Anda di halaman 1dari 36

Visi:

Pada tahun 2023 menghasilkan Ners yang unggul dalam asuhan keperawatan
lanjut usia dengan menerapkan Ilmu dan Tekonologi Keperawatan

MAKALAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

Program Studi : Prodi Profesi Ners Tingkat III


Mata Kuliah : Keperawatan Komunitas
Pembimbing : Dr. Prayetni, Skp, Mkep
Kelompok :1
Anggota : Atii’ah Dwiningtyas (P3.73.20.2.17.005)
Aufa Hammam Yogi S (P3.73.20.2.17.006)
Deby Fitriayuningsih (P3.73.20.2.17.010)
Else Zulfia M (P3.73.20.2.17.012)
Fahira Ishlah A (P3.73.20.2.17.013)
Febrilla Elena C (P3.73.20.2.17.015)
Safira Ramadhanty P (P3.73.20.2.17.020)
Tinezia Febriani K (P3.73.20.2.17.036)

PRODI PROFESI NERS


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa


Ta’ala atas segala nikmat yang diberikan. Shalawat serta salam tak lupa kita
sampaikan pada Nabi Muhammad SAW, dengan mengucap rasa syukur kami sebagai
tim penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini dengan judul “MAKALAH
KEPERAWATAN KOMUNITAS” untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan
Komunitas
Dukungan dari berbagai pihak sangat membantu tim penulis dalam
menyelesaikan makalah ini. Ucapan terimakasih tim penulis ucapkan kepada:
1. Dr. Prayetni, Skp, Mkep, selaku dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan
Komunitas di Poltekkes Kemenkes Jakarta III
2. Seluruh pihak yang telah memberikan do’a, arah, dukungan, dan dorongan dari segi
material maupun moral.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih
banyak kekurangan dari segi kualitas atau kuantitas maupun dari ilmu pengetahuan
yang kami kuasai. Oleh karena itu kami selaku tim penulis memohon kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk menyempurnakan pembuatan laporan atau karya tulis
dimasa mendatang. Atas perhatian dan waktunya kami ucapkan terima kasih.

Bekasi, 11 Maret 2020

Tim Penulis

ii
iii
DAFTAR ISI

Cover ...........................................................................................................................................
Kata Pengantar .........................................................................................................................
Daftar Isi ...................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................
A. Latar Belakang ........................................................................................................
B. Tujuan ......................................................................................................................
BAB II TINJAUAN TEORITIS ..............................................................................................
A. Konsep Keperawatan Kesehatan Komunitas ......................................................
B. Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas...........................................................
BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK KEPERAWATAN ...................................................
A. Pengkajian Keperawatan Komunitas ..................................................................
B. Diagnosa Keperawatan Komunitas .....................................................................
C. Rencana Keperawatan Komunitas.......................................................................
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................................
A. Kesimpulan.............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan, serta
bertambahnya penduduk dan masyarakat maka, maka perlu adanya perawat
kesehatan komunitas yang dapat melayani masyarakat dalam dalam hal pencegahan,
pemeliharaan, promosi kesehatan dan pemulihan penyakit, yang bukan saja
ditujukan kepada individu, keluarga, tetapi juga dengan masyarakat dan inilah yang
disebut dengan keperawatan komunitas.
Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan  profesional
yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi,
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan
penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan, dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan
pelaksanaan dan evaluasi pelayanan keperawatan. (Pradley, 1985; Logan dan
Dawkin, 1987).

B. Tujuan
Pembuatan makalah ini memiliki tujuan :
1. Untuk Mengetahui Konsep Keperawatan Komunitas
2. Untuk Mengetahui Pengkajian Keperawatan Komunitas
3. Untuk Mengetahui Diagnosa Keperawatan Komunitas
4. Untuk Mengetahui Rencana Keperawatan Komunitas

1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep keperawatan kesehatan komunitas


1. Definisi keperawatan komunitas
Keperawatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan pendekatan pada kelompok resiko tinggi dalam
upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pelayanan keperawatan. Pelayanan Keperawatan Komunitas adalah seluruh
masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok yang beresiko tinggi seperti
keluarga penduduk didaerah kumuh, daerah terisolasi dan daerah yang tidak
terjangkau termasuk kelompok bayi, balita, lansia dan ibu hamil (Veronica, Nuraeni,
& Supriyono, 2017).
Keperawatan komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik keperawatan dan
praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan serta memelihara
kesehatan penduduk. Sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas adalah individu
yaitu balita gizi buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia lanjut, penderita penyakit
menular. Sasaran keluarga yaitu keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah
kesehatan dan prioritas. Sasaran kelompok khusus, komunitas baik yang sehat
maupun sakit yang mempunyai masalah kesehatan atau perawatan (Ratih Dwi Ariani,
2015).
Berbagai definisi dari keperawatan kesehatan komunitas telah dikeluarkan oleh
organisasi-organisasi profesional. Berdasarkan pernyataan dari American Nurses
Association (2004) yang mendefinisikan keperawatan kesehatan komunitas sebagai
tindakan untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan dari populasi dengan
mengintegrasikan ketrampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan keperawatan dan
kesehatan masyarakat. Praktik yang dilakukan komprehensif dan umum serta tidak
terbatas pada kelompok tertentu, berkelanjutan dan tidak terbatas pada perawatan
yang bersifat episodik. (Effendi & Makhfudli, 2010).

2
2. Tujuan dan Fungsi keperawatan komunitas
a) Tujuan keperawatan komunitas
Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan dan
peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut.
1) Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu,
keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.
2) Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general
community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan
masyarakat yang dapat memengaruhi keluarga, individu, dan kelompok.
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
(a) Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami;
(b) Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut;
(c) Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan;
(d) Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi;
(e) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi, yang
akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan
secara mandiri (self care).
b) Fungsi keperawatan komunitas
1) Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi
kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien
melalui asuhan keperawatan.
2) Agar masyarakat mendapatkan pelayanan yang optimal sesuai dengan
kebutuhannya dibidang kesehatan.
3) Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
4) Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahan atau kebutuhannya sehingga mendapatkan penanganan dan
pelayanan yang cepat dan pada akhirnya dapat mempercepat proses
penyembuhan (Mubarak, 2006).

3
3. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Komunitas
Menurut Depkes (2006) Pelayanan keperawatan kesehatan komunitas dapat
diberikan secara langsung pada semua tatanan pelayanan kesehatan , yaitu :
a) Di dalam unit pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dll) yang
mempunyai pelayanan rawat jalan dan rawat nginap
b) Di rumah Perawat “home care” memberikan pelayanan secara langsung pada
keluarga di rumah yang menderita penyakit akut maupun kronis. Peran home care
dapat meningkatkan fungsi keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
mempunyai resiko tinggi masalah kesehatan.
c) Di sekolah Perawat sekolah dapat melakukan perawatan sesaat (day care)
diberbagai institusi pendidikan (TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan tinggi, guru
dan karyawan). Perawat sekolah melaksanakan program 10 screening kesehatan,
mempertahankan kesehatan, dan pendidikan kesehatan
d) Di tempat kerja/industri Perawat dapat melakukan kegiatan perawatan langsung
dengan kasus kesakitan/kecelakaan minimal di tempat kerja/kantor, home industri/
industri, pabrik dll. Melakukan pendidikan kesehatan untuk keamanan dan
keselamatan kerja, nutrisi seimbang, penurunan stress, olah raga dan penanganan
perokok serta pengawasan makanan.
e) Di barak-barak penampungan Perawat memberikan tindakan perawatan langsung
terhadap kasus akut, penyakit kronis, dan kecacatan fisik ganda, dan mental.
f) Dalam kegiatan Puskesmas keliling Pelayanan keperawatan dalam puskesmas
keliling diberikan kepada individu, kelompok masyarakat di pedesan, kelompok
terlantar. Pelayanan keperawatan yang dilakukan adalah pengobatan sederhana,
screening kesehatan, perawatan kasus penyakit akut dan kronis, pengelolaan dan
rujukan kasus penyakit.
g) Di Panti atau kelompok khusus lain, seperti panti asuhan anak, panti wreda, dan
panti sosial lainya serta rumah tahanan (rutan) atau lembaga pemasyarakatan
(Lapas).
h) Pelayanan pada kelompok kelompok resiko tinggi
1) Pelayanan perawatan pada kelompok wanita, anak-anak, lansia mendapat
perlakukan kekerasan
2) Pelayanan keperawatan di pusat pelayanan kesehatan jiwa
3) Pelayanan keperawatan dipusat pelayanan penyalahgunaan obat
4
4) Pelayanan keperawatan ditempat penampungan kelompok lansia, gelandangan
pemulung/pengemis, kelompok penderita HIV (ODHA/Orang Dengan Hiv-
Aids), dan WTS 11 Fokus utama kegiatan pelayanan keperawatan kesehatan
komunitas adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keperawatan,
membimbing dan mendidik individu, keluarga, kelompok, masyarakat untuk
menanamkan pengertian, kebiasaan dan perilaku hidup sehat sehingga mampu
memelihara dan meningkatkan derajad kesehatannya.

