Anda di halaman 1dari 41

KONSEP LANSIA

Oleh :Suyamto A.Kep MPH


Di Sampaikan Dalam Kuliah Semester VI Akper Notokusumo Yogykarta
Tanggal 19 Februari 2019
Hari Selasa
Pengertian Usia Lanjut
Usia lanjut adalah kelompok orang yang sedang mengalami suatu
proses perubahan yang bertahap dalam jangka waktu beberapa
dekade. Usia lanjut merupakan tahap perkembangan normal yang
akan dialami oleh setiap individu yang mencapai usia lanjut dan
merupakan kenyataan yang tidak dapat dihindari (Notoatmodjo,
2007).
Pengertian Lansia
Lansia merupakan dua kesatuan fakta sosial dan biologi.
Sebagai suatu fakta sosial, lansia merupakan suatu proses
penarikan diri seseorang dari berbagai status dalam suatu
struktur masyarakat.
Sebagai suatu fakta biologi, secara fisik pertambahan usia dapat
berarti semakin melemahnya menusia secara fisik dan
kesehatan (Prayitno, 2000)
Pengertian lanjut usia
Menurut Undang Undang RI No 23 tahun 1992 tentang kesehatan
pasal 19 ayat 1 bahwa manusia lanjut usia adalah seseorang yang
karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan dan
sosial. Perubahan ini akan memberikan pengaruh pad seluruh
aspek kehidupan (Khoiriyah, 2011)
Klasifikasi Lansia
Menurut Maryam (2008), lima klasifikasi pada lansia antara lain:
A.Pra lansia
Seseorang yang berusia 45-59 tahun
B.Lansia
Seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih
C.Lansia resiko tinggi
Seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/ seseorang yang
berusia 60tahun atau lebih dengan masalah kesehatan
Klasifikasi Lansia
D.Lansia potensial
Lansia yang masih mampu melakukan pekerjaan dan/atau
kegiatan yang masih dapat menghasilkan barang/ jasa
E.Lansia tidak potensial
Lansia yang tidak berdaya mencari nafkah, sehingga hidupnya
bergantung pada bantuan orang lain
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam Nugroho (2000), lanjut
usia meliputi:
A.Usia pertengahan (middle age) yaitu kelompok usia 45-59 tahun

B.Usia lanjut (eldery) antara 60-74 tahun

C. Usia lanjut tua (old ) antara 75-90 tahun

D. Usia sangat tua (very old ) diatas 90 tahun


Menurut Maryam
(2008) A.Tipe
arif
bijaksana
B.Tipe
E.Tipe mandiri
bingung

C.Tipe
D.Tipe tidak
pasrah puas
Tipe Lansia
Menurut Maryam (2008), beberapa tipe lansia bergantung pada karakter,
pengalaman hidup, lingkungan, kondisi fisik, mental, sosial dan
ekonominya.
A.Tipe arif bijaksana
Kaya dengan hikmah, pengalaman menyesuaikan diri dengan
perubahan jaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah hati,
sederhana, dermawan, memenuhi undangan, dan menjadi panutan
B.Tipe mandiri
Mengganti kegiatan yang hilang dengan yang baru dan selektif dalam
mencari pekerjaan, bergaul dengan teman dan memenuhi undangan
C.Tipe tidak puas
Konflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga menjadi
pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung, sulit dilayani,
pengkritik dan banyak menuntut
D.Tipe pasrah
Menerima dan menunggu nasib baik, mengikuti kegiatan agama
dan melakukan pekerjaan apa saja
E.Tipe bingung
Kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder,
menyesal, pasif dan acuh tidak acuh
Mangkunegoro IV dalam surat Werdatama, yang dikutip oleh H.I.
Widyapranata menyebutkan bahwa orang tua (lanjut usia) dalam
literatur lama (Jawa) dibagi dua golongan, yaitu:
1.Wong Sepuh:
Orang tua yang sepi hawa nafsu, menguasai ilmu “Dwi Tunggal”,
yakni mampu membedakan antara baik dan buruk, sejati dan
palsu, Gusti (Tuhan) dan kawulanya atau hambanya
2.Wong Sepah
Lanjut usia yang kosong, tidak tahu rasa, bicaranya muluk-muluk
tanpa isi, tingkah lakunya dibuat-buat dan berlebihan, serta
memalukan. Hidupnya menjadi hambar (kehilangan dinamika dan
romantika hidup).
Tugas Perkembangan Lanjut Usia
menurut poter 2005 ada 7
a. Menyesuaikan terhadap penurunan kekuatan fisik dan
kesehatan Lansia harus menyesuaikan dengan perubahan fisik
seiring terjadinya penuaan sistem tubuh, perubahan
penampilan dan fungsi. Hal ini tidak dikaitkan dengan
penyakit, tetapi hal ini adalah normal.
B.Menyesuaikan terhadap masa pensiun dan penurunan pendapatan
Lansia umumnya pensiun dari pekerjaan purna waktu, dan oleh
karena itu mungkin perlu untuk meyesuaikan dan membuat
perubahan karena hilangnya peran bekerja.
C.Menyesuaikan terhadap kematian pasangan
Mayoritas lansia dihadapkan pada kematian pasangan, teman,
dan kadang anaknya. Kehilangan ini sering sulit diselesaikan,
apalagi bagi lansia yang menggantungkan hidupnya dari
seseorang yang meninggalkannya dan sangat berarti bagi
dirinya.
d.Menerima diri sendiri sebagai individu lansia
Beberapa lansia menemukan kesulitan untuk menerima diri sendiri
selama penuaan.
e.Mempertahankan kepuasan pengaturan hidup
Lansia dapat mengubah rencana kehidupannya. Misalnya kerusakan
fisik dapat mengharuskan pindah ke rumah yang lebih kecil dan
untuk seorang diri
F.Mendefinisikan ulang hubungan dengan anak yang dewasa Lansia
sering memerlukan penetapan hubungan kembali dengan anak-
anaknya yang telah dewasa
G.Menentukan cara untuk mempertahankan kualitas hidup
Lansia harus belajar menerima akivitas dan minat baru untuk
mempertahankan kualitas hidupnya.
Masalah Fisik yang Sering Ditemukan pada
Lansia Menurut Azizah (2011),

A.Mudah Jatuh
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata
yang melihat kejadian yang mengakibatkan seseorang mendadak
terbaring/terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan
atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka
B.Mudah Lelah Disebabkan oleh:
A)faktor psikologis (perasaan bosan, keletihan atau perasaan
depresi)
B)gangguan organis

C)pengaruh obat-obat
C.Berat Badan Menurun
Disebabkan oleh:
A) Pada umumnya nafsu makan menurun karena kurang gairah hidup
atau kelesuan
B)Adanya penyakit kronis
C)Gangguan pada saluran pencernaan sehingga penyerapan makanan
terganggu
D)Faktor-faktor sosioekonomis (pensiun)
D.Sukar Menahan Buang Air Besar
Disebabkan oleh:
A)Obat-obat pencahar perut
B)Keadaan diare
C)Kelainan pada usus besar
D)Kelainan pada ujung saluran pencernaan (pada rektum usus)
E.Gangguan pada Ketajaman Penglihatan
Disebabkan oleh:
a)Presbiop
b)Kelainan lensa mata (refleksi lensa mata kurang)
c)Kekeruhan pada lensa (katarak)
d)Tekanan dalam mata yang meninggi (glaukoma)
Penyakit yang Sering Dijumpai pada
Lansia
Menurut Azizah (2011), dikemukakan adanya empat penyakit
yang sangat erat hubungannya dengan proses menua yakni:
a.gangguan sirkulasi darah, seperti : hipertensi, kelainan
pembuluh darah, gangguan pembuluh darah di otak (koroner)
dan ginjal
b.gangguan metabolisme hormonal, seperti: diabetes mellitus,
klimakterium, dan ketidakseimbangan tiroid
c.gangguan pada persendian, seperti osteoartitis, gout arthritis,
atau penyakit kolagen lainnya
d.berbagai macam neoplasma
TEORI PROSES MENUA
Definisi
“Menua( = menjadi tua = aging) adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri/mengganti diri dan
mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga
tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan
memperbaiki kerusakan yang diderita “
(Constantinides,1994)
1.Teori “Genetik
Clock”

2. Mutasi
5. Teori Menua
Somastik (teori
Akibat TEORI TEORI Error
Metabolisme
Catastrophe)
PROSES
MENUA

4. Kerusakan 3. Rusaknya
Akibat radikal sistem Imum
bebas Tubuh
TEORI –TEORI PROSES MENUA
1. Teori “Genetik Clock”
Menurut teori ini menua telah terprogram secara genetik untuk
spesies-spesies tertentu, tiap spesies mempunyai didalam
nukleus(inti sel)nya suatu jam genetik yang telah diputar
menurut suatu replikasi tertentu, jam ini akan menghitung
mitosis dan menghentikan replikasi sel bila tidak diputar, jadi
menurut konsep ini bila jam kita tidak berputar berarti kita
meninggal dunia, meskipun tanpa disertai kecelakaan dan
penyakit
2. Mutasi Somastik (teori Error Catastrophe)
1. Faktor-faktor yang menyebabkan proses menua adalah faktor
lingkungan yang menyebabkan terjadinya mutasi somatik

2. Radiasi dan zat kimia dapat memperpendek umur, sebaliknya


menghindari terkena radiasi atau tercemar zat kimia yang
bersifat karsinogenikatau toksit dapat memperpanjang umur

3. Menurut teori ini terjadi mutasi yang progresif pada DNA sel
somatik , akan menyebabkan terjadinya penurunan kemampuan
fungsional sel tersebut
4. Menurut hipotesis “Error Catastrophe” menua di sebabkan
oleh kesalahan beruntun sepanjang kehidupan setelah
berlangsung dalam waktu yang cukup lama, terjadi
kesalahan dalam proses transkripsi (DNA RNA)maupun
dalam proses translasi (RNA protein/enzim)

5. Jika terjadi kesalahan dalam proses translasi (pembuatan


protein) maka akan terjadi kesalahan makin banyak,
sehingga terjadilah katastrop (Suhana, 1994)
3. Rusaknya sistem Imum Tubuh
1. Mutasi yang berulang atau perubahan protein pasca
translasi, dapat menyebabkan berkurangnya
kemampuan sistem imum tubuh mengenali sirinya
sendiri (self recognation)
2. Jika mutasi somastik menyebabkan terjadinya kelainan
pada antigen permukaan sel, maka hal ini dapat
menyebabkan sistem imum tubuh menganggap sel
yang mengalami perubahan tersebut sebagai sel asing
dan menghancurkannya, perubahan ini yang menjasi
dasar terjadinya peristiwa autoimum
1. Hasilnya dapat berupa reaksi antigen/antibodi yang luas
mengenai jaringan-jaringan beraneka ragam, efek menua
jadi akan menyebabkan reaksi histoinkomtabilitas pada
banyak jaringan
2. Sistem imum tubuh sendiri daya pertahannya mengalami
penurunan pada proses menua, daya serangnya terhadap sel
kanker menjadi menurun, sehingga sel kanker leluasa
membelah belah sehingga terjadi meningkatnya sesuai
meningkatnya umur
3. Semua sel somastik akan mengalami proses menua kecuali
sel seks dan sel yang mengalami mutasi menjadi kanker
4. Kerusakan Akibat radikal bebas
a. Radikal bebas (RB) dapat terbentuk dialam bebas dan didalam
tubuh jika fagosit pecah dan sebagai produk sampingan didalam
rantai pernafasan didalam mitokondria
b. Radikal bebas bersifat merusak, karena sangat reaktif, sehingga
dapat bereaksi denga DNA, protein, asam lemak tidak jenuh,
seperti dalam membran sel
c. Tubuh sendiri mempunyai kemampuan untuk menangkal RB
dalam bentuk Enzim ;
1. Enzim Superoxida dismutase
2. Enzim katalase
3. Enzim Glutation peroksidase
d. RB juga dapat dinetralkan menggunakan senyawa non
enzimatik sepertiVitamin C (asam askorbat), Vit A (Beta
karoten)Vit E(tocopherol)
e. Walaupun ada sistem penangkal, sebagia RB tetap lolos,
bahkan makin lanjut usia makin banyak RB terbentuk sehingga
proses pengrusakan terus terjadi kerusakan organel sl makin
lama makin banyak akhirnya sel mati
5. Teori Menua Akibat Metabolisme
1. Pengurangan intake kalori pada rodentia muda akan
menghambat petumbuhan dan memperpanjang umur
2. Hewan yang paling terhambat pertumbuhannya dapat
mencapai umur 2 x lebih panjang umur kontrolnya, ternyata
bahwa panjang umur berasosiasi dengan tertundanya proses
degenerasi
3. Perpanjangan umur karena penurunan jumlah kalori antara
lain disebabkan karena menurunnya salah satu beberapa proses
metabolisme sehingga terjadi penurunan pengeluaran hormon
yang merangsang proliferasi sel mis; insulin, hormon
pertumbuhan
Intervensi Proses Menua Diperlambat
1. Mencegah meningkatnya Radikal bebas
2. Memanipulasi sistem imum tubuh
3. Metabolisme makanan
Faktor risiko yang datang dari luar
1. Faktor lingkungan
2. Budaya gaya hidup yang salah
KONSEP MENUA SEHAT

Endogenic Aging

Celluler Tissue Organ


Anatomical

Healthy aging
(Menua sehat)

Environment Life Style

Exogenic factor
KUESIONER
Soal
Jelaskan apa yang di maksud lansia menurut Notoatmodjo,
2007
Jawab
Usia lanjut adalah kelompok orang yang sedang mengalami
suatu proses perubahan yang bertahap dalam jangka waktu
beberapa dekade. Usia lanjut merupakan tahap
perkembangan normal yang akan dialami oleh setiap individu
yang mencapai usia lanjut dan merupakan kenyataan yang
tidak dapat dihindari (Notoatmodjo, 2007).
SOAL
Sebutkan Teori Teori Proses Menua
JAWAB

1.Teori “Genetik Clock”


2. Mutasi Somastik (teori Error Catastrophe)
3. Rusaknya sistem Imum Tubuh
4. Kerusakan Akibat radikal bebas
5.Teori Menua Akibat Metabolisme
SOAL
Sebutkan Masalah Fisik yang Sering Ditemukan pada Lansia Menurut
Azizah (2011) !

JAWAB
A.Mudah Jatuh
B.Mudah Lelah
C.Berat Badan Menurun
D.Sukar Menahan Buang Air Besar
E.Gangguan pada Ketajaman Penglihatan

Anda mungkin juga menyukai