Anda di halaman 1dari 10

AL ISLAM DAN KEMUHAMMADIYAN

TUGAS

PERAN MUHAMMADIYAH DALAM DUNIA PENDIDIKAN

Disusun Oleh :

Asmalina Rahayu (2108044032)

Dosen Pengampu : Dr. Ruslan Fariadi AM, S. Ag., M.S.I

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

YOGYAKARTA

2022

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN...............................................................................1
BAB II. ISI.....................................................................................................
A. Kaitannya Dengan Misi Muhammadiyah............................................3
B. Lembaga Pendidikan Di Muhammadiyah...........................................4
C. Peran Strategis Muhammadiyah Dalam Dunia Pendidikan................5
BAB III. KESIMPULAN.................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................8

ii
1

BAB I

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara yang mempunyai sejarah pendidikan yang beragam.


Pendidikan merupakan salah satu variabel kehidupan yang memiliki daya pengaruh sangat
signifikan dalam menentukan perkembangan dan tingkat kemajuan individu, masyarakat dan
bangsa. Hal ini menyebabkan banyak organisasi-organisasi yang juga mencantumkan
pendidikan sebagai sarana pergerakan maupun komitmen. Dari sekian banyak organisasi
tersebut dapat kita ketahui Muhammadiyah adalah salah satu organisasi yang sampai saat
ini masih menunjukkan eksistensinya, dan bahkan berkembang dengan sangat pesat seiring
perkembangan zaman (Rusydi, 2016)

Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi Islam yang berdiri pada abad ke-20,
tepatnya pada tanggal 18 November 1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta. Secara
umum, identitas Muhammadiyah dialamatkan pada gerakan Islam, gerakan dakwah dan
gerakan tajdid. Keterkaitan Muhammadiyah dalam dunia pendidikan terasa begitu spesial
dan unik, meskipun Muhammadiyah bukanlah gerakan pendidikan, akan tetapi manifestasi
gerakanya yang paling menonjol dan mengakar adalah dibidang pendidikannya. (Aldiansyah
dkk, 2018)

Muhammadiyah mendasari gerakannya kepada sumber pokok ajaran Islam, yaitu Al


Qur’an dan Assunnah. Dalam memahami dan melaksanakan ajaran Islam, Muhammadiyah
mengembangkan sikap tajdid dan ijtihad, serta menjauhi sikap taklid. Oleh karena itu
disamping sebagai gerakan sosial keagamaan, gerakan Muhammadiyah juga dikenal
sebagai gerakan tajdid. Perkataan “tajdid” pada asalnya adalah pembaruan, inovasi,
restorasi, modernisasi dan sebagainya. Hal ini mengandung pengertian bahwa kebangkitan
Muhammadiyah dalam usaha memperbarui pemahaman kaum Muslimin terhadap
agamanya, mencerahkan hati dan pikirannya dengan jalan mengenalkan kembali ajaran
Islam sejati sesuai dengan jalan Al Qur’an dan Assunnah. (Siddiq M & Salama H, 2018)

Dalam konteks amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan, sebenarnya sudah


dimulai dirintis sebelum terbentuknya organisasi Islam ini pada 18 Desember 1912. Sebab
satu tahun sebelumnya, tepatnya 1 Desember 1911, Ahmad Dahlan mendirikan lembaga
pendidikan yang diberi nama Madrasah Ibtidaiyah Diniyah Islamiyah. Kemudian pada tahun
1915 didirikan Sekolah Dasar pertama di lingkungan Keraton Yogyakarta dan pada tahun
1918 didirikan sekolah baru bernama “Al-Qismul Arqa”. Sejarah panjang yang dialami
Muhammadiyah dan K.H. Ahmad Dahlan sebagai pendiri organisasi perlu kita ketahui,
karena Muhammadiyah sebagai organisasi yang bergerak pada bidang pendidikan yang
2

juga ikut serta membangun dan mencerdaskan bangsa memiliki latar belakang dan tujuan
yang baik yang berguna bagi kemajuan bangsa khususnya pada bidang pendidikan saat ini
(Siddiq M & Salama H, 2018).
3

BAB II

ISI

A. Kaitannya dengan misi Muhammadiyah

Pencapaian Muhammadiyah dalam bidang pendidikan amat luar biasa, mulai dari
pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi menjadi bukti bahwa Muhammadiyah sangat
bersungguh-sungguh dalam mencapai tujuannya. Hal ini tentu saja karena dilandasi
oleh keinginan dan kesungguhan yang amat kuat. Aspek filosofis, psikologis dan
sosiologis menjadi perhatian utama dalam menyelenggarakan pendidikan yang bermutu
serta terjangkau oleh masyarakat luas (Siddiq M & Salama H, 2018). Karena berdirinya
Muhammadiyah dalam rangka memurnikan ajaran Islam yang membawa misi dakwah
dan tajdid dalam rangka mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-benarnya.
Dakwah dan tajdid yang dipahami Muhammadiyah adalah jalan perubahan untuk
mewujudkan islam sebagai agama bagi kemajuan hidup umat manusia sepanjang
zaman (Shaifullah I, 2019).

Pendidikan yang diciptakan Muhammadiyah adalah pendidikan yang berorientasi


kepada dua hal, yaitu perpaduan antara sistem sekolah umum dan
madrasah/pesantren. Untuk mewujudkan rintisan pendidikannya itu, maka
Muhammadiyah mendirikan amal usaha berupa : Sekolah umum modern yang
mengajarkan keagamaan, Mendirikan madrasah/pesantren yang mengajarkan ilmu
pengetahuan umum/modern dan Mendirikan perguruan tinggi. K.H. Ahmad Dahlan
merintis usaha pengembangan sistem pendidikan Islam modern yang kemudian
menjadi alam pikiran umat Islam di belakang hari, karena melihat dualisme pendidikan
yang diterapkan di Indonesia pada masa kolonial (Priyono H & Suparto, 2022)
Sebagai gerakan dakwah islam amar ma’ruf nahi munkar Muhammadiyah di
tuntut untuk mengkomunikasikan pesan-pesan dakwahnya dengan cara menanamkan
khazanah pengetahuan melalui pendidikan. Secara umum dapat dipastikan bahwa ciri
khas lembaga pendidikan Muhammadiyah yang tetap dipertahankan sampai saat ini
adalah mata pelajaran AIK (al-islam kemuhammadiyahan) di semua lembaga
pendidikan milik Muhammadiyah. Itu adalah salah satu upaya Muhammadiyah agar
senantiasa bahwa dia diciptakan oleh Allah SWT untuk berbakti kepada-Nya, bagi
Muhammadiyah nilai-nilai islam harus menjadi pijakan dan menjadi pedoman dalam
setiap langkah dan tindakan. Oleh karena itu sistem pendidikan modern oleh
Muhammadiyah dijadikan sarana untuk menyampaikan dakwah islam (Priyono H &
Suparto, 2022).
4

