Anda di halaman 1dari 9

AIK 6

KEHIDUPAN ISLAMI WARGA MUHAMMADIYAH


DALAM BERBANGSA DAN BERNEGARA

KELOMPOK 5
M.Rizki Ardiansyah ( 122016029 )
Dimas Panji N ( 122016006 )
Kurnia Putra ( 122016005 )
Awal berdirinya Muhammadiyah merupakan pergerakan dakwah Amal
ma’ruf nahi mungkar. Bergerak demi terciptanya masyarakat utama adil,
makmur dan sejahtera sehingga terwujud masyarakat islam yang sebenar -
benarnya. Muhammadiyah seperti halnya semua gerakan pembaharuan Islam
di seluruh dunia sudah sejak dini berpendapat bahwa ijtihad tidak pernah
tertutup. Ia terbuka selama-lamanya dengan tujuan untuk aktualisasi ajaran
Islam dalam menghadapi segala perubahan yang terjadi. Dikalangan
masyarakat umum banyak yang melihat Muhammadiyah sebagai organisasi
gerakan masyarakat yang buta dengan politik, tidak mau bersentuhan dengan
politik. Namun, sejatinya Muhammadiyah tidak seperti itu, Muhammmadiyah
memang organisasi keagamaan namun tidak berpolitik secara langsung.
Sepanjang sejarah membuktikan keterlibatan Muhammadiyah atau tokoh-
tokohnya yang memperjuangkan masyarakat dan pengembangan pergerakan
amar ma’ruf nahi mungkar. Untuk menjaga kemurnian pergerakan sebagai
organisasi keagamaan. Muhammadiyahan memilih untuk terbebas dari afiliasi
dengan kekuatan organisasi politik.
Khittah Muhammadiyah Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Khittah artinya garis besar perjuangan. Khittah mengandung
konsepsi (pemikiran) perjuangan yang merupakan tuntunan, pedoman,
dan arah berjuang. Hal tersebut mempunyai arti penting karena menjadi
landasan berfikir dan amal usaha bagi semua pimpinan dan anggota
Muhammadiyah. Dari periode ke periode Kepemimpinan dalam
Muhammadiyah telah dilahirkan beberapa Khittah. Khittah tersebut
disusun mengikuti perkembangan persyarikatan dari masa ke masa. Isi
suatu Khittah sesuai dengan dasar dan tujuan Muhammadiyah serta
menunjukkan situasi masa dalam satu periode. Begitu pula sasaran yang
akan dicapai dalam suatu periode tergambar dalam suatu khittah.
Umumnya suatu khittah bersifat pembinaan kepemimpinan dan
bimbingan untuk berjuang bagi para anggota Muhammadiyah.
Berikut Khittah Muhammadiyah dalam Berbangsa dan Bernegara
yang bersifat lengkap itu berisi sepuluh butir pernyataan pokok, yaitu
sebagai berikut:

1. Muhammadiyah meyakini bahwa politik dalam kehidupan bangsa dan


negara merupakan salah satu aspek dari ajaran Islam dalam urusan
keduniawian (al-umur ad-dunyawiyat) yang harus selalu dimotivasi,
dijiwai, dan dibingkai oleh nilai-nilai luhur agama dan moral yang
utama.
2. Muhammadiyah meyakini bahwa negara dan usaha-usaha membangun
kehidupan berbangsa dan bernegara, baik melalui perjuangan politik
maupun melalui pengembangan masyarakat, pada dasarnya
merupakan wahana yang mutlak diperlukan untuk membangun
kehidupan di mana nilai-nilai Ilahiah melandasi dan tumbuh subur
bersamaan dengan tegaknya nilai-nilai kemanusiaan, keadilan,
perdamaian, ketertiban, kebersamaan, dan keadaban untuk
terwujudnya “Baldatun ThayyibatunWa Rabbun Ghafur”.
3. Muhammadiyah memilih perjuangan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara melalui usaha-usaha pembinaan atau pemberdayaan
masyarakat guna terwujudnya masyarakat madani (civil society) yang
kuat sebagaimana tujuan Muhammadiyah untuk mewujudkan
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
4. Muhammadiyah mendorong secara kritis atas perjuangan politik yang
bersifat praktis atau berorientasi pada kekuasaan (real politics) untuk
dijalankan oleh partai-partai politik dan lembaga-lembaga formal
kenegaraan dengan sebaik-baiknya menuju terciptanya sistem politik
yang demokratis dan berkeadaban sesuai dengan cita-cita luhur bangsa
dan negara.
5. Muhammadiyah senantiasa memainkan peranan politiknya sebagai
wujud dari dakwah amar ma’ruf nahi munkar dengan jalan
mempengaruhi proses dan kebijakan negara agar tetap berjalan sesuai
dengan konstitusi dan cita-cita luhur bangsa. Muhammadiyah secara
aktif menjadi kekuatan perekat bangsa dan berfungsi sebagai wahana
pendidikan politik yang sehat menuju kehidupan nasional yang damai
dan berkeadaban.
6. Muhammadiyah tidak berafiliasi dan tidak mempunyai hubungan
organisatoris dengan kekuatan-kekuatan politik atau organisasi manapun.
Muhammadiyah senantiasa mengembangkan sikap positif dalam memandang
perjuangan politik dan menjalankan fungsi kritik sesuai dengan prinsip amar
ma’ruf nahi munkar demi tegaknya sistem politik kenegaraan yang
demokratis dan berkeadaban.
7. Muhammadiyah memberikan kebebasan kepada setiap anggota Persyarikatan
untuk menggunakan hak pilihnya dalam kehidupan politik sesuai hati nurani
masing-masing. Penggunaan hak pilih tersebut harus merupakan
tanggungjawab sebagai warga negara yang dilaksanakan secara rasional dan
kritis, sejalan dengan misi dan kepentingan Muhammadiyah, demi
kemaslahatan bangsa dan negara.
8. Muhammadiyah meminta kepada segenap anggotanya yang aktif dalam politik
untuk benar-benar melaksanakan tugas dan kegiatan politik secara sungguh-
sungguh dengan mengedepankan tanggung jawab (amanah), akhlak mulia
(akhlaq al-karimah), keteladanan (uswah hasanah), dan perdamaian (ishlah).
Aktifitas politik tersebut harus sejalan dengan upaya memperjuangkan
misi.Persyarikatan dalam melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi munkar.
9. Muhammadiyah senantiasa bekerjasama dengan pihak atau
golongan mana pun berdasarkan prinsip kebajikan dan
kemaslahatan, menjauhi kemudharatan, dan bertujuan untuk
membangun kehidupan berbangsa dan bernegara ke arah yang
lebih baik, maju, demokratis dan berkeadaban.
10. Muhammadiyah berpandangan bahwa berkiprah dalam kehidupan
bangsa dan negara merupakan salah satu perwujudan dari misi dan
fungsi melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi munkar
sebagaimana telah menjadi panggilan sejarahnya sejak zaman
pergerakan hingga masa awal dan setelah kemerdekaan Indonesia.
Peran dalam kehidupan bangsa dan negara tersebut diwujudkan
dalam langkah-langkah strategis dan taktis sesuai kepribadian,
keyakinan dan cita-cita hidup, serta khittah perjuangannya sebagai
acuan gerakan sebagai wujud komitmen dan tanggungjawab dalam
mewujudkan “Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghafur”.
Muhammadiyah adalah suatu organisasi yang tidak hanya bergerak dalam
satu bidang saja,hal ini dapat terlihat dengan adanya ZIS(zakat,infaq,dan
sodaqoh). ZIS ini berada dibawah Bidang Ekonomi yang berguna untuk
membantu kesejahteraan kehidupan anggota muhammadiyah dan umat.
Dengan mengembangkan ekonomi itu, Muhammadiyah telah memiliki aset
atau sumber daya yang bisa dijadikan modal dan pendanaan dalam menjalankan
amal usaha yang lainnya. Untuk mencapai semua itu diperlukan usaha dan
partisipasi dari warga muhammadiyah dan bantuan dari pihak luar untuk
mencapai visi dan misi dari muhammadiyah tersebut.
Muhammadiyah oraganisasi yang bergerak dibidang keagamaan dengan
maksud berdakwa amal ma’ruf nahi mungkar dengan segaala lini kehidupan
masyarakat. Muhammadiyah juga melakukan gerakan politik, namun bukan
politik praktis, perpolitikan muhammadiyah berdasarkan khitta perjuangan
muhammadiyah yang dibuat sebagai batasan gerak politik muhammadiyah.

Anda mungkin juga menyukai