Disusun Oleh :
Kelompok : 6
ii
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan yang merupakan “Gerakan
Islam”. Maksud geraknya ialah, “Da’wah Islam & amar ma'ruf nahi munkar”
yang ditujukan kepada dua bidang: perseorangan dan masyarakat. Da’wah dan
amar ma'ruf nahi munkar pada bidang yang pertama terbagi kepada dua golongan:
kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan
kepada ajaran-ajaran Islam yang asli murni; dan yang kedua kepada yang belum
Islam bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam. Adapun da’wah
dan amar ma'ruf nahi munkar yang kedua, ialah kepada masyarakat, bersifat
perbaikan, bimbingan dan peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan bersama
dengan bermusyawarah atas dasar taqwa dan mengharap keridlaan Allah semata.
Dengan melaksanakan da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar dengan
caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat
menuju tujuannya, ialah “terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah pada hakekatnya merupakan
ideologi Muhammadiyah yang merupakan pandangan Muhammadiyah mengenai
kehidupan manusia di muka bumi ini, cita-cita yang ingin diwujudkan dan Cara-
cara yang dipergunakan untuk mewujudkan cita-cita tersebut sebagai ideologi,
Muqaddimah Anggaran Dasar menjiwai segala gerak dan usaha Muhammadiyah
dan proses penyusunan sistem kerjasama yang dilakukan untuk mewujudkan
tujuannya.
Mukadimah Anggaran Dasar muhammadiyah merupakan doktrin ideologi
Muhammadiyah yang memberikan gambaran tentang pandangan Muhammadiyah
mengenai kehidupan manusia di muka bumi ini.
Muqaddimah ini memberi gambaran tentang pandangan Muhammadiyah
mengenai kehidupan manusia di muka bumi, cita-cita yang ingin diwujudkan, dan
cara-cara yang dipergunakan untuk mewujudkan cita-cita tesebut.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan
masalah sebagai berkut.
1. Bagaimana Sejarah Sebelum Terbentuknya Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah?
2. Bagaimana Sejarah Perumusan Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah?
3. Apa saja Faktor-Faktor Yang Melatar Belakangi Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah?
4. Bagaimana Hakikat Dan Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah?
5. Apa saja Kandungan Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan
penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk Mengetahui Sejarah Sebelum Terbentuknya Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah
2. Untuk Mengetahui Sejarah Perumusan Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah
3. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Melatar Belakangi Mukaddimah
Anggaran Dasar Muhammadiyah
4. Untuk Mengetahui Hakikat Dan Fungsi Mukadimah Anggaran
Dasar Muhammadiyah
5. Untuk mengetahui Kandungan Muqadimah Anggara Dasar Muhammadiyah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Hasil rumusan Ki Bagus pertama kali di perkenalkan dalam Muktamar
Darurat tahun 1946 di Yogyakarta. Selanjutnya dalam Muktamar Muhammadiyah
ke-31 tahun 1950 di Yogyakarta Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
kembali diajukan dan disahkan secara resmi. Akan tetapi muncul konsep lain yang
di buat oleh Prof. Dr. Hamka dkk. Yang isinya menitikberatkan pada peranan dan
sumbangsih Muhammadiyah dalam mengisi kemerdekaan dan pembangunan
negara. Pada sidang tanwir pada tahun 1951, meneliti dan melihat
Muhammadiyah jauh ke depan. Akhirnya di pakailah konsep Ki Bagus
Hadikusumo dengan penyempurnaan susunan redaksi. Tim penyempurna
meliputi:
1. Prof. Dr Hamka
2. Prof. Mr Kasman Singodimejo
3. KH Farid Ma’ruf
4. Zein Jambek
Secara umum, rumusan MADM terbagi menjadi tiga bagian: Surah al
Fatihan, Ikrar Raditu billahi Rabba, dan teks/materi. Adapun matan atau teks
MADM terdiri atas tujuh paragraf. Setiap paragraf berisi satu pokok pikiran yakni
sebagai berikut:
Paragraf pertama: Hidup manusia harus berdasarkan tauhid, yakni
mengesakan, bertuhan, beribadah, dan patuh hanya kepada Allah semata.