B. Konsep asuhan keperawatan komunitas


Model Asuhan Keperawatan Menurut Betty Neuman Asuhan Keperawatan yang di
berikan pada komunitas atau kelompok adalah sebagai berikut.
1. Pengkajian
Hal yang perlu di kaji pada komunitas atau kelompok, antara lain sebagai berikut :
a) Inti (Core) meliputi:
1) Data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri atas usia yang berisiko,
pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-nilai, keyakinan, serta
riwayat timbulnya kelompok atau komunitas.
b) Mengkaji 8 susbsistem yang mempengaruhi komunitas, antara lain :
1) Perumahan, bagaimana penerangannya, sirkulasi, bagaimana kepadatannya
karena dapat menjadi stressor bagi penduduk
2) Pendidikan komunitas, apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan
untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat.
3) Keamanan dan keselamatan, bagaimana keselamatan dan keamanan
dilingkungan tempat tinggal, apakah masyarakat merasa nyaman atau tidak,
apakah sering mengalami stress akibat keamanan dan keselamatan yang tidak
terjamin.
4) Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan, apakah cukup menunjang,
ssehingga memudahkan masyarakat mendapatkan pelayan di berbagai bidang
termasuk kesehatan.
5) Pelayanan kesehatan yang tersedia, untuk melakukan deteksi dini dan
merawat/ memantau gangguan yang terjadi.
6) System komunikasi, sarana komunikasi apa saja yang tersedia dan dapat di
manfaatkan di masyarakat tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait
dengan gangguan penyakit.
5
7) System ekonomi, tingkat social ekonomi masyakarat secara keseluruhan,
apakah pendapatan yang diterima sesuai dengan kebijakan Upah Minimun
Regional (UMR) atau sebaliknya di bawah upah minimum.
8) Rekreasi, apakah tersedia sarana rekreasi, kapan saja dibuka, apakah biayanya
dapat di jangkau oleh masyakarat.
2. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis di tegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap stressor yang
ada.
3. Perencanaan
Perencanaan intervensi yang dapat dilakukan berkaitan dengan diagnosis keperawatan
komunitas yang muncul.
4. Implementasi
Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah di rencanakan.
5. Evaluasi/ penilaian
1) Menilai respon verbal dan non verbal komunitas setelah di lakukan intervensi
2) Menilai kemajuan yang di capai oleh komunitas setelah dilakukan intervensi
keperawatan
3) Meencatat adanya kasus baru yang dirujuk ke RS .

6
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK LAPANGAN
A. Pengkajian keperawatan komunitas
1. Inti (Core)
a. Umur

Umur Anggota Keluarga

4.4

32.1

63.5

Usia 0 - 18 Tahun Usia 19 - 59 Tahun Usia > 60 Tahun

Persentase hasil analisa umur anggota keluarga berdasarkan 60 kk mayoritas


berumur 19 – 59 tahun dengan persentase 63,5 %.
b. Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Anggota Keluarga

48.8
51.2

wanita pria

Persentase hasil analisa jenis kelamin perempuan dan laki-laki sama.

7
c. Agama

Agama Anggota Keluarga


1.7

98.0

islam protestan

Persentase hasil analisa agama pada 60 KK mayoritas beragama Islam dengan


persentase 98%.

