Anda di halaman 1dari 20

TUGAS PENYALURAN AIR BUANGAN

LAPORAN PERENCANAAN IPAL DI DESA LINGGAPURA

DISUSUN OLEH

TEGAR ARIF ANANDO 19251150

KELAS SARMAG

DOSEN PENGAMPU
IR.H.TRIYONO, M.Sc

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


INSTITUT TEKNOLOGI YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan sehingga
saya dapat menyelesaikan laporan lapangan ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya saya tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan lapangan ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Saya mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga saya mampu untuk
menyelesaikan laporan lapangan sebagai tugas dengan judul “Laporan Perencanaan
IPAL di Desa Linggapura”

Saya tentu menyadari bahwa laporan lapangan ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, saya
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan lapangan ini, supaya laporan
lapangan ini nantinya dapat menjadi yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi kita sekalian.

Lampung, Desember 2020

Penulis
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Linggapura merupakan bagian dari Kecamatan Selagai Lingga, Kabupaten


Lampung Tengah, Lampung yang mengalami perkembangan yang sangat lambat.
Dikarenakan infrastruktur yang ada didesa sangat tidak bagus.

Saluran pembuangan adalah salah satu contoh permasalahan infrastruktur di desa


Linggapura yang sungguh ironis dan kurang mendapat perhatian, banyak sekali yang kurang
terawat dan banyak juga yang masih belum dilakukan proses pembangunan. Disini sangat
banyak akses jalan yang terendam jika hujan sangat deras, karena disebabkan air sungai yang
meluap.

Dalam merencanakan suatu sistem penyaluran air atau Drainase, memerlukan riset
dan pengumpulan data-data khusus, seperti: data curah hujan harian, tata guna lahan di
wilaya perencanaan, dan peta Topografi serta analisa mengenai keadaan hidrologi, keadaan
klimatologi, keadaan geografi dan sebagainya.

1.2 Rumusan masalah


1. Menentukan daerah tangkapan IPAL
2. Menghitung Debit Banjr Rencana, Kemiringan
3. Menentukan ukuran pipa

1.3 Tujuan Perencanaan


1. Mengetahui dan merencanakan jaringan IPAL di Desa Linggapura
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

2.1 Letak Geografis dan Batas Administrasi


Linggapura adalah sebuah desa yang terletak di kecamatan Selagai Lingga, Lampung
Tengah, Lampung. Desa Linggapura memilki 20 RT, 5 RW, dengan luas 2,1 km 2 dengan jumlah
penduduk 611.

Batas-batas wilayah Desa Linggapura:


- Utara: Desa Tanjung Pura
- Timur: Desa Linggajaya, Desa Ringin Harjo
- Selatan: Desa Pekandangan
- Barat: Desa Neglasari

2.2 Kependudukan
Jumlah penduduk Desa Linggapura pada tahun 2020 yaitu 611 jiwa, jumlah penduduk
Desa Linggapura jiwa dengan jumlah laki-laki 295 jiwa dan perempuan 316 jiwa.

Desa/Kelurahan Penduduk
Laki-laki Perempuan Jumlah
Linggapura 295 316 611

2.3 Topografi
Desa Linggapura adalah sebuah desa yang berada pada kecamatan Selagai Lingga
provinsi Lampung, Indonesia. Lokasi Desa Linggapura berada pada ketinggian 135 meter Diatas
permukaan laut. Suhu tertinggi 32-35⁰ celcius dengan suhu terendah 23-25⁰ celcius.
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA DAN KRITERIA DESAIN

3.1 UMUM

3.1.1 Pengertian IPAL

IPAL adalah sebuah struktur teknik dan perangkat peralatan beserta perlengkapannya


yang dirancang secara khusus untuk memproses atau mengolah cairan sisa proses, sehingga sisa
proses tersebut menjadi layak dibuang ke lingkungan. Cairan sisa proses atau limbah bisa berasal
dari proses industri, pabrik, pertanian, dan perkotaan yang tidak lain merupakan hasil limbah
rumah tangga. Hasil dari pembuangan tersebut dapat membahayakan manusia maupun
lingkungan, oleh karena itu diperlukan proses pengolahan lebih lanjut sebelum dibuang ke
saluran pembuangan.

Menyaring dan membersihkan cairan yang sudah tercemar baik oleh pencemar organik
atau kimia industri menjadi tujuan utama IPAL. Oleh sebab itu, IPAL memiliki urgensi untuk
dilakukan. IPAL yang dikelola secara benar pun menjanjikan sejumlah manfaat atau kegunaan.

3.1.2 Produksi Air Buangan

Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang di buang yang berasal dari rumah tangga,
industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan
atau zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup
(Haryoto Kusnoputranto,1985).
Air limbah atau air buangan berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dikelompokan
menjadi air limbah domestik dan non domestik. Kondisi dan debit air limbah tiap wilayah tentu
berbeda tergantung dari kepadatan penduduk dan tingkat aktivitas tiap penduduk tersebut.
Pada perancanaan air buangan ini hanya untuk menentukan debit air buangan yang
dihasilkan oleh kegiatan domestik dan non domestik saja, sedangkan untuk unit pengolahan air
buangan akan dijelaskan lebih rinci pada laporan Perencanaan Bangunan Pengolahan Air
Buangan. Nilai debit buangan (Qw) dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
(
Qw =3,8× 10−3 50+
P
200 )
.......................................... (2.8)

Dimana :
Qw = rata-rata aliran limbah perhari (m3/hari)
P = populasi (jiwa)

3.1.3 Sistem Penyaluran Air Buangan

Air limbah utama dari setiap-hunian, pergerakan pertama dari bioseptictank di sini terjadi
pengolahan individu, di mana kompilasi di salurkan ke bak kontrol, di bak kontrol di olahraga
lagi dan selanjutnya di salurkan ke SWP (sweeger pit ) disini terjadi pengolahan lagi, yang pada
akhirnya di salurkan ke STP Doble decker dimana pilih menjadi air untuk taman dan air yang
dikeluarkan ke kali.
Pergerakan air limbah dimulai dari setiap unit dan menuju satu pengelola, demikian juga
dengan air hujan yang ada di padukan dengan air kotor, sehingga sistem air limbah yang bisa
digunakan pun muncul sistem "tercampur".
Sistem penyaluran tercampur merupakan sistem mengumpulkan air buangan yang
tercampur dengan air limpasan hujan (sugiharto 1987). Sistem ini digunakan karena daerah
tersebut merupakan daerah padat dan sangat terbatas untuk membangun saluran udara buangan
yang terpisah dengan saluran udara hujan, debit masing-masing buangan udara relatif kecil
sehingga dapat disatukan, memiliki jumlah besar buangan udara dan air hujan yang lebih besar
serta memiliki fluktuasi Curah hujan yang relatif kecil dari tahun ke tahun.
Bahan dan jenis pipa yang digunakan pada saluran pembuangan perumahan ini adalah
Pipa PVC (Polyvinil Chlorida), Pipa beton (pipa beton), Pipa HDPE (High Density Polythilen).
Pipa tersebut memiliki keunggulan dan fungsi masing-masing di mana penempatan dan
penggunaan pipa tersebut diadaptasi dengan fungsi pipa tersebut.

3.1.4 Sistem Pemipaan yang Diterapkan

1. Pipa Persil
Pipa persil adalah pipa saluran yang terletak di dalam rumah dan langsung
menerima air buangan dari instalasi plambing bangunan.Memiliki diameter 3”- 4”,
kemiringan pipa 2%. Teknis penyambungannya antara debit dari persil dengan debit dari
saluran pengumpul kecil sekali maka penyambungannya tegak lurus.

2. Pipa Servis
Pipa servis adalah pipa saluran yang menerima air buangan dari pipa persil yang
kemudian akan menyalurkan air buangan tersebut ke pipa lateral. Diameter pipa servis
sekitar 6”- 8”, kemiringan pipa 0.5 - 1%. Lebar galian pemasangan pipa servis minimal
0,45 m dan dengan kedalaman benam awal 0.6 m. Sebaiknya pipa ini disambungkan ke
pipa lateral di setiap manhole.

