PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sungai adalah air tawar dari sumber alamiah yang mengalir dari tempat
yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah dan menuju atau bermuara ke laut,
danau atau sungai yang lebih besar. Sungai merupakan jalur air alami yang
mengalir menuju samudera, danau, dan sungai lainnya. Sungai juga salah satu
bagian dari siklus hidrologi. Air dalam Sungai umumnya terkumpul dari
presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa
negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es / salju. Air sungai adalah air
yang mengalir melalui terusan alami yang kedua pinggirnya dibatasi oleh tanggul-
tanggul dan airnya mengalir ke laut, ke danau, atau ke sungai lain yang
merupakan sungai induk. Manfaat air sungai bagi kehidupan sangat besar.
Kondisi air sungai yang tercemar dapat terpengaruh oleh beberapa factor
yaitu, limbah cair, padat. Limbah padat dapat berupa sampah. Sampah merupakan
material sisa baik dari hewan, manusia, maupun tumbuhan yang tidak terpakai
lagi dan dilepaskan ke alam dalam bentuk padatan, cair ataupun gas. Sampah
merupakan masalah yang tidak dapat dipisahkan dari kebutuhan kehidupan
manusia. Dilihat dari letak sampah jika berada di air terdapat 2 macam yaitu
sampah terapung dan sampah tenggelam. Sampah terapung adalah sampah yang
tata letaknya berada di atas permukaan air sedangkan sampah tenggelam
merupakan sampah yang berada di dasar permukaan air.
Sungai merupakan suatu ekosistem yang penting bagi kehidupan makhluk
hidup namun pada zaman sekarang pemanfaatan daerah aliran sungai dijadikan
sebagai daerah hunian sampai pembuangan limbah baik dari perusahaan maupun
rumah tangga yang merupakan pelanggaran, yang menurut UU No. 35 1991
tentang sungai, sebenarnya dilarang untuk dijadikan sebagai daerah hunian,
sampai pada pencemaran akibat limbah hasil aktivitas manusia Makin
bertambahnya jumlah penduduk yang bermukim di tepian sungai, menjadi salah
satu faktor makin banyaknya limbah hasil aktivitas manusia di sungai. Kerusakan
lingkungan yang terjadi disamping mengakibatkan daerah tersebut rawan banjir,
juga menyebabkan terganggunya kualitas dan kuantitas air sungai.
Untuk menekan dampak negative kerusakan sungai, pemerintah perlu
lebih memberikan pengetahuan kepada warga mengenai sosialisasi UU no.35
Tahun 1991 tentang sungai. Tetapi tidak hanya dari pemerintah dan masayarakat
saja, kerusakan sungai dapat diminimalisir dengan cara mengurangi sampah yang
terdapat di sungai serta meningkatkan kualitas dari air itu sendiri yang dapat
menggunakan cara penjernihan.
1
1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian diatas mengenai maka merumuskan masalahnya adalah
bagaimana membuat sungai bersih dari sampah-sampah dan kualitas dari air
sungai terbebas dari polutan penyebab kandugan air sungai tercemar.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan
Di daerah Jawa Barat, terutama pada aliran Sungai Citarum yang
merupakan sungai terpanjang diwilayah Jawa Barat dan memiliki banyak
manfaat salah satunya adalah untuk menunjang pemenuhan kebutuhan pasokan
air di Provinsi Jawa Barat dan juga kebutuhan air untuk daerah DKI Jakarta.
Bukan itu saja, banyak aktivitas manusia yang bergantung dari pemanfaatan
aliran Sungai Citarum. Mulai dari irigasi untuk lahan persawahan dan
peternakan, sebagai sumber tenaga pembangkit listrik tenaga air (PLTA) serta
untuk menunjang pemenuhan kebutuhan aktivitas sehari-hari masyarakat Jawa
Barat dan sekitarnya.
