Anda di halaman 1dari 42

KULIAH KERJA NYATA ANGKATAN III TAHUN 2022

UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA


“PEMBUATAN FILTER AIR SEDERHANA UNTUK DAUR ULANG
GREY WATER”

Disusun Oleh :
Nama : Elianti
Nim : 18110089
Program Studi : Kesehatan Masyarakat
Fakultas : Ilmu Kesehatan
Unit : 21
Padukuhan : Ngablak
Desa/Kalurahan : Sitimulyo

PUSAT ENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2022
i | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat

dan karunianya sehingga laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berjudul “Pembuatan

Penyaring Air (FILTER) Sederhana Untuk Daur Ulang Grey Water” ini dapat terselesaikan

dengan baik sesuai dengan yang diharapkan tanpa ada halangan.

Adapun tujuan penulisan dari laporan ini adalah sebagai salah satu syarat kelulusan

mata kuliah KKN salah satunya di bidang Kesehatan Masyarakat Program Sarjana.

Penulis menyadari kekurangan dan keterbatasan yang ada, sehingga dalam

penyusunan laporan ini memperoleh bantuan dari berbagai pihak, dan dalam kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada : Bapak Azir Alfanan, SKM, M.Sc selaku dosen

pembimbing lapangan dan Bapak Tukiman S.H selaku pembimbing lapangan.

Dalam penyusunan laporan KKN ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dan menjadikan laporan ini jauh

lebih baik lagi. Penulis mohon maaf setulus-tulusnya atas kesalahan maupun kekurangan

dalam penyusunan laporan ini.

Yogyakarta, 22 Juli 2022

ii | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii

ABSTRAK ..................................................................................................................... iv

BAB I ANALISIS SITUASI ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1


B. Tujuan .................................................................................................................. 2
C. Manfaat ................................................................................................................ 2

BAB II PERMASALAHAN MITRA .............................................................................. 3

A. Permasalahan Mitra Terkait Sanitasi (Air Bersih) ............................................... 3


B. Program Dan Kompetensi .................................................................................... 3

BAB III SOLUSI YANG DITAWARKAN .................................................................... 5

A. Ketepatan Metode Pendekatan Untuk Mengatasi Masalah ................................. 5


B. Pelaksanaan Kegiatan ......................................................................................... 5
C. Kontribusi Partisipasi Masyarakat ....................................................................... 7

BAB IV CAPAIAN HASIL ............................................................................................ 8

A. Uraian Hasil Dan Pembahasan ............................................................................ 8

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 14

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 14
B. Saran .................................................................................................................. 14

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 15

LAMPIRAN .................................................................................................................. 16

iii | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
ABSTRAK/INTISARI

Latar Belakang : Air merupakan kebutuhan dasar dan sangatlah penting bagi manusia,
karena manusia tidak dapat bertahan hidup tanpa air, terutama sebagai air minum. Air bersih
adalah air yang memenuhi persyaratan kesehatan, baik itu untuk minum, mandi, mencuci,
memasak dan lain sebagainya. Air yang bersih sangat dibutuhkan bagi kehidupan manusia.
Tujuan : Untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat cara pembuatan filter air
sederhana secara mandiri.
Metode : Kegiatan pelatihan pembuatan alat filter sederhana dilakukan secara lansung
kepada masyarakat pada tanggal 01 Juli 2022. Pelatihan dilakukan satu kali selama 40 menit.
Jumlah peserta yang hadir sebanyak 22 orang dari target 30 orang.
Hasil : Setelah dilakukan pelatihan cara pembuatan filter air, kemudian dilakukan pengujian
alat menggunakan 2 sampel air yakni air bekas cucian pakaian dan air kotor secara langsung
di depan peserta. Untuk air bekas cucian pakaian sebelum penyaringan berwarna keruh dan
setelah penyaringan berubah menjadi lebih bening, dimana zat-zat yang terkandung dalam air
bekas cucian pakaian dapat tersaring dengan baik oleh alat filter ini. Kemudian pengujian
kedua menggunakan air kotor, dimana sebelum penyaringan air berwarna keruh dan banyak
partikel – partikel yang terkandung di dalam air, namun setelah penyaringan air berubah jauh
lebih jernih dan partikel – partikel yang terkandung di dalamnya juga tersaring dengan baik.
Kesimpulan : Pembuatan filter diperlukan untuk tujuan menghemat air terutama pada daerah
yang kuantitas airnya masih kurang.

iv | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
BAB I

ANALISIS SITUASI

A. Latar Belakang
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan intrakulikuler wajib yang
memadukan pelaksanaan Tri Dhrama Perguruan Tinggi yang diselenggarakan sebagai
salah satu wujud kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa
Universitas Respati Yogyakarta, dimana mahasiswa dituntut berperan aktif terhadap
kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat serta melakukan observasi terkait
permasalahan dan potensi yang ada. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
dilaksanakan di Dusun Ngablak, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kuliah Kerja Nyata yang dimulai pada tanggal
20 Juni 2022 hingga 08 Juli 2022.
Dusun ngablak merupakan salah dusun yang terletak di Kalurahan Sitimulyo,
Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul. Dusun Ngablak memiliki jumlah penduduk
sebanyak 1052 jiiwa yang terdiri dari 529 laki-laki dan 523 perempuan. Mata
pencaharian yang dilakukan oleh warga yaitu terdiri dari Buruh Harian Lepas
sejumlah 301 orang, Buruh Tani Perkebunan sejumlah 106 orang, Wiraswasta 99
orang, Karyawan Swasta 67 orang, PNS 8 orang, Perdagangan 7 orang, Sopir 6 orang,
Petani/Pekebun 5 orang Polri dan Pedagang masing – masing 3 orang, Guru 2 orang,
TNI, Perangkat Desa, Kepala Desa, Ustadz/Mubaligh, Tukang Las/Pandai, Tukang
Batu, Tukang Listrik masing-masing berjumlah 1 orang dan lainnya 11 orang. Dusun
Ngablak memiliki batas – batas administrasi sebagai berikut :
 Sebelah Utara : Sungai Kecil dan Dusun Banyaan III
 Sebelah Timur : Sungai Kaliopat
 Sebelah Selatan : Puyangan, Semplorejo
 Sebelah Barat : Kecamatan Pleret
Persoalan yang ditemukan di masyarakat dusun Ngablak salah satunya adalah
permasalahan sanitasi yakni air bersih dimana kuantitasnya kurang khususnya pada
RT 03, RT 04 dan RT 05 yang disebabkan karena sarana prasarana perpipaan untuk
mengalirkan ke rumah warga yang sering macet hingga berhari-hari dan sering terjadi
kerusakan sehingga untuk pemasokan air bersih terkhususnya ketiga RT tersebut
kurang.

1 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
Air merupakan kebutuhan dasar dan sangatlah penting bagi manusia, karena
manusia tidak dapat bertahan hidup tanpa air, terutama sebagai air minum. Air bersih
adalah air yang memenuhi persyaratan kesehatan, baik itu untuk minum, mandi,
mencuci, memasak dan lain sebagainya. Air yang bersih sangat dibutuhkan bagi
kehidupan manusia. Syarat air bersih yaitu jernih/tidak berwarna, tidak berbau, dan
tidak berasa. Adapun dibangunnya sarana air bersih antara lain adalah untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, meningkatkan efisiensi
waktu dan efektivitas pemanfaatan air bersih (Sutandi, 2012). Jumlah pemakaian serta
jenis kebutuhan air setiap orang berbeda-beda tergantung segala aktivitas serta pola
hidupnya. Air yang diperlukan manusia harus cukup untuk seluruh kebutuhan hidup
khususnya kebutuhan untuk minum (Zulhilmi dan Idawati, 2019).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Agar mahasiswa mampu berkoordinasi, mengumpulkan data, bekerjasama dan
memanfaatkan teknologi dalam pemberdayaan masyarakat
2. Tujuan Khusus :
a. Untuk mengetahui persoalan yang di hadapi oleh masyarakat
b. Untuk mengetahui potensi yang ada di masyarakat.
c. Untuk memberikan solusi terkait permasalahan yang dihadapi.

C. Manfaat
Setelah dilakukan KKN ini diharapkan mahasiswa mampu :
1. Mampu berkoordinasi dengan pimpinan masyarakat dan kelompok masyarakat
2. Mampu mengumpulkan data actual pada kelompok masyarakat dan
menganalisisnya sehingga memunculkan masalah
3. Mampu bekerjasama dalam merencanakan, mengkoordinasi, melaksanakan, dan
mengevaluasi program kerja untuk menyelesaikan masalah yang terjadi
4. Mampu memanfaatkan teknologi dalam melakukan pemberdayaan kelompok
masyarakat

