Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

AIK II
MEMAHAMI LANDASAN NORMATIF DALAM ORGANISASI MUHAMMADIYAH

Disusun Oleh Kelompok : 6

1. Roma Doni
2. Putri Yanti
3. Rahma Dahniar

Dosen Pengampu : Khairul Saleh, M.Pd.I

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO
TAHUN AKADEMIK 2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan puncak ke Agungan hanya semata tertuju kepada Allah SWT. Dialah
yang telah menganugerahkan Al-qur’an sebagai hudan li an-nas,rahmatan lil al-‘alamin.
Dialah Yang Maha Mengetahui makna dan maksud kandungannya. Shalawat serta salam
semoga tercurah limpah kepada Nabi Muhammad SAW. Dialah Rasulullah SAW penyampai,
pengamal serta penafsir pertama dan utama terhadap Al-qur’an Al-Karim..

Dengan pertolongan dan hidayah Nya-lah, kami dapat menyusun makalah Strategi
Belajar Mengajar  tentang “Memahami Landasan Normatif Dalam Organisasi
Muhammadiyah”. Makalah ini disusun berdasarkan hasil referensi dari beberapa buku dan
internet dengan harapan dapat di manfaatkan oleh pembaca dan sebagai bahan penilaian serta
diskusi pada mata kuliah AIK II.

Kami berharap kepada pembimbing khususnya, dan umumnya kepada setiap pembaca
makalah ini, memberikan kritik dan masukan yang positif serta segala saran atas
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami berharap agar makalah ini tercatat sebagai amal saleh dan kami
ucapkan terima kasih atas segala perhatiannya.

Muara Bungo, 28 Oktober 2021

Kelompok 6

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah ......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................3
A. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah..........................................3
B. Kepribadian Muhammadiyah ......................................................................6
C. MKCH Muhammadiyah .............................................................................9
BAB III PENUTUP .................................................................................................11
A. Kesimpulan .................................................................................................11
B. Saran ...........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia yang


memiliki ciri khas tersendiri. Berbagai macam aliran dan pemahaman tentang Islam banyak
ditemui dalam masyarakat muslim di Indonesia. Berbagai persyarikatan dan gerakan dakwah
ikut pula mewarnai keberagaman kehidupan beragama. Ada beberapa organisasi massa Islam
(ormas Islam) yang cukup dikenal di Indonesia, antara lain Muhammadiyah, Nahdhatul
Ulama, Mathlaul Anwar, dan Persatuan Islam (Persis). Muhammadiyah dicetuskan oleh
seorang ulama yang berpikiran luas dan cerdas K.H. Ahmad Dahlan dan secara resmi
didirikan pada tanggal 08 Dzulhijjah 1330 H / 18 November 1912 M di Jogyakarta. Kondisi
umat yang sangat memprihatinkan saat itu membuat K.H. Ahmad Dahlan terpanggil untuk
membuat sebuah gerakan dakwah yang menyeru kepada amar ma’ruf nahi munkar. K.H.
Ahmad Dahlan berusaha mengembalikan umat kepada ajaran Al-Quran dan Al-Hadits.

Muhammadiyah sebagai salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia memiliki posisi
dan peranan yang cukup strategis, baik sebelum Indonesia merdeka maupun setelah
kemerdekaan hingga saat ini. Muhammadiyah bukan saja dikenal sebagai gerakan dakwah
semata, namun dikenal pula sebagai gerakan Tajdid (pembaharu) dan garakan kebangsaan
(nasional). Muhammadiyah dalam kancah nasional memberikan kontribusi yang sangat
signifikan terutama dalam bidang pendidikan. Lembaga pendidikan yang dikelola
Muhammadiyah banyak tersebar di seluruh nusantara.

Muhammadiyah merupakan gerakan umat islam yang lahir di Yogyakarta 18


November 1912. Yang perkembangannya, terutama sejak tahun 1920 menunjukkan grafik
meningkat. Dengan melihat perkembangan Muhammadiyah ini ada sebagian yang
menyebutkan sejarah Indonesia 1925 –1945 adalah sejarah Muhammadiyah. Pernyataan ini
menyatakan betapa besar peranan gerakan Muhammadiyah atau kader-kader Muhammadiyah
dalam dinamika sejarah umat dan bangsa ini. Dalam aspek sosial gerakan Muhammadiyah
banyak memberikan kontribusi perkemabngan umat dan bangsa. Misalnya Muhammadiyah
mempelopori pendirian panti asuhan dan rumah sakit.

B. Rumusan Masalah
1
Adapun rumusan masalah adalah sebagai berikut :
1. Apa itu Muqaddimah AD Muhammadiyah?
2. Bagaimanakah Kepribadian Muhammadiyah?
3. Apa itu MKCH Muhammadiyah?
C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
2. Untuk Mengetahui apa itu Kepribadian Muhammadiyah
3. Untuk mendeskripsikan MKCH Muhammadiyah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah ialah uraian pembukaan anggaran dasar,


yang berisi uraian tentang tujuan pokok yang diperjuangkan oleh persyarikatan
Muhammadiyah.Muqaddimah anggaran dasar memuat pokok-pokok yang sangat
fundamental. Di dalamnya tertuang pandangan hidup, tujuan hidup, serta cara dan alat untuk
mencapai tujuan.

1. Sejarah Perumusan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyah disusun dan dirumuskan oleh Ki Bagus


Hadi Kusumo sebagai hasil pengungkapan kembali terhadap pokok pikiran yang dijadikan
dasar amal usaha dan perjuangan K.H. Ahmad Dahlan dengan menggunakan wadah
persyarikatan.Hasil rumusan Ki Bagus Hadikusumo pertama kali diperkenalkan dalam
Muktamar Darurat 1946 di Yogyakarta. Selanjutnya dalam Muktamar ke-31 di
Yogyakarta tahun 1950 konsep tersebut diajukan kembali.

Muncul pula konsep lain yang disusun HAMKA dan kawan-kawan isinya lebih
menitikberatkan pada peranan dan sumbangsih Muhammadiyah dalam mengisi
kemerdekaan dan pembangunan Negara dan Bangsa. Muktamar belum bisa memutuskan
lalu diserahkan pada sidang Tanwir tahun 1951 yang memutuskan menerima konsep Ki
Bagus Hadikusumo dengan penyempurnaan susunan redaksionalnya. Lalu dibentuk Tim
Penyempurnaan yang ditunjuk oleh sidang Tanwir: HAMKA, Mr. Kasman Singodimejo,
K.H. Farid Ma’ruf dan Zein Djambek.

Susunan muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyah dilatarbelakangi beberapa faktor


sebagai berikut:

a. Belum adanya rumusan formal tentang dasar dan cita- cita perjuangan Muhammadiyah.

b. Kehidupan rohani keluarga muhammadiyah menampakkan gejala menurun, akibat


terlalu berat mengejar kehidupan duniawi.

3
c. Semakin kuatnya berbagai pengaruh alam pikiran dari luar, yang langsung atau tidak
langsung berhadapan dengan paham dan keyakinan hidup Muhammadiyah

d. Dorongan disusunnya pembukaan Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945

2. Fungsi dan Hakikat Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

Muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyah memiliki fungsi dan hakikat yang sangat
penting bagi persyarikatan Muhammadiyah sebagai berikut:

a. Fungsi Muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyah

Muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyah memiliki 2 fungsi yaitu sebagai


pedoman dasar persyarikatan dalam melaksanakan amal usahanya dan merupakan ruh
perjuangan dan semangat pengabdian bagi persyarikatan Muhammadiyah dari masa
ke masa.

b. Hakikat Muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyah

Muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyah pada hakikatnya merupakan


kesimpulan dari perintah dan ajaran Al Qur’an dan As Sunnah. Isinya tentang
pengabdian manusia kepada Allah SWT, amal dan perjuangan bagi setiap muslim.

Muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyah memiliki susunan sistematika perumusan


sebagai berikut:

1. Susunan urutan rumusan Muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyah terdiri atas:

a. Surat Al Fatihah

b. Pernyataan diri atau ikrar Radhitu Billaahi Rabban wa bil islami diinan wa
bimuhammadin nabiyyan wa rosuulan

c. Diktum matan atau materi Muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyah.

2. Diktum matan atau materi Muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyahtersebut


sebagaimana tercantum berikut ini:

a. Pertama Hidup manusia harus berdasarkan “Tauhid”. Tauhid berarti meng-Esakan


Allah, bertuhan, beribadah dan patuh atau taat hanya kepada Allah semata.

4
b. Hanya ajaran Islam satu-satunya ajaran hidup yang dapat dijadikan sendi
pembentuk pribadi utama dan mengatur ketertiban hidup bersama. Dalam
kehidupan bermasyarakat menuju hidup bahagia sejahtera yang hakiki dunia dan
akhirat

c. Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi ajaran agama Islam untuk


mewujudkan masyarakat utama, adil dan makmur yang diridloi Allah SWT.
Perjuangan tersebut adalah wajib sebagai ibadah kepada Allah SWT dan berbuat
ihsan kepada sesama manusia

d. Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam hanyalah akan


berhasil bila dengan mengikuti jejak (ittiba’) perjuangan para Nabi terutama
perjuangan Nabi Muhammad SAW

B. Kepribadian Muhammadiyah

Kepribadian Muhammadiyah adalah suatu rumusan yang menjelaskan tentang jati diri,
apa, dan siapa Muhammadiyah. Yang kemudian dituangkan dalam bentuk sebuah teks yang
dikenal sebagai “Matan Kepribadian Muhammadiyah”. Adapun sejarah pembentukannya
dapat dijabarkan sebagai berikut ini. Rumusan Kepribadian Muhammadiyah untuk pertama
kalinya disusun oleh sebuah Tim yang terdiri dari K.H fakih Usman, K.H. FArid Ma’ruf,
K.H. Wardan Diponingrat, Dr. Hamka, H. Djarnawi Hadikusumo, M. Djindar Tamimy dan
M. Saleh Ibrahim. Pembentukan tim dilakukan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah,
merespon isi pidato K.H. Fakih Usman. Pidto yang berjudul “Apakah Muhammadiyah itu?”
disampaikan dalam kursus pimpinan Muhammadiyah se-Indonesia. Diselenggarakan pada
bulan Ramadhan 1381 H atau 1961 M.

Isi pidato mengandung makna yang sangat dalam, menggugah dan menarik perhatian
para tokoh Muhammadiyah yang datang dari seluruh Indonesia. K.H. Fakih Usman dikenal
kaya pengalaman, luas ilmunya dan mendalam ruhul islamnya. Dengan kemampuannya
beliau dapat menggugah semangat para pemimpin Muhammadiyah pada saat itu. Setelah
selesai beliau menyampaikan pidatonya, terjadi mufakat antar tokoh Muhammadiyah.
Kemufakatan untuk merumuskan buah pikiran K.H. Fakih Usman agar kelak dimiliki kader-
kader Muhammadiyah. Sekaligus dijadikan sebagai pedoman organisasi. Hasil kerja tim tadi
kemudian diserahkan kepada Pimpinan Pusat. Oleh PP Muhammadiyah ditetapkan sebagai
agenda sidang Tanwir pada tanggal 25 - 28 Agustus 1962. Setelah melalui pembahasan dan

5
penyempurnaan, akhirnya siding Tanwir dapat menerimanya. Kemudian dibicarakan kembali
pada Muktamar ke-35 di Jakarta atau dikenal “Muktamar Setengah abad”. Pada tanggal 29
April 1963 rumusan tersebut telah sempurna dan lahirlah “Matan Rumusan Kepribadian
Muhammadiyah”.

Kepribadian adalah ciri dan sifat-sifat khas Muhammadiyah yang merupakan


manifestasi dari jiwa dan semangat Muhammadiyah, yang mewarnai setiap gerak dan
langkah perjuangan Muhammadiyah harus dimiliki dan dipelihara oleh setiap warga
Muhammadiyah. Mengacu pada Keputusan Muktamar ke 35, Kepribadian Muhammadiyah
memuat empat hal yaitu pemahaman tentang Muhammadiyah, Dasar Amal Usaha
Muhammadiyah, Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah, dan Sifat
Muhammadiyah.