2. Sub Sistem
a. Perumahan
1) Luas rumah

5.97014925373134

34.3283582089552
<50 50-100 >100
59.7014925373134

Berdasarkan hasil analisa mengenai luas rumah pada 60 keluarga,


mayoritas adalah <50 m/2 dengan persentase 59,70149254%.

8
2) Kebiasaan Buka Jendela

11.9402985074627

ya
tidak

88.0597014925373

Berdasarkan hasil analisa mengenai kebiasaan buka jendela pada 60


keluarga, mayoritas adalah sering mebuka dengan persentase 88,06%

3) Kebiasaan Menjemur Kasur

29.85074626865
67

ya tidak
70.14925373134
33

Berdasarkan hasil analisa mengenai kebiasaan menjemur kasur pada 60


keluarga, mayoritas adalah keluarga sering menjemur kasur dengan persentase
70,1%

9
4) Jenis Lantai Rumah

4.47761194029851

plester, ubin, keramik


papan , kayu

95.5223880597015

Berdasarkan hasil analisa mengenai jenis lantai rumah pada 60 keluarga,


mayoritas adalah menggunakan plester, ubin, keramik dengan persentase
95,5%

5) Jenis Bangunan Rumah

2.98507462686567
17.910447761194

permanen
semi permanen
non permanen

79.1044776119403

Berdasarkan hasil analisa mengenai jenis bangunan rumah pada 60


keluarga, mayoritas adalah bangunan permanen dengan persentase 79,1%.

10
6) Luas Jendela dan Luas Lantai

49.2537313432836 < 10 %
50.7462686567164 > 10 %

Berdasarkan hasil analisa mengenai luas jendela dan luas lantai pada 60
keluarga, mayoritas luas jendela dan luas lantai <10% dengan persentase
50,7%

7) Kebersihan didalam Rumah

4.47761194029851

35.8208955223881 bersih
kurang bersih
tidak bersih
59.7014925373134

Berdasarkan hasil analisa kebersihan di dalam rumah pada 60 keluarga,


mayoritas adalah bersih dengan persentase 59,7%

11
8) Jumlah Kamar

19.6969696969697
28.7878787878788

1 kamar
2-3 kamar
> 3 kamar

51.5151515151515

Berdasarkan hasil analisa jumlah kamar pada 60 keluarga, mayoritas


berjumlah 2-3 kamar dengan persentase 51,5%

9) Kebersihan Pekarangan Rumah

4.47761194029851

35.8208955223881 bersih
kurang bersih
tidak bersih
59.7014925373134

Berdasarkan hasil analisa mengenai kebersihan di pekarangan rumah pada


60 keluarga, mayoritas adalah bersih dengan persentase 59,7%

12
10). Sumber air untuk masak dan makan

1.49253731343284
17.910447761194

2.98507462686567 air mineral kemasan


sumur gali
10.4477611940299 PAM
sumur pompa
air mineral + sumur pompa
67.1641791044776

Berdasarkan hasil analisa mengenai sumber air untuk makan dan minum
pada 60 keluarga, mayoritad bersumber dari sumur pompa dengan persentase
67,1

11). Jarak Sumur Pompa dengan Septitank

13.5593220338983
18.6440677966102

< 5 meter
5 s/d 10 meter
> 10 meter

67.7966101694915

Berdasarkan hasil analisa mengenai jarak sumur pompa dan septitank pada
60 keluarga, mayoritas berjarak 5 s.d. 10 meter dengan persentase 67,7%

13
12). Sumber Air untuk Mandi dan Mencuci

10.4477611940299
4.47761194029851

sumur pompa
sumur gali
PAM

85.0746268656716

Berdasarkan hasil analisa mengenai sumber air untuk mandi dan mencuci
pada 60 keluarga, mayoritas adalah bersumber dari sumur pompa dengan
persentase 70,1%

13). Keadaan Fisik Air

4.54545454545455

endapan
jernih

95.4545454545455

Berdasarkan hasil analisa mengenai keadaan fisik air pada 60 keluarga,


mayoritas adalah bersih dengan persentase 95,4%

14
14). Kebiasaan Melakukan Pengurasan Sumber Air

11.9402985074627

8.95522388059701
1x seminggu
2x seminggu
> 2x seminggu
56.7164179104478
lain-lain
22.3880597014925

