Disusun Oleh :
(2018-73-088)
FAKULTAS TEKNIK
2023
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang................................................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah..........................................................................................................................................5
1.3. Tujuan Penelitian............................................................................................................................................5
1.4. Batasan Masalah.............................................................................................................................................5
1.5. Manfaat Penelitian.........................................................................................................................................5
1.6. Kebutuhan air.................................................................................................................................................6
1.6.1. Pengertian Air Bersih..............................................................................................................................6
1.6.2. Sumber Air Bersih...................................................................................................................................6
1.6.3. System Perencanaan..............................................................................................................................7
2.1 Kriteria Perencanaan dan Standar Perencanaan Sistem Penyediaan Air Bersih Pedesaan............................8
Tabel 2.2 Kriteria Disain Sistem Penyediaan Air Bersih Pedesaan........................................................................8
1.6.4. Kebutuhan Air.........................................................................................................................................9
1. Kebutuhan Air Domestik............................................................................................................................11
2. Kebutuhan Air Non Domestik....................................................................................................................11
3. Kebutuhan air untuk Cadangan Pemadaman Kebakaran..........................................................................11
1.6.5. Sistem Penyediaan Air Bersih...............................................................................................................13
1. Sumber.......................................................................................................................................................13
2. Desinfeksi...................................................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
Desa Ohoitel yang berada pada Kecamatan Dullah Utara, Kota Tual, Provinsi
Maluku yang terdaftar pada Badan Pusat Statistik Kota Tual Tahun 2021 memiliki jumlah
penduduk 4,673 jiwa, Sumber air yang tersedia berasal dari PDAM.
Sumber air utama yang tersedia berasal dari mata air Evu yang dikelola langsung
oleh PDAM Maren Kota Tual kemudian didistribusikan ke rumah-rumah penduduk, namun
pada kenyataannya ketersediaan air yang diperoleh baru mencapai 55% yaitu semua
pendistribusian air tersebut belum mencakup semua kawasan perumahan desa, dari
permasalahan tersebut maka perlu dilakukan pengembangan jaringan distribusi air bersih
terutama perumahan penduduk yang belum terlayani air bersih.
Sumber air bersih yang berasal dari mata air Evu berproduksi 163 lt/dt dimanfaatkan
sebagai sumber air baku untuk layanan Desa Ohoitel, dan sebagian masyarakat belum
terlayani air bersih, Masyarakat yang tidak terlayani oleh PDAM memenuhi kebutuhan air
bersih dari PAH (Penampung Air Hujan), sumur dan membeli air dari swasta yang disuplai
melalui mobil tangki dimana sumber air berasal dari sumur-sumur dangkal yang kualitasnya
kurang memenuhi persyaratan untuk dikonsumsi sebagai air bersih.
Berdasarkan kondisi tersebut masih perlu dilakukan perencanaan jaringan air bersih
untuk memenuhi kebutuhan air bersih, maka dilakukan penelitian dengan judul
Perencanaan Sistem Jaringan Air bersih di Desa Ohoitel, Kecamatan Dullah Utara Kota
Tual Provinsi Maluku .
1.2. Rumusan Masalah
Terkait dengan perencanaan sistem jaringan air bersih yang telah dijelaskan
berdasarkan latar belakang, yang perlu dirumuskan masalah yakni :
Menurut Sudarmadji (2007), Air merupakan ikatan kimia yang terdiri dari 2
atom hidrogen dan 1 atom oksigen (H2O), ia dapat berbentuk gas cair maupun
padat. Air sering dianggap murni hanya terdiri dari H2O, tetapi pada
kenyataannya di alam tidak pernah dijumpai air yang sedemikian murni,
meskipun air hujan.
2.1.1. Sumber Air Bersih
Dalam pemenuhan kebutuhan air bersih manusia biasanya memanfaatkan
sumber-sumber air yang berada di sekitar permukiman baik itu air alam, maupun
setelah mengalami proses pengolahan terlebih dahulu. Menurut Sugiharto (1983)
tempat sumber air dibedakan menjadi tiga yaitu :
1. Air hujan, air angkasa, dalam wujud lainnya dapat berupa salju;
2. Air permukaan, air yang berada di permukaan bumi dapat berupa air
sungai, air danau, air laut;
Air tanah terbentuk dari sebagian dari air hujan yang jatuh ke permukaan dan
sebagian meresap ke dalam tanah melalui pori-pori/celah-celah dan akar tanaman
serta bertahan pada lapisan tanah membentuk lapisan yang mengandung air tanah
(aquifer), air tanah yang disebut air tanah dalam atau artesis, artinya air tanah
yang letaknya pada dua lapisan tanah yang kedap air, ada yang sifatnya tertekan
dan yang tidak tertekan. Air tanah dangkal artinya terletak pada aquifer yang
dekat dengan permukaan tanah dan fluktuasi volumennya sangat dipengaruhi oleh
adannya curah hujan.
1. Aspek kualitas Air baku yang akan menjadi sumber dalam Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) diatur oleh Peraturan Pemerintah
Nomor 82 tahun 2001 tanggal 14 Desember 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air Baku dan Pengendalian Pencemaran Air. Sebelum
didistribusikan air baku tersebut harus memenuhi standar yang diatur
oleh Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/
MenKes/ SK/ VII/ 2002 tanggal 29 Juli 2002, baik melalui proses
pengolahan atau tanpa proses pengolahan.
2. Aspek kuantitas Sistem Penyediaan Air Minum yang direncanakan
harus memperhatikan kuantitasnya, yang berarti tersedianya air
minum dalam jumlah yang cukup.
3. Aspek kontinuitas Kontinuitas pengaliran dalam penyediaan air
minum wajib tersedia dalam 24 jam/hari, dengan tekanan berkisar (5-
12.5) maka (Konsep Penyusunan Standar Pelayanan Bidang Air
Minum, Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah Direktorat
Jendral Tata Perkotaan dan Tata Perdesaan, 2004).
4. Aspek biaya Sistem pengolahan air minum yang dibangun haruslah
ekonomis baik dalam pembangunan, pengoperasian maupun dalam
pemeliharaan, sehingga harga air hasil olahan relatif murah dan
terjangkau oleh masyarakat.
SPABP Keterangan
Kran umum atau hidran 1. Cakupan pelayanan 60-100% jumlah penduduk
umum 2. Jarak minimum penempatan minimal 200 meter
3. Pelayanan 30-60 l/hari/jiwa
4. Faktor kehilangan air 20% daro total kebutuhan air
5. Faktor hari maksimum 1,1
6. Faktor jam puncak 1,2
7. Periode disain 5-10 tahun
Sumber : petunjuk praktis perencanaan pembangunan sistem
penyediaan air bersih pedesaan, 2006
1. Populasi;
2. Kondisi iklim;
5. Industri;
antara lain:
1. Proyeksi penduduk;
secara bertahap.
1. Metode Aritmatika;
2. Metode Geometri;
3. Metode Eksponensial;
4. Metode Logaritma.
1.5.3.2. Penentuan Kebutuhan Air
Penggunaan air suatu kawasan sangatlah beragam, mulai dari
prasarana lainnya. Secara umum kebutuhan air ini dibagi menjadi beberapa
bagian, yaitu:
8. Kehilangan air.
sebagai berikut.
hilang dari sistem (non revenue), hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal
antara lain:
Kehilangan air yang dianggap wajar atau masih dalam batas toleransi adalah
Berhubungan dengan fluktuasi pemakaian air ini, terdapat tiga macam pengertian,
yaitu:
d. fpuncak ini nilainya berkisar antara 1,25 – 1,75 (Standar PU untuk Kota
kecil, 2004)
e. Qpuncak ini terjadi karena adanya pemakaian air yang bersamaan pada
saat tertentu;
yaitu:
2. Sistem Transmisi;
4. Sistem Distribusi.
1.5.4.1. Sumber Dan Sistem Instake
1. Sumber
Pemilihan sumber air baku ini ditentukan dengan penelitian yang teliti
agar sistem penyediaan air minum yang direncanakan memenuhi persyaratan yang
sumber. Ada tiga (3) sumber yang dapat dijadikan sumber air baku (Al - Layla,
1978):
1. Air Permukaan
memenuhi kebutuhan manusia akan air minum. Air permukaan ini terdiri dari
air sungai, danau, laut, rawa dan mata air. Air permukaan kualitasnya,
tergantung pada sumber air dan aktivitas pencemar yang ada di sekitarnya dan
apabila akan dijadikan sebagai sumber air minum maka perlu dilakukan
2. Air Tanah
Air tanah mempunyai kualitas yang baik, tetapi kuantitasnya sedikit dan
apabila dijadikan sumber air baku air minum memerlukan pengolahan yang
sederhana. Air tanah terdiri dari air tanah dangkal dan air tanah dalam;
3. Air Hujan
Air hujan ini kuantitasnya tidak terbatas, tetapi tidak kontinu jika digunakan
sebagai sumber air baku untuk air minum dan dari segi kualitas kandungan
mineralnya kurang, sehingga jarang digunakan sebagai sumber air baku untuk
airnya:
baku yang tersedia. Secara umum Instalasi Pengolahan Air Minum yang umum
digunakan untuk mengolah air baku yang bersumber dari air permukaan dapat di
2. Desinfeksi
Adalah suatu proses yang menggunakan zat kimia yang berfungsi untuk
membunuh mikroorganisme patogen. Pada unit ini digunakan klorin karena selain
efektif untuk membunuh mikroorganisme patogen juga murah dan banyak tersedia
dipasaran selain itu juga menghasilkan residu yang penting agar selama
diinginkan. Reaksi desinfeksi ini dipengaruhi oleh temperatur, aliran air, kualitas
1. Prachlorinasi, yaitu klorin ditambahkan langsung pada air baku, tujuan adalah
untuk mengurangi bakteri yang akan melewati filter sehingga beban filter
dapat dikurangi;
a. Pemerataan Aliran;
c. Penyimpanan;
e. Pengatur Tekanan;
1. Ground Reservoar
Jika tinggi muka air lebih rendah dari daerah pelayanan dan diperlukan
pompa untuk menaikkan tekanan. Posisi diatur berdasarkan posisi instalasi;
2. Elevated Reservoar
Jika muka air daerah pelayanan lebih tinggi dan tekanan cukup. Elevated
reservoar diletakkan pada posisi tanah yang tinggi atau sebagai menara air.
Penentuan kapasitas reservoar berdasarkan grafik fluktuasi pemakaian air dapat dihitung