Paragraf kedua: Sesungguhnya hidup manusia bermasyarakat.
Paragraf ketiga: Ajaran Islam adalah satu-satunya ajaran hidup yang
dapat menjadi sendi pembentuk pribadi utama dan pengatur ketertiban hidup
bersama [bersasyarakat] menuju kehidupan bahagia sejahtera yang hakiki dunia
dan akhirat.
Paragraf keempat: Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama
Islam guna mewujudkan masyarakat utama, adil, dan makmur yang diridai Allah
swt adalah wajib, sebagai ibadah kepada Allah, dan berbuat islah dan ihsan
kepada sesama manusia.
Paragraf kelima: Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama
Islam hanya akan berhasil bila dilakukan dengan ittiba' [mengikuti] jejak
perjuangan para Nabi, terutama Rasulullah Muhammad saw.
4
Paragraf keenam: Perjuangan mewujudkan pokok-pokok pikiran yang
terkandung di paragraf pertama hingga kelima hanya dapat dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya dan akan berhasil bila dilakukan dengan cara berorganisasi.
Paragraf ketujuh: Seluruh perjuangan diarahkan kepada tercapainya
tujuan Muhammadiyah, yaitu terwujudnya baldatun tayyibatun wa rabbun gafur.
5
pengalaman itu beliau menyadari pentingnya Pembukaan UUD. Namun
betapa kagetnya beliau ketika menyadari bahwa Anggaran Dasar
Muhammadiyah baru terdiri dari batang tubuh berupa pasal-pasal, namun
belum memiliki mukaddimah padahal di dalam mukaddimah itulah terdapat
fondasi atau roh muhammadiyah.
6
3. Pokok Pikiran Ketiga
Hanya hukum Allah yang sebenara-benarnyalah satu-satunya yang
dapat dijadikan sendi untuk membentuk pribadi yang utama dan mengatur
ketertiban hidup bersama (bermasyarakat) dalam menuju hidup bahagia dan
sejahtera yang haqiqi, didunia dan akhirat. Pokok pikiran tersebut dirumuskan
dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :
“masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur dan bahagia hanyalah
dapat diwujudkan diatas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong royong,
bertolong-tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya,
lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu”
7
perbuatannya, lagi pula harus sabar dan tawakkal bertabah hati menghadapi
segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa dirinya,dengan penuh
pengharapan akan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha Kuasa.”
8
Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan ummat Islam
dapatlah diantar ke pintu gerbang surga “Jannatun Na’im dengan keridhaan
Allah Rahman dan Rahim.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah didirikan tahun oleh ketua
pengurus besar Muhammadiyah 1942 sampai 1953 yaitu Ki Bagus H Hadikusuma
dengan bantuan beberapa sahabatnya.
2. Latarbelakang didirikanya Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah yaitu
adanya kekeburan dalam Muhammadiyah sebagai akibat dari proses kehidupnya
sesudah lebih dari 30 tahun yang ditandai oleh:
a. Terdesaknya pertumbuhan dan perkembangan jiwa/roh Muhammadiyah oleh
perkembangan lahiriah.
b. Masuknya pengaruh dari luar yang tidak seuai yang sudah menjadi lebih kuat.
B. Saran
Demikian makalah ini saya buat, terima kasih atas partisipasi saudara serta
teman-teman, adapun kritik dan saran dari saudara serta teman-teman sekalian
saya ucapkan banyak terima kasih.
10
DAFTAR PUSTAKA
www.google.anggarandasarmuhammadiyah.com
http://ukhtyan.blogspot.com/2013/09/mukadimah-anggaran-dasar-muhammadiyah.html
11