Berdasarkan hasil analisa mengenai kebiasaan melakukan pengurasan


sumber air pada 60 keluarga, mayoritas keluarga membersihkan 1x seminggu
dengan persentase 56,7%

15). Penampungan Air

13.4328358208955

44.7761194029851 terbuka
tertutup
tidak ada

41.7910447761194

Berdasarkan hasil analisa mengenai penampungan air pada 60 keluarga,


mayoritas penampungan airnya terbuka dengan persentase 44,7%

15
16). Adakah Tempat Pembuangan Sampah

10.4477611940299

ya
tidak

89.5522388059701

Berdasarkan hasil analisa mengenai adanya tempat pembuangsan sampah


pada 60 keluarga, mayoritas terdapat tempat pembuangan sampah dengan
persentase 89,5%

17). Kondisi Tempat Pembuangan Sampah

1.63934426229508
3.27868852459016
18.0327868852459

tertutup
terbuka
ada vektor
tidak ada vektor

77.0491803278689

Berdasarkan hasil analisa mengenai kondisi tempat pembuangan sampah


pada
60 keluarga, mayoritas adalah terbuka dengan persentase 77,0%

16
18). Jenis Vektor yang ada pada Penampungan Sampah

lalat
5.55555555555556 tikus
14.8148148148148
9.25925925925926 kecoa
5.55555555555556 3.7037037037037 lain-lain
lalat, tikus
7.40740740740741 lalat, nyamuk
12.962962962963 1.85185185185185 lalat, kecoa
tikus nyamuk
9.25925925925926 tikus kecoa
1.85185185185185 nyamuk kecoa
18.5185185185185
9.25925925925926 tikus nyamuk kecoa
semua ada

Berdasarkan hasil analisa mengenai jenis vektor yang ada pada tempat
pednampungan sampah pada 60 keluarga, mayoritas adalah tikus dengan
persentase 18,5%

19). Pengolahan Sampah Selanjutnya

3.03030303030303

dibakar
lain-lain

96.969696969697

Berdasarkan hasil analisa mengenai pengelolaan sampah selanjutnya pada


60 keluarga, mayoritas adalah keluarga tidak membakarnya di kelola oleh
petugas kebersihan dengan persentase 96,9%

17
20). Kondisi Jamban di Rumah

18.75

bersih
kurang bersih

81.25

Berdasarkan hasil analisa mengenai kondisi jamban pada 60 keluarga,


mayoritas adalah bersih dengan persentase 81,25%

21). Adakah Saluran Air Limbah

11.7647058823529

ada
tidak ada

88.2352941176471

Berdasarkan hasil analisa mengenai adanya saluran air limbah pada 60


keluarga, mayoritas adalah ada dengan persentase 88,2%.

18
22). Kondisi Saluran Air Limbah

3.33333333333333

mampet
lancar

96.6666666666667

Berdasarkan hasil analisa mengenai kondisi saluran air limbah pada 60


keluarga, mayoritas adalah lancar dengan persentase 96,6%

b. Pelayanan Kesehatan yang Tersedia


Pelayanan Kesehatan yang sering Digunakan

Berdasarkan hasil analisa mengenai pelayanan kesehatan yang sering


digunakan pada 60 keluarga mayoritas adalah Dokter Praktik dengan presentase
40,3%.

19
c. Ekonomi

22.4

34.3

< Rp. 900.000,-


Rp. 900.000,- s/d Rp. 1.500.000,-
Rp. 1.500.000,- s/d Rp.
2.000.000,-
11.9 > Rp. 2.000.000,-

31.3

Berdasarkan hasil analisa didapatkan penghasilan 60 keluarga mayoritas adalah


<900.000 dengan presentase 34,3%

d. Transportasi
SARANA TRANSPORTASI YANG SERING DIGUNAKAN KELUARGA

31.3
kendaraan umum
kendaraan pribadi

68.7

Berdasarkan hasil analisa sarana transportasi yang sering digunakan pada 60


keluarga yaitu mayoritas menggunakan kendaraan pribadi dengan presentase 68,7%

20
e. Sistem Komunikasi
ALAT KOMUNIKASI YANG SERING DIGUNAKAN KELUARGA
1.6

Telepon
Koran, Radio, Internet

98.4

Berdasarkan hasil analisa mengenai alat komunikasi yang sering digunakan pada
60 keluarga adalah mayoritas telepon dengan presentase 98,4 %.

f. Pendidikan

Persentase hasil analisa pendidikan terakhir pada 60 KK mayoritas lulusan SMA


dengan persentase 42,3%

21
g. Rekreasi

Persentase hasil analisa waktu kumpul bersama keluarga pada 60 KK mayoritas


berkumpul 1 waktu.

Persentase hasil analisa jumlah keluarga berkumpul dalam satu minggu pada 60
KK mayoritas keluarga berkumpul >2 kali.

Persentasi hasil analisa perasan senang saat berkumpul pada 60 KK


merasakan senang saat berkumpul.

22
3. Status Kesehatan
Chart Title
13.6518771331058 7.84982935153584 1.36518771331058
Komunitas
22.8668941979522

100
77.1331058020478

77.1331058020478
100

22.8668941979522
2.73037542662116 20.1365187713311

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Persentase hasil analisa


Penyakit Keturunan
penyakit 1 tahun terakhir
6.8259385665529 pada 60 KK mayoritas
22.8668941979522
anggota keluarga
mengalami demam

100
77.1331058020478

tidak Total System

23
Persentase hasil analisa Penyakit keturunan pada 60 KK mayoritas
mengalami penyakit Hipertensi.

Keluhan Sekarang
18.0887372013652
4.09556313993174
0.68259385665529
22.8668941979522

100

77.1331058020
478

permanen semi permanen non permanen


Total System

Persentase hasil anlisa data keluhan sekarang pada 60 KK adalah keluhan pusing
sebesar 4.8% dna tanpa keluhan 83.3%.

24
B. Diagnosa Keperawatan Komunitas
ANALISA DATA KOMUNITAS
Kategori Data Pernyataan Kesimpulan
Geografi:  Kebersihan di pekarangan rumah  Ada media
Lingkungan Fisik mayoritas bersih perkembangbiakan vector
 Sumber air untuk kebutuhan tikus
sehari-hari mayoritas  Tidak ada resiko banjir
menggunakan sumur pompa yang diakibatkan oleh
 Keadaan fisik air bersih penyumbatan saluran
 Penduduk mayoritas memiliki pembuangan air
kebiasaan menguras sumber air  Sumber air yang
1x seminggu digunakan baik
 Lingkungan perumahan memiliki  Resiko TB rendah karena
tempat pembuangan sampah kebiasaan penduduk
terbuka dan jenis vector yang membuka jendela untuk
terdapat di pembuangan sampah sirkulasi udara
adalah tikus
 Kondisi saluran air limbah lancar
 Dalam pengelolaan sampah
dikelola oleh petugas kebersihan
 Kondisi jamban di rumah
penduduk mayoritas bersih
 mayoritas penduduk mempunyai
kebiasaan membuka jendela
Kesenjangan data : diperlukan data sebelumnya untuk menentukan
predisposisi perkembangbiakan tikus
Demografi:  63,5% penduduk adalah usia  Usia penduduk produktif
Usia dewasa tinggi
 32,1% penduduk adalah usia anak
 4,4% penduduk adalah usia lansia
Kesenjangan data : diperlukan data demografi sebelumnya
konsisten atau berubah mengenai pertumbuhan penduduk
Statistik Vital  5,8% penduduk dalam 1 tahun  Prevalensi kejadian

25
terakhir mengalami demam hipertensi tinggi dengan
 14,7% penduduk memiliki adaya keluhan pusing
penyakit keturunan hipertensi
 4,8% penduduk saat ini mengeluh
pusing
Kesenjangan data : diperlukan data sebelumnya untuk menentukan
apakah data statistic vital meningkat terjadinya hipertensi
System Review  Terdapat kegiatan pengelolaan  PHBS cukup tinggi
sampah oleh petugas kebersihan
 Kegiatan pengelolaan sampah
dilakukan rutin setiap 1x dalam
seminggu
Kesenjangan data : diperlukan data sebelumnya untuk menentukan
apakah data system review berpengaruh terhadap tingkat
pengetahuan warga tentang kebersihan lingkungan
Ekonomi  Penghasilan penduduk mayoritas  Status ekonomi
< Rp. 900.000 masyarakat menengah ke
 30,7% penduduk adalah pelajar bawah
 23,2% penduduk adalah karyawan  Kemampuan masyarakat
swasta untuk menyediakan
 Penduduk mampu menyediakan makanan sehat dan bergizi
makanan yang bergizi baik dari bagi keluarga baik
segi pengetahuan
Kesenjangan data : diperlukan data sebelumnya untuk menentukan
apakah data ekonomi berpengaruh terhadap kemampuan
masyarakat untuk menyediakan makanan sehat dan bergizi
Pendidikan  Mayoritas penduduk  Tingkat pendidikan
berpendidikan sampai SLTA penduduk baik
 Kesenjangan data : diperlukan data sebelumnya untuk menentukan
apakah data pendidikan berpengaruh

26
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
N
o Diagnosa Keperawatan Komunitas A B C D E F G H I J K Total Prioritas
.
Tingginya angka kejadian pusing di
wilayah Pondok Gede berhubungan
dengan prevalensi kejadian Penyakit
Keturunan Hipertensi tinggi, dan hasil
persentase yang mengkonsumsi aneka
ragam makanan sebesar 95,5%, tetapi
1 diikuti dengan persentasi buah dan sayur 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 5 42 1
sebanyak 79.1% dengan kondisi yang
sehat. Dan melihat dari Persentase
Tekanan Darah Sistol < 130 mmHg
sebanyak 63.5%, dan diastole <90 mmHg.
Dx : Resiko Hipertensi d.d Penyakit
keturunan dan Pola Makan
Kurangnya Pengetahuan b.d kurang
terpaparnya sumber informasi d.d
2 pengelolaan sampah yang sembarangan 2 3 4 4 4 3 2 3 3 3 4 35 2
dan adanya vector jenis tikur dengan
persentase 18,6%.

Keterangan: Keterangan Nilai


A : Resiko Terjadi J : Fasilitas Kesehatan
B : Resiko Keparahan K : Sumber Daya 1 : Sangat Rendah
C : Potensial Untuk Pendidikan Kesehatan 2 : Rendah
D : Minat Masyarakat 3 : Cukup
E : Kemungkinan Diatasi 4 : Tinggi
F : Sesuai dengan Program Pemerintah 5 : Sangat Tinggi
G : Tempat
H : Waktu
I : Dana

27
C. Rencana Keperawatan Komunitas

RENCANA KEPERAWATAN KOMUNITAS


Tujuan
No Diagnosa Tujuan Jangka Tujuan Jangka Strategi Intervensi
Pendek Penjang
1 Resiko Hipertensi b.d Setelah dilakukan Setelah dilakukan Pemberdayaan 1. Bina hubungan saling percaya dengan
Banyaknya Keluhan tindakan keperawtan tindakan keperawatns Masyarakat kepala desa, kader dan masyarakat
Pusing d.d Pola selama 1 minggu elama 3 x 30 menit, 2. Dorong dan melatih kader atau
Makan beraneka resiko hipertensi masyarakat dapat : masyarakat untuk membuat peta
ragam keturunan pada 60 1. Terjadi peningkatan kewaspadaan resiko Hipertensi
KK berkurang pengetahuan sebagai surveilans Hipertensi
masyarakat terkait 3. Promosi kesehatan dan penyuluhan
pengertian, kesehatan tentang pencegahan dan
penyebab serta penatalaksanaa Hipertensi
tanda dan gejala 4. Berikan Pelatihan kepada Kader
Hipertensi tentang masalah kesehatan Keluarga
meningkat. 5. Pelatihan pengukuran TD bagi
2. Menurunnya resiko keluarga yang memiliki resiko
masyarakat Hipertensi dan prosedur deteksi dini
mengalami Hipertensi
Hipertensi. 6. Melatih senam jantung sehat dan
3. Terjadi peningkatan latihan otot progresif secara rutin
perilaku masyarakat 7. Memberikan promkes mengenai Diit
terkait kebiasaan makanan untuk mengurangi resiko
diit makanan Hipertensi
sebagai pencegahan
terjadinya
Hipertensi.
4. Terjadi peningkatan
pengelolaan resiko
hipertensi.

28
5. Terbentuknya
Posbindu/Kelompok
peduli Hipertensi
dan sebagai survey
mawas diri di
lingkungan
masyarakat.
2 Kurang Pengetahuan Setelah diakukan Setelah dilakukan Pemberdayaan 1. Bina Hubungan saling Percaya dengan
b.d kurang tindakan tindakan keperawatan Masyarakat Masyarakat dan menjalin kerjasama
terpaparnya Informasi keperawatan selama selama 3x30 menit dengankeluarga
d.d 1 Minggu. masyarakat diharapkan 2. Buat Kelompok Kerja Kesehatan
Sampah yang Masyarakat dapat pengetahuan dengan Kader dan keluarga
menumpuk, mengetahui dan Masyarakat bertambah 3. Buat Kontrak dengan Kader dan
Penampungan Tanah terpapar infromasi tentang pengelolaan keluarga untuk Peraturan
Terbuka, serta tentang pengelolaan sampah: 4. Buat Rancangan Pelayanan Kesehatan
Terdapatnya vector sampah dan 1. Masyarakat 5. Kaji Tingkat Pengetahuan Umum
berupa Tikus kebersihannya. mengetahui cara Masyarakat tentang Penyakit
mengelola sampah 6. Berikan Pelatihan kepada Kader
2. Masyarakat membuat 7. Berikan Pendidikan Kesehatan
penampungan mengenai Pengelolaan Sampah
sampah tertutup 8. Berikan Pendidikan Kesehatan
3. Masyarakat dapat mengenai Penyakit yang sering terjadi
membasmi vector akibat tidak benarnay pengelolaan
yang dapat beresiko sampah
bagi kesehatan 9. Motivasi Kader agar melakukan
masyarakat Penyuluhan tentang Kesehatan
Lingkungan
10.Sediakan Informasi atau Media yang
menarik
11.Dukung keluarga dan kader dalam
menjalankan intervensi keperawatan
12.Bekerjasama dengan Sektor terkait

29
seperti Puskesmas
13.Lakukan Evaluasi Perkembangan
peningkatan kemampuan

30
BAB IV
PENUTUP
A. SIMPULAN
Menurut data demografi dan hasil pengkajian komunitas di wilayah Pondok Gede
didapatkan hasil bahwa Lingkungan fisik diwilayah ini sangat bagus dan bersih tidak
ada keluhan tentang lingkungan. Dan menurut demografi wilayah ini memiliki
penduduk 63,5% penduduk adalah usia dewasa, 32,1% adalah usia anak dan 4,4%
adalah usia lanjut. Melihat dari bidang kesehatan keluarga di wilayah ini ada resiko
tinggi terjadinya Hipertensi karena persentase penyakit keturunan hipertensi sebesar
14.7% dan keluhan utamanya adalah pusing dengan perrsentase 4,8%. Dan melihat
dari bidang ekonominya mayoritas anggota keluarga berpenghasilan < 900.000,- dan
mayoritas anggota keluarga adalah seorang pelajar. Tingkat pendidikan mayoritas
anggota keluarga adalah lulusan SMA atau SLTA. Tetapi dengan demikian kesehatan
masyarakat sangat bagus dan masyarakat rata-rata mengkonsumsi buah-buahan setiap
harinya.

B. REKOMENDASI
Untuk Penelitian Lebih lanjut lebih baik menambahkan data pengkajian tambahan dan
data-data sebelumnya untuk mengetahui apakah kesehatan, pengetahuan, dan
kehidupan anggota keluarga berkembang atau tidak.

31
DAFTAR PUSTAKA

Anderson Elizabeth T. 2006. Buku ajar keperawatan komunitas : teori dan praktik .
Jakarta : EGC.

32

Anda mungkin juga menyukai