Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

PROGRAM PEMBINAAN KESEHATAN KOMUNITAS

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2

MUH FADLIK (S.0020.P.010)


NANDA NURUL MUHAIRA (S.0020.P.012)
NURMA YUNITA (S.0020.P.013)
RANDI

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


STIKES KARYA KESEHATAN
KENDARI
T/A 2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji sukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
serta karunianya berupa kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah asuhan keperawatan ini dengan baik dan tepat waktu.
Salawat dan salam juga perlu kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW,
karena atas perjuangan beliaulah kita dapat menikmati zaman yang penuh dengan
ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang kita rasakan sekaranf ini.
Sebelumnya kami ingin mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen penanggung jawab yang telah memberikan tugas mata kuliah ini
sebagai tugas untuk memenuhi kebutuhan kelulusan. Saya juga ingin
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalaha Program Pembinaan Kesehatan Konunitas ini sehingga
dapat selesai dengan tepat waktu.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah dan untuk pembelajaran kami sebagai mahasiswa keperawatan dalam
melakukan dan menyusun makalah ini dengan baik, sehingga dapat kami
presentasikan dengan baik.
Tak lupa pula permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika ada kesalahan
dalam penyusunan makalah ini baik itu kesalahan dalam penulisan, makna kalimat
dan kebahasaan untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami perlukan
demi kesempurnaan makalah ini dan penyusunan makalah-makalah selanjutnya.
DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN...................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG.......................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH....................................................................................4
C. TUJUAN.........................................................................................................5

BAB II

PEMBAHASAN.....................................................................................................6

A. KEPERAWATAN KESEHATAN KOMUNITAS...................................................6


 Tujuan Keperawatan Komunitas..............................................................8
 Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas...........................................9
B. PERAWAT KESEHATAN KOMUNITAS........................................................111
 Pelayanan Keperawatan Kesehatan Komunitas...................................133
C. RUANG LINGKUP KESEHATAN MASYARAKAT.........................................144
 Sasaran Kesehatan Masyarakat............................................................177
D. INDIKATOR KESEHATAN LINGKUNGAN....................................................188

 Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan.................................................19


E. PERAN, FUNGSI, UPAYA PUSKESMAS.......................................................200
 Tugas Puskesmas.................................................................................211
 Fungsi Puskesmas................................................................................211
 Tujuan Puskesmas................................................................................233

BAB III

PENUTUP...........................................................................................................244

A. KESIMPULAN............................................................................................244

REFERENSI.......................................................................................................266
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep pendekatan dalam upaya penanganan kesehatan penduduk
mengalami banyak perubahan sejalan dengan pemahaman dan pengetahuan kita
bagaimana suatu masyarakat menghayati dan menghargai bahwa kesehatan itu
merupakan “Human Capital” yang sangat besar nilainya. Konsep sehat–sakit
senantiasa berubah sejalan dengan pemahaman kita tentang nilai, peran,
penghargaan dan pemahaman kita terhadap kesehatan. Dimulai pada zaman
keemasan Yunani bahwa sehat merupakan keadaan standard yang harus dicapai
dan dibanggakan, sedangkan sakit sebagai sesuatu yang tak bermanfaat. Setelah
ditemukan kuman penyebab penyakit, batasan sehat juga berubah, seseorang
disebut sehat apabila setelah diadakan pemeriksaan secara seksama tidak
ditemukan penyebab penyakit. Tahun lima puluhan definisi World Health
Organization (WHO) tentang sehat sebagai keadaan sehat sejahtera fisik mental
sosial dan bukan hanya bebas dari penyakit dan kelemahan, dan tahun delapan
puluhan kemudian definisi sehat WHO mengalami perubahan seperti yang tertera
dalam UndangUndang Kesehatan Republik Indonesia No 23 tahun 1992 telah
memasukkan unsur hidup produktif sosial dan ekonomi. Berbicara mengenai
kesehatan tentunya kita tidak terlepas dari definisi klasik WHO tentang kesehatan
yaitu “Keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial dan tidak sedang menderita
sakit atau kelemahan”. Mengapa WHO memasukkan istilah sosial? Sosial berarti
“Hidup bersama dalam kelompok dengan situasi yang saling membutuhkan satu
dengan yang lain”. Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya
keperawatan komunitas, yang lebih menekankan kepada upaya peningkatan
kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan.
B. Rumusan masalah
 Menjelaskan pengertian dari Keperawatan Kesehatan Komunitas
 Memahami peran Perawat Kesehatan Komunitas
 Mengetahui Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat
 Mengetahui Indikator kesehatan lingkungan
 Menjelaskan mengenai Peran, Fungsi, Upaya Puskesmas

