Dosen Pengampu
Selamat Pohan, S.Ag., MA
Disusun Oleh
Kelompok 7
Syukur alhamdulillah atas segala limpah karunia Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Atas
izin-Nya lah pemakalah dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tak lupa pemakalah
kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi
Wasslam. Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh ummatnya yang senantiasa
istiqamah hingga akhir zaman.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ...............................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan malalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui khittah perjuangan Muhammadiyah.
2. Untuk mengetahui anggaran dasar (AD) dan anggaran rumah tangga (ART)
Muhammadiyah.
3. Untuk mengetahui visi dan misi Muhammadiyah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Khittah Perjuangan Muhammadiyah
Khittah berasal dari bahasa Arab yang artinya rencana, design, skema, garis
kebijakan. Khittah perjuangan muhammadiyah dapat diartikan sebagai garis besar
perjuangan. Khittah mengandung pemikiran perjuangan yang merupakan tuntunan,
pedoman, dan arah perjuangan sebagai landasan berpikir dan landasan amal usaha bagi
semua pimpinan dan anggota Muhammadiyah.
Langkah dua belas berisi buah pikiran dan perenungan KH. Mas Mansur setelah
menelaah kembali situasi Muhammadiyah sebagai gerakan Islam dan perjuangan.
Khittah ini terbagi menjadi 2 bagian, yaitu langkah ilmi dan langkah amal. Langkah
ilmi adalah langkah nomor 1 hingga langkah nomor 7 (langkah a-g), sedangkan
langkah amali adalah langkah nomor 8 sampai dengan langkah 12 (langkah h-l).
3
Langkah ilmi maksudnya adalah langkah-langkah ini masih memerlukan penjelasan
lebih lanjut untuk melaksanakannya. Sedangkan langkah amali berarti langkah-
langkah yang tersebut tidak memerlukan lagi penjelasan, tinggal melaksanakannya,
karena dianggap sudah jelas.
Hendaklah diterangkan dengan jelas tentang akhlaq yang terpuji dan akhlaq
yang tercela serta diperbahaskannya tentang memakainya akhlaq yang mahmudah
dan menjauhkannya akhlaq yang madzmumah itu, sehingga menjadi amalan kita,
ya seorang sekutu Muhammadiyah, kita berbudi pekerti yang baik lagi berjasa.
e. Menguatkan Persatuan
4
Hendaklah menjadikan tujuan kita juga, akan menguatkan persatuan organisasi
dan mengokohkan pergaulan persaudaraan kita serta mempersamakan hak-hak dan
memerdekakan lahirnya pikiran-pikiran kita.
f. Menegakkan Keadilan
g. Melakukan Kebijaksanaan
Untuk mengadakan garis yang tentu dalam langkah-langkah bagian kita, maka
hendaklah kita berikhtiar mengadakan Konperensi bagian, umpama: Konperensi
Bagian: Penyiaran Agama seluruh Indonesia dan lain-lain sebagainya.
j. Mempermusyawaratkan Putusan
5
Pemandangan kita hendaklah kita tajamkan akan mengawasi gerak kita yang
ada di dalam Muhammadiyah, yang sudah lalu, yang masih langsung dan yang
bertambah (yang akan datang/berkembang).
Kelahiran Parmusi merupakan buah dari Khittah Ponorogo (1969). Dalam rumusan
Khittah tahun 1969 ini disebutkan bahwa dakwah Islam amar ma'ruf nahi munkar
dilakukan melalui dua saluran: politik kenegaraan dan kemasyarakatan.
6
Muhammadiyah sendiri memposisikan diri sebagai gerakan Islam amar ma'ruf nahi
munkar dalam bidang kemasyarakatan. Sayangnya, partai parmusi ini gagal sehingga
khittah ponorogo kemudian "dinasakh" meminjam istilah Haedar nashir lewat khittah
ujung pandang. Isi Khittah Ponorogo:
b. Dakwah Islam amar ma'ruf nahi munkar dalam arti dan proporsi yang sebenar-
benarnya sebagimana yang dituntunkan oleh Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
Wassalm adalah satu-satunya jalan untuk mencapai cita-cita dan keyakinan hidup.
c. Dakwah Islam amar ma'ruf nahi munkar seperti yang dimaksud harus dilakukan
memalui dua saluran/bidang secara simultan, yaitu saluran politik kenegaraan
(politik praktis) dan saluran masyarakat.
d. Untuk melakukan perjaungan dakwah Islam dana amar ma'ruf nahi munkar seperti
yang dimaksud di atas dibuatnalatnya masing-masing berupa organisasi.Untuk
saluran/bidang politik kenegaraan (politik praktis) dengan organisasi politik
(partai) dan untuk saluran/bidang masyarakat dengan oraginsasi non partai
7
Khittah Perjuangan Muhammadiyah tahun 1978 merupakan grais besar
perjuangan Muhammadiyah yang diputuskan pada Muktamar Muhammadiyah Ke-40
di Surabaya. Berikut ini isi (matan) Khittah Perjuangan Muhammadiyah tahun 1978:
a. Hakikat Muhammadiyah
8
1. Muhammadiyah meyakini bahwa politik dalam kehidupan bangsa dan negara
merupakan salah satu aspek dari ajaran Islam dalam urusan keduniawian (al-umur ad-
dunyawiyat) yang harus selalu dimotivasi, dijiwai, dan dibingkai oleh nilai-nilai luhur
agama dan moral yang utama.
4. Muhammadiyah mendorong secara kritis atas perjuangan politik yang bersifat praktis
atau berorientasi pada kekuasaan (real politics) untuk dijalankan oleh partai-partai
politik dan lembaga-lembaga formal kenegaraan dengan sebaik-baiknya menuju
terciptanya sistem politik yang demokratis dan berkeadaban sesuai dengan cita-cita
luhur bangsa dan negara.
9
7. Muhammadiyah memberikan kebebasan kepada setiap anggota Persyarikatan untuk
menggunakan hak pilihnya dalam kehidupan politik sesuai hati nurani masing-
masing. Penggunaan hak pilih tersebut harus merupakan tanggungjawab sebagai
warga negara yang dilaksanakan secara rasional dan kritis, sejalan dengan misi dan
kepentingan Muhammadiyah, demi kemaslahatan bangsa dan negara.
8. Muhammadiyah meminta kepada segenap anggotanya yang aktif dalam politik untuk
benar-benar melaksanakan tugas dan kegiatan politik secara sungguh-sungguh dengan
mengedepankan tanggung jawab (amanah), akhlak mulia (akhlaq al-karimah),
keteladanan (uswah hasanah), dan perdamaian (ishlah). Aktifitas politik tersebut harus
sejalan dengan upaya memperjuangkan misi Persyarikatan dalam melaksanakan
da’wah amar ma’ruf nahi munkar.
10
terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Sedangkan usaha-usaha yang harus
dilakukan untuk maksud dan tujuan tersebut meliputi 17 subsistem sebagaimana yang
tercantum dalam pasal 3, diantaranya;
1. Menyebarluaskan agama Islam terutama dengan mempergiat dan
menggembirakan tabligh.
2. Mempergiat dan memperdalam kajian ajaran Islam untuk mendapatkan
kemurnian dan kebenarannya.
3. Memperteguh Iman mempergiat ibadah Meningkatkan semangat jihad
dan mempertinggi akhlak.
4. Memajukan dan memperbarui pendidikan dan kebudayaan
mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni serta mempergiat
penelitian menurut tuntunan Islam.
5. Menggembirakan dan membimbing masyarakat untuk berwakaf serta
membangun dan memelihara tempat ibadah.
6. Meningkatkan harkat dan martabat manusia serta tuntunan Islam.
7. Membina dan menggerakkan angkatan muda sehingga menjadi manusia
muslim yang berguna bagi Agama nusa dan bangsa.
8. Membimbing masyarakat ke arah perbaikan kehidupan dan
mengembangkan ekonomi sesuai dengan ajaran Islam.
9. Memelihara melestarikan dan memberdayakan kekayaan alam untuk
kesejahteraan masyarakat.
10. Membina dan memberdayakan petani nelayan pedagang kecil dan buruk
untuk meningkatkan taraf kehidupan.
11. Menjalin hubungan kemitraan dengan dengan dunia usaha.
12. Membimbing masyarakat dalam menunaikan zakat infaq shadaqah hibah
dan wakaf.
13. Menggerakkan dan menghidup suburkan amal tolong-menolong dalam
kebajikan dan taqwa dalam bidang kesehatan sosial pengembangan
masyarakat dan keluarga sejahtera.
14. Menumbuhkan dan meningkatkan ukhuwah islamiyah dan kekeluargaan
dalam Muhammadiyah.
15. Menanamkan kesadaran agar tuntunan dan peraturan Islam diamalkan
dalam masyarakat.
11
16. Memantapkan kesatuan dan persatuan bangsa serta peran serta dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara dan,
17. Usaha-usaha lainnya yang sesuai dengan maksud dan tujuan
persyarikatan (Hidayat dkk, 2018).
Setiap organisasi termasuk Muhammadiyah memiliki visi dan misi tertentu yang
diembannya. Sejak sebuah organisasi didirikan, para pendirinya sudah merancangkan
langkah-langkah strategis apa yang perlu dilakukan, agar cita-cita yang ingin dicapai
dengan mendirikan organisasi itu bisa diwujudkan. Visi dan misi yang merupakan tugas
utama organisasi yang sifatnya mendasar dan fundamental, mempunyai posisi dan
peranan yang sangat penting dan strategis bagi sebuah organisasi. Di samping visi dan
misi itu menjadi semacam “penuntun” bagi semua komponen organisasi kearah
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, ia juga menjadi pembeda antara organisasi yang
satu dengan organisasi lainnya yang bergerak di bidang yang serupa. Dengan perkataan
lain, visi dan misi membentuk organisasi memiliki ciri yang khas, yang membedakannya
dari organisasi lainnya yang sejenis.
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, dakwah amar ma'ruf nahi munkar memiliki
visi dan misi, diantaranya;
1. Visi Muhammadiyah sebagai gerakan islam yang berlandaskan Alquran dan Sunnah
dengan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqamah dan aktif dalam
melaksanakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar di segala bidang sehingga menjadi
rahmatan li al-‘alamin bagi umat, bangsa, dan dunia kemanusiaan menuju terciptanya
masyarakat utama yang diridhai Allah Subhanahu Wa Ta’ala dalam kehidupan
didunia.
12
sejak nabi Nuh ‘Alaihi Sallam hingga Nabi Muhammadiyah Shalallahu ‘Alaihi
Wassalam.
3. Memahami agama denganmenggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam
untuk menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan kehidupan yang bersifat
dunuawi.
4. Menyebar luaskan ajaran Islam yang bersumber kepada Alquran dan Sunnah Rasul.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Gerakan Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam dan sosial di Indonesia
ini tentunya memiliki landasan dengan rangkaian kebijakan dan kegiatannya yang
senantiasa berpijak pada landasan yang sudah ditentukan. Landasan ideal
Muhammadiyah meliputi Alquran dan Sunnah, sedangkan landasan operasional
yang merupakan pijakan bagi persyarikatan Muhammadiyah dalam menjalankan
aktivitas-aktivitas untuk mencapai maksud dan tujuannya yang meliputi beberapa
hal, diantaranya Khittah Perjuangan Muhammadiyah, AD/ART Muhammadiyah,
serta visi dan misi Muhammadiyah.
2. Khittah perjuangan muhammadiyah dapat diartikan sebagai garis besar perjuangan.
Khittah mengandung pemikiran perjuangan yang merupakan tuntunan, pedoman, dan
arah perjuangan sebagai landasan berpikir dan landasan amal usaha bagi semua
pimpinan dan anggota Muhammadiyah. Setiap khittah disusun mengikuti
perkembangan masa periode tertentu. Oleh karenanya isi khittah menyesuaikan dasar
dan tujuan Muhammadiyah saat itu.
3. AD/ART Muhammadiyah disusun secara formal setelah Gerakan Muhammadiyah
melancarkan aktifitas dan usahanya selama 38 tahun. Hakekatnya merupakan suatu
kesimpulan dari perintah dan ajaran Alquram dan Sunnah. Fungsi Mukadimah AD
Muhammadiyah merupakan jiwa, nafas, dan semangat pengabdian dan perjuangan ke
dalam tubuh dan segala gerak organisasinya, yang harus dijadikan asas serta pusat
tujuan perjuangan Muhammadiyah. Anggaran Dasar (AD) Muhammadiyah
merupakan anggaran pokok yang menyatakan dasar, maksud dan tujuan organisasi
Muhammadiyah, peraturan-peraturan pokok dalam menjalankan organisasi, dan
usaha-usaha yang harus dilakukan untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut.
Anggaran Dasar Muhammadiyah terdapat pada hasil keputusan muktamar
muhammadiyah ke-45.
4. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, dakwah amar ma'ruf nahi munkar memiliki
visi dan misi, diantaranya; Visi Muhammadiyah sebagai gerakan islam yang
berlandaskan Alquran dan Sunnah dengan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa
istiqamah dan aktif dalam melaksanakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar di segala
bidang sehingga menjadi rahmatan li al-‘alamin bagi umat, bangsa, dan dunia
14
kemanusiaan menuju terciptanya masyarakat utama yang diridhai Allah Subhanahu
Wa Ta’ala dalam kehidupan didunia. Sedangkan misi Muhammadiyah, menegakkan
keyakinan tauhid yang murni, memahami agama dengan menggunakan akal pikiran
sesuai dengan jiwa ajaran Islam, menyebar luaskan ajaran Islam dan mewujudkan
amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat.
15
DAFTAR PUSTAKA
Nurhayati, dkk. 2018. Muhammadiyah Dalam Perspektif Sejarah, Organisasi, Dan Sistem
Nilai, Yogyakarta: Trust Media Publishing.
Widyastusi, Tri dan Ika Sofia Rizqiani. 2022. Pedoman Kemuhammadiyahan, Sukabumu:
LAIK Ummi.
16