1. Apakah Muhammadiyah itu

Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan Gerakan Islam. Maksud


gerakannya adalah Dakwah Islam dan Amar Ma'ruf nahi Munkar yang ditujukan kepada
dua bidang yakni perseorangan dan masyarakat . Dakwah dan Amar Ma'ruf nahi Munkar
pada bidang pertama terbagi kepada dua golongan yaitu kepada yang telah Islam bersifat
pembaharuan (tajdid) dengan mengembalikan kepada ajaran Islam yang asli dan murni,
dan yang kedua kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk
agama Islam. Adapun da'wah Islam dan Amar Ma'ruf nahi Munkar bidang kedua, ialah
kepada masyarakat, bersifat kebaikan dan bimbingan serta peringatan. Kesemuanya itu
dilaksanakan dengan dasar taqwa dan mengharap keridlaan Allah semata-mata.

2. Dasar Amal Usaha Muhammadiyah

Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju terwujudnya masyarakat Islam yang


sebenar-benarnya, dimana kesejahteraan, kebaikan dan kebahagiaan luas-merata,
Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang
tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar. Prinsip-prinsip tersebut antar lain:

a. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah.

b. Hidup manusia bermasyarakat.

6
c. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu
satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia
akhirat.

d. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban
sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada kemanusiaan.

3. Pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah

Apapun yang diusahakan dan bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk


mencapai tujuannya harus berpedoman pada prinsip "Berpegang teguh akan ajaran Allah
dan Rasul-Nya, bergerak membangun di segenap bidang dan lapangan dengan
menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridlai Allah. Sepuluh sifat 'kepribadian
Muhammadiyah' itu menjadi sifat kebangsaan Muhammadiyah sebagaimana moderasi itu
diperlukan. Sifat moderat yang tercantum dalam 10 sifat kepribadian Muhammadiyah
harus terus kita gelorakan di media sosial. Hal itu menjadi ajakan Haedar Nashir, Ketua
Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah kepada media dan warga Muhammadiyah dalam
Silaturahim dengan Awak Media Massa, pada Kamis di Aula PP Muhammaidyah,
Yogyakarta.

“Karena dunia medsos menjadi arena yang paling keras termasuk untuk sekarang
menyuarakan apa saja dengan terbuka dan bebas. Orang seperti tanpa redaksi menulis apa
saja. Kalau hal itu terus terjadi, jangan-jangan-jangan perang dunia ke-3 lahir dari media
sosial,” kata Haedar. Haedar mengingatkan, sepuluh Sifat Kepribadian Muhammadiyah
sebagai moderasi di era media sosial itu perlu terus menerus disuarakan dan
diimpelementasikan karena Muhammadiyah sangat penting agar bangsa ini semakin
cerdas tercerahkan, dan akhil baligh dalam sehingga kemudian tumbuh menjadi
masyarakat yang maju, dan kemudian memiliki karakter dan kepribadian .

4. Sifat Muhammadiyah

Adapun sepuluh Sifat Kepribadian Muhammadiyah yang disampaikan Haedar Nahsir


itu, adalah :

1. Kepribadian Muhammadiyah itu beramal dan berjuang untuk perdamaian dan


kesejahteraan

2. Memberbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah islamiyah

7
3. Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam

4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.

5. Mengindahkan segala hukum, undang-undangan, peraturan, serta dasar dan falsafah


negara yang sah.

6. Amar ma'ruf nahi mungkar di segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik.

7. . Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan, sesuai
dengan ajaran Islam.

8. Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan
mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya

9. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan
membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridlai Allah
SWT.

10. Bersifat adil serta kolektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.

C. Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM)

Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah (MKCH) merupakan rumusan


ideologi Muhammadiyah yang menggambarkan tentang hakekat Muhammadiyah, faham
agama menurut Muhammadiyah dan misi Muhammadiyah dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara. Rumusan ini disusun tahun 1968 pada Muktamar Muhammadiyah ke-27 di
Yogyakarta yang bertemakan “Tajdid Muhammadiyah”. MKCH berisi lima pokok pikiran
yang terbagi dalam tiga kelompok; kelompok persoalan ideologis, kelompok faham agama,
dan kelompok persoalan mengenai fungsi dan misi Muhammadiyah dalam Negara Republik
Indonesia.

