Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH AL-ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN

“MUQADDIMAH ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH”

KELOMPOK 10:

Akuntansi E 2019

1. RIZHA UTAMI BASRI (105731115719)


2. NUR AZIZAH (105731117519)
3. MUTHMAINNAH NURLELY (105731117919)
4. MEGA SELVIA (105731117719)

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarkatu


Puji syaukur saya panjatkan kehadiran Allah SWT, atas limpahan rahmatnyalah
sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “MUKADDIMAH
ANGGARAN DASAR MUHAMMADIYAH”.
Tidak lupa pula saya kirimkan syalawat dan taslim kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, atas perjuangan beliaulah sehingga kita dapat terlepas dari dunia gelap
gulita menuju dunia yang terang akan rahmat sang pengcipta.
Dan kepada dosen dan teman-teman yang ikut memberikan dorongan, serta motifasi
kepada kami, kami ucapkan banyak terima kasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Sejarah Sebelum Terbentuknya Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

B. Sejarah Perumusan Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah


C. Faktor-faktor yang Melatar Belakangi Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah

D. Hakikat Dan Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar  Muhammyadiah


E. Kandungan Muqadimah Anggara Dasar Muhammadiyah
BAB 3 PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar belakang

Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan yang merupakan “Gerakan Islam”.


Maksud geraknya ialah, “Da’wah Islam & amar ma'ruf nahi munkar” yang ditujukan kepada
dua bidang: perseorangan dan masyarakat. Da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar pada bidang
yang pertama terbagi kepada dua golongan: kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan
(tajdid), yaitu mengembalikan kepada ajaran-ajaran Islam yang asli murni; dan yang kedua
kepada yang belum Islam bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam. Adapun
da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar yang kedua, ialah kepada masyarakat, bersifat
perbaikan, bimbingan dan peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan bersama dengan
bermusyawarah atas dasar taqwa dan mengharap keridlaan Allah semata.

Dengan melaksanakan da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar dengan caranya masing-
masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, ialah
“terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah pada hakekatnya merupakan ideologi Muhammadiyah yang merupakan
pandangan Muhammadiyah mengenai kehidupan manusia di muka bumi ini, cita-cita yang
ingin diwujudkan dan Cara-cara yang dipergunakan untuk mewujudkan cita-cita tersebut
sebagai ideologi, Muqaddimah Anggaran Dasar menjiwai segala gerak dan usaha
Muhammadiyah dan proses penyusunan sistem kerjasama yang dilakukan untuk mewujudkan
tujuannya

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berkut.
1. Bagaimana Sejarah Sebelum Terbentuknya Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah? 
2. Bagaimana Sejarah Perumusan Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah?
3.  Apa saja Faktor-Faktor Yang Melatar Belakangi Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah? 
4. Bagaimana Hakikat Dan Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar  Muhammadiyah?
5. Apa saja Kandungan Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah?

C.    Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan
makalah ini adalah:
1. Untuk Mengetahui Sejarah Sebelum Terbentuknya Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah.
2. Untuk Mengetahui Sejarah Perumusan Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah. 
3. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Melatar Belakangi Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah.
4. Untuk Mengetahui Hakikat Dan Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar  Muhammadiyah.
5. Untuk mengetahui Kandungan Muqadimah Anggara Dasar Muhammadiyah

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Sejarah Sebelum Terbentuknya Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah


Muhammadiyah berdiri pada tanggal 8 Zulhijjah 1330 H dan mendapatkan status
berbadan hukum. Sebagai suatu organisasi sudah semestinya ketika akan mencatatkan diri
menjadi sebuah badan hukum harus memenuhi berbagai syarat antara lain harus ada anggaran
dasar. Syarat adanya anggaran dasar pada saat itu masih sederhana,yaitu hanya memuat
batang tubuh saja belum ada pembukaan.
Ditinjau dari segi ilmu hukum, mukaddimah anggaran dasar menempati kedudukan
yang lebih tinggi. Mukaddimah anggaran dasar memuat pokok-pokok pikiran yang sangat
fundamental, yang didalamnya tertuang suatu pandangan hidup, tujuan hidup, serta cara dan
alat untuk mencapai suatu tujuan hidup yang di cita-citakan.
Perumusan mukaddimah anggaran dasar muhammadiyah baru terealisasi pada masa
muhammadiyah di bawah kepemimpinan Ki Bagus Hadikusumo
( 1942-1953). Setelah melewati empat periode kepemimpinan.
1.    Periode K.H. Ahmad Dahlan (1912-1923)

2.    Periode K.H. Ahmad Ibrahim (1923-1934)

3.    Periode K.H. Hisyam (1934-1936)

4.    Periode K.H. Mas Mansur (1936-1942)

B.     Sejarah Perumusan Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah


Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah di susun secara formal setelah
muhammadiyah melancarkan aktivitas dan usaha selama 38 tahun. Tetapi bukan berarti
sebelum itu muhammadiyah belum memiliki jiwa semangat, dan nafsu perjuangan secara
pasti. Sebab K.H. Ahmad Dahlan dalam mendirikan Muhammadiyah mengacu kepada Al-
Qur’an meskipun belum tertuang dalam tulisan. Hal seperti di atas tidak dapat dipertahankan
sebab kepemimpinan akan terus berganti di tambah lagi adanya tuntutan kepastian terhadap
cita-cita Muhammadiyah. Hal itu yang mendorong Ki Bagus Hadikusumo untuk merumuskan
secara tertulis Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.
Hasil rumusan Ki Bagus pertama kali di perkenalkan dalam Muktamar Darurat tahun
1946 di Yogyakarta. Selanjutnya dalam Muktamar Muhammadiyah ke-31 tahun 1950 di
Yogyakarta Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah kembali diajukan dan disahkan
secara resmi. Akan tetapi muncul konsep lain yang di buat oleh Prof. Dr. Hamka dkk. Yang
isinya menitikberatkan pada peranan dan sumbangsih Muhammadiyah dalam mengisi
kemerdekaan dan pembangunan negara. Pada sidang tanwir pada tahun 1951, meneliti dan
melihat Muhammadiyah jauh ke depan. Akhirnya di pakailah konsep Ki Bagus Hadikusumo
dengan penyempurnaan susunan redaksi. Tim penyempurna meliputi:
1.  Prof. Dr Hamka

2.  Prof. Mr Kasman Singodimejo

3.  KH Farid Ma’ruf

4.  Zein Jambek

C.    Faktor-faktor yang Melatar Belakangi Mukaddimah Anggaran Dasar


Muhammadiyah

Faktor-faktor yang melata belakangi Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah


yaitu:
a. Belum adanya rumusan formal tentang dasar dan cita-cita perjuangan
Muhammadiyah.
K.H. Ahmad Dahlan membangun persyarikatan Muhammadiyah bukan
didasari pada suatu materi yang dirumuskan secara rinci , sistematik dan ilmiah. Apa
yang beliau temukan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist langsung beliau amalkan dan
ajarkan. Akan tetapi, setelah Muhammadiyah berkembang luas mengakibatkan
mereka semakin jauh dari sumber gagasan dan ide yang menjadi landasan pijak
Muhammadiyah.

b. Kehidupan rohani warga Muhammadiyah menampakkan gejala menurun akibat


pengaruh kehidupan duniawi.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terus berkembang dengan pesatnya. Banyak
hal yang baru bermunculan mencengangkan semua orang termasuk warga
Muhammadiyah, budaya asing masuk melalui sarana teknologi seperti media cetak
( koran dan majalah) dan elektronik seperti film , radio ,dan televisi. Perkembangan
hidup duniawi menjadi semakin tak terkendali dan menanamkan pengaruh lebih
dominan kepada masyarakat Muhammadiyah.
c. Makin kuatnya berbagai pengaruh alam pikiran luar , yang langsung atau tidak
langsung bersinggungan dengan faham dan keyakinan hidup Muhammadiyah
Dari perkembangan zaman maka pengaruh luar masuk berwujud seperti cara
pikir, sikap hidup dan falsafah asing. Disinilah letak pentingnya adanya rumusan
resmi dari Muhammadiyah yang dapat dijadikan pegangan bagi mereka agar tidak
terombang-ambing oleh keadaan.
d. Dorongan disusunnya Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Ki Bagus Hadikusumo merupakan salah seorang yang terlibat langsung dalam
penyusunan UUD 1945 termasuk pembukaannya. Dari pengalaman itu beliau
menyadari pentingnya Pembukaan UUD. Namun betapa kagetnya beliau ketika
menyadari bahwa  Anggaran Dasar Muhammadiyah baru terdiri dari batang tubuh
berupa pasal-pasal, namun belum memiliki mukaddimah padahal di dalam
mukaddimah itulah terdapat fondasi atau roh muhammadiyah.
D.    Hakikat Dan Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar  Muhammyadiah

1. Hakekat Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah


Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah pada hakekatnya merupakan suatu
kesimpulan dari perintah dan ajaran Al-Quran dan As-Sunah tentang pengabdian dan
manusia kepada Allah SWT, amal dan perjuangan bagi setiap umat muslim yang sadar
akan kedudukannya selaku hamba dan Khalifah dimuka bumi.
2. Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah merupakan jiwa,nafas dan semangat
pengabdian dan perjuangan ke dalam tubuh dan segala gerak organisasinya, yang harus
dijadikan asas dan pusat tujuan perjuangan Muhammadiyah.
E.     Kandungan Muqadimah Anggara Dasar Muhammadiyah
Muqadimah Anggara Dasar Muhammadiyah mengandung 7 pilar. Pendirian ialah:
1. Pokok Pikiran Pertama
Hidup manusia harus berdasarkan Tauhid (Mengesakan) Allah; ber-Tuhan beribadah
serta tunduk hanya kepada Allah. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah
Anggaran Dasar sebagai berikut :
“Amma ba’du, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah Hak Allah semata-mata, ber-
Tuhan dan beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan
yang wajib atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.”
2. Pokok Pikiran Kedua
Hidup manusia itu bermasyarakat. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam
Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :
“Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradah) Allah atas hidup manusia
di dunia ini.”
3. Pokok Pikiran Ketiga
Hanya hukum Allah yang sebenara-benarnyalah satu-satunya yang dapat dijadikan
sendi untuk membentuk pribadi yang utama dan mengatur ketertiban hidup bersama
(bermasyarakat) dalam menuju hidup bahagia dan sejahtera yang haqiqi, didunia dan
akhirat. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai
berikut :
“masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat
diwujudkan diatas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong royong, bertolong-
tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh
syaitan dan hawa nafsu”
4. Pokok Pikiran Keempat
Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, adalah wajib, sebagai ibadah kepada Allah
berbuat ihs dan islah kepada manusia atau mayarakat. Pokok pikiran tersebut dirumuskan
dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut:

“menjunjung tinggi hukum Allah lebih dari pada hukum yang manapun juga adalah
kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku bertuhan kepada Allah. Agama
Islam adalah Agama Allah yang dibawa oleh Nabi, sejak Nabi Adam sampai Nabi
Muhammad SAW dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan
hidup bahagia dunia dan akhirat. ”
5. Pokok Pikiran Kelima
Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam yang sebenar-benarnya,
hanyalah akan dapat berhasil bila dengan mengikuti jejak (ittiba) perjuangan para Nabi
terutama perjuangan Nabi Besar Muhammad SAW. Pokok pikiran tersebut dirumuskan
dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :
“Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentosa sebagaimana yang
tersebut diatas, tiap-tiap orang terutama ummat islam, yang percaya kepada Allah dan
Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci itu, beribadat kepada
Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya
untuk menjelmakan masyarakat itu di dunia ini, dengan niat yang murni tulus dan ikhlas
karena Allah semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka
serta mempunyai rasa tanggung jawab dihadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula
harus sabar dan tawakkal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang
menimpa dirinya,dengan penuh pengharapan akan perlindungan dan pertolongan Allah
Yang Maha Kuasa.”
6. Pokok Pikiran Keenam
Perjuangan mewujudkan pikiran-pikiran tersebut hanyalah akan dapat dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya dan berhasil, bila dengan cara berorganisasi. Organisasi adalah
satu-satunya alat atau cara perjuangan yag sebaik-baiknya. Pokok pikiran tersebut
dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :
“untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat
rahmat Allah dan didorong oleh Firman Allah dalam Al-Qur’an :

ٓ
َ ِ‫ُوف َويَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْٱل ُمن َك ِر ۚ َوأُ ۟و ٰلَئ‬
َ‫ك هُ ُم ْٱل ُم ْفلِحُون‬ ِ ‫َو ْلتَ ُكن ِّمن ُك ْم أُ َّمةٌ يَ ْد ُعونَ إِلَى ْٱل َخي ِْر َويَأْ ُمرُونَ بِ ْٱل َم ْعر‬

  “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh(berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar[217]; dan
mereka itulah orang-orang yang beruntung.”(QS. Al-Imran:104)
7. Pokok Pikiran Ketujuh
Pokok pikiran / prinsip / pendirian seperti yang diuraikan dan diterangkan di muka itu,
adalah yang dapat untuk melaksanakan ideloginya terutama untuk mencapai tujuan yang
menjadi cita-citanya, ialah terwujudnya masyarakat adil dan makmur lahir batin yang di
ridhai Allah, ialah Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Pokok pikiran tersebut
dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :
“kesemua itu perlu untuk menunaikan kewajiban mengamalkan perintah-perintah Allah
dan mengikuti Sunnah Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW guna mendapat karunia dan
ridhonya di dunia dan akhirat untuk mencapai masyarakat yang sentosa dan bahagia,
disertai nikmat dan rahmat Allah yang melimpah-limpah, sehingga merupakan:
“suatu negara yang indah, bersih, suci dan makmur dibawah lindungan Tuhan yang Maha
Pengampun”
Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan ummat Islam dapatlah diantar ke
pintu gerbang surga “Jannatun Na’im dengan keridhaan Allah Rahman dan Rahim.
BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Dari hasil pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah didirikan tahun oleh ketua pengurus besar
Muhammadiyah 1942 sampai 1953 yaitu Ki Bagus H Hadikusuma dengan bantuan
beberapa sahabatnya.
2. Latarbelakang didirikanya Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah yaitu adanya
kekeburan dalam Muhammadiyah sebagai akibat dari proses kehidupnya sesudah lebih
dari 30 tahun yang ditandai oleh:
a. Terdesaknya pertumbuhan dan perkembangan jiwa/roh Muhammadiyah oleh
perkembangan lahiriah
b. Masuknya pengaruh dari luar yang tidak seuai yang sudah menjadi lebih kuat

B.     Saran
Demikian makalah ini saya buat, terima kasih atas partisipasi saudara serta teman-
teman, adapun kritik dan saran dari saudara serta teman-teman sekalian saya ucapkan banyak
terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA

1. Mustafa, Kamal Pasha. 2000. Muhammadiyah sebagai Gerakan islam. PT.


Persatuan.    Yoyakarta
2. www.google.anggarandasarmuhammadiyah.com
3. http://ukhtyan.blogspot.com/2013/09/mukadimah-anggaran-dasar-
muhammadiyah.html

Anda mungkin juga menyukai