DISUSUN OLEH:
TEKHNIK LINGKUNGAN
2019/2020
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan pertolongan-Nya kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul
"Laporan Perencanaan IPAL Komunal Kelurahan klitren, Gondokusuman,
Yogyakarta" sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Penyaluran Air Buangan dan Drainase.
Proses pembuatan laporan ini tentu saja tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih
banyak kepada :
1. Bapak Ir. H. Triyono, M.Sc. Selaku dosen pengampu mata kuliah
PAB/Drainase di Institut Teknologi Yogyakarta atas semua saran
dan bantuan yang sangat berguna dan membantu.
2. Kedua orang tua kami yang selalu memberikan doa dan dukungan
secara moril dan materil.
3. Pihak-pihak lain yang turut membantu dalam pembuatan laporan ini,
segenap warga masyarakat daerah kelurahan Klitren, teman-teman
kelas, kakak-kakak tingkat dan yang lainnya yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Akhirnya, penulis berharap laporan ini dapat menjadi sesuatu yang
bermanfaat bagi masyarakat di masa yang akan datang serta penulis
berharap laporan ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca,
meskipun tulisan ini masih terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari
kata sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
bermanfaat untuk menyempurnakan laporan ini di masa yang akan datang.
Yogyakarta,
Desember 2019
Penulis
2
BAB 1
PENDAHULUAN
Saluran drainase menuju sungai juga banyak yang telah beralih fungsi
sebagai pembuangan limbah berupa sampah. Kondisi yang demikian
mengakibatkan timbulnya genangan air yang muncul ketika hujan, baik karena
kapasitas drainase yang kurang memadai, maupun sebagai dampak luapan aliran
sungai.
3
1.2 Rumusan masalah
1. Menentukan daerah tangkapan IPAL
2. Menghitung Debit Banjr Rencana, Luas profil basah, Kemiringan
3. Menentukan ukuran pipa
4
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN
2.2 Kependudukan
Banyaknya jumlah penduduk kelurahan klitren pada tahun 2018 yaitu
9.567 jiwa, jumlah penduduk kelurahan klitren 9.567 jiwa dengan jumlah laki-laki
4.660 jiwa dan perempuan 4.907 jiwa.
Desa/Kelurahan Penduduk
Laki-laki Perempuan Jumlah
Klitren 4.660 4.907 9.567
2.3 Topografi
Kelurahan klitren adalah sebuah Kelurahan klitren berada pada kecamatan
Gondokusuman provinsi daerah istimewa Jogjakarta, Indonesia. Lokasi ibukota
kelurahan klitren berada pada ketinggian 120 meter Diatas permukaan laut. Suhu
tertinggi 33-34⁰ celcius dengan suhu terendah 23-24⁰ celcius. Bentangan wilayah
dikelurahan Klitren 75% berupa daerah yang datar sampai 25% daerah yang
berombak.
5
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA DAN KRITERIA DESAIN
3.1 UMUM
Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang di buang yang berasal dari
rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya
mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan
manusia serta mengganggu lingkungan hidup (Haryoto Kusnoputranto,1985).
Air limbah atau air buangan berasal dari berbagai sumber, secara garis besar
dikelompokan menjadi air limbah domestik dan non domestik. Kondisi dan debit
air limbah tiap wilayah tentu berbeda tergantung dari kepadatan penduduk dan
tingkat aktivitas tiap penduduk tersebut.
Pada perancanaan air buangan ini hanya untuk menentukan debit air
buangan yang dihasilkan oleh kegiatan domestik dan non domestik saja,
6
sedangkan untuk unit pengolahan air buangan akan dijelaskan lebih rinci pada
laporan Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan. Nilai debit buangan
(Qw) dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
(
Qw =3,8× 10−3 50+
P
200 )
.......................................... (2.8)
Dimana :
Qw = rata-rata aliran limbah perhari (m3/hari)
P = populasi (jiwa)
1. Pipa Persil
Pipa persil adalah pipa saluran yang terletak di dalam rumah dan
langsung menerima air buangan dari instalasi plambing
bangunan.Memiliki diameter 3”- 4”, kemiringan pipa 2%. Teknis
7
penyambungannya antara debit dari persil dengan debit dari saluran
pengumpul kecil sekali maka penyambungannya tegak lurus.
2. Pipa Servis
Pipa servis adalah pipa saluran yang menerima air buangan dari
pipa persil yang kemudian akan menyalurkan air buangan tersebut ke pipa
lateral. Diameter pipa servis sekitar 6”- 8”, kemiringan pipa 0.5 - 1%.
Lebar galian pemasangan pipa servis minimal 0,45 m dan dengan
kedalaman benam awal 0.6 m. Sebaiknya pipa ini disambungkan ke pipa
lateral di setiap manhole.
3. Pipa Lateral
Pipa lateral adalah pipa saluran yang menerima aliran dari pipa
servis untuk dialirkan ke pipa cabang, terletak di sepanjang jalan sekitar
daerah pelayanan. Diameter awal pipa lateral minimal 8”, dengan
kemiringan pipa sebesar 0,5 - 1%.
4. Pipa Cabang
Pipa cabang adalah pipa saluran yang menerima air buangan dari
pipa-pipa lateral. Diameternya bervariasi tergantung dari debit yang
mengalir pada masing-masing pipa. Kemiringan pipa asekitar 0,2 - 1%.
5. Pipa Induk
Pipa induk adalah pipa utama yang menerima aliran air buangan
dari pipa-pipa cabang dan meneruskannya ke lokasi instalasi pengolahan
air buangan. Kemiringan pipanya sekitar 0,2– 1%.
Saluran terbuka adalah tipe saluran yang dimana permukaan aliran air
bersentuhan dengan udara sehingga tekanan air dianggap sama dengan tekanan
atmosfer. Saluran ini berfungsi mengalirkan air limpasan permukaan atau air
hujan yang terletak di daerah yang mempunyai luasan cukup, ataupun drainase air
non-hujan yang tidak membahayakan kesehatan/mengganggu lingkungan. Contoh
saluran terbuka antara lain: Sungai, saluran irigasi, selokan, talud dan estuari.
Limbah cair rumah tangga atau domestic adalah air buangan yang berasal
dari penggunaan untuk kebersihan yaitu gabungan limbah dapur, kamar mandi,
toilet, cucian, dan sebagainya. Komposisi limbah cair rata-rata mengandung bahan
organic dan senyawa mineral yang berasal dari sisa makanan, urin, dan sabun.
8
Sebagian limbah rumah tangga berbentuk suspense lainnya dalam bentuk bahan
terlarut. Limbah cair ini dapat dibagi 2 yaitu limbah cair kakus yang umum
disebut black water dan limbah cair dari mandi-cuci yang disebut grey water.
Black water oleh sebagian penduduk dibuang melalui septic tank, namun sebagian
dibuang langsung kesungai. Sedangkan gray water hampir seluruhnya dibuang
kesungai melalui saluran. Perkembangan penduduk kota-kota besar semakin
meningkat pesat, seiring dengan pesatnya laju pembangunan, sehingga jumlah
limbah domestik yang dihasilkan juga semakin besar. Sedangkan daya dukung
sungai atau badan air penerima limbah domestik yang ada justru cenderung
menurun dilihat dari terus menurunnya debit sungai tersebut.
Pn = Po ( 1+ r ) dn ...................................................................... (2.9)
Dimana :
Pn = jumlah penduduk pada akhir tahun periode
Po = jumlah penduduk pada awal proyeksi
r = rata-rata presentase tambahan penduduk tiap tahun
dn = kurun waktu proyeksi
Berikut merupakan hasil proyeksi penduduk Kelurahan Klitren dengan
tahun proyeksi adalah 20 tahun.
9
Proyeksi Penduduk Blok A
2033 1179
BLOK TAHUN PENDUDUK EKSISTING
(JIWA)
A 2018 1062
2019 11
2020 1229
2021 1291
2022 1355
2023 1423
2024 1494
2025 1568
2026 1647
2027 1729
2028 1816
2029 1907
2030 2002
2031 2102
10
2032 2207
2033 2317
11
2021 1358
2022 1426
2023 1497
2024 1572
2025 1650
2026 1733
2027 1820
2028 1910
2029 2006
2030 2106
2031 2212
2032 2322
2033 2438
12
2031 3313
2032 3479
13
2021 1840
2022 1932
2023 2028
2024 2130
2025 2236
2026 2348
2027 2465
2028 2589
2029 2718
2030 2854
2031 2997
2032 3146
2033 3304
3.3 Perhitungan Limbah Domestik
Air buangan (air limbah) domestik adalah air bekas pemakaian yang berasal
dari aktivitas daerah pemukiman yang kontaminannya didominasi oleh bahan
organik. Analisis produksi air buangan bertujuan untuk memperoleh debit air
buangan (Qw) yang akan dialirkan dalam saluran air buangan. Qw dapat dihitung
dengan mengalikan jumlah penduduk dengan standar debit limbah domestik yang
dihasilkan.
14
Tabel 2.12 Standar Air Buangan Yogyakarta
Pada perhitungan debit air limbah domestik dan non domestik ini
menggunakan tahun perencanaan selama 20 tahun kedepan. Dalam 20 tahun
tersebut, dibagi kembali menjadi 5 tahun sehingga didapat perhitungan pada
masing-masing tahun 2013, 2017, 2022, 2027 dan 2032. Tetapi debit air limbah
domestik dan non domestik yang digunakan adalah pada tahun 2032 karena dalam
perhitungan dimensi saluran air buangan, total limbah yang digunakan adalah
pada tahun 2032.
Pada debit air buangan domestik, diasumsikan bahwa air buangan tiap
penduduk sebesar 120 L/orang/hari, sehingga diketahui debit air buangan
domestik di Kelurahan Klitren setelah 20 tahun sebagai berikut:
15
PERENCANAAN JARINGAN PIPAAIR LIMNAH
1. Lokasi : Blok A
Perencanaan jaringan pipa air limbah pada blok A menggunakan jumlah
penduduk tahun proyeksi yaitu pada tahun 2033 dengan jumlah penduduk 2317 jiwa.
Lalu jumlah penduduk dibagi berdasarkan persentasi yang ada.
Blok A
Pipa 1 = 20% = 465 jiwa
Pipa 16 = 40% = 926 jiwa
Pipa 15 = 40% = 926 jiwa
Total = 2317 jiwa
Pipa 1
L= 93 M
D=150 M
R=0,03
V=0,70
S=0,013
Pipa 15
L= 402M
D=200 M
R=0,04
V=0,8
S=0,01
Pipa 16
L= 376 M
D=150 M
R=0,03
V=0,70
S=0,013
16
Dimensi Pipa Air Limbah - 1
17
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 1,287 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 0,103 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 6,154 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8)
Q full 7,691 Lt/det
0,01 M3/det
9 Dengan menggunakan diagram manning dengan harga n = 0,15 didapat :
Angka manning (n) 0,015
Slope 0,013
V (kecepatan pengairan) 0,70
Diameter pipa 100,00 (mm)
Radius hidrolis R 0,03 (m)
10 Aktual :
Diameter Pipa (D) 150,00 (mm)
Versi hitungan :
11 V min 0,73 (m/det)
Diameter Pipa (D) 0,053 (m)
Luas Tampang Pipa (A) 0,002 (m)
Sloope 0,013
18
Angka manning (n) 0,015
Slope 0,01
V (kecepatan pengairan) 0,8
Diameter pipa 150,00 (mm)
Radius hidrolis R 0,04 (m)
10 Aktual :
Diameter Pipa (D) 200,00 (mm)
Versi hitungan :
11 V min 0,46 (m/det)
Diameter Pipa (D) 0,108 (m)
Luas Tampang Pipa (A) 0,009 (m)
Sloope 0,013
2. Lokasi : Blok B
Perencanaan jaringan pipa air limbah pada blok B menggunakan jumlah
penduduk tahun proyeksi yaitu pada tahun 2033 dengan jumlah penduduk 5480 jiwa.
Blok B
Pipa 2 = 30% = 1644 jiwa
Pipa 18 = 20% = 1096 jiwa
Pipa 12 = 28% = 1534 jiwa
Pipa 14 = 22% = 1205 jiwa
Total = 5480 jiwa
19
Pipa 2
L= 381M
D=250 M
R=0,05
V=0,8
S=0,008
Pipa 12 Pipa 18
L= 346 M L= 402 M
D=350 M D=150 M
R=0,08 R=0,03
V=0,8 V=0,70
S=0,004 S=0,013
20
9 Dengan menggunakan diagram manning dengan harga n = 0,15 didapat :
Angka manning (n) 0,015
Slope 0,008
V (kecepatan pengairan) 0,8
Diameter pipa 200,00 (mm)
Radius hidrolis R 0,05 (m)
10 Aktual :
Diameter Pipa (D) 250,00 (mm)
21
Dimensi Pipa Air Limbah – 12
pipa 12 diameternya akan lebih besar karna pada pipa 12 akan juga mengalirkan
air yang berasal dari pipa 2 menuju pipa utama yaitu pipa 13. Sehingga untuk
perhitungannya kami menambahkan jumlah penduduk untuk pipa 2 ditambah dengan
jumlah penduduk untuk pipa 12 sehingga di dapat :
22
3. Lokasi Blok C
Perencanaan jaringan pipa air limbah pada blok C menggunakan jumlah
penduduk tahun proyeksi yaitu pada tahun 2033 dengan jumlah penduduk 2438 jiwa.
Blok C
Pipa 19 = 30% = 731 jiwa
Pipa 11 = 50% = 1219 jiwa
Pipa 13 = 20% = 488 Jiwa
Total = 2438 jiwa
Pipa 19
L= 346 M
D=150 M
Pipa 18 R=0,03
L= 402 M V=0,70
D=150 M S=0,013
R=0,03
V=0,70
S=0,013
23
Dimensi Pipa Air Limbah - 19
24
Dimensi Pipa Air Limbah - 11
25
4. Lokasi Blok D
Perencanaan jaringan pipa air limbah pada blok D menggunakan jumlah
penduduk tahun proyeksi yaitu pada tahun 2033 dengan jumlah penduduk 3479 jiwa.
Blok D
Pipa 3 = 23% = 800 jiwa
Pipa 20 = 26% = 904 jiwa
Pipa 10 = 15% = 521 jiwa
Pipa 9 = 26% = 904 jiwa
Pipa 17 =10% = 350 jiwa
Total = 3479 jiwa
Pipa 3
L= 323 M
D=250 M
R=0,05
V=0,8
S=0,008
Pipa 20
L= 427 M
D=150 M
Pipa 9 R=0,03
L= 300 M V=0,70
D=250 M S=0,013
R=0,05
V=0,8
S=0,008
26
Dimensi Pipa Air Limbah - 3
27
Dimensi Pipa Air Limbah - 20
28
Dimensi Pipa Air Limbah - 9
pipa 9 diameternya akan lebih besar karna pada pipa 9 akan juga mengalirkan air
yang berasal dari pipa 3 menuju pipa utama yaitu pipa 17. Sehingga untuk
perhitungannya kami menambahkan jumlah penduduk untuk pipa 3 ditambah dengan
jumlah penduduk untuk pipa 9 sehingga di dapat :
29
5. Lokasi Blok E
Perencanaan jaringan pipa air limbah pada blok D menggunakan jumlah
penduduk tahun proyeksi yaitu pada tahun 2033 dengan jumlah penduduk 2804 jiwa.
Blok E
Pipa 4 = 18% = 505 jiwa
Pipa 12 = 35% = 982 jiwa
Pipa 8 = 25% = 701 jiwa
Pipa 5 = 22% = 616 jiwa
Total = 2804 jiwa
Pipa 4
L= 157 M
D=150 M
R=0,03
V=0,70
S=0,013
Pipa 5
L= 210 M
D=250 M
R=0,04
V=0,8
S=0,008
Pipa 21
L= 300 M
D=150 M
R=0,03
V=0,70
S=0,013
Pipa 8
L= 268 M
D=200 M
R=0,04
V=0,8
S=0,001
30
Dimensi Pipa Air Limbah - 4
31
Dimensi Pipa Air Limbah - 21
32
Dimensi Pipa Air Limbah – 5
pipa 5 diameternya akan lebih besar karna pada pipa 5 akan juga mengalirkan air
yang berasal dari pipa 4 menuju pipa 8. Sehingga untuk perhitungannya kami
menambahkan jumlah penduduk untuk pipa 5 ditambah dengan jumlah penduduk untuk
pipa 4 sehingga di dapat :
33
Dimensi Pipa Air Limbah – 8
pipa 8 diameternya akan lebih besar karna pada pipa 8 akan juga mengalirkan air
yang berasal dari pipa 5 dan pipa 4 menuju pipa utama yaitu pipa 17. Sehingga untuk
perhitungannya kami menambahkan jumlah penduduk untuk pipa 8 ditambah dengan
jumlah penduduk untuk pipa 5 dan pipa 4 sehingga di dapat :
34
6. Lokasi Blok F
Perencanaan jaringan pipa air limbah pada blok F menggunakan jumlah
penduduk tahun proyeksi yaitu pada tahun 2033 dengan jumlah penduduk 3304 jiwa.
Blok F
Pipa 22 = 20% = 661 jiwa
Pipa 17 = 20% = 661jiwa
Pipa 6 = 30% = 991 jiwa
Pipa 7 = 30% = 991 jiwa
Total = 3304 jiwa
Pipa 22
L= 268 M
D=150 M
R=0,03
V=0,70
S=0,013
Pipa 6
L= 242 M
D=150 M
R=0,03
V=0,70
S=0,013
Pipa 7
L= 313M
D=280 M
R=0,05
V=0,8
S=0,005
35
Dimensi Pipa Air Limbah - 22
36
95,136 M3/hari
1,1 Lt/det
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 1,375 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 0,11 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 6,935 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8) 0,8
Q full 8,668 Lt/det
0,01 M3/det
9 Dengan menggunakan diagram manning dengan harga n = 0,15 didapat :
Angka manning (n) 0,015
Slope 0,013
V (kecepatan pengairan) 0,70
Diameter pipa 100,00 (mm)
Radius hidrolis R 0,03 (m)
10 Aktual :
Diameter Pipa (D) 150,00 (mm)
Versi hitungan :
11 V min (m/det)
Diameter Pipa (D) (m)
Luas Tampang Pipa (A) (m)
Sloope
37
Dimensi Pipa Air Limbah – 7
pipa 7 diameternya akan lebih besar karna pada pipa 7 akan juga mengalirkan air
yang berasal dari pipa 6 menuju IPAL. Sehingga untuk perhitungannya kami
menambahkan jumlah penduduk untuk pipa 8 ditambah dengan jumlah penduduk untuk
pipa 6 sehingga di dapat :
38
7. PIPA UTAMA
Disebut pipa utama karna pipa ini menampung debit air lebih banyak dari pipa-
pipa lainnya, dan pipa ini yang nantinya langsung berhubungan ke IPAL. Kami
merancang 4 pipa utama pada kelurahan klitren ini. Yaitu :
1) Dimensi Pipa Utama Air Limbah – 14
pipa utama 14 diameternya besar karna pada pipa utama 14 ini akan mengalirkan
air yang berasal dari pipa 16, pipa 15 dan pipa 18 menuju IPAL. Sehingga untuk
perhitungannya kami menambahkan jumlah penduduk untuk pipa-pipa tersebut
sehingga di dapat :
39
2) Dimensi Pipa Utama Air Limbah – 13
pipa utama 13 diameternya besar karna pada pipa utama 13 ini akan mengalirkan
air yang berasal dari pipa 16, pipa 15, pipa 18, pipa 14, dan pipa 12 menuju IPAL.
Sehingga untuk perhitungannya kami menambahkan jumlah penduduk untuk pipa-
pipa tersebut sehingga di dapat :
40
jml Qair bersih
1074,24 M3/hari
12,43 Lt/det
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 15,537 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 1,243 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 537,534 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8) 0,8
Q full 671,917 Lt/det
0,67 M3/det
9 Dengan menggunakan diagram manning dengan harga n = 0,15 didapat :
Angka manning (n) 0,015
Slope 0,001
V (kecepatan pengairan) 0,9
Diameter pipa 900,00 (mm)
Radius hidrolis R 0,2 (m)
10 Aktual :
Diameter Pipa (D) 950,00 (mm)
41
4) Dimensi Pipa Utama Air Limbah – 17
pipa utama 17 diameternya besar karna pada pipa utama 17 ini akan mengalirkan
air yang berasal dari pipa 9, pipa 21 dan pipa 8 menuju IPAL. Sehingga untuk
perhitungannya kami menambahkan jumlah penduduk untuk pipa-pipa tersebut
sehingga di dapat :
42
Perhitungan Slopee Menggunakan Rumus
Blok Q full
A 39,645 lt/det
B 61,663 lt/det
C 20,48 lt/det
D 98,078 lt/det
E 56,00125lt/det
F 75,041 lt/det
350,90825lt/det
TOTAL
0,35 m3/sec
43
LAMPIRAN
44