C. Tujuan
Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan dapat :
 Memahami apa yang sudah dijelaskan tentang keperawatan
kesehatan komunitas
 Sudah mengetahui apa itu peran perawat kesehatan komunitas
 Sudah dapat mengetahui ruang lingkup kesehatan masyarakat
 Sudah mengetahui apa indikator dari lingkungan tersebut
 Memahami apa itu peran, perawat, fungsi, upaya puskesmas

BAB II
PEMBAHASAN
A. Keperawatan Kesehatan Komunitas
kesehatan komunitas menurut American Public Health Association (2004)
yaitu sintesis dari ilmu kesehatan masyarakat dan teori keperawatan profesional
yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan pada keseluruhan komunitas.
Keperawatan Kesehatan Masyarakat adalah suatu bidang dalam keperawatan
kesehatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan
masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat, serta mengutamakan
pelayanan promotif, preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan
pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan
kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai suatu kesatuan yang
utuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia
secara optimal sehingga mandiri dalam upaya kesehatannya (Depkes, 2006).
Keperawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) pada dasarnya adalah pelayanan
keperawatan profesional yang merupakan perpaduan antara konsep kesehatan
masyarakat dan konsep keperawatan yang ditujukan pada seluruh masyarakat
dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi. Dalam upaya pencapaian derajat
kesehatan yang optimal dilakukan melalui peningkatan kesehatan (promotif) dan
pencegahan penyakit (preventif) di semua tingkat pencegahan (levels of
prevention) dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra kerja dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan keperawatan (Depkes, 2006). Tujuan
pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan kemandirian
masyarakat dalam mengatasi masalah keperawatan kesehatan masyarakat yang
optimal. Pelayanan keperawatan diberikan secara langsung kepada seluruh
masyarakat dalam rentang sehat–sakit dengan mempertimbangkan seberapa jauh
masalah kesehatan masyarakat mempengaruhi individu, keluarga, dan kelompok
maupun masyarakat.
Berbagai definisi dari keperawatan kesehatan komunitas telah dikeluarkan
oleh organisasi-organisasi profesional. Berdasarkan pernyataan dari American
Nurses Association (2004) yang mendefinisikan keperawatan kesehatan
komunitas sebagai tindakan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan
dari populasi dengan mengintegrasikan ketrampilan dan pengetahuan yang sesuai
dengan keperawatan dan kesehatan masyarakat. Praktik yang dilakukan
komprehensif dan umum serta tidak terbatas pada kelompok tertentu,
berkelanjutan dan tidak terbatas pada perawatan yang bersifat episodik. Definisi
keperawatan.
Menurut Depkes (2006) Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas
dapat diberikan secara langsung pada semua tatanan pelayanan kesehatan , yaitu :
1. Di dalam unit pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dll)
yang mempunyai pelayanan rawat jalan dan rawat nginap.
2. Di rumah Perawat “home care” memberikan pelayanan secara
langsung pada keluarga di rumah yang menderita penyakit akut
maupun kronis. Peran home care dapat meningkatkan fungsi
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mempunyai resiko
tinggi masalah kesehatan.
3. Di sekolah Perawat sekolah dapat melakukan perawatan sesaat
(day care) diberbagai institusi pendidikan (TK, SD, SMP, SMA,
dan Perguruan tinggi, guru dan karyawan). Perawat sekolah
melaksanakan program screening kesehatan, mempertahankan
kesehatan, dan pendidikan kesehatan.
4. Di tempat kerja/industri Perawat dapat melakukan kegiatan
perawatan langsung dengan kasus kesakitan/kecelakaan minimal di
tempat kerja/kantor, home industri/ industri, pabrik dll. Melakukan
pendidikan kesehatan untuk keamanan dan keselamatan kerja,
nutrisi seimbang, penurunan stress, olah raga dan penanganan
perokok serta pengawasan makanan.
5. Di barak-barak penampungan Perawat memberikan tindakan
perawatan langsung terhadap kasus akut, penyakit kronis, dan
kecacatan fisik ganda, dan mental.
6. Dalam kegiatan Puskesmas keliling Pelayanan keperawatan dalam
puskesmas keliling diberikan kepada individu, kelompok
masyarakat di pedesan, kelompok terlantar. Pelayanan keperawatan
yang dilakukan adalah pengobatan sederhana, screening kesehatan,
perawatan kasus penyakit akut dan kronis, pengelolaan dan rujukan
kasus penyakit.
7. Di Panti atau kelompok khusus lain, seperti panti asuhan anak,
panti wreda, dan panti sosial lainya serta rumah tahanan (rutan)
atau lembaga pemasyarakatan (Lapas).
8. Pelayanan pada kelompok kelompok resiko tinggi
a. Pelayanan perawatan pada kelompok wanita, anak-anak,
lansia mendapat perlakukan kekerasan
b. Pelayanan keperawatan di pusat pelayanan kesehatan jiwa
c. Pelayanan keperawatan dipusat pelayanan penyalahgunaan
obat
d. Pelayanan keperawatan ditempat penampungan kelompok
lansia, gelandangan pemulung/pengemis, kelompok
penderita HIV (ODHA/Orang Dengan Hiv-Aids), dan WTS
Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan komunitas adalah
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan, membimbing dan
mendidik individu, keluarga, kelompok, masyarakat untuk menanamkan
pengertian, kebiasaan dan perilaku hidup sehat sehingga mampu memelihara dan
meningkatkan derajad kesehatannya.

B. Tujuan Keperawatan Komunitas


Tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan
kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut:
1. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap
individu, keluarga, kelompok, dalam konteks komunitas.
2. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakt (health
general community) dengan mempertimbangkan permasalahan
atau isu kesehatan masyarakat yang dapat mempengaruhi keluarga,
individu dan kelompok Selanjutnya secara spesifik diharapkan
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat mempunyai
kemampuan untuk :
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan yang di alami
b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan
masalah tersebut
c. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan
d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan msaalah yang
mereka hadapi , yang akhirnya dapat meningkatkan
kemampuan dalam mempelihara kesehatan secara mandiri
(self care).

C. Sasaran Keperawatan Kesehatan Komunitas


1. Sasaran individu Sasaran priotitas individu adalah balita gizi
buruk, ibu hamil risiko tinggi, usia lanjut, penderita penyakit
menular (TB Paru, Kusta, Malaria, Demam Berdarah, Diare,
ISPA/Pneumonia) dan penderita penyakit degeneratif.
2. Sasaran keluarga Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk
rentan terhadap masalah kesehatan (vulnerable group) atau risiko
tinggi (high risk group), dengan prioritas :
a. Keluarga miskin belum kontak dengan sarana pelayanan
kesehatan (Puskesmas dan jaringannya) dan belum
mempunyai kartu sehat.
b. Keluarga miskin sudah memanfaatkan sarana pelayanan
kesehatan mempunyai masalah kesehatan terkait dengan
pertumbuhan dan perkembangan balita, kesehatan
reproduksi, penyakit menular.
c. Keluarga tidak termasuk miskin yang mempunyai masalah
kesehatan prioritas serta belum memanfaatkan sarana
pelayanan kesehatan
3. Sasaran kelompok Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat
khusus yang rentan terhadap timbulnya masalah kesehatan baik
yang terikat maupun tidak terikat dalam suatu institusi.
a. Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu
institusi antara lain Posyandu, Kelompok Balita, Kelompok
ibu hamil, Kelompok Usia Lanjut, Kelompok penderita
penyakit tertentu, kelompok pekerja informal.
b. Kelompok masyarakat khusus terikat dalam suatu institusi,
antara lain sekolah, pesantren, panti asuhan, panti usia
lanjut, rumah tahanan (rutan), lembaga pemasyarakatan
(lapas).
4. Sasaran masyarakat Sasaran masyarakat adalah masyarakat yang
rentan atau mempunyai risiko tinggi terhadap timbulnya masalah
kesehatan, diprioritaskan pada
a. Masyarakat di suatu wilayah (RT, RW, Kelurahan/Desa)
yang mempunyai :
1) Jumlah bayi meninggal lebih tinggi di bandingkan
daerah lain
2) Jumlah penderita penyakit tertentu lebih tinggi
dibandingkan daerah lain
3) Cakupan pelayanan kesehatan lebih rendah dari
daerah lain
b. Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria,
diare, demam berdarah, dll)
c. Masyarakat di lokasi/barak pengungsian, akibat bencana
atau akibat lainnya
d. Masyarakat di daerah dengan kondisi geografi sulit antara
lain daerah terpencil, daerah perbatasan
e. Masyarakat di daerah pemukiman baru dengan transportasi
sulit seperti daerah transmigrasi (Makhfudl, & Efendi,
2010).
D. Perawat Kesehatan Komunitas
Perawat kesehatan komunitas merupakan praktik promotif dan proteksi
kesehatan populasi menggunakan pengetahuan keperawatan, sosial dan ilmu
kesehatan masyarakat (American Public Health Association, 1996). Praktik yang
dilakukan berfokus pada populasi dengan tujuan utama promosi kesehatan dan
mencegah penyakit serta kecacatan untuk semua orang melalui kondisi yang
dicipakan dimana orang bisa menjadi sehat. Meskipun praktik yang dilakukan
berada pada berbagai jenis organisasi dan masyarakat, semua perawat kesehatan
komunitas berfokus pada populasi. Populasi dapat didefinisikan pada mereka yang
hidup pada area geografis yang spesifik (contoh : tetangga, komunitas, kota atau
negara) atau mereka kelompok etnik atau ras khusus yang mengalami beban
berlebihan dari outcome kesehatan yang rendah. Populasi juga dapat berpartisipasi
dalam progra khusus seperti perawatan maternitas untuk remaja yang hamil, atau
mereka yang terkena penyakit-penyakit khusus seperti HIV/AIDS atau
tuberkulosis; atau faktor resiko seperti hipertensi, kurangnya akses terhadap
erawatan.
Meskipun perawat kesehatan komunitas melayani indvidu dan keluarga,
fokus utama adalah populasi. Perawat kesehatan komunitas bisa bekerja sama
dengan komunitas dan populasi untuk mengurangi resiko kesehatan dan
meningkatkan, mempertahankan serta memperbaiki kembali kesehatan. Perawat
kesehatan komunitas melakukan advokasi pada tingkat sistem untuk merubah
kesehatan. Perawat kesehatan komunitas harus memahami dan menerapkan
konsep dari berbagai area. Perawat komunitas juga harus mengaplikasikan konsep
pengorganisasian dan pengembangan komunitas, koordinasi perawatan,
pendidikan kesehatan, kesehatan lingkungan dan ilmu kesehatan masyarakat.
Perawat kesehatan komunitas bekerja sama dengan populasi dan berbagai
kelompok meliputi :
1) Anggota dari tim kesehatan masyarakat seperti epidemiologis, pekerja
sosial, nutrisionis dan pendidik kesehatan
2) Organisasi kesehatan pemerintah
3) Penyedia layanan kesehatan
4) Organisasi dan koalisi masyarakat
5) Unit pelayanan komunitas seperti sekolah, lembaga bantuan hukum dan
unit gawat darurat
6) Industri dan bisnis
7) Institusi penelitian dan pendidikan Perawat kesehatan komunitas bekerja
untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, komunitas dan populasi
melalui fungsi inti dari pengkajian, jaminan dan kebijakan pengembangan
(IOM, 2003).
Fungsi inti diaplikasikan dalam cara sistematik dan komprehensif. Proses
pengkajian meliputi identifikasi kepedulian, kekuatan dan harapan populasi dan
dipandu dengan metode epidemiologi. Jaminan diperoleh melalui regulasi,
advokasi pada penyedia layanan kesehatan profesional lain untuk memenuhi
kebutuhan layanan yang dikehendaki populasi, koordinasi pelayanan komunitas
atau ketentuan langsung pelayanan. Srategi asuransi meliputi ketersediaan, bisa
diterima, dapat diakses dan kualitas layanan. Kebijakan ditetapkan berdasarkan
hasil pengkajian, prioritas ditentukan oleh populasi dan dengan pertimbangan dari
subpopulasi dan komunitas pada resiko terbesar, seperti bukti keefektifan dari
berbagai aktivitas atau strategi. Perawat kesehatan komunitas proaktif dengan
menghormati kecenderungan pelayanan kesehatan dan sosial, merubah
kepedulian, dan aktivitas legislatif serta kebijakan. Fungsinya sebagai advokat
pada populasi yang mereka layani. Seperti advokasi untuk kesehatan masyarakat
dan promosi kesehatan lingkungan, menciptakan kondisi yang emperbaiki dan
mempertahankan kesehatan populasi dan merupakan peranan kunci dari perawat
kesehatan komunitas. Perawat kesehatan komunitas terlibat dalam penelitian
untuk meningkatkan praktik perawat kesehatan komunitas dan strategi serta
intervensi khusus. Perawat harus memiliki tanggung jawab secara aktif dalam
meningkatkan ilmu berbasis bukti yang profesional. Dokumentasi yang baik dan
jelas merupakan bukti praktik perawat kesehatan komunitas yang efisien, efektif
dan strategi biaya yang menguntungkan dalam promotif kesehatan masyarakat.
Ketika perawat kesehatan komunitas bermitra dengan individu, fokusnya menjadi
meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik yang mendukung serta
meningkatkan kesehatan dengan tujuan utama memperbaiki keseluruhan
kesehatan dari populasi. Sama juga tindakan dengan keluarga dan komunitas yang
meningkatkan kesehatan keluarga dan masyarakat keseluruhan. Aktivitas dengan
populasi berhubungan dengan organisasi, kebijakan, hukum dan termasuk stake
holder kunci yang mempengaruhi lingkungan dimana orang-orang tinggal dan
menciptakan kondisi yang meningkatkan kesehatan untuk semua.

E. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Komunitas


Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dapat diberikan secara
langsung pada semua tatanan pelayanan kesehatan , yaitu :
a. Di dalam unit pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dll)
yang mempunyai pelayanan rawat jalan dan rawat inap
b. Di rumah Perawat “home care” memberikan pelayanan secara
langsung pada keluarga di rumah yang menderita penyakit akut
maupun kronis. Peran home care dapat meningkatkan fungsi
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mempunyai resiko
tinggi masalah kesehatan.
c. Di sekolah Perawat sekolah dapat melakukan perawatan sesaat
(day care) diberbagai institusi pendidikan (TK, SD, SMP, SMA,
dan Perguruan tinggi, guru dan karyawan). Perawat sekolah
melaksanakan program screening kesehatan, mempertahankan
kesehatan, dan pendidikan kesehatan.
d. Di tempat kerja/industri Perawat dapat melakukan kegiatan
perawatan langsung dengan kasus kesakitan/kecelakaan minimal di
tempat kerja/kantor, home industri/ industri, pabrik dll. Melakukan
pendidikan kesehatan untuk keamanan dan keselamatan kerja,
nutrisi seimbang, penurunan stress, olah raga dan penanganan
perokok serta pengawasan makanan.
e. Di barak-barak penampungan Perawat memberikan tindakan
perawatan langsung terhadap kasus akut, penyakit kronis, dan
kecacatan fisik ganda, dan mental.
f. Dalam kegiatan Puskesmas keliling Pelayanan keperawatan dalam
puskesmas keliling diberikan kepada individu, kelompok
masyarakat di pedesan, kelompok terlantar. Pelayanan keperawatan
yang dilakukan adalah pengobatan sederhana, screening kesehatan,
perawatan kasus penyakit akut dan kronis, pengelolaan dan rujukan
kasus penyakit.
g. Di Panti atau kelompok khusus lain, seperti panti asuhan anak,
panti wreda, dan panti sosial lainya serta rumah tahanan (rutan)
atau lembaga pemasyarakatan (Lapas).
h. Pelayanan pada kelompok - kelompok resiko tinggi
1) Pelayanan perawatan pada kelompok wanita, anak-anak,
lansia mendapat perlakukan kekerasan
2) Pelayanan keperawatan di pusat pelayanan kesehatan jiwa
3) Pelayanan keperawatan dipusat pelayanan penyalahgunaan
obat
4) Pelayanan keperawatan ditempat penampungan kelompok
lansia, gelandangan pemulung/pengemis, kelompok
penderita HIV (ODHA/Orang Dengan Hiv-Aids), dan
WTS.
Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan komunitas adalah
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan, membimbing dan
mendidik individu, keluarga, kelompok, masyarakat untuk menanamkan
pengertian, kebiasaan dan perilaku hidup sehat sehingga mampu memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatannya.
F. Ruang Lingkup Kesehatan Masyarakat
Ruang lingkup kesehatan masyarakat mencakup 2 disiplin pokok
keilmuan, yakni ilmu bio medis (medical biologi) dan ilmu-ilmu sosial (social
sciences), sejalan dan perkembangan ilmu kesehatan masyarakat mencakup: Ilmu
Biologi, kedokteran, kimia, fisika, lingkungan, sosial, antropologi, pendidikan dan
sebagainya. Secara garis besar disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan
masyarakat sebagai berikut:
1. Epidemiologi
2. Biostatistik/statistik kesehatan
3. Kesehatan lingkungan
4. Pendidikan kesehatan/ilmu Prilaku
5. Administrasi Kesehatan masyarakat
6. Gizi masyarakat
7. Kesehatan kerja Dan masalah kesehatan masyarakat adalah multi
kausal pemecahannya secara multi disiplin,
sedangkan kesehatan masyarakat sebagai seni mempunyai bentangan
semua kegiatan yang langsung atau tidak untuk mencegah penyakit (preventif),
meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (terapi fisik, mental, sosial) adalah
upaya masyarakat, misal pembersihan lingkungan, penyediaan air bersih,
pengawasan makanan dan lain-lain. Penerapannya dalam ruang lingkup kesehatan
masyarakat adalah:
1. Pemberantasan penyakit, menular dan tidak menular
2. Perbaikan sanitasi lingkungan tempat-tempat umum
3. Perbaikan lingkungan pemukiman
4. Pemberantasan vektor
5. Pendidikan atau penyuluhan kesehatan masyarakat
6. Pelayanan ibu dan anak
7. Pembinaan gizi masyarakat
8. Pengawasan sanitasi tempat-tempat umum
9. Pengawasan obat dan minuman
10. Pembinaan peran serta masyarakat
Jadi kesehatan masyarakat veteriner adalah semua yang berhubungan
dengan hewan yang secara langsung atau tidak mempengaruhi kesehatan manusia
berfungsi untuk melindungi konsumen dari bahaya yang dapat mengganggu
kesehatan, menjamin ketenteraman bathin, pada penularan zoonosis, melindungi
petani atau peternak dari rendahnya mutu nilai bahan asal hewan yang diproduksi.
Ruang lingkup kesehatan masyarakat meliputi usaha-usaha:
1. Promotif (peningkatan kesehatan) Peningkatan kesehatan adalah
usaha yang ditujukan untuk meningkatkan kesehatan yang meliputi
usaha-usaha, peningkatan gizi, pemeliharaan kesehatan
perorangan, pemeliharaan kesehatan lingkungan, olah raga secara
teratur, istirahat yang cukup dan rekreasi sehingga seseorang dapat
mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
2. Preventif (pencegahan penyakit) Pencegahan penyakit adalah
usaha yang ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit melalui
usaha-usaha pemberian imunisasi pada bayi dan anak, ibu hamil,
pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mendeteksi penyakit
secara dini.
3. Kuratif ( pengobatan) Pengobatan adalah usaha yang ditujukan
terhadap orang sakit untuk dapat diobati secara tepat sehingga
dalam waktu singkat dapat dipulikan kesehatannya.
4. Rehabilitatif (pemeliharaan kesehatan) Pemeliharaan kesehatan
adalah usaha yang ditujukan terhadap penderita yang baru pulih
dari penyakit yang dideritanya.
Ruang lingkup kesehatan masyarakat mencakup 2 disiplin pokok
keilmuan, yakni ilmu bio medis (medical biologi) dan ilmu-ilmu social (social
sciences), Secara garis besar disiplin ilmu yang menopang ilmu kesehatan
masyarakat sebagai berikut:
1. Epidemiologi
2. Biostatistik/statistik kesehatan
3. Kesehatan lingkungan
4. Pendidikan kesehatan/ilmu Prilaku
5. Administrasi kesehatan masyarakat
6. Gizi masyarakat
7. Kesehatan kerja

G. Sasaran Kesehatan Masyarakat


Sasaran Kesehatan masyarakat adalah individu, keluarga, kelompok
khusus baik yang sehat maupun yang sakit yang mempunyai masalah kesehatan.
1. Individu
Individu adalah bagian dari anggota keluarga, apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan karena ketidak mampuan merawat dirinya sendiri
oleh sesuatu hal dan sebab maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga
lainnya baik secara fisik, mental dan sosial.
2. Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga,
anggota keluarga lainnya, yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga
karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya
saling tergantung dan interaksi, bila salah satu atau beberapa keluarga mempunyai
masalah kesehatan maka akan berpengaruh terhadap anggota dan keluarga yang
lain.
3. Kelompok khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis
kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasai yang sangat rawan
terhadap masalah kesehatan, dan termasuk di antaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai
akibat pertumbuhan dan perkembangan seperti; ibu hamil, bayi
baru lahir, anak balita, anak usia sekolah, dan usia lanjut.
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan
pengawasan dan bimbingan serta asuhan, di antaranya penderita
penyakit menular dan tidak menular.
c. Kelompok yang mempunyai risiko terserang penyakit, di
antaranya; wanita tuna susila, kelompok penyalahgunaan obat dan
narkoba, kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, di antaranya; panti
werda, panti asuhan, pusat-pusat rehabilitasi dan penitipan anak.
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan menggambarkan
hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang dilakukan secara
operasional. Oleh karenanya rumusan sasaran yang ditetapkan diharapkan dapat
memberikan fokus pada penyusunan program opersional dan kegiatan pokok
organisasi yang bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dapat dicapai. Oleh
karenanya penetapan sasaran harus memenuhi criteris specific, measurable,
aggressive but attainable, result oriented dan time bond. Guna memenuhi kreteria
tersebut maka penetapan sasaran harus disertai dengan penetapan indikator
sasaran, yakni keterangan, gejala atau penanda yang dapat digunakan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan upaya pencapaian sasaran atau disebut juga
sebagai tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran.

H. Indikator kesehatan lingkungan


Lingkungan sehat menurut WHO adalah “Keadaan yg meliputi kesehatan
fisik, mental, dan sosial yg tidak hanya berarti suatu keadaan yg bebas dari
penyakit dan kecacatan.”. Sementara pengertian Lingkungan Menurut A.L.
Slamet Riyadi (1976) adalah ”Tempat pemukiman dengan segala sesuatunya
dimana organismenya hidup beserta segala keadaan dan kondisi yang secara
langsung maupun tidak dpt diduga ikut mempengaruhi tingkat kehidupan maupun
kesehatan dari organisme itu.”
Terdapat beberapa pendapat tentang pengertian Kesehatan Lingkungan
sebagai berikut :
a. Pengertian Kesehatan Lingkungan Menurut World Health Organisation (WHO)
pengertian Kesehatan Lingkungan : Those aspects of human health and disease
that are determined by factors in the environment. It also refers to the theory and
practice of assessing and controlling factors in the environment that can
potentially affect health. Atau bila disimpulkan “Suatu keseimbangan ekologi
yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar dapat menjamin keadaan
sehat dari manusia.”

b. Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia) “Suatu


kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi yang dinamis
antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup
manusia yang sehat dan bahagia.”

c. Apabila disimpulkan Pengertian Kesehatan Lingkungan adalah “ Upaya


perlindungan, pengelolaan, dan modifikasi lingkungan yang diarahkan menuju
keseimbangan ekologi pada tingkat kesejahteraan manusia yang semakin
meningkat.”

I. Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan


Kontribusi lingkungan dalam mewujudkan derajat kesehatan merupakan
hal yang essensial di samping masalah perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan
dan faktor keturunan. Lingkungan memberikan kontribusi terbesar terhadap
timbulnya masalah kesehatan masyarakat.

Ruang lingkup Kesehatan lingkungan adalah :


a. Menurut WHO
1) Penyediaan Air Minum
2) Pengelolaan air Buangan dan pengendalian pencemaran
3) Pembuangan Sampah Padat
4) Pengendalian Vektor
5) Pencegahan/pengendalian pencemaran tanah oleh ekskreta manusia
6) Higiene makanan, termasuk higiene susu
7) Pengendalian pencemaran udara
8) Pengendalian radiasi
9) Kesehatan kerja
10) Pengendalian kebisingan
11) Perumahan dan pemukiman
12) Aspek kesling dan transportasi udara
13) Perencanaan daerah dan perkotaan
14) Pencegahan kecelakaan
15) Rekreasi umum dan pariwisata
16) Tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan dengan keadaan
epidemi/wabah, bencana alam dan perpindahan penduduk.
17) Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.
b. Menurut UU No 23 tahun 1992 Tentang Kesehatan (Pasal 22 ayat 3), ruang
lingkup kesehatan lingkungan sebagai berikut :
1) Penyehatan Air dan Udara
2) Pengamanan Limbah padat/sampah
3) Pengamanan Limbah cair
4) Pengamanan limbah gas
5) Pengamanan radiasi
6) Pengamanan kebisingan
7) Pengamanan vektor penyakit
8) Penyehatan dan pengamanan lainnya : Misal Pasca bencana.

J. Peran, Fungsi, Upaya Puskesmas


Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai
pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu
wilayah tertentu (Azwar, 2010).
Menurut Kementerian Kesehatan RI, (2014) dalam permenkes no. 75 Tahun 2014,
dinyatakan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas didirikan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar,
menyeluruh, paripurna, dan terpadu bagi seluruh penduduk yang tinggal di
wilayah kerja Puskesmas. Program dan upaya kesehatan yang diselenggarakan
oleh Puskesmas merupakan program pokok (public health essential) yang wajib
dilaksanakan oleh pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Berikut selengkapnya mengenai tugas dan fungsi puskesmas beserta tujuannya
yang perlu diketahui.

K. Tugas Puskesmas
Tugas puskesmas adalah melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka
mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Tugas pokok puskesmas berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang
Puskesmas yang dilansir dari laman puskesmasjumo.temanggungkab.go.id adalah
sebagai berikut:

1. Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan


kesehatan di wilayah kerjanya.

2. Puskesmas mengintegrasikan program yang dilaksanakannya dengan


pendekatan keluarga.

3. Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara Puskesmas mengintegrasikan


program untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan akses
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga

L. Fungsi Puskesmas
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2014 Tentang Puskesmas, puskesmas memiliki fungsi berupa penyelenggaraan
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat pertama di wilayah kerjanya dan
Upaya kesehatan masyarakat (UKM) tingkat pertama di wilayah kerjanya, dilansir
dari publikasi oleh unmuha.ac.id.

Dalam menyelenggarakan fungsinya, Puskesmas berwenang untuk:

1. Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan


masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan.
2. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
3. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan.
4. Menggerakkan masyarakat untuk mengindentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingkat
perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sektor lain
terkait.
5. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan
upaya kesehatan berbasis masyarakat.
6. Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas.
7. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
8. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,
mutu, dan cakupan pelayanan kesehatan.
9. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respons
penanggulangan penyakit.

M. Tujuan Puskesmas
Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang
bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau
bagian wilayah kecamatan. Tujuan puskesmas mengacu pada kebijakan
pembangunan kesehatan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota bersangkutan, yang
tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan
Rencana Lima Tahunan dinas kesehatan kabupaten/kota (Kementerian Kesehatan
RI, 2016).

Tujuan pembangunan kesehatan yang dilaksanakan oleh puskesmas tertera


dalam peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 75 tahun 2014
Pasal 2, yang mana tujuan puskesmas adalah;

 Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi


kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat; 

 Untuk mewujudkan masyarakat yang mampu menjangkau pelayanan


kesehatan bermutu;

 Untuk mewujudkan masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat;

 Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang


optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat (Kementerian
Kesehatan RI, 2014).

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi keperawatan kesehatan komunitas yaitu sintesis dari ilmu kesehatan
masyarakat dan teori keperawatan profesional yang bertujuan meningkatkan
derajat kesehatan pada keseluruhan komunitas. Keperawatan Kesehatan
Masyarakat adalah suatu bidang dalam keperawatan kesehatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran
serta aktif masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif, preventif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara
menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh, melalui proses keperawatan untuk
meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri dalam
upaya kesehatannya (Depkes, 2006).
Sedangkan Perawat kesehatan komunitas merupakan praktik promotif dan
proteksi kesehatan populasi menggunakan pengetahuan keperawatan, sosial dan
ilmu kesehatan masyarakat (American Public Health Association, 1996). Praktik
yang dilakukan berfokus pada populasi dengan tujuan utama promosi kesehatan
dan mencegah penyakit serta kecacatan untuk semua orang melalui kondisi yang
dicipakan dimana orang bisa menjadi sehat. Meskipun praktik yang dilakukan
berada pada berbagai jenis organisasi dan masyarakat, semua perawat kesehatan
komunitas berfokus pada populasi. Populasi dapat didefinisikan pada mereka yang
hidup pada area geografis yang spesifik (contoh : tetangga, komunitas, kota atau
negara) atau mereka kelompok etnik atau ras khusus yang mengalami beban
berlebihan dari outcome kesehatan yang rendah. Populasi juga dapat berpartisipasi
dalam progra khusus seperti perawatan maternitas untuk remaja yang hamil, atau
mereka yang terkena penyakit-penyakit khusus seperti HIV/AIDS atau
tuberkulosis; atau faktor resiko seperti hipertensi, kurangnya akses terhadap
erawatan.
Jadi kesehatan masyarakat veteriner adalah semua yang berhubungan
dengan hewan yang secara langsung atau tidak mempengaruhi kesehatan manusia
berfungsi untuk melindungi konsumen dari bahaya yang dapat mengganggu
kesehatan, menjamin ketenteraman bathin, pada penularan zoonosis, melindungi
petani atau peternak dari rendahnya mutu nilai bahan asal hewan yang diproduksi.
Lingkungan sehat menurut WHO adalah “Keadaan yg meliputi kesehatan
fisik, mental, dan sosial yg tidak hanya berarti suatu keadaan yg bebas dari
penyakit dan kecacatan.”. Sementara pengertian Lingkungan Menurut A.L.
Slamet Riyadi (1976) adalah ”Tempat pemukiman dengan segala sesuatunya
dimana organismenya hidup beserta segala keadaan dan kondisi yang secara
langsung maupun tidak dpt diduga ikut mempengaruhi tingkat kehidupan maupun
kesehatan dari organisme itu.”
Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai
pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu
wilayah tertentu (Azwar, 2010).
Menurut Kementerian Kesehatan RI, (2014) dalam permenkes no. 75 Tahun 2014,
dinyatakan bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
REFERENSI

(Makhfudl., M, & Efendi., F, 2010). Keperawatan Kesehatan Komunitas di akses


pada tgl 8 November pada https://www.researchgate.net/publication/207713109

Runjati. (2011). Asuhan Kebidanan Komunitas. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.


http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24608/4/Chapter%20II.pdf

http://www.indonesian-publichealth.com/kesehatan-lingkungan-3/

https://www.merdeka.com/jatim/ketahui-tugas-dan-fungsi-puskesmas-beserta-
tujuannya-pelajari-lebih-lanjut-kln.html

Anda mungkin juga menyukai