Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KITTAH ATAU GARIS PERJUANGAN MUHAMMADIYAH

Disusun Oleh :

Ocky Pratama (1400020015)

Agus Choiron (1400020022)

Mahrivai B. Hamizi (14000200

M. Badrul Asyrof (1400020062)

Angger Zakka Algiffari (1400020061)

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA

2016/2017
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Perjuangan Muhammadiyah adalah perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam
sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Perjuangan Muhammadiyah
tersebut dilaksankan melalui gerakan dakwah amar maruf nahi munkar di seluruh lapangan
kehidupan dengan sasaran umat dakwah dan umat ijabah baik pada level perseorangan maupun
masyarakat, sebagaimana yang menjadi misi persyarikatan sesuai firman Allah dalam surat Ali
Imran :104 sebagai berikut dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada yang maruf dan mencegah kepada yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung.

Ditinjau dari stuktur konsepsinya, pada hakekatnya perjuangan Muhammadiyah merupakan


operasionalisasi strategis dari Khittah perjuangan muhammadiyah. Karena itu Khittah
Perjuangan Muhammadiyah dapat dikatakan dengan sebagai pola dasar dari strategi perjuangan
Muhammadiyah. Sedangkan dilihat dari substansinya, Khittah Perjuangan Muhammadiyah dapat
dikatakan sebagai teori perjuangan, yakni sebagai kerangka berfikir untuk memahami dan
memecahkan persoalan yang dihadapi Muhammadiyah sesuai dengan gerakannya dalam konteks
situasi dan kondisi yang dihadapi.

Adapun Khittah Perjuangan Muhammadiyah itu berisi pernyataan tentang :

1. Hakikat Muhammadiyah

2. Muhammadiyah dan masyarakat

3. Muhammadiyah dan politik

4. Muhammadiyah dan Ukhuwah Islamiyah

5. Dasar Program Muhammadiyah


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Khittah

Apa itu khittah? Khittah secara bahasa berarti langkah atau jalan. Dalam dunia gerakan
Muhammadiyah, Khittah dipakai untuk menyebut panduan langkah-langkah dalam berjuang.
Khittah adalah pedoman yang dipegang oleh Muhammadiyah yang sangat berguna ketika
menghadapi kenyataan yang sebenarnya di masyarakat. Singkatnya khittah adalah garis-garis
garis haluan perjuangan Muhammadiyah.

Khittah itu mengandung konsepsi (pemikiran) perjuangan yang merupakan tuntunan, pedoman,
dan arah perjuangan. Hal tersebut mempunyai arti penting karena menjadi landasan berpikir dan
amal usaha bagi semua pimpinan dan anggota muhammadiyah. Garis-garis besar perjuangan
Muhammadiyah tersebut tidak boleh bertentangan dengan asas dan program yang telah disusun.
Isi khittah harus sesuai dengan tujuan Muhammadiyah, khittah disusun sesuai dengan
perkembangan zaman.

Jika dikaji secara menyeluruh, maka diketahui bahwa Muhammadiyah memilki beberapa macam
khittah. Ini setidaknya yang terekam dalam sejarah rumusan khittah Muhammadiyah. Di
antaranya adalah :

12 Langkah Muhammadiyah disusun oleh KH. Mas Mansyur pada masa kepemimpinannya
tahun 1936-1942

1. Memperdalam masuknya iman

2. Memperbuahkan paham agama

3. Memperbuahkan budi pekerti

4. Menuntun amal intiqod

5. Menguatkan persatuan

6. Menegakkan keadilan
7. Melakukan kebiaksanaan

8. Menguatkan majelis tanwir

9. Mengadakan konferensi bagian

10. Mempermusyawarahkan putusan

11. Mengawasi gerakan jalan

12. Mempersambung gerakan luar

B. FUNGSI

Fungsi khittah perjuangan Muhammadiyah adalah sebagai landasan berpikir bagi semua
pimpinan dan anggota juga menjadi landasan setiap amal usaha Muhammadiyah.

C. MACAM MACAM KHITTAH MUHAMMADIYAH

1. Langkah Muhammadiyah (Langkah Dua Belas Muhammadiyah)

Dirumuskan pada periode kepemimpinan K.H. Mas Mansur pada tahun 1938 1940.

Isinya :

a. Memperdalam masuknya Iman

b. Memperluas Paham Agama

c. Memperbuahkan Budi Pekerti

d. Menuntun Amalan Intiqad

e. Menguatkan Persatuan

f. Menegakkan Keadilan

g. Melakukan Kebijaksanaan

h. Menguatkan Majlis Tanwir

i. Mengadakan Konperensi Bagian


j. Mempermusyawaratkan Putusan

k. Mengawaskan Gerakan Jalan

l. Mempersambungkan Gerakan Luar

2. Khittah Palembang

Dirumuskan pada periode kepemimpinan A.R. (Ahmad Rasyid) Sutan Mansur pada tahun 1956
1959.

Isinya :

a. Menjiwai pribadi para anggota terutama pemimpin Muhammadiyah

b. Melaksanakan uswatun hasanah

c. Mengutuhkan organisasi dan merapikan administrasi

d. Memperbanyak dan mempertinggi mutu amal

e. Mempertinggi mutu anggota dan membentuk kader

f. Mempererat ukhuwah

g. Menuntun penghidupan anggota

Programnya :

1. Menempatkan Aqidah, membersihkan pokok dan alam pikiran serta penyiaran pengetahuan
agama Islam.

2. Dan segala usaha itu tidaklah boleh mundur melainkan harus maju, dan dikerjakan dengan
penuh gembira dan semangat. Maka ajaran Islam itu tidaklah hanya semata mata diajarkan
serta dipelajari melainkan harus diamalkan. Bukan orang lain yang terlebih dahulu harus diajak
dan disuruh mengerjakannya, tetapi hendaklah dimulai dari anggota Muhammadiyah sendiri.
Mereka harus berusaha memajukan dan menggembirakan kehidupannya menurut kemauan
agama Islam.
3. Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun 1969 (Khittah Ponorogo)

Dirumuskan pada periode kepemimpinan K.H. A.R. (Abdul Razaq) Fahruddin pada tahun 1969.

Program dasar perjuangan :

Dengan dakwah amar maruf nahi munkar dalam arti dan proporsi yang sebenar-benarnya
Muhammadiyah harus dapat membuktikan secara teoritis konsepsionil secara operasionil dan
secara konkrit riil, bahwa ajaran-ajaran Islam mampu mengatur masyarakat dalam NKRI yang
ber-Pancasila dan UUD 1945, menjadi masyarakat yang adil dan makmur serta sejahtera,
bahagia materiil dan spiritual yang diridlai Allah SWT.

4. Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun 1971 (Khittah Ujung Pandang)

Dirumuskan pada periode kepemimpinan K.H. A.R. (Abdul Razaq) Fahruddin pada tahun 1971.

Isinya :

a. Muhammadiyah adalah gerakan Dakwah Islam yang beramal dalam bidang kehidupan
manusia dan masyarakat, tidak mempunyai hubungan organisatoris dan tidak merupakan afiliasi
dari sesuatu partai atau organisasi apapun.

b. Setiap anggota Muhammadiyah sesuai dengan hak asasinya dapat tidak memasuki atau
memasuki organisasi lain, sepanjang tidak menyimpang dari Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, dan ketentuan- ketentuan lain yang berlaku dalam Muhammadiyah.

c. Untuk lebih memantapkan Muhammadiyah sebagai gerakan Dakwah Islam setelah Pemilu
tahun 1971, Muhammadiyah melakukan amar maruf nahi munkar secara konstruktif dan positif
terhadap Partai Muslimin Indonesia seperti halnya partai partai politik dan organisasi
organisasi lainnya.

d. Untuk lebih meningkatkan partisipasi Muhammadiyah dalam pelaksanaan pembangunan


nasional, mengamanatkan kepada PP Muhammadiyah untuk menggariskan kebijaksanaan dan
mengambil langkah langkah dalam pembangunan ekonomi, sosial, dan mental spiritual.
5. Khittah Perjuangan Muhammadiyah Tahun 1978 (Khittah Surabaya)

Dirumuskan pada periode kepemimpinan K.H. A.R. (Abdul Razaq) Fahruddin pada tahun 1978.

Dasar Program Muhammadiyah :

1 Memulihkan kembali Muhammadiyah sebagai Persyarikatan yang menghimpun sebagian


anggota masyarakat, terdiri dari muslimin dan muslimat yang beriman teguh, taat beribadah,
berakhlaq mulia, dan menjadi teladan yang baik di tengah-tengah masyarakat.

