakin berkembang luas serta anggotanya semakin
bertambah banyak, semua ini mengakibatkan semakin jauh mereka dari

7
sumber gagasan dan ide yang menjadi landasan berpijak organisasi
Muhammadiyah. Karena itu wajar bila akhirnya terjadi kekaburan
penghayatan dasar- dasar pokok yang menjadi daya dorong KHA.Dhlan
dalam menggerakan persyarikatan Muhammadiyah.

b) Kehidupan rohani keluarga Muhammadiyah menampakan gejala penurunan,


akibat akibat terlalu berat mengejar kehidupan duniawi.

Perkembangan dan perubahan zaman dapat dinyatakan hamper


seluruhnya mengarah pada kehidupan duniawi, dansedikit sekali yang
mengarah kepada peningkatan kebahagian rohani. Gejala semacam ini
semnakin lama semakin meningkat kadar kualitasnya. Bertitik tolak dari
perkembangan semacam inilah tata nilai yang di anut oleh masyarakat
sedikit demi sedikit mengalami pergeseran dan perubahan. Dan sebagian
masyarakat telah benar benar mengalami pergeseran tata niali, dari semula
sangat menjunjung tinggi nilai – nilai rohani bergeser kepada sedemikian
menonjolnya niali-nilai keduniawain dan nilai material yang di prioritaskan.
Tanda tanda diatas muali terlihat pula dalam tata kehidupan
muhammadiyah.

c) Makin kuatnya berbagai pengaruh alampikiran dari luar, yang lansung atau
tidak langsungnya berhadapan dengan faham dan kenyakina hidup
muhammadiyah

Berbagai pola pikiran, sikap hidup, ataupun alam pikiran yang datang
dari luar, disamping mempunyai nilai- nilai negative yang menyertainya.
Disini lah arti penting rumusan resmi yang dapat dijadikan pegangan bagi
keluarga besar Muhammadiyah dalam rangka mengantisipasi berbagai
pengaruh negative dari sekian banyak alam pikiran yang masuk ke
Indonesia.

d) Dorongan disusunnya pembukaan Undang-Undang Dasar RI tahun 1945

Keterlibatan Ki Bagus Hadikusuma dalam diskusi yang sangat intens,


serius dan cukup menegakan namun dengan toleransi sewaktu menyusun
Pembukan UUD 1945, dirasakan sebagai pengalaman tersendiri yang tidak
dapat dilupakan begitu saja. Bahkan ia tercatat sebagai salah seorang tokoh
yang sangat vocal dan gigih memperjuangkan islam agar dijadikan dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun betapa terperanjatnya, ki
bagus pulang ke “ rumah “ ternyata Anggaran Dasar Muhammadiyah
8
masih sangat lugas dan cukup sederhana, dan berisi pasal demi pasal tanpa
didahului dengan “ Pembukaan” padahal pembukaan itu adalah fondasi atau
rohnya bagi sebuah bangunan organisasi apa yang tergambar dalam pasal
demi pasal sesungguhnya tidak lebih dari cerminan yang dipaparkan dalam
mukadimah.

3. Hakikat dan fungsi mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

a) Hakikat Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah


Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah pada hakikatnya yang
merupakan suatu kesimpulan dari perintah dan ajaran al-Qur’an dan as-Sunah
tentang pengabdian buat manusia kepada Allah SWT, amal dan pejuangan bagi
setiap muslim yang akan sadar atas kedudukannya suatu hamba dan khalifah di
muka bumi.

b) Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah


Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah merupakan jiwa, nafas dan
semangat dan pengabdian dan perjuangan ke dalam tubuh dan segala gerak
organisasinya, yang harus dijadikan asa dan pusat tujuan perjuangan
muhammadiyah.

MATAN MUKADIMAH ANGGARAN DASARMUHAMMADIYAH

“Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah dan Penyayang. Segala puji bagi
Allah yang mengasuh semua alam; Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang,
Yang memegang pengadilan pada hari kemudian. Hanya kepada engaku, hamba
menyembanh dan hanya kepada engkau, hamba memohon pertolongan. Berilah
petunjuk kepada hamba akan jalan yang lurus, jalan orang-orang yangtelah
Enkau beri kenikmatan; yang tidak dimurkai dan tidak resesat”. ( QS. Al-Fatihah
)

“ Saya ridlah: bertuhan kepada allah, beragama kepada islam dan


bernabikan kepada MUHAMMAD RASULULAH Shallalahu ’alaihi wasalam”.

1. AMMA BA’DU, bahwa sesungguhnya ketuhanan itu adalah hak Allah


semata-mata, bertuhan dan beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah
adalah satu – satunya ketuhanan yang wajib atsa tiap-tiap mahkluk.

9
2. Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah ( hokum qudrat-iradat) Allah atas
kehidupan didunia ini.
3. Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat
diajukan diatas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong – royong,
bertolong-tolong dengan bersendikan hukuM Allah yang sebener-benernya,
lepas dari pada pengaruh setan dan hawa nafsu.
4. Agama allah yang dibawakan dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang
bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam
masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.
5. Menjungjung tingi nama Allah lebih dari pada hukum yang mana pun juga,
adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan
kepada Allah.
6. Agama islam adalah agama Allah yang dibaa oleh sekalian Nabi sejak Nabi
Adam smapai Nabi Muhammad SAW. Dan diajarkan kepada umatnya
masing-masing untuk mebndapatkan hidup bahagia dunia dan akhirat.
7. Syahdan , untuk menciptakan masyarakat bahagia dan sejahtera sebagai yang
tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama umat islam,umat yang percaya
akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak –jejak sekalian
Nabi yang suci ,beribadah kepada Allah dan berusaha segiat giatnya
mengumpulkan kekuatan dan menggunakannya untuk menjelmakan
masyarakat itu di dunia ini, Dengan niat murni tulus dan ikhlas karena Allah
semata-mata dan hambanya mwngharapkan karunia Allah an ridha- Nya
belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di hidirat Allah atas segala
perbuatannya; lagipula harus sabar dan tawakal bersabar hati menghadapi
segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya, atau rintangan yang
menghalangi pekerjaannya, dengan penuh pengharapanperlindungan dan
pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.

Untuk melalaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka


dengan berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Qur’an:

“ adakanlah dari kamu sekalian, golonagn yang mengajak keislaman,


menyuruh kepada kebaikan dan mecegah dari pada keburukan, mereka
itulah golongan yang berbahagia”. ( QS. Ali Imron: 104)

Pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 Hijriyah atau 18 Nopember 1912


Miladiyah, oleh Almarhum KHA. Dahlan didirikan suatu persyarikatan sebagai “
gerakan Islam” dengan nama “ MUHAMMADIYAH “ yang disusun dengan
majelis-majelis ( bahagian-bahagian) nya, mengikuti perdaran zaman serta

10
berdasarkan” syura” yang di pimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaraan atau mukamar.

Kesemuanya itu perlu untuk menunaikan kewajiban mengamalkan


perintah perintah allah dan sunnah Rasul-Nya, Nabi Muhammad sawguna
mendapatkan karunia dan ridho –Nya, di dunia dan diakhirat, dan mecapai
masyarakat yang sentosa dan bahagia, dosertai nikmat dan rahmat Allah yang
melimpah, sehingga merupakan:

“ suatu Negara yang indah, bersih,suci dan makmur dibawah perlindungan


Tuhan Yang Maha Pengampun”.

Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan umat islam dapat


diantarkan kepintu gerbang surga” Jannatun Na’im” dengan keridlaaan Allah
Yang Rahman dan Rahim.

Sistematik Rumusan Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

1) Rumusan Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah terdiri dari:


a. Surat al-Fatihah
b. Pernyataan diri atau ikrra: Radli tu billahi Rabban.
c. Dictum matan /materi “ Mukadimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah”.
2) Dictum Matan/teks Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah terdiri dari
tujuh paragraph, yang setiap paragraph berisi satu pokok pikiran sebagaimana
berikut dibawah ini.
PERTAMA : Hidup M<anusia harus berdasarkna “TAUHID” , yaitu
mengesakan allah;

KEDUA : Hidup manusia masyarakat/saling kenal mengenal

KETIGA : Hanya ajaran islam satu satunya ajaran hidup yang dapat
dijadikan sendi pembentukan pribadi utama dan mengatur
ketertiban hidup bersama(masyarakat)menuju hidup
bahagia sejahtera hakiki dunia dan akhirat.

KEEMPAT : Berjuang menegakkan dan menjujung tinggi agama islam


untuk mewujudkan masyarakat utama,adil dan makmur
yang diridhai ALLAH SWT adalah WAJIB,sebagai ibadah
kepada ALLAH,dan berbuat islah dan ihsan kepada sesama
manusia.

11
KELIMA : perjuangan menegakkan dan menjujung tinggi agama
islam hanyalah akan berhasil bila dengan mengikuti jejak
(ittiba)perjuangan para nabi,terutama perjuangan nabi
Muhammad saw.

KEENAM : perjuangan mewujudkan pokok pokok pikiran seperti di


atas hanya dapat dilaksanakan dengan sebaik baik nya dan
akan berhasil bila dengan cara berorganisasi.

KETUJUH : seluruh perjuangan diarah kan kepada tercapainya tujuan


muhammadiyah,yaitu terwujud nya masyarakat utama adil
dan makmur yang di ridhoi ALLAH SWT.

Secara logika,ketujuh pokok pikiran yang tersimpul Mukamadimah


Anggaran Dasar Muhammadiyah dilihat dari systemmatika penyusunan nya
benar benar merupakan suatu pemikiran yang sangat kritis dan tersusun secara
sistematik.ketujuh pokok pikiran tersebut masing masing menegaskan,bahwa:

Pertama : Manusia adalah makhluk TUHAN(homo divinan)

Kedua : manusia adalah makhluk social(homo socius)

Ketiga : “pilihan alternativ”bahwa hanya islam satu satunya


alternative yang dipilih,karena ia satu satunya ajaran
hidup yang hak( BENAR)llagi sempurna.

Keempat : konsekuensi terhadap pilihan alternative”;wajib


memperjuangkan tegak nya agama islam sebagai alternative
yang telah dipilhnya.

Kelima : Etika,dan metoda memperjuangkan pilihan


alternative”perjuangan menegakkan agama islam harus
dengan mengikuti akhlak/etika kepemimpinan dan metoda
perjuangan Rasullulah Saw.

Keenam : “alat perjuangan menegakkan pilihan


alternative”.perjuangan menegakkan ajaran islamh hanya
akan berhasil bila menggunakan alat perjuangan berupa
organisasi.

12
Ketujuh : “tujuan perjuangan menegakkan pilihan
alternative”.perjuangan mengakkan agama islam bertujuan
untuk mewujudkan masyarakat utama,adil dan makmur
yang diridhoi ALLAH SWT.

Ketujuh pokok pikiran yang tersimpul dalam Mukadimah Anggaran


Dasar Muhammadiyah sebagaimana di atas pada hakikat nya menggambarkan
suatu ideology yang di anut oleh muhammdiyah secara siknifikan.sebagaimana
ideology pada umum nya,didalam setiap idelogi pasti terdapat tiga unsure yang
paling utama,yaitu:

1. Adanya suatu realitas yang di yakini dalam hidup nya ( keyakinan


hidup ). Keyakinan Muhammadiyah ini tergambar secara jelas pada
poko pikiran
I,II,III dan IV
2. Keyakinan tersebut dijadikan landasan untuk merumuskan tujuan
hidup yang dicita-citakan ( tujuan hidup ) tergambar dalam pokok
pikiran VII
3. Cara atau ajaran yang digunakan untuk merealisasikan tujuan yang
dicita-citakan. Tergambar dalam pokok pikiran V dan VI

Muqadimah Anggara Dasar Muhammadiyah mengandung 7 pilar. Pendirian ialah:


1.      Pokok Pikiran Pertama
Hidup manusia harus berdasarkan Tauhid (Mengesakan) Allah; ber-Tuhan
beribadah serta tunduk hanya kepada Allah. Pokok pikiran tersebut dirumuskan
dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :
“Amma ba’du, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah Hak Allah
semata-mata, ber-Tuhan dan beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah
adalah satu-satunya ketentuan yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama
manusia.”
2.      Pokok Pikiran Kedua
Hidup manusia itu bermasyarakat. Pokok pikiran tersebut dirumuskan
dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :
“Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradah)
Allah atas hidup manusia di dunia ini.”
13
3.      Pokok Pikiran Ketiga
Hanya hukum Allah yang sebenara-benarnyalah satu-satunya yang dapat
dijadikan sendi untuk membentuk pribadi yang utama dan mengatur
ketertiban hidup bersama (bermasyarakat) dalam menuju hidup bahagia
dan sejahtera yang haqiqi, didunia dan akhirat. Pokok pikiran tersebut
dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :
“masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur dan bahagia hanyalah
dapat diwujudkan diatas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong
royong, bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang
sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu”
4.      Pokok Pikiran Keempat
Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk
mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, adalah wajib,
sebagai ibadah kepada Allah berbuat ihs dan islah kepada manusia atau
mayarakat. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah
Anggaran Dasar sebagai berikut:
“menjunjung tinggi hukum Allah lebih dari pada hukum yang
manapun juga adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang
mengaku bertuhan kepada Allah. Agama Islam adalah Agama Allah yang
dibawa oleh Nabi, sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW dan
diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup
bahagia dunia dan akhirat. ”
5.      Pokok Pikiran Kelima
Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam yang
sebenar-benarnya, hanyalah akan dapat berhasil bila dengan mengikuti
jejak (ittiba) perjuangan para Nabi terutama perjuangan Nabi Besar
Muhammad SAW. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam
Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :

14
“Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan
sentosa sebagaimana yang tersebut diatas, tiap-tiap orang terutama
ummat islam, yang percaya kepada Allah dan Hari Kemudian, wajiblah
mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci itu, beribadat kepada Allah dan
berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan
menggunakannya untuk menjelmakan masyarakat itu di dunia ini, dengan
niat yang murni tulus dan ikhlas karena Allah semata-mata dan hanya
mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka serta mempunyai rasa
tanggung jawab dihadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula harus
sabar dan tawakkal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau
kesulitan yang menimpa dirinya,dengan penuh pengharapan akan
perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.”
6.      Pokok Pikiran Keenam
Perjuangan mewujudkan pikiran-pikiran tersebut hanyalah akan dapat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan berhasil, bila dengan cara
berorganisasi. Organisasi adalah satu-satunya alat atau cara perjuangan
yag sebaik-baiknya. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam
Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :
“untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu,
maka dengan berkat rahmat Allah dan didorong oleh Firman Allah dalam
Al-Qur’an :

Q.S ALI IMRAN 104


            ْ‫وف َويَأْ ُمرُونَ ْل َخ ْي ِر ا إِلَى يَ ْدعُونَ أُ َّمةٌ ِم ْن ُك ْم َو ْلتَ ُكن‬
ِ ‫َويَ ْن َه ْونَ بِا ْل َم ْع ُر‬
                                                    ‫ا ْل ُم ْفلِ ُحونَ ُه ُم َوأُولَئِ َك ا ْل ُم ْن َك ِر َع ِن‬
 “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh(berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari
yang munkar[217]; dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

15
7.      Pokok Pikiran Ketujuh
Pokok pikiran / prinsip / pendirian seperti yang diuraikan dan diterangkan
di muka itu, adalah yang dapat untuk melaksanakan ideloginya terutama
untuk mencapai tujuan yang menjadi cita-citanya, ialah terwujudnya
masyarakat adil dan makmur lahir batin yang di ridhai Allah, ialah
Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Pokok pikiran tersebut
dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :
“kesemua itu perlu untuk menunaikan kewajiban mengamalkan
perintah-perintah Allah dan mengikuti Sunnah Rasul-Nya Nabi
Muhammad SAW guna mendapat karunia dan ridhonya di dunia dan
akhirat untuk mencapai masyarakat yang sentosa dan bahagia, disertai
nikmat dan rahmat Allah yang melimpah-limpah, sehingga
merupakan:
“suatu negara yang indah, bersih, suci dan makmur dibawah
lindungan Tuhan yang Maha Pengampun”
Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan ummat Islam
dapatlah diantar ke pintu gerbang surga “Jannatun Na’im dengan
keridhaan Allah Rahman dan Rahim
BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Dari hasil pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
a) Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah didirikan tahun oleh
ketua pengurus besar Muhammadiyah 1942 sampai 1953 yaitu Ki
Bagus H Hadikusuma dengan bantuan beberapa sahabatnya.
b) Latarbelakang didirikanya Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah yaitu adanya kekeburan dalam Muhammadiyah
sebagai akibat dari proses kehidupnya sesudah lebih dari 30 tahun yang
ditandai oleh :
1. Terdesaknya pertumbuhan dan perkembangan jiwa/roh
Muhammadiyah oleh perkembangan lahiriah.
2. Masuknya pengaruh dari luar yang tidak seuai yang sudah menjadi
lebih kuat

B.     Saran
Demikian makalah ini saya buat, terima kasih atas partisipasi saudara serta
teman-teman, adapun kritik dan saran dari saudara serta teman-teman
sekalian saya ucapkan banyak terima kasih.
16

DAFTAR PUSTAKA

H.Falahudin. 2015.kuliah Kemuhammadiyahan. Mataram: Lembaga Pengkajian


dan Pengamalan Islam (LP2I)

http://inafauzia95.blogspot.co.id/2014/10/makalah-muqaddimah-anggaran-
dasar.html

http://maimunhazmi.blogspot.co.id/2015/06/makalah-kemuhammadiyaan . html
iii

Anda mungkin juga menyukai