2 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
BAB II

PERMASALAHAN MITRA

A. Permasalahan Mitra Terkait Sanitasi (Air Bersih)


Setelah dilakukan observasi oleh mahasiswa dengan melakukan wawancara
secara langsung selama dua hari dapat diketahui beberapa permasalahan yang ada di
masyarakat salah satunya terkait dengan sanitasi air bersih terutama pada warga di
wilayah RT 03, RT 04 dan RT 05 dimana kuantitas air bersih masih sangat kurang.
Air bersih yang digunakan di dusun Ngablak berasal dari sumur bor dengan
kedalaman 90 meter yang dialirkan di rumah – rumah warga menggunakan pipa.
Namun berdasarkan keterangan dari ketua RT 03 dan warga setempat bahwa sering
terjadi kemacetan sampai 3 hari pada sarana prasarana perpipaan atau alat pemompa
air dari sumur bor yang letaknya cukup jauh dari pemukiman warga dan sering terjadi
kerusakan pada alat sehingga untuk memperbaikinya juga membutuhkan biaya yang
tidak sedikit dan sedangkan untuk membeli alat yang baru membutuhkan biaya
hingga 30 juta.
Selain itu tidak terdapat sumur yang dekat dirumah warga karena keterbatasan
lahan dan pemukiman warga juga berseblahan dengan Tempat Pembuangan Sampah
Terpadu (TPST) Piyungan, sehingga kemungkinan walaupun ada sumur juga akan
tetap tercemar. Oleh karena itu warga terpaksa harus membeli air untuk memenuhi
kebutuhan penggunaan air sehari – hari, mulai dari kebutuhan untuk mandi, mencuci
(pakaian, peralatan rumah tangga, mencuci tangan, mencuci kendaraan), memasak
dan lain sebagainya. Mengingat warga banyak yang beraktivitas di wilayah TSPT
untuk mencari sampah yang masih bernilai ekonomis yang bisa dijual kembali.
B. Program dan Kompetensi
Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi, dan
meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha masyarakat dalam
pengadaan pelayanan kesehatan, pencegahan, dan pemberantasan penyakit. Kesehatan
masyarakat mencakup semua kegiatan, baik langsung maupun tidak langsung, untuk
mencegah penyakit (preventif), meningkatkan kesehatan (promotif), terapi (kuratif),
maupun pemulihan kesehatan (rehabilitatif). Pilar utama ilmu kesehatan masyarakat
antara lain epidemiologi, biostatistik, kesehatan lingkungan, pendidikan kesehatan
dan ilmu perilaku, administrasi kesehatan, gizi masyarakat, serta pelayanan kesehatan
(Surahman dan Supardi, 2016)

3 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
Seorang tenaga kesehatan masyarakat harus tanggap dan cepat dengan situasi
yang ada di masyarakat. Terutama hal – hal yang berhubungan dengan kesehatan
masyakat salah satunya mengenai sanitasi. Seorang kesmas juga bertanggung jawab
dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat. Pelatihan pembuatan filter sederhana untuk daur ulang grey water
merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh seorang tenaga kesmas,
dengan tujuan untuk menghemat air dan agar masyarakat dapat mendaur ulang air
secara mandiri menggunakan alat dan bahan yang tentunya sangat mudah ditemukan
di masyarakat, selain itu dengan mendaur ulang air grey water (air bekas cucian
pakaian, bekas cuci piring, bekas mencuci sayur ) juga tentu baik untuk lingkungan
dan tidak mencemari lingkungan.

4 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
BAB III

SOLUSI YANG DITAWARKAN

A. Ketepatan Metode Pendekatan Untuk Mengatasi Masalah


Usia dewasa adalah orang yang telah memiliki banyak pengalaman,
pengetahuan, kecakapan dan kemampuan mengatasi permasalahan hidup secara
mandiri (Budiwan, 2018). Keikutsertaan orang dewasa dalam belajar memberikan
dampak positif dalam melakukan perubahan hidup kearah yang lebih baik. Orientasi
belajar berpusat pada kehidupan, dengan demikian orang dewasa belajar tidak hanya
untuk mendapatkan pengetahuan yang baik akan tetapi juga untuk meningkatkan
kehidupannya dalam mengatasi permasalahan yang ada terutama pada lingkup
keluarga (Budiwan, 2018).
Pendekatan yang dilakukan pada pengabdian masyarakat ini adalah
memberikan pelatihan langsung cara pembuatan filter sederhana kepada orang tua
yang mempunyai tanggung jawab dalam meningkatkan kesehatan keluarganya, dan
orang tua lebih tahu terkait dengan kebutuhan keluarganya terutama kebutuhan akan
air bersih, oleh karena itu dilakukan pelatihan pembuatan filter (penyaring) air
sederhana baik pada ibu rumah tangga maupun juga kepala keluarga. Sehingga
dengan harapan dapat melakukan pengolahan air bekas grey water secara mandiri,
dengan tujuan menghemat air, walaupun tidak dapat dikonsumsi namun dapat
digunakan kembali untuk mencuci ataupun keperluan di toilet dan penggunaan
lainnya. Selain itu masyarakat yang sudah mengikuti kegiatan juga dapat berbagi
kepada masyarakat lain yang tidak ukut dalam kegiatan.

B. Pelaksanaan Kegiatan
1. Lokasi Kegiatan
Lokasi Kegiatan dilaksanakan di Padukuhan Ngablak, Piyungan, Bantul, DIY.
2. Waktu Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan pada hari Jumat, 01 Juli 2022, Pukul 13.00-14.00 WIB
3. Sasaran
Warga di RT 03, RT 04 dan RT 05 Padukuhan Ngablak.
4. Jumlah Peserta
Jumlah peserta yang di undang sebanyak 30 orang, namun yang hadir hanya 22
orang.
5 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
5. Susunan Kegiatan

No Kegiatan Waktu Keterangan


1 Pembukaan :
1. Menyampaikan Salam 5 Menit Elianti
2. Menjelaskan Tujuan
2 Acara Inti :
1. Sambutan dari Ketua RT 03
sekaligus memimpin doa 7 Menit Elianti

sebelum acara dimulai.


2. Pemberian Materi Tentang
Pembuatan Filter (Penyaring)
Air
3. Pelatihan cara pembuatan alat
Filter dan tahap - tahap
40 Menit Elianti
memasukkan bahan/susunan
bahan.
4. Melakukan pengujian alat
dengan menggunakan sampel
air cucian bekas pakaian dan
air keruh/kotor.
5. Menunggu hasil penyaringan
(air berubah menjadi jernih
kembali).
3 Penutup
1. Mengucapkan terima kasih
kepada warga yang telah
meluangkan waktunya untuk 8 Menit

hadir dalam kegiatan


2. Menikmati konsumsi yang
disediakan dan sambil
berbincang – bincang dengan
warga yang masih ada.

6 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
C. Kontribusi Partisipasi Masyarakat
Ketua RT, Ibu PKK di Padukuhan Ngablak RT 03, RT 04 dan RT 05, sebagai mitra
kegiatan yang memberikan kontribusi berupa menyediakan tempat dan membantu
mensosialisasikan kegiatan kepada warga untuk mengikuti kegiatan.

7 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
BAB IV

CAPAIAN HASIL

A. Uraian Hasil dan Pembahasan


1. Pra Pelaksanaan
Tahap pra pelaksanaan dilakukan untuk mendapatkan data terkait permasalahan
dan solusi penyelesaian masalah, dimana tahap sebagai berikut :
a) Observasi
Observasi secara langsung dilakukan pada lima RT yang ada di dusun
Ngablak dengan cara wawancara kepada masing - masing ketua RT. Tujuan
observasi ini untuk mengetahui beberapa persoalan yang sedang dihadapi
salah satunya terkait sanitasi. Observasi ini dilakukan dari tanggal 20 – 21 Juni
2022. Observasi dilakukan untuk memperoleh data awal.
Hasil observasi diperoleh data mengenai kondisi kualitas air di dusun
Ngablak. Kualitas air yang ada adalah kualitas yang baik dengan ciri-ciri
parameter fisik tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna. Namun
berdasarkan keterangan dari ketua RT khususnya RT 03, RT 04 dan RT 05
dan beberapa warga bahwa untuk kuantitasnya masih kurang, sehingga warga
sering kesulitan memperoleh air bersih. Hal ini disebabkan karena beberapa
hal yakni sumur bor sebagai sumber air bersih yang digunakan untuk
memasak, mencuci mandi dan lain sebagainya lokasinya jau dari pemukiman
warga, dan untuk mengalirkan ke rumah warga menggunakan perpipaan,
namun sering terjadi kemacetan dan kerusakan alat sehingga warga terpaksa
membeli air.
Setelah observasi dilakukan dapat di tarik kesimpulan mengenai solusi
yang dapat diberikan untuk memenuhi kebutuhan akan air yaitu dengan
pembuatan filter air sederhana dengan tujuan untuk mendaur ulang air bekas
cucian pakaian, mandi, air bekas cucian piring dan lain sebagainya (grey
water) untuk menghemat air. Filter air menggunakan bahan alamiah sebagai
media saring dengan alasan harga yang terjangkau dan mudah ditemukan di
masyarakat serta perwatannya juga terbilang mudah.
b) Pengadaan Bahan Filter
Bahan alamiah yang digunakan sebagai material saring pada alat filter
adalah pasir, batu zeolite, arang aktif dan ijuk. Sedangkan untuk alat saring