3. Pipa Lateral
Pipa lateral adalah pipa saluran yang menerima aliran dari pipa servis untuk
dialirkan ke pipa cabang, terletak di sepanjang jalan sekitar daerah pelayanan. Diameter
awal pipa lateral minimal 8”, dengan kemiringan pipa sebesar 0,5 - 1%.

4. Pipa Cabang
Pipa cabang adalah pipa saluran yang menerima air buangan dari pipa-pipa
lateral. Diameternya bervariasi tergantung dari debit yang mengalir pada masing-masing
pipa. Kemiringan pipa asekitar 0,2 - 1%.

5. Pipa Induk
Pipa induk adalah pipa utama yang menerima aliran air buangan dari pipa-pipa
cabang dan meneruskannya ke lokasi instalasi pengolahan air buangan. Kemiringan
pipanya sekitar 0,2– 1%.

3.1.5 Penampang Saluran Terbuka

Saluran terbuka adalah tipe saluran yang dimana permukaan aliran air bersentuhan
dengan udara sehingga tekanan air dianggap sama dengan tekanan atmosfer. Saluran ini
berfungsi mengalirkan air limpasan permukaan atau air hujan yang terletak di daerah yang
mempunyai luasan cukup, ataupun drainase air non-hujan yang tidak membahayakan
kesehatan/mengganggu lingkungan. Contoh saluran terbuka antara lain: Sungai, saluran irigasi,
selokan, talud dan estuari.

3.1.6 Karakteristik Air Limbah Domestik

Limbah cair rumah tangga atau domestic adalah air buangan yang berasal dari penggunaan
untuk kebersihan yaitu gabungan limbah dapur, kamar mandi, toilet, cucian, dan sebagainya.
Komposisi limbah cair rata-rata mengandung bahan organic dan senyawa mineral yang berasal
dari sisa makanan, urin, dan sabun. Sebagian limbah rumah tangga berbentuk suspense lainnya
dalam bentuk bahan terlarut. Limbah cair ini dapat dibagi 2 yaitu limbah cair kakus yang umum
disebut black water dan limbah cair dari mandi-cuci yang disebut grey water. Black water oleh
sebagian penduduk dibuang melalui septic tank, namun sebagian dibuang langsung kesungai.
Sedangkan gray water hampir seluruhnya dibuang kesungai melalui saluran. Perkembangan
penduduk kota-kota besar semakin meningkat pesat, seiring dengan pesatnya laju pembangunan,
sehingga jumlah limbah domestik yang dihasilkan juga semakin besar. Sedangkan daya dukung
sungai atau badan air penerima limbah domestik yang ada justru cenderung menurun dilihat dari
terus menurunnya debit sungai tersebut.
3.2 Proyeksi Penduduk
Sebelum menghitung debit air buangan (Qw), perlu dilakukan perhitungan proyeksi
penduduk sesuai dengan tahun rencana serta menghitung debit estimasi dari limbah domestik dan
non domestik di Desa Cosmic terlebih dahulu. Dalam perencanaan ini pertambahan jumlah
penduduk diproyeksikan berdasarkan blok – blok yang telah dibagi sebelumnya. Perhitungan
proyeksi penduduk untuk Desa ini menggunakan Metode Geometri dengan ratio pertambahan
penduduk per tahun adalah 5%. Berikut adalah persamaan untuk metode geometri :

Pn = Po ( 1+ r ) dn ...................................................................... (2.9)

Dimana :
Pn = jumlah penduduk pada akhir tahun periode
Po = jumlah penduduk pada awal proyeksi
r = rata-rata presentase tambahan penduduk tiap tahun
dn = kurun waktu proyeksi

Berikut merupakan hasil proyeksi penduduk Desa Linggapura dengan tahun proyeksi
adalah 10 tahun.
- Proyeksi Penduduk Blok A
PENDUDUK EKSISTING
BLOK TAHUN
(JIWA)
2020 203
2021 261
2022 322
2023 381
2024 441
2025 506
A 2026 569
2027 624
2028 681
2029 694
2030 749
2031 795
2032 857
2033 923
2034 972
2035 1024
2036 1087
2037 1141
2038 1210
2039 1267

- Proyeksi Penduduk Blok B


PENDUDUK EKSISTING
BLOK TAHUN
(JIWA)
2020 188
2021 247
2022 302
2023 364
2024 434
2025 483
2026 536
2027 604
2028 661
B 2029 709
2030 768
2031 823
2032 881
2033 935
2034 986
2035 1042
2036 1095
2037 1144
2038 1191
2039 1253

- Proyeksi Penduduk Blok C


PENDUDUK EKSISTING
BLOK TAHUN
(JIWA)
2020 220
2021 279
2022 334
2023 391
2024 452
2025 515
2026 579
2027 626
2028 678
2029 734
C
2030 793
2031 857
2032 910
2033 973
2034 1030
2035 1097
2036 1154
2037 1217
2038 1282
2039 1329
3.3 Perhitungan Limbah Domestik
Air buangan (air limbah) domestik adalah air bekas pemakaian yang berasal dari
aktivitas daerah pemukiman yang kontaminannya didominasi oleh bahan organik.
Analisis produksi air buangan bertujuan untuk memperoleh debit air buangan (Qw) yang
akan dialirkan dalam saluran air buangan. Qw dapat dihitung dengan mengalikan jumlah
penduduk dengan standar debit limbah domestik yang dihasilkan.

Pada perhitungan debit air limbah domestik dan non domestik ini menggunakan
tahun perencanaan selama 20 tahun kedepan. Dalam 20 tahun tersebut, dibagi kembali
menjadi 5 tahun sehingga didapat perhitungan pada masing-masing tahun
2015,2020,2025,2030,2035. Tetapi debit air limbah domestik dan non domestik yang
digunakan adalah pada tahun 2035 karena dalam perhitungan dimensi saluran air
buangan, total limbah yang digunakan adalah pada tahun 2035.

Pada debit air buangan domestik, diasumsikan bahwa air buangan tiap penduduk
sebesar 95 L/orang/hari, sehingga diketahui debit air buangan domestik di Desa
Linggapura setelah 20 tahun sebagai berikut:
PERENCANAAN JARINGAN PIPA AIR LIMBAH

1. Lokasi : Blok A

Perencanaan jaringan pipa air limbah pada blok A menggunakan jumlah penduduk tahun proyeksi
yaitu pada tahun 2020 dengan jumlah penduduk 203 jiwa. Lalu jumlah penduduk dibagi berdasarkan
persentasi yang ada.

Blok A
Pipa 1 = 23% = 125 jiwa
Pipa 2 = 18% = 78 jiwa
Total = 203 jiwa

Pipa 1

Pipa 1
L= 283M
D= 124 M
Pipa 2
R=0,013
V=0,73
Pipa 2
S=0,012
L= 407M
D= 147 M
R=0,02
V=0,85
S=0,01
Dimensi Pipa Air Limbah - 1

No Uraian Ipal Satuan


 KK KK
1 Jumlah Jiwa (P) 125 Org
P = P/1000 0,125
2 Q air bersih (Qab) 95 Lt/org/hari
3 Jml Qab = Qab x P 11875 Lt/hari
11,875 M3/hari
4 Jml Q air limbah (Qr) = (80%) x 9500 Lt/hari
jml Qair bersih
9,5 M3/hari
0,15 Lt/det
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 0,21 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 0,015 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 1,352 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8)
Q full 1,745 Lt/det
0,000174 M3/det

Dimensi Pipa Air Limbah - 2

No Uraian Ipal Satuan


 KK KK
1 Jumlah Jiwa (P) 78 Org
P = P/1000 0,078
2 Q air bersih (Qab) 95 Lt/org/hari
3 Jml Qab = Qab x P 7410 Lt/hari
7,410 M3/hari
4 Jml Q air limbah (Qr) = (80%) x 5928 Lt/hari
jml Qair bersih
5,928 M3/hari
0,096 Lt/det
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 0.12 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 0.0096 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 0,61 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8)
Q full 1,33 Lt/det
0,000133 M3/det
DEBIT TOTAL AIR LIMBAH BLOK A

(
Qw =3,8× 10−3 50+
P
200 )
(
Qw =3,8× 10−3 50+
203
200 )
Qw =3,8× 10−3 ( 51,015 )
3
Qw =0,19386 m /hari

2. Lokasi : Blok B

Perencanaan jaringan pipa air limbah pada blok B menggunakan jumlah penduduk tahun proyeksi
yaitu pada tahun 2020 dengan jumlah penduduk 188 jiwa

Blok B
Pipa 3 = 28% = 188 jiwa
Total = 188 jiwa

Pipa 3

Pipa 3
L= 501M
D= 152 M
R=0,025
V=0,93
S=0,01
Dimensi Pipa Air Limbah - 3

No Uraian Ipal Satuan


 KK KK
1 Jumlah Jiwa (P) 188 Org
P = P/1000 0,188
2 Q air bersih (Qab) 95 Lt/org/hari
3 Jml Qab = Qab x P 1786 Lt/hari
17,86 M3/hari
4 Jml Q air limbah (Qr) = (80%) x 1428 Lt/hari
jml Qair bersih
1,428 M3/hari
0,34 Lt/det
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 0,425 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 0,034 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 2,13 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8)
Q full 2,56 Lt/det
0,000256 M3/det

DEBIT TOTAL AIR LIMBAH BLOK B

(
Qw =3,8× 10−3 50+
P
200 )
(
Qw =3,8× 10−3 50+
188
200 )
−3
Qw =3,8× 10 ( 50,94 )

3
Q w =0,19357 m /hari
3. Lokasi : Blok C

Perencanaan jaringan pipa air limbah pada blok C menggunakan jumlah penduduk tahun proyeksi
yaitu pada tahun 2020 dengan jumlah penduduk 220 jiwa

Blok C
Pipa 4 = 31% = 220 jiwa
Total = 220 jiwa

Pipa 4

Pipa 4
L= 435M
D= 144 M
R=0,021
V=0,84
S=0,012
Dimensi Pipa Air Limbah - 4

No Uraian Ipal Satuan


 KK KK
1 Jumlah Jiwa (P) 220 Org
P = P/1000 0,220
2 Q air bersih (Qab) 95 Lt/org/hari
3 Jml Qab = Qab x P 2090 Lt/hari
20,90 M3/hari
4 Jml Q air limbah (Qr) = (80%) x 1672 Lt/hari
jml Qair bersih
1,672 M3/hari
0,43 Lt/det
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 0,537 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 0,043 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 2,73 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8)
Q full 3,41 Lt/det
0,000341 M3/det

DEBIT TOTAL AIR LIMBAH BLOK C

Qw =3,8× 10−3 50+( P


200 )
Qw =3,8× 10−3 50+( 220
200 )
−3
Qw =3,8× 10 ( 51,1 )

3
Qw =0,1942m /hari
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.4 HASIL DAN PEMBAHASAN

- Perhitungan Daya Tampung IPAL

Blok Q full
A 3,075 lt/det
B 2,560 lt/det
C 3,410 lt/det
Total 9.045 lt/det

- Debit total IPAL Desa Linggapura

Qw =3,8× 10
−3
(50+ 200P )
Dimana :
Qw = rata-rata aliran limbah perhari (m3/hari)
P = populasi (jiwa)

Qw =3,8× 10−3 50+( 611


200 )
−3
Qw =3,8× 10 ( 53,05 )

Qw =0.2016 m3 /hari
BAB V

PENUTUP

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa blok C mempunyai jumlah penduduk terbesar
dengan pipa utama nya tidak terlalu panjang, dan itu pun sebaliknya berlaku dengan blok B yaitu
memiliki penduduk tersedikit tetapi pipa utama paling panjang. Dan data diatas juga terlihat yang
memiliki debit aliran IPAL adalah blok C yaitu 0,1942 m3 /hari.

Saya berharap pihak berwenang dan masyarakat desa Linggapura ditahun ini dan ditahun
berikutnya semakin peduli terhadap sistem pembuangan limbah desa Linggapura. Dan juga
peduli terhadap lingkungan, agar tidak terjadi lagi suatu bencana alam kekeringan maupun
kebanjiran yang merugikan semua pihak.

Sekian laporan yang dapat saya berikan, jika ada tutur kata yang tidak berkenan, atau
makalah saya kurang lengkap saya mohon maaf sebesar-besarnya. Wassalammualaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh.

LAMPUNG

Anda mungkin juga menyukai