Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEMUHAMMADIYAHAN

Dosen Pengampu

Saibah, S.Pd.i., M.Pd

Khittah Perjuangan Muhammadiyah

Disusun Oleh :
Ade Vernanda Dwi Cahya (2210611038/2022)
Dedi Hindarto (2210611039/2022)
Khusi Nadiratul Laili (2210611057/2022)

PRODI TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JEMBER
2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Alhamdulilahi robil alamin, dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat
ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga kami
kelompok 6 dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
menyelesaikan tugas dengan mata kuliah Kemuhammadiyahan. Tema dari makalah
ini mengenai Khittah Perjuangan Muhammadiyah.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya
kepada semua pihak yang membantu membuat makalah ini. Kami menyadari
bahwa dalam makalah ini masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan.
Karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun
sehingga pembuatan makalah yang akan datang dapat lebih baik. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………..…………………… i


KATA PENGANTAR …………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………………..…………………… ii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………..……………………… 1
1.1 Latar Belakang …………………..………………….…….………………… 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………….………………….. 2
1.3 Tujuan .……………………………………………………………………… 2
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………… 3
2.1 Pengertian ……….………………………………….…....……….…………. 3
2.2 Macam-Macam …………….…………………….…………………………. 3
2.3 Pola Dasar ………………..……………….……………..…....……….……. 7
2.4 Fungsi …..………………..…….……………………....…....………………. 7
BAB III PENUTUP ……………….……………….……..……….….………………..… 8
3.1 Kesimpulan …..…………………….….………..…………………………… 8
3.2 Penutup …………………………….…………….………………………….. 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Muhammadiyah adalah gerakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar dengan maksud dan tujuan
menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya. Nama Muhammadiyah diambil dari nama Nabi Muhammad SAW ,yang artinya pengikut
Nabi Muhammad SAW. Muhammadiyah didirikan pada 8 Dzulhijjah 1330 H ( 18 November 1912 ) di
Kampung Kauman Yogyakarta oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan. Pada tanggal 20 Desember 1912
organisasi ini mengajukan pengesahannya dengan mengirimkan Statuten Muhammadiyah ( Anggaran
Dasar Muhammadiyah yang pertama, tahun 1912 ). Yang pada akhirnya disahkan oleh Gubernur
Jenderal Belanda pada 22 Agustus 1914.

Fakor yang menjadi latar belakang berdirinya organisasi Islam Muhammadiyah adalah ketika KH
Ahmad Dahlan menyadari banyaknya masyarakat Indonesia yang menganut Islam dengan berbagai
macam pengaruh mistik yang merupakan dampak dari adaptasi masyarakat antara beberapa tradisi
yang bertentangan dengan prinsip-prinsip ajaran Islam. Serta karena adanya pengaruh Negara
penjajah yang datang ke Indonesia lalu mulai menyebarkan paham moderenisasi Eropa mulai dari
paham Individualisme, liberalisme, rasionalisme hingga sekulerisme.

Maka, tujuan Muhammadiyah dilakukan untuk mengarahkan masyarakat Islam agar lebih memahami
prinsip Islam yang sebenar-benarnya agar masyarakan Islam bisa menjalankan dengan baik tanpa
adanya pengaruh tradisi atau budaya lain yang bertentangan.

Akan tetapi di samping itu Muhammadiyah sebagai gerakan sekaligus organisasi juga turut
membantu bangsa ini agar bisa terlepas dari cengkeraman penjajah. Dalam muhammadiyah ada
sebuah pedoman yang disebut dengan khithah, dimana khittah tersebut sebagai langkah atau
kebijakan yang dirumuskan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu kita perlu mempelajari tentang
khittah perjuangan muhammadiyah tersebut.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian khittah perjuangan muhammadiyah?

2. Apa macam-macam khittah perjuangan muhammadiyah?

3. Bagaimana khittah perjuangan muhammadiyah dapat dikatakan sebagai pola dasar dari strategi
perjuangan muhammadiyah?

4. Apa fungsi khittah perjuangan muhammadiyah?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu khittah perjuangan muhammadiyah

2. Untuk mengetahui macam macam apa saja yang menjadi landasan dari khittah perjuangan
muhammadiyah

3. Untuk mengetahui pola dasar apa saja yang menjadi latar belakang dari khittah perjuangan
muhammadiyah

4. Untuk mengetahui apa fungsi dari khittah perjuangan muhammadiyah

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Khittah Perjuangan Muhammadiyah


Khittah Muhammadiyah adalah salah satu dokumen ideologis Muhammadiyah. Secara bahasa khittah
berasal dari bahasa Arab yaitu “Khiththatun” yang berarti langkah, atau garis. Secara bahasa berarti
garis-garis besar atau langkah-langkah Persyarikatan Muhammadiyah.

Dalam Khittah terkandung konsepsi (pemikiran) perjuangan yang merupakan tuntunan, pedoman,
dan arah perjuangan. Dalam muhammadiyah khittah mempunyai arti penting karena menjadi
landasan berpikir dan beramal bagi semua pimpinan dan anggota Muhammadiyah. Garis-garis besar
perjuangan Muhammadiyah tersebut tidak boleh bertentangan dengan asas dan tujuan serta program
yang telah disusun. Isi dari khittah tersebut sesuai dengan tujuan Muhammadiyah, tidak bertentangan
dengannya dan disusun sesuai dengan perkembangan zaman.

Substansi Khitthah Perjuangan Muhammadiyah dapat dikatakan sebagai teori perjuangan


persyarikatan. Khittah adalah kerangka berfikir untuk memahami dan memecahkan persoalan yang
dihadapi Muhammadiyah sesuai dengan gerakannya dalam konteks situasi dan kondisi yang dihadapi.

Jadi dengan Khittah ini, Muhammadiyah membuat satu rumusan sikap tentang berbagai masalah.
Rumusan sikap Muhammadiyah itu jadi pedoman dalam menyikapi berbagai persoalan yang dihadapi.

2.2 Macam-macam Khittah Perjuangan Muhammadiyah


Muhammadiyah telah melahirkan enam (6) khittah, di mana masing-masing khittah merupakan
produk pemikiran dan suasana batin warga Muhammadiyah di saat khittah itu diputuskan. Khittah-
khittah yang telah ditetapkan sebagai garis perjuangan itu akan tetap berlaku sepanjang waktu selagi
masih relevan dan belum dibatalkan oleh khittah sesudahnya.

1. Khittah Langkah Dua Belas atau Dua Belas Langkah Muhammadiyah (1938-1940) pada
masa KH. Mas Mansur

a. Memperdalam Masuknya Iman

Iman itu harus segera ditablighkan atau disampaikan, disiarkan dengan selebar-lebarnya, diberi riwayatnya
dan diberi dalil buktinya, dipengaruhkan dan digembirakan sampai iman itu mendarah daging, masuk di
tulang sungsum dan mendalam di hati sanubari kita.

b. Memperluas Paham Agama

Paham agama yang sesungguhnya itu dibentangkan dengan arti yang seluas-luasnya, boleh diujikan dan
diperbandingkan, sehingga kita anggota Muhammadiyah memahami agama Islam secara luas, tidak
memahami Islam secara sempit dan kaku.
3
c. Memperluas Budi Pekerti

Setiap anggota Muhammadiyah harus memahami dan menerangkannya pada yang lain, mana akhlak yang
terpuji ( akhlaqul mahmudah) dan mana akhlak yang tercela ( akhlaqul mazmumah). Setiap anggota
Muhammadiyah harus melaksanakan akhlak terpuji dan menjauhi akhlak yang tercela dalam kehidupan
sehari-hari.

d. Menuntut Amalan Intiqad

Yang dimaksud amalan intiqad adalah hendaknya kita senantiasa melakukan perbaikan diri kita sendiri
(self corectie) atau senantiasa melakukan evaluasi baik untuk amalan kita sendiri maupun evaluasi
terhadap pekerjaan atau tugas tanggungjawab kita di persyarikatan.

e. Menguatkan Persatuan

Senantiasa menguatkan persatuan organisasi dan mengokohkan persaudaraan (Ukhuwah), menempatkan


persamaan hak dan memberikan kemerdekaan bagi pikiran-pikiran yang berkembang.

f. Menegakkan Keadilan

Keadilan itu dijalankan dan ditegakkan dengan semestinya walaupun akan mengenai badan sendiri dan
sanak famili kita sendiri. Ketetapan yang sudah diputuskan dengan seadil-adilnya hendaknya dibela dan
dipertahankan dimanapun juga.

g. Melakukan Kebijaksanaan

Setiap anggota Muhammadiyah, dalam segala gerak dan langkahnya tidak boleh melupakan hikmah
kebijaksanaan, yaitu bisa menempatkan segala sesuatu pada tempatnya (proporsinya), memutuskan dan
melakukan sesuatu dengan penuh pertimbangan, tidak tergesa-gesa, disendikan kepada Kitabullah dan
Sunnah Rasulullah.

h. Menguatkan Tanwir

Memperhatikan secara tajam gerakan yang sudah dilaksanakan, sedang dilaksanakan dan yang akan
dihadapi kedepan, dan mempersambungkan gerakan luar (bekerjasama dengan pihak eksternal dengan
dasar silaturahmi dan tolong menolong).

i. Mengadakan Musyawarah

j. Memusyawaratkan Keputusan

k. Mengawasi Pergerakan

l. Menghubungkan dengan gerakan luar

Langkah ke 1 sampai dengan 7 adalah langkah ilmu yang membutuhkan keterangan dan penjelasan.
Adapun langkah ke 8 sampai dengan langkah 12 adalah langkah mati, yakni tinggal dipratekkan saja atau
dilaksanakan saja, karena sudah terang dan nyata.

4
2. Khittah Palembang (1956-1959) pada masa AR. Sutan Mansur

Isi dari Khittah palembang

a. Menjiwai pribadi anggota dengan ibadah, iman, akhlak dan ilmu pengetahuan

b. Melaksanakan uswatun khasanah

c. Mengutuhkan organisasi dan merapikan administrasI

d. Memperbanyak dan mempertinggi mutu amaL

e. Mempertinggi mutu anggota dan membentuk kader

f. Mempererat ukhuwah islamiyah

g. Menuntun penghidupan anggota

3. Khittah Ponorogo atau Khittah Perjuangan Muhammadiyah tahun 1969 pada masa KH. AR.
Fakhruddin

a. Pola Dasar Perjuangan

Muhammadiyah berjuangan untuk mencapai atau mewujudkan suatu cita-cita dan keyakinan hidup
yang bersumber dari ajaran Islam. Dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar dalam arti dan proporsi
yang sebenar-benarnya sebagaimana yang dituntunkan oleh Rosululloh SAW adalah satu-satunya
jalan untuk mencapai cita-cita dan keyakinan hidup.

Dakwah Islam amar ma’ruf nahi mungkar seperti yang dimaksud harus dilakukan melalui dua
saluran/bidang secara simultan yaitu :

- Saluran politik kenegaraan (politik praktis)

- Saluran Masyarakat

Muhammadiyah sebagai organisasi memilih dan menempatkan diri sebagai gerakan Islam dan
dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dalam bidang masyarakat. Sedang untuk alat perjuangan dalam
bidang politik kenegaraan (politik praktis), Muhammadiyah membentuk satu partai politik diluar
organisasi Muhammadiyah.

b. Program Dasar Perjuangan

Dengan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dengan arti dan proporsi yang sebenarnya,
Muhammadiyah harus dapat membuktikan secara teoritis konsepsional, secara operasional dan secara
kongkrit bahwa ajaran Islam mampu mengatur masyarakat dalam Negara Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 menjadi masyarakat yang adil, makmur, sejahtera bahagia
materiil dan spirituil yang diridhoi Allah SWT.

5
4. Khittah Ujung Pandang atau Khittah Perjuangan Muhammadiyah tahun1971 pada masa
KH. AR. Fakhruddin

a. Muhammadiyah adalah Gerakan Da’wah Islam yang beramal dalam segala bidang kehidupan
manusia dan masyarakat

b. Setiap anggota Muhammadiyah sesuai dengan hak asasinya dapat tidak memasuki atau memasuki
organisasi lain, sepanjang tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Persyarikatan
Muhammadiyah

c. Untuk lebih memantapkan Muhammadiyah sebagai gerakan da’wah Islam setelah pemilu tahun
1971, Muhammadiyah melakukan amarma’ruf nahi munkar secara onstruktif dan positif terhadap Partai
Muslimin Indonesia

d. Untuk lebih meningkatkan partisipasi Muhammadiyah dalam pelaksanaan pembangunan nasional.

5. Khittah Surabaya atau Khittah Perjuangan Muhammadiyah tahun 1978 pada masa KH. AR.
Fakhruddin

a. Memulihkan kembali Muhammadiyah sebagai Persyarikatan yang menghimpun sebagian anggota


masyarakat, terdiri dari muslimin dan muslimat yang beriman teguh, ta‘at beribadah, berakhlaq mulia, dan
menjadi teladan yang baik di tengah-tengah masyarakat.

b. Meningkatkan pengertian dan kematangan anggota Muhammadiyah tentang hak dan kewajiban
sebagai warga negara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan meningkatkan kepekaan sosialnya
terhadap persoalan dan kesulitan hidup masyarakat.

c. Menepatkan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan untuk melaksanakan da’wah amar


ma’ruf nahi munkar ke segenap penjuru dan lapisan masyarakat serta di segala bidang kehidupan di
Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

6. Khittah Denpasar atau Khittah Muhammadiyah dalam Hidup Berbangsa dan Bernegara
tahun 2002 pada masa Prof.DR. Syafi'i Ma'arif

Khittah ini menjadi khittah terakhir yang menegaskan posisi Muhammadiyah dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara khususnya urusan politik. Jika khittah ini disodorkan kepada semua pihak,
maka mereka seharusnya menghargai sikap politik Muhammadiyah ini sebagai pendirian yang harus
dihormati dan tidak diusik keberadaannya.

6
2.3 Khittah Perjuangan Muhammadiyah Sebagai Pola Dasar
Khittah Perjuangan Sebagai Pola Dasar dan Teori Strategi. Sebagaimana diketahui bahwa dalam
dunia dakwah Islam istilah strategi dikaitkan dengan siasat dakwah berdasar beberapa prinsip dan
pola pelaksanaannya.

Di lingkungan Muhammadiyah istilah “strategi perjuangan” sering dikaitkan dengan Khittah


Perjuangan Muhammadiyah yang menyangkut pola dasar dan strategi program persyarikatan.Bahkan
dalam kaitan program, istilah strategi dikaitkan sebagai garis kebijaksanaan yang menyangkut
kristalisasi, konsolidasi, dan kaderisasi.

Istilah “strategi perjuangan Muhammadiyah” menunjuk pada pengertian yang bersifat umum dan
operasional, yaitu rangkaian garis kebijakan dan langkah-langkah gerakan berdasarkan perhitungan
untuk melaksanakan misi dan mewujudkan tujuan persyarikatan.

2.4 Fungsi dari Khittah Perjuangan Muhammadiyah


Khittah Muhammadiyah menggambarkan sikap antisipatif dalam menyikapi berbagai persoalan baik
internal dan eksternal. Dengan khittah perjuangannya, Muhammadiyah istiqomah dalam mengemban
fungsi dakwah dan tajdidnya.

Muhammadiyah menegaskan diri sebagai gerakan Islam yang berkiprah dalam lapangan
kemasyarakatan dan tidak dalam lapangan politik praktis. Sikap ini terus dipegang teguh hingga kini
dan menjadi salah satu faktor penentu dalam kelangsungan hidup organisasi.

Selain itu Khittah Muhamamdiyah berfungsi sebagai landasan operasional dari dokumen-dokumen
ideologis lain Muhammadiyah.

Dokumen-dokumen itu adalah Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM), Matan


Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah (MKCHM) dan Kepribadian Muhammadiyah.

7
BAB II
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Muhammadiyah berjuangn untuk mencapai tujuan serta wudkan suatu cita-cita dan
keyakinan hidup yang bersumber ajaran islam. Dan Perjuangan Muhammadiyah dapat
dikatakan sebagai teori perjuangan persyarikatan. Muhammadiyah sebagai organisasi
memilih dan menempatkan diri sebagai “Gerakan Islam dan Amar Makruf Nahi Munkar
dalam Bidang Masyarakat.” untuk alat perjuangan dalam bidang politik kenegaraan (politik
praktis), Muhammadiyah membentuk satu partai politik diluar organisasi Muhammadiyah.
Setiap khittah memiliki Program dasar perjuangan dakwah yang menjadi pola dasar anggota
mummadiyah untuk membuat satu rumusan sikap tentang berbagai masalah. Rumusan sikap
Muhammadiyah itulah yang menjadi pedoman dalam menyikapi berbagai persoalan yang
dihadapi.

3.2 Penutup
Demikian Makalah yang kami buat , tidak lupa ucapan terimakasih kepada Allah SWT,
yang telah memberikan kemudahan kepada kami sehingga makalah ini dibuat dengan lancar
dan baik.
Kami selaku anggota kelompok 6 memohon maaf sebesar-besarnya apabila terdapat
kesalahan serta kekurangan dalam makalah ini. Selain untuk memenuhi tugas di mata kuliah
Kemuhammadiyan. Semoga makalah ini dapat menjadi acuan dan motivasi bagi pembaca,
serta bermanfaat bagi kami dan pembaca.

Anda mungkin juga menyukai