Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH BAHASA INDONESIA

KEPERAWATAN

Dosen Pengampu :

Faridah Novitasari, S.Pd.

Disusun oleh :

KELAS A (KELOMPOK 1)

Aini Nurullita 02228005

Andini Sekarwangi 02228010

Annisa Febrina 02228013

Azizah Kurniawati 02228015

Diah Fitriani Nurzaman 02228020

Evita Kusuma Dewi 02228030

Faiz Fitra Alhamid 02228034

Ferdy Pratama 02228038

AKPER HUSADA KARYA JAYA


JAKARTA
2022
KATA PENGATAR

Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan lancar.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT karena telah memberikan


nikmat sehat, sehat jasmani maupun rohani. Sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu yang berjudul “Keperawatan”. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang ikut serta berpartipasi dalam
pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari jika makalah ini masih belum sempurna, banyak


terdapat kesalahan dan kekurangan di dalamnya. Maka dari itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca, agar makalah ini bisa menjadi
lebih baik lagi.

Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada kalimat atau kata-
kata yang salah dalam laporan penelitian ini, benarnya milik Allah dan yang
salahnya adalah dari kami.

Demikian, saya mengucapkan terima kasih. Semoga makalah ini dapat


bermanfaat bagi banyak orang.

Jakarta, 3 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL.......................................................................................................... i

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah.................................................................... 2
1.3 Tujuan ..................................................................................... 2
1.4 Manfaat.................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Ilmu Keperawatan.................................................................... 3


2.2 Praktik Perawat........................................................................ 3
2.3 Lingkup Praktik Keperawatan Mandiri................................... 5
2.4 Hak Dan Kewajiban Perawat................................................... 6
2.5 Regulasi Perawat...................................................................... 8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.............................................................................. 10
3.2 Saran........................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan sebagai hak asasi manusia yang diakui secara konstitusional
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai
hak warga negara dan tanggung jawab negara. Hak asasi bidang kesehatan ini
harus diwujudkan melalui pembangunan kesehatan yang diarahkan untuk
meningkatkan kesejahteraan individu, keluarga, dan masyarakat dengan
menanamkan kebiasaan hidup sehat.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan diwujudkan melalui pemberian
pelayanan kesehatan yang didukung oleh sumber daya kesehatan, baik tenaga
kesehatan maupun tenaga non-kesehatan. Perawat dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan berperan sebagai penyelenggara Praktik Keperawatan, pemberi Asuhan
Keperawatan, penyuluh dan konselor bagi Klien, pengelola Pelayanan
Keperawatan, dan peneliti Keperawatan. Pelayanan Keperawatan yang diberikan
oleh Perawat didasarkan pada pengetahuan dan kompetensi di bidang ilmu
keperawatan yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan Klien, perkembangan
ilmu pengetahuan, dan tuntutan globalisasi. Pelayanan kesehatan tersebut
termasuk Pelayanan Keperawatan yang dilakukan secara bertanggung jawab,
akuntabel, bermutu, dan aman oleh Perawat yang telah mendapatkan registrasi
dan izin praktik. Praktik keperawatan sebagai wujud nyata dari Pelayanan
Keperawatan dilaksanakan secara mandiri dengan berdasarkan pelimpahan
wewenang, penugasan dalam keadaan keterbatasan tertentu, penugasan dalam
keadaan darurat, ataupun kolaborasi.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan
kiat keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, atau
masyarakat, baik sehat maupun sakit. ( UU.NO. 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan )
Pada lokakarya nasional 1983 telah disepakati pengertian keperawatan
sebagai berikut, keperawatan adalah pelayanan professional yang merupakan

1
bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan,
berbentuk pelayanan bio psiko sosio spiritual yang komprehensif yang ditujukan
kepada individu, kelompok dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang
mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Florence Nightingale (1895)
mendefinisikan keperawatan sebagai berikut, keperawatan adalah menempatkan
pasien alam kondisi paling baik bagi alam dan isinya untuk bertindak. Calilista
Roy (1976) mendefinisikan keperawatan merupakan definisi ilmiah yang
berorientasi kepada praktik keperawatan yang memiliki sekumpulan pengetahuan
untuk memberikan pelayanan kepada klien. Dalam Standar Kompetensi Perawat
Indonesia tahun 2005, yang dimaksud dengan keperawatan adalah suatu bentuk
pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan,
didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok, dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh
proses kehidupan manusia.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu ilmu keperawatan?
2. Bagaimana penerapan praktik keperawatan?
3. Apa saja hak dan kewajiban seorang perawat?
4. Bagaimana regulasi keperawatan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Keperawatan dan Profesi keperawatan
2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan praktik keperawatan
3. Untuk mengetahui apa saja kewajiban seorang perawat
4. Untuk mengetahui bagaimana regulasi keperawatan

1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan daat bermanfaat untuk menambah pengetahuan
dan wawasan, khususnya kepada mahasiswa tentang ilmu keperawatan.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Ilmu Keperawatan


Pengembangan ilmu keperawatan bertolak dari pengertian dasar tentang
ilmu keperawatan seperti yang dirumuskan oleh Konsorsium Ilmu kesehatan
(1991) yaitu : “Ilmu keperawatan mencakup ilmu-ilmu dasar (alam, sosial,
perilaku), ilmu biomedik, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu dasar keperawatan,
ilmu keperawatan komunitas, dan ilmu keperawatan klinik, yang pada
aplikasinya menggunakan pendekatan dan metode menyelesaikan masalah secara
saintifik / ilmiah, ditujukan untuk mempertahankan, menopang, memelihara, dan
meningkatkan integritas seluruh kebutuhan dasar manusia”.
Wawasan Ilmu Keperawatan mecakup ilmu-ilmu yang mempelajari
bentuk dan sebab tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, melalui
pengkajian mendasar tetang hal-hal yang melatarbelakangi, serta mempelajari
bebagai upaya untuk mencapai kebutuhan dasar tersebut, melalui pemanfaatan
semua sumber yang ada dan potensial.
Bidang garapan dan fenomena yg menjadi objek studi ilmu keperawatan
adalah penyimpangan atau tidak terpenuhinya kebutuhan dasar manusia (bio-
psiko-sosial/kultural dan spiritual), mulai dari tingkat individu utuh, mencakup
seluruh siklus kehidupan, sampai pada tingkat masyarakat, yang juga
tercerminkan pada tidak terpenuhinya kebutuhan dasar pada tingkat sistem organ
fungsional sampai molekular.
Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa hakikat dari ilmu keperawatan
adalah mempelajari tentang respon manusia terhadap sehat dan sakit yang
difokuskan pada kepedulian perawat terhadap tidak terpenuhinya kebutuhan dasar
pasien atau disebut dengan care. Hal ini berbeda dengan hakikat kedokteran
adalah pengobatan atau disebut cure.

2.2 Praktik Perawat


Pemberian Asuhan Keperawatan

3
Asuhan keperawatan merupakan titik sentral dalam pelayanan
keperawatan, oleh karena itu manajemen asuhan keperawatan yang benar akan
meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan. Penetapan dan keberhasilan
metode pemberian asuhan keperawatan yang digunakan di suatu rumah sakit
sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya adalah bagaimana bagaimana
pemahaman perawat tentang metodemetode asuhan keperawatan. Sebagai
pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu pasien mendapatkan kembali
kesehatannya melalui proses penyembuhan. Perawat memfokuskan asuhan pada
kebutuhan kesehatan pasien secara holistic, meliputi upaya untuk mengembalikan
kesehatan emosi, spiritual, dan sosial. Pemberi asuhan memberikan bantuan
kepada pasien dan keluarga pasien dengan menggunakan energy dan waktu yang
minimal. Selain itu, dalam perannya sebagai pemberi asuhan keperawatan,
perawat memberikan perawatan dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar
manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan keperawatan dengan
menggunakan proses keperawatan sehingga dapat ditentukan diagnosa
keperawatan agar bisa direncanakan dan dilaksanakan tindakan yang tepat dan
sesuai dengan tingkat kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi
tingkat perkembangannya. Sistem pemberian asuhan keperawatan merupakan
kegiatan pengelolaan asuhan keperawatan disetiap unit ruang rawat dirumah sakit.
Komponenya terdiri dari : perawat, profil pasien, sistem pemberian asuhan
keperawatan, kepemimpinan, nilai-nilai professional, fasilitas, sarana prasarana
serta dokumentasi asuhan keperawatan.
Bentuk / Model :
* Praktik di Rumah Sakit
* Praktik dirumah (home care)
* Praktik berkelompok (nursing home)
* Praktik perorangan (individual practice)
A. Praktik keperawatan profesional
Tindakan mandiri perawat profesional melalui kerjasama bersifat
kolaboratif den-gan klien dan tenaga kesehatan lainnya dalam memberikan
asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung jawabnya.
(POKJA Kep. - CHS, 1992)

4
B. Praktik keperawatan mandiri
Praktik Profesional : Ilmu & teori yang kokoh, pendekatan ilmiah
dalam menyelesaikan masalah, dilakukan oleh seseorang yang memiliki
keahlian & kewenangan tertentu, dilakukan secara mandiri, sesuai kode
etik & standar, ketentuan perundangan sebagai landasan pratik.

2.3 Lingkup praktik keperawatan mandiri


Praktik keperawatan mandiri merupakan tantangan yang harus disikapi
oleh profesi keperawatan. Pada awalnya keperawatan tidak mempunyai cara untuk
mengontrol praktiknya sendiri, keperawatan seolaholah bukan suatu profesi
mandiri yang didasari ilmu pengetahuan keperawatan. Catatan sejarah
menyatakan bahwa pelaksanaan praktik keperawatan hanya terbatas pada
pemberian obat-obatan dan pemasangan alat kesehatan. Situasi ini berlanjut
hingga dalam praktiknya perawat hanya melaksanakan tugas dan pekerjaan
berdasarkan instruksi dokter. Seluruh tugas-tugas keperawatan dibebankan kepada
perawat sebagai pelaksana tugas rutinitas (Manurung, 2011).
Seiring dengan berjalannya waktu, profesi keperawatan terus tumbuh dan
berkembang. Profesi keperawatan mulai menata diri. Pandangan dan kenyakinan
tentang keperawatan sebagai suatu profesi mengakibatkan bergesernya paradigma
tentang pelaksanaan praktik keperawatan. Praktik keperawatan yang sebelumnya
semata-mata menekankan pada tindakan prosedural dan bagian dari pelayanan
medis berubah menjadi asuhan yang menekankan metode ilmiah berlandaskan
keilmuan yang kokoh serta bersifat mandiri (Arni, Hasriyanti & Suarnianti, 2014).
Pemberian asuhan keperawatan sebagai bagian dari pelayanan kesehatan secara
keseluruhan dituntut untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang didasarakan
pada kaedah-kaedah suatu profesi (Manurung, 2011). Sebagai profesi, pemberian
asuhan keperawatan yang diberikan oleh perawat didasarkan pada ilmu dan kiat
keperawatan yang ditujukan pada klien baik sehat maupun sakit. Pelayanan
Keperawatan yang diberikan adalah pelayanan komprehensif yang meliputi aspek
bio, psiko, sosio, dan spiritual. Keperawatan sebagai profesi dalam menjalankan
praktiknya memiliki tanggung jawab dan tanggung gugat yang berlandaskan pada
standar praktik professional dan standar kinerja profesional. Standar praktik ini

5
bertujuan agar perawat dapat memberikan asuhan keperawatan yang aman, efektif
dan etis.
Agar dapat Menjalankan Praktik Mandiri, Perawat harus mempunyai :
1. Kebebasan untuk berfungsi secara efektif
2. Dukungan dari sejawat dan pimpinan
3. Kejelasan ekspektasi tentang lingkungan kerja
4. Sumber yang tepat untuk praktek secara efektif
5. Iklim organisasi yang terbuka

2.4 Hak dan Kewajiban Perawat


Kewajiban Dan Hak Perawat Berdasarkan Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Kewajiban perawat berdasarkan Pasal 9, Pasal 10,
Pasal 11, Pasal 12 dan Pasal 13 dinyatakan bahwa:
1.Setiap orang berkewajiban,mewujudkan, mempertahankan, dan meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
2.Kewajiban sebagaimana dimaksud pada Ayat tersebut
3.Pelaksanaannya meliputi upaya kesehatan perseorangan, upaya kesehatan
masyarakat, dan pembangunan berwawasan kesehatan; Setiap orang berkewajiban
menghormati hak orang lain dalam upaya memperoleh lingkungan yang sehat,
baik fisk, biologi, maupun sosial; Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup
sehat untuk mewujudkan, mempertahankan dan memajukan kesehatan yang
setinggi-tingginya; Setiap orang berkewajiban menjaga dan meningkatkan derajat
kesehatan bagi orang lain yang menjadi tanggung jawabnya;
(1) Setiap orang berkewajiban turut serta dalam program jaminan kesehatan sosial
(2) Program jaminan kesehatan sosial sebagaimana dimaksud pada Ayat (1)
dikhususkan pada pelayanan publik.
Sedangkan ketentuan dalam Pasal 56 Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2009 Tentang kesehatan dinyatakan bahwa :
1) Perawat berhak untuk mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan
tugas sesuai dengan profesinya;
2) Perawat berhak mengembangkan diri melalui kemajuan sosialisasi sesuai
dengan latar belakang pendidikannya;

6
3) Perawat berhak menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan serta standar dan kode etik profesi perawat;
4) Perawat berhak mendapatkan ilmu pengetahuan berdasarkan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang keperawatan atau kesehatan secara
terus menerus;
5) Perawat berhak untuk mendapatkan penghargaan dan imbalan yang layak atas
jasa profesi yang diberikannya berdasarkan perjanjian atau ketentuan yang berlaku
di Institusi pelayanan yang bersangkutan.
Menjadi seorang perawat yang profesional bukanlah hal yang mudah. Ada
banyak hal-hal yang harus kita hadapi contohnya seperti menumbuhkan citra di
masyarakat terkait profesi perawat merupakan hal yang butuh pembuktian dan
keprofesionalan perawat tersebut baik dalam melayani, dalam bersikap, maupun
dalam mengambil keputusan yang benar. Menjadi profesional itu memiliki
tantangan yang besar, Namun apa boleh buat karena hal tersebut sudah menjadi
keharusan agar kita sebagai perawat mampu berperan sedengan semestinya tanpa
ada kekhawatiran dan rasa takut. keprofesionalan dapat mengubah citra perawat
ideal yang lebih baik di mata masyarakat dengan mengasah kompetensi, memiliki
kemauan yang besar, keseriusan si perawat dalam merubah citra. Perawat yang
terampil, cerdas, baik, komunikatif dan dapat menjalankan peranrapkan fungsinya
dengan baik sesuai dengan kode etik merupakan tarap keidealan yang dihapkan.
Setiap pasien memiliki harapan yang lebih terhadap perawat, mereka
mengharapkan layanan yang baik, dan mampu menyelesaikan keluhan yang
mereka rasakan. Di Rumah sakit perawat dituntut untuk memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan standar profesinya, yang terdiri dari: pengkajian,
menetapkan diagnosa, perencanaan, pelaksanakan tindakan keperawatan, dan
evaluasi. Tindakan keperawatan meliputi: intervensi, observasi, pendidikan dan
konseling, sesuai dengan standar asuhan keperawata yang ditentukan oleh
organisasi profesi. Peran perawat dalam memeberi asuhan merupakan kewajiban
yang paling penting dalam menjalankan profesinya. Perawat diharapkan mampu
memberikan asuhan keperawatan kepeda individu sesuai diagnosis yang
ditetapkan. Dan menggunakan proses keperawatan untuk mengetahui diagnosis
keperawatan mulai dari masalah fisik sampai masalah psikilogis.

7
Dalam memberikan asuhan dan layanan keperawatan, perawat harus
berusaha semaksimal mungkin tanpa membedakan-bedakan. Pelayanan yang
diberikan harus merata secata adil. Dalam menjalankan perannya perawat tidak
boleh memanadang pasien dari sosial, budaya, suku, ras dan agama. Perawat
diharapkan mampu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan
kepercayaan penuh berdasarkan budaya dan keyakinan pasien. Dalam hal
tersebutlah perawat memiliki tuntutan agar tetap peka dan mampu mendukug dan
mampu mensejahterakanpasien. Tidak boleh anggapan membeda-bedakan dan
setiap layanan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan dan keadilan.
Tingkat kesempurnaa dalam memberikan asuhan keperawatan sangat bergantung
dengan kemauan, kemampuan, pengetahuan dan keterampilan yang baik dari
perawat. Selain itu juga harus didukung dengan ketersediaanfasilitas secara
memadai, kondisi kuantitas yang sesuai penempatan yang tepat serta persiapan
sumber daya manusia(perawat) yang baik pula. Selanjutnya hal lain yang perlu
diperhatikan ketika hendak memberikan asuhan keperawatan adalah ketersediaan
peralatan kesehatan yang memadai. Segala tindakan yang dilakukan perawat harus
teliti dan tidak boleh lalai, agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan. Dengan
kerugian atas kelalaian pelayanan yang diberikan perawat dalam menjalankan
tugas dan wewenang, maka pasien selaku penerima tindakan berhak mendapatkan
perlindungan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
perlindungan konsumen. Dengan memberikan asuhan yang baik maka pasien akan
lebih senang sehingga berkurangnya kekhawatiran yang dialami, dan bisa
mempercepat proses penyembuhannya.

2.5 Regulasi Perawat


Perawat di sarana pelayanan kesehatan harus memiliki SIP dan SIK. SIP
adalah surat izin praktek perawat, SIK adalah Sistem Informasi Keperawatan (SIK)
merupakan bidang yang sedang berkembang membahas bagaimana penggunaan
informasi secara efisien dan efektif untuk perawat. Perawat klinik
mempergunakan SIK untuk menggantikan sistem manual dalam pencatatan data
sehingga membuat perawatan pasien menjadi lebih efektif dan ekonomis. jika di
luar sarana pelayanan kesehatan harus memiliki SIP dan SIPP. Surat Izin

8
Praktik Perawat yang selanjutnya disingkat SIPP adalah bukti tertulis pemberian
kewenangan untuk menjalankan praktik di fasilitas pelayanan kesehatan praktik
mandiri.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengembangan ilmu keperawatan bertolak dari pengertian dasar tentang


ilmu keperawatan seperti yang dirumuskan oleh Konsorsium Ilmu kesehatan
(1991) yaitu : “ Ilmu keperawatan mencakup ilmu-ilmu dasar seperti ilmu alam,
ilmu social, ilmu perilaku, ilmu biomedik, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu dasar
keperawatan, ilmu keperawatan komunitas dan ilmu keperawatan klinik, yang
aplikasinya menggunakan pendekatan dan metode penyelesaian masalah secara
ilmiah, ditujukan untuk mempertahankan, menopang, memelihara dan
meningkatkan integritas seluruh kebutuhan dasar manusia “.

hakikat dari ilmu keperawatan adalah mempelajari tentang respon manusia


terhadap sehat dan sakit yang difokuskan pada kepedulian perawat terhadap tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar pasien atau disebut dengan care. Hal ini berbeda
dengan hakikat kedokteran adalah pengobatan atau disebut cure.

3.2 Saran
Semoga makalah ini bermanfaat untuk semua kalangan terutama bagi
kami sendiri sebagai penulis dari makalah ini. Dan diharapkan dengan adanya
makalah ini rekan mahasiswa Perawat lebih memahami tentang perkembangan
ilmu keperawatan serta untuk lebih menambah wawasan mahasiswa sehingga
bermanfaat di masa yang akan datang.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hikmawati, I. (2012). Ilmu Dasar Keperawatan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Naziruddin, Udin. (2004). Buku Ajar : Filsafat Keilmuan dalam Keperawatan dan
Kesehatan.Bandung : PSIK UNPAD.

Setiadi (2013). Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Ed. 2.


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sulistyowati, D.,& H,.Fitria. (2012). Peran Perawat Dalam Pelaksanaan Personal


Hygiene Menurut Persepsi Pasien Imobilisasi Fisik. Jurnal Nursing Studies 1
(1) :169 –174.

Wahyudi, Iwan. (2020). Pengalaman Perawat Menjalani Peran Dan Fungsi


Perawat di Puskesmas Kabupaten Garut. jurnal sahabat keperawatan.2(1):36-42.

Yuniarti, S,.& Julaikah. (2014). Peran Perawat Sebagai Care Giver Nurse Role As
a Care Giver. Jurnal Keperawatan.7(1):13-17.

Sitorus, R. (2006). Model praktik keperawatan profesional di rumah sakit. Jakarta:


EGC.

www.inna-ppni.or.id

11

Anda mungkin juga menyukai