Muhammadiyah adalah gerakan berasas Islam bercita-cita dan bekerja untuk


terwujudnya masyarakat Islam sebenar-benarnya, untuk melaksanakan fungsi dan misi
manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi. Muhammadiyah berkeyakinan
bahwa Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada RasulNya, sejak Nabi Adam,
Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW
sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa dan menjamin
kesejahteraan hidup materiil, duniawi dan ukhrawiMuhammadiyah dalam mengamalkan

8
Islam berdasarkan; Al-Qur’an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad
SAW, Sunah Rasul, Penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur’an yang diberikan oleh
Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal pikiran sesuai jiwa ajaran Islam.

Rumusan Matan dan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah ditetapkan dalam
sidang Tanwir tahun 1969 di Ponorogo dan direvisi pada tahun 1970 tepatnya pada sidang
Tanwir di Yogyakarta. Rumusan tersebut antara lain :

1. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi Munkar, beraqidah
Islam dan bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk
terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang diridhai Allah SWT, untuk
malaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.

2. Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada
Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada
Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia
sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi dan
ukhrawi.

3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam, Al-Qur'an kitab Allah yang diwahyukan


kepada Nabi Muhammad SAW. Sunnah Rasul Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran
Al-Qur'an yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran
sesuai dengan jiwa ajaran Islam.

4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-


bidang Aqidah, Akhlaq, Ibadah, dan Muammalah sebagai berikut :

a. Aqidah. Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari
gejala-gejala kemusyrikan, bid'ah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi
menurut ajaran Islam.

b. Akhlak. Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan


berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur'an dan Sunnah rasul, tidak bersendi kepada
nilai-nilai ciptaan manusia.

c. Ibadah. Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh


Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.

9
d. Muamalah Duniawiyah. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu'amalat
duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan
ajaran Agama serta menjadi semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada
Allah SWT.

1. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat


karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan, kemerdekaan
bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil
dan makmur dan diridhoi Allah SWT

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Landasan ideal Muhammadiyah meliputi Al-Quran dan As-Sunnah, paham agama


(Muqaddimah Anggaran Dasar dan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah),
Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, Kepribadian, Khittah, Pedoman Hidup Islami
Warga Muhammadiyah, dan pemikiran formal lainnya. Sedangkan tujuan gerakan
Muhammadiyah ialah mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Muhammadiyah juga memiliki landasan normatif yang memberikan aturan dan panduan
dasar dalam melaksanakan kiprahnya. Landasan normatif tersebut terdiri atas Mukadimah
Anggaran Dasar Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-
Cita Hidup Muhammadiyah, Pedoman Hidup Islami Muhamm

B. Saran

10
Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok kami meskipun penulisan
ini jauh dari sempurna minimal kita mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak
kesalahan dari penulisan kelompok kami, juga butuh saran atau kritikan agar bisa menjadi
motivasi untuk masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya. Kami juga
mengucapkan terima kasih atas dosen pembimbing mata kuliah AIK yang telah memberi
kami tugas kelompok demi kebaikan diri kita sendiri dan untuk negara dan bangsa.

DAFTAR PUSTAKA

Haedar Nashir, dkk. 2009. Manhaj Gerakan Muhammadiyah. Yogyakarta, Suara


Muhammadiyah

Mukti Ali, 1990. “Amalah Kyai Haji Ahmad Dahlan”, dalam Sujarwanto & Haedar Nashir,
Muhammadiyah dan Tantangan Masa Depan, Yogyakarta: Tiara Wacana,

Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 1989. Kepribadian, Keyakinan, dan Cita-cita Hidup,


Khittah Perjuangan Muhammadiyah, Yogyakarta : PP Muhammadiyah,

Suwarno, Margono Poespo. 1995. Gerakan Islam Muhammadiyah. Yogyakarta: PT Persatuan

Offset Yogyakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai