Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL PENELITIAN

PENYEBAB AIR SUNGAI YANG BERKARAT DAN BAU


DI DESA SIMPANG PELABUHAN DALAM

AURA KHALISA
062230100096

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2023

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sulitnya akses terhadap air bersih di Indonesia terjadi di berbagai
wilayah. bahkan di kawasan pinggiran Palembang yang tidak terjangkau pipa
perusahaan air. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya pasokan
air bersih masyarakat desa Simpang Pel Dalam, mulai dari sampah-sampah
yang tertumpuk akibat tidak adanya penyediaan tempat pembuangan sampah
yang membuat kebanyakan masyarakat membuang sampah dipinggiran
sungai dan juga limbah pabrik beras yang dibuang oleh pihak tidak
bertanggung jawab ke sungai.

Pencemaran sungai adalah contoh bentuk pencemaran yang


mengontainasi sungai sehingga kehilangan fungsinya. Kondisi sungai yang
semakin memburuk dan tercemar diakibatkan ulah manusia yang suka
membuang limbah rumah tangga maupun yang lainnya kedalam sungai yang
juga merusak ekosistem kehidupan dikawasan sungai yang sering juga
mengakibatkan banjir.

Berdasarkan penelitiannya, WHO atau World Health Organization


mengatakan bahwa kasus kematian yang disebabkan oleh penyakit diare dapat
diperkirakan setidaknya ada 485.000 yang dikarenakan oleh buruknya
kondisi air, terutama air sungai yang dimana jika telah tercemar, dampaknya
tidak hanya ekosistem kawasannya tetapi juga terhadap hewan tumbuhan dan
juga manusia.

Pencemaran yang terjadi di salah satu desa di kabupaten Ogan Ilir yaitu
desa Simpang Pel. Dalam terjadi akibat beberapa faktor yang membuat aira
sungai menjadi bau dan berkarat sehingga sebagian masyarakat yang bermata
pencaharian di kawasan sungai menjadi kesulitan.
Tak hanya itu, dampak dari pencemaran tersebut juga menyebabkan
timbulnya penyakit yang menjakiti banyak masyarakat desa seperti gatal-gatal
pada kulit, kurap, iritasi kulit, serta dermatitis alergi. Gatal pada kulit sering

1
terjadi dikarenakan air yang dipakai masyarakat mengandung banyak kuman
dan juga efek dari bahan-bahan kimia yang mungkin tersebar disungai
diakibatkan oleh limbah. Air sungai yang kotor juga dapat menyebabkan
penyakit kurap pada kulit yang membuat jamur-jamur pada sela-sela tubuh
yang jarang dibersihkan seperti sela-sela pada jari tanga maupun kaki
berkembangbiak dengan cepat. Infeksi kulit juga diakibatkan oleh paparan dari
air sungai yang kotor dan memicu terjadinya infeksi pada luka yang membuat
timbulnya kemerahan pada kulit yang meluas, rasa hangat dan nyeri saat
ditekan dan keluar airan. Yang terakhir ialah dermatitis alergi dimana
masyarakat yang memiliki kondisi kulit yang sensitif terutama pada keadaan
dingin dan lembab jika terkena air sungai yang kotor dapat menyebabkan
komplikasi dan memperparah dermatitis yang dialami.
Oleh karena itu, luaran yang diharapkan dari terwujudnya program ini
adalah untuk memberikan solusi dari masalah yang dimiliki masyarakat desa
Simpang Pel Dalam agar mendapat pasokan air bersih.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah dari program penelitian ini antara lain:
1. Apakah penyebab utama dari pencemaran sungai yang terjadi?
2. Apakah pencemaran air sunga tersebut dapat menimbulkan kerugian bagi
mayarakat?
3. Apakah solusi yang tepat agar masyarakat mendapatkan pasokan air bersih
yang cukup?
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk menemukan penyebab utama dari pencemaran air sungai yang
terjadi di desa Simpang Pel. Dalam.
2. Untuk mengetahui dampak/kerugian yang disebabkan oleh pencemaran
yang terjadi.
3. Untuk memberikan solusi agar masyarakat mendapatkan pasokan air bersih
yang cukup.

2
1.4 MANFAAT
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat:
1. Secara teoretis sebagai bahan referensi untuk peneliti selanjutnya dan bahan
baca dan ilmu yang bermanfaat bagi pembaca.
2. Secara praktis menambah wawasan dan pengalaman penulis tentang
dampak dan solusi dari pecemaran air.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


2.1.1 Penyebab Pencemaran Air Sungai
Ada beberapa faktor yang dapat mengakibatkan pencemaran
terhadap air sungai sehingga menyebabkan air sungai menjadi berkarat
dan bau seperti limbah sampah masyarakat yang dibuang disungai
ataupun kawasan sekitar sungai. Tak hanya itu, penyebab lainnya juga
dapat dikarenakan oleh limbah industri yang dibuang oleh oknum-
oknum yang tidak bertaggung jawab.
Turunnya kualitas air sampai ke tingkat tertentu yang
dikarenakan oleh pencemaran yang terdapat di air akibat masuknya
makhluk hidup, energi, zat, ataupun komponen di dalam air lainnya.
Tindakan manusia yang memfaktori terjadinya pencemaran air
di suatu kawasan mengandung atau menampung air seperti sungai,
danau, dll. Beberapa bagian dari siklus hidrologi seperti laut danau, dan
lainnya yang ada di kehidupan manusia yang bukan hanya berfungsi
untuk mengalirkan air saja tapi juga sebagai sendimen ataupun polutan
yang dapat berfungsi untuk keberlangsungan makhluk hidup, karena air
adalah sumber kehidupab utama..
Pencemaran air merupakan suatu perubahan di suatu kawasan
air (sungai, danau, laut, dll) yang sering difaktori oleh tindakan
manusia. Dalam siklus kehidupan manusia, sungai, laut, danau, ataupun
sumber mata air lainnya merupakan bagian dari siklus hidrologi yang
bukan hanya mengalirkan air tapi juga sendimen dan poutan dengan
fungsi dan manfaatnya yng membantu kehidupan. Beberapa manfaat
dai tempat penampung air tersebut seperti bahan baku air minum,
aktifitas sehari-hari (mandi, mencuci, dll), bahkan dapat menjadi objek
wisata (pantai, curug, air terjun, dll).
Menurut Erma Suryani Sahabuddin (2015:49), salah satu faktor
yang menyebabkan sungai ataupun sumber mata air lainnya tercemar

4
ialah dikarenakan masuknya komponen-komponen berbahaya, zat-zat,
ataupun makhluk hidup ke dalam air yang kemudian menyebabkan
turunnya kualitas air bersih dan mencemari air tersebut. Apalagi jika
suatu daerah yang memiliki penduduk yang padat, hal tersebut akan
lebih membuat sungai disekitarnya mudah tercemar akibat
membeludaknya kapasitas limbah sehingga para penduduk akan
membuang sampah mereka ke sungai ataupun sumber mata air lainnya.
Berikut adalah beberapa sumber pencemaran air secara umum:
1. Limbah pengolahan kayu
2. Limbah industri (bahan kimia baik cair ataupun padatan, sisa-sisa
bahan bakar, tumpahan minyak dan oli, kebocoran pipa-pipa minyak
tanah yang ditimbun dalam tanah)
3. Limbah pertanian (pembakaran lahan, pestisida)
4. Pengungangan lahan hijau/hutan akibat perumahan, bangunan
5. Penggunakan bom oleh nelayan dalam mencari ikan di laut
6. Rumah tangga (limbah cair, seperti sisa mandi, MCK, sampah
padatan seperti plastik, gelas, kaleng, batu batere, sampah cair seperti
detergen dan sampah organik, seperti sisa-sisa makanan dan sayuran).

Industri-industri yang bertempatan di kawasan dekat sungai


biasana cenderung membuang limbah industrinya ke sunai maupun
kawasan pinggir sungai yang kemudian menyebabkan pencemaran
terhadap ekosistem air dikarenakan berubahnya bakteriologi, susunan
kimia, serta fisik dari air tersebut. Polutan seperti logam berat (timbal,
seng tembaga dan lain sebagainya). Limbah rumah tangga yang belum
terkendali dapat menyebabkan pencemaran lingkungan khususnya air
sungai. Karena dari limbah rumah tangga dihasilkan beberapa zat
organik dan anorganik yang dibuang dan dialirkan melalui selokan-
selokan dan akhirnya bermuara ke sungai. Selain dalam bentuk zat
organik dan anorganik, dari limbah rumah tangga bisa juga membawa
bibit-bibit penyakit yang dapat menular pada hewan dan manusia
sehingga menimbulkan penyakit epidemik yang luas di masayarakat.

5
Berdasarkan survey yang telah dilakukan pada salah satu desa di
kabupaten Ogan Ilir, yaitu di desa Simpang Pel Dalam, pencemaran
terhadap air sungai yang terjadi desa ini berdampak besar terhadap
pasokan air bersih yang biasa digunakan masyarakat untuk aktivitas
sehari-hari seperti mencuci pakaian, mandi, dan lain sebagainya.
Pencemaran yang terjadi hampir di seluruh bagian sungai menyebabkan
berkurangnya pasokan air bersih untuk masyarakat dan juga air yang
kotor menimbulkan beberapa penyakit khususnya terhadap kulit seperti
iritasi, gatal-gatal, kurap, infeksi kulit, dll

.
Gambar 1. Sampah yang mencemari sungai

Penulis juga mewawancari beberapa tokoh masyarakat desa


sebagai perwakilan untuk membahas problem yang terjadi di desa
Simpang Pel Dalam seperti anggota BPD (pak Sobri), ketua RT 02 (pak
Askandar), tokoh masyarakat (pak Toyib), dan kepala desa (pak firli).
tak hanya itu, perwakilan tim pelaksana juga mewawancarai perwakilan
pemuda/i desa seperti ketua karang taruna (Madiansyah), dan juga
ketua IRMAS (Doni).

6
Gambar 2. sosialisasi masyarakat
Mereka memberikan keterangan bahwa pencemaran yang
disebabkan oleh sampah organik masyarakat yang dibuang dikawasan
pinggir sungai yang disebabkan oleh tidak adanya fasilitas yang
memadai untuk dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah. Tak
hanya itu, dampak besar yang mencemari air sungai tersebut ialah
limbah hasil pembuangan pabrik beras yang mengalir keseluruh penjuru
sungai karena mengandung banyak zat-zat kimia seperti pestisida yang
digunakan untuk membunuh hama, baik yang berupa tumbuhan,
serangga, maupun hewan lain. Hal tersebutlah yang membuat sungai
semakin tercemar dan banyak merugikan masyarakat.

2.1.2 Dampak Dari Pencemaran yang Terjadi


Pencemaran air, terutama air sungai memiliki dampak yang cukup besar
terhadap lingkungan sekitar dan aktivitas manusia mengingat air adalah
sumber penting dalam kehidupan. Banyak dampak yang dapat terjadi
akibat dari pencemaran air seperti seperti meracuni sumber air minum,
makanan hewan, terjadinya ketidakseimbangan ekosistem sungai.
Nitrogen dan fosfat yang biasa didapati dalam limbah pertanian yang
ika tercampur dalam air sungai dapat menyebabkan pertumbuhan
tanaman air yang di luar kendali atau biasa disebut dengan eutrofikasi

7
berlebihan. Akibatny, oksigen yang seharusnya digunakan bersama
oleh seluruh makhluk hidup di sungai (hewan&tumbuhan) menjadi
berkurang sehingga ketika tanaman yang hidup di sungai tersebut mati,
dekomposisinya akan menyedt lebih banyak oksigen. hal tersebut akan
berdampak juga pada kehidupan ikan pada sungai bisa mati karena
kurangnya oksigen yang dibutuhkan, serta akan terjadinya
penurunanaktivitas bakteri.
Adapun beberapa penyakit yang dapat menjangkiti manusia akibt dari
pencemaran air seperti diare, hepatitis A, kolera, disentri, gatal-gatal pada kulit,
kurap, iritasi kulit, serta dermatitis alergi. Penyakit dieare adalah penyakit yang
umumnya terjadi akibat bakteri dan parasit yang hidup di air yang tercemar.
Gejala yang biasanya terjadi ialah buang air besar secara terus menerus serta feses
yang cair. Gatal pada kulit sering terjadi dikarenakan air yang dipakai masyarakat
mengandung banyak kuman dan juga efek dari bahan-bahan kimia yang mungkin
tersebar disungai diakibatkan oleh limbah. Air sungai yang kotor juga dapat
menyebabkan penyakit kurap pada kulit yang membuat jamur-jamur pada sela-
sela tubuh yang jarang dibersihkan seperti sela-sela pada jari tanga maupun kaki
berkembangbiak dengan cepat. Infeksi kulit juga diakibatkan oleh paparan dari air
sungai yang kotor dan memicu terjadinya infeksi pada luka yang membuat
timbulnya kemerahan pada kulit yang meluas, rasa hangat dan nyeri saat ditekan
dan keluar airan. Yang terakhir ialah dermatitis alergi dimana masyarakat yang
memiliki kondisi kulit yang sensitif terutama pada keadaan dingin dan lembab
jika terkena air sungai yang kotor dapat menyebabkan komplikasi dan
memperparah dermatitis yang dialami.

2.2 Penelitian Yang Relevan


Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa referensi
penelitian terdahulu yang berkaitan dengan topik penelitian yang akan
dilakukan. Berikut ialah beberapa sumber referensi penelitian yang relevan
yang digunakan peneliti.

8
1. Penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Dawwid dari Fakultas Teknik,
Universitas Ibnu Khaldun, Bogor, yang berjudul “Analisis Sistem
Pengendalian Pencemaran Air Sungai Cisadane Kota Tangerang Berbasis
Masyarakat” menunukan bahwa pencemaran terhadap air sungai terjadi akibat
pembuangan limbah industri, baik limbah cair maupun imbah kimia B3 yang
dimana tercatat ada sekitar 246 industri di Kota Tangerang diawasi Badan
Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) akibat seringnya terjadi
pembuangan limbah berbahaya oleh industri-industri tersebut sehingga
berdampak buruk pada kualitas air sungai dan menjadi tercemar.
2. Penelitian yang berjudul “Analisis Pencemaran Air Menggunakan Metode
Sederhana Pada Sungai Jangkuk, Kekalik Dan Sekarbela Kota Mataram”
yang dilakukan oleh Syarifa Wahidah Al Idrus menampakkan keadaan air
sungai pada beberapa daerah yang ia teliti yang memiliki ciri-ciri fisik seperti
bau yang bususk serta dari segi warna pada air yang cenderunga sangat keruh.
Hal-hal tersebutlah yang akan membuat air pada sungai tercemar yang
membuat ekosistem pada kawasan sungai tersebut serta makhluk hidup
didalamnya. Setelah dilakukan perbndingan pada 3 sungai, terliht bahwa air
pada sungai jangkuk lebih bersih dari pada kualitas air pada sungai kekalik
dan juga sekarbela. Keruhnya air yang terdapat di sungai-sungai tersebut tak
lain dikarenakan oleh beberapa partikel tersuspensi di dalam air meskipun
sifatnya organik ataupun anorganik. Zat-zat itulah yang kemudian membuat
perkembangan bakteri pada sungai semakin merebak dan tak terkendali yang
menyebabkan terjainya pencemaran trhadap sungai yang cukup parah.

2.3 Kerangka Berpikir


Berikut ini adalah kerangka berpikir dari penelitian yang dibuat untuk
mempermudah peneitian.

9
MULAI

PENYEBAB PENCEMARAN SUNGAI

SOSIALISASI DENGAN MASYARAKAT OBSERVASI SUNGAI

PENGUJIAN PENCEMARAN SUNGAI

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

10
3.1 Metode Penelitian
Dilakukannya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
mamahami penyebab dari pencemaran yang terjadi pada desa Simpang Pel.
Dalam yang sudah banyak memberikan dampak buruk pada keberlangsungan
hidup masyarakat desa serta ekosistem didalam sungai dan kawasannya.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang
dimana metode ini memberikan deskripsi frekuensi dan rata-rata(numerik)
yang membuat peneliti dapat mengukur suatu hal sebagaimana adanya .
metode ini uga bisa disebut sebagai metode yang menggambarkan suatu
kerakteristik dari populasi atau fenomena yang terjadi dan berfokus pada apa
yang teradi dari pada mengapa hal tersebut terjadi. Penelitian kali ini berfokus
pada penyebab pencemaran yang terjadi di sungai desa Simpang Pel. Dalam.

3.2 Pendekatan Penelitian


Pendekatan penelitian yang digunakan oleh penulis adalah pendekatan
kualitatif yang merupakan pendekatan penelitian agar penulis atau peneliti
dapat memahami fenomena atau peristiwa yang sedang terjadi pada objek
penelitian. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui sumber masalah
pencemaran air sungai yang teradi di desa simpang pelabuhan dalam.

3.3 Sumber Data


Sumber data adalah hal yang sangat diperlukan oleh penulis dalam
melakukan penelitian. Sumber data yang peneliti gunakan adalah dengan
melakukan observasi di sepanjang kawasan sungai desa Simpang Pelabuhan
Dalam, melakukan komunikaasi dengan tokoh masyarakat serta beberapa
literatur yang berkaitan dengan objek penelitian.

3.3 Teknik Analisis Data


Tahapan penelitian
a. Sosialisasi dengan masyarakat sekitar

11
Tahapan yang pertama ialah sosialisasi dengan masyarakat sekitar atau yang
mewakili seperti tokoh masyarakat untuk membahas tentang pencemaran
yang terjadi di desa simpang pelabuhan dalam.
b. Observasi Awal Lokasi Penelitian
Observasi awal penelitian dilakukan dengan menelusuri sungai yang
tercemar di desa Simpang Pel. Dalam dengan didampi oleh beberapa tokoh
masyarakat dan juga masyarakat sekitar dan sekaligus menandai beberapa
titik di sungai dengan pencemaran terparah serta sekaligus mengambil
sampel dan dokumentasi dari sungai tersebut untuk diteliti lebih mendalam.
c. Pengujian pencemara air
Contoh uji diambil pada lokasi sebelum dan setelah IPAL dengan
memperhatikan waktu tinggal (watu retensi).Titik lokasi pengambilan
contoh pada inlet 1. Dilakukan pada titik pada aliran bertubulensi tinggi
agar terjadi pencampuran dengan baik, yaitu pada titik dimana limbah
mengalir pada akhir proses produksi menuju ke IPAL. 2. Apabila tempat
tidak memungkinkan untuk pengambilan contoh maka dapat ditentukan
lokasi lain yang dapat mewakili karakteristik air limbah. Titik lokasi
pengambilan contoh pada outlet Pengambilan contoh pada outlet dilakukan
pada lokasi setelah IPAL atau titik dimana air limbah yang mengalir
sebelum memasuki badan air penerima (sungai) erairan penerima setelah
bercampur dengan air limbah.

3.4 Jadwal Penelitian


Juni
No
Kegiatan Minggu
.
1 2 3 4
1 Tahapan persiapan penelitian
A. Menentukan topik
B. Mengumpulkan referensi
C. Survey lokasi
D. Penyusunan judul
2 Tahapan pelaksanaan

12
A. Pengumpulan data
B. Analisis data
3 Tahapan penyusunan
A. Menyusun data prposal
B. Membuat daftar pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Erma Suryani Sahabuddin (2015). Filosofi Cemaran. Makassar

13
Mesin.uma.ac.id, 29 Maret 2020, Pencemaran Air Sungai, 3 Juli 2023,
https://mesin.uma.ac.id/2020/03/29/pencemaran-air-sungai/
E-journal.uajy.ac.id, 4 Juli 2023, http://e-journal.uajy.ac.id/4347/3/2BL01007.pdf
Sanitariankit.id, Penyebab, Dampak Dan Pengendalian Pencemaran Air, 4 Juli
2023

Syarifa Wahidah Al Idrus. (2014). Analisis Pencemaran Air Menggunakan


Metode Sederhana Pada Sungai Jangkuk, Kekalik Dan Sekarbela Kota Mataram.
Mataram.

14

Anda mungkin juga menyukai