Secara etimologis, kata khittah berasal dari derivasi bahasa Arab yang berarti rencana,
jalan, langkah atau garis (Kamus Al-Munawwir, 1997). Sedangkan secara terminologis yaitu
suatu pikiran untuk melaksanakan perjuangan ideologi atau keyakinan hidup.
Dari masa ke masa kepemimpinan Muhammadiyah, telah muncul atau lahir beberapa
Khittah. Khittah tersebut disusun dan dibuat berdasarkan perkembangan zaman yang isinya
berdasarkan tujuan Muhammadiyah dan mununjukkan situasi ynag merujuk kepada situasi
yang sedang terjadi saat itu. Umunya suatu Khittah memiliki sifat pembinaan kepemimpinan
dan bimbingan untuk berjuang bagi para anggota Muhammadiyah.
Pada dasarnya khittah mengandung “Garis Strategi Perjuangan” yang merupakan aspek
atau unsur dari Ideologi Muhammadiyah. Selain itu, khittah juga mengandung arti sebagai
pemikiran perjuangan yang merupakan tuntunan, pedoman, dan akan kemana arah perjuangan
tersebut. Sehingga dalam hal ini, khittah mempunyai arti yang penting karena merupakan
sebuah landasan pemikiran bagi setiap pemimpin dan yang menjadi anggota muhammadiyah.
Muhammadiyah adalah Gerakan Islam yang melaksanakan da’wah amar ma’ruf nahi
mungkar dengan maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga
terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Muhammadiyah berpandangan bahwa
Agama Islam menyangkut seluruh aspek kehidupan meliputi aqidah, ibadah, akhlaq dan
muamalah dunyawiyah yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan harus dilaksanakan
dalam kehidupan perseorangan maupun kolektif.
Muhammadiyah merupakan gerakan Islam yang memiliki ideologi yang sama dengan
cita-cita Indonesia, yakni seperangkat paham tentang kehidupan dan strategi perjuangan untuk
mewujudkan cita- cita Bangsa, salah satu Ideologi Muhammadiyah yaitu ajaran atau ilmu
pengetahuan yang secara sistematis dan menyeluruh membahas mengenai gagasan, cara- cara,
angan-angan, atau gambaran dalam pikiran untuk mendapatkan keyakinan mengenai hidup dan
kehidupan yang benar dan tepat berdasarkan tuntunan Al- Qur’an dan As- Sunnah, salah satu
ideologi ini sama halnya dengan tujuan/ cita- cita bangsa yakni mencerdaskan kehidupan
bangsa dan menciptakan keadilan dan kesejahtraan bagi rakyat Indonesia yang berdasarkan
pada tuntunan agama.
Meskipun Muhammadiyah telah menetapkan visinya tentang masyarakat ideal, namun
Muhammadiyah tidak memiliki niat untuk mendirikan negara Islam Indonesia.Muhammadiyah
harus memegang teguh kerangka NKRI dalam konteks nasionalisme karena beberapa alasan:
1. Muhammadiyah menginginkan kesejahteraan umat (maslahah ummah) sebagai tujuan utama
perjuangan politik Muhammadiyah sebagai partai politik.
2. Muhammadiyah sangat menyadari bahwa gerakan globalisasi mengandung “agenda baru atau
tersembunyi dari para pendukungnya, sehingga Muhammadiyah harus membangun konsep
negara demi kedaulatan negara, bangsa dan wilayah, dan untuk membentengi negara dari
intervensi negara lain sebagai akibat dari ketidakadilan global.
Daftar pustaka
http://www.irmangusman.com/satu-abad-dan-peran-kebangsaan-muhammadiyah/
(diakses, 08 mei 2015)
Akhsrullah, Khittah Perjuangan Muhammadiyah, (Makassar: Pdf , 2015), hlm. 9
Hamdan Hambali, Ideologi Dan Strategi Muhammadiyah (Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah, 2006), hlm. 153
Hamdan Hambali, Ideologi Dan Strategi Muhammadiyah (Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah, 2006), hlm. 154-156
Muhammad Julijanto, Agama Agenda Demokrasi Dan Perubahan Sosial (Yogyakarta:
DEEPUBLISH, 2015), hlm.xx.
Haedar Nashir, Memahami Ideologi Muhammadiyah (Yogyakarta: Suara
Muhammadiyah, 2014), hlm.32.
Fuad Fahrudin, Agama dan Pendidikan Demokrasi (Yogyakarta: INSEP, 2006), hlm.
149-150