8 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
pelengkap yaitu kapas. Bahan filter tersebut kemudian disusun dalam sebuah
wadah. Wadah yang digunakan sebagai prototype adalah botol plastik ukuran
ukuran 1,5 liter atau bisa juga menggunakan pipa paralon atau ember. Bahan –
bahan filter diperoleh dari toko material, toko aquarium dan sebagian
memanfaatkan daur ulang sampah botol plastik. Untuk bahan material zeolite
dibeli sebanyak 2 pack, arang aktif sebanyak 2 pack dan ijuk sebanyak 1
kantong plastik sedang. Rincian pengeluaran untuk pembelian bahan filter
dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1 Rincian Pengeluaran Pengadaan Bahan Filter

No Nama Bahan Jumlah Harga Satuan Pengeluaran


1 Pasir Zeolit 2 Pack RP. 6000 RP. 12.000
2 Karbon Aktif 2 Pack RP. 7500 RP. 15.000
3 Kapas 1 Pack RP. 5000 RP. 5000
4 Lem 1 Pcs RP. 5000 RP. 5000
5 Ijuk ½ Kilo RP. 7000 RP. 7000
6 Pasir ½ Kilo - -
Total pengeluaran RP. 44.000

2. Pelaksanaan / Operasional
Pelaksanaan program kegiatan pembuatan alat filter terdiri dari :
a) Desain dan Pembuatan Alat Filter
Pembuatan desain alat media filter dilakukan untuk mengidentifikasi
bahan apa saja yang dapat digunakan sebegai media filter, pemilihan bahan
sangat mempengaruhi tingkat efektifitas dari filter tersebut, dimana bahan
yang dipilih adalah batu zeolite, arang aktif, pasir, ijuk dan kapas. Selain
pemilihan bahan, pemilihan wadah juga penting. Wadah yang digunakan
tergantung pada tujuan penggunaan filter tersebut, dimana wadah botol plastik
untuk skala uji coba, ember cat atau pipa paralon untuk skala rumah tangga
sedangkan tandon untuk skala besar.
Setelah desain alat selesai dibuat, selanjutnya bahan yang sudah
disiapkan disusun menjadi satu kesatuan dan wadah yang digunakan adalah

9 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
botol plastik berukuran 1.5 liter yang dipotong sesuai banyaknya bahan. Untuk
bahan-bahan yang digunakan memiliki fungsi masing – masing yaitu :
1) Pasir berfungsi untuk menyaring kotoran berukuran kecil yang terbawa
oleh air. Selain itu pasir juga berfungsi menghilangkan kandungan besi
(Fe) dan menghilangkan sedikit mangan pada air.
2) Arang Aktif berfungsi untuk menyerap zat-zat atau mineral yang
mencemari air dan menghilangkan bau, rasa, warna, klorin atau mineral
lain dari air
3) Batu Zeolit berfungsi untuk menghilangkan kandungan kimia seperti Fe
(Besi), Mangan dan kandungan – kandungan kimia lain yang terdapat pada
air deterjen dan air kotor (Mugiyantoro et al., 2017)
4) Kapas berfungsi untuk menyaring partikel - partikel yang ukurannya
sangat kecil.
5) Ijuk berfungsi menyaring partikel yang lolos dari lapisan sebelumnnya dan
meratakan air yang mengalir (Adi, Sari dan Umroh, 2014).

Gambar 4.1 Prototype Alat Filter Sederhana

b) Pengujian Alat Filter


Pengujian alat dilakukan menggunakan 2 jenis sampel uji. Sampel uji yang
digunakan adalah air bekas cucian pakaian dan air keruh. Pengujian alat
dilakukan di tempat tinggal mahasiswa dari tanggal 29-30 Juni 2022.
Pengujian alat dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut.

