Anda di halaman 1dari 44

TUGAS PAB/DRAINASE

LAPORAN PERENCANAAN IPAL KOMUNAL KELURAHAN


KLITREN

DISUSUN OLEH:

 Nabila Yolanda Husna 18250916


 Nur Safitri 18250922
 Randi Achmad Al-aqraf 18250929

TEKHNIK LINGKUNGAN

INSTITUT TEKNOLOGI YOGYAKARTA

2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan pertolongan-Nya kami dapat menyelesaikan laporan yang berjudul
"Laporan Perencanaan IPAL Komunal Kelurahan klitren, Gondokusuman,
Yogyakarta" sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Penyaluran Air Buangan dan Drainase.
Proses pembuatan laporan ini tentu saja tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak. Pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terimakasih
banyak kepada :
1. Bapak Ir. H. Triyono, M.Sc. Selaku dosen pengampu mata kuliah
PAB/Drainase di Institut Teknologi Yogyakarta atas semua saran
dan bantuan yang sangat berguna dan membantu.
2. Kedua orang tua kami yang selalu memberikan doa dan dukungan
secara moril dan materil.
3. Pihak-pihak lain yang turut membantu dalam pembuatan laporan ini,
segenap warga masyarakat daerah kelurahan Klitren, teman-teman
kelas, kakak-kakak tingkat dan yang lainnya yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Akhirnya, penulis berharap laporan ini dapat menjadi sesuatu yang
bermanfaat bagi masyarakat di masa yang akan datang serta penulis
berharap laporan ini dapat menambah wawasan bagi para pembaca,
meskipun tulisan ini masih terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari
kata sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
bermanfaat untuk menyempurnakan laporan ini di masa yang akan datang.

Yogyakarta,
Desember 2019

Penulis

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Klitren merupakan bagian dari Kota Yogyakarta yang


mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dinamika aktivitas perkotaan yang
terjadi di Klitren melibatkan perubahan penggunaan lahan dari lahan alami
menuju lahan terbangun. Lahan terbangun yang kedap air akan mempengaruhi
siklus hidrologi yang ada. Lahan kedap air menyebabkan berkurangnya infiltrasi
dan perkolasi pada tanah sehingga air lebih banyak ditransformasikan menjadi
limpasan permukaan (Nagle dan Spencer, 1997).

Wilayah permukiman di perkotaan ini dengan kondisi bangunan yang


sangat padat dan hampir seluruh wilayahnya merupakan lahan terbangun.
Padatnya permukiman kota ini dicirikan pula dengan banyaknya bangunan rumah
dan gedung bertingkat. Sungai Belik yang melintasi kampung ini bahkan sudah
mengalami penyempitan tubuh sungai akibat kebutuhan akan lahan tersebut.

Saluran drainase menuju sungai juga banyak yang telah beralih fungsi
sebagai pembuangan limbah berupa sampah. Kondisi yang demikian
mengakibatkan timbulnya genangan air yang muncul ketika hujan, baik karena
kapasitas drainase yang kurang memadai, maupun sebagai dampak luapan aliran
sungai.

Kondisi saluran drainase Kelurahan Klitren yang telah mengalami


dinamika dan perubahan fungsi ini menyebabkan terjadinya banjir genangan
ketika hujan terjadi dengan intensitas tinggi. Masalah genangan ini harus diatasi
untuk perbaikan kualitas lingkungan permukiman padat di perkotaan ini. Untuk
itu perlu dilakukan sistem perencanaan drainase yang matang.

Dalam merencanakan suatu sistem penyaluran air atau Drainase,


memerlukan riset dan pengumpulan data-data khusus, seperti: data curah hujan
harian, tata guna lahan di wilaya perencanaan, dan peta Topografi serta analisa
mengenai keadaan hidrologi, keadaan klimatologi, keadaan geografi dan
sebagainya.

3
1.2 Rumusan masalah
1. Menentukan daerah tangkapan IPAL
2. Menghitung Debit Banjr Rencana, Luas profil basah, Kemiringan
3. Menentukan ukuran pipa

1.3 Tujuan Perencanaan


1. Mengetahui dan merencanakan jaringan IPAL di kelurahan Klitren.

4
BAB II
GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

2.1 Letak Geografis dan Batas Administrasi


Klitren adalah sebuah kelurahan yang terletak di kecamatan
Gondokusuman, Yogyakarta, D.I Yogyakarta. Kelurahan klitren memilki 63 RT,
16 RW, dengan luas 680.000 km2 dengan jumlah penduduk 9.567.

Batas-batas wilayah kelurahan Klitren:


Utara: Desa Caturtunggal
Timur: Kelurahan Demangan
Selatan: Kelurahan Demangan dan Kelurahan Baciro
Barat: Kelurahan Terban, Kelurahan Kotabaru, dan Kelurahan Bausasran

2.2 Kependudukan
Banyaknya jumlah penduduk kelurahan klitren pada tahun 2018 yaitu
9.567 jiwa, jumlah penduduk kelurahan klitren 9.567 jiwa dengan jumlah laki-laki
4.660 jiwa dan perempuan 4.907 jiwa.

Desa/Kelurahan Penduduk
Laki-laki Perempuan Jumlah
Klitren 4.660 4.907 9.567

2.3 Topografi
Kelurahan klitren adalah sebuah Kelurahan klitren berada pada kecamatan
Gondokusuman provinsi daerah istimewa Jogjakarta, Indonesia. Lokasi ibukota
kelurahan klitren berada pada ketinggian 120 meter Diatas permukaan laut. Suhu
tertinggi 33-34⁰ celcius dengan suhu terendah 23-24⁰ celcius. Bentangan wilayah
dikelurahan Klitren 75% berupa daerah yang datar sampai 25% daerah yang
berombak.

5
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA DAN KRITERIA DESAIN

3.1 UMUM

3.1.1 Pengertian IPAL

IPAL adalah sebuah struktur teknik dan perangkat peralatan beserta


perlengkapannya yang dirancang secara khusus untuk memproses atau mengolah
cairan sisa proses, sehingga sisa proses tersebut menjadi layak dibuang ke
lingkungan. Cairan sisa proses atau limbah bisa berasal dari proses industri,
pabrik, pertanian, dan perkotaan yang tidak lain merupakan hasil limbah rumah
tangga. Hasil dari pembuangan tersebut dapat membahayakan manusia maupun
lingkungan, oleh karena itu diperlukan proses pengolahan lebih lanjut sebelum
dibuang ke saluran pembuangan.

Menyaring dan membersihkan cairan yang sudah tercemar baik oleh


pencemar organik atau kimia industri menjadi tujuan utama IPAL. Oleh sebab itu,
IPAL memiliki urgensi untuk dilakukan. IPAL yang dikelola secara benar pun
menjanjikan sejumlah manfaat atau kegunaan.

3.1.2 Produksi Air Buangan

Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang di buang yang berasal dari
rumah tangga, industri maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya
mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan
manusia serta mengganggu lingkungan hidup (Haryoto Kusnoputranto,1985).
Air limbah atau air buangan berasal dari berbagai sumber, secara garis besar
dikelompokan menjadi air limbah domestik dan non domestik. Kondisi dan debit
air limbah tiap wilayah tentu berbeda tergantung dari kepadatan penduduk dan
tingkat aktivitas tiap penduduk tersebut.
Pada perancanaan air buangan ini hanya untuk menentukan debit air
buangan yang dihasilkan oleh kegiatan domestik dan non domestik saja,

6
sedangkan untuk unit pengolahan air buangan akan dijelaskan lebih rinci pada
laporan Perencanaan Bangunan Pengolahan Air Buangan. Nilai debit buangan
(Qw) dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

(
Qw =3,8× 10−3 50+
P
200 )
.......................................... (2.8)

Dimana :
Qw = rata-rata aliran limbah perhari (m3/hari)
P = populasi (jiwa)

3.1.3 Sistem Penyaluran Air Buangan

Air limbah utama dari setiap-hunian, pergerakan pertama dari


bioseptictank di sini terjadi pengolahan individu, di mana kompilasi di salurkan ke
bak kontrol, di bak kontrol di olahraga lagi dan selanjutnya di salurkan ke SWP
(sweeger pit ) disini terjadi pengolahan lagi, yang pada akhirnya di salurkan ke
STP Doble decker dimana pilih menjadi air untuk taman dan air yang dikeluarkan
ke kali.
Pergerakan air limbah dimulai dari setiap unit dan menuju satu pengelola,
demikian juga dengan air hujan yang ada di padukan dengan air kotor, sehingga
sistem air limbah yang bisa digunakan pun muncul sistem "tercampur".
Sistem penyaluran tercampur merupakan sistem mengumpulkan air buangan yang
tercampur dengan air limpasan hujan (sugiharto 1987). Sistem ini digunakan
karena daerah tersebut merupakan daerah padat dan sangat terbatas untuk
membangun saluran udara buangan yang terpisah dengan saluran udara hujan,
debit masing-masing buangan udara relatif kecil sehingga dapat disatukan,
memiliki jumlah besar buangan udara dan air hujan yang lebih besar serta
memiliki fluktuasi Curah hujan yang relatif kecil dari tahun ke tahun.
Bahan dan jenis pipa yang digunakan pada saluran pembuangan
perumahan ini adalah Pipa PVC (Polyvinil Chlorida), Pipa beton (pipa beton),
Pipa HDPE (High Density Polythilen). Pipa tersebut memiliki keunggulan dan
fungsi masing-masing di mana penempatan dan penggunaan pipa tersebut
diadaptasi dengan fungsi pipa tersebut.

3.1.4 Sistem Pemipaan yang Diterapkan

1. Pipa Persil
Pipa persil adalah pipa saluran yang terletak di dalam rumah dan
langsung menerima air buangan dari instalasi plambing
bangunan.Memiliki diameter 3”- 4”, kemiringan pipa 2%. Teknis

7
penyambungannya antara debit dari persil dengan debit dari saluran
pengumpul kecil sekali maka penyambungannya tegak lurus.

2. Pipa Servis
Pipa servis adalah pipa saluran yang menerima air buangan dari
pipa persil yang kemudian akan menyalurkan air buangan tersebut ke pipa
lateral. Diameter pipa servis sekitar 6”- 8”, kemiringan pipa 0.5 - 1%.
Lebar galian pemasangan pipa servis minimal 0,45 m dan dengan
kedalaman benam awal 0.6 m. Sebaiknya pipa ini disambungkan ke pipa
lateral di setiap manhole.

3. Pipa Lateral
Pipa lateral adalah pipa saluran yang menerima aliran dari pipa
servis untuk dialirkan ke pipa cabang, terletak di sepanjang jalan sekitar
daerah pelayanan. Diameter awal pipa lateral minimal 8”, dengan
kemiringan pipa sebesar 0,5 - 1%.

4. Pipa Cabang
Pipa cabang adalah pipa saluran yang menerima air buangan dari
pipa-pipa lateral. Diameternya bervariasi tergantung dari debit yang
mengalir pada masing-masing pipa. Kemiringan pipa asekitar 0,2 - 1%.

5. Pipa Induk
Pipa induk adalah pipa utama yang menerima aliran air buangan
dari pipa-pipa cabang dan meneruskannya ke lokasi instalasi pengolahan
air buangan. Kemiringan pipanya sekitar 0,2– 1%.

3.1.5 Penampang Saluran Terbuka

Saluran terbuka adalah tipe saluran yang dimana permukaan aliran air
bersentuhan dengan udara sehingga tekanan air dianggap sama dengan tekanan
atmosfer. Saluran ini berfungsi mengalirkan air limpasan permukaan atau air
hujan yang terletak di daerah yang mempunyai luasan cukup, ataupun drainase air
non-hujan yang tidak membahayakan kesehatan/mengganggu lingkungan. Contoh
saluran terbuka antara lain: Sungai, saluran irigasi, selokan, talud dan estuari.

3.1.6 Karakteristik Air Limbah Domestik

Limbah cair rumah tangga atau domestic adalah air buangan yang berasal
dari penggunaan untuk kebersihan yaitu gabungan limbah dapur, kamar mandi,
toilet, cucian, dan sebagainya. Komposisi limbah cair rata-rata mengandung bahan
organic dan senyawa mineral yang berasal dari sisa makanan, urin, dan sabun.

8
Sebagian limbah rumah tangga berbentuk suspense lainnya dalam bentuk bahan
terlarut. Limbah cair ini dapat dibagi 2 yaitu limbah cair kakus yang umum
disebut black water dan limbah cair dari mandi-cuci yang disebut grey water.
Black water oleh sebagian penduduk dibuang melalui septic tank, namun sebagian
dibuang langsung kesungai. Sedangkan gray water hampir seluruhnya dibuang
kesungai melalui saluran. Perkembangan penduduk kota-kota besar semakin
meningkat pesat, seiring dengan pesatnya laju pembangunan, sehingga jumlah
limbah domestik yang dihasilkan juga semakin besar. Sedangkan daya dukung
sungai atau badan air penerima limbah domestik yang ada justru cenderung
menurun dilihat dari terus menurunnya debit sungai tersebut.

3.2 Proyeksi Penduduk


Sebelum menghitung debit air buangan (Qw), perlu dilakukan perhitungan
proyeksi penduduk sesuai dengan tahun rencana serta menghitung debit estimasi
dari limbah domestik dan non domestik di Desa Cosmic terlebih dahulu. Dalam
perencanaan ini pertambahan jumlah penduduk diproyeksikan berdasarkan blok –
blok yang telah dibagi sebelumnya. Perhitungan proyeksi penduduk untuk Desa
ini menggunakan Metode Geometri dengan ratio pertambahan penduduk per
tahun adalah 5%. Berikut adalah persamaan untuk metode geometri :

Pn = Po ( 1+ r ) dn ...................................................................... (2.9)

Dimana :
Pn = jumlah penduduk pada akhir tahun periode
Po = jumlah penduduk pada awal proyeksi
r = rata-rata presentase tambahan penduduk tiap tahun
dn = kurun waktu proyeksi
Berikut merupakan hasil proyeksi penduduk Kelurahan Klitren dengan
tahun proyeksi adalah 20 tahun.

9
Proyeksi Penduduk Blok A
2033 1179
BLOK TAHUN PENDUDUK EKSISTING
(JIWA)
A 2018 1062
2019 11
2020 1229
2021 1291
2022 1355
2023 1423
2024 1494
2025 1568
2026 1647
2027 1729
2028 1816
2029 1907
2030 2002
2031 2102

10
2032 2207
2033 2317

BLOK TAHUN PENDUDUK EKSISTING


(JIWA)
B 2018 2636
2019 2768
2020 2906
2021 3051
2022 3204
2023 3364
2024 3532
2025 3709
2026 3894
2027 4089
2028 4294
2029 4508
2030 4734
2031 4970
2032 5219
2033 5480

Proyeksi Penduduk Blok C


BLOK TAHUN PENDUDUK EKSISTING
(JIWA)
C 2018 1173
2019 1232
2020 1293

11
2021 1358
2022 1426
2023 1497
2024 1572
2025 1650
2026 1733
2027 1820
2028 1910
2029 2006
2030 2106
2031 2212
2032 2322
2033 2438

Proyeksi Penduduk Blok D


BLOK TAHUN PENDUDUK EKSISTING
(JIWA)
D 2018 1757
2019 1845
2020 1973
2021 2034
2022 2136
2023 2242
2024 2354
2025 2472
2026 2596
2027 2726
2028 2862
2029 3005
2030 3155

12
2031 3313
2032 3479

BLOK TAHUN PENDUDUK EKSISTING


(JIWA)
E 2018 1349
2019 1.416
2020 1.487
2021 1.562
2022 1.640
2023 1.722
2024 1.808
2025 1.898
2026 1.993
2027 2.093
2028 2.197
2029 2.307
2030 2.423
2031 2.544
2032 2.671
2033 2.804

Proyeksi Penduduk Blok F


BLOK TAHUN PENDUDUK EKSISTING
(JIWA)
F 2018 1590
2019 1669
2020 1752

13
2021 1840
2022 1932
2023 2028
2024 2130
2025 2236
2026 2348
2027 2465
2028 2589
2029 2718
2030 2854
2031 2997
2032 3146
2033 3304
3.3 Perhitungan Limbah Domestik
Air buangan (air limbah) domestik adalah air bekas pemakaian yang berasal
dari aktivitas daerah pemukiman yang kontaminannya didominasi oleh bahan
organik. Analisis produksi air buangan bertujuan untuk memperoleh debit air
buangan (Qw) yang akan dialirkan dalam saluran air buangan. Qw dapat dihitung
dengan mengalikan jumlah penduduk dengan standar debit limbah domestik yang
dihasilkan.

14
Tabel 2.12 Standar Air Buangan Yogyakarta

Pada perhitungan debit air limbah domestik dan non domestik ini
menggunakan tahun perencanaan selama 20 tahun kedepan. Dalam 20 tahun
tersebut, dibagi kembali menjadi 5 tahun sehingga didapat perhitungan pada
masing-masing tahun 2013, 2017, 2022, 2027 dan 2032. Tetapi debit air limbah
domestik dan non domestik yang digunakan adalah pada tahun 2032 karena dalam
perhitungan dimensi saluran air buangan, total limbah yang digunakan adalah
pada tahun 2032.
Pada debit air buangan domestik, diasumsikan bahwa air buangan tiap
penduduk sebesar 120 L/orang/hari, sehingga diketahui debit air buangan
domestik di Kelurahan Klitren setelah 20 tahun sebagai berikut:

15
PERENCANAAN JARINGAN PIPAAIR LIMNAH
1. Lokasi : Blok A
Perencanaan jaringan pipa air limbah pada blok A menggunakan jumlah
penduduk tahun proyeksi yaitu pada tahun 2033 dengan jumlah penduduk 2317 jiwa.
Lalu jumlah penduduk dibagi berdasarkan persentasi yang ada.
Blok A
Pipa 1 = 20% = 465 jiwa
Pipa 16 = 40% = 926 jiwa
Pipa 15 = 40% = 926 jiwa
Total = 2317 jiwa

Pipa 1
L= 93 M
D=150 M
R=0,03
V=0,70
S=0,013

Pipa 15
L= 402M
D=200 M
R=0,04
V=0,8
S=0,01

Pipa 16
L= 376 M
D=150 M
R=0,03
V=0,70
S=0,013

16
Dimensi Pipa Air Limbah - 1

No Uraian Ipal Satuan


 KK KK
1 Jumlah Jiwa (P) 465 Org
P = P/1000 0,465
2 Q air bersih (Qab) 120 Lt/org/hari
3 Jml Qab = Qab x P 55800 Lt/hari
55,800 M3/hari
4 Jml Q air limbah (Qr) = (80%) x 44640 Lt/hari
jml Qair bersih
44,64 M3/hari
0,52 Lt/det
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 0,65 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 0,052 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 1,813 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8) 0,8
Q full 2,266 Lt/det
0,000227 M3/det
9 Dengan menggunakan diagram manning dengan harga n = 0,15 didapat :
Angka manning (n) 0,015
Slope 0,013
V (kecepatan pengairan) 0,70
Diameter pipa 100.00 (mm)
Radius hidrolis R 0,03 (m)
10 Aktual :
Diameter Pipa (D) 150.00 (mm)
Versi hitungan :
11 V min 0,73 (m/det)
Diameter Pipa (D) 0,053 (m)
Luas Tampang Pipa (A) 0,002 (m)
Sloope 0,013

Dimensi Pipa Air Limbah - 16

No Uraian Ipal Satuan


 KK KK
1 Jumlah Jiwa (P) 926 Org
P = P/1000 0,926
2 Q air bersih (Qab) 120 Lt/org/hari
3 Jml Qab = Qab x P 111120 Lt/hari
111,12 M3/hari
4 Jml Q air limbah (Qr) = (80%) x 88896 Lt/hari
jml Qair bersih
88,896 M3/hari
1,03 Lt/det

17
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 1,287 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 0,103 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 6,154 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8)
Q full 7,691 Lt/det
0,01 M3/det
9 Dengan menggunakan diagram manning dengan harga n = 0,15 didapat :
Angka manning (n) 0,015
Slope 0,013
V (kecepatan pengairan) 0,70
Diameter pipa 100,00 (mm)
Radius hidrolis R 0,03 (m)
10 Aktual :
Diameter Pipa (D) 150,00 (mm)
Versi hitungan :
11 V min 0,73 (m/det)
Diameter Pipa (D) 0,053 (m)
Luas Tampang Pipa (A) 0,002 (m)
Sloope 0,013

Dimensi Pipa Air Limbah - 15


pipa 15 diameternya akan lebih besar karna pada pipa 15 akan juga mengalirkan
air yang berasal dari pipa 16 menuju pipa utama yaitu pipa 14. Sehingga untuk
perhitungannya kami menambahkan jumlah penduduk untuk pipa 16 ditambah dengan
jumlah penduduk untuk pipa 15 sehingga di dapat :

No Uraian Ipal Satuan


 KK KK
1 Jumlah Jiwa (P) 1391 Org
P = P/1000 1,391
2 Q air bersih (Qab) 120 Lt/org/hari
3 Jml Qab = Qab x P 166920 Lt/hari
166,92 M3/hari
4 Jml Q air limbah (Qr) = (80%) x 133536 Lt/hari
jml Qair bersih
133,536 M3/hari
1,55 Lt/det
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 1,937 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 0,155 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 12,766 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8)
Q full 15,957 Lt/det
0,02 M3/det
9 Dengan menggunakan diagram manning dengan harga n = 0,15 didapat :

18
Angka manning (n) 0,015
Slope 0,01
V (kecepatan pengairan) 0,8
Diameter pipa 150,00 (mm)
Radius hidrolis R 0,04 (m)
10 Aktual :
Diameter Pipa (D) 200,00 (mm)
Versi hitungan :
11 V min 0,46 (m/det)
Diameter Pipa (D) 0,108 (m)
Luas Tampang Pipa (A) 0,009 (m)
Sloope 0,013

2. Lokasi : Blok B
Perencanaan jaringan pipa air limbah pada blok B menggunakan jumlah
penduduk tahun proyeksi yaitu pada tahun 2033 dengan jumlah penduduk 5480 jiwa.
Blok B
Pipa 2 = 30% = 1644 jiwa
Pipa 18 = 20% = 1096 jiwa
Pipa 12 = 28% = 1534 jiwa
Pipa 14 = 22% = 1205 jiwa
Total = 5480 jiwa

19
Pipa 2
L= 381M
D=250 M
R=0,05
V=0,8
S=0,008

Pipa 12 Pipa 18
L= 346 M L= 402 M
D=350 M D=150 M
R=0,08 R=0,03
V=0,8 V=0,70
S=0,004 S=0,013

Dimensi Pipa Air Limbah - 2

No Uraian Ipal Satuan


 KK KK
1 Jumlah Jiwa (P) 1644 Org
P = P/1000 1,644
2 Q air bersih (Qab) 120 Lt/org/hari
3 Jml Qab = Qab x P 197280 Lt/hari
197,28 M3/hari
4 Jml Q air limbah (Qr) = (80%) x 104832 Lt/hari
jml Qair bersih
104,832 M3/hari
1,83 Lt/det
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 2,287 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 0,183 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 17,202 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8)
Q full 21,502 Lt/det
0,02 M3/det

20
9 Dengan menggunakan diagram manning dengan harga n = 0,15 didapat :
Angka manning (n) 0,015
Slope 0,008
V (kecepatan pengairan) 0,8
Diameter pipa 200,00 (mm)
Radius hidrolis R 0,05 (m)
10 Aktual :
Diameter Pipa (D) 250,00 (mm)

Dimensi Pipa Air Limbah - 18

No Uraian Ipal Satuan


 KK KK
1 Jumlah Jiwa (P) 1092 Org
P = P/1000 1,092
2 Q air bersih (Qab) 120 Lt/org/hari
3 Jml Qab = Qab x P 131040 Lt/hari
131,04 M3/hari
4 Jml Q air limbah (Qr) = (80%) x 104832 Lt/hari
jml Qair bersih
104,832 M3/hari
1,21 Lt/det
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 1,512 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 0,121 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 8,232 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8)
Q full 10,29 Lt/det
0,01 M3/det
9 Dengan menggunakan diagram manning dengan harga n = 0,15 didapat :
Angka manning (n) 0,15
Slope 0,013
V (kecepatan pengairan) 0,70
Diameter pipa 100,00 (mm)
Radius hidrolis R 0,03 (m)
10 Aktual :
Diameter Pipa (D) 150,00 (mm)
Versi hitungan :
11 V min 0,73 (m/det)
Diameter Pipa (D) 0,053 (m)
Luas Tampang Pipa (A) 0,002 (m)
Sloope 0,013

21
Dimensi Pipa Air Limbah – 12
pipa 12 diameternya akan lebih besar karna pada pipa 12 akan juga mengalirkan
air yang berasal dari pipa 2 menuju pipa utama yaitu pipa 13. Sehingga untuk
perhitungannya kami menambahkan jumlah penduduk untuk pipa 2 ditambah dengan
jumlah penduduk untuk pipa 12 sehingga di dapat :

No Uraian Ipal Satuan


 KK KK
1 Jumlah Jiwa (P) 3178 Org
P = P/1000 3,178
2 Q air bersih (Qab) 120 Lt/org/hari
3 Jml Qab = Qab x P 381360 Lt/hari
381,36 M3/hari
4 Jml Q air limbah (Qr) = (80%) x 147264 Lt/hari
jml Qair bersih
147,264 M3/hari
3,53 Lt/det
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 4,412 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 0,353 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 55,985 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8) 0,8
Q full 69,981 Lt/det
0,07 M3/det
9 Dengan menggunakan diagram manning dengan harga n = 0,15 didapat :
Angka manning (n) 0,015
Slope 0,004
V (kecepatan pengairan) 0,8
Diameter pipa 315,00 (mm)
Radius hidrolis R 0,08 (m)
10 Aktual :
Diameter Pipa (D) 350,00 (mm)

22
3. Lokasi Blok C
Perencanaan jaringan pipa air limbah pada blok C menggunakan jumlah
penduduk tahun proyeksi yaitu pada tahun 2033 dengan jumlah penduduk 2438 jiwa.
Blok C
Pipa 19 = 30% = 731 jiwa
Pipa 11 = 50% = 1219 jiwa
Pipa 13 = 20% = 488 Jiwa
Total = 2438 jiwa

Pipa 19
L= 346 M
D=150 M
Pipa 18 R=0,03
L= 402 M V=0,70
D=150 M S=0,013
R=0,03
V=0,70
S=0,013

23
Dimensi Pipa Air Limbah - 19

No Uraian Ipal Satuan


 KK KK
1 Jumlah Jiwa (P) 731 Org
P = P/1000 0,731
2 Q air bersih (Qab) 120 Lt/org/hari
3 Jml Qab = Qab x P 87720 Lt/hari
87,72 M3/hari
4 Jml Q air limbah (Qr) = (80%) x 70176 Lt/hari
jml Qair bersih
70,176 M3/hari
0,81 Lt/det
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 1,012 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 0,101 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 4,039 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8) 0,8
Q full 5,048 Lt/det
0,01 M3/det
9 Dengan menggunakan diagram manning dengan harga n = 0,15 didapat :
Angka manning (n) 0,015
Slope 0,013
V (kecepatan pengairan) 0,70
Diameter pipa 100,00 (mm)
Radius hidrolis R 0,03 (m)
10 Aktual :
Diameter Pipa (D) 150,00 (mm)
Versi hitungan :
11 V min 0,73 (m/det)
Diameter Pipa (D) 0,053 (m)
Luas Tampang Pipa (A) 0,002 (m)
Sloope 0,013

24
Dimensi Pipa Air Limbah - 11

No Uraian Ipal Satuan


 KK KK
1 Jumlah Jiwa (P) 1219 Org
P = P/1000 1,219
2 Q air bersih (Qab) 120 Lt/org/hari
3 Jml Qab = Qab x P 146280 Lt/hari
146,28 M3/hari
4 Jml Q air limbah (Qr) = (80%) x 117024 Lt/hari
jml Qair bersih
117,024 M3/hari
1,35 Lt/det
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 1,687 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 0,135 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 10,017 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8) 0,8
Q full 12,521 Lt/det
0,01 M3/det
9 Dengan menggunakan diagram manning dengan harga n = 0,15 didapat :
Angka manning (n) 0,015
Slope 0,01
V (kecepatan pengairan) 0,8
Diameter pipa 150,00 (mm)
Radius hidrolis R 0,04 (m)
10 Aktual :
Diameter Pipa (D) 200,00 (mm)

25
4. Lokasi Blok D
Perencanaan jaringan pipa air limbah pada blok D menggunakan jumlah
penduduk tahun proyeksi yaitu pada tahun 2033 dengan jumlah penduduk 3479 jiwa.
Blok D
Pipa 3 = 23% = 800 jiwa
Pipa 20 = 26% = 904 jiwa
Pipa 10 = 15% = 521 jiwa
Pipa 9 = 26% = 904 jiwa
Pipa 17 =10% = 350 jiwa
Total = 3479 jiwa

Pipa 3
L= 323 M
D=250 M
R=0,05
V=0,8
S=0,008

Pipa 20
L= 427 M
D=150 M
Pipa 9 R=0,03
L= 300 M V=0,70
D=250 M S=0,013
R=0,05
V=0,8
S=0,008

26
Dimensi Pipa Air Limbah - 3

No Uraian Ipal Satuan


 KK KK
1 Jumlah Jiwa (P) 800 Org
P = P/1000 0,800
2 Q air bersih (Qab) 120 Lt/org/hari
3 Jml Qab = Qab x P 96000 Lt/hari
96 M3/hari
4 Jml Q air limbah (Qr) = (80%) x 76800 Lt/hari
jml Qair bersih
76,8 M3/hari
0,89 Lt/det
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 1,112 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 0,089 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 4,74 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8) 5,925
Q full 0,01 Lt/det
M3/det
9 Dengan menggunakan diagram manning dengan harga n = 0,15 didapat :
Angka manning (n) 0,0015
Slope 0,013
V (kecepatan pengairan) 0,70
Diameter pipa 100,00 (mm)
Radius hidrolis R 0,03 (m)
10 Aktual :
Diameter Pipa (D) 150,00 (mm)
Versi hitungan :
11 V min 0,73 (m/det)
Diameter Pipa (D) 0,053 (m)
Luas Tampang Pipa (A) 0,002 (m)
Sloope 0,013

27
Dimensi Pipa Air Limbah - 20

No Uraian Ipal Satuan


 KK KK
1 Jumlah Jiwa (P) 904 Org
P = P/1000 0,904
2 Q air bersih (Qab) 120 Lt/org/hari
3 Jml Qab = Qab x P 108480 Lt/hari
108,48 M3/hari
4 Jml Q air limbah (Qr) = (80%) x 86784 Lt/hari
jml Qair bersih
86,784 M3/hari
1 Lt/det
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 1,25 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 0,1 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 5,865 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8) 0,8
Q full 7,331 Lt/det
0,01 M3/det
9 Dengan menggunakan diagram manning dengan harga n = 0,15 didapat :
Angka manning (n) 0,015
Slope 0,013
V (kecepatan pengairan) 0,70
Diameter pipa 100,00 (mm)
Radius hidrolis R 0,03 (m)
10 Aktual :
Diameter Pipa (D) 150,00 (mm)
Versi hitungan :
11 V min 0,73 (m/det)
Diameter Pipa (D) 0,053 (m)
Luas Tampang Pipa (A) 0,002 (m)
Sloope 0,013

28
Dimensi Pipa Air Limbah - 9
pipa 9 diameternya akan lebih besar karna pada pipa 9 akan juga mengalirkan air
yang berasal dari pipa 3 menuju pipa utama yaitu pipa 17. Sehingga untuk
perhitungannya kami menambahkan jumlah penduduk untuk pipa 3 ditambah dengan
jumlah penduduk untuk pipa 9 sehingga di dapat :

No Uraian Ipal Satuan


 KK KK
1 Jumlah Jiwa (P) 1704 Org
P = P/1000 1,704
2 Q air bersih (Qab) 120 Lt/org/hari
3 Jml Qab = Qab x P 204480 Lt/hari
204,48 M3/hari
4 Jml Q air limbah (Qr) = (80%) x 163584 Lt/hari
jml Qair bersih
163,584 M3/hari
1,89 Lt/det
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 2,362 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 0,189 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 18,278 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8) 0,8
Q full 22,847 Lt/det
0,02 M3/det
9 Dengan menggunakan diagram manning dengan harga n = 0,15 didapat :
Angka manning (n) 0,015
Slope 0,008
V (kecepatan pengairan) 0,8
Diameter pipa 200,00 (mm)
Radius hidrolis R 0,05 (m)
10 Aktual :
Diameter Pipa (D) 250,00 (mm)

29
5. Lokasi Blok E
Perencanaan jaringan pipa air limbah pada blok D menggunakan jumlah
penduduk tahun proyeksi yaitu pada tahun 2033 dengan jumlah penduduk 2804 jiwa.
Blok E
Pipa 4 = 18% = 505 jiwa
Pipa 12 = 35% = 982 jiwa
Pipa 8 = 25% = 701 jiwa
Pipa 5 = 22% = 616 jiwa
Total = 2804 jiwa

Pipa 4
L= 157 M
D=150 M
R=0,03
V=0,70
S=0,013

Pipa 5
L= 210 M
D=250 M
R=0,04
V=0,8
S=0,008

Pipa 21
L= 300 M
D=150 M
R=0,03
V=0,70
S=0,013

Pipa 8
L= 268 M
D=200 M
R=0,04
V=0,8
S=0,001

30
Dimensi Pipa Air Limbah - 4

No Uraian Ipal Satuan


 KK KK
1 Jumlah Jiwa (P) 505 Org
P = P/1000 0,505
2 Q air bersih (Qab) 120 Lt/org/hari
3 Jml Qab = Qab x P 60600 Lt/hari
60,6 M3/hari
4 Jml Q air limbah (Qr) = (80%) x 48480 Lt/hari
jml Qair bersih
48,48 M3/hari
0,56 Lt/det
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 0,7 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 0,056 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 2,082 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8) 0,8
Q full 2,602 Lt/det
0,01 M3/det
9 Dengan menggunakan diagram manning dengan harga n = 0,015 didapat :
Angka manning (n) 0,015
Slope 0,013
V (kecepatan pengairan) 0,70
Diameter pipa 100,00 (mm)
Radius hidrolis R 0,03 (m)
10 Aktual :
Diameter Pipa (D) 150,00 (mm)

31
Dimensi Pipa Air Limbah - 21

No Uraian Ipal Satuan


 KK KK
1 Jumlah Jiwa (P) 982 Org
P = P/1000 0,982
2 Q air bersih (Qab) 120 Lt/org/hari
3 Jml Qab = Qab x P 117480 Lt/hari
117,48 M3/hari
4 Jml Q air limbah (Qr) = (80%) x 94272 Lt/hari
jml Qair bersih
94,272 M3/hari
1,09 Lt/det
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 1,362 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 0,109 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 6,820 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8) 0,8
Q full 9,525 Lt/det
0,01 M3/det
9 Dengan menggunakan diagram manning dengan harga n = 0,15 didapat :
Angka manning (n) 0,015
Slope 0,013
V (kecepatan pengairan) 0,70
Diameter pipa 100,00 (mm)
Radius hidrolis R 0,03 (m)
10 Aktual :
Diameter Pipa (D) 150,00 (mm)
Versi hitungan :
11 V min (m/det)
Diameter Pipa (D) (m)
Luas Tampang Pipa (A) (m)
Sloope

32
Dimensi Pipa Air Limbah – 5
pipa 5 diameternya akan lebih besar karna pada pipa 5 akan juga mengalirkan air
yang berasal dari pipa 4 menuju pipa 8. Sehingga untuk perhitungannya kami
menambahkan jumlah penduduk untuk pipa 5 ditambah dengan jumlah penduduk untuk
pipa 4 sehingga di dapat :

No Uraian Ipal Satuan


 KK KK
1 Jumlah Jiwa (P) 616 Org
P = P/1000 0,616
2 Q air bersih (Qab) 120 Lt/org/hari
3 Jml Qab = Qab x P 73920 Lt/hari
73,92 M3/hari
4 Jml Q air limbah (Qr) = (80%) x 59136 Lt/hari
jml Qair bersih
59,136 M3/hari
0,68 Lt/det
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 0,85 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 0,068 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 2,952 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8) 0,8
Q full 3,69 Lt/det
0,00369 M3/det
9 Dengan menggunakan diagram manning dengan harga n = 0,15 didapat :
Angka manning (n) 0,015
Slope 0,008
V (kecepatan pengairan) 0,8
Diameter pipa 150,00 (mm)
Radius hidrolis R 0,04 (m)
10 Aktual :
Diameter Pipa (D) 250,00 (mm)
Versi hitungan :
11 V min (m/det)
Diameter Pipa (D) (m)
Luas Tampang Pipa (A) (m)
Sloope

33
Dimensi Pipa Air Limbah – 8
pipa 8 diameternya akan lebih besar karna pada pipa 8 akan juga mengalirkan air
yang berasal dari pipa 5 dan pipa 4 menuju pipa utama yaitu pipa 17. Sehingga untuk
perhitungannya kami menambahkan jumlah penduduk untuk pipa 8 ditambah dengan
jumlah penduduk untuk pipa 5 dan pipa 4 sehingga di dapat :

No Uraian Ipal Satuan


 KK KK
1 Jumlah Jiwa (P) 1317 Org
P = P/1000 1,317
2 Q air bersih (Qab) 120 Lt/org/hari
3 Jml Qab = Qab x P 158040 Lt/hari
158,04 M3/hari
4 Jml Q air limbah (Qr) = (80%) x 126432 Lt/hari
jml Qair bersih
126,432 M3/hari
1,46 Lt/det
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 1,825 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 0,146 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 11,519 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8) 0,8
Q full 14,398 Lt/det
0,01 M3/det
9 Dengan menggunakan diagram manning dengan harga n = 0,15 didapat :
Angka manning (n) 0,015
Slope 0,01
V (kecepatan pengairan) 0,8
Diameter pipa 150,00 (mm)
Radius hidrolis R 0,04 (m)
10 Aktual :
Diameter Pipa (D) 200,00 (mm)
Versi hitungan :
11 V min 0,46 (m/det)
Diameter Pipa (D) 0,108 (m)
Luas Tampang Pipa (A) 0,009 (m)
Sloope 0,013

34
6. Lokasi Blok F
Perencanaan jaringan pipa air limbah pada blok F menggunakan jumlah
penduduk tahun proyeksi yaitu pada tahun 2033 dengan jumlah penduduk 3304 jiwa.
Blok F
Pipa 22 = 20% = 661 jiwa
Pipa 17 = 20% = 661jiwa
Pipa 6 = 30% = 991 jiwa
Pipa 7 = 30% = 991 jiwa
Total = 3304 jiwa

Pipa 22
L= 268 M
D=150 M
R=0,03
V=0,70
S=0,013

Pipa 6
L= 242 M
D=150 M
R=0,03
V=0,70
S=0,013

Pipa 7
L= 313M
D=280 M
R=0,05
V=0,8
S=0,005

35
Dimensi Pipa Air Limbah - 22

No Uraian Ipal Satuan


 KK KK
1 Jumlah Jiwa (P) 661 Org
P = P/1000 0,661
2 Q air bersih (Qab) 120 Lt/org/hari
3 Jml Qab = Qab x P 79320 Lt/hari
79,32 M3/hari
4 Jml Q air limbah (Qr) = (80%) x 63456 Lt/hari
jml Qair bersih
63,456 M3/hari
0,73 Lt/det
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 Lt/det
0,912

6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 0,073 Lt/det


7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 3,347 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8) 0,8
Q full 4,183 Lt/det
0,004183 M3/det
9 Dengan menggunakan diagram manning dengan harga n = 0,15 didapat :
Angka manning (n) 0,015
Slope 0,013
V (kecepatan pengairan) 0,70
Diameter pipa 100,00 (mm)
Radius hidrolis R 0,03 (m)
10 Aktual :
Diameter Pipa (D) 150,00 (mm)
Versi hitungan :
11 V min (m/det)
Diameter Pipa (D) (m)
Luas Tampang Pipa (A) (m)
Sloope

Dimensi Pipa Air Limbah - 6

No Uraian Ipal Satuan


 KK KK
1 Jumlah Jiwa (P) 991 Org
P = P/1000 0,991
2 Q air bersih (Qab) 120 Lt/org/hari
3 Jml Qab = Qab x P 118920 Lt/hari
118,92 M3/hari
4 Jml Q air limbah (Qr) = (80%) x 95136 Lt/hari
jml Qair bersih

36
95,136 M3/hari
1,1 Lt/det
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 1,375 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 0,11 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 6,935 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8) 0,8
Q full 8,668 Lt/det
0,01 M3/det
9 Dengan menggunakan diagram manning dengan harga n = 0,15 didapat :
Angka manning (n) 0,015
Slope 0,013
V (kecepatan pengairan) 0,70
Diameter pipa 100,00 (mm)
Radius hidrolis R 0,03 (m)
10 Aktual :
Diameter Pipa (D) 150,00 (mm)
Versi hitungan :
11 V min (m/det)
Diameter Pipa (D) (m)
Luas Tampang Pipa (A) (m)
Sloope

37
Dimensi Pipa Air Limbah – 7
pipa 7 diameternya akan lebih besar karna pada pipa 7 akan juga mengalirkan air
yang berasal dari pipa 6 menuju IPAL. Sehingga untuk perhitungannya kami
menambahkan jumlah penduduk untuk pipa 8 ditambah dengan jumlah penduduk untuk
pipa 6 sehingga di dapat :

No Uraian Ipal Satuan


 KK KK
1 Jumlah Jiwa (P) 1982 Org
P = P/1000 1,982
2 Q air bersih (Qab) 120 Lt/org/hari
3 Jml Qab = Qab x P 237840 Lt/hari
237,84 M3/hari
4 Jml Q air limbah (Qr) = (80%) x 190277 Lt/hari
jml Qair bersih
190,277 M3/hari
2,2 Lt/det
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 2,75 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 0,22 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 23,987 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8) 0,8
Q full 29,983 Lt/det
0,03 M3/det
9 Dengan menggunakan diagram manning dengan harga n = 0,15 didapat :
Angka manning (n) 0,015
Slope 0,005
V (kecepatan pengairan) 0,8
Diameter pipa 220,00 (mm)
Radius hidrolis R 0,05 (m)
10 Aktual :
Diameter Pipa (D) 280,00 (mm)

38
7. PIPA UTAMA
Disebut pipa utama karna pipa ini menampung debit air lebih banyak dari pipa-
pipa lainnya, dan pipa ini yang nantinya langsung berhubungan ke IPAL. Kami
merancang 4 pipa utama pada kelurahan klitren ini. Yaitu :
1) Dimensi Pipa Utama Air Limbah – 14
pipa utama 14 diameternya besar karna pada pipa utama 14 ini akan mengalirkan
air yang berasal dari pipa 16, pipa 15 dan pipa 18 menuju IPAL. Sehingga untuk
perhitungannya kami menambahkan jumlah penduduk untuk pipa-pipa tersebut
sehingga di dapat :

No Uraian Ipal Satuan


 KK KK
1 Jumlah Jiwa (P) 4149 Org
P = P/1000 4,149
2 Q air bersih (Qab) 120 Lt/org/hari
3 Jml Qab = Qab x P 497800 Lt/hari
497,88 M3/hari
4 Jml Q air limbah (Qr) = (80%) x 398304 Lt/hari
jml Qair bersih
398,304 M3/hari
4,61 Lt/det
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 5,762 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 0,461 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 90,389 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8) 0,8
Q full 112,986 Lt/det
0,11 M3/det
9 Dengan menggunakan diagram manning dengan harga n = 0,15 didapat :
Angka manning (n) 0,015
Slope 0,006
V (kecepatan pengairan) 0,8
Diameter pipa 200,00 (mm)
Radius hidrolis R 0,05 (m)
10 Aktual :
Diameter Pipa (D) 250,00 (mm)

39
2) Dimensi Pipa Utama Air Limbah – 13
pipa utama 13 diameternya besar karna pada pipa utama 13 ini akan mengalirkan
air yang berasal dari pipa 16, pipa 15, pipa 18, pipa 14, dan pipa 12 menuju IPAL.
Sehingga untuk perhitungannya kami menambahkan jumlah penduduk untuk pipa-
pipa tersebut sehingga di dapat :

No Uraian Ipal Satuan


 KK KK
1 Jumlah Jiwa (P) 8546 Org
P = P/1000 8,546
2 Q air bersih (Qab) 120 Lt/org/hari
3 Jml Qab = Qab x P 1025520 Lt/hari
1025,52 M3/hari
4 Jml Q air limbah (Qr) = (80%) x 820416 Lt/hari
jml Qair bersih
820,416 M3/hari
9,5 Lt/det
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 11,875 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 0,95 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 331,330 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8) 0,8
Q full 414,162 Lt/det
0,41 M3/det
9 Dengan menggunakan diagram manning dengan harga n = 0,15 didapat :
Angka manning (n) 0,015
Slope 0,002
V (kecepatan pengairan) 0,8
Diameter pipa 800,00 (mm)
Radius hidrolis R 0,2 (m)
10 Aktual :
Diameter Pipa (D) 850,00 (mm)

3) Dimensi Pipa Utama Air Limbah – 10


pipa utama 10 diameternya besar karna pada pipa utama 10 ini akan mengalirkan
air yang berasal dari pipa 16, pipa 15, pipa 18, pipa 14, pipa 12, pipa 19, dan pipa 13
menuju IPAL. Sehingga untuk perhitungannya kami menambahkan jumlah penduduk
untuk pipa-pipa tersebut sehingga di dapat :

No Uraian Ipal Satuan


 KK KK
1 Jumlah Jiwa (P) 11190 Org
P = P/1000 11,19
2 Q air bersih (Qab) 120 Lt/org/hari
3 Jml Qab = Qab x P 1342800 Lt/hari
1342,8 M3/hari
4 Jml Q air limbah (Qr) = (80%) x 1074240 Lt/hari

40
jml Qair bersih
1074,24 M3/hari
12,43 Lt/det
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 15,537 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 1,243 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 537,534 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8) 0,8
Q full 671,917 Lt/det
0,67 M3/det
9 Dengan menggunakan diagram manning dengan harga n = 0,15 didapat :
Angka manning (n) 0,015
Slope 0,001
V (kecepatan pengairan) 0,9
Diameter pipa 900,00 (mm)
Radius hidrolis R 0,2 (m)
10 Aktual :
Diameter Pipa (D) 950,00 (mm)

41
4) Dimensi Pipa Utama Air Limbah – 17
pipa utama 17 diameternya besar karna pada pipa utama 17 ini akan mengalirkan
air yang berasal dari pipa 9, pipa 21 dan pipa 8 menuju IPAL. Sehingga untuk
perhitungannya kami menambahkan jumlah penduduk untuk pipa-pipa tersebut
sehingga di dapat :

No Uraian Ipal Satuan


 KK KK
1 Jumlah Jiwa (P) 3191 Org
P = P/1000 3,191
2 Q air bersih (Qab) 120 Lt/org/hari
3 Jml Qab = Qab x P 382920 Lt/hari
382,92 M3/hari
4 Jml Q air limbah (Qr) = (80%) x 306336 Lt/hari
jml Qair bersih
306,336 M3/hari
3,55 Lt/det
5 Qmax (Qmd) = Qr x 1,25 4,437 Lt/det
6 Q infiltrasi (Qinf) = 10 % x Qr 0,355 Lt/det
7 Q peak = 5 p0.8.Qmd + Qinf 56,485 Lt/det
8 Q full = Q peak/d/D
d/D = (0,6 – 0,8) 0,8
Q full 70,606 Lt/det
0,07 M3/det
9 Dengan menggunakan diagram manning dengan harga n = 0,15 didapat :
Angka manning (n) 0,015
Slope 0,003
V (kecepatan pengairan) 0,8
Diameter pipa 350,00 (mm)
Radius hidrolis R 0,09 (m)
10 Aktual :
Diameter Pipa (D) 400,00 (mm)

42
Perhitungan Slopee Menggunakan Rumus

BLOK SALURAN Debit Panjang s elevasi


Puncak pipa (m) awal akhir
m3/det
A P1 0,00227 93 M 0,043 131 127
P16 0,01 376 M 0,0079 127 130
P15 0,02 402 M 0,024 130 129
B P2 0,02 381 M 0,0078 130 127
P18 0,01 402 M 0,0049 127 125
P14 0,02 323 M 0,0123 125 129
P12 0,07 346 M 0,0123 129 125
C P19 0,01 346 M 0,0028 125 124
P13 0,02 115 M 0,0043 124 129
P11 0,01 427 M 0,0093 129 125
D P3 0,01 323 M 0,0093 129 125
P20 0,01 427 M 0,0023 125 124
P10 0,02 269 M 0,0074 124 122
P9 0,02 124 M 0,056 129 122
P17 0,03 173 M 0,011 122 124
E P4 0,0026 157 M 0,012 129 127
P21 0,01 200 M 0,013 127 127
P5 0,0026 210 M 0,009 127 127
P8 0,01 122 M 0,040 127 122
F P22 0,00418 268 M 0,007 122 124
P17 0,01 173 M 0,011 124 127
P6 0,01 242 M 0,020 127 124
P2 0,03 313 M 0,022 129 129

Perhitungan Daya Tampung IPAL

Blok Q full
A 39,645 lt/det
B 61,663 lt/det
C 20,48 lt/det
D 98,078 lt/det
E 56,00125lt/det
F 75,041 lt/det
350,90825lt/det
TOTAL
0,35 m3/sec

43
LAMPIRAN

44

Anda mungkin juga menyukai