2 Meningkatkan pengertian dan kematangan anggota Muhammadiyah tentang hak dan


kewajiban sebagai warga negara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dan meningkatkan
kepekaan sosialnya terhadap persoalan dan kesulitan hidup masyarakat.

3 Menepatkan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan untuk melaksanakan dawah


amar maruf nahi munkar ke segenap penjuru dan lapisan masyarakat serta di segala bidang
kehidupan di Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945.
6. Khittah Perjuangan dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (Khittah Denpasar Tahun
2002)

Dirumuskan pada era kepemimpinan Prof. Dr. H. Ahmad Syafii Maarif pada tahun 2002.

Programnya :

Warga atau anggota Muhammadiyah yang aktif dalam kegiatan politik hendaklah bersungguh
sungguh dalam melaksanakan tugasnya dan mengedepankan empat hal :

a. Rasa tanggung jawab (amanah)

b. Berakhlak mulia (akhlaq al karimah)

c. Menjadi teladan / contoh yang baik (uswatun hasanah)

d. Perdamaian (ishlah)

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa khittah perjuangan Muhammadiyah


tahun 1969 (Khittah Ponorogo) mempunyai Pola Dasar Perjuangan antara lain :

1. Muhammadiyah berjuang untuk mencapai atau mewudkan suatu cita-cita dan keyakinan
hidup yang bersumber ajaran islam.

2. Dakwah islam dan amar makruf nahi munkar dalam arti dan proposi yang sebenar-
benarnya sebagaimana yang dituntunkan oleh Muhammad Rasulullah SAW adalah satu-satunya
jalan untuk mencapai cita-cita dan keyakinan hidup tersebut.
3. Dakwah Islam dan amar makruf nahi munkar seperti yang dimaksudkan harus dilakukan
melalui 2 saluran atau bidang secara simultan :

c. Saluran politik kenegaraan (politik praktis)

d. Saluran masyarakat

4. Untuk melakukan perjuangan dakwah Islam dan amar makruf nahi munkar seperti yang
dimaksud di atas, di buat alatnya masing-masing yang berupa organisasi :

c. Untuk saluran atau bidang politik kenegaraan (politik praktis) dengan organisasi politik
(partai).

d. Untuk saluran atau bidang kemasyarakatan dengan organisasi non partai

5. Muhammadiyah sebagai organisasi memilih dan menempatkan diri sebagai GERAKAN


ISLAM DAN AMAR MAKRUF NAHI MUNKAR DALAM BIDANG MASYARAKAT.

Sedang untuk alat perjuangan dalam bidang politik kenegaraan (politik praktis), Muhammadiyah
membentuk satu partai politik diluar organisasi Muhammadiyah.

6. Muhammadiyah harus menyadari bahwa partai tersebut adalah merupakan proyeknya dan
wajib membinanya.

7. Antara Muhammadiyah dan partai tidak ada hubungan organisatoris, tetapi memiliki
hubungan ideologis.

8. Masing-masing berdiri dan berjalan sendiri-sendiri menurut caranya sendiri-sendirii, tetapi


dengan saling pengertian dan menuju tujuan yang satu.

9. Pada prinsipnya tidak dibenarkan adanya rangkap jabatan, terutama jabatan pimpinan
antara keduanya demi tertibnya pembagian kerja sama.

Dan khittah tersebut juga memiliki Progam Dasar Perjuangan dengan dakwah dan amar maruf
nahi munkar dalam arti dan proposi yang sebenar-benarnya, Muhammadiyah harus dapat
membuktikan secara teoritis konsepsional, secara operasional dan konkrit riil bahwa ajaran islam
mampu menguatkan masyarakat dalam Negara Republik Indonesia yang berpancasila dan UUD
45 mrnjadi masyarakat yang adil dan makmur serta sejahtera, bahagia material dan spiritual yang
diridhai oleh Allah SWT
DAFTAR PUSTAKA

Nashir DR. Haedar, Manhaj Gerakan Muhammadiyah (Yogyakarta: Suara Muhammadiyah


kerjasama dengan Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah).

Tarjihbms. Files. Wordpress.com / 2007 /08 / pedoman hidup prdf.

http://taufiqismail93.blogspot.com/2014/01/macam-macam-khittah-muhammadiyah.html

Anda mungkin juga menyukai