B. Lembaga Pendidikan di Muhammadiyah


Tujuan terselenggaranya lembaga pendidikan Muhammadiyah tentu sebagai
wadah berkembangnya potensi peserta didik sehingga menjadikannya sebagai manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Allah swt. serta berperilaku mulia, sehat,
berwawasan, cakap, mandiri, kreatif, berkemajuan dan unggul. Harapannya adalah
peserta didik mampu menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti dalam
(Aanardianto, 2022) memaparkan ada tiga fungsi Lembaga Pendidikan Muhammadiyah
yaitu :
1) Fungsi pendidikan, Lembaga pendidikan Muhammadiyah artinya setiap lembaga
pendidikan naungan Muhammadiyah mampu menjadi pusat ilmu, teknologi dan
kajian untuk membedah ilmu modern maupun ilmu al-quran yang mampu
berkontribusi nyata bagi masyarakat
2) Fungsi dakwah, sebab lembaga pendidikan Muhammadiyah mempunyai fungsi
sebagai pusat dakwah di lingkup pendidikan, karena apapun yang dilakukan oleh
lembaga pendidikan muhammadiyah tidak boleh lepas dari cita-cita dan spirit
dakwah muhammadiyah.
3) Fungsi perkaderan, fungsi terakhir ini tidak boleh dianggap remeh sebab memiliki arti
penting bagi keberlangsungan organisasi dan penyambung estafet kepemimpinan
bangsa, karena perkaderan dalam lingkup pendidikan Muhammadiyah sangat
penting dilakukan untuk menyiapakan generasi muda persyarikatan Muhammadiyah
yang akan mewarisi semangat dakwah dan perjuangan Muhammadiyah.

Berikut ini data lembaga pendidikan yang dimiliki Muhammadiyah (Siddiq M & Salama H,
2018)

No Jenis Lembaga Pendidikan Jumlah


1 TK/TPQ 4.623
2 Sekolah Dasar (SD)/MI 2.604
3 Sekolah Menengah 1.772
Pertama (SMP)/MTs
4 Sekolah Menengah Atas 1.143
(SMA)/SMK/MA
5 Perguruan tinggi 172
Muhammadiyah
6 Sekolah Luar Biasa (SLB) 71
5

Jumlah Total 10.385

C. Peran Strategis Muhammadiyah dalam dunia Pendidikan


Istilah strategi di kalangan Muhammadiyah lazim dikenal dengan khittah
(langkah). Khittah pengembangan pendidikan Muhammadiyah berarti langkah-langkah
yang diambil oleh Muhammadiyah dalam kurun waktu tertentu sebagai upaya untuk
mengembangkan pendidikan di Muhammadiyah. Contohnnya yaitu dalam rapat kerja
Majelis Dikdasmen PWM DIY Periode 2010 – 2015, Dr. Tasman Hamami Koordinator
Bidang Pendidikan dalam (Siddiq M & Salama H, 2018), menuturkan pentingnya
strategi baru dalam upaya membangun pendidikan Muhammadiyah ada 6 (enam)
rencana strategis dalam mengembangkan pendidikan di Muhammadiyah yang harus
menjadi perhatian Majelis periode itu yaitu :
1) Pengembangan Kurikulum yang berwujud: strategi pengembangan kurikulum;
kurikulum yang integratif; kurikulum yang bersifat kompetensi; kurikulum yang
humanistik; dan kurikulum yang mengandung nilai sosial dan antisipatif.
2) Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terdiri dari : peningkatan kualitas
keimanan dan ketakwaan bagi pendidik dan tenaga kependidikan; peningkatan
loyalitas pada persyarikatan Muhammadiyah; peningkatan kualitas akademik bagi
pendidik dan tenaga kependidikan, peningkatan kompetensi dan profesionalisme
pendidik dan tenaga kependidikan; serta peningkatan kemampuan manajerial
kepemimpinan lembaga pendidikan.
3) Reformasi Manajemen Pendidikan, meliputi: membangun hubungan antara lembaga
pendidikan Muhammadiyah dengan masyarakat, pemerintah dan persyarikatan;
sistem pengawasan pendidikan Muhammadiyah; sistem keuangan berbasis kinerja;
penerapan prinsipprinsip good governance.
4) Pemberdayaan Kelembagaan. Ini berkaitan dengan fungsifungsi pendidikan, da’wah,
pengkaderan, dan fungsi pelayanan
5) Penanaman Kultur yang positif di lingkungan sekolah, di antaranya, disiplin ibadah,
waktu, belajar, dan bekerja; kesantunan; keteladanan; kejujuran; kesederhanaan;
kebersihan; suka beramal saleh; layanan; hemat; percaya diri; sabar dan bersyukur;
bijak dan bertanggungjawab; dinamis; dan berpikiran maju.
6) Pengembangan Sarana dan Prasarana yaitu melakukan pendataan aset pendidikan
Muhammadiyah; standarisasi sarana dan prasarana pendidikan Muhammadiyah;
pengembangan ICT, penerbitan dan perpustakaan.
6

Peran strategis Muhammadiyah dalam dunia Pendidikan yaitu membangun


kekuatan Muhammadiyah dalam bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya
insani, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), dan eksplorasi aspek-aspek kehidupan
yang bercirikan Islam, sehingga mampu menjadi alternatif kemajuan dan keunggulan di
tingkat nasional atau regional. Keputusan setiap Muktamar berkenaan dengan program
pendidikan bukan hanya sekedar daftar keinginan, akan tetapi program-program
tersebut merupakan bentuk komitmen persyarikatan Muhammadiyah dalam dunia
pendidikan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, keputusan-keputusan
muktamar berkenaan dengan bidang pendidikan tersebut menggambarkan betapa
Muhammadiyah menjadikan lembaga pendidikan sebagai pilar yang strategis dalam
mendukung tujuan Muhammadiyah. programprogram tersebut juga mencerminkan
dinamika pendidikan yang dikelola oleh persyarikatan Muhammadiyah (Siddiq M &
Salama H, 2018).
7

BAB III

KESIMPULAN

Muhammadiyah adalah salah satu orgnisasi Islam pembaharu di Indonesia. Gerakan


Muhammadiyah yang dibangun oleh K.H. Ahmad Dahlan sesungguhnya merupakan salah
satu mata rantai yang panjang dari gerakan pembaharuan Islam. maksud dan tujuan
Muhamadiyah, yaitu Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud
masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhai Allah SWT. pendidikan muhammadiyah
mempunyai peran yang sangat besar dalam pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari kuatnya
landasan hingga dasar Muhammadiyah dalam berproses mendirikan badan amal usaha
dalam bidang apapun termasuk Pendidikan hingga terciptanya tujuan serta fungsi
kelembagaan yang menjadi dasar dalam mengolah dan mengatur strategi dalam
Pendidikan.
8

DAFTAR PUSTAKA

Rasid Ruslan. (2021). "Lembaga Pendidikan Muhammadiyah, Guru dan Cita-Cita


Muhammadiyah",https://sorong.terkini.id/2021/07/28/lembaga-pendidika
muhammadiyah-guru-dan-cita-cita-muhammadiyah/.Diakses 1 Juli 2022

Siddiq Mohammad & Salama Hartini. (2018). Peran Muhammadiyah Dalam Pendidikan
Nasional. Jurnal Muqaddimah. Vol. 14 No. 3.

Priyono. H & Suparto. (2022). “Peran Muhammadiyah dalam Pendidikan di Indonesia”.


https://radarsolo.jawapos.com/opini/25/02/2022/peran-muhammadiyah-dalam-
pendidikan-di-indonesia/. Diakses pada tanggal 1 Juli 2022.

Aanardianto. (2022). ”Tiga Fungsi Utama Lembaga Pendidikan Muhammadiyah”.


https://muhammadiyah.or.id/tiga-fungsi-utama-lembaga-pendidikan-muhammadiyah/
Diakses 1 Juli 2022

Lenggono Wahyu (2018). Lembaga Pendidikan Muhammadiyah (Telaah Pemikiran K.H.


Ahmad Dahlan Tentang Pembaruan Pendidikan Islam Di Indonesia). Jurnal Pendidikan
Islam. Volume 19, No. 1, 43-62

Shaifullah Irvan. (2019). Muhammadiyah dalam Misi Dakwah dan Tajdid Abad Kedua.
https://muhammadiyahsolo.com/20190517/muhammadiyah-dalam-misi-dakwah-dan-
tajdid-abad-kedua/.Diakses pada tanggal 1 Juli 2022

Anda mungkin juga menyukai