Sungai merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam kehidupan,
tetapi sungai pun pada zaman sekarang mengalami berbagai permasalahan yang
terjadi. Mulai dari pemanfaatan daerah aliran sungai yang menurut UU No. 35
1991 tentang sungai, sebenarnya dilarang untuk dijadikan sebagai daerah hunian,
sampai pada pencemaran akibat limbah hasil aktivitas manusia yang pada
akhirnya menyebabkab tercemarnya kualitas air sungai serta bertebaran sampah
dari limbah yang dikeluarkan baik rumah tangga maupun aktivitas manusia.
Kerusakan lingkungan yang diakibatkan adalah hilangnya ekosistem yang berada
di sungai serta air sungai yang tidak bisa dipakai (tercemar).
Untuk menekan dampak negatif kerusakan sungai, pemerintah perlu lebih
memberikan pengetahuan kepada warga mengenai sosialisasi UU No. 35 Tahun
1991 tentang sungai dan UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air (UU
SDA) yang diharapkan dapat mengurai permasalahan tentang kondisi Sungai
Citarum Dalam rangka mengatasi permasalahan Sungai serta untuk mendukung
program kebijakan pemerintah tentang Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu
Sungai. Maka kami memiliki sebuah ide yang berbentuk alat dimana alat yang
disebut SPPLAS dapat mengurangi bahkan diharapkan mengembalikan sungai ke
keadaan yang baik sehinggan menimbulkan manfaat yang dapat dirasakan oleh
masyarakat.
3
Konsep zero waste yaitu penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, atau
recycle), serta prinsip pengolahan sedekat mungkin dengan sumber sampah
dengan maksud untuk mengurangi beban pengangkutan. Konsep ini mengurangi
volume - volume sampah dan penanganan sampah sedekat mungkin dari
sumbernya. Orientasi penanganan sampah konsep zero waste diantaranya meliputi
:
1. System pengolahan samapah secara terpadu
2. Teknologi pengomposan
3. Daur ulang sampah plastic dan kertas
4. Teknologi pembakaran sampah dan insenerator
5. Teknologi pengolahan sampah organic menjadi pakan ternak
6. Teknologi tempat pembuangan akhir sampah
7. Peran serta masyarakat dalam penanganan sampah
8. Pengolahan sampah kota metropolitan
9. Peluang dan tantangan usaha daur ulang
Salah satu aplikasi zero waste di subuah sungai perkotaan yaitu dengan
adanya trash net (jaringan sampah). Metoda trash net ini menjelaskan dimana
sampah mengalir di sungai dapat terkumpul, kemudian sampah tersebut dapat
diangkat ke permukaan untuk kemudian diangkut ke pabrik.
Solusi berikutnya yang pernah ditawarkan ialah pipa apung dimana dalam
teknologi yang ditemukan kali ini berupa pipa yang dibuat untuk mengatasi
sampah yang terapung disungai, dengan dibuatnya suatu pengarah apung
menggunakan pipa apung dengan dibantunya oleh aliran sungai, lalu masuk
kedalam pipa apung tersebut dan setelah dalam pipa tersebut dengan otomatis pipa
tersebut langsung mempress disuatu alat khusus untuk dihilangkan airnya. Setelah
itu, barulah hasil pressnya bisa diolah kembali oleh perusahaan – perusahaan daur
ulang plastik. Dalam prosesnya system pipa apung ini menggunakan pipa yang
cukup besar dikarenakan berguna dalam air sehingga dapat mengapung sehingga
yang dapat tersaring oleh pipa mengapung itu ialah sampah yang mengapung
sedangkan lumpur ataupun yang tidak terapung tidak dapat terjaring oleh pipa
apung tersebut.
4
Dari uraian tersebut, maka dari itu kami menawarkan solusi baru
penanganan masalah di sungai yaitu SPPLAS. Adapun konsep SPPLAS yaitu
membantu mengurangi jumlah sampah yang ada di sungai serta mengurangi
polutan yang menyebabkan air tercemar. SPPLAS (Sistem Pengumpulan dan
Penjernih Limbah Air Sungai) merupakan suatu alat yang terbuat dari besi dan ada
2 sistem, sistem pertama berupa 2 ulir : ulir pertama dengan jarak nya lebih besar
dari ulir kedua yang berguna menyaring sampah yang berukuran besar lalu ulir
kedua menyaring sampah yang tidak tersaring di ulir pertama. Sistem kedua yaitu
penjernihan air yang dimana air sungai akan mengalami penjernihan /
pengurangan dari zat-zat polutan yang berada dikandungan air sungai . Ulir akan
bergerak mendorong sampah sesuai arah putaran Ulir yang di gerakan
menggunakan motor listrik 3 phasa, kemudian sampah akan terdorong sesuai arah
putaran Ulir menuju konveyor, setelah itu sampah yang sudah sampai pada
konveyor akan dipindahkan ke bak sampah sebagai pusat pembuangan sampah-
sampah terapung. Konsep kerja dari konveyor ini sama dengan konveyor yang
sering ada di pabrik/supermarket.
Listrik yang digunanakan dalam menggerakan motor 900 watt memakai
listrik dari PLN. Untuk kedepannya tenaga listrik yang akan digunakan tidak dari
PLN tetapi akan menggunakan listrik yang dihasilkan dari turbin yang akan
dipasang sebelum alat penjernih dimana arus berada disana lumayan cepat dan
memafaatkan arus tersebut kami dapat menghasilkan tenaga listrik untuk dapat
menggerakan motor.
Harapannya SPPLAS ini dapat menjadi solusi efektif untuk mengatasi
sampah di sungai dan meningkatkan kualitas air sungai sehingga tidak terjadi
bencana banjir dan pecemaran air sungai.
5
4. Disini ulir bekerja sebagai pengumpul sampah dimana sampah akan
terbawa oleh ulir menuju pinggir sungai. Yang mana dipinggir sungai
sudah terdapat conveyor yang berfungsi.
5. Sampah dari ulir pertama akan di pindahkan ke conveyor tersebut.
6. Samaph yang sudah berada di conveyor akan terbawa menuju tempat
penampunngan sampah yang berbentuk kotan lokasi dipinggir agak jauh
dari sungai.
7. Cara kerja ulir kedua sama dengan cara kerja ulir kesatu, hanya fungsi dari
ulir kedua sebahai penyaring akhir bagi benda yang tidak terkumpul /
terlepas dari ulir pertama.
8. Sampah yang sudah terkumpul bisa di daur ulang maupun dijadikan
sebagai bahan penelitian dimanan sampah plastic dicoba menajdi bahan
bakar.
Cara kerja di sistem penjernihan
1. Cara kerja alat ini adalah saat air sungai yang memiliki arus tidak terlalu
cepat masuk menuju sistem. Sistem ini terdiri dari beberapa lapisan yang
akan terlewati oleh air. Lapisan pertama yaitu batu kerikil, lapisan kedua
ijuk, lpaisan ketiga pasir, keempat arang, kelima kerikil, dan terkahir batu
besar
2. Air yang masuk tersebut akan mengalami beberapa kali pengaliran, yang
pertama akan tersaring oleh lapisan pertama yang dapat
Kerikil : penyaring kotoran-kotoran kasar
Ijuk : penyaring kotoran-kotoran halus
Pasir halus : pengendap kotoran-kotoran halus yang masih lolos
dari ijuk
Ijuk lapisan ke-2 : media penahan pasir halus agar tidak lolos ke lapisan
bawahnya
Arang : penghilang bau
Kerikil : sebagai celah agar air dapat mengalir melalui lubah
bawah
Batu besar : memberi celah yang lebih besar sebagai jalan
keluarnya air
3. Setelah air melewati tahap diatas maka kualitas dari air sungai akan
meningkat dan mengurangi tingkat kandungan polutan yang ada di air.
6
BAB III
METODE PELAKSANAAN
a. PersiapanUmum
Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan yaitu adalah menyiapkan
alat dan bahan yang dibutuhkan untuk menunjang pembuatan Sistem
Pengumpulan Dan Penjernih Limbah Air Sungai Persiapan umum juga
meliputi kegiatan perancangan dan juga persiapan administratif dari
program.
b. RacanganDesain
Rancangan desain dari Sistem Pengumpulan Dan Penjernih Limbah
Air Sungai dijelaskan melalui flowchart (kerja alat).
7
air masuk
a. Persiapan Umum
Bentuk persiapan yang dilakukan untuk menunjang program ini
yaitu meliputi persiapan administratif seperti pembuatan kerangka
laporan, pembuatan instrumen monitoring dan evaluasi program, dan juga
persiapan lain yang bertujuan untuk lebih menata pelaksanaan program
agar dapat terlaksana dengan baik.
b. Pembuatan
Pada tahap ini, pembuatan alat dilakukan dalam tiga tahap yaitu
meliputi pembelian komponen, pembuatan sistem/ alat terdiri dari dua
tahap (perancangan sistem alat, instalasi alat di tempat), dan bagian
terakhir adalah finishing dimana memperbagus dari sistem itu sendiri.
c. Pengujian
Pada tahap pengujian akan dilakukan pengamatan dari cara kerja
alat yang telah dibuat dan hasil dari kinerja alat itu sendiri
8
d. Penerapan
Pada tahap ini akan dilakukan penerapan alat yang sudak melalui
tahap pengujian untuk difungsikan langsung ditempat yang telah
direncanakan
e. Evaluasi
Tujuan dilakukannya evaluasi adalah untuk mengetahui ketercapaian
tujuan dari program yang dilaksanakan, sehingga nantinya dapat
dilakukan perbaikan dan pengembangan menjadi lebih baik lagi. Evaluasi
dilakukan dengan cara diskusi satu kelompok dan juga dosen
pembimbing.
BAB 4
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
9
an
3. Pembuat
an
Rangkai
an
4. Pembuat
an
5. Instalasi
6. Mencari
Settinga
n yang
tepat
7. Finishin
g
8. Evaluasi
Program
9. Penyusu
nan
Laporan
10
DAFTAR PUSTAKA
11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1 Biodata Anggota Kelompok
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Dika Candra Muchfaruq
Putra
2. Jenis Kelamis Laki-laki
3. Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
4. NIM 1501214
5. Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 19 Juli1997
6. E-mail Dikac30@gmail.com
7. Nomor Telephone/HP 081809115635
B. Riwayat Pendidikan
TK SD SMP SMA
Nama TK SDN
SMPN 1 SMAN 6
Intuisi BANDUNG PERUMNAS
BANDUNG BANDUNG
RAYA CIJERAH 1
Jurusan - - -
Tahun
Masuk - 2002-2003 2003-2009 2009-2012 2012-2015
Lulus
12
13
D. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Muhammad Samsudin
2. Jenis Kelamis Laki-laki
3. Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
4. NIM 1506347
5. Tempat dan Tanggal Lahir Garut, 17 Desember 1996
6. E-mail msamsudin605@gmail.com
7. Nomor Telephone/HP 083827883652
E. Riwayat Pendidikan
TK SD SMP SMA
Nama SDN
SMPN 1 SMKN 7
Intuisi - Cihaurkuning
Malangbong Garut
3
Jurusan Teknik
- - - Kendaraan
Ringan
Tahun
Masuk - - 2003-2009 2009-2012 2012-2015
Lulus
Muhammad Samsudin
14
G. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Muhammad Ihsan Al-
Rasyid
2. Jenis Kelamis Laki-laki
3. Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
4. NIM 1507121
5. Tempat dan Tanggal Lahir Bandung, 8 Juli 1996
6. E-mail alrasyid.ihsan@gmail.com
7. Nomor Telephone/HP 08992969383
H. Riwayat Pendidikan
TK SD SMP SMA
Nama SDN
TK SMPN 5 SMAN 1
Intuisi CIPAGERAN
MAQQOMUSAADAH CIMAHI CIMAHI
MANDIRI 1
Jurusan - - - IPA
Tahun
2009- 2012-
Masuk 2002-2003 2003-2009
2012 2015
- Lulus
15
Lampiran 2
Gambaran Sistem
Sistem Penjernih
Sistem Pengumpulan
16