Anda di halaman 1dari 7

SEJARAH PERUMUSAN MUQADDIMAH ANGGARAN

DASAR MUHAMMADIYAH

A. Sejarah Sebelum Terbentuknya Mukaddimah Anggaran Dasar


Muhammadiyah

Muhammadiyah berdiri pada tanggal 8 Zulhijjah 1330 H dan mendapatkan status berbadan hukum.
Sebagai suatu organisasi sudah semestinya ketika akan mencatatkan diri menjadi sebuah badan
hukum harus memenuhi berbagai syarat antara lain harus ada anggaran dasar. Syarat adanya
anggaran dasar pada saat itu masih sederhana,yaitu hanya memuat batang tubuh saja belum ada
pembukaan

Mukaddimah anggaran dasar memuat pokok-pokok pikiran yang sangat fundamental, yang
didalamnya tertuang suatu pandangan hidup, tujuan hidup, serta cara dan alat untuk mencapai
suatu tujuan hidup yang di cita-citakan.

Perumusan mukaddimah anggaran dasar muhammadiyah baru terealisasi pada masa


muhammadiyah di bawah kepemimpina

Ki Bagus Hadikusumo ( 1942-1953). Setelah melewati empat periode kepemimpinan.

1. Periode K.H. Ahmad Dahlan (1912-1923)

2. Periode K.H. Ahmad Ibrahim (1923-1934)

3. Periode K.H. Hisyam (1934-1936)

4. Periode K.H. Mas Mansur (1936-1942)

B. Sejarah Perumusan Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah


Mukaddimah Anggaran

Dasar Muhammadiyah di susun secara formal setelah


muhammadiyah melancarkan aktivitas dan usaha selama 38 tahun. Tetapi bukan
berarti sebelum itu muhammadiyah belum memiliki jiwa semangat, dan nafsu
perjuangan secara pasti. Sebab K.H. Ahmad dahlan dalam mendirikan mendirikan
muhammadiyah mengacu kepada Al-Quran meskipun belum tertuang dalam
tulisan. Hal seperti di atas tidak dapat dipertahankan sebab kepemimpinan akan
terus berganti di tambah lagi adanya tuntutan kepastian terhadap cita-cita
muhammadiyah hal itu yang mendorong Ki Bagus Hadikusumo untuk
merumuskan secara tertulismukaddimah anggaran dasar muhammadiyah. Hasil
rumusan ki bagus pertama kali di perkenalkan dalam Muktamara Darurat tahun
1946 di Yogyakarta

Selanjutnya dalam Muktamara Muhammadiyah ke-31 tahun 1950 di Yogjakarta


mukaddimah anggaran dasar muhammadiyah kembli di ajukan dan di sahkan secara
resmi. Akan tetapi muncul konseo lain yang di buat oleh Prof. Dr. Hamka dkk. Yang
isinya menitik beratkan pada peranan dan sumbangsih muhammadiyah dalam
mengisi kemerdekaan dan pembangunan negara. Pada sidang tanwir pada tahun
1951, meneliti dan melihat muhammadiyah jauh ke depan. Akhirnya di pakailah
konsep Ki Bagus Hadikusumo dengan penyempurnaan susunan redaksi. Tim
penyempurna meliputi :

1.Prof. Dr Hamka

2.Prof. Mr Kasman Singodimejo

3.KH Farid Maruf

4.Zein Jambek

C. Faktor-Faktor Yang Memlatar Belakangi Mukaddimah Anggaran Dasar


Muhammadiyah

a)

Belum adanya rumusan formal tentang dasar dan cita-cita perjuangan muhammadiyah

K.H. Ahmad dahlan membangun persyarikatan muhammadiyah bukan di dasri pada suatau
materi yang dirumuskan secara rinci , sistematik dan ilmiah. Apa yang beliau temukan dalam al
quran dan al hadis langsung beliau amalkan dan ajarkan. Akan tetapi, setalah muhammadiyah
berkembang luas mengakibatkan mereka semakin jauh dari sumber gagasn dan ide yang
menjadi landasan pijak muhammadiyah.

b) Kehidupan ruchani warga muhammadiyah menampakkan gejala menurun akibat pengaruh


kehidupan duniawi

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terus berkembang dengan pesatnya. Banyak hal yang baru
bermunculan mencengangkan semua orang termasuk warga muhammadiyah, budaya asing
masuk melalui sarana teknologi seperti media cetak ( koran dan majalah) dan elektronik seperti
film , radio ,dan televisi. Perkembangan hidup duniawi menjadi semakin tak terkendali dan
menamkan pengaruh lebih dominan kepada massyarakat muhammadiyah.

c) Makin kuatnya berbagai pengaruh alam pikiran luar , yang langsung atau tidak
langsung bersinggungan dengan faham dan keyakinan hidup muhammadiyah

Dari perkembangan zaman maka pengaruh luar masuk berwujud seperti cara pikir,
sikap hidup dan falsafah asing. Di sinilah letak pentingnya adanya rumusan resmi
dari muhammadiyah yang dapat di jadikan pegangan bagi mereka agar tidak
terombang ambing oleh keadaan

d) Dorongan di susunnya pembukaan undang-undang dasar 1945

Ki bagus haikusumo merupakan salah seorang yang terlibat langsung dalam


penyusunan UUD 1945 remasuk pembukaannya . dari pengalaman itu beliau
menyadari pentingnya embukaan UUD. Namun betapa kagetnya beliau ketika
menyadari bahwa anggaran dasar muhammadiyah baru terdiri dari batang tubuh
berupa pasal-pasal, namun belum memiliki mukaddimah padahal di dalam
mukaddimah itulah terdapat fondasi atau roh muhammadiyah.

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai