Disusun Oleh:
Nurhikmah 1.B
Puji dan Syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan
lancar, penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
LEADERSHIP.Saya harap dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat
bagi kita semua.
Saya menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan, maka
saya mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi perbaikan menuju
arah yang lebih baik.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepemimpinan dalam kebidanan sangatlah penting, namun untuk menjadi
pemimpin yang sesuai dengan profesi kebidanan nya tidaklah mudah, tentunya
ada beberapa hambatan-hambatan yang harus di atasi dalam rangka memperbaiki
kinerja bidan tersebut, dalam hal ini bidan harus bisa berkomitmen agar dapat
mengutamakan wanita-wanita yang berpusat tentang perawatan.
Bidan telah memfasilitasi suatu budaya kerja yang mendukung dan proaktif di
mana setiap individu didorong untuk secara teratur menilai dan memperbarui
pengetahuan mereka untuk kepentingan praktik mereka sendiri dan untuk
melindungi keselamatan perempuan dan bayi dalam perawatan mereka.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Definisi Kepemimpinan
B.Teori Kepemimpinan
Hal yang perlu dicatat di sini adalah dalam pekerjaannya sehari-hari, seorang
pemimpin yang melayani mendahulukan orang lain. Ia juga membuat orang
menjadi terinspirasi, terdorong, belajar, dan mengambil alih keteladanannya.
Pendekatannya bukanlah pendekatan kekuasaan, akan tetapi pendekatan hubungan
atau relasional.
2) Pemimpin yang melayani memberikan teladan untuk prilaku dan sikap yang ia
ingin hadir dan menjadi bagian utama dari hidup pengikutnya. Jadi ia tidak
memaksakan orang untuk mengambil alih suatu perilaku atau memaksa dengan
berbagai hal-hal yang ia inginkan.
3) Pemimpin yang melayani memiliki pribadi yang otentik yaitu kerendahan hati,
dapat diminta pertanggung jawaban, integritas antara nilai, gambar diri dan
ambisinya, serta ia tampil sebagai manusia biasa dengan kelemahannya.
7) Pemimpin yang melayani sering bekerja dalam kerangka pikir waktu yang
panjang. Ia tidak mengharapkan hasil spektakuler terlalu cepat karena ia
menyadari bahwa untuk menggerakkan dan mentransformasi orang diperlukan
waktu yang panjang dan proses yang berkesinambungan.
13) Pemimpin yang melayani mengerjakan banyak hal dan menghindar dari
berbagai hal yang orang lain dapat lakukan. Hal yang terpenting bahwa pemimpin
yang melayani tidak berarti akan menghindar dari masalah atau konflik. Ia juga
menjadi sosok yang tidak dikendalikan oleh berbagai kelompok yang kuat. Dalam
pekerjaan sehari-hari seorang pemimpin yang melayani mendahulukan orang lain.
Ia juga membuat orang jadi terinspirasi, terdorong, belajar dan mengambil alih
keteladanannya. Pendekatannya bukanlah dengan kekuasaan melainkan
pendekatan hubungan atau relasional.
6. Mindful leader
Terlalu banyak pemimpin yang menjalani kepemimpinan mereka berdasarkan
pada asumsi lama dan aturan-aturan yang tidak praktis. Jika pemimpin tersebut
memberikan perhatian pada lingkungan mereka, memperhatikan, menganalisa dan
yang paling penting, mendengarkan orang lain, maka mereka akan menanyakan
pertanyaan yang lebih pintar, dapat mendeteksi perubahan yang terjadi, dan dapat
menjadi pelajar yang lebih baik. Kesadararan ini akan lebih mudah dilakukan oleh
para pemimpin muda, yang belum tercemar oleh pemikiran-pemikiran lama dan
kebiasaan-kebiasaan lama. Tapi perusahaan raksasa juga seringkali melahirkan
pemimpin-pemimpin yang mindful.
7. Narsisme
Diluar para pemimpin yang hebat, terdapat juga beberapa pemimpin yang tidak
patut dicontoh. Beberapa diantaranya adalah pemimpin yang terlalu mencintai
dirinya sendiri, atau yang biasa kita kenal dengan nama pemimpin yang narsis.
Pemimpin yang narsis tidak mendengarkan orang lain, tidak ingin belajar, tidak
ingin mengajar, dan tidak suka jika ada pendapat yang berbeda dari pendapat
mereka. Tapi tidak semua pemimpin yang narsis itu buruk. Psikoanalisis Michael
Maccoby menggambarkan satu tipe narsis yang tidak terlalu buruk. Contoh
pemimpin seperti ini adalah Bill Gates dan Andy Grove. Mereka adalah pemimpin
yang visionaris, dan mampu membawa orang-orang mengikuti visi yang mereka
buat. Tipe pemimpin seperti ini ternyata memiliki pendamping yang mampu
menutupi kekurangan mereka, dan tetap menjaga mereka utnuk rendah hati.
8. ”No-excuse” leadership
Kemiliteran tampaknya merupakan suatu tempat yang memiliki pembelajaran
kepemimpinan yang tinggi dan tidak pernah berakhir. Kepemimpinan yang “no-
excuse” merupakan tipe kepemimpinan yang biasanya terdapat di dunia militer.
Tipe kepemimpinan ini akan mampu membuat keputusan dengan cepat, bersikap
tegas dan keras, dan menunjukan mental yang kuat. Ini merupakan suatu
kebetulan ketika penelitian di tahun 2006 menunjukan bahwa perusahaan yang
dipimpin oleh mantan militer mengungguli S&P 500, dan pemimpin tersebut
bertahan lebih lama dalam pekerjaan mereka. Contoh pemimpin ini adalah
Frederick Smith, mantan angkatan laut yang menjalankan FedEx selama lebih dari
40 tahun.
9. Menular
Richard Boyatzis dan Annie McKee menyebutkan bahwa emosi itu menular:
Moral seseorang dapat naik dan turun sesuai dengan mood dari sang pemimpin.
Pemimpin yang positif dan bersemangat dapat menularkan hal itu kepada
bawahan mereka dan menularkan antusiasme yang positif dalam perusahaan.
Merupakan hal yang penting untuk diingat bahwa Anda harus dengan cermat
menghitung dan merancang perusahaan Anda, dan seberapa banyak hal itu akan
mempengaruhi kehidupan pribadi Anda. Seorang pemimpin harus mampu
memisahkan permasalahan pribadi dari kehidupan profesional mereka.
10. Melayani
Pemimpin tipe ini adalah pemimpin yang bersedia untuk melayani bawahannya,
tidak tertutup pada batasan jabatan. Pemimpin tipe ini akan bersedia untuk
pertama kali melayani, dan bersedia menjadi contoh agar bawahan mereka dapat
bekerja dengan lebih baik. Tipe-tipe pemimpin ini adalah mereka yang memiliki
empati yang besar, peduli, dan mau menyembuhkan.
11. Storyteller
Seorang pemimpin harus mampu bercerita: tentang dirinya sendiri, tentang
perusahaan, tentang apa yang dilakukan pegawai mereka, dan tentang apa yang
akan dilakukan mereka di masa depan. Menceritakan cerita membangkitkan emosi
yang tidak dapat dibantah siapapun juga. Tidak heran, jika tipe pemimpin seperti
ini banyak terdapat dan cocok untuk para entrepreneur, karena para entreprenur
membangun sendiri cerita mereka, dan merekalah yang benar-benar mengerti
cerita mereka.
2.6 Penerapan Ilmu Kepemimpinan bagi Bidan
Telah banyak teori maupun konsep yang dibahas oleh para pakar atau ahli
mengenai pemimpin atau kepemimpinan. Bahkan banyak teori-teori tentang
kepemimpinan modern yang ditawarkan untuk diterapkan agar berhasil dan
sukses dalam memimpin, terutama dalam menciptakan praktek bidan yang sukses.
Namun masih saja keberhasilannya dalam memimpin belum baik. Terbukti
banyak bidan di Indonesia yang belum bias menjadi bidan yang sukses, ini
dikarenakan bidan itu sendiri mungkin karena konsep kepemimpinan yang
diterapkan tidak cocok atau ada konsep yang lebih baik, berikut ini adalah
beberapa hal yang harus diterapkan agar menjadi bidan yang sukses:
Biasanya pemimpin yang sukses memiliki karakter yang kuat. Selalu berani
mengambil tantangan, dan yakin bahwa resiko yang diambilnya akan memberikan
keuntungan bagi orang lain.
Bidan yang sukses akan cepat bertindak dalam segala hal, baik dalam kondisi
mendesak maupun kondisi normal seorang pemimpin harus bisa mengambil
keputusan dengan tepat dan cepat.
Rendah hati
Tumbuhkan sikap rendah hati agar orang lain bias menyenangi sikap kita, jika kita
menjadi pemimpin, dan mempunyai bawahan maka sempatkan waktu kita untuk
selalu mengontrol pekerjaan bawahan kita.
BAB III
KESIMPULAN