10 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
Gambar 4.1 Uji Alat Filter

Proses pengujian alat dilakukan berkali – kali. Untuk pengujian


pertama gagal karena tidak terjadi perubahan apapun pada air yang disebabkan
karena kurang padatnya penyusunan bahan sehingga terdapat cela-cela dan
membuat penyaringan tidak optimal. Kemudian alat dibongkar dan dilakukan
penyusunan bahan kembali, setelah itu dilakukan pengujian kedua dan
hasilnya dapat dilihat pada sampel uji (1) dan sampel uji (2) pada Gambar 4.2
berikut.
Gambar 4.2 Hasil Pengujian Alat Filter
Gambar (1) air cucian bekas pakaian

Sebelum Sesudah

Gambar (2) air keruh


Sesudah Sebelum

11 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
Pada gambar (1) merupakan hasil penyaringan air bekas cucian
pakaian dimana gambar sebelah kiri sebelum penyaringan dan gambar sebelah
kanan setelah penyaringan. Untuk hasil penyaringan terjadi perubahan air
bekas cucian pakaian yang mulanya sebelum di saring berwarna sedikit keruh
kemudian setelah disaring menjadi bening dan bau detergen sedikit hilang.
Setelah pengujian dapat di asumsikan bahwa efektifitas alat filter ini mampu
menyaring dan menyerap partikel – partikel yang terkandung dalam air.
Kemudian untuk hasil yang maksimal perlu dilakukan pengulangan
penyaringan agar air menjadi lebih bening. Namun untuk air cucian pakaian
yang sudah di saring tidak disarankan untuk di konsumsi karena belum ada
penelitian atau pengujian secara lebih lanjut, sehingga disarankan hanya
digunakan untuk keperluan lain.
Sedangkan untuk gambar (2) merupakan hasil penyaringan air keruh,
dimana gambar sebelah kanan sebelum penyaringan dan gambar sebelah kiri
setelah penyaringan. Setelah penyaringan, terjadi perubahan dari air yang
mulanya keruh menjadi lebih jernih. Oleh karena itu alat filter ini efektif
dalam menyaring partikel-partikel yang terkandung pada air, sehingga cocok
digunakan untuk daerah yang masih kekurangan akan air bersih.

c) Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Alat Filter


Setelah pengujian alat filter, kemudian dilakukan sosialisasi dan pelatihan cara
pembuatan filter sederhana kepada masyarakat Padukuhan Ngablak.
Sosialisasi uji alat filter dilakukan dengan cara mengundang masyarakat yang
kuantitas airnya masih kurang terutama wilayah RT 03, RT 04 dan RT 05,
dimana kegiatan ini dilakukan dirumah bapak Ketua RT 03 Ngablak yakni
bapak Sobirin pada Jumat, 01 Juli 2022. Kegiatan ini dihadiri 22 orang dari
target 30 orang, dimana setiap orang mewakili 1 KK. Tujuan dari kegiatan ini
adalah untuk menambah wawasan masyarakat tentang cara membuat filter
sederhana serta dimana dapat memperoleh bahan-bahan filter. Selain itu
masyarakat juga melihat hasil uji filter secara langsung yang dipraktekkan di
depan masyarakat dan masyarakat juga dapat mengetahui cara perawatan
filter. Kegiatan sosialisasi dan pembuatan alat filter dapat dilihat pada Gambar
4.3 berikut.

12 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
Gambar 4.3 Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Alat Filter

Dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan alat


filter ini, mahasiswa menjelaskan alat dan bahan yang digunakan serta fungsi
masing-masing bahan serta tahapan dalam menyusun bahan dalam wadah
yang digunakan, terdapat dua sampel uji yang disediakan oleh mahasiswa, dan
setelah memperagakan cara membuat alat filter kemudian langsung melakukan
penyaringan kepada kedua sampel. Kegiatan ini berlangsung dengan baik,
dimana masyarakat benar-benar antusias mengikuti kegiatan. Setelah selesai
pelatihan mahasiswa membuka sesi tanya jawab, masyarakat juga mengatakan
belum pernah ada pelatihan seperti ini. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini
ada upaya masyarakat mengatasi permasalahan kekurangan akan air bersih
dengan cara mendaur ulang air bekas yang digunakan sehari-hari sehingga
dapat menghemat air yang dikonsumsi.

13 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Salah satu permasalahan sanitasi yang dialami oleh masyarakat Padukuhan
Ngablak adalah air bersih yang digunakan sehari – hari kuantitasnya masih kurang,
sehingga warga terpaksa harus membeli air untuk memenuhi kebutahan akan air
untuk memasak, mandi, mencuci dan penggunaan lainnya. Hal ini dapat ditanggulangi
dengan cara mendaur ulang air bekas cucian pakaian, bekas cucian piring dan lain
sebagainya menggunakan alat filter dengan tujuan untuk menghemat air. Alat filter
yang dibuat adalah alat filter sederhana, menggunakan bahan-bahan alamiah yang
mudah ditemukan di masyarakat, dengan harapan dapat menjadi solusi untuk
mengatasi permasalahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat secara mandiri.

B. Saran
Untuk memaksimalkan hasil uji filter diperlukan pengujian lebih lanjut di
laboratorium, karena pengujian laboratorium sangat membantu dalam mengetahui
tingkat efektifitas alat, sehingga dapat membantu dalam pengambilan keputusan untuk
tahap selanjutnya dalam pembuatan alat filter.

14 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA

Adi, W., Sari, P. S. and Umroh (2014) ‘Efektifitas Filter Bahan Alami Dalam Perbaikan
Kualitas Air Masyarakat Nelayan’, 8, pp. 34–39.

Budiwan, J. (2018) ‘Pendidikan Orang Dewasa ( Andragogy )’, 10(2), pp. 107–135.

Mugiyantoro, A. et al. (2017) ‘Penggunaan bahan alam zeolit, pasir silika, dan arang aktif
dengan kombinasi teknik shower dalam filterisasi fe, mn, dan mg pada air tanah
di upn “veteran” yogyakarta’, (492), pp. 1127–1137.

Surahman and Supardi, S. (2016) Ilmu Kesehatan Masyarakat PKM.

Sutandi, M. C. (2012) ‘Penelitian Air Bersih di PT. Summit Plast Cikarang’, Jurnal Teknik
Sipil, 8(2), pp. 133–141. doi: 10.28932/jts.v8i2.1363.

Zulhilmi, Z. and Idawati, I. (2019) ‘Pengelolaan Konsumsi Air Bersih pada Rumah Tangga di
Kecamatan Peudada Kabupaten Bireun’, Jurnal Serambi Akademica, 7(5), p. 657.
doi: 10.32672/jsa.v7i5.1523.

15 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
LAMPIRAN

1. Foto Dokumentasi Kegiatan

16 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
17 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
2. Matrik Program Kegiatan Individu

17 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
3. Laporan Hasil Observasi
Nama : Elianti (18110089)

No Hari/Tanggal/ Sumber Metode Pengambilan Data Potensi Data Permasalahan


Pukul Data Data

18 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
1 Senin, 20-21 Primer dan Wawancara dan - SDM : Sebagian besar hanya tamat - Permasalahan terkait dengan
juni 2022 Sekunder observasi langsung SLTA dan sebagian kecil tamat sanitasi yakni sampah dan air
Jam 13.00-18.00 Diploma dan Strata 1 bersih
- SDA : Terdapat pohon sonekeling - Pernasalahan terkait data
yang harganya sampai puluhan juta, demografi yakni tidak ada
terdapat batu putih yang bisa dijadikan Profil Ngablak
bahan dasar pondasi rumah, terdapat - Permasalahan kesehatan
tanah urug yang bisa dijadikan bahan yaitu Hipertensi, DBD, Gatal
dasar pembuatan batu bata dan juga – gatal
sawah. - Permasalahan lain yakni bau
- Pekerjaa : sebagian besar masyarakat sampah yang sangat
bekerja sebagai buruh harian lepas. menyengat
- Ekonomi : Terdapat peternakan sapi
juga UMKM
- Kesehatan: Terdapat posyandu lansia
dan balita, terdapat 10 orang kader
- Pariwisata : Terdapat wisata Indrokilo
Hills

4. Laporan Identifikasi Permasalahan

No Penyebab Permasalahan Dampak Prioritas Rencana Pemecahan Program Pemecah


Permasalahan Permasalahan Masalah Masalah
1. Pemukiman warga - Menimbulkan bau Sampah Mahasiswa akan Menyediakan tempat

