Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya. Atas rahmat dan hidyatnya, tugas mata kuliah Rekayasa Lingkungan
yang berkaitan dengan lanjutan materi Ipam di kabupaten Denpasar provinsi Bali dapat di
selesaikan dengan baik.
Dalam penyelesaian tugas ini, makalah ini di tuliskan berdasarkan materi IPAM/SPAM
serta beberapa informasi yang terdapat pada media massa.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca dan apabila masih
terdapat kesalahan mohon dimaklumi. Adanya saran dan kritik sangat membantu untuk kami
guna memperbaiki makalah ini.
Penulis
MAKALAH REKAYASA LINGKUNGAN
IPA PETANU, KABUPATEN GIANYAR BALI
Disusun Oleh :
Dedi Hindarto (2210611039)
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Air merupakan kebutuhan utama makhluk hidup yang digunakan secara terus menerus di
semua aktifitas seperti halnya minum, memasak, mencuci, mandi dan sebagainya. Kebutuhan air
akan terus mengalami peningkatan sejalan dengan bertambahnya pemakaian oleh makhluk
hidup. Kebutuhan air dapat dibedakan dari jenis pemakaian dan tempat pemakaian, semakin
banyak jumlah penduduk maka semakin banyak jumlah pemakaian.
Bali bagian selatan terdiri atas kota Denpasar, kabupaten Badung, Gianyar dan Tabanan
perlahan mengalami peningkatan kebutuhan air bersih karena padatnya penduduk dan banyanya
pemakaian air bersih untuk kehidupan sehari hari. Semakin padat penduduk maka semakin
banyak pula kebutuhan air bersih yang dibutuhkan. Terbatasnya pasokan air bersih dan
banyaknya pengambilan sumber air tanah menyebabkan berkurangnya pasokan air bersih untuk
wilayah tesebut dan mengakibatkan tidak seimbangnya antara air yang ada dengan kebutuhan
air.
Ketersediaan air bersih harus di perhitungkan untuk kedepannya, mulai dari banyaknya air
yang di butuhkan setiap jamnya dan seberapa bagus kualiats airnya, sehingga masyarakat tidak
kawatir akan kelangsungan air bersih dimasa mendatang. Tentunya masyarakat maupun
pemerintah harus bahu membahu dalam menyediakan maupun memanfaatkan air bersih dengan
sebaik baiknya, guna mengurangi kehilangan air bersih yang sia sia.
1.3 Tujuan
2. Intake
Intake adalah bangunan penangkap air sebagai tempat air masuk dari sungai, damau atau
sumber air permukaan ke instalasi pengoalahan. Dalam IPAM Petanu air permukaan yang
digunakan merupakan sungai petanu.
Metode yang digunakan dalam pengambilan air baku adalah direct intake atau air baku
yang di ambil langsung dari sumbernya yaitu sungai petanu. Umumnya direct intake digunakan
pada sumber air yang dalam seperti sungai atau danau. Kekuranga dari intake yaitu sering
terjadinya erosi pada dinding dan pengendapan pada dasarnya.
Berikut merupakan maintenance dan monitoring yang diterapkan pada itake.
a. Sebelum air masuk bangunan intake, air baku dialirkan dari bendungan yang terbuat dari
karet. Bendungan karet berfungsi untuk memastikan aliran air tidak turbulensi dan juga
untuk pengukuran debit. Saat debit tinggi bending di kempeskan , alat ini berada di
pengawasan intansi kementrian PUPR
b. Dua bar screen yang berdimensi sama dan jarak antar dua bar screen sekitar 2-3 meter.
c. Dimensi pembuka intake di desain sesuai debit
d. Untuk maintenance bar screen dilakukan setiap 3-6 bulan dan pembersihan sampah daun
dan lumpur.
3. Sumur Pengumpul
Sumur pengumpul yang baik memiliki luas area yang cukup untuk pembersihan dan
waktu detensi setidaknya 20 menit. Desain sumur yang baik 1 meter dibawah dasar sungai dapat
menyesuaikan dengan geologis wilayah. Tipe pompa yang digunakan sentrifugal yaitu
mengubah energi kinetsi cairan menjadi energi potensial . jumlah pompa yang diguakan IPAM
Petanu adalah tiga. Dengan debit pompa kurang lebih 130 liter/detik.
Berikut merupakan beberapa maintenance dan monitoring yang diterapkan sebagai
berikut
a. Ruang pompa berada disebelah bangunan intake
b. Bar screen untuk maintenance, terdapat pembersihan sampah daun dan lumpur dan
pembersihan bar screen dilakukan setiap 3-6 bulan.
4. Unit Aerasi
Pada pengolahan Air Petanu unit Aerasi berada tepat sebelum air memasuki unit pra-
sendimentasi, berfungsi untuk meningkatkan kadar oksigen terlarut pada air agar kualitar air
menjadi baik. Desain unit Aerasi pada IPAM Petanu sangat unik karena memanfaatkan aerasi
alami dengan menggunakan beda elevasi dan peletakan batu berbentuk balok yang ditata
sedemikian rupa sehingga terjadi aerasi pada air. Unit Aerasi ini memiliki biaya operasional yang
tinggi karena tidak menggunakan aerator.
7. Unit Kogulasi
Adalah proses penambahan zat kimia yang bertujuan sebagai tawas untuk mengikat
partikel koloid yang ada pada air. Unit kogulasi yang digunakan merupakan kogulasi hidrolis
yang memnfaatkan gravitasi dan terjadi besaran tinggi terjun untuk pengaduk cepat. IPAM
Petanu menggunakan tawas PAC (Poly Alumunium Chlorid) dengan dosis rentang 10% sampai
20%. Dengan mengandalkan nozzle yang akan menyemprotkan tawas ke bak air. Debit unit
kogulasi sebesar 140 liter/detik.
8. Unit Flokulasi
Pada IPAM Petanu unit flokulasi berupa hidrolis jenis vertical baffle chanel. Memiliki
dua unit dan setiap unit terdiri atas 6 kompartemen yang berbentuk hexacoiddal, aliran air
ditentukan dengan besaran bukaan pintu air yang menghubungkan setiap kompartemen. Untuk
masing masing kompartemen memiliki kedalaman 7 meter dan berdiameter 1,5 meter
9. Unit Sedimentasi
Sendimentasi adalah unit yang mengandalkan gavitasi untuk menghilangkan padatan
pada air. Bertujuan mengendapkan flok dan menghilangkan krikil, pasir halus, dan pertikel
lainnya serta memekatkan lumpur. IPAM Petanu memiliki 3 unit sedimentasi
10. Unit Filtrasi
Proses pengolahan unit filtrasi dengan cara mengalirkan air melalui penyaring yang
disusun dari bahan bahan butiran dengan diameter dan ketebalan tertentu. Tujuannya untuk
menghilangkan bahan terlarut dan tak terlarut dari proses sedimentasi. IPAM Petanu
menggunakan filter ganda berupa pasir silica dan juga kerikil, dilengkapi dengan nozzle yang
berguna sebagai pembersih filter atau backwash.
IPAM Petanu memiliki 12 unit filtrasi dengan ketinggian berbeda, semakin rendah
kedalaman air pada unit filtrasi menandakan unit belum lama melakukan backwash