Disusun Oleh :
Ary Aprian KHGC18063
Fauzih Noviani Hanapia KHGC18075
Rindiani Sulistia Agraini KHGC18044
Silvia Desri Puspita R KHGC18101
KELAS III-B
PRODI S1 KEPERAWATAN
Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan
rahmat serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami dengan
judul “Asuhan Keperawatan Komunitas”
Shalawat serta salam kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua,
yang merupakan sebuah petunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang
sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari
pembaca untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami
sangat menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki banyak
kekurangan. Kami ucapkan terimakasih kepada setiap pihak yang telah mendukung serta
membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya makalah
ini.
Demikian yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang
telah k a m i buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
BAB IV PENUTUP................................................................................................................21
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................21
4.2 Saran...............................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk menetapkan,
merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam rangka membantu klien
untuk mencapai dan memelihara kesehatannya seoptimal mungkin. Langkah –
langkahnya dimulai dari (1) pengkajian : pengumpulan data, analisis data dan penentuan
masalah, (2) diagnosis keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan, pelaksanaan dan
evaluasi tindakan keperawatan. (Wahit, 2005). Proses keperawatan pada komunitas
mencakup individu, keluarga dan kelompok khusus yang memerlukan pelayanan asuhan
keperawatan.
Tahap akhir dari proses keperawatan adalah evaluasi. Evaluasi mengacu kepada
penilaian, tahapan, dan perbaikan. Pada tahap ini perawat menemukan penyebab mengapa
suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal. Perawat menemukan reaksi klien
terhadap intervensi keperawatan yang telah diberikan dan menetapkan apa yang menjadi
sasaran dari rencana keperawatan dapat diterima. Evaluasi berfokus pada individu klien
dan kelompok dari klien itu sendiri. Proses evaluasi memerlukan beberapa keterampilan
dalam menetapkan rencana asuhan keperawatan., termasuk pengetahuan mengenai
standar asuhan keperawatan, respon klien yang normal terhadap tindakan keperawatan,
dan pengetahuan konsep teladan dari keperawatan.
Proses keperawatan komunitas juga memperhatikan adanya perbedaan budaya di
masing-masing daerah, karena hal itu Leininger (1978) mendefinisikan transkultural di
keperawatan sebagai: “ bidang kemanusiaan dan pengetahuan pada studi formal dan
praktik dalam keperawatan yang difokuskan pada perbedaan studi budaya yang melihat
adanya perbedaan dan kesamaan dalam perawatan, kesehatan, dan pola penyakit didasari
atas nilai-nilai budaya, kepercayaan dan praktik budaya yang berbeda di dunia, dan
menggunakan pengetahuan untuk memberikan pengaruh budaya yang spesifik pada
masyarakat.”
1
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui konsep keperawatan komunitas
1.3.2 Untuk mengetahui asuhan keperawatan pasien pada komunitas
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
2) Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health
general community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau
isu kesehatan masyarakat yang dapat memengaruhi keluarga, individu,
dan kelompok.
5
4) Masyarakat di daerah endemis penyakit menular (malaria, diare,
demam berdarah, dll) 5. Masyarakat di lokasi/barak pengungsian,
akibat bencana atau akibat lainnya
6
lingkungan masyarakat akan dapat diatasi dengan lebih cepat.
7
harus memiliki kemampuan mendidik, fleksibel, berkemampuan, kreatif dan
percaya diri, sekaligus memiliki kemampuan klinik yang kompeten.
Terdapat sejumlah tempat lain dimana perawat juga dapat bekerja dan memiliki
peran serta tanggungjawab yang bervariasi. Seorang perawat dapat mendirikan
praktek sendiri, bekerja sama dengan perawata lain, bekerja di bidang
pendididkan , penelitian, di wilayah binaan, puskesmas dan lain sebagainya. Selain
itu, dimanapun lingkungan tempat kerjanya, perawat ditantang untuk memberikan
perawatan yang berkualitas (Mubarak, 2006).
8
menunjang, sehingga memudahkan masyarakat mendapatkan
pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan
5) Pelayanan kesehatan yang tesedia, untuk diteksi dini atau memantau
gangguan yang terjadi
6) Pelayanan kesehatan yang tersedia, untuk melakukan deteksi dini dan
merawat atau memantau gangguan yang terjadi
7) Sistem komunikasi, serta komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan
masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan yang terkait dengan
gangguan penyakit
8) Sistem ekonomi, tingkat sosial ekonomi masyarakat secara
keseluruhan, apakah pendapatan yang terima sesuai dengan Upah
Minimum Registrasi (UMR) atau sebaliknya
9) Rekreasi, apakah tersedia sarana rekreasi, kapan saja dibuka, apakah
biayanya dapat dijangkau masyarakat
B. Jenis Data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subjektif dan data objektif
(Mubarak,2005):
a. Data Subjektif
Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan
oleh individu, keluarga, kelompok, dan komunitas, yang diungkapkan
secara langsung melalui lisan.
b. Data Objektif
Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan
pengukuran
C. Sumber Data
a. Data primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dari individu,keluarga,
kelompok, masyarakat berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian.
b. Data sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya:
kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record.
E. Pengelolaan Data
c. Tabulasi data
d. Interpretasi data
F. Analisa Data
Kemampuan untuk mengkaitkan data dan menghubungkan data dengan
kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan
atau masalah yang dihadapi oleh masyarakat apakah itu masalah kesehatan atau
masalah keperawatan.
H. Prioritas Masalah
10
Kesehatan Diagnosis keperawatan ialah respon individu pada masalah
kesehatan baik yang actual maupun potensial. Diagnose keperawatan komunitas
akan memeberikan gambaran tentang masalah dan status kesehatan masyarakat baik
yang nyata dan yang mungkin terjadi.
2.2.4 Pelaksanaan/Implementasi
11
Pelaksanaan merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan
yang telah disusun. Dalam pelaksanaannya tindakan asuhen keperawatan harus
bekerjasama dengan angoota tim kesehatan lain dalam hal melibatkan pihak
puskesmas, bidan desa, dan anggota masyarakat (Mubarak, 2005). Perawat
bertanggung jawab dalam melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang
bersifat (Efendi, 2009), yaitu:
2.2.5 Penilaian/Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan.
12
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Ilustrasi Kasus
Keluruhan Cibodas merupakan salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan
Cibeureum terdiri dari 25 RW yang dibagi menjadi 75 RT dan meliputi 325 KK. Secara
demografi wilayah Cibodas termasuk pemukiman padat dengan jumlah penduduk mencapai
32.200 jiwa yang terdiri dari 16.050 laki-laki dan 16.150 perempuan. Penduduk di wilayah
kelurahan Cibodas mayoritas adalah beragama Islam (31.556 jiwa), serta sisanya memeluk
agama Kristen Protestan (483 jiwa) dan Katholik (161 jiwa). Rata-rata tingkat pendidikan
penduduk sebagian besar lulus SD (17.710 jiwa), SLTP (6.440 jiwa), SLTA (3.220 jiwa), dan
perguruan tinggi (3.220 jiwa), sedangkan yang tidak sekolah sebanyak 1.610 jiwa. Jumlah
penderita TBC di Kelurahan Cibodas sebanyak 30 jiwa. Seluruh penderita TBC tersebut
sudah mendapatkan program pengobatan gratis anti TBC di Puskesmas Cibodas. Penderita
TBC yang mendapat pengobatan adalah 10 orang masih menjanai proses pengobatan, 8 orang
sudah dinyatakan sembuh, dan 12 orang drop out, sehingga kemungkinan resiko untuk
menularkan masih tinggi. Kondisi lingkungan yang ditempati oleh keluarga dengan penderita
TBC pada umumnya kurang sehat, kumuh, dan padat yang didukung oleh perilaku hidup
bersih dan sehatnya yang masih kurang. Selain Puskesmas Cibodas di wilayah Kelurahan
Cibodas ini terdapat juga 3 balai pengobatan swasta, 5 dokter praktek, dan 4 bidan praktek.
Dalam penanganan pemberantasan penyakit TBC, pihak puskesmas sendiri mempunyai
kebijakan untuk pengobatan gratis yang merupakan program pemerintah, tetapi karena
sosialisasi yang kurang menyebabkan sebagian besar penderita tidak memanfaatkan fasilitas
tersebut. Rata-rata dalam sebulan pendapatan keluarga dengan penderita TBC sebagian besar
rendah yaitu kurang dari Rp. 750.000,00. Selain itu, keluarga juga tidak mempunyai dana
khusus untuk kesehatan. Jenis pekerjaan penduduk Kelurahan Cibodas kebanyakan sebagai
pedagang 9.660 jiwa, karyawan swasta 4.830 jiwa, pertukangan 1.610 jiwa, PNS 3.220 jiwa,
ABRI 1.610 jiwa, pensiunan 3.220 jiwa, pemulung 1.610 jiwa, tidak bekerja 1.610 jiwa dan
belum bekerja 4.830 jiwa. Umumnya untuk menjaga keamanan desa, masyarakat melakukan
ronda secara bergantian, dan disediakan pos ronda bagi masyarakat yang mendapatkan tugas
jaga. Sedangkan transportasi yang digunakan oleh kebanyakan penduduk Cibodas adalah
ojek atau angkutan umum lainnya. Kelurahan Bojongkenyod berada di bawah tanggung
jawab Kepala Kelurahan dengan kebijakan tunduk dan patuh pada pemerintah. Sebagian kecil
penduduknya ada yang aktif menjadi anggota partai politik. Informasi tentang penyakit TBC
yang diperoleh masyarakat berasal dari televisi dan poster, sedang dari petugas kesehatan
13
jarang sekali mendapat penyuluhan. Belum ada wadah khusus bagi penderita TBC dan
keluarganya yang dapat menjadi wahana untuk bertukar pengalaman dalam menghadapi
penyakit TBC. Mayoritas masyarakat Cibodas memanfaatkan rekreasi dengan menonton
televisi saat waktu luang bersama keluarga mereka (300 KK), memanfaatkan udara segar di
pagi hari dengan sekedar berjalan-jalan santai (25 KK), namun karena adanya beberapa
pabrik di wilayah Cibodas ini sehingga menyebabkan banyaknya debu yang membuat
lingkungan menjadi tidak sehat.
TABEL 2
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
14
Berdasarkan table 2 diatas, dapat diketahui bahwa di Kelurahan Cibodas
Sebagian besar beragama islam dengan persentase sebesar 98% atau sebanyak 31.556
jiwa dan yang paling sedikit beragama katholik dengan persentase 0,5% atau
sebanyak 161 jiwa
TABEL 3
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan
TABEL 4
Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
15
8 Tidak Bekerja 1.610 5%
9 Belum Bekerja 4.830 15%
Jumlah Total 32.200 100%
Berdasarkan tabel 4 diatas, dapat diketahui bahwa di Kelurahan Cibodas
Sebagian besar bekerja sebagai pedagang dengan persentase sebesar 30% atau
sebanyak 9.660 jiwa dan yang paling sedikit bekerja sebagai pertukangan, pemulung
dan tidak bekerja dengan persentase sama yaitu 5 % atau sebanyak 1.610 jiwa
TABEL 5
Jumlah Fasilitas Kesehatan
TABEL 6
16
TABEL 7
Status Pengobatan Penderita TBC
TABEL 8
Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Rekreasi
2. Kepercayaan
17
4. Sejarah
Tidak terkaji
b. Data Subsistem
1. Lingkungan fisik
Pemukiman padat penduduk
2. Pendidikan komunitas
Pendidikan penduduk di Kelurahan Cibodas sebagian besar lulus SD yaitu
17.710 jiwa, SLTP (6.440 jiwa), SLTA (3.220 jiwa), dan perguruan tinggi
(3.220 jiwa) dan paling sedikit yang tidak sekolah yaitu 1.610 jiwa.
3. Transportasi dan keamanan
Transportasi yang digunakan oleh kebanyakan penduduk Cibodas adalah ojek
atau angkutan umum lainnya. untuk menjaga keamanan desa, masyarakat
melakukan ronda secara bergantian, dan disediakan pos ronda bagi masyarakat
yang mendapatkan tugas jaga.
4. Pemerintahan dan politik
Kelurahan Cibodas berada di bawah tanggung jawab Kepala Kelurahan
dengan kebijakan tunduk dan patuh pada pemerintah. Sebagian kecil
penduduknya ada yang aktif menjadi anggota partai politik.
5. Pelayanan kesehatan dan sosial
Terdapat Puskesmas Cibodas, 3 balai pengobatan swasta, 5 dokter praktek,
dan 4 bidan praktek. Dalam penanganan pemberantasan penyakit TBC, pihak
puskesmas sendiri mempunyai kebijakan untuk pengobatan gratis yang
merupakan program pemerintah, tetapi karena sosialisasi yang kurang
menyebabkan sebagian besar penderita tidak memanfaatkan fasilitas tersebut.
6. Komunikasi
Informasi tentang penyakit TBC yang diperoleh masyarakat berasal dari
televisi dan poster, sedang dari petugas kesehatan jarang sekali mendapat
penyuluhan. Belum ada wadah khusus bagi penderita TBC dan keluarganya
yang dapat menjadi wahana untuk bertukar pengalaman dalam menghadapi
penyakit TBC.
7. Ekonomi
Rata-rata dalam sebulan pendapatan keluarga dengan penderita TBC sebagian
besar rendah yaitu kurang dari Rp. 750.000,00. Selain itu, keluarga juga tidak
mempunyai dana khusus untuk kesehatan.
18
8. Rekreasi
Mayoritas masyarakat Cibodas memanfaatkan rekreasi dengan menonton
televisi saat waktu luang bersama keluarga mereka (300 KK), memanfaatkan
udara segar di pagi hari dengan sekedar berjalan-jalan santai (25 KK), namun
karena adanya beberapa pabrik di wilayah Cibodas ini sehingga menyebabkan
banyaknya debu yang membuat lingkungan menjadi tidak sehat.
c. Analisa Data
2) DIAGNOSA KEPERAWATAN
Perilaku kesehatan cenderung beresiko diantara penduduk kelurahan Cibodas b.d
pengetahuan masyarakat yang kurang tentang penyakit TBC
19
3) INTERVENSI
Masalah Masalah Tujuan Sasaran Strateg Rencana Wa Tem Penang Standar Sumbe
Kesehata keperawat i Kegiatan ktu pat gung evaluasi r Dana
n an Jawab
TBC Perilaku Tujuan jangka Individ Pendid Member 2 Ru Tokoh Penget Mandi
kesehatan panjang : u, dan ikan ikan Apr mah masyar ahuan ri
cenderung • Diharapkan keluarg keseha arahan il war akat masya
beresiko mampu a di tan dalam 202 ga dan rakat
mengenali kelurah bentuk 0 mahasi tentan
penyakit an penyulul swa g
TBC,tanda cibodas uhan penya
gejala dan terhadap kit
akibat dari individu TBC
penyakit dan menin
TBC serta keluarga gkat
penangana yang sehing
n mengala gadap
• Diharapkan mi at
mampu penyakit mengu
mengemba TBC di rangi
ngkan keluraha resiko
kesehatan n terjadi
komunitas cibodas. nya
untuk TBC
mengurang Dihara
i resiko pkan
perilaku mamp
kesehatan u
Tujuan jangka menge
pendek : nali
• mening tanda
katkan gejala
kesadar akibat
an dari
warga penya
untuk kit
mengo TBC
ntrol
penyaki
t yang
diderita
dll
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
21
DAFTAR PUSTAKA