19 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
dekat dengan Tempat sampah yang sangat menyediakan tempat pembuangan sampah
Pengolahan Sampah menyengat, pembuangan sampah sementara yang terdiri
Terpadu (TPST) terutama pada sementara di setiap RT dari dua jenis yaitu
wilayah RT 03, 04 tempat sampah organik
dan 05. dan anorganik, kemudia
- Terdapat beberapa diletakkan di tempat-
sampah yang masih tempat strategis seperti
berserakan di masjid, musholah dan lain
pinggir jalan karena sebagainya pada setiap
sampah yang tidak RT.
terkendalikan lagi.
2. Sering terjadi kerusakan Warga sering Air Bersih Membuat Filter Air Membuat filter air
pada sarana prasarana kesulitan untuk akses Sederhana sederhana, yakni untuk
perpipaan air bersih sehingga mendaur ulang air bekas
harus terpaksa cucian pakaian dan lain
membeli untuk sebagainya, dengan
memenuhi kebutuhan tujuan untuk menghemat
akan air setiap hari. air yang dikonsumsi
karena mengingat
kuantitas air kurang
akibat sering macet.
3. Tidak adanya Profil - Sulit untuk Profil Dusun dan Membuat Profil Dusun - Membuat profil dusun -
Dusun dan Plang RT memperoleh data Plang RT dan Plang RT yang memuat informasi
terkait dengan terkait data demografi,
demografi dusun potensi dusun serta
- Sulit bagi orang permasalahan-
baru untuk mencari permasalahan dusun.
tempat tinggal ketua - Membuat Plang
RT dan Wilayah RT penunjuk arah menuju
RT 03, 04 dan RT 05
serta membuat papan
nama untuk RT 01 dan

20 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
RT 02
4. Penyakit DBD dan - Tedapat anak yang Penyakit DBD - Mengikuti kegiatan - Dilakukan survei jentik
Hipertensi terkena DBD dan Hipertensi PSN yang dilakukan pada 15 rumah untuk
sehingga harus oleh pihak Puskesmas setiap RT serta
dirawat ke rumah - Dilakukan pengurasan pada tempat
sakit pemeriksaan yang ada jentiknya
- Terdapat beberapa hipertensi serta seperti ember bekas
lansia yang penyuluhan hipertensi yang ada diluar rumah.
menderita oleh mahasiswa - Pemeriksaan dan
Hipertensi penyuluhan yang
dilakukan oleh
beberapa mahasiswa
yang masuk dalam
proker individu.

5. Laporan Identifikasi Potensi

N Rencana Penguatan Program Penguatan


Potensi Bentuk Potensi Prioritas Potensi
o Potensi Potensi

21 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
1. Pendidikan
- Sebagian besar masyarakat
hanya tamat SLTA dan
sebagian kecil tamat Diploma
dan Strata 1
1 Sumber Daya Manusia
2. Pekerjaan :
- sebagian besar masyarakat
bekerja sebagai buruh harian
lepas.

- Pohon sonokeling Pohon sonokeling Pohon sonokeling akan


- Batu putih dibudidayakan dan
2 Sumber Daya Alam - Lahan persawahan dilindungi karena sudah
- Tanah urug
sangat langkah

- Penyortiran sampah UMKM Rencana akan Sosialisasi tentang


- UMKM dilakukan pelatihan marketplace dalam

3 Ekonomi Marketplace oleh mengembangkan usaha


pada ibu-ibu oleh
mahasiswa
mahasiswa sebagai
proker individu.

22 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
Rencana akan
- Wisata Indrokilo hills Indrokillo hills
ditambahkan Roller
4 Pariwisata
Coster serta café

- Terdapat posyandu lansia


5 Kesehatan
dan balita

6 Teknologi - - - -

6. Rencana Tindak Lanjut


Nama Program : Pelatihan Pembuatan Filter Air Sederhana Untuk Daur Ulang Grey Water
Bidang : Kesehatan Masyarakat

23 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
No Tahapan Output Metode Masyarakat Waktu Alat Bantu Biaya
Kegiatan Tahapan Pelaksanaa Kelompok Jumlah Jumlah Kegiatan
Kegiatan n Sasaran Populasi Target
1. Pra Membeli alat Individu Transportasi Rp.
pelaksanaan dan bahan Pribadi 44.000
filter
2. Pelaksanaan Perancangan Individu Gunting,
alat filter selang, lem
dan botol
3. Pelaksanaan Pengujian alat Individu Sampel air
filter bekas cucian
pakaian dan air
kotor
4. Pelaksanaan Pelatihan Pelatihan Kelompok Sekitar 30 orang Hp untuk Konsums
kepada secara Masyarakat 240 KK KK dokumentasi i RP
masyarakat langsung RT 03, 04 75.000.00
khususnya RT kepada dan RT 05
03,04 dan 05 masyarakat
7. Log Book

24 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
25 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
26 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
27 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
28 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
29 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
30 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
31 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
32 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
33 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
34 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
35 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta
36 | U n i v e r s i t a s R e s p a ti Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai