KEPERAWATAN
Disusun oleh :
KELAS A (KELOMPOK 1)
Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan lancar.
Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kalimat atau kata-
kata yang salah dalam laporan penelitian ini, benarnya milik Allah dan yang
salahnya adalah dari kami.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan.............................................................................. 10
3.2 Saran........................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan bio psiko sosio spiritual yang komprehensif yang ditujukan
kepada individu, kelompok dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang
mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Florence Nightingale (1895)
mendefinisikan keperawatan sebagai berikut, keperawatan adalah menempatkan
pasien alam kondisi paling baik bagi alam dan isinya untuk bertindak. Calilista
Roy (1976) mendefinisikan keperawatan merupakan definisi ilmiah yang
berorientasi kepada praktik keperawatan yang memiliki sekumpulan pengetahuan
untuk memberikan pelayanan kepada klien. Dalam Standar Kompetensi Perawat
Indonesia tahun 2005, yang dimaksud dengan keperawatan adalah suatu bentuk
pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh
proses kehidupan manusia.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Keperawatan dan Profesi keperawatan
2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan praktik keperawatan
3. Untuk mengetahui apa saja kewajiban seorang perawat
4. Untuk mengetahui bagaimana regulasi keperawatan
1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan daat bermanfaat untuk menambah pengetahuan
dan wawasan, khususnya kepada mahasiswa tentang ilmu keperawatan.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
Asuhan keperawatan merupakan titik sentral dalam pelayanan
keperawatan, oleh karena itu manajemen asuhan keperawatan yang benar akan
meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan. Penetapan dan keberhasilan
metode pemberian asuhan keperawatan yang digunakan di suatu rumah sakit
sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah bagaimana bagaimana
pemahaman perawat tentang metodemetode asuhan keperawatan. Sebagai
pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu pasien mendapatkan kembali
kesehatannya melalui proses penyembuhan. Perawat memfokuskan asuhan pada
kebutuhan kesehatan pasien secara holistic, meliputi upaya untuk mengembalikan
kesehatan emosi, spiritual, dan sosial. Pemberi asuhan memberikan bantuan
kepada pasien dan keluarga pasien dengan menggunakan energy dan waktu yang
minimal. Selain itu, dalam perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan,
perawat memberikan perawatan dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar
manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosa
keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat dan
sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi
tingkat perkembangannya. Sistem pemberian asuhan keperawatan merupakan
kegiatan pengelolaan asuhan keperawatan disetiap unit ruang rawat dirumah sakit.
Komponenya terdiri dari : perawat, profil pasien, sistem pemberian asuhan
keperawatan, kepemimpinan, nilai-nilai professional, fasilitas, sarana prasarana
serta dokumentasi asuhan keperawatan.
Bentuk / Model :
* Praktik di Rumah Sakit
* Praktik dirumah (home care)
* Praktik berkelompok (nursing home)
* Praktik perorangan (individual practice)
A. Praktik keperawatan profesional
Tindakan mandiri perawat profesional melalui kerjasama bersifat
kolaboratif den-gan klien dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya.
(POKJA Kep. - CHS, 1992)
4
B. Praktik keperawatan mandiri
Praktik Profesional : Ilmu & teori yang kokoh, pendekatan ilmiah
dalam menyelesaikan masalah, dilakukan oleh seseorang yang memiliki
keahlian & kewenangan tertentu, dilakukan secara mandiri, sesuai kode
etik & standar, ketentuan perundangan sebagai landasan pratik.
5
bertujuan agar perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang aman, efektif
dan etis.
Agar dapat Menjalankan Praktik Mandiri, Perawat harus mempunyai :
1. Kebebasan untuk berfungsi secara efektif
2. Dukungan dari sejawat dan pimpinan
3. Kejelasan ekspektasi tentang lingkungan kerja
4. Sumber yang tepat untuk praktek secara efektif
5. Iklim organisasi yang terbuka
6
perundang-undangan serta standar dan kode etik profesi perawat;
4) Perawat berhak mendapatkan ilmu pengetahuan berdasarkan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang keperawatan atau kesehatan secara
terus menerus;
5) Perawat berhak untuk mendapatkan penghargaan dan imbalan yang layak atas
jasa profesi yang diberikannya berdasarkan perjanjian atau ketentuan yang berlaku
di Institusi pelayanan yang bersangkutan.
Menjadi seorang perawat yang profesional bukanlah hal yang mudah. Ada
banyak hal-hal yang harus kita hadapi contohnya seperti menumbuhkan citra di
masyarakat terkait profesi perawat merupakan hal yang butuh pembuktian dan
keprofesionalan perawat tersebut baik dalam melayani, dalam bersikap, maupun
dalam mengambil keputusan yang benar. Menjadi profesional itu memiliki
tantangan yang besar, Namun apa boleh buat karena hal tersebut sudah menjadi
keharusan agar kita sebagai perawat mampu berperan sedengan semestinya tanpa
ada kekhawatiran dan rasa takut. keprofesionalan dapat mengubah citra perawat
ideal yang lebih baik di mata masyarakat dengan mengasah kompetensi, memiliki
kemauan yang besar, keseriusan si perawat dalam merubah citra. Perawat yang
terampil, cerdas, baik, komunikatif dan dapat menjalankan peranrapkan fungsinya
dengan baik sesuai dengan kode etik merupakan tarap keidealan yang dihapkan.
Setiap pasien memiliki harapan yang lebih terhadap perawat, mereka
mengharapkan layanan yang baik, dan mampu menyelesaikan keluhan yang
mereka rasakan. Di Rumah sakit perawat dituntut untuk memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan standar profesinya, yang terdiri dari: pengkajian,
menetapkan diagnosa, perencanaan, pelaksanakan tindakan keperawatan, dan
evaluasi. Tindakan keperawatan meliputi: intervensi, observasi, pendidikan dan
konseling, sesuai dengan standar asuhan keperawata yang ditentukan oleh
organisasi profesi. Peran perawat dalam memeberi asuhan merupakan kewajiban
yang paling penting dalam menjalankan profesinya. Perawat diharapkan mampu
memberikan asuhan keperawatan kepeda individu sesuai diagnosis yang
ditetapkan. Dan menggunakan proses keperawatan untuk mengetahui diagnosis
keperawatan mulai dari masalah fisik sampai masalah psikilogis.
7
Dalam memberikan asuhan dan layanan keperawatan, perawat harus
berusaha semaksimal mungkin tanpa membedakan-bedakan. Pelayanan yang
diberikan harus merata secata adil. Dalam menjalankan perannya perawat tidak
boleh memanadang pasien dari sosial, budaya, suku, ras dan agama. Perawat
diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan
kepercayaan penuh berdasarkan budaya dan keyakinan pasien. Dalam hal
tersebutlah perawat memiliki tuntutan agar tetap peka dan mampu mendukug dan
mampu mensejahterakanpasien. Tidak boleh anggapan membeda-bedakan dan
setiap layanan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan dan keadilan.
Tingkat kesempurnaa dalam memberikan asuhan keperawatan sangat bergantung
dengan kemauan, kemampuan, pengetahuan dan keterampilan yang baik dari
perawat. Selain itu juga harus didukung dengan ketersediaanfasilitas secara
memadai, kondisi kuantitas yang sesuai penempatan yang tepat serta persiapan
sumber daya manusia(perawat) yang baik pula. Selanjutnya hal lain yang perlu
diperhatikan ketika hendak memberikan asuhan keperawatan adalah ketersediaan
peralatan kesehatan yang memadai. Segala tindakan yang dilakukan perawat harus
teliti dan tidak boleh lalai, agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan. Dengan
kerugian atas kelalaian pelayanan yang diberikan perawat dalam menjalankan
tugas dan wewenang, maka pasien selaku penerima tindakan berhak mendapatkan
perlindungan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
perlindungan konsumen. Dengan memberikan asuhan yang baik maka pasien akan
lebih senang sehingga berkurangnya kekhawatiran yang dialami, dan bisa
mempercepat proses penyembuhannya.
8
Praktik Perawat yang selanjutnya disingkat SIPP adalah bukti tertulis pemberian
kewenangan untuk menjalankan praktik di fasilitas pelayanan kesehatan praktik
mandiri.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat untuk semua kalangan terutama bagi
kami sendiri sebagai penulis dari makalah ini. Dan diharapkan dengan adanya
makalah ini rekan mahasiswa Perawat lebih memahami tentang perkembangan
ilmu keperawatan serta untuk lebih menambah wawasan mahasiswa sehingga
bermanfaat di masa yang akan datang.
10
DAFTAR PUSTAKA
Naziruddin, Udin. (2004). Buku Ajar : Filsafat Keilmuan dalam Keperawatan dan
Kesehatan.Bandung : PSIK UNPAD.
Yuniarti, S,.& Julaikah. (2014). Peran Perawat Sebagai Care Giver Nurse Role As
a Care Giver. Jurnal Keperawatan.7(1):13-17.
www.